“Bukankah agama mengajarkan keadilan untuk pria dan wanita? Mengapa tertulis paling banyak wanita penghuni neraka?”
“. . . diperlihatkan kepadaku bahwa kalian [kaum wanita] adalah yang paling banyak menghuni neraka” (Shahih Bukhari 293).
Ini adalah perkataan teman saya, Puspa. Ia menyatakan sudah lama gelisah melihat banyak ketidak-adilan yang dialami oleh kaum wanita.
Saya dan Puspa berasal dari kampung yang sama. Namun ia terlebih dahulu pindah ke kota. Sedangkan saya baru pindah saat kuliah.
Benarkah paling banyak kaum wanita penghuni neraka? Mari kita simak percakapan saya dengan Puspa. Anda juga akan melihat kasih Allah bagi kaum wanita.
Benarkah Banyak Kesalahpahaman dalam Masyarakat?
Saya berkata bahwa agama meninggikan kaum wanita. Hanya masalahnya banyak kesalah-pahaman saja yang terjadi di masyarakat.
Namun, Puspa menyatakan ia telah lama belajar. Sayangnya, makin banyak tahu, ia makin sedih. Karena melihat banyak deskripsi yang berbeda mengenai wanita.
Pendapat kaum wanita penghuni neraka sangat kuat. Karena banyak dalil lain yang meneguhkannya.
Benarkah Wanita Kurang Akal dan Ibadah?
Puspa menjelaskan berbagai hasil temuannya. Rupanya ada banyak deskripsi yang mendukung anggapan kaum wanita penghuni neraka.
- Wanita kurang akal dan agama.
“. . . apa tanda dari kurangnya akal dan lemahnya agama? Beliau menjawab: Bukankah persaksian seorang wanita setengah dari persaksian laki-laki? . . . dan bukankah seorang wanita bila dia sedang haid dia tidak shalat dan puasa?” (Shahih Bukhari 293). - Wanita pada dasarnya bengkok.
“Wanita itu bagaikan tulang rusuk. Bila kamu memaksa untuk meluruskannya, niscaya kamu akan mematahkannya . . . kamu dapat bermesraan namun padanya terdapat kebengkokan” (Hadits Bukhari No.4786). - Ada kesialan pada wanita.
“Kalau ada kesialan pada sesuatu, maka ada pada wanita, kuda dan tempat tinggal” (Hadits Bukhari No.2647). - Wanita adalah aurat (Hadits Tirmidzi No.1093).
- Wanita menimbulkan banyak kerusakan (Shahih Muslim 2740).
Semua dalil ini membuat wanita banyak direndahkan dalam masyarakat. Contohnya, banyak kejahatan terhadap wanita dibiarkan. Karena dianggap wanita kurang menutup aurat. Atau di banyak negara kaum wanita tidak mendapat prioritas pendidikan.
Bagaimana dengan Kewajiban Wanita Terhadap Suami?
Puspa melanjutkan argumennya. Ia menyatakan ada perbedaan besar derajat pria dan wanita. Sehingga ada kewajiban kaum wanita perlu mentaati pria/suami. Agar bisa masuk surga.
- Suami memiliki tingkatan lebih tinggi dari istri (Qs 2:228).
- Wanita adalah salah satu kepemilikan pria (Qs 3:14).
- Sehingga istri wajib melayani suami.
“Tidak boleh seorang manusia bersujud kepada manusia. Dan jikalau boleh . . . niscaya saya akan memerintahkan seorang wanita untuk bersujud kepada suaminya . . . seandainya seorang suami memiliki luka dari ujung kaki hingga ujung kepala [penuh kotoran] . . . kemudian sang istri menciumnya hingga menjilatinya, maka hal itu belum memenuhi seluruh haknya kepadanya” (Hadits Ahmad No.12153). - Istri wajib mengikuti ajakan berhubungan intim (Hadits Bukhari 4794).
“Semua hal ini menjadi kewajiban berat!” kata Puspa. “Untuk mengikuti syariat agama agar masuk surga. Sehingga wajar anggapan bahwa banyak wanita tidak akan sanggup memenuhinya. Sehingga menjadi penghuni neraka.”
Benarkah ada Hubungannya dengan Bidadari Surga?
Terlebih lagi ada ayat yang membuat Puspa sangat marah dan sedih. Ia bertanya: “Benarkah wanita penghuni neraka harus menjadi hamba penghuni surga?”
“Tidaklah seorang hamba yang dimasukkan ke dalam surga melainkan Allah . . . akan menikahkan dengan tujuh puluh dua istri. Dua istri dari bidadari dan yang tujuh puluh dari warisannya penduduk neraka . . . mereka mewarisi isterinya untuk penghuni surga” (Sunan Ibnu Majah 4328).
Saya merespon: “Mungkin saja semua ini karena pemahaman kita yang kurang. Apakah kamu pernah bertanya kepada ustadzah?”
Penjelasan Turunnya Ayat Wanita Penghuni Neraka
Puspa pernah datang ke ustadzah. Ia bertanya mengapa tertulis banyak wanita penghuni neraka.
Saat itu Puspa mendapat jawaban bahwa konteksnya adalah saat hari raya. Sehingga Nabi Islam ingin mengumpulkan sedekah. Ia menyatakan demikian untuk memotivasi pendengar rela memberi.
“. . . shalat Idul Adlha atau Fithri bersama Rasulullah . . . beliau mendatangi kaum wanita dan memberi peringatan bagi mereka dan memerintahkan mereka untuk bersedekah . . . Kemudian ia bersama Bilal mengangkatnya ke rumah beliau” (Shahih Bukhari 4848).
Ustadzah melanjutkan. Bahwa intinya hal ini hanya menjadi peringatan bagi kaum wanita. Agar mau hidup sholeh dan takut neraka.
Puspa menyatakan ia menghormati penjelasan ustadzah. Namun hal ini tidak menjawab berbagai kegelisahan lainnya. Karena memang banyak dalil lain yang meneguhkan anggapan wanita penghuni neraka.
Titik Balik Kehidupan Puspa
Saya menjadi bertanya. “Jika demikian, bagaimana kamu menanggapi semua hal ini?”
Puspa menyatakan karena inilah ia gelisah. Ia terus mencari jawaban, namun makin banyak tahu bukan makin tenang. Melainkan makin takut.
Sampai ia mendengar kisah Isa Al-Masih menerima kaum wanita. Hal inilah titik-balik kehidupannya.
Puspa menceritakan bahwa dalam Islam, haid adalah kotor. Dosa besar jika wanita keluar tanpa membersihkannya. Misalnya sholat seorang pria batal, saat wanita lewat di depannya. “. . . jika seorang laki-laki shalat . . . maka shalat akan rusak dengan melintasnya anjing hitam, wanita atau keledai” (Sunan Tirmidzi 310).
Begitu berbeda sikap Isa Al-Masih. Pernah ada wanita sakit pendarahan mendatangi Isa Al-Masih. “. . . perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan maju mendekati Yesus . . . dan menjamah jumbai jubah-Nya. . . . Yesus [Isa Al-Masih] berpaling dan memandang dia . . . ‘Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau.’ Maka sejak saat itu sembuhlah perempuan itu” (Injil, Matius 9:22).
Kejadian ini sangat istimewa. Karena pertama Isa tidak marah, tidak merasa kotor karena dijamahnya malah menerimanya. Namun selanjutnya wanita ini juga mendapat kesembuhan.
Hal ini membuka mata Puspa untuk melihat kasih kepada kaum wanita. Yaitu dari Allah melalui Isa Al-Masih.
Allah Sangat Mengasihi Kaum Wanita
Puspa menemukan bahwa memang Allah sangat menghargai dan mengasihi kaum wanita. Ia menunjukkannya melalui Isa Al-Masih.
“Allah menyatakan bahwa Ia mengasihi kita dengan . . . mengutus Anak-Nya [Isa Al-Masih] supaya melalui Dia kita mendapat pengampunan atas dosa-dosa kita . . . kalau Allah begitu mengasihi kita, kita pun harus mengasihi satu sama lain [pria dan wanita setara]” (Injil, Surat 1 Yohanes 4:9-11, BIS).
Ajaran Isa penuh dengan prinsip kasih. Menyatakan Allah tidak menghendaki kaum wanita menjadi penghuni neraka! Ia menyediakan jalan untuk masuk surga. Apakah jalan itu?
Jalan itu adalah memang semua manusia berdosa. Sehingga pantas masuk neraka. Namun Isa Al-Masih menerima hukuman kita pada kayu salib.
Sehingga semua orang yang mengimani dan menjadi pengikut Isa pasti menerima kasih-Nya. Kita mengalami pengampunan dosa dan jaminan surga.
Selain itu melalui ajaran Isa, kaum wanita juga mendapat perlakuan setara dengan kaum pria. Inilah perwujudan kasih Allah bagi para wanita!
Maukah Anda Mengalami Kasih Allah?
Karena hal inilah, maka Puspa rupanya memutuskan menjadi pengikut Isa Al-Masih. Ia menyatakan mengalami ketenangan batin yang luar biasa.
Ia juga merasakan penerimaan dan perlakuan baik sebagai wanita dari para pengikut Isa lainnya.
Puspa memberikan ajakan kepada saya. Untuk mengimani Isa sebagai penyelamat dari dosa dan menjadi pengikut-Nya!
Semua pembahasan ini membuka hati saya. Membuat saya berpikir dan tertarik mengimani Isa. Agar saya bisa mengalami kasih Allah.
Bagaimana dengan Anda? Maukah kita sebagai kaum wanita mendapatkan kasih Allah? Juga mendapat perlakuan adil, setara dengan kaum pria? Mari mengimani Isa Al-Masih sekarang!
Jika Anda sudah siap mengimani Isa Al-Masih sebagai Juruselamat, klik disini.
Bila Anda ingin mendalami Isa dalam Kitab Taurat, Zabur, dan Injil, klik link ini.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Kasih Allah Untuk Muslimah Korban KDRT
- Muslimah Menemukan Kasih Allah Saat Merasa Tidak Dicintai
- Keistimewaan Maryam dalam Al-Quran: Mengapa Ia Begitu Penting?
Video:
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Bagaimana pendapat Saudara mengenai banyak dalil ayat yang menyatakan perbedaan kaum wanita dan pria?
- Bagaimana pendapat Saudara bahwa memang banyak ayat yang meneguhkan wanita penghuni neraka?
- Bagaimana pendapat Saudara mengenai pernyataan kasih Allah terhadap wanita dalam hidup dan ajaran Isa Al-Masih?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”