Di Indonesia, kesadaran mengenakan jilbab semakin meningkat. Bahkan, muncul tren mode jilbab yang cantik dan stylish. Hal ini semakin menarik perhatian kaum Muslimah untuk mengenakannya. Tetapi, apakah wajib berjilbab menjamin masuk surga?
Jilbab Menurut Islam
Jilbab adalah kain panjang dan lebar, menutupi kepala sampai seluruh tubuh. Kecuali tangan, kaki dan wajah. Seseorang dapat dikenali sebagai Muslimah dari jilbab yang dikenakan. Jilbab diakui sebagai pakaian yang sopan. Sehingga pakaian ini dapat melindungi para Muslimah dari pandangan nafsu kaum pria.
“… Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka… supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu…” (Qs 33:59).
“Abu Malik berkata: “Ketahuilah wahai saudariku muslimah … para ulama telah sepakat wajibnya kaum perempuan menutup seluruh bagian tubuhnya…” (Fiqhu Sunnah li Nisaa’, hal. 382)
Sebuah hadist juga menuliskan bahwa wanita Muslimah wajib berjilbab. Bagi mereka yang tidak melakukannya, tidak akan masuk surga. “… Rasulullah SAW bersabda: “Wanita yang digantung dengan rambutnya dan otak kepalanya mendidih adalah wanita yang tidak mau menutupi rambutnya dari pandangan laki-laki yang bukan mahram.”’ (HR. Bukhari)
Kontroversi Pemakaian Jilbab
Golongan Islam liberal menentang wajib berjilbab. Profesor Musdah Mulia, Guru Besar UIN Ciputat Syarif Hidayatullah, menyatakan jilbab tidak wajib. Menurut golongan ini, pemakaian jilbab lebih pada etika dan estetika, dibandingkan substansi ajaran agama.
Pada jaman jahiliyah, jilbab menutupi leher bagian dada seorang wanita, yang juga memamerkan perhiasan-perhiasan. Mereka menambahkan, terdapat faktor keamanan dimana banyak kejahatan terhadap kaum Muslimah.
Penudung Menurut Kitab Allah
Ketika Isa Al-Masih melayani di bumi, wanita-wanita Yahudi berpakaian mirip dengan jilbab. Tetapi, Kitab Allah tidak mengajarkan atau mengharuskan wanita memakai pakaian seperti jilbab. Kitab Allah lebih mengajarkan hal-hal rohani, bukan lahiriah.
“Tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah… menaruh pengharapannya kepada Allah…” (Injil, Surat Rasul 1 Petrus 3:4-5).
Di Surga, tidak ada jilbab! Atau jenis pakaian ataupun perhiasan lahiriah apapun. Pakaian kekudusan yang terpancar dari hati yang kudus, itulah yang menghiasi manusia roh di surga.
Isa Al-Masih Syarat Masuk Surga
Jadi menurut Kitab Allah, jilbab tidak menjamin seorang Muslimah masuk surga! Kitab Allah mengajarkan syarat masuk surga adalah kekudusan, “… sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus” (Injil, Surat 1 Petrus 1:16).
Seseorang dapat memiliki hati kudus hanya dengan menerima Isa Al-Masih! Meskipun dengan melakukan banyak kebaikan, kita tidak akan dapat memperoleh hati yang kudus. Karena pada dasarnya, manusia adalah makhluk berdosa.
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut Anda, apakah seorang Muslimah wajib berjilbab? Apa alasan anda?
- Mengapa ada persepsi yang berbeda dalam memakai jilbab? Jelaskan pendapat anda?
- Sebagai wanita berjilbab, apakah anda yakin pasti masuk sorga? Mengapa?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami merasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS ke: 0812-8100-0718.
Apabila Anda memiliki keinginan untuk didoakan, silakan mengisi permohonan doa dengan cara klik link ini.
~
To all admin,
Sudah berapa kali membahas artikel tentang jilbab?
~
Saudara Usop,
Terima kasih atas perhatiannya. Kiranya artikel-artikel tentang jilbab yang ada di situs kami bermanfaat bagi saudara Usop.
Memang ada beberapa artikel kami tentang jilbab. Artikel di atas secara khusus membahas apakah berjilbab menjamin seseorang masuk sorga? Bagaimana menurut saudara Usop?
Terima kasih.
~
Daniar
*
Jelas jilbab tidak akan menjamin seorang wanita masuk sorga karena yang menjamin manusia masuk sorga adalah kebersihan hati. Tapi dalam konteks sosial jilbab tetap dibutuhkan karena manusia hidup dalam hubungannya dengan makhluk lain. Saya kira yang salah apabila jilbab dikenakan secara berlebihan.
*
Saudara WA,
Kami sependapat dengan saudara WA, jilbab tidak akan menjamin seorang wanita masuk sorga. Yang menjamin masuk sorga adalah kebersihan hati.
Pertanyaannya bagaimana seseorang dapat memiliki hati bersih? Bukankah semua manusia berdosa?
Syukur kepada Allah yang telah menyediakan jalan untuk kebersihan hati kita. Darah Anak Domba Allah, yaitu Isa Al-Masih, yang tumpah di kayu salib berkuasa untuk membersihkan hati setiap orang. Kitab Allah menyatakan, “Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya” (Injil, Surat Roma 3:15).
~
Daniar
~
To: Usop,
Percuma wanita pakai jilbab kalau Kang Usop masih terangsang. Membayangkan dibalik jilbab ada apa saja yang bisa diotak-atik dalam pikiran Kang Usop. Makanya hati Kang Usop harus kudus alias suci. Jadi wanita tidak repot-repot pakai kerudung agar mata para pria tidak pada binal jelalatan.
~
Bung Batu,
Itu tergantung niat saudara melihat wanita bung. Banyak mendekatkan diri saja kepada-Nya. Mungkin bagi bung Batu percuma saja. Tapi memakai jilbab itu perintah-Nya bagi Muslimah bung. Apa bung Batu sudah survei ke Muslimah memakai jilbab itu merepotkan.
Bung Batu taat akan perintah-Nya bukan? Bukannya kita saling menghargai saja bung.
Kalau menurut bung Batu merepotkan, beritahulah kepada biarawati bahwa yang mereka pakai itu merepotkan. Ok bung.
~
Salam Saudara Usop,
Kami menyampaikan terimakasih untuk pemaparan saudara.
Kami pun berharap kiranya jilbab dijadikan sebuah busana yang dapat menjaga sopan santun terutama bagi seorang wanita. Hanya saja alangkah lebih baik jika jilbab tidak dijadikan sebuah patokan atau ukuran wanita solehah. Sebab menutup hati dari hal-hal yang dapat terjerat dosa bukankah itu jauh lebih baik? Bukan begitu?
Sebab ada tertulis, “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan” (Kitab Amsal 4:23).
~
Salma
*****
Seorang Muslimah wajib berjilbab: Allah berfirman dalam Qs 33:59.
Adanya persepsi yang berbeda dalam memakai jilbab:
1. Ada yang sangat paham apa makna Jilbab dan bagaimana seharusnya memakainya (pelaku memakai jilbab yang longgar hingga tertutup semuanya).
2. Ada yang paham tetapi masih keduniawian. (pelaku memakai jilbab, agar tampak lebih cantik sehingga pemakaian jilbab dilakukan berlebihan/malah kurang).
3. Sama sekali tidak paham, sehingga duniawi lebih dipentingkan, akhirat dicampakkan.
Saya laki-laki, menurut saya masuk sorga itu sesuai dengan amal perbuatan yang dilakukan dan atas rahmat Allah Swt. Tetapi bukan berarti menyepelekan perintah, karena lebih baik hukumnya mendahulukan perintah.
~
Saudara Hery,
Terima kasih atas penjelasan saudara. Pertanyaan kami:
Bagaimana dengan jilbab yang dipakai oleh Muslimah di Indonesia? Bagaimana pula dengan burka yang dikenakan di negara luar sana?
Menurut saudara Hery, tujuan berjilbab ada yang disalah gunakan. Bukankah ini menunjukkan bahwa jilbab hanya sebatas pakaian tidak lebih.
Apakah dengan berjilbab sudah pasti masuk sorga? Kitab Suci Allah menekankan dengan sejelas-jelasnya bahwa keselamatan adalah karunia Allah. Tidak ada yang dapat kita lakukan untuk meraih keselamatan.
Firman Allah berkata, “. . . karunia Allah ialah hidup yang kekal . . . “ (Injil, Surat Roma 6:23). Ayat serupa berkata, “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu . . . ”(Injil, Surat Efesus 2:8-9).
~
Daniar
~
Daniar,
Sudah dijelaskan bahwa memakai jilbab adalah wajib untuk Muslimah. Ya, itu adalah pakaian yang diperintahkan Allah SWT kepada Muslimah, apa Daniar juga belum mengerti?
Sebelumnya apa Daniar tahu aurat wanita Muslimah? Kalau untuk Daniar, apa aurat anda? Sudah dijelaskan oleh saudara Hery tentang sorga. Bagaimana dengan Injil, Surat Yakobus 2:14-26.
~
Saudara Usop,
Kami mengerti jilbab adalah pakaian wajib orang Muslim. Bahkan bagi mereka yang tidak melakukannya, tidak akan masuk sorga. “… Rasulullah SAW bersabda: “Wanita yang digantung dengan rambutnya dan otak kepalanya mendidih adalah wanita yang tidak mau menutupi rambutnya dari pandangan laki-laki yang bukan mahram.”’ (HR. Bukhari).
Pertanyaannya: apakah dengan memakai jilbab seorang wanita pasti masuk sorga?
Menurut saya, aurat wanita adalah seluruh tubuh. Namun meskipun tidak memakai jilbab, orang beriman pasti berpakaian yang sopan dan pantas. Tuhan melihat hati bukan penampilan. “Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: “… Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati” (Kitab 1Samuel 16:7).
Jadi, yang lebih penting bukanlah pakaian, melainkan hidup dan perilaku yang mencerminkan kerohanian itu sendiri. Memakai sorban atau jilbab tetapi mempunyai hati jahat, tentu bertentangan dengan atribut yang dipakainya, bukan?
Demikian iman tanpa perbuatan adalah mati. Seorang beriman sebagai buah dari pertobatannya tentu akan beramal beribadah, akan menghasilkan perbuatan-perbuatan kasih (Injil, Surat Yakobus 1:27).
Namun, perbuatan-perbuatan itu tidak dapat menyucikan hati dari dosa. Hanya Isa Al-Masih yang dapat menyucikan hati manusia dari dosa (Injil, Surat 1 Yohanes 1:7).
“Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus” (Surat Roma 3:23-24).
~
Daniar
~
Bagaimana saudara mempermasalahkan masalah jilbab? Memang di agama saudara masalah aurat tidak pernah bermasalah. Mengumbar aurat itu bagian dari hidup saudara. Nabi versi saudara saja mabuk-mabukkan dan lari telanjang. Agama itu pakai logika saja, tidak usah mau dalil ini itu. Coba logika, ibu kamu pakai mini bikini apa saudara suka? Apa saudara suka belahan dada ibu saudara dilihat semua orang? Apa saudara suka ibu saudara pakai rok pendek 3/4 walaupun besoknya pakai daster?
~
Kami tidak mempermasalahkan jilbab. Kamipun tidak setuju dengan pakaian yang mini dan buka-bukaan. Meskipun tidak berjilbab wanita beriman akan berpakaian yang sopan. Memang Tuhan mengajarkan manusia berperilaku sopan, termasuk dalam hal cara berpakaian baik wanita maupun pria dituntut sama.
Tetapi yang utama Tuhan melihat hati bukan penampilan. “Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: “… Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati” (Kitab 1 Samuel 16:7).
Pertanyaan yang perlu kita renungkan apakah dengan berjilbab menjamin masuk sorga?
~
Daniar
~
Daniar,
Sorga lagi, sorga lagi. Orang-orang bertakwa kepada Allah SWT disediakan baginya sorga. Bertakwa dengan menjalani perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Salah satu perintah-Nya bagi Muslimah memakai jilbab.
Terserah anda menamakan itu sebagai atribut. Ibu Yesus memakai atribut serta biarawati. Bagaimana batasan berpakaian sopan wanita Nasrani dalam Alkitab?
Wanita solehah pasti berjilbab, wanita berjilbab belum tentu solehah. Jadi untuk apa ayat itu ada Injil, Surat Yakobus 2:14-26? Apakah tidak berguna?
~
Saudara Usop,
Tinggal bersama Allah selamanya. Tidakkah saudara Usop rindu hal itu?
Kami sependapat dengan saudara Usop, mereka yang bertakwa dapat masuk ke sana. Pertanyaannya adakah manusia yang tidak sedikitpun lalai akan perintah dan larangan-Nya atau dapat dengan sempurna melakukannya? Artinya tidak ada dosa yang diperbuatnya.
Katakanlah ia memenuhi kewajiban berjilbab, bagaimana dengan dosa-dosanya? Dapatkah dosanya ditutupi dengan kewajiban yang telah dilakukan?
“Sesungguhnya barangsiapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan berdosa, maka sesungguhnya baginya neraka Jahannam. Ia tidak mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup {933}” (Qs 20:74). Kitab saudara Usop menyatakan dosa tidak diterima Allah, tempatnya di neraka.
Syukur kepada Allah, telah menyediakan satu Pribadi yang dapat membantu membawa beban dosa kita. Dia adalah kudus dan suci!
Dia yang tidak pernah berdosa, telah mengambil beban dosa kita dengan kasih-Nya. “Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah;” (Injil, Surat 1 Petrus 3:18).
Di dalam Isa Al-Masih dosa-dosa kita telah dihukum. Sehingga kita dapat datang kepada Allah.
~
Daniar
~
Tetapi yang utama Tuhan melihat hati bukan penampilan. “Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: “… Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati” (Kitab 1 Samuel 16:7).
Pertanyaan yang perlu kita renungkan apakah dengan berjilbab menjamin masuk sorga? Sudah dijelaskan bahwa jilbab itu memang bukan jaminan masuk sorga tapi itu kewajiban. Susah, kamu punya Alkitab isinya cuma dongeng.
~
Saudara Wahyu Baskara,
Bagaimana hati digambarkan? Firman Allah mengatakan “Dari hati orang timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa napsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan” (Injil, Rasul Markus 7:21-22).
Hati digambarkan sebagai tempat yang kotor. Lalu bagaimana hati yang kotor dapat berkenan kepada Allah? Untuk itulah manusia perlu dibersihkan hatinya dan untuk dapat benar-benar lepas dari dosa, manusia membutuhkan pertolongan.
Hanya Isa Al-Masih, akibat penyaliban-Nya, dapat menghapus kejahatan ini dari hati manusia! “. . . darah Yesus . . . menyucikan kita dari pada segala dosa” (Injil, Surat I Yohanes 1:7).
~
Daniar
~
Daniar
Saya bukan Tuhan bu yang dapat mengetahui dosa orang lain, hanya Allah SWT maha mengetahui.
Saya persilahkan Ibu Daniar mencari ini taubat nasuha, agar dapat mengetahuinya dengan jelas dan mewakili jawaban dari pertanyaan ibu.
Qs 20:74 berhubungan dengan Firaun, dia seorang kafir. Bisa anda mencari tafsirannya. Apa ada yang salah? Jadi untuk apa ayat itu ada Injil, Surat Yakobus 2:14-26? Apakah tidak berguna?? Mohon kiranya beri penjelasan.
~
Saudara Usop,
Tepat sekali hanya Allah yang maha mengetahui.
Saudara Usop, silakan cermati kembali Qs 20:74 tersebut. Di sana tidak dikatakan yang kafir yang masuk neraka. Tetapi “yang dalam keadaan berdosa” masuk neraka. Lalu adakah manusia yang tidak sedikitpun lalai akan perintah dan larangan-Nya? Adakah manusia yang tidak berdosa dan suci?
Adakah hikmah yang saudara dapat dari ayat tersebut? Bagaimana dengan saudara merasa suci atau ada dosa?
Saudara Usop, Firman Allah “bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran” (Injil, Surat 2 Timotius 3:16).
Dari Injil, Surat Yakobus 2:14-26 ini kita dapat mengetahui bahwa perbuatan adalah buah dari iman (baca ayat 18). Sehingga mengajar kita untuk mengerti dan hidup dalam kebenaran.
~
Daniar
*
Sebagai Muslimah ya, berjilbab adalah wajib mengapa? Karena Allah memerintahkan demikian. Saya yakin Allah maha luas ilmunya jika Allah memerintahkan sesuatu pasti ada hikmahnya baik yang diketahui oleh manusia ataupun tidak. Diantara hikmah berjilbab adalah kita menghormati diri sendiri. Karena bagaimana orang akan menghormati kita kalau kita tidak menghormati diri sendiri.
Berjilbab adalah salah satu perintah Allah yang balasannya sorga, namun perintah-perintah yang lain juga harus ditaati. Dan urusan masuk sorga adalah hak Allah untuk menentukan dalam pengadilan di hari kiamat. Dan sesuai janji Allah bahwa setiap jiwa akan dibalas sesuai perbuatannya.
*
Saudara Muslimah,
Kami kutip kembali tanggapan saudara Muslimah. “Berjilbab adalah salah satu perintah Allah yang balasannya sorga, namun perintah-perintah yang lain juga harus ditaati.” Artinya berjilbab tidak cukup membawa kita ke sorga, bukan?
“Dan urusan masuk sorga adalah hak Allah untuk menentukan dalam pengadilan di hari kiamat.” Saudara benar, kitab saudarapun mengatakan bahwa “Kepunyaan Allah apa yang ada di langit dan yang ada di bumi. Dia memberi ampun kepada siapa yang dia kehendaki, Dia menyiksa siapa yang dikehendaki” (Qs 3:129). Allah yang menentukan siapa yang akan di sorga dan neraka. Lalu saudara termasuk digolongan yang mana?
Menurut Kitab Allah, jilbab tidak menjamin seorang Muslimah masuk sorga! Kitab Allah mengajarkan syarat masuk sorga adalah kekudusan, “… sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus” (Injil, Surat 1 Petrus 1:16).
Inilah kabar baik bagi umat manusia berdosa: Firman Allah berkata, “. . . darah Yesus . . . menyucikan kita dari pada segala dosa” (Injil, Surat I Yohanes 1:7).
~
Daniar
~
Sahabat Muslim, saya seorang Muslimah berjilbab. Jilbab wajib untuk wanita, untuk menjaga kehormatan wanita itu sendiri. Memang tidak ada jaminan berjilbab masuk sorga, tetapi hijab bisa mengurangi dosa kita dari pandangan pria yang bukan muhrim.
Kalau di dunia ini kita sudah dijamin masuk sorga tanpa amalan soleh kita. Untuk apa kita ibadah, toh sudah ada Juruselamat. Tidak usah ke Gereja, toh mati pasti masuk sorga.
Jadi hijab adalah jalan wanita Muslimah menuju sorga Allah.
~
Saudara Muryati,
Jilbab adalah salah satu pakaian, tidak lebih dari itu. Seorang yang tidak berjilbab namun berpakaian yang pantas dan sopan apakah menurut saudara kehormatannya tidak terjaga?
Menurut saudara Muryati berjilbab atau amalan soleh dipandang sebagai jalan menuju sorga. Bagaimana menurut nabi saudara Muryati? “Mendekatlah dan berusahalah benar! Ketahuilah bahwa setiap orang diantara kalian tidak bakal selamat karena amalnya. Para sahabat bertanya “Ya Rasullah, tidak juga engkau? Rasullulah berkata: “Tidak juga aku, kecuali Allah melimpahiku dengan rahmat dan karunia-Nya” (Hadis Sohih Muslim KH. Adib Basri Mustafa Hal. 819 No 76).
Adakah amal dan perbuatan baik menjadi tolok ukur manusia masuk surga?
Saudara Muryati, ibadah dan amal soleh yang kami lakukan bukan untuk mendapat keselamatan tetapi bukti ucapan syukur kami karena telah menerima anugerah keselamatan di dalam Isa Al-Masih.
~
Daniar
~
To staff Isa Islam dan Wanita,
Hanya nabi dan rasul yang terpelihara dari dosa. Karena Allah tahu hambanya tidak mungkin lepas dari dosa. Maka Allah pun mengajarkan kepada hambanya melalui utusan-utusan-Nya, tata cara memohon ampun dari dosa kepada Allah. Dan Allah telah berjanji untuk mengampuni dosa-dosa hambanya meskipun dosanya sebanyak buih di lautan selama bukan dosa karena menyekutukan Allah.
~
Salam Sdr. Muslimah,
Kami menyampaikan terimakasih untuk pemaparan saudara.
Maaf, kami hanya menanggapi komentar yang sesuai dengan topik pada artikel. Jika saudara hendak menanggapi dosa, kami mempersilakan saudara mengunjungi situs kami di link http://tinyurl.com/nh9x9vf. Terimakasih.
~
Salma
~
Daniar,
1.Memang tidak ada kata kafir, orang kafir juga berdosa. Apa ada yang salah? Seorang bayi bu,
2.Hikmahnya agar kita selalu bertakwa kepada Allah SWT melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Contohnya perintah memakai jilbab.
3.Namun perbuatan-perbuatan itu tidak dapat menyucikan hati dari dosa. Hanya Isa Al-Masih yang dapat menyucikan hati manusia dari dosa (Injil, Surat 1 Yohanes 1:7).
Jadi perbuatan berdasarkan iman sia-sia saja, benar atau salah? Demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati. Jadi mengimani Yesus menyucikan dosa tanpa perbuatan adalah mati, benar atau salah? Atau hanya mengimani Yesus saja dosa dapat di ampuni, benar atau salah?
~
Saudara Usop,
1.Bagaimana dengan saudara Usop, tidak adakah dosa dalam diri saudara?
2.Pertanyaannya dapatkah saudara dengan sempurna melakukan perintah dan menjauhi larangan-Nya, sehingga tidak ada dosa dalam diri saudara?
3.Saudara Usop, dalam iman kekristenan keselamatan diperoleh karena kasih karunia Tuhan melalui iman kepada Isa Al-Masih. “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu . . . ” (Injil, Surat Efesus 2:8-9). Dan sebagai wujud dari pengakuan bahwa Isa Al-Masih adalah Juruselamat, seseorang harus menyerahkan hidup sepenuhnya dalam kehendak-Nya. Inilah yang disebut buah pertobatan.
Jadi bukankah sangat jelas bahwa tata cara seperti berpakaian tidak akan menjamin seseorang menikmati sorga? Hany Isa Al-Masih lah penjamin hidup seseorang.
~
Daniar dan Salma
~
To Daniar dan wanita Kristen,
Daripada anda repot bertanya mengapa Muslimah berjilbab, silakan anda coba berjilbab (tidak harus menjadi Muslim dulu untuk berjilbab). Rasakan perbedaannya bagaimana perlakuan orang terhadap anda (orang-orang yang tidak mengenal anda). Bandingkan ketika anda tidak berjilbab. Dengan demikian lebih fair kan karena berdasarkan pengalaman sendiri. Mungkin 3 hari atau 1 minggu silakan anda coba. Saya rasa usul saya ini tidak termasuk provokatif jadi tidak perlu dihapus bukan?
~
Saudara Muslimah,
Terima kasih atas usulan saudara. Jangan kuatir kami tidak akan menghapus komentar saudara selama sesuai dengan peraturan yang ada.
Saudaraku, kami tidak mempermasalahkan mengapa Muslim berjilbab. Pertanyaan kami, apakah berjilbab menjamin masuk sorga?
Bagi kami berpakaian sopan dan rapi adalah yang kami yakini. Memang manusia melihat yang kelihatan dalam hal ini pakaian. Kitab suci Allah menekankan, jangan memperhatikan penampilan jasmani saja. Tetapi mengutamakan kerohaniannya. “Tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah” (Injil, Surat 1 Petrus 3:4).
Firman Allah memberitahukan bahwa keselamatan adalah karunia Allah. Tidak ada yang dapat kita lakukan untuk meraih keselamatan.
Renungkan Firman Allah ini, “. . . karunia Allah ialah hidup yang kekal . . . “ (Injil, Surat Roma 6:23). Ayat serupa berkata, “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu . . . ” (Injil, Surat Efesus 2:8-9).
~
Daniar
~
Jilbab hanya untuk penutup aurat, pakaian pelindung wanita dari perbuatan jahat manusia. Agama manapun mempunyai tafsir yang tidak pernah dilogikakan. Jadi mohon admin jangan melogikakan Al-Quran beserta hadistnya karena itu adalah jalan keselamatan bagi kami.
Nabi Muhammad SAW juga bersabda agamamu adalah agamamu dan agamaku adalah agamaku. Kita punya keyakinan yang berbeda jadi mohon dengan segala hormat kita saling menghargai. Karena kita adalah manusia biasa yang sama diciptakan Tuhan YME. Ingat, logika Tuhan YME tidak akan pernah terpetakan manusia. Ia kekal, tidak berzat (Wujud) dan Dia suci bagi agama manapun.
~
Saudara Syafir,
Menurut saudara jilbab hanya penutup aurat, tapi juga pakaian pelindung wanita dari perbuatan jahat manusia. Menurut kami ini bukanlah jaminan. Karena orang lain pun dapat berbuat jahat terhadap wanita yang seluruh tubuhnya ditutupi oleh kain. Karena sumber kejahatan adalah hati dan pikiran yang jahat.
Jadi jilbab tidak dapat melindungi dari orang lain yang ingin berbuat jahat.
Isa Al-Masih adalah satu-satunya Juruselamat, yang dapat menjamin manusia selamat kekal. “Kata Yesus [Isa] … ‘Akulah Jalan, Kebenaran dan Hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Mintalah agar Dia memberi hidup yang kekal kepada Saudara. “… Aku [Isa Al-Masih] memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya …” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:28).
~
Daniar
~
To: Nasrani,
Bagaimana dengan ritual anda yang makan roti “daging” Yesus di gereja? Apakah itu membuat anda masuk sorga? Jilbab tidak ada hubungannya dengan sorga, karena itu lebih kepada kesopanan manusia hidup dalam masyarakat dunia. Itu dogma yang masuk akal ketimbang makan roti yang dianggap sebagai daging Yesus.
~
Saudara Pengamat,
Mungkin yang saudara maksud adalah perjamuan Tuhan, yang ditetapkan oleh Isa Al-Masih. Benar dalam perjamuan Tuhan ada makan roti. Dan perlu saudara ketahui roti bermakna kiasan. Bahwa roti melambangkan tubuh Isa Al-Masih yang dihancurkan di Golgota karena dosa-dosa kita. Kiranya uraian ini menjadi pemahaman baru bagi saudara.
Makan roti dalam perjamuan Tuhan tidak membuat kami masuk sorga. Firman Allah dengan jelas mengatakan bahwa masuk sorga adalah anugerah Allah, bukan karena usaha atau perbuatan kami.
“. . . karunia Allah ialah hidup yang kekal . . . “ (Injil, Surat Roma 6:23). Ayat serupa berkata, “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu . . . ” (Injil, Surat Efesus 2:8-9).
Saudara benar, jilbab tidak ada hubungannya dengan sorga. Menurut kitab saudara berjilbab supaya mudah dikenali (Qs 33:59).
~
Daniar
~
Daniar,
1.Ada bu. Ibu Daniar sendiri bagaimana?
2.Wah pria tidak memakai jilbab bu. Saya balik bertanya kepada ibu Daniar sesuai topik artikel di atas. Pertanyaannya dapatkah saudara dengan sempurna melakukan perintah dan menjauhi larangan-Nya, sehingga tidak ada dosa dalam diri saudara?
3.Saya tidak menanyakan ayat.
Sekali lagi bu dijawab ketiganya, Jadi perbuatan berdasarkan iman sia-sia saja, benar atau salah?
Mengimani Yesus menyucikan dosa tanpa perbuatan adalah mati, benar atau salah? Atau hanya mengimani Yesus saja dosa dapat di ampuni, benar atau salah?
~
Saudara Usop,
1&2.Demikian saya juga manusia yang berdosa. Tidak dapat dengan sempurna melakukan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Untuk itulah saya memerlukan Juruselamat, yang akan membawa saya kepada Allah. Karena kebaikan, ketaatan, dan usaha saya untuk ke sorga adalah sia-sia. Bagaimana dengan Saudara Usop, apakah cukup mampu untuk masuk sorga?
3.Saudaraku begini, Keselamatan itu hanya karena iman semata. Itulah yang disebut anugerah. Sebagai bukti iman dan buah pertobatannya, seseorang yang benar-benar beriman menghasilkan perbuatan. Jadi, 1) Salah, karena iman menghasilkan perbuatan. 2)Salah, karena iman menghasilkan perbuatan dan keselamatan hanya oleh iman. 3) Benar, keselamatan hanya oleh iman, artinya bersandar kepada Isa Al-Masih yang telah menjalani hukuman dosa kita di atas kayu salib untuk membawa kita ke sorga. Dan bukan bersandar kepada perbuatan (usaha) kita.
~
Daniar
~
Hai Daniar,
Benar jilbab tidak menjamin masuk sorga, jika anda cermati tulisan saya maka anda akan menemukan bahwa berjilbab adalah salah 1 syarat supaya masuk sorga. Jadi harus dipenuhi bukan? Islam adalah agama yang sempurna, penampilan fisik dan rohani keduanya penting. Kesehatan jasmani dan rohani harus berjalan beriringan sehingga tercapai tujuan untuk selamat di dunia dan di akhirat.
Tentang saya termasuk golongan yang mana hanya Allah yang tahu. Saya juga ingin tahu apakah anda sudah merasa kudus dan pasti masuk sorga tolong beri saya pengetahuan. Terus terang saya tidak ingin salah menafsirkan ayat-ayat yang anda kutip dari Alkitab.
~
Saudara Muslimah,
Menurut saudara syarat masuk sorga bukan hanya berjilbab, tapi masih ada yang lain lagi. Pertanyaannya seberapakah ibadah saudara akan dianggap cukup? Apakah dengan usaha saudara sudah dapat pasti selamat?
Saudaraku, artinya belum ada kepastian keselamatan bagi saudara bukan?
Tapi adalah pasti keselamatan orang yang beriman kepada Isa Al-Masih. Mari perhatikan firman Allah ini “supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
Jadi, setiap pengikut Isa Al-Masih, tidak ada yang mengandalkan amal ibadah untuk keselamatan. Kami bersandar penuh pada pengorbanan Isa Al-Masih yang sempurna. “dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus” (Injil, Surat Roma 3:24). Ayat lain menegaskan “darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa” (Injil, Surat 1 Yohanes 1:7). Dengan kata lain di mata Allah semua orang “percaya” mutlak sempurna.
~
Daniar
~
To Daniar,
“Firman Allah memberitahukan bahwa keselamatan adalah karunia Allah. Tidak ada yang dapat kita lakukan untuk meraih keselamatan.”
Itulah salah satu bedanya Islam dan Kristen. Allah tidak pernah menyuruh kami menjadi pemalas. Segala sesuatu harus ada usahanya, termasuk untuk mendapat rahmat Allah yaitu dengan ibadah. Contoh riel saja bukankah orang harus belajar jika ingin pintar, harus bekerja keras jika ingin kaya. Orang yang ingin naik jabatan saja berusaha menyenangkan atasannya dengan disiplin, patuh aturan dalam lingkungan kerja.
Apalagi jika menginginkan sorga. Yang mutlak adalah milik Allah pasti akan berusaha menyenangkan Allah yaitu dengan taat pada aturan-aturan yang ditetapkan oleh Allah bukan?
~
Saudara Muslimah tepat sekali, itulah bedanya. Kami selamat karena anugerah (pemberian cuma-cuma) Allah. Sedangkan bagi saudara untuk selamat harus dengan ibadah atau kerja keras.
Sayangnya hal itu bertentangan dengan hadist yang disampaikan oleh nabi saudara. “Bukan amal seseorang yang memasukkannya ke Surga atau melepaskannya dari neraka, termasuk juga aku tetapi ialah semata-mata rahmat Allah Swt. Belaka” (HSM 2412-2414).
Rahmat tidak dapat diraih dengan keringat kita. Jika diraih karena keringat kita, bukan kemurahan lagi. Kita dapat menuntutnya dan berhak menerimanya. Seperti contoh saudara di atas. Bagaimana menurut saudara? Saudarapun belum tahu akan kepastian keselamatan saudara sendiri bukan?
~
Daniar