Semua orang ingin masuk Surga Firdaus setelah meninggal dunia, bukan? Siapa saja yang boleh masuk?
Beberapa ajaran Islam mengajarkan surga terbatas bagi wanita. Apakah benar ajaran tersebut berdasarkan Al-Quran?
Menurut ajaran Islam, Allah menjanjikan surga bagi mereka yang taat melakukan lima rukun Islam serta dianggap cukup baik untuk masuk surga. Tetapi menurut Al-Quran, sebenarnya tidak ada pahala bagi wanita yang telah sampai di surga. Jika demikian, apakah benar surga tersedia juga bagi wanita Muslimah?
Surga Menurut Ajaran Al-Quran
Qs 56:23 mengambarkan Surga sebagai tempat dimana laki-laki menduduki dipan sambil makan buah-buahan dengan “bidadari-bidadari yang bermata jeli, laksana mutiara yang tersimpan baik.”
Wanita-wanita tersebut masih muda. Mereka menjamukan minuman anggur yang tidak menyebabkan kemabukan bagi pria. Kaum pria diberi makanan apapun yang diingininya. Dalam Qs 78:32-33 tertulis bahwa pahala pria yang takut terhadap Tuhan adalah keadaan yang terjamin, “(yaitu) kebun-kebun dan buah anggur. Dan gadis-gadis remaja yang sebaya.”
Surga Menurut Injil
Keterangan Surga dalam Injil sangat berbeda. Pria dan wanita menerima pahala yang sama di Surga. Satu perbedaan besar antara Surga dalam Al-Quran dan dalam Injil adalah, bahwa menurut Injil, tidak ada sifat daya penarik seks atau perkawinan dalam Surga.
Isa Al-Masih menyatakan, “Sebab apabila orang bangkit dari antara orang mati, orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga” (Injil, Rasul Markus 12:25). Apakah ayat ini membicarakan hanya pria?
Tentu tidak! Inilah yang akan terjadi pada akhir zaman bagi pria dan wanita yang diselamatkan oleh Isa Al-Masih. Silakan mengemail kami jika Anda tidak setuju.
Surga Bagi Wanita dan Pria
Bagi pengikut Isa Al-Masih, pria atau wanita, mereka akan menerima upah yang sama di Surga. Tidak ada perbedaan. Di Surga, tidak seorangpun akan mengalami kesakitan lagi (Injil, Kitab Wahyu 21:4). Tak seorangpun akan lapar atau haus (Injil, Kitab Wahyu 7:16).
Orang yang percaya pada Isa akan tinggal bersama Allah selama-lamanya. Di sekeliling takhta-Nya akan berkumpul orang-orang dari seluruh dunia yang percaya kepada Isa Al-Masih sebagai Juruselamatnya.
“Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka” (Injil, Kitab Wahyu 7:9-10).
Surga bagi wanita juga. Bukan hanya bagi pria! Wanita dan pria penting dan bernilai sama di Surga. Mereka akan menerima pahala yang sama.
Tetapi hanya orang yang sudah menerima ampunan dari Isa Al-Masih boleh masuk Surga. Isa Al-Masih bersabda, “Akulah Jalan dan Kebenaran dan Hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6). Silakan hubungi kami jika Anda ingin ke Surga!
[Staf Isa Islam Dan Kaum Wanita – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa Islam Dan Kaum Wanita.]
Artikel Terkait:
Berikut ini dua link yang berhubungan dengan artikel “Apakah Surga Menjadi Tempat bagi Wanita Islam?” Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut Saudara, apakah Surga bagi wanita juga? Jelaskan!
- Apakah Surga lebih indah menurut Al-Quran atau Alkitab? Mengapa?
- Apakah Saudara mempunyai jaminan akan ke Surga setelah meninggal? Kalau tidak, bagaimana semua dosa Saudara akan diampuni agar bisa masuk ke Surga?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS ke: 0812-8100-0718
Apabila Anda memiliki keinginan untuk didoakan, silakan mengisi permohonan doa dengan cara klik link ini.
*
Anda seringkali menyebutkan sorga di dalam artikel anda. Anda tidak pernah menyebutkan amalan-amalan apa saja yang bisa kita perbuat agar dapat dimasukkan dalam sorganya Tuhan.
Saya sarankan cobalah anda membuat artikel yang menyerukan kebaikan dan kedamaian di dalam agama anda, sesuai dengan kitab suci anda. Untuk apa anda mengutip Al-Quran itu kan bukan kitab suci Anda.
~
Saudara Achry,
Benar, kami sering menyebut sorga pada artikel kami. Karena bukankah merupakan pengharapan kita untuk dapat tinggal selamanya bersama Allah!
Memang kami tidak pernah menyebutkan amalan-amalan apa yang dapat dikerjakan untuk mencapainya. Karena masuk sorga adalah rahmat/anugerah/pemberian dari Allah, bukan karena amalan-amalan yang kita kerjakan. Bagaimana menerima rahmat Allah tersebut silakan baca dan renungkan di link ini http://tinyurl.com/86c6zc2 atau http://tinyurl.com/6ntpehg
Memang kami juga mengutip Al-Quran, karena situs ini untuk memfasilitasi kaum wanita, baik wanita Kristen maupun Islam untuk saling bertukar-pikiran tentang hal-hal yang berhubungan dengan wanita dan kepercayaannya. Perlu dikatakan bahwa walau orang Islam tidak percaya pada Injil toh masih suka mengutip Injil.
~
DA
*
Adakah ini bermakna anda mengambil Al-Quran karena tidak yakin dengan kitab anda? Orang beragama Islam tidak pernah mengambil Injil sebagai rujukan karena kami telah yakin dengan Al-Quran.
Untuk pengetahuan anda, Nabi Muhammad mempunyai peninggalan seperti, baju, pedang, kasut dan peralatan tunggangannya. Sedangkan Yesus anda tidak mempunyai peninggalan satupun. Mungkinkah karena ini anda terpaksa meyakinkan diri dengan mengambil Al-Quran?
~
Saudara Nabi Daud,
Tentu saja kami hakul yakin akan Kitab kami. Sebagai wahyu Allah, Alkitab sudah lebih dari cukup sebagai dasar kebenaran. Sekali lagi kami sampaikan, kami mengutip Al-Quran bukan berarti kami mempercayainya. Tetapi dalam diskusi ini membahas tentang wanita, bagaimana wanita diperlakukan dalam kepercayaannya (baik Alkitab maupun Al-Quran), jadi kami kutip ayat sebagai dalilnya. Sebagai bukti kami tidak mengada-ada.
Mengenai peninggalan materi/benda tidaklah penting bagi kami. Karena lebih dari peninggalan materi sudah diberikan oleh Isa Al-Masih kepada kami, yaitu damai dan sukacita sejati. Karena kami telah memiliki kepastian untuk masuk firdaus dari Isa Al-Masih.
“Sebab juga Kristus [Al-Masih] telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah;” (Injil, Surat 1 Petrus 3:18).
~
DA
*
Saya yakin anda adalah seorang penganut Kristen yang taat. Tetapi bagaimana dengan yang tidak taat, apakah dapat masuk sorga juga? Dalam Alkitab ada yang disebut the ten commandments atau sepuluh perintah Allah. Yang ingin ku tanyakan, apakah ke sepuluh firman Allah tersebut masih berlaku atau tidak?
~
Saudara Zulfikar,
Perlu saudara ketahui bahwa seseorang dapat masuk sorga bukan karena ketaatannya. Tetapi karena anugerah/rahmat/pemberian cuma-cuma dari Allah. Seseorang tidak perlu bekerja untuk menerima keselamatan ini. Ia hanya perlu menerima Isa Al-Masih sebagai Penyelamat-Nya.
“supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya [Isa Al-Masih] tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
Mengenai sepuluh hukum, demikianlah sabda Isa Al-Masih: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi” (Injil, Rasul Besar Matius 22:37-40).
~
DA
*
Bagaimana bisa anda mengatakan bahwa bukan karena ketaatan. Jadi anda mengira bahwa segala perbuatan baik anda di dunia tidak akan terbalaskan kelak? Jadi untuk apa amalan-amalan tersebut. Kemudian untuk apa anda menulis tentang artikel di atas. Saya kira anda adalah penganut sesat Kristen.
~
Saudara Zulfikar,
Benar keselamatan sorgawi bukan karena ketaatan (perbuatan baik, amal ibadah) kita. Tetapi semata-mata hanya pemberian Allah. Silakan baca penjelasannya pada artikel di url ini yang akan menolong saudara, http://tinyurl.com/87ccs5z
Kami umat Kristiani bukan beribadah untuk mencari keselamatan atau untuk menyucikan diri tetapi sebagai salah satu wujud ucapan syukur atas keselamatan yang diberikan Isa Al-Masih.
Seperti ayat ini “Kita mengasihi karena Allah terlebih dahulu mengasihi kita” (Injil, Surat I Yohanes 4:19).
Sebab dikatakan “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal [Isa Al-Masih], supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
~
DA
*
To Sdr. Zulfikar,
Orang yang telah menerima sungguh-sungguh dalam hatinya kepada Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat, hidupnya akan diperbaharui dan selama menjalani hidupnya orang tersebut akan selalu didampingi Roh Kudus. Sehingga apa yang selalu dikerjakannya selalu berkenan bagi Allah Bapa.
Apakah maksud anda setelah menerima Tuhan Yesus apakah kita seenaknya bisa melakukan perbuatan dosa, tentu anda salah besar! Apabila ada orang yang seperti itu maka dia hanya menerima Tuhan Yesus melalui mulut bukan dengan hati.
*
Kepada Yth. Staff Isa Islam dan Kaum Wanita.
Untuk mempelajari suatu agama, bukanlah dari sebuah penggalan ayat. Al-Quran diturunkan Allah SWT dalam bahasa Arab tentu ada maksudnya. Karena kita bukan orang Arab, maka akan sulit mencerna kiasan/syair-syairnya. Maka ada baiknya kita bertanya pada yang ahli.
Sedih sekali rasanya bila kita saudara se-Indonesia terpancing emosi karena perkataan yang sebenarnya hal yang kita bicarakan belum kita mengerti. Karena menurut Islam: “Untukku agamaku, dan untukmu agamamu”, jadi buang-buang waktu juga berdebat dengan seseorang yang tak paham tentang Islam.
~
Saudari Annisa,
Terima kasih atas komentar dan masukannya.
Kami mengerti maksud Saudari, dan dalam hal yang sama perlu diperhatikan juga dalam mengartikan Alkitab. Artinya satu ayat harus diartikan dengan melihat keseluruhan kontek dari Al-Quran. Namun, pernyataan yang sangat jelas kami kira dapat diartikan berdasarkan ayat itu saja.
Apakah menurut saudari Annisa, penjelasan pada artikel di atas tentang firdaus menurut Al-Quran tidak benar? Kiranya saudari Annisa tidak keberatan berbagi ilmu dengan kami. Dan perlu kami sampaikan forum ini bukan untuk debat, tetapi untuk berdiskusi, berbagi dan belajar semua hal tentang wanita.
Lalu, bagaimana dengan saudari sebagai wanita Muslim. Di manakah tempat saudari?
~
DA
*
Kenapa anda menghapus tulisan saya, apakah anda tidak mengimani Injil anda sendiri? Sehingga anda menghapus tulisan saya. Dalam hal inilah saya menilai saudara tidak bertanggung jawab atas segala tulisan yang anda buat. Sebenarnya anda adalah seorang wanita yang ingin bebas dari peraturan kitab-kitab Tuhan. Itu yang aku dapat ramalkan tentang anda karena menilai alamat url anda dimulai dari nama anda tiny kemudian diikutkan imbuhan lainnya.
~
Saudara Zulfikar,
Sebelumnya mohon maaf kami telah menghapus beberapa komentar saudara. Mengapa kami hapus, silakan saudara membaca peraturan yang telah kami tuliskan di atas.
Tentu saja kami mengimani Injil, yang adalah firman Allah.
Demikian janji Allah tentang firdaus bagi setiap orang yang percaya kepada Isa Al-Masih. Mari kita bersama perhatikan firman Allah berikut ini:
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal [Isa Al-Masih], supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya [Isa Al-Masih] tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
~
DA
*
To staf
Terima kasih atas jawaban anda, tetapi anda belum menjawab pertanyaan saya yaitu, di dalam Alkitab ada yang disebut the ten commandments atau sepuluh perintah Allah. Yang ingin ku tanyakan, apakah ke sepuluh firman Allah tersebut masih berlaku atau tidak?
~
Saudara Zulfikar,
Kami ingatkan kembali, pertanyaan saudara di atas tidak sesuai dengan topik artikel. Kami sarankan silakan saudara mengemail langsung pada staf kami di
Tujuan dari kolom komentar ini dibuat agar setiap orang yang membaca artikel dapat langsung memberi komentarnya tentang artikel tersebut. Sedangkan pertanyaan diluar dari artikel, dapat langsung mengirimkan pertanyaan kepada staf kami melalui email:
Kiranya saudara dapat maklum! Terima kasih.
~
DA
*
Tentu saja ini berkaitan dengan topik artikel di atas, karena pertanyaan ini adalah kunci seorang umat Kristiani untuk mencapai kerajaan Tuhan.
“Akulah Jalan dan Kebenaran dan Hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
~
Saudara Zulfikar,
Inilah kunci untuk mencapai kerajaan Allah: “Akulah Jalan dan Kebenaran dan Hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Artinya seseorang akan mendapat hidup yang kekal, yaitu jalan ke sorga, dengan menerima pengorbanan Isa Al-Masih di kayu salib. “Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh” (Injil, Surat 1 Petrus 2:24).
Bagaimana caranya, silakan baca dan renungkan di url ini: http://tinyurl.com/6ntpehg
~
DA
*
Para wanita Muslim tidak perlu khawatir
“Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal diantara kamu, baik laki-laki ataupun perempuan” (Qs 3:195).
“Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun wanita, sedang ia orang yang beriman, maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun”(Qs 4:124).
“Mereka dan istri-istri mereka berada dalam tempat yang teduh, bertelekan di atas dipan-dipan” (Qs 36:56).
“Masuklah kamu ke dalam Surga, kamu dan istri-istri kamu digembirakan” (Qs 43:70).
“Di dalamnya kalian memperoleh apa yang kalian inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kalian minta. Turun dari Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Qs 41:31).
~
Saudara Soegeng,
Tentu saja Allah tidak membedakan pria atau wanita yang dapat masuk sorga. Qs 4:124 menyatakan bahwa orang yang beriman yang masuk sorga. Iman yang bagaimanakah yang dapat menyelamatkan menurut ayat itu?
Injil menegaskan bahwa: “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: Jangan ada orang yang memegahkan diri” (Injil, Surat Efesus 2:8-9).
Tetapi kasihan nasib wanita Muslim, tidak di dunia bahkan di akhiratpun harus rela dipoligami (Qs 36:56; 43:70). Karena para pria/suaminya dikawinkan dengan bidadari-bidadari cantik (Qs 52:20) dan para perawan yang mana jin-jin dan manusia belum pernah menyentuhnya (Qs 55:70-74).
~
DA
*
Sungguh sebuah artikel yang sangat bodoh. Pembuatnya adalah manusia setengah setan jadi wajar.
~
Saudara Rahmat,
Kebodohan apakah yang ada maksudkan, mungkin saudara dapat menunjukkan kepada kami.
Kami adalah pengikut Isa Al-Masih. Janji Allah yang pasti adalah bahwa kita akan mendapat tempat yang tinggi di sorga pada hari kiamat nanti (Qs 3:55).
Inilah janji indah dari Isa Al-Masih: “Dan apabila Aku telah pergi ke situ [sorga] dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku [sorga], supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:3).
Saudara Rahmat, kami ingatkan silakan memberi komentar dengan baik dan sopan.
~
DA
*
Silakan anda mengambil ayat Al-Quran sebagai referensi anda. Tetapi jika anda merusak atau mencela salah satu isi dari Al-Quran itu sama saja halnya jika anda mencaci maki diri anda sendiri, karena di sisi lain sebagian anda imani dan sebagian lagi anda celah.
Saya percaya dengan kitab suci Injil tetapi Injil yang sekarang kurang lengkap sehingga keistimewaan Al-Quran masih jauh dibandingkan kitab-kitab yang lain. “sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Quran dan sesungguhnya Kami pula yang akan menjaganya” [Qs 15:9].
~
Saudara Zulfikar,
Jika saudara menemukan bahwa penjelasan pada artikel/tanggapan kami di atas salah, silakan memberi masukan kepada kami.
Saudara benar, kami mengutip Al-Quran sebagai referensi maupun tanggapan kami atas pertanyaan-pertanyaan yang masuk. Memang dalam Al-Quran ada juga ucapan yang benar tentang Isa Al-Masih. Nah, bukankah ini membuktikan bahwa meski ditulis di buku mana saja, kebenaran tetaplah kebenaran?
Lalu bagaimana dengan saudara, di satu sisi percaya Injil di sisi lain menghujat Allah dengan mengatakan bahwa Injil sekarang kurang lengkap. Bukankah jika saudara percaya sebagai firman Allah tentunya Allah menjaganya, seperti ayat yang saudara kutip tersebut.
~
DA
*
Anda berkata : Tetapi kasihan nasib wanita Muslim, tidak di dunia bahkan di akhiratpun harus rela dipoligami (Qs 36:56; 43:70). Karena para pria/suaminya dikawinkan dengan bidadari-bidadari cantik (Qs 52:20) dan para perawan yang mana jin-jin dan manusia belum pernah menyentuhnya (Qs 55:70-74).
~
Bagaimana bisa anda mengasihani wanita Muslim yang masuk sorga? Yang perlu dikasihani adalah pria dan wanita yang tidak masuk sorga.
…(Kepada orang mukmin itu dikatakan): “Masuklah ke dalam surga, tidak ada kekhawatiran terhadapmu dan tidak (pula) kamu bersedih hati” (Qs 7:49).
Jadi tidak perlu anda mengasihani wanita Muslim yang masuk sorga karena mereka tidak akan pernah bersedih di dalamnya.
~
Saudara Soegeng juga benar, yang perlu dikasihani adalah mereka yang tidak masuk sorga.
Nah, bagaimana dengan saudara Soegeng, maaf apa sudah yakin pasti masuk sorga?
Saudara Soegeng, cobalah saudara renungkan dengan akal sehat, wanita mana yang rela berbagi suami dengan wanita lain, pasti sedih dari lubuk hatinya yang paling dalam.
Bagaimana para wanita, maukah Anda dipoligami dan benarkah dipoligami tidak menyakitkan hati Anda?
~
DA
*
Anda berkata : Lalu bagaimana dengan saudara, di satu sisi percaya Injil di sisi lain menghujat Allah dengan mengatakan bahwa Injil sekarang kurang lengkap. Bukankah jika saudara percaya sebagai firman Allah tentunya Allah menjaganya, seperti ayat yang saudara kutip tersebut.
Saya ingin bertanya, apakah Tuhan pernah berkata akan menjaga keaslian Injil selamanya?
~
Saudara Soegeng,
Allah yang menyampaikan wahyu tersebut adalah Allah yang Maha Kuasa, sehingga Dia berkuasa menjaga keaslian firman-Nya.
Perhatikanlah ayat ini: “Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya” (Kitab Nabi Besar Yesaya 40:8).
Ayat di atas mengatakan, bahwa selama-lamanya firman Allah tidak akan pernah berubah.
~
DA
*
Iya sudah cocok bahwa kebenaran Nabi Isa Itu sudah betul, tetapi kebenaran Yesus itu belum tentu betul, anda sendiri mengimani itu oke? Ini berarti anda tidak mengimani Yesus karena yang anda imani berdasarkan pada Al-Quran Nur Karim Yaitu Nabi Isa Alaihi Salam.
~
Saudara Zulfikar,
Kami dapat menyampaikan bahwa dalam Al-Quran ada juga ucapan yang benar tentang Isa Al-Masih. Hal ini karena berdasarkan kebenaran Firman Tuhan yaitu Injil. Artinya apa yang dinyatakan dalam Injil tentang Isa Al-Masih/Yesus Kristus ada juga dinyatakan dalam Al-Quran. Nah, inilah yang kami maksud bahwa kebenaran walaupun ditulis dimanapun adalah tetap kebenaran.
Sekali lagi kami sampaikan, kami mengutip Al-Quran bukan berarti kami mengimani. Karena Alkitab sudah lebih dari cukup sebagai dasar kebenaran.
Juga maaf kami telah menghapus komen saudara, jika ingin membahas tentang Alkitab dan Al-Quran silakan beralih ke situs kami ini http://www.isadanislam.org
~
DA
*
Q. Nah, bagaimana dengan saudara Soegeng, maaf apa sudah yakin pasti masuk sorga?
A. Tidak ada jaminan saya masuk sorga, tapi saya berusaha dan berdoa supaya mendapatkannya.
Q. Saudara Soegeng, cobalah saudara renungkan dengan akal sehat, wanita mana yang rela berbagi suami dengan wanita lain, pasti sedih dari lubuk hatinya yang paling dalam.
A. Di dunia ya seperti itu. Tapi para wanita Muslimah tentu percaya pada firman Tuhan bahwa di sorga mereka tidak perlu khawatir dan bersedih hati. Jadi Tuhan akan senantiasa membahagiakan mereka dan memberikan apa yang mereka inginkan (QS 7:49, 41:31).
Jadi dalih poligami yang selalu anda sebut-sebut tidak akan membuat para Muslimah bersedih di sorga.
~
Keselamatan sorgawi adalah pilihan. Tidak dapat dipaksakan. Bila saudara Soegeng lebih memilih keselamatan yang tidak pasti, itu adalah hak saudara. Dalam kesempatan ini kami hanya ingin berbagi satu wahyu dari Allah, bahwa keselamatan adalah anugerah dari Dia, bukan hasil usaha manusia.
“Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri” (Injil, Surat Efesus 2:8-9).
Tentang poligami, katakanlah apa yang saudara Soegeng katakan benar, mereka tidak akan bersedih di sorga. Pertanyaannya adalah: Jika umat Muslim saja, termasuk saudara Soegeng, tidak yakin masuk sorga, bagaimana mungkin Muslimah yang dipoligami itu dapat yakin akan bahagia di sana? Masuk saja belum tentu bisa!
~
SO
*
Wahai para pencinta Isa, ketahuilah bahwa Taurat dan Injil sungguh telah berubah dari aslinya.
“Sesungguhnya ada segolongan di antara mereka yang memutar-mutar lidahnya membaca Al Kitab, supaya kamu mengira yang dibacanya itu sebagian dari Al Kitab, padahal ia bukan dari Al Kitab dan mereka mengatakan: ‘Ini (yang dibaca itu datang) dari sisi Allah’, padahal ia bukan dari sisi Allah. Mereka berkata dusta terhadap Allah, sedang mereka mengetahui” (Qs 3:78).
Buktinya? coba ketik keyword berikut di google: “revisions of bible”, dan pelajarilah dengan seksama
Berubahnya Taurat dan Injil bukan menunjukkan kelemahan Tuhan, akan tetapi sudah takdirnya untuk disempurnakan dengan Al-Quran.
~
Saudara Soegeng,
Untuk menjawab komentar saudara di atas, kami tidak akan mengutip ayat dari Injil. Tetapi kami akan mengutip dari kitab suci saudara sendiri.
Pada ayat di atas dikatakan “ada segolongan”. Menurut saudara, siapakah golongan itu? Dan, Al Kitab yang dimaksud kitab apa? Apakah Injil dan Taurat termasuk di dalamnya?
Jika Injil dan Taurat bukanlah firman Allah, lalu mengapa Al-Quran menuliskan ayat ini: “Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa” (Qs 5:46).
Bila memang Injil dan Taurat sudah ditakdirkan untuk disempurnakan oleh Al-Quran, siapakah yang menakdirkannya?
Mengenai revisi, saudara perlu memperhatikan apakah yang dimaksud dengan “revisi” tersebut. Apakah yang direvisi “bahasa/kata” atau “isi/makna”. Contoh: Kalimat “Budi membawa kue untuk ibunya” direvisi menjadi “Budi membawa kue bagi ibunya”. Apakah menurut saudara makna dari kedua kalimat tersebut berbeda?
~
SO
*
Sang Maha Penciptalah yang menakdirkan segala hal.
“Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab [yang diturunkan sebelumnya] dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan jangan kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu…” (Qs 5:48).
~
Saudara Amir,
Di satu sisi Al-Quran menegaskan dan “membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya…” (Qs 5:48). Tetapi di sisi lain pada Al-Quran yang sama menyampaikan hal sebaliknya. “Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan…”(Qs 13:39).
Mungkinkah Allah membatalkan wahyu-Nya dan mengganti yang baru? Jika demikian, tampaknya Al-Quran memiliki pamahaman bahwa Allah tidak konsisten dengan keputusan-Nya sendiri.
Pertanyaannya, benarkah Allah tidak konsisten?
~
DA
*
Pertanyaannya adalah: Jika umat Muslim saja, termasuk saudara Soegeng, tidak yakin masuk sorga, bagaimana mungkin Muslimah yang dipoligami itu dapat yakin akan bahagia di sana? Masuk saja belum tentu bisa!
Saya mengatakan tidak ada jaminan saya masuk sorga bukan karena saya ragu akan agama saya. Tapi memang untuk mencapai itu akan banyak sekali hambatan dan godaan yang saya khawatir saya akan kesulitan menjalaninya. Kami tidak diajarkan untuk takabur bahwa kami adalah ahli surga dan kalian adalah ahli neraka. Kami diajarkan untuk senantiasa berharap supaya kami mendapat rahmat-Nya dan cemas akan siksa-Nya. Kalau anda tidak mengerti ya tidak apa-apa. Memang ini pelajaran level lanjut.
~
Saudara Soegeng,
Adalah masuk akal jika saudara Soegeng belum yakin pasti masuk sorga. Karena saudara Soegeng untuk mencapainya dengan kekuatan sendiri yang akan dinilai Allah dan Allah akan menentukan. Jelas perbuatan/kekuatan seseorang tidak mungkin menjadikan seorang cukup suci untuk masuk sorga.
Kami pasti ke sorga bukan karena kesombongan. Keselamatan dari dosa adalah anugerah. Siapa boleh sombong kalau diberi hadiah? Keselamatan bukan hasil kami tetapi pemberian Allah. Allah dalam Injil berjanji bahwa setiap orang yang menerima Isa Al-Masih sebagai Juruselamat pasti ke sorga.
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal [Isa Al-Masih], supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya [Isa Al-Masih] tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
~
DA
*
Dengan adanya artikel-artikel dan komentar saya di web ini, kita atau terutama diri saya pribadi sepantasnya mengucapkan banyak-banyak istifar kepada Allah S.W.T. yang Maha Benar. Karena segala kebenaran adalah hanya milik Nya. Kita hanya sebagai mahluk ciptaan-Nya hanya dapat mencari suatu kebenaran-kebenaran itu. Kita telah banyak mengungkit-ungkit tentang sorga tetapi apakah kita telah diridhoi untuk masuk ke sorga-Nya. Ya.. Allah saya senantiasa hanya memohon ampun kepadaMu.
~
Saudara Amir,
Kami sependapat dengan saudara Amir, bahwa Allah adalah Kebenaran. Jadi, janji-Nya adalah iya dan pasti. Allah dalam Injil berjanji bahwa setiap orang yang menerima Isa Al-Masih sebagai Juruselamat pasti ke sorga.
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal [Isa Al-Masih], supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya [Isa Al-Masih] tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
Jadi bagi orang Kristen yang benar-benar telah menerima Keselamatan dari Isa Al-Masih, yakin masuk sorga. Tidak ada keraguan bagi mereka. Tidak ada kata “mudah-mudahan” bagi mereka. Sebab semua sudah pasti dan sudah dijamin oleh Isa Al-Masih.
“Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:27-28).
Ini adalah janji Allah yang pasti, bahwa pengikut Isa Al-Masih akan mendapat tempat yang tinggi di sorga pada hari kiamat nanti (Qs 3:55).
Bagaimana dengan saudara Amir akankah saudara Amir meragukan janji Allah?
~
DA