Kaum Islam dan Nasrani mengklaim agama masing-masing meningkatkan status wanita. Tetapi, Al-Quran dan Kitab Allah mempunyai pandangan berbeda mengenai pria dan wanita. Adakah Islam memandang pria dan wanita seimbang?
Menurut Al-Quran, wanita lebih rendah dibanding pria. Baik dalam hal rohani maupun dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya dalam Al-Quran: Di pengadilan, kesaksian wanita tidak seimbang dengan kesaksian pria. Pahala surgawi bagi wanita berbeda dengan pria.
Kehidupan Wanita Menurut Al-Quran
Dalam Al-Quran terdapat beberapa ayat yang menjelaskan bagaimana kehidupan wanita Muslimah. Selain berdasarkan Al-Quran, juga terdapat penjelasan berdasarkan hukum dan tradisi Islam. Dalam hal penciptaan secara tidak langsung, Al-Quran menyatakan pria dan wanita seimbang di hadapan Allah.
Qs 16:97 berbunyi, “Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.”
Kedudukan Wanita Lebih Rendah Dari Pria
Namun di sisi lain, Al-Quran mengatakan wanita lebih rendah dibanding pria. Seperti: Hak bersaksi. Menurut Al-Quran wanita lebih mudah keliru sebagai saksi. “Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki di antaramu. Jika tak ada dua orang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa maka seorang lagi mengingatkannya” (Qs 2:282).
Contoh lain, dalam masyarakat wanita lebih rendah dibanding pria. “Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma’ruf. Akan tetapi para suami mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada isterinya” (Qs 2:228).
Lagi dikatakan, “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita) . . . ialah yang ta’at kepada Allah . . . Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka . . . dan pukullah mereka . . .” (Qs 4:34).
Apakah Anda setuju wanita lebih rendah dibanding pria? Jawablah di sini.
Kitab Allah: Pria dan Wanita Seimbang
Kitab Allah mengatakan Allah menciptakan pria dan wanita dalam gambar-Nya. Keduanya akan menerima pahala yang sama di sorga. Di hadapan Allah, pria dan wanita seimbang.
Jadi, pria tidak lebih tinggi atau lebih berharga daripada wanita. “Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka” (Taurat, Kitab Kejadian 1:27).
Wanita dan pria mempunyai kedudukan yang sama penting dalam masyarakat. Allah memakai keduanya dalam pelayanan-Nya. Aquila dan Priscilla misalnya, menjadi penolong bagi orang yang baru menjadi pengikut Isa tentang kebenaran Injil, bekerja-sama dengan Rasul Besar Paulus (Injil, Kisah Para Rasul 18:24-26).
Pandangan Isa Al-Masih Tentang Wanita
Pengorbanan Isa Al-Masih di kayu salib adalah bukti terbesar bahwa Dia melihat pria dan wanita setara. Penebusan yang telah dibayar-Nya adalah harga yang sama bagi pria dan wanita.
Perhatikanlah ayat ini, “Sebab kamu (pria dan wanita) tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia . . . bukan dengan barang yang fana . . . melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus [Isa Al-Masih] . . .” (Injil, Surat I Petrus 1:18-19).
Silakan mengemail kami jika Anda ingin belajar mendalam pandangan Isa Al-Masih tentang wanita.
[Staf Isa dan Islam – Bagi Pembaca yang wanita (dan pria), apakah Anda bersedia menerima keselamatan, yaitu penebusan jiwa dari perbudakan dosa, yang telah ditawarkan pada saudara oleh-Nya?”]
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut Saudara, apakah Islam mengajarkan pria dan wanita seimbang? Jelaskanlah!
- Bagaimana pendapat Saudara akan ajaran Alkitab mengenai pria dan wanita?
- Adakah teladan lebih baik daripada Isa Al-Masih tentang bagaimana memperlakukan wanita? Jelaskanlah jawabnya!
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Berikut ini dua link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini.
Apabila Anda memiliki keinginan untuk didoakan, silakan mengisi permohonan doa dengan cara klik link ini.
*
Mohon maaf kepada saudara staf. Saya akan menjawab pertanyaan judul artikel Saudara bahwa “Adakah di dalam Islam memandang Wanita dan Pria seimbang”. Jawabannya adalah iya tentu saja, tanpa memperhatikan isi daripada artikel anda karena itu hanya menurut firasat anda sendiri.
Coba pertanyaan saya di mana ada seorang wanita di dalam ajaran Islam yang sering disalimi, malah di dalam ajaran Islam kita diajarkan untuk menghargai dan melindungi wanita dan wanita harus menghargai suaminya dan menurut kepada suami.
~
Saudara Zulfikar,
Memang tidak semua orang Islam memandang wanita lebih rendah dibanding pria. Kami akui ada juga orang Islam yang berpandangan pria dan wanita seimbang. Namun “Islam” dan Muhammad dalam ajarannya tidaklah memandang demikian.
Perhatikanlah ucapan Muhammad berikut ini:
– “Kesaksian wanita hanya seperdua kesaksian kaum laki-laki” (Hadits Shahih Bukhari Volume 3 Buku 4 No 826)
– “Tidak ada penderitaan yang lebih berbahaya bagi pria daripada wanita” (Hadits Shahih Bukhari volume 7, buku 62, no 33)
– “Tanda-tanda kejahatan itu ada tiga: kuda, perempuan, dan rumah” (Hadits Sahih Bukhari, Volume 7, Buku 62 No. 32).
Juga silakan baca Qs 2:228; 2:282 dan 4:34 yang kami kutip pada artikel di atas.
Menurut anda, apakah itu menunjukkan keseimbangan?
~
DA
*
Staff IsadanIslam,
Pandangan anda tentang hal wanita dalam Al-Quran itu salah besar. Wanita Muslimah adalah sebaik-baik perhiasan dalam Al-Quran. Wanita itu berperasaan, sedangkan pria menggunakan rasio. Wanita itu derajat nafsunya lebih rendah dari pria, sehingga wanita bisa lebih sabar dibanding kaum pria. Tetapi tetap saja, Islam mengetahui apa yang dapat dikerjakan oleh wanita dan yang tidak, seperti halnya menjadi imam.
Saudara staff IsadanIslam, Islam sangat menghargai dan memuliakan kaum wanita. Perkataan yang menyakiti perasaan wanita, khususnya ibu merupakan murka Allah SWT. Jadi, Islam sangat menghargai dan memuliakan kaum wanita. Jika kedudukannya disamakan, itu tidak bisa.
~
Saudara Mujahid,
Kiranya dapat membaca kembali tanggapan kami pada kolom komentar Saudara Zulfikar di atas. Juga silakan baca artikel kami ini: http://tinyurl.com/8yz3z28
“Perkataan yang menyakitkan perasaan wanita, khususnya ibu merupakan murka Allah SWT”. Lalu bagaimana dengan wanita yang dipoligami, bukankah itu menyakiti perasaan/hati wanita? Artinya poligamipun menyebabkan murka Allah, tetapi mengapa Allah dalam Al-Quran memperbolehkan?
Alkitab mengatakan pria dan wanita diciptakan dalam gambar Allah. Keduanya akan menerima pahala yang sama di sorga. Di hadapan Allah, pria dan wanita seimbang. Jadi, pria tidak lebih tinggi atau lebih berharga daripada wanita.
~
DA
*
Wahai saudaraku IDI dan para komentator. Anda sekalian mempermasalahkan tentang posisi wanita dan pria baik di Islam maupun di Kristen. Ketahuilah adakah yang lebih baik daripada diantara keduanya itu, adakah yang bisa menyelamatkan kalian diantara keduanya itu.
~
Saudara Rudi,
Di hadapan Allah, pria dan wanita seimbang. Jadi, pria tidak lebih tinggi atau lebih berharga daripada wanita. Bagaimana menurut saudara Rudi?
Saudara Rudi benar, dalam hal keselamatan di akhirat, baik agama maupun pemimpinnya tidak dapat memberikan jaminan pasti, karena keselamatan kekal tidak dapat diperoleh melalui agama. Keselamatan adalah anugerah Allah kepada manusia melalui Isa Al-Masih.
“Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian [anugrah] Allah,” (Injil, Surat Efesus 2:8).
Untuk mengenal tentang siapakah Isa Al-Masih dan bagaimana jalan satu-satunya untuk mencapai keselamatan, silakan Saudara menyimak artikel kami di url ini http://tinyurl.com/6ntpehg
~
DA
*
Halo Pak dan Bu,
Saya hanya ingin berdiskusi, coba anda renungkan, jika wanita dan pria harus sama dalam segala hal seperti yang anda sebutkan. Maka saya jamin kehidupan akan hancur. Begini, sekarang wanita bagaimana bisa menjadi kuli bangunan? Bisa tidak manjat pohon? Atau mari bersama-sama telanjang dada? Maka wanita di mata Islam itu dimuliakan dan dijaga, (Terjemah ayat dan hadist anda itu salah).
~
Saudara Zulkifli bin Muhamma,
Terima kasih sudah bersedia berdiskusi dengan kami. Saudara Zulkifli, tentu saja apa yang tidak pantas dilakukan kaum wanita tidak dapat dibandingkan dengan kaum pria.
Mengenai pekerjaan, menjadi kuli bangunan, memanjat pohon memang tidak semua wanita bahkan pria pun ada yang tidak dapat melakukan betul?
Tetapi bagaimana dengan ini: Di pengadilan, kesaksian wanita tidak seimbang dengan kesaksian pria (Qs 2:282). Pahala sorgawi hanya ditujukan bagi pria (Qs 38:53, 44:54, 52:20, 55:70-74). Al-Quran juga memperbolehkan pria untuk memukul istrinya jika si istri tidak taat (Qs 4:34). Lagi, Qs 4:15, wanita Muslim yang dinyatakan salah atas perzinahan akan dikurung sampai meninggal.
Tapi pria Muslim yang dinyatakan bersalah atas kesalahan yang sama, dapat bertobat untuk mendapatkan kemerdekaannya lagi (Qs 4:16). Bukankah dalam hal ini wanita telah mengalami diskriminasi? Mengapa untuk kesalahan yang sama, wanita tidak diberi kesempatan bertobat seperti pria?
Jika saudara menemukan bahwa tulisan kami ataupun kutipan/terjemahan ayat dan hadist salah, kiranya saudara dapat memberi masukan kepada kami.
~
DA
*
Saya mengutip tulisan anda. “Alkitab mengatakan pria dan wanita diciptakan dalam gambar Allah.”
Jadi gambar Allah menurut kamu itu gambarnya bagaimana? Kalau Isa-Masih kamu yakini adalah Tuhanmu, yang saya lihat Isa Al-Masih berwujud seorang pria dan bukan wanita. Apalagi keduanya, yang benar yang mana dong?
~
Saudara Ipin,
Gambar Allah menunjuk pada bagian non-material dari manusia. Keserupaan ini adalah dalam hal mental, moral dan sosial.
Secara mental, manusia diciptakan sebagai makhluk yang rasional dan berkehendak – dapat menggunakan pikirannya dan dapat memilih. Ini adalah refleksi dari akal budi dan kebebasan Tuhan. Secara moral, manusia diciptakan dalam kebenaran dan kepolosan yang sempurna, suatu refleksi dari kesucian Tuhan. Secara sosial, manusia diciptakan untuk bersekutu. Hal ini mencerminkan ketritunggalan Allah dan kasihNya.
Karena diciptakan menurut gambar Allah, Adam memiliki kebebasan untuk memilih. Tetapi ia memilih yang salah, sehingga dia mencemarkan gambar Allah yang ada dalam diriNya, dan mewariskan keserupaan yang rusak itu pada semua keturunannya, termasuk kita (Injil, Surat Roma 5:12).
Kabar baik bagi kita semua (pria dan wanita) adalah bahwa Isa Al-Masih telah memulihkan gambar Allah yang asli. Dengan kematian-Nya telah mencurahkan darah-Nya untuk menebus kita baik pria maupun wanita yang percaya kepada-Nya.
~
DA
*
Islam adalah agama yang memperlakukan wanita secara manusiawi. Mengajarkan berhijab agar tidak dipandang nafsu oleh pria.
~
Saudara Hulondhalangi,
Kami yakin umat Muslim memperlakukan wanita secara manusiawi. Namun tidak dapat dipungkiri menurut Al-Quran wanita lebih rendah dibanding pria. Salah satu contohnya dalam Qs 4:15, wanita Muslim yang dinyatakan salah atas perzinahan akan dikurung sampai meninggal.
Tapi pria Muslim yang dinyatakan bersalah atas kesalahan yang sama, dapat bertobat untuk mendapatkan kemerdekaannya lagi (Qs 4:16). Bukankah dalam hal ini wanita telah mengalami diskriminasi? Mengapa untuk kesalahan yang sama, wanita tidak diberi kesempatan bertobat seperti pria?
Mengenai berhijab, apakah semua Muslimah berhijab, tidakkan? Bagi mereka yang berpikiran porno, tentu tidak sepantasnya menyalahkan wanita. Justru pikiran mereka yang harus dibersihkan.
Bagaimana hati dan pikiran kita dapat dibersihkan? Silakan baca dan renungkan di url ini: tinyurl.com/6ntpehg
~
DA
*
Orang Kristen itu egois hanya mencari keselamatan sendiri. Saat Yesus terancam mau dibunuh murid-murid-Nya lari bersembunyi. Dibiarkan Yesus disiksa agar bisa menebus kalian.
Pertanyaan, pantaskah kalian diselamatkan? Tahu dirilah, dimana rasa cinta kasih kalian kepada Yesus? Yudas mengkhianati-Nya, Petrus mengingkari Yesus karena takut dibunuh juga? Lihat sahabat rasulullah siap mati demi beliau. Pelajari juga pengingkaran umat Nabi Musa, yang sudah diselamatkan justru mengkhianati.
~
Saudara Tauhid,
Keselamatan bukan karena perbuatan yang kita lakukan, tetapi karena anugerah/rahmat/pemberian cuma-cuma dari Allah.
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal [Isa Al-Masih], supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya [Isa Al-Masih] tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
Dia satu-satunya yang dapat membela umat-Nya. Dia tidak membutuhkan doa sholawat dari siapapun. Sebaliknya, Dia akan memberi syafaat bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya.
Melalui Dia, setiap orang akan menerima Kebenaran dari Allah, Hidup kekal dari Allah, dan sampai pada Allah. Isa bersabda: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
~
DA
*
To All,
Ijinkan saya membuat kesimpulan dari pendapat ini.
1. Tidak ada yang dapat menanggapi tentang ayat di dalam Al-Quran, kenapa & bagaimana ayat tersebut ada, yang dikutip pada artikel di atas.
2. Umat Muslim selalu berpandangan wanita secara manusiawi & dimuliakan.
3. Selalu berpandangan bahwa wanita tidak bisa melakukan pekerjaan seperti pria.
4. Membandingkan negara luar dengan Indonesia.
Pertanyaan:
1. Bisa dijelaskan maksud & tujuan ayat ini : Hadits Shahih Bukhari Volume 3 Buku 4 No 826, Hadits Shahih Bukhari volume 7, buku 62, no 33, Hadits Sahih Bukhari, Volume 7, Buku 62 No. 32, Qs 2:228; 2:282 dan 4:34.
2. Apakah wanita tidak bisa menafkahi keluarga.
3. Apa yang terjadi apabila Indonesia di beri kebebasan seperti negara luar.
~
Saudara Terang,
Mohon maaf kami harus menghapus beberapa komen saudara. Karena ada yang tidak sesuai dengan topik di atas.
Dari beberapa pertanyaan saudara di atas kiranya kita semua dapat berpikir jernih tanpa mengedepankan fanatik. Sehingga kita dapat berbagi dan belajar bersama.
Saya banyak menemukan para wanita, salah satunya nenek saya yang seorang diri menafkahi putra putrinya. Dan tentunya setiap negara memiliki dasar dan UU yang berbeda.
~
DA
*
Untuk semua,
Pesan:
1. Jelas maksud tujuan situs ini adalah berdiskusi tanpa merendahkan agama/golongan.
2. Tentu siapapun ingin tahu kenapa agama itu seperti itu & sebaliknya, tentulah indah ada diskusi seperti itu.
3. Jangan mendiskriminasikan agama secara turun temurun namun pelajarilah dahulu. Contoh : waktu saya kecil banyak teman yang menghina saya dengan argument seperti tulisan-tulisan di atas.
~
Saudara Terang,
Terima kasih atas apresiasi yang telah saudara berikan atas situs kami. Kerinduan kami adalah menyajikan situs yang dilandasi oleh kasih, dapat berbagi kebenaran dan belajar bersama. Sehingga situs kami menjadi berkat bagi siapa saja yang membacanya.
Bila berkena Saudara dapat mengunjungi situs-situs kami yang lain yaitu http://www.isadanislam.org, http://www.isadanalquran.com, dan http://www.isadanalfatihah.com.
Kami membuka kesempatan seluas-luasnya bagi kita untuk boleh saling berinteraksi dengan sopan di tempat ini.
~
DA
~
Saudara Muslim,
Terima kasih atas kunjungan dan komentar saudara. Tetapi maaf semua komentar saudara kami hapus. Saudara memberi komentar pada tempat yang salah. Artikel di atas membahas tentang “bagaimana memandang pria dan wanita”, bukan tentang mengapa gelisah pada hari kiamat seperti isi dari komentar saudara.
Bila saudara ingin memberi komentar tentang hari kiamat, silakan beralih ke link ini http://tinyurl.com/atsd7az
Demikian harap maklum!
~
DA
*
Kepada staff IDI yang saya hormati tolong jangan anda hapus atau edit setiap pernyataan dan jawaban dari kawan-kawan di rubrik tanya jawab ini. Saya tidak mengerti kenapa anda berdiskusi dengan cara-cara yang tercela. Saya sungguh malu ketika ada orang Islam yang berkata benar, tapi anda yang seiman dengan saya malah menghapus kata-katanya. Anda tidak berlaku adil dan cenderung apatis. Saya jadi ragu akan kebenaran yang anda agung-agungkan, terima kasih.
~
Saudara Tina,
Forum ini ada peraturannya, saudara Tina dapat membacanya di bagian atas kolom komentar. Jadi mengapa kami hapus saudara akan mengerti. Memang ada juga yang kami edit, bukan mengubah isi tetapi memperbaiki tulisan misal singkatan-singkatan, huruf besar semua, kata-kata kasar, sehingga dapat dimuat dalam kolom komentar. Intinya di forum ini ada aturan-aturan yang harus diikuti.
Saudara Tina, kebenaran yang kami sampaikan diterima atau ditolak itu 100% hak saudara. Namun, kami berjanji sepenuh hati akan setia pada kebenaran. Untuk itu, kami juga rindu untuk membagikan “kebenaran” ini kepada Saudara.
~
DA
~
Topik uraian untuk komentar: Kehidupan wanita menurut Al-Quran
Kami masih ingin pendapat para Mukmin, mengapa wanita dipandang lebih rendah dari pria (Qs 2:282, 2:228, 4:34)?
Maaf jika ada komentar-komentar saudara yang terpaksa kami hapus. Bila saudara ingin komentarnya tidak dihapus staf kami, silakan mematuhi peraturan di bawah ini ketika memberi komentar.
PEDOMAN MEMASUKKAN KOMENTAR:
(1) Tidak boleh memakai lebih dari satu kotak.
(2) Pertanyaan / masukan harus berhubungan erat dengan uraian.
(3) Sebaiknya satu atau paling dua pertanyaan / konsep dimasukan dalam satu comment.
(4) Masukan harus selalu sopan dan jangan agresif.
(5) Masukan tidak boleh memuat banyak bahasa lain, misalnya Bahasa Arab.
(6) Masukan harus dalam Bahasa Indonesia yang lazim dimengerti semua orang.
(7) Masukan tidak boleh memakai singkatan-singkatan, misalnya yg, dlm, sdh,dlsbgnya.
(8) Huruf besar tidak boleh dipakai untuk menekankan sesuatu.
(9) Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
~
DA
*
Sekali lagi saya tuliskan komentar saya untuk anda pengelola web ini.
Jika benar dalam agama kami Islam, memandang posisi wanita dan pria tidak seimbang. Lantas pertanyaan saya, pentingnya dengan anda apa?
Ingat ya, kebenaran dalam setiap keyakinan itu akan berbeda, tidak bisa dipaksakan untuk meyakini kebenaran yang anda anggap benar menurut keyakinan agama anda.
Jika menurut anda keyakinan agama kami: Islam, salah. Silakan itu hak anda. Hak kami juga untuk mengatakan keyakinan agama anda salah.
Kiranya itu himbauan saya. Tulislah keyakinan anda sebenar-benarnya tanpa menuliskan keyakinan agama lainnya.
Terima kasih.
~
Saudara Nanangrusmana,
Terima kasih atas komentar-komentar dan himbauan saudara Nanangrusmana.
Sekali lagi kami sampaikan ini adalah forum untuk berbagi, berdiskusi, khususnya tentang semua hal mengenai wanita dan kepercayaannya. Bukan untuk memaksakan kehendak ataupun keyakinan kami kepada orang lain.
Kami yakin saudara Nanangrusmana sependapat dengan kami bahwa dihadapan Allah pria dan wanita seimbang. Jadi, pria tidak lebih tinggi atau lebih berharga daripada wanita. Bagaimana menurut saudara Nanangrusmana?
Sekali lagi jika menurut saudara Nanangrusmana apa yang kami tulis di atas salah. Kami persilakan saudara Nanang untuk memberikan penjelasan.
~
DA
*
Saya tidak sependapat, silakan saja jika anda mau menyatakan posisi pria dan wanita seimbang atau pria tidak lebih tinggi kedudukannya daripada wanita. Itu hak anda.
Perlu di ingat dan dipahami, bahwa sebagai Muslim, saya tetap berpedoman kepada Al-Quran dan Hadist Rasulullah Saw. Apapun yang dikatakan keduanya adalah kewajiban saya untuk mengimani, terlepas dari pertimbangan akal manusia.
Isi Al-Quran dan Hadist bukan dalam posisi untuk didiskusikan kebenarannya dengan memakai sudut pandang manusia yang bernafsu.
~
Saudara Nanangrusmana,
Meskipun saudara tidak sependapat dengan kami, tentu saja kami menghargai keyakinan saudara. Sering kami diingatkan supaya menggunakan akal dan logika. Karena menurut teman-teman Muslim apa yang kami percaya tidak masuk akal.
Memang adalah kewajiban bagi setiap orang untuk mengimani dan berpegang pada apa yang menjadi keyakinannya. Tetapi pantas juga kalau setiap orang melakukan penilaian atas agamanya sendiri, bukan?
Pengorbanan Isa Al-Masih di kayu salib adalah bukti terbesar bahwa Dia melihat pria dan wanita setara. Penebusan yang telah dibayar-Nya adalah harga yang sama bagi pria dan wanita.
~
DA
*
Bila memang isi website ini bermaksud berdakwah meski dengan mendustakan isi Al-Quran dan menyatakan kebohongan, saya bisa memaklumi.
Sebenarnya, jika dapat membuat komentar panjang, saya bahkan bisa saja menyajikan berbagai ayat Al-Quran yang dapat dengan mudah membantah setiap kebohongan yang anda sampaikan. Tanpa perlu saya membuat pernyataan sendiri.
Tapi apakah benar bahwa saudara mengupayakan sebuah kebenaran dan bukan sebuah misi tertentu?
Terima kasih.
~
Saudara Wahyudi,
Niat baik yang tulus tidak selalu diterima dengan baik. Niat dan kepentingan kami hanya satu yaitu supaya saudara-saudari kami dari Muslim mencapai kebenaran yang sebenarnya dari Allah. Kami siap dan selalu bersedia meresponi tanggapan apapun dari saudara. Adalah kewajiban saudara untuk mempertanggung-jawabkan keislaman saudara. Yang terpenting di sini adalah keterbukaan dan kejujuran terhadap hati nurani.
Berharap saudara menemukan kebenaran itu.
~
NN
*
Bagi saudara-saudara para pembaca dan para staf IDI yang ingin benar-benar mempertanyakan ajaran Islam dengan motif mencari kebenaran hakiki, InsyaAllah saya dapat membantu.
Terima kasih
~
Saudara Wahyudi,
Terima kasih atas tawaran saudara, dan kami sangat senang atas kunjungan saudara di situs kami. Seperti tujuan tawaran saudara untuk menolong, kamipun memiliki tujuan serupa.
Hanya karena Isa Al-Masih kami diberikan-Nya hidayah atas petunjuk jalan yang lurus. Dan karena Isa Al-Masih pula kami dimampukan untuk menolong saudara-saudari menemukan jalan rahmat Allah yaitu Isa Al-Masih.
~
NN
~
Tuhan Yesus tidak menghargai wanita (ibunya) karena dengan sombong menyatakan bahwa jalan keselamatan hanya melalui Dia. Tuhan Bapa dengan otoritas-Nya telah melakukan diskriminasi terhadap kaum wanita karena menciptakan “Anak-Nya” sebagai pria dan juga menciptakan manusia pertama (Adam) sebagai pria, bukan wanita. Sedang wanita (hawa) hanya diciptakan dari tulang rusuk pria.
~
Saudara Wiwiek benar, jalan keselamatan hanya melalui Isa Al-Masih. “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6). Itulah cara Allah menyelamatkan manusia yang berdosa supaya tidak binasa. Menurut saudara adakah manusia yang dapat menyelamatkan diri sendiri?
Isa Al-Masih adalah pria bukan wanita, itulah yang dikatakan Kitab Suci Allah. Semuanya itu adalah otoritas Allah.
Namun melalui Kitab Suci Allah kita juga tahu bahwa di hadapan Allah, pria dan wanita seimbang. Jadi, pria tidak lebih tinggi atau lebih berharga daripada wanita. “Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka” (Taurat, Kitab Kejadian 1:27).
Pengorbanan Isa Al-Masih di kayu salib adalah bukti terbesar bahwa Dia melihat pria dan wanita setara. Penebusan yang telah dibayar-Nya adalah harga yang sama bagi pria dan wanita.
Jadi, tidak ada diskriminasi.
~
Daniar
~
Anda mengatakan bahwa Isa diciptakan sebagai pria adalah otoritas Allah. Otoritas berasal dari kata otorita, kata sifatnya adalah otoriter. .Allah dalam ajaran adalah Allah yang otoriter karena itulah Dia melakukan diskriminasi terhadap kaum wanita karena telah menciptakan anak-Nya (Yesus) sebagai seorang pria.
~
Salam Sdr. Pengamat,
Sekalipun Isa Al-Masih terlahir sebagai seorang laki-laki, tidak ada satu ajaranpun yang diberikan mendiskriminasikan wanita. Atau saudara memiliki bukti lain? Itulah bedanya ajaran Isa Al-Masih dengan ajaran nabi saudara, bukan?
~
Salma
~
Cukuplah dengan firman Allah untuk menyimpulkan ini:
“Bagi tiap-tiap umat telah Kami tetapkan syari’at tertentu yang mereka lakukan, maka janganlah sekali-kali mereka membantah kamu dalam urusan (syari’at) ini dan serulah kepada (agama) Tuhanmu. Sesungguhnya kamu benar-benar berada pada jalan yang lurus. Dan jika mereka membantah kamu, maka katakanlah: “Allah lebih mengetahui tentang apa yang kamu kerjakan” (Qs 22:78-68).
~
Sdr. Haidary,
Terimakasih untuk komentar Anda. Dari ayat Al-Quran yang Anda gunakan dasar untuk bersikap, ada baiknya Anda mengkajinya ulang.
Tentu Anda setuju, Allah tidak sia-sia mengaruniakan akal budi kepada manusia, bukan? Kitab Suci Allah mengingatkan: “… berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna” (Injil, Surat Roma 12:2)
“Pembaharuan budi” merujuk pada pendayagunaan akal pikiran yang dituntun oleh kebenaran Allah supaya kita dapat memilah manakah kehendak sejati Allah. Dengan demikian kita tak tersesat.
Sejak awal penciptaan, Allah menjadikan wanita & pria sederajat (tercatat di kitab Taurat, ditulis ribuan tahun sebelum Al-Quran). Nah, mengapa di kemudian hari ajaran nabi umat Muslim justru memposisikan pria di atas wanita? Benarkah ajaran ini berasal dari Allah?
~
Yuli
~
Tuhan itu penyeimbang kehidupan di alam semesta. Dia mengatur keseimbangan. Dialah pusat keseimbangan. Keseimbanganlah yang membuat Tuhan menciptakan semua yang hidup di alam semesta ini untuk menikah dan hidup berpasang-pasangan.
Tolong jelaskan: bagaimana Tuhanmu Yesus bisa berfungsi sebagai pusat pengatur keseimbangan di alam semesta sementara ia sendiri dalam keadaan tidak seimbang karena tidak memiliki pasangan? Ini bukti bahwa Yesus bukan Tuhan dan semua ajarannya bukanlah ajaran Tuhan melainkan ajaran manusia!
~
Sdr. Usil,
Apa Anda lupa dengan keyakinan iman Anda bahwa Tuhan sebagai Sang Pengatur keseimbangan tidak bergantung pada apapun juga? Jika Tuhan harus mempunyai pasangan hidup (suami/istri), itu artinya Ia bergantung pada sesuatu yang lain, bukan? Dapatkah Ia disebut Tuhan? Nah, demikian pula Yesus. Jika Yesus menikah, tentu Ia bukan Tuhan.
Keseimbangan kedudukan pria dan wanita tidak berpangkal pada saat mereka menikah, melainkan pada awal penciptaan manusia pertama (Adam-Hawa). Allah menciptakan baik pria maupun wanita “segambar/secitra” dengan Allah (Taurat, Kitab Kejadian 1:27). Jadi, jika wanita juga adalah “gambar Allah”, tentu ia tidak lebih rendah daripada pria, bukan?
Maka, seluruh ajaran di luar Alkitab yang tidak mengajarkan kesetaraan kedudukan pria-wanita, tidak bersumber dari firman Allah.
~
Yuli