ISIS membuat gamang umat Islam dan Kristen dengan penculikan 5,270 wanita Yazidi, suku kafir Irak. Mereka membuat wanita menjadi budak seksual. Mengapa pada jaman modern ini ISIS memperbudak manusia? Mengapa masih ada perbudakan seks wanita dalam agama Islam? Jawabannya terdapat dalam pandangan agama akan perbudakan.
Sejarah Perbudakan Islam dan Kristen
Menurut ahli-ahli sejarah, antara tahun 650-1900M (1,250 tahun), pedagang-pedagang Islam dari tanah Arab memperbudak 10-18 juta orang Asia, Afrika, dan Eropa.
Menurut statistik, antara 1600-1830M (230 tahun) bangsa Eropa membawa10-16 juta budak dari Afrika ke Brasilia, kepulauan Karibia dan Amerika Serikat.
Jadi dalam hal perbudakan, agama Islam dan Kristen sama-sama salah! Sangat disayangkan dua agama besar tersebut terlibat dalam perbuatan jahat ini!
Mengapa Umat Beragama Harus Menolak Perbudakan?
Agama Kristen dan Islam didirikan ketika perbudakan dipraktekkan dimana-mana. Namun Isa Al-Masih dan rasul-rasul-Nya tidak pernah memiliki budak. Isa tidak pernah membenarkan perbudakan! Sebaliknya Nabi Islam memiliki budak.
Isa bertujuan menghapus perbudakan. Caranya? Ia menekankan hukum: “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Lagi, “Perbuatlah terhadap orang lain apa yang kamu kehendaki mereka perbuat terhadap kamu” (Injil, Rasul Besar Matius 22:39 dan Matius 7:12). Dua hukum ini anti perbudakan, bukan? Orang yang mempraktekkan dua hukum ini tidak mungkin memperbudak orang lain.
Setiap orang Kristen dan Muslim dalam sejarah yang pernah memperbudak orang lain, melawan dua hukum Allah ini!
Dasar Hukum Perbudakan Seks Wanita Yazidi
Berkenaan dengan perbudakan manusia, secara historis umat Kristen dan Islam mengikut jalan yang salah, bukan? Syukurlah, kedua-duanya menolak perbudakan masa ini! Namun mengapa ISIS masih mau menjadikan wanita budak seks? Apakah pengertian perbudakan dalam Islam?
Antara lain, ISIS mempergunakan Qs 4:24: “Semua wanita yang nikah dilarang buatmu kecuali wanita yang sudah diperbudakkan, yang menjadi milikmu. Inilah hukum dari Allah bagimu” (Terjemahan Bahasa Inggris, Muhammad Pickthall).
Hadits Muslim #3432 menguraikan ayat itu. Hadits mengijinkan pria Muslim masa itu berhubungan seksual dengan budak wanita. Jadi menurut ISIS, Al-Quran adalah dasar hukum perbudakan wanita.
Kristen dan Islam Harus Mempraktekkan Hukum-hukum Isa Al-Masih
Ajaran Isa Al-Masih untuk mengasihi sesama seperti diri sendiri adalah kunci untuk menghapus perbudakan.
Seandainya ISIS mengikuti hukum Isa, mereka tidak akan memperbudak wanita-wanita Yazidi. Semua masalah manusia seperti ini mudah ditangani. Caranya? Mengikuti hukum-hukum Isa Al-Masih sebagai dasar interaksi satu dengan yang lain.
Dan jangan lupa, Isa Al-Masih juga memberi jalan keluar dari perbudakan dosa!
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut Anda, apakah ada hukum-lagi, selain dari yang diberikan di atas, yang mengajar umat beragama untuk tidak memperbudakkan sesama?
- Bagaimana Qs 4:24 dapat ditafsirkan supaya perbudakan wanita dalam agama Islam tidak diperbolehkan, apalagi dipakai untuk seks?
- Bagaimana arti budak dalam Islam mempengaruhi kedudukan wanita dalam Islam? Apakah arti budak ini memperlambatkan emansipasi wanita dalam Islam?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Agama Islam Dan Perbudakan Seks Wanita”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718.
Apabila Anda memiliki keinginan untuk didoakan, silakan mengisi permohonan doa dengan cara klik link ini.
~
Mampir juga disini, Islam Menjawab Fitnah Perbudakan.
~
Sdr. Leo,
Terimakasih telah berkenan mengunjungi artikel kami. Namun mohon maaf, kami tidak dapat menerbitkan link artikel yang Anda bagikan, sebab bukan bagian dari situs yang kami kelola.
Mengingat bahwa forum diskusi yang tersedia di sini ditujukan bagi pembahasan isi artikel di atas, alangkah lebih baiknya bila Anda menanggapi topik tsb dengan menuangkan aspirasi Anda secara lugas, bukan dengan link dari situs lain. Dengan demikian apa yang Anda sampaikan bisa ditanggapi bersama, baik oleh staff Admin kami maupun rekan-rekan pengunjung lainnya.
Terimakasih.
~
Yuli