Mengetahui orang ber-burqa tidak suci, maka ISIS melonggarkan hukum menutup aurat. Siapakah yang berkuasa menyucikan hati, jauh melampui pemakaian burqa?
Pistol di Balik Burqa
Seorang wanita ber-burqa menembak mati dua anggota ISIS dengan pistol, di Sharqat, Mosul Selatan, Irak (5-9-2016). Maka ISIS melarang penggunaan burqa di tempat-tempat umum di daerah itu. Sebelumnya, ISIS mewajibkan para Muslimah memakai burqa, dan menghukum/mengeksekusi yang melanggarnya.
Ketika Perancis, Belgia, China melarang pemakaian burqa di tempat-tempat umum, banyak Muslim menuduh bahwa larangan itu melanggar kebebasan beragama dan anti Islam. Namun, ketika ISIS melarangnya demi keamanan kelompoknya, tak ada yang memprotes mereka.
Meskipun burqa adalah kewajiban, di Iran, Arab Saudi dan beberapa negara mayoritas Islam berdebat soal pemakaian burqa demi keamanan negara. Di Siria, pemerintah melarang pemakaian burqa di universitas sejak tahun 2010. Pada 2015 ada usulan pelarangan burqa di Tunisia.
Apakah Kelebihan Orang Ber-Burqa?
Al-Quran menuliskan,“Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka’ . . . “(Qs 33:59).
Meskipun lagu Islami berbunyi “jilbab-jilbab putih lambang kesucian,” faktanya pemakainya bisa berbuat jahat. Tahun lalu, di RT saya, seorang wanita berjilbab tertangkap karena mencuri laptop.
Menurut ISIS dan negara-negara Islam di atas, orang ber-burqa (juga hijab, jilbab, kerudung) dapat membunuh dan mengganggu keamanan negara. Walau seseorang berpakaian Islami tidak menjamin hidupnya suci, sebab sumber masalahnya ialah hati yang jahat.
Kalau begitu, apa lebihnya orang ber-burqa dengan yang tidak? Mengapa terus ber-burqa jika tidak menyucikan hati?
Lebih lagi, sejak zaman Adam, Ibrahim, Musa hingga Isa, Sang Kalimatullah, Allah tidak pernah memerintahkan ber-burqa. Karena Allah Maha Suci, Dia mementingkan hati/kehidupan yang suci, bukan burqa.
Yang Lebih Baik dari Burqa
Isa mengajarkan “Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat” (Injil, Rasul Besar Matius 15:19).
Isa menegor para pemimpin agama Yahudi yang hanya mengutamakan tampilan luar. Firman-Nya, “. . . di sebelah luar kamu tampaknya benar di mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu penuh kemunafikan dan kedurjanaan ” (Injil, Rasul Besar Matius 23:27-28).
Jelas, di hadapan Allah, hati yang suci jauh lebih baik daripada burqa.
Cara Menyucikan Hati Tanpa Burqa
Jika bukan burqa, siapakah yang berkuasa menyucikan hati yang penuh dosa? Wahyu Allah mengajarkan “. . . darah Kristus [Isa Al-Masih], . . . menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup” (Injil, Surat Ibrani 9:14).
Melalui penyaliban-Nya, Isa mengampuni dan menyucikan segala dosa orang yang percaya kepada-Nya.
[Staf Isa dan Islam – Untuk informasi lebih lanjut, silakan mendaftar untuk menerima secara cuma-cuma Buletin Mingguan “Isa dan Al-Fatihah.”]
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca:
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut artikel di atas, mengapa hukum menutup aurat dengan burqa, hijab atau kerudung tidak dapat menyucikan hati kita dari dosa?
- Mengapa Allah mementingkan hati yang bersih daripada pemakaian burqa (hijab atau kerudung)?
- Jelaskan relasi darah/pengorbanan Isa di salib dengan penyucian hati manusia yang berdosa?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini.
Apabila Anda memiliki keinginan untuk didoakan, silakan mengisi permohonan doa dengan cara klik link ini.
~
Aduh, Adminnya saja hatinya julid.
~
Sdr. Wanda,
Pada bagian mana dalam tulisan artikel di atas yang mengindikasikan hati Admin julid? Silakan Anda perjelas.
Ohya Sdr. Wanda, mengapa hukum menutup aurat dengan burqa, hijab atau kerudung tidak dapat menyucikan hati kita dari dosa? Bukankah banyak fakta di masayarakat kita bahwa tindak pelaku kejahatan pun ada yang berbusana burqa dan hijab?
~
Yuli
*****
Menuru saya:
1. Burqa hanyalah pakaian tradisi Timur Tengah yang diadopsi Islam yang tidak ada hubungannya dengan penyucian hati.
2. Karena hati merupakan pusat dari kehidupan manusia yang menentukan seseorang benar atau tidak. Bila hatinya suci, maka orang tersebut akan berlaku benar. Tetapi bila hatinya penuh dosa, maka pasti berlaku jahat.
3. Darah Isa Al-Masih adalah darah suci tanpa cacat dan cela. Itulah yang dapat menyucikan hidup seseorang dan bukan dengan berburqa.
*****
Sdr. Abraham Manaha,
Terimakasih untuk kesediaan Anda menanggapi tiga pertanyaan fokus artikel.
Apa yang Anda sampaikan benar, sesuai dengan apa yang Allah sendiri firmankan dalam Injil. Darah Isa Al-Masih yang suci tanpa dosa (karena Ia Allah), satu-satunya yang sanggup membersihkan hati manusia dari dosanya. Sebab melalui pengorbanan Isa menggantikan hukuman dosa manusia yang percaya kepada-Nya, keadilan Allah atas terhukumnya dosa telah digenapi sehingga orang-orang yang bersedia menerima Isa bukan hanya bebas dari hukuman kekal (neraka), tapi hatinya juga dibersihkan, terbebas dari ikatan kuasa dosa.
Di sisi lain, burqa, hijab, ataupun kerudung hanyalah penutup tubuh jasmaniah belaka yang tidak ada kaitannya dengan pembersihan hati yang bersifat rohaniah. Maka, tentu saja pakaian jasmaniah ini tidak mampu membersihkan rohaniah kita, apalagi memberikan jalan bagi keselamatan kekal manusia.
~
Yuli