• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Islam Dan Kaum Wanita

Isa Islam Dan Kaum Wanita

  • Allah Mengasihi Saya?
  • Saya Berhak Masuk Surga?
  • Mengapa Kesepian dalam Pernikahan?
  • Topik Lain
  • Hubungi Kami

Tujuan Wanita Berhijab Mencegah Pria Jatuh Dalam Dosa Seks!?

27 November 2017 oleh Web Administrator 16 Komentar

seorang-pria-berdiri-sambil-mengepalkan-tangannya-di-depan-wanita-yang-sedang-duduk-sambil-menutupi-wajah-dan-kepala-dengan-tangannyaSaya sering membaca artikel yang mengatakan bahwa salah satu tujuan wanita berhijab adalah menolong kaum pria terhindar dari dosa seks. Mungkin Anda pernah mendengar ungkapan ini, atau justru Anda salah seorang yang berpandangan demikian.

Benarkah ‘hijab’ dapat menolong kaum pria terhindar dari dosa seksual? Bagaimana Kitab Allah menolong pria terhindar dari dosa ini?

Sepuluh Kota Besar Paling Berbahaya bagi Wanita

Sebuah media online melansir satu informasi tentang survei yang dilakukan oleh Yayasan Thomson Reuters. Survei ini memuat tentang sepuluh kota besar di dunia berbahaya bagi wanita.

Dikatakan, “Adapun kota yang paling berbahaya adalah ibu kota Kairo, Mesir, lalu di tempat kedua Karachi di Pakistan. Jakarta berada pada peringkat kesembilan.” Seorang wartawan yang juga pegiat perempuan, Shahira Amon, mengatakan perempuan di Kairo sering menjadi sasaran pelecehan seksual (sumber: BBC Indonesia).

Mesir dan Pakistan adalah negara Islam. Pakistan merupakan negara Islam terbesar ketiga di dunia. 97% penduduknya beragama Islam. Sebagai negara Islam, tentulah Muslimah di negara ini berhijab. Tapi mengapa justru tingkat pelecehan seksual tinggi di kota ini? Kirimkan pandangan Anda lewat email.

Hijab Penyebab Utama Dosa seksual?

Sebagian orang meyakini banyaknya kasus pelecehan seksual hingga pemerkosaan, timbul akibat wanita tidak menutupi kecantikannya dengan hijab. Sementara pria, secara manusiawi memiliki hasrat bila melihat kecantikan wanita yang terbuka.

Melihat hasil survei Yayasan Thomson Reuters di atas, dapat disimpulkan bahwa berhijab bukan satu-satunya cara untuk menghindarkan kaum pria dari dosa seksual. Jika Anda punya pandangan lain, silakan mengirimkan lewat email.

simbol-hati-atau-cinta-berisi-air-jernihTerikat Dosa Seksual? Bersihkan Hatimu!

Adalah baik jika seorang Muslimah berhijab karena Muslim meyakini hijab sebagai pakaian wanita Muslim. Juga, tidak ada yang salah bagi wanita yang tidak berhijab, selama pakaian yang dia kenakan dalam batas wajar. Tentu, dengan pakaian yang sopan akan menolong pria, karena hati pria penuh dengan dosa.

Isa Al-Masih memberi satu pengajaran dalam Kitab Allah tentang dosa seksual. Dikatakan, “Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya” (Injil, Rasul Besar Matius 5:28).

Bagaimana Cara Membersihkan Hati dari Dosa Seksual?

Kaum pria perlu menyadari bahwa yang membuat mereka jatuh dalam dosa seksual adalah hati mereka yang terikat pada dosa. Maka selayaknya setiap pria perlu membersihkan hati dan menjadikannya suci. Menurut Kitab Allah, inilah caranya, “ . . . dan darah Yesus, Anak-Nya itu [kata kiasan untuk Isa Al-Masih], menyucikan kita dari pada segala dosa” (Injil, Surat 1 Yohanes 1:7).

Apakah Anda pria dan pernah jatuh dalam dosa seksual? Datanglah kepada Isa Al-Masih, mintalah Ia membersihkan hati Anda!

[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]

Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Mengapa cara berpakaian wanita selalu dikaitkan dengan kejatuhan pria dalam dosa seksual?
  2. Setujukah saudara bila wanita penyebab utama pria jatuh dalam dosa seksual?
  3. Menurut saudara, adakah cara lain menghindarkan kaum pria dari dosa seksual selain yang sudah dijelaskan pada artikel di atas?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

Ditulis oleh: Saodah

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718.

Apabila Anda memiliki keinginan untuk didoakan, silakan mengisi permohonan doa dengan cara klik link ini.

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Gaya Hidup, Hijab

Subscribe
Beritahulah

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa Islam dan Kaum Wanita

16 Komentar
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
Jess
27 November 2017 9:14 am

***
Saya tidak setuju sama sekali. Mengapa kalau pria jatuh dalam dosa seksual selalu wanita yang disalahkan?

Tujuan wanita berjilbab karena dalam Islam mengajar demikian, bahwa setiap wanita harus menutup aurat, kecuali untuk suaminya sendiri. Saya setuju akan hal itu. Walau bukan Islam, wanita selayaknya berpakaian sopan dan tidak memamerkan keindahan tubuh bagi semua orang karena itu hak suami.

Pria jatuh dalam dosa seksual karena natur manusia memang pendosa. Tetapi saya percaya jika pria itu takut akan Tuhan, pasti bisa menghormati wanita sebagai ibu dan adik, bukan sebagai pemuas seks! Maaf. Sebaliknya, di negara Arab semua wanita berjilbab tetapi banyak TKW menjadi mangsa.

Balas
staff
28 November 2017 2:51 am
Balasan ke  Jess

***
Sdr. Jess,

Terimakasih untuk kesediaan Anda memberikan tanggapan atas pertanyaan fokus artikel.

Benar yang Anda sampaikan. Dosa seksual pria bukan disebabkan faktor luar (wanita), tapi karena natur semua orang telah berdosa. Ini dimulai sejak manusia pertama (Adam – Hawa) memilih ketidaktaatannya terhadap Allah. Natur dosa inilah yang membuat manusia berbuat dosa, termasuk dosa seksual.

Firman Allah memperingatkan kepada setiap orang yang berserah diri kepada Allah agar menjaga hidup (termasuk tubuhnya) bagi kemuliaan Allah, bukan bagi kesenangan pribadi:
“Tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah anggota Kristus [Al-Masih, Allah Juruselamat]? Akan kuambilkah anggota Kristus untuk menyerahkannya kepada percabulan? … Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus …dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!” (Injil, Surat 1 Korintus 6:15-20).

Perintah ini ditujukan bagi [u]pria dan wanita[/u] pengikut Isa Al-Masih. Dengan perintah yang sedalam dan seagung itu, tentu yang dimaksudkan [u]bukan sekedar[/u] busana penutup aurat untuk menghindari dosa seksual, tapi seluruh hidup kita bagi kemuliaan Allah, bukan? Dengan fokus memuliakan Allah, hidup tidak lagi ditujukan bagi dosa.
~
Yuli

Balas
Jess
29 November 2017 6:36 am

~
Rasanya tidak adil jika hanya wanita yang selalu dipandang sebagai penyebab kaum pria berdosa.

Kalau kita mau melihat kehidupan sehari-hari, wanita selalu merasa tidak aman, terutama anak-anak menjadi incaran kaum pria. Apakah karena anak-anak itu tidak berhijab? Malangnya jadi wanita.

Balas
staff
30 November 2017 3:45 am
Balasan ke  Jess

~
Sdr. Jess,

Benar yang Anda ungkapkan. Inilah yang menjadi salah satu ciri utama keberdosaan manusia, yakni tidak mau mengakui, apalagi bertanggungjawab dengan dosa yang diperbuat. Sebaliknya malah melempar kesalahan pada pihak luar sebagai penyebabnya. Sungguh ironis.

Allah yang Maha Benar mengetahui isi hati manusia. Yang Allah inginkan adalah kejujuran kita untuk mengakui, menyesali, dan memohon ampun dengan segenap hati atas dosa-dosa kita. Lewat pengorbanan Allah dalam Isa Al-Masih yang membereskan dosa manusia, pengampunan-Nya dianugerahkan bagi orang-orang yang demikian. Hanya saja, bersediakah kita bersikap jujur terhadap keberdosaan kita dan menerima uluran tangan kasih Isa Al-Masih?
~
Yuli

Balas
ary widodo
4 Desember 2017 10:32 am

~
Tujuan wanita berhijab dalam Islam yang utama adalah menjalankan perintah Allah karena itu adalah sebuah kewajiban. Sebagai pelindung diri karena ketika dua wanita berjalan di sebuah wilayah, yang satu berhijab dan yang satu lagi berpakaian terbuka dan seksi. Tentu mereka berdua akan mendapat perlakuan berbeda. Yang berhijab cenderung didiamkan dan disegani, sementara yang satunya akan digodai bahkan dilecehkan.

Selanjutnya tujuan berhijab mungkin juga sebagai identitas diri sebagai seorang Muslim yang taat.

Balas
staff
5 Desember 2017 1:31 am
Balasan ke  ary widodo

~
Sdr. Ary Widodo,

Terimakasih untuk kunjungan dan kesediaan Anda berbagi pendapat tentang topik hijab dalam artikel ini. Kami ingin menanyakan beberapa hal sehubungan dengan apa yang Anda sampaikan, kiranya Anda berkenan menanggapi:

1) Bila benar hijab adalah perintah Allah, bukankah seharusnya juga termuat dalam Kitab Allah terdahulu seperti Taurat, Zabur, dan Injil? Faktanya, perintah tsb tidak ada. Bagaimana Anda menjelaskan hal ini?

2) “Berhijab” vs. “pakaian terbuka dan seksi” tentu saja dua kutub yang ekstrem, menghasilkan reaksi yang berbeda. Namun bagaimana dengan wanita yang tidak berhijab meski berpakaian sopan dan rapi, apakah pantas dilecehkan pria? Bagaimana menurut Anda?

3) Bila hijab dijadikan identitas seorang “Muslimah yang taat”, bagaimana Anda menilai Ibu Nuriyah (istri Gus Dur) serta putri-putri mereka yang tidak berhijab syar’i? Apakah mereka bukan Muslimah yang taat? Bagaimana menurut Anda?
~
Yuli

Balas
Penuhdosa
22 Maret 2018 12:06 pm

*****
1) Kejatuhan pria dalam dosa karena otaknya cabul, bukan cara wanita berpakaian seksi penyebabnya.

2. Memang wanita penyebab pria jatuh cinta dan menikah sehidup semati, bukan penyebab pria jatuh dalam dosa. Tanpa wanita, repot pula laki-laki hidup di dunia.

3. Cara lain agar laki-laki terhindar dari dosa seksual adalah dikebiri, karena otaknya sudah penuh dengan nafsu seks.

Mohon pencerahannya. Terimakasih.

Balas
staff
23 Maret 2018 2:31 am
Balasan ke  Penuhdosa

*****
Sdr. Penuhdosa,

Terimakasih untuk tanggapan Anda atas tiga pertanyaan fokus artikel.

Untuk no.1 dan 2, kami sepakat dengan Anda. Dosa seksual pria (dan juga wanita), bersumber dari hatinya yang telah terbelenggu dosa. Faktor luar hanyalah pemicu kemunculan. Itu sebabnya yang perlu dibereskan adalah hati. Tanpa menangani sumbernya, sia-sia segala upaya, bukan?

Jawaban Anda no.3 membuat kami tersenyum. Satir namun masuk akal sebagai solusi instan. Bagaimanapun, kebiri bukan tanpa resiko. Justru efek negatifnya banyak. Berkurang drastisnya hormon testosteron menyebabkan pengeroposan tulang, peningkatan risiko sindrom metabolik (diabetes, kolesterol tinggi, obesitas) serta kematian dini akibat gangguan jantung dan pembuluh darah. Tentu bukan solusi yang baik, bukan? Juga para ahli menyatakan libido itu multi faktor, baik dari hormon, pengalaman seksual, juga kejiwaan. Maka hanya dengan menekan hormonnya saja (misal: kebiri) tidak serta merta menghindarkan dosa seksual. Jika demikian, mengapa sumber terpenting yaitu hati (kalbu) tidak kita prioritaskan untuk dituntaskan? Isa Al-Masih, satu-satunya yang dapat menangani hati kita.
~
Yuli

Balas
Penuhdosa
23 Maret 2018 5:03 am

~
Mantap atas pencerahannya. Terimakasih. Salam damai buat kalian dan keluarga. Amin.

Balas
staff
23 Maret 2018 2:43 pm
Balasan ke  Penuhdosa

~
Sama-sama, Sdr. Penuhdosa!

Kami tunggu kunjungan Anda pada artikel-artikel kami lainnya. Pertanyaan yang Anda lontarkan menjadi umpan balik yang sangat baik bagi rekan-rekan pembaca lainnya guna menolong mereka mempertimbangkan ajaran yang diyakininya secara kritis. Kiranya dengan hal ini semakin banyak rekan-rekan yang menemukan kebenaran sejati dari Allah.
~
Yuli

Balas
Menjawab Kristen
29 April 2018 5:52 am

~
Dikatakan untuk membersihkan hati dari dosa seksual, maka seseorang harus datang kepada Yesus dan minta dibersihkan hati. Itu tidak akan berhasil. Bagaimana dikatakan berhasil kalau surat kabar Italia La Republica yang terbit di Vatikan mengabarkan tentang banyaknya kasus pelecehan seksual dan pemerkosaan biarawati yang dilakukan oleh pastur dan uskup di gereja Katolik? Lalu mereka memaksa para biarawati itu agar menggugurkan kandungannya untuk mencegah terbongkarnya skandal. Dan sekitar 3000 pendeta lainnya menghadapi tuduhan pelecehan seksual terhadap anak-anak di bawah umur. Kurang suci bagaimana hati para pastur, pendeta dan biarawati. Mereka “hidup suci” dalam biara, setiap hari memuja Yesus dan membaca “firman Tuhan”. Tetapi mereka tidak juga lepas dari dosa seksual.

Balas
staff
2 Mei 2018 5:43 am
Balasan ke  Menjawab Kristen

~
Sdr. Menjawab Kristen,

Seorang remaja yang memuja tokoh idolanya akan dengan tekun mencari info sebanyak-banyaknya tentang siapa sosok idolanya. Tidak berhenti di situ, dia akan meniru gerak-gerik, hobi, gaya hidup, bahkan pandangan dari sang idola. Semua itu menginspirasi hidupnya.

Maka, sangat tidak logis bila Anda menyimpulkan para “rohaniawan” asusila tsb sebagai pemuja Yesus ketika kehidupan mereka sama sekali bertentangan dengan apa yang Yesus ajarkan dan teladankan. Dengan kata lain, bukankah yang seperti ini adalah pemuja nafsu dosa?
~
Yuli

Balas
Koko
22 September 2019 2:27 pm

~
Aku adalah cowok. Jadi aku tahu cewek seperti apa yang menimbulkan syahwat adalah cewek cantik dan bertubuh langsing. Coba bayangin kalau yang berpakaian seksi itu orangnya jelek item gendut obesitas trus kulitnya boresen. Trus baunya tidak enak tidak pernah mandi. Emangnya aku syahwat? Bukannya syahwat tapi malah jijik. Tidak ngefek. Seharusnya hanya cewek cantik dan seksi saja yang wajib berhijab.

Balas
Admin
Staff Isa Islam dan Kaum Wanita
30 September 2019 1:21 pm
Balasan ke  Koko

~
Saudara Koko,

Terimakasih atas penjelasan saudara yang telah membagikan pendapat saudara di atas. Dari penjelasan saudara tersebut jelas bukan bahwa syahwat timbul karena mata dan hati saudara terpikat oleh kecantikan wanita. Lalu apakah salah jika memiliki wajah yang cantik dan tubuh yang langsing, tidak bukan? Lagi meskipun wanita cantik dan berbadan langsing berjilbab, apakah para pria tidak akan tertarik?

Jadi permasalahannya pada kaum pria. Mereka perlu menyadari bahwa yang membuat mereka jatuh dalam syahwat (dosa seksual) adalah hati mereka yang terikat pada dosa. Maka selayaknya setiap pria perlu membersihkan hati dan menjadikannya suci. Bagaimana menurut saudara?
~
Daniar

Balas
Henry Babok
20 Juli 2020 11:49 pm

~
“Maka, sangat tidak logis bila Anda menyimpulkan para “rohaniawan” asusila tersebut sebagai pemuja Yesus ketika kehidupan mereka sama sekali bertentangan dengan apa yang Yesus ajarkan dan teladankan. Dengan kata lain, bukankah yang seperti ini adalah pemuja nafsu dosa?”

Jadi kesimpulannya yang menjalankan Vatikan adalah para “rohaniawan” asusila. Begitu?

Balas
Admin
Staff Isa Islam dan Kaum Wanita
7 Agustus 2020 11:46 am
Balasan ke  Henry Babok

~
Henry,

Alangkah lebih bijak bila tidak memberikan tuduhan pada siapapun. Lagi pula, setiap manusia berdosa dari agama manapun. Dengan demikian, tidak tepat menyatakan tentang sebuah instansi. Karena itu, saya setuju Anda melakukan konfirmasi mengenai hal ini.
~
Solihin

Balas

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Dosa Membuka Aurat! Bagaimana Muslimah Menyikapinya?
  • Benarkah, Menurut Agama Islam, Mayoritas Wanita Penghuni Neraka?
  • Muslimah Iran Mencari Ketenangan Batin dan Akhirnya Terpenuhi!
  • Kisah Muslimah: Kedudukan Wanita Dalam Islam Tidak Setara!
  • Kisah Siti Fatimah: Perjuangan Muslimah Mencari Surga

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Dosa Membuka Aurat! Bagaimana Muslimah Menyikapinya?
  • Benarkah, Menurut Agama Islam, Mayoritas Wanita Penghuni Neraka?
  • Muslimah Iran Mencari Ketenangan Batin dan Akhirnya Terpenuhi!
  • Pandangan Islam Dan Kristen Perihal Anak Dalam Pernikahan
  • Kisah Muslimah: Kedudukan Wanita Dalam Islam Tidak Setara!

Artikel Yang Terhubung

  • Wajibkah Wanita Muslim Berhijab?
  • Mana Lebih Penting, "Berhijab Ataukah Hati Yang Suci?"
  • Muhammad, Idola Setiap Wanita Muslim
  • Jilbab Dan Diskriminasi Terhadap Wanita Muslim
  • Wanita Islam Dan Kristen – Hendaklah Kecantikan Dari Dalam,…

Renungan Berkala Al-FAtihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Renungan Berkala Wanita

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat Isa Dan Kaum Wanita setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Kaum Wanita

Footer

Hubungi Kami

Apabila Anda memiliki pertanyaan / komentar, silakan menghubungi kami dengan menekan tombol di bawah ini.

Hubungi Kami

Menu

  • Maksud Situs Ini
    • Kebijakan Privasi
    • Tentang Kami
    • Kaum Wanita, Isa, Dan Al-Fatihah
    • Renungan Singkat Isa, Islam dan Kaum Wanita
    • Kebijakan dalam Membalas E-Mail
  • Jalan ke Surga
    • Jalan Ilahi Menuju Ke Surga
    • Doa Keselamatan
    • 4 Hal Yang Allah Ingin Anda Ketahui
  • Topik Lain

Social Media


Facebook

Twitter

Instagram

YouTube

App Isadanislam
Hak Cipta © 2009 - 2023 Dialog Agama Isa Islam Dan Kaum Wanita. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami

wpDiscuz