Saya sering mendengar sahabat-sahabat saya, kaum Muslimah, begitu menyanjung nabi mereka. Sering mereka berkata: “Seandainya saya memiliki suami seperti Nabi Muhammad, tentu hidup saya lebih bahagia.”
Mengapa mereka berharap demikian? Bagaimana sebenarnya pandangan Nabi Islam tentang derajat wanita Muslim? Kami ingin mengajak Anda untuk menyelidiki beberapa fakta berikut!
Derajat Wanita Muslim Setengah dari Pria
Dari beberapa ayat Al-Quran dan hadist, kita dapat melihat bahwa sebenarnya Kitab ini tidak mengajarkan kesetaraan antara pria dan wanita.
Misalnya ketika Nabi Islam berkata, “Saya tidak melihat di antara orang-orang yang kurang akal dan agamanya . . . selain daripada kamu sekalian” (Hadist Shahih Bukhari Volume 1, Buku 6 No. 301). Hal ini ia sampaikan karena wanita yang sedang masa haid dilarang melakukan aktivitas keagamaanya. Seperti sholat, puasa maupun menunaikan ibadah haji.
Juga dikatakan bahwa “kesaksian wanita hanya seperdua kesaksian kaum laki-laki” (Hadits Shahih Bukhari Volume 3 Buku 4 No 826).
Wanita: Pembawa Derita bagi Pria dan Seperti Tanah Bajakan
Wanita digambarkan sebagai sumber kejahatan dan nafsu yang akan menjerumuskan pria. “Tidak ada penderitaan yang lebih berbahaya bagi pria daripada wanita” (Hadits Shahih Bukhari volume 7, buku 62, no 33).
Pada ayat lain, Al-Quran mengatakan; “Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat bercocok-tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki . . .” (Qs 2:223). Secara tidak langsung ayat ini mengijinkan para suami untuk berbuat semena-mena terhadap isterinya dalam hal seks. Seksualitas pria diakui, diberlakukan dan ditegaskan oleh Al-Quran. Sementara kebutuhan wanita secara total diabaikan.
Wanita Dianggap Jahat
Nabi umat Islam juga bersabda: “Tanda-tanda kejahatan itu ada tiga: kuda, perempuan, dan rumah” (Hadits Sahih Bukhari, Volume 7, Buku 62 No. 32). Hal ini memberikan petunjuk bahwa wanita dianggap sebagai sosok yang jahat dan disejajarkan dengan binatang (kuda) dan benda (rumah).
Jika Anda mempunyai pandangan lain tentang beberapa fakta di atas, kirimkan pandangan Anda lewat email ini.
Derajat Wanita di Mata Isa Al-Masih
Sepanjang hidup Isa Al-Masih, Dia tidak pernah menzolimi wanita. Isa Al-Masih juga tidak pernah memanfaatkan wanita untuk kepentingan diri-Nya. Isa Al-Masih begitu mengasihi wanita dan memperlakukan mereka sebagai pribadi yang berharga.
Bahkan Dia menganggap wanita sebagai saudari perempuan-Nya atau sebagai ibu-Nya. “Sebab siapa pun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku” (Injil, Rasul Besar Matius 12:50). Lagi dikatakan, “ . . . tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus” (Injil, Surat Galatia 3:28).
Maka tidaklah mengherankan bila wanita yang menjadi pengikut Isa Al-Masih menemukan kedamaian dan merasa berharga. Sebetulnya tidak sulit memiliki kedamaian ini. Jika Anda rindu untuk menemukan kedamaian dan merasa berharga, silakan hubungi staff kami lewat email ini.
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut saudara, mengapa Nabi Islam dan Isa Al-Masih mempunyai pandangan yang berbeda tentang derajat wanita Muslim maupun non-Muslim?
- Dari dua pandangan di atas, yaitu menurut Nabi Islam dan Isa Al-Masih, ajaran manakah yang layak bagi seorang wanita? Jelaskan alasan saudara!
- Mengapa Isa Al-Masih dapat memberi kedamaian dan rasa dihargai bagi seorang wanita?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Berikut ini dua link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini.
Apabila Anda memiliki keinginan untuk didoakan, silakan mengisi permohonan doa dengan cara klik link ini.
Khaidir mengatakan
*
Staff IDI
Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6 yang menyebutkan : “Akulah jalan . . . tidak seorangpun yang datang kepada Bapa [sorga], kalau tidak melalui Aku”.
Sesungguhnya agama yang diridhai di sisi Allah hanyalah Islam (QS 3:19).
“Barangsiapa mencari agama selain dari agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) dari padanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi” (QS 3:85).
staff mengatakan
~
Saudara Khaidir,
Isa Al-Masih sendiri yang menyatakan bahwa Dia adalah Jalan.
Untuk itu kami menghimbau agar Saudara Khaidir bisa kembali taat kepada Firman Allah yang benar, seperti yang tercatat dalam kitab-kitab Taurat, Kitab Nabi-Nabi, Zabur, dan Injil.
Menurut Al-Quran, Alkitab adalah firman Allah. Al-Quran mengatakan, “… Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa” (Qs 5:46).
Jadi, tidak sepantasnyalah umat Islam membuang Firman Allah. Padahal melalui firman-firman Allah tersebut, kehendak Allah telah dinyatakan dengan sangat jelas. Jika kita meninggalkan satu saja Kitab Firman Allah, maka dipastikan kita telah mendapat kabar yang tidak benar, atau kebohongan.
Percayalah kepada keutuhan pewahyuan Firman Allah, dan ini berarti percaya kepada berita dari Al-Kitab.
~
DA
jesus mengatakan
*
Wahai saudaraku,
Dalam nama Yesus Kristus, hentikanlah berbuat bodoh seperti ini. Ini bukanlah cara pengikut Isa Al-Masih dalam menyampaikan pendapat. Sekali lagi, berhentilah mencari permusuhan dengan debat kusir. Berhentilah mempermalukan pengikut Isa Al-Masih. Akan lebih berarti jika saudara mengupas ajaran Alkitab untuk dibahas bersama kalangan Kristiani sendiri. Karena saudara-saudara kita juga sangat banyak yang belum memahami Alkitab dengan baik.
Semoga Tuhan memberkati.
staff mengatakan
~
Saudara Jesus,
Terima kasih atas komentar dan masukan saudara. Perlu kami sampaikan bahwa forum ini adalah forum diskusi. Berdiskusi mengenai semua hal mengenai wanita. Karena wanita dan pria sama dihadapan Allah. Jadi bukan mencari permusuhan dengan debat.
Bukankah kewajiban kita untuk membagikan kebenaran Allah. Kami memandang bahwa kita tentu dapat saling menyampaikan argumentasi mengenai kepercayaan masing-masing.
Jika berkenan silakan juga mengunjungi situs kami ini: http://www.isadanislam.com
~
DA
soegeng mengatakan
*
Coba dibaca lagi perlahan-lahan ayat ini. Surat 1 Timotius 2:14, “Lagipula bukan Adam yang tergoda, melainkan perempuan itulah yang tergoda dan jatuh ke dalam dosa”.
Yang tergoda itu bukan Adam. Jadi Adam sebenarnya tidak tergoda. Tapi wanita yang tergoda dan jatuh ke dalam dosa. Kalimatnya lugas sekali kan, tidak ada keraguan.
Lagi, justru perintah tunduk itu karena ada level yang berbeda. Kalau kedudukannya sama, buat apa mesti tunduk?
Anda tunduk kepada Tuhan apakah kedudukan anda sama dengan Tuhan? Anda tunduk dengan presiden, gubernur, apakah level anda di daerah itu sama dengan presiden dan gubernur?
Jadi wanita disuruh tunduk pada pria pada ayat-ayat Injil tersebut memang bukan diskriminasi, tapi pria memang memiliki kelebihan dibanding wanita sehingga harus tunduk. Jadi, memang ada level yang berbeda. Harap dimengerti.
staff mengatakan
~
Saudara Soegeng,
Benar, bahwa ayat-ayat yang Saudara kutip tersebut bukan diskriminasi. Ini sekedar adalah cara Tuhan mengatur bagaimana jemaat Allah untuk berfungsi. Alkitab tidak pernah membatasi wanita dari mempraktekkan karunia-karunia Roh Kudus (Injil, Surat 1 Korintus 12). Wanita, sama seperti pria, dipanggil untuk melayani orang-orang lain.
~
DA
soegeng mengatakan
*
Sementara wanita Kristen tidak boleh bertanya langsung mengenai sesuatu seperti pada Injil, Surat 1 Korintus 14:34-35, wanita Islam diperbolehkan.
Dari Aisyah Radhiyallahu ‘anha sendiri pernah berkata : “Sebaik-baik wanita adalah wanita Anshar, mereka tidak malu-malu untuk bertanya mempelajari dan memahami agamanya”. Sulaim bin Milhan, Ibunda Anas bin Malik pernah datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan bertanya, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya Allah tidak malu pada kebenaran, maka aku pun tidak malu untuk bertanya : “Apakah wanita wajib mandi bila bermimpi ?” Maka Rasulullah menjawab : “Ya, apabila dia melihat adanya air mani !”… hingga akhir hadits (HR Bukhari, Muslim).
staff mengatakan
~
Saudara Soegeng,
Sekali lagi dalam Injil, Surat 1 Korintus 14:34-35 ini berkaitan dengan menundukkan diri kepada suami. Dimana wanita harus bijaksana dalam memakai kebebasannya. Juga bukan mengharuskan wanita berdiam diri dalam jemaat, sebab dikatakan juga bahwa ada beberapa yang dapat bernubuat (Pasal 11:5). Demikian juga pria disuruh diam pada waktu tertentu (Pasal 11:28,30). Karena hanya dalam ketenanganlah firman Allah dapat didengar dan dihisabkan.
Memang tidak semua orang Islam memandang wanita lebih rendah dibanding pria. Kami akui ada juga orang Islam yang berpandangan pria dan wanita setara. Namun “Islam” dan Muhammad dalam ajarannya tidaklah memandang demikian.
Perhatikanlah ucapan Muhammad berikut ini:
– “Kesaksian wanita hanya seperdua kesaksian kaum laki-laki” (Hadits Shahih Bukhari Volume 3 Buku 4 No 826)
– “Tidak ada penderitaan yang lebih berbahaya bagi pria daripada wanita” (Hadits Shahih Bukhari volume 7, buku 62, no 33)
– “Tanda-tanda kejahatan itu ada tiga: kuda, perempuan, dan rumah” (Hadits Sahih Bukhari, Volume 7, Buku 62 No. 32).
Menurut anda, ini menunjukkan kesetaraan atau diskriminasi?
~
DA
al faqir mengatakan
*
Maaf anda tidak memenuhi etika dalam membahas suatu ayat/hadits.
1. jangan hanya menerjemahkan secara tulisan saja, juga harus dipelajari riwayat/latar belakang waktu turunnya ayat/hadits, pemaknaan bahasa Arab (nahwu, shorof, dll).
2. tidak boleh hanya sepotong-potong, karena dimungkinkan pada kalimat sambungannya terdapat keterangan selanjutnya.
3. dibandingkan dengan ayat/hadits lain yang terdapat hubungan (pengucapan, penggunaan bahasa, latar belakang turunnya ayat/hadits, dan masih banyak lagi)
4. dan banyak lagi etika-etika lainnya yang harus dipenuhi untuk membahas suatu ayat/hadits dan artikel anda tidak memenuhi semua itu untuk di komentari.
Sekali lagi maaf, karena menerjemahkan hadits/Al-Quran tak semudah menerjemahkan novel, maka saya percaya pada ahli-ahli yang telah ada.
staff mengatakan
~
Saudara Al Faqir,
Terima kasih Saudara Al Faqir sudah berkunjung dan membaca artikel di situs kami.
Jika Saudara menemukan bahwa apa yang kami tulis adalah salah, maka tentu Saudara boleh memberi masukan kepada kami. Sehingga kita dapat berbagi dan belajar bersama. Kami juga berterima kasih atas masukan-masukan saudara.
~
DA
tresna mengatakan
*
Saya meyakini Isa sebagai utusan Allah, di akhir zaman nanti Beliau akan turun dari langit untuk mematahkan salib, menghapuskan zakat, membunuh babi. Adakah dalam Injil bahwasanya beliau berkata “Aku adalah Yesus maka sembahlah Aku? (dalam Injil dengan bahasa Ibraninya lho)
staff mengatakan
~
Saudara Tresna,
Isa Al-Masih adalah utusan Allah, yang sekaligus adalah Kalimat dan Roh dari Allah (Qs 3:45). Isa Al-Masih adalah Kalimat/Firman Allah yang menjadi manusia (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1,14). Kalimat/Firman Allah adalah kekal dan satu dengan Allah. Untuk penjelasan selengkapnya silakan baca dan renungkan di url ini: http://tinyurl.com/9xwrbqw
Jelas pekerjaan tersebut sungguh pekerjaan yang tidak masuk akal untuk dilakukan oleh Isa Al-Masih, seorang yang dikenal sebagai “terkemuka di dunia dan di akhirat” (Qs 3:45).
Bila saat itu tiba, Isa Al-Masih datang bukan untuk membinasakan babi atau mematahkan salib. Dia akan datang dan berdiri di hadapan seluruh manusia sebagai Hakim untuk mengadili mereka. Mereka yang telah dibenarkan akan hidup kekal di sorga, tetapi orang-orang yang tidak percaya kepada Isa Al-Masih akan masuk ke dalam hukuman kekal, atau neraka.
Kiranya menjadi pemahaman baru bagi saudara yang masih mengenal Isa Al-Masih sebatas utusan.
~
DA
harol mengatakan
*
@ Staff Isa,
Sebelum Nabi Muhamad SAW, menyebarkan agama yang lurus dan benar yaitu Islam.Tahukah anda pada saat sebelum itu kaum Quraisy gemar mengubur hidup-hidup bila melahirkan bayi berjenis kelamin wanita. Dan manusia menyembah patung, binatang, matahari dan juga manusia lainnya.
Al-Quran diturunkan sebagai penerang dan kabar gembira. Untuk meluruskan ajaran dan agama yang salah/menyimpang dan untuk orang-orang yang berfikir/berakal. Bacalah Al-Quran dengan menyebut Nama Allah SWT yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Karena segala yang ada di alam raya seperti bintang, bumi , planet, pohon, Malaikat, jin, iblis dan juga manusia termasuk Nabi Adam as, Siti Hawa, Nabi Isa as semua itu ciptaan-Nya. Dengan kalimat Kunfayakun.
staff mengatakan
~
Saudara Harol,
Kita simpan dulu penjelasan saudara mengenai kaum Quraisy, sebelum Muhammad.
Mari kita melihat hal-hal yang sudah nyata diucapkan Muhammad. Nah, dapatkah saudara menjelaskan apakah maksud Muhammad mengatakan hal ini:
– “Kesaksian wanita hanya seperdua kesaksian kaum laki-laki” (Hadits Shahih Bukhari Volume 3 Buku 4 No 826).
– “Tidak ada penderitaan yang lebih berbahaya bagi pria daripada wanita” (Hadits Shahih Bukhari volume 7, buku 62, no 33).
– “Tanda-tanda kejahatan itu ada tiga: kuda, perempuan, dan rumah” (Hadits Sahih Bukhari, Volume 7, Buku 62 No. 32).
Jika ingin membahas tentang Isa Al-Masih dan Al-Quran silakan beralih ke situs kami ini: http://www.isadanislam.com
~
DA
harol mengatakan
*
Saya sebagai Muslim menghormati Nabi Isa Al-Masih. Tetapi anda menganggapnya sebagai Tuhan Allah yang turun ke bumi untuk menebus dosa umat Kristen. Maka tebusan itu diberikan kepada siapa? Dan kenapa manusia, salib kayu, dan juga setan yang merupakan ciptaan-Nya dapat membunuh Allah yang menciptakannya! Saya rasa Malaikat, iblis, jin dan segala sesuatu yang gaib pun akan takut untuk menyentuh Allah.
staff mengatakan
~
Saudara Harol,
Tidak ada masa dimana Isa Al-Masih mulai menjadi Tuhan. Siapakah manusia, sehingga dia layak mengangkat manusia lain menjadi Tuhan bagi dirinya sendiri?
Isa Al-Masih mati disalib untuk menebus manusia ! Bukan menebus dosa. Saudara Harol, setiap dosa harus dihukum yaitu masuk neraka kekal.
Penebusan artinya membebaskan (melepaskan, membeli kembali, menyelamatkan) seseorang dari perbudakan atau perhambaan. Penebusan dimungkinkan dengan membayar sesuatu harga. Isa menebus manusia artinya, Ia membayar pembebasan manusia dari dosa dengan kematian-Nya, dengan darah-Nya yang mulia (Injil, Surat I Petrus 1:18-19, Injil, Surat I Korintus 6:20, Injil, Surat Wahyu 5:9).
Karena itu, setiap orang percaya telah bebas dari kuasa dosa dan sekarang menjadi milik Tuhan (Injil, Surat I Korintus 7:22-23).
“Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka” (Injil, Surat 2 Korintus 5:19).
~
DA
staff mengatakan
~
Saudara Khadija,
Maaf komentar-komentar saudara kami hapus. Silakan memberi komentar yang singkat dan jelas agar mudah dimengerti dan ditanggapi oleh para staf maupun pengunjung lain. Bila saudara ingin memberi penjelasan yang panjang, silakan mengirimkannya lewat email ke: .
Terima kasih dan harap maklum!
~
DA
horuko mengatakan
*
Saya agak bingung dengan staff IDI, bolak balik berkata Isa Al-Masih, Tuhan, Allah, Bapa, Yesus, terus yang mana Tuhan kalian.
staff mengatakan
~
Saudara Horuko,
Terima kasih atas komentar saudara Horuko. Tapi maaf kami tidak dapat menjelaskan panjang lebar di sini karena topik di atas membahas tentang derajat wanita di mata Muhammad.
Memang kami menyebut Tuhan kami dengan Isa Al-Masih/Yesus, Allah, Bapa. Karena itulah yang diajarkan firman Allah.
Jadi untuk mengobati kebingungan Saudara Horuko kami persilakan bergabung dan pelajari di situs ini: http://www.isadanislam.com yang membahas siapakah Isa Al-Masih, mengapa kami memanggil Tuhan dengan sebutan Bapa.
Jika ada yang ingin ditanyakan silakan email kami di
~
DA
staff mengatakan
~
Topik uraian untuk comment: Derajat wanita di mata Muhammad
Kami masih ingin pendapat para Mukmin, benarkah Muhammad sangat menghargai wanita seperti dalam hadits dan Al-Quran yang dikutip dalam artikel di atas?
Maaf jika ada komentar-komentar saudara yang terpaksa kami hapus. Bila saudara ingin komentarnya tidak dihapus staf kami, silakan mematuhi peraturan di bawah ini ketika memberi komentar.
PEDOMAN MEMASUKKAN KOMENTAR:
(1) Tidak boleh memakai lebih dari satu kotak.
(2) Pertanyaan / masukan harus berhubungan erat dengan uraian.
(3) Sebaiknya satu atau paling dua pertanyaan / konsep dimasukan dalam satu comment.
(4) Masukan harus selalu sopan dan jangan agresif.
(5) Masukan tidak boleh memuat banyak bahasa lain, misalnya Bahasa Arab.
(6) Masukan harus dalam Bahasa Indonesia yang lazim dimengerti semua orang.
(7) Masukan tidak boleh memakai singkatan-singkatan, misalnya yg, dlm, sdh,dlsbgnya.
(8) Huruf besar tidak boleh dipakai untuk menekankan sesuatu.
(9) Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
~
DA
erry wibowo mengatakan
*
Nabi Muhammad menikahi wanita-wanita dengan sah. Tidak seperti Lot yang digauli anak wanitanya (Taurat, Kitab Kejadian 19:33-36), perzinahan anak laki-laki dengan gundik ayahnya (Taurat, Kitab Kejadian 35:22), perzinahan menantu wanita dengan mertuanya (Taurat, Kitab Kejadian 38:15-18), perzinahan dan perkosaan terhadap adik [Amnon memperkosa Tamar] (Kitab 2 Samuel 13:10). Apakah itu semua yang menjadi rujukan kesetaraan wanita menurut ajaran Isa Al-Masih?
staff mengatakan
~
Saudara Erry Wibowo,
Ketetapan Allah mengenai pernikahan sejak semula adalah monogami. Yaitu seorang suami hanya berhak atas seorang istri dan sebaliknya.
“Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging” (Taurat, Kitab Kejadian 2:24).
Memang benar apa yang saudara Erry kutip ditulis dalam Alkitab. Kitab Suci Allah tidak pernah menyembunyikan dosa. Tetapi Allah menghukum dosa. Jadi perzinahan, pemerkosaan jelas itu tidak berkenan dihadapan Allah.
Mengenai pemerkosaan silakan beralih ke link ini: http://tinyurl.com/afwlau9
Namun pengorbanan Isa Al-Masih di kayu salib adalah bukti terbesar bahwa Dia melihat pria dan wanita setara. Penebusan yang telah dibayar-Nya adalah harga yang sama bagi pria dan wanita.
Tentunya menjadi kerinduan setiap orang untuk mendapat pengampunan dan menghindari dosa bukan?
~
DA
Tia mengatakan
*
Setelah saya baca, saya tidak terlalu yakin dengan isi dan bahasanya.
staff mengatakan
~
Saudara Tia,
Terima kasih sudah membaca artikel di atas.
Adakah yang salah dengan isi dan bahasanya? Kami senang bila saudara Tia berkenan mengoreksi dan memberikan masukan.
~
DA
nanangrusmana mengatakan
*
Islam mendudukkan wanita dengan terhormat.
Saran saya: Berhentilah menuliskan propaganda negatif tentang ajaran agama orang lain. Saya tidak keberatan dengan web site anda. Silakan mau menulis apapun juga, termasuk mau menuliskan tentang kehebatan agama anda memuliakan umat wanita. Tetapi jangan melakukan perbandingan agama di muka umum. Jangan mengganggu keyakinan umat agama lain yang dilindungi hukum di negeri ini. Tuliskan saja artikel-artikel tentang agama anda tanpa menyinggung umat agama lainnya.
staff mengatakan
~
Saudara Nanangrusmana,
Terima kasih atas sarannya.
Perlu kami sampaikan, kami tidak bertujuan menggannggu agama lain. Tetapi untuk saling bertukar-pikiran tentang hal-hal yang berhubungan dengan wanita dan kepercayaannya. Khususnya pada topik ini mengenai derajat wanita. Kami kira Saudara Nanagrusmana setuju bahwa pria dan wanita sama-sama berharga di mata Allah, bukan?
Bila menurut saudara penjelasan kami di atas, tentang bagaimana ajaran Muhammad memperlakukan wanita tidak benar?
Kami sangat senang menerima penjelasan Saudara Nanangrusmana, bagaimana sebenarnya ajaran Muhammad dalam memperlakukan wanita? Kiranya Saudara Nanang tidak keberatan untuk berbagi informasi dengan kami. Terima kasih.
~
DA
Babay mengatakan
*
Saya rasa dari ajaran dasarnya agama Islam tidak membedakan pria dan wanita. Jelas terlihat pada gender/kelamin Tuhannya. Dalam Islam tidak pernah disebutkan apakah Tuhan itu wanita atau pria. Tidak pernah disebutkan seorang Bapa atau Ibu. Tidak pernah disebutkan seorang pemuda atau pemudi.
Muhammad bukanlah Tuhan, dia hanya pengantar pesan.
Tulisan ini terlalu dipenuhi penilaian negatif. Tidak layak dijadikan bahan perdebatan.
staff mengatakan
~
Saudara Babay benar, Muhammad bukan Tuhan dia hanya manusia. Bila menurut saudara, ia hanya pengantar pesan tentu apa yang disampaikan sesuai dengan yang dipesankan, bukan?
Lalu bagaimana menurut saudara Babay dengan yang dikatakan Muhammad seperti pada artikel di atas?
Kami senang bila Saudara Babay memberikan masukan atau penjelasan. Kita tidak perlu berdebat. Karena memang ini bukan forum debat. Mari kita gunakan forum ini untuk berbagi dan belajar bersama.
~
DA
indra mengatakan
*
Apakah anda kaum wanita Kristen tidak pernah berfikir dalam ajaran anda. Tuhan itu pria Yesus dan Tuhan Bapak merupakan perumpamaan yang sangat bodoh dan sangat tidak logis. Karena Yesus itu adalah manusia ciptaan Allah SWT yang tidak ada satupun menyerupai-Nya. Sungguh ironis kalau anda menperdebatkan kedudukan wanita dalam Islam.
Wahai kaum Muslimin sudah jelas di dalam Al-Quran bahwa tidak akan berhenti kaum Yahudi dan Nasrani memerangimu sampai mengikuti ajaran mereka.
staff mengatakan
~
Saudara Indra,
Terima kasih atas komentar saudara Indra.
Kami persilakan saudara Indra untuk beralih ke situs kami ini: http://www.isadanislam.com. Di sama membahas tentang Isa Al-Masih, Allah Bapa.
Dan perlu kami sampaikan bahwa forum ini adalah forum untuk berbagi dan belajar bersama mengenai semua hal tentang wanita dan kepercayaannya. Bukan forum untuk memaksakan keyakinan kami kepada orang lain.
Kami senang bila saudara Indra memberikan tanggapan, penjelasan maupun pertanyaan sesuai dengan topik di atas.
~
DA
nanangrusmana mengatakan
*
“Wanita Dijadikan Seperti Tanah”.
Lihatlah salah satu tulisan saudara, saudara sangat gegabah mencomot ayat ini dan menjelaskan dengan pikiran saudara. Bukankah pokok penting dari tulisan ini adalah penistaan agama orang lain yang tidak seagama dengan anda?
Sudahlah, jangan berbasa basi, saya tegaskan sekali lagi. Tidak ada hal yang perlu didiskusikan tentang Firman Allah swt dan Hadist Rasulullah saw diperbandingankan dengan Injil saudara.
Bagimu agamamu bagiku agamaku. Tidak cukup ilmu saudara membahas hal ini.
Komentar-komentar saya kenapa dihapus? Apakah karena anda merasa yang saya katakan adalah benar adanya?
Terima kasih.
staff mengatakan
~
Saudara Nanangrusmana,
Bila apa yang kami tulis di atas salah, kami persilakan saudara Nanang memberi masukan dan penjelasan dari kutipan ayat tersebut. Kami juga sampaikan bahwa tujuan kami bukan untuk menista agama apapun. Tetapi untuk berdiskusi semua hal tentang wanita sehingga kita dapat belajar dan berbagi.
Maaf kami menghapus komentar-komentar saudara, karena kami melihat komentar yang sama di beberapa artikel kami. Sehingga kami hanya menanggapi di salah satu kolom di artikel kami.
Sekali lagi kami sampaikan bila berkenan silakan Saudara Nanang untuk berbagi di tempat ini.
~
DA
nono mengatakan
*
Islam sangat memuliakan wanita. Sorga berada di bawah telapak kaki ibu.
Maksud dari istri tempat bercocok tanam adalah rahim, tempat benih bersemai. Supaya tidak seperti Kristen ada pendeta homo, gereja homo, pastor gay. Karena tempat bercocok tanam itu adalah rahim, bukan tempat lain.
staff mengatakan
~
Saudara Nono,
Menurut saudara apa pengertian dari sorga di bawah telapak kaki ibu?
Menurut Al-Quran “Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat bercocok-tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki …” (Qs 2:223).
Katakanlah yang dimaksud tanah adalah rahim. Jadi apakah pria dapat berbuat semena-mena terhadap wanita dalam hal seksualitas? Apa kebutuhan wanita secara total dapat diabaikan?
Apa menurut Saudara Nono, orang Muslim tidak ada yang homo, gay? Namun perlu saudara Nono ketahui bila ada orang yang mengaku Kristen tapi homo atau gay, jelas mereka tidak berkenan di hadapan Allah.
~
DA
plekatik mengatakan
*
“Istri-istrimu adalah ladang bagimu maka datangilah ladangmu itu kapan saja dengan cara yang kamu sukai. Dan utamakanlah (yang baik) untuk dirimu. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu (kelak) akan menemui-Nya. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang yang beriman” (Qs 2:223). Inilah terjemahan ayat secara keseluruhan.
Staf IDI, bersikaplah jujur dan jangan menjadi pendusta dengan cara-cara yang tidak pantas seperti memotong ayat yang semestinya disampaikan secara keseluruhan. Maksud anda ini sebenarnya apa?
Jika memang anda mengakui Al-Quran, Hadits dan Muhammad adalah benar, bertobatlah.
Saudaraku kaum Muslimin, semua yang dikatakan Staf IDI & dkk ini ngarang, tidak ada yang benar satupun. Kewajiban kita hanya sebatas menyampaikan apa yang tidak mereka tahu. Selanjutnya serahkan semuanya kepada Allah. Dia memberi petunjuk kepada yang Dia kehendaki dan menyesatkan kepada yang Dia kehendaki pula.
staff mengatakan
~
Saudara Plekatik,
Maaf kami menjadikan satu kolom komentar saudara. Karena kami lihat masih berkaitan, sehingga teman yang lain dapat dengan mudah mengerti.
Kami yakin sebagai orang Muslim saudara Plekatik mengerti maksud/arti ayat di atas. Untuk itu silakan Saudara Plekatik memberikan penjelasan.
Memang kami hanya mengutip bagian awal dari ayat itu. Namun, bukankah tidak mengurangi makna dari isi keseluruhannya bukan? Kalau kita perhatikan kalimat selanjutnya berisi perintah Allah untuk bertakwa dan menyampaikan kabar gembira.
Mengenai Al-Quran, Muhammad situs kami ini http://www.isadanislam.com membahasnya. Saran kami bila berkenan silakan mengunjunginya.
Allah yang kami kenal di dalam Injil, mengasihi semua umat-Nya. Dia tidak ingin umat-Nya binasa dalam neraka kekal. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal [Isa Al-Masih], supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya [Isa Al-Masih] tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
~
DA
mesteri mengatakan
*
Negara-negara Eropa mayoritas Kristen. Kenapa kepala negara lebih banyak pria yang memimpin daripada wanita? Apakah anda seorang pria? Lebih sering mana anda atau istri anda membersihkan kotoran anak?
Ini berkaitan topik di atas. Ilmu anda masih dangkal.
staff mengatakan
~
Saudara Mesteri,
Pria lebih banyak menjadi pemimpin negara, kami pria atau wanita, membersihkan kotoran anak. Bukan berarti pria lebih utama daripada wanita atau wanita lebih rendah dari pria.
Baik pria maupun wanita di hadapan Allah sebagai pribadi yang berharga, setara. Pengorbanan Isa Al-Masih di kayu salib adalah bukti terbesar bahwa Dia melihat pria dan wanita setara. Penebusan yang telah dibayar-Nya adalah harga yang sama bagi pria dan wanita.
Mari kita perhatikan firman Allah ini: “Sebab kamu [pria dan wanita] tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat” (Injil, Surat I Petrus 1:18-19).
~
DA