Di Indonesia partisipasi kaum wanita bekerja di luar rumah hampir sama dengan negara-negara Eropa. Jadi Indonesia, walau mayoritas penduduknya Muslim, tidak melarang kaum wanita bekerja di luar rumah.
Tidak demikian dengan negara Islam lain. “World Economic Forum” melaporkan 20 negara terendah dengan wanita bekerja di luar rumah.Yaitu Yaman, Pakistan, Chad, Syria, Mali, Iran, Pantai Gading, Lebanon, Yordania, Maroko, Guinea, Mauritania, Saudi Arabia, Mesir, Oman, Ethiopia, Aljazair, Turki, Bahrain dan Tunisia. Kecuali Ethiopia, semua negara itu mayoritas penduduknya Muslim.Bukankah statistik ini membingungkan?
Apakah yang menghambat Muslimah bekerja di luar rumah?
Ajaran Al-Quran Soal Muslimah Bekerja Di Luar Rumah
Satu ayat Al-Quran berbunyi, “. . . bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan . . .”(Qs 4:32). Menurut pakar Islam berdasarkan ayat ini, kaum wanita boleh bekerja di luar rumah. Juga tidak ada ayat di Kitab Suci Allah yang melarang wanita bekerja di luar rumah.
Mungkinkah sikap negatif mengenai wanita dalam Hadits, menyebabkan negara-negara Islam lain melarang wanita bekerja di luar rumah?
Sikap Hadis Terhadap Muslimah Yang Bekerja Di Luar Rumah
Hadis menuliskan“Wanita itu aurat maka bila ia keluar rumah syaitan menyambutnya” (HR. At-Tirmidzi no. 1183).
Pakar Islam menjelaskan hadis ini“… setan akan sangat berambisi (untuk menyesatkannya dan menyesatkan orang lain dengannya), karena ia [wanita] termasuk dari buhul-buhul (jerat-jerat dan perangkap) setan…”
Guntara Nugraha Adiana Poetra berpendapat “…lebih banyak mudharat/efek negatif … dibandingkan dengan manfaatnya,…” bagi wanita yang bekerja di luar rumah.
Benarkah Hadis ini yang menyebabkan banyak negara melarang wanita bekerja di luar rumah?
Apakah Hadis itu tidak bertentangan dengan Al-Quran?
Taurat Allah Memerintahkan Wanita Bekerja
Allah menempatkan Adam dan Hawa di taman Eden untuk bekerja. “TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu”(Kitab Taurat, Kejadian 2:15; 1:28). Bekerja baik, di dalam maupun di luar rumah, adalah salah satu cara manusia untuk menaati dan memuliakan Allah.
Wanita Mesti Bekerja Juga
Allah juga mengaruniai para wanita dengan bakat-bakat dan kemampuan yang sederajat dengan laki-laki. Maka seharusnyalah wanita juga diberi hak untuk bekerja dan mengembangkan segala potensinya. Karena itu salah besar jika laki-laki menghambat para wanita memperkembangkan bakat-bakat yang Tuhan berikan.
Sayang, wanita dan pria sama-sama bergumul dengan dosa mereka. Dosa ini menghambat mereka memperkembangkan sebaik-baiknya bakat yang Tuhan berikan. Satu-satunya jalan keluar dari belenggu dan hukuman dosa ialah meminta pertolongan Allah melalui Isa Al-Masih. Maka pria dan wanita yang mengenal Sang Juruselamat akan makin berhasil dalam pekerjaannya.
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut Saudara mengapa 19 negara melarang/membatasi wanita bekerja di luar rumah? Berikan alasanmu?
- Jika hak bekerja di luar rumah bagi wanita dibatasi, bukankah ini berarti wanita dianggap lebih rendah dari pria? Berikan alasan Saudara!
- Bagaimana Isa Al-Masih berkuasa melepaskan manusia dari belenggu dan hukuman dosa?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda*****pada komentar-komentar yang kami merasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas.Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini.
Apabila Anda memiliki keinginan untuk didoakan, silakan mengisi permohonan doa dengan cara klik link ini.
~
Kadang saya ingin tertawa membaca artikel-artikel yang sebenarnya ingin mendiskriditkan Islam tapi ternyata dalam ajarannya tidak dibahas. Coba perhatikan tidak ada satu ayat pun Yesus membahas tentang urusan dunia, termasuk tentang pekerjaan khusus wanita. Yang dikemukakam malah Taurat yang tidak ada sangkut pautnya dengan karier wanita bekerja di luar rumah. Coba perhatikan ayat yang dikutip ini: “TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu” (Kitab Taurat, Kejadian 2:15; 1:28). Apaka ada hubungannya dengan wanita bekerja?Tidak ada. Kalau dalam Islam ada dicontohkan, bahwa istri Rasulullah, Khadijah adalah wanita karier yang aktif berdagang.
~
Sdr. Gandhi Waluyan,
Terimakasih untuk kesetiaan Anda mengunjungi artikel-artikel kami. Kami senang Anda memperhatikannya.
Apa yang membuat Anda merasa agama Anda terdiskreditkan? Artikel di atas lugas menyatakan Al-Quran mengizinkan wanita bekerja (Qs 4:32). Bukankah ini sangat baik? Sebab Yesus Allah Sang Firman yang berfirman bukan hanya dalam Injil tapi juga Taurat, sudah menetapkan sejak mula penciptaan (Taurat Kitab Kejadian 1:28, 2:15) bahwa manusia (pria dan wanita) diberikan mandat untuk berkarya mengelola alam ciptaan. Dengan demikian wanita dapat berkarir atas dasar ini.
Yang menjadi pertanyaan penting, mengapa meskipun Al-Quran mengizinkan wanita bekerja, faktanya 19 dari 20 negara dengan jumlah terendah untuk wanita berkarir di luar rumah justru negara-negara Islam? Apa penyebabnya? Apakah ada kaitannya dengan hadits “Wanita itu aurat maka bila ia keluar rumah syaitan menyambutnya” (HR. At-Tirmidzi no. 1183)? Ataukah ada alasan lainnya? Bagaimana Anda menjelaskan hal ini?
~
Yuli