Apakah Tuhan membuat kesalahan ketika menciptakan wanita? Bagaimana hal itu bisa terjadi? Jika Allah adalah pencipta yang sempurna, mengapa harus mengubah ciptaan-Nya? Manusia melakukan perubahan dalam banyak hal. Diantaranya melalui sunat bagi wanita!
Di seluruh dunia, Hak-Hak Asasi Manusia dan Hak-Hak Perempuan Aktivis, berperang melawan sunat bagi wanita. Sunat bagi wanita banyak dipraktekkan di Afrika, Yaman dan Indonesia. Walau praktek sunat di Indonesia tidak separah di Afrika, namun tetap menyebabkan keprihatinan. Para pemimpin agama di Indonesia mendorong praktek yang mengerikan ini sehingga semakin berkembang jumlahnya.
Praktek Islam Tentang Sunat Wanita Di Indonesia
Tahun 2006 pemerintah Indonesia melarang mutilasi kelamin wanita/sunat. Sebab hal itu “tidak berguna” dan “Berpotensi merugikan kesehatan wanita”. Tetapi badan penasehat tertinggi Islam segera menentang klaim tersebut.
Tahun 2011 hukum dibalikkan. Sunat bagi wanita diperbolehkan dengan mengikuti pedoman medis yang ditetapkan. Akibatnya, cukup banyak rumah sakit yang menawarkan prosedur tersebut. Rumah sakit melihat aturan ini merupakan kesempatan untuk menghasilkan keuntungan. Terkadang juga rumah sakit menawarkan sunat menjadi bagian paket kelahiran bayi. Banyak orang tua yang tidak benar-benar mengerti apa yang mereka setujui dalam paket kelahiran. Termasuk para staf medis.
Sementara praktek tidak dilaporkan secara luas di Indonesia, pada tahun 2003 dan 2010 sebuah survei memaparkan lebih dari 86% orang tua menyunat anak-anak wanita mereka. Dan lebih dari 90% dari orang dewasa menginginkan praktek ini dilanjutkan.
Mengapa Wanita Disunat?
Banyak orang bertanya mengapa dalam Islam tentang sunat wanita masih sangat mungkin dipraktekan diabad ini. Praktek ini bahkan sering didorong dan diharapkan. Sebagian besar masyarakat Indonesia ingin anak-anak wanita mereka disunat karena “Hal itu hanyalah apa yang kita lakukan biasanya” (“The Day I Saw 248 Girls Suffering Genital Mutilation,” www.guardian.co.uk).
Di Indonesia, umat Muslim percaya bahwa gadis yang tidak disunat adalah najis. Masyarakat Indonesia percaya, jika seorang gadis najis (tidak disunat), maka doa-doanya tidak akan didengar Allah. Banyak juga yang percaya, bila tidak disunat dapat menimbulkan gejala kanker kandungan. Seorang Pemimpin Islam Indonesia juga mengatakan, sunat akan “memberikan kontribusi untuk pertumbuhan seorang gadis” (ibid).
Pemimpin yang lain berkata, “Hal ini diperlukan untuk mengontrol seksual birahi wanita. Mereka harus suci untuk melestarikan keindahan mereka” (ibid.)
Ada banyak kebingungan mengenai sunat wanita di Indonesia. Sebuah mitos mengatakan sunat hanyalah sebuah “simbolis.” Secara umum hal ini dibenarkan oleh komunitas animisme dimana lebih dari 80% prosesnya melibatkan pemotongan.
Cendekiawan Terpecah
Mengenai ajaran Islam tentang sunat wanita, cendekiawan Islam terpecah menjadi dua. Keduanya mempunyai pendapat yang berbeda. Beberapa mengatakan sunat bagi wanita adalah baik. Yang lain mengatakan sunat hanya toleransi.
Baru-baru ini, cendekiawan lain bahkan berkata sunat sama sekali tidak dapat ditoleransi. Dimana sebenarnya hal tersebut dilarang di negara-negara Islam. Sunat bagi wanita tidak pernah disebutkan dalam Al-Quran. Mereka yang setuju sunat bagi wanita berpedoman pada Hadist yang berkata, “Sunat adalah sunnah untuk manusia dan sebuah hal yang terhormat untuk perempuan” (Musnad Ahmad, Al-Bayhaqi).
Apa yang Membuat Seseorang “Najis“?
Isa Al-Masih menjawab pertanyaan ini dengan jelas. “Maka jawab-Nya: ‘Apakah kamu juga tidak dapat memahaminya? Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu dari luar yang masuk ke dalam seseorang tidak dapat menajiskannya, karena bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban? Dengan demikian Ia menyatakan semua makanan halal… sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat… iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang'” (Injil, Rasul Markus 7:18-19, 21-23).
Jika seorang yang taat beragama dan ingin menjadi “bersih” seperti perkataan Isa Al-Masih di atas, haruskah dia memotong hatinya? Isa Al-Masih tidak memerintahkan untuk memotong hari seseorang atau memuntilasi kelamin wanita/sunat!
Menurut Perkataan Allah, Semua Orang Najis!
Siapakah yang tidak najis? Injil berkata, “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” (Injil, Surat Roma 3:23). Apapun yang kita lakukan atau pikirkan untuk melawan Tuhan, membuat kita najis. Hal-hal inilah yang memisahkan kita dari Allah.
Tidak ada seorangpun yang dapat menghindar dari pelanggaran hukum. Apakah anda pernah berbohong? Apakah anda pernah berpikir tentang hal-hal yang tidak baik?
Cara Agar Dapat Bersih di Hadapan Allah!
Bila anda rindu menjadi suci dan memiliki hati yang murni, datanglah pada Sang Juruselamat! Dia-lah satu-satunya yang dapat membuang dosa-dosa anda. Isa Al-Masih rela berkorban agar anda dapat menjadi suci!
“Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni” (Injil, Surat Ibrani 10:22).
Rindukah anda mengalami kemurnian rohani dan memiliki hati yang benar suci? Inilah langkah-langkah yang anda perlu ambil.
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS/WA ke: 0812-8100-0718
Apabila Anda memiliki keinginan untuk didoakan, silakan mengisi permohonan doa dengan cara klik link ini.
*
Yang biadab itu yang mana?
~
Saudara Ipin,
Apakah Tuhan membuat kesalahan ketika menciptakan wanita? Bagaimana hal itu bisa terjadi? Jika Allah adalah pencipta yang sempurna, mengapa harus mengubah ciptaan-Nya? Manusia melakukan perubahan. Diantaranya melalui mutilasi kelamin/sunat bagi wanita! Bukankah ini suatu yang mengerikan, menyedihkan!
~
DA
*
Mintalah Juruselamat membersihkan hati Saudara dari dosa dengan darah-Nya. Masih adakah darah Juruselamat mu di dunia ini? Ternyata bisa berdarah juga ya?
~
Saudara Ipin benar, hanya dengan darah-Nya hati kita dapat disucikan dan dijadikan baru. Jadi, bukan dengan mutilasi kelamin/sunat bagi wanita!
“darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa” (Injil, Surat 1 Yohanes 1:7).
Isa Al-Masih telah mati, Isa Al-Masih telah mencurahkan darahNya hanya satu kali saja untuk menebus manusia. “Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita…” (Injil, Surat I Petrus 3:18).
Dan kematian itu telah membenarkan kita dihadapan Allah. “Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah” (Injil, Surat II Korintus 5:21).
Dengan pengorbanan-Nya dan dengan kebangkitan-Nya menyediakan “jalan” ke sorga. Tergantung kepada kita, apakah kita mau menerima atau bahkan sebaliknya menolak karunia Allah tersebut.
~
DA
*
Yesus Kristus adalah satu-satunya manusia yang “tanpa cela atau cacat,” baik secara genetika maupun secara perilaku.
Penderitaan dan kematian Yesus Kristus adalah bagian dari rencana Tuhan untuk menyediakan keselamatan bagi semua umat manusia. Artinya Yesus dan Tuhan beda dong?
~
Saudara Ipin,
Isa Al-Masih adalah Kalimat/Firman Allah yang menjadi manusia. Kalimat/Firman Allah adalah kekal dan satu dengan Allah.
Isa Al-Masih adalah Allah sehingga kematian-Nya cukup untuk membayar hukuman dosa dunia (Injil, Surat 1 Yohanes 2:2). Hanya Allah yang dapat menanggung dosa seisi dunia (Injil, Surat 2 Korintus 5:19), mati dan bangkit – membuktikan kemenangan-Nya atas dosa dan kematian.
Jadi, karena yang telah dikerjakan Isa Al-Masih maka siapa yang percaya kepada-Nya akan diberi kemenangan atas maut dan akan masuk ke sorga. “Sebab juga Kristus [Al-Masih] telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah” (Injil, Surat 1 Petrus 3:18).
~
DA
*
Kami orang Islam kalau sholat dan melaksanakan ibadah lainnya harus bersih dari hadas (kotoran) baik hadas kecil maupun besar.
Kalau staff IDI berjenis kelamin pria. Perhatikan kelamin anthum usai pipis misalnya cebok tidak? Kalau tidak dalam Islam tidak suci. Nah kalaupun anthum cebok kalau tidak disunat masih ada najis sisa di ujung kulit bagian dalam. Bagaimana menghadap Allah kalau kotor begitu? Begitupun dikelamin wanita bagian yang menyimpan najis itu dihilangkan.
~
Saudara Hulondhalangi,
Setiap umat beragama percaya bahwa Allah Maha melihat. Dia Maha tahu sampai isi hati seseorang. Allah tidak hanya melihat perbuatan umat-Nya [sholat]. Tapi Allah cenderung melihat ke dalam hati. “… sesungguhnya Allah Maha mengetahui isi hati (mu)” (Qs 5:7).
Hati yang kotor dan najis, dapat membawa manusia masuk dalam dosa yang sangat dibenci Allah. Dosa ini tidak dapat diatasi hanya dengan sholat. Sebab ada kalanya sikap hati kita pun saat sembahyang tidak sepenuhnya bersih.
Bagaimana jika tangan, kaki, mata atau kepala kita yang menyimpan najis bahkan hati kita, yang merupakan sarang kenajisan apakah harus dipotong juga?
Isa Al-Masih tidak memerintahkan untuk memotong hati seseorang atau memuntilasi kelamin wanita/sunat, jika ingin menjadi bersih.
Inilah undangan Isa Al-Masih: “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu” (Injil, Rasul Besar Matius 11:28). Kelegaan yang dimaksud ialah pengampunan dari dosa serta hidup kekal di sorga.
Bagaimana mendapat kelegaan dan menjadi bersih, silakan baca dan renungkan di url ini http://tinyurl.com/cy279xv
~
DA
*
Saya rela membimbing Anda untuk memahami Islam secara bijak, syaratnya harus dengan akal sehat. Boleh membawa buku kumpulan dongeng yang biasa dibawa ke gereja sebagai pembanding. Saya sungguh kasihan melihat Anda dilingkupi dengan ketidaktahuan tapi nekat untuk membagi pengetahuan.
~
Saudara Syahrin,
Kami ucapkan terima kasih atas tawaran dan kesediaan Saudara Syahrin untuk berbagi ilmu tentang Islam kepada kami.
Bagaimana dengan artikel di atas. Apakah salah? Kiranya saudara dapat memberi masukan seperti ilmu yang sudah saudara miliki tentang Islam khususnya mengenai sunat wanita dan kebersihan rohani, terima kasih.
~
DA
*
Saudara IDI, kenapa dalam ajaran Kristen tidak dianjurkan untuk bersuci? Karena Islamlah agama yang sempurna. Dalam Islam sekalipun kita sudah bersih dari hadas, ketika sholat kita wajib wudhu karena kita akan menghadap yang Maha suci.
Saudara IDI saja mau menghadap atasan saja harus membersihkan dirikan? Bagaimana kita mau menghadap Allah SWT pemilik alam semesta sementara syarat bersuci kita tidak penuhi. Itulah Islam mengajarkan kebersihan adalah sebagian dari iman untuk membersihkan hati dan pikiran dari kotoran kita dianjurkan untuk berdzikir.
~
Saudara Hulondhalangi,
Datang menghadap Sang Maha suci dalam keadaan tubuh dan pakaian bersih memanglah tidak salah. Tetapi apakah itu lebih penting dibandingkan kebersihan hati?
Kitab I Nabi Besar Samuel 16:7 berkata: “Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati”. Jelas, ayat ini menekankan bahwa Allah melihat kebersihan hati seseorang yang datang menghadap-Nya. Kondisi hati lebih utama dibandingkan kebersihan tubuh jasmani.
Dalam Injil Rasul Markus 7:21-22, Isa Al-Masih menekankan: “Dari hati orang timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa napsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan”. Inilah yang menajiskan kita dari Allah.
Namun, Allah menyediakan jalan indah supaya hati kita dibersihkan, bukan memuntilasi kelamin wanita. Bagaimana cara mendapatkan hati yang suci, silakan mempelajari di link ini: http://tinyurl.com/agr4w99
~
DA
*
Dalam Islam hukum itu jelas bersih badan dan pakaian dari segala hadas. Dengan dalil Alkitab yang anda sebutkan, dan itu ditaati umat Islam dimanapun ia berada.
Pertanyaan, apakah dengan dalil Alkitab yang anda sebutkan apakah bisa dijamin orang Kristen memiliki kebersihan hati? Islam itu bukan teori tapi implementasi. Yesus juga disunat (Injil, Rasul Lukas 2:21), cuma umatnya yang tidak mau karena memang bukan pengikut Yesus tetapi Paulus.
~
Saudara Hulondhalangi,
Kami yakin saudara sependapat dengan kami bahwa janji Allah adalah pasti. Dan kami yakin saudara juga sependapat dengan kami bahwa Isa itu seorang yang suci, benar setiap perkataan-Nya bukan pembohong.
Mari renungkan perkataan Isa Al-Masih ini: “Anak Manusia [Isa Al-Masih] datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Besar Matius 20:28). Jadi, darah-Nya berkuasa menghapus dosa-dosa saudara dan menyucikan hati saudara.
Bukan hanya orang Kristen, tetapi semua orang yang sungguh-sungguh ingin memiliki hati yang bersih maka lakukanlah seperti firman Allah yang ada di link ini tinyurl.com/agr4w99
“Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan” (Injil, Surat 1 Yohanes 1:9).
~
DA
*
Salah satu hal yang membuat saya meninggalkan Kristen adalah hilangnya kejujuran dalam Kristen. Setiap saat saya dijejali berita bohong tentang Islam dan itu membuat saya tertantang untuk membuktikan kebenaran. Syukur kepada Allah yang telah membimbing saya kepadaNya.
~
Saudara Surya,
Kekristenan bukan mengajarkan untuk berbohong. Apakah saudara Surya berpikir Kristen mengikuti ajaran taqiyyah atau “penipuan suci”. Dalam taqiyyah, seorang Muslim diizinkan berbohong atau mengatakan sesuatu untuk menipu orang non Muslim lainnya.
Isa Al-Masih tidak pernah mengajarkan pengikut-Nya untuk berbohong dengan alasan apapun. ” Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat” (Rasul Besar Matius 5:37).
Sudahkah saudara menemukan kebenaran?
~
DA
*
Allah menunjukkan kesempurnaan ciptaan-Nya dengan memberikan petunjuk. Sekarang saya bertanya apakah anda memotong kuku? Memotong rambut? Kenapa anda harus melakukannya bukankah kata saudara Tuhan telah menciptakan manusia dengan sempurna?
~
Saudara Surya,
Itulah kebesaran Allah, setiap yang ada pada kita memiliki fungsi masing-masing. Salah satunya otak, organ yang luar biasa yang memiliki kemampuan untuk belajar, berfikir. Jadi tentu saja kami memotong kuku, rambut karena untuk keindahan, kebersihan secara jasmani. Bukan untuk memiliki hati yang suci.
Sedangkan untuk memiliki hati yang suci, tidak najis dihadapan Allah bukan dengan memotong hati seseorang atau memuntilasi kelamin wanita/sunat! Karena hanya ada satu cara yang dapat membersihkan hati kita dari segala kejahatan dan dosa kita, yaitu Isa Al-Masih. “. . . dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa” (Injil, Surat 1 Yohanes 1:7).
~
DA
*
Tolong klarifikasi kalau salah orang Kristen itu bukan pengikut Yesus tapi Paulus. Yesus disunat, Paulus mengajarkan tidak disunat, Yesus mengharamkan babi, Paulus menghalalkan semuanya. Orang Kristen mengharapkan jalan keselamatan dari Yesus, tetapi meninggalkan anjurannya justru mengikuti orang yang mengaku rasul dan justru Yesus tidak mengenalnya, cuma dia saja yang mengaku mendapat wahyu. Tolong kalian Kristen sadar, mengatakan Yesus adalah jalan, tetapi kalian tidak mengikuti jalan itu.
~
Saudara Hulondhalangi,
Kami tidak dapat menjawab komentar saudara di sini karena topik di atas membahas tentang kebersihan rohani/bersih dihadapan Allah. Bukan tentang Paulus.
Untuk itu silakan mendiskusikan hal tersebut di url ini: http://tinyurl.com/7srwflg
~
DA
*
Saya sangat mengharapkan yang membuat tulisan ini belajar dululah baru menulis, khitan/sunat sejak Nabi Ibrahim telah disyariatkan bahkan Yesuspun melakukannya, silakan baca Injil, Rasul Lukas 2:21, Taurat, Kitab Kejadian 17:9-14.
~
Saudara Usup,
Tentu saja sebelum kami membuat tulisan, kami belajar terlebih dulu.
Berikut ayat yang Saudara Usup referensikan:
“Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya” (Injil, Rasul Lukas 2:21).
“Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku [Allah] dan kamu [Abraha]) serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat; haruslah dikerat kulit khatanmu dan itulah akan menjadi tanda perjanjian antara Aku dan kamu” (Taurat, Kitab Kejadian 17: 10-11).
Dari ayat-ayat di atas adalah jelas bahwa perjanjian Allah dengan Abraham tersebut adalah sunat bagi pria, bukan wanita.
Adakah Al-Quran memerintahkan sunat bagi wanita? Mengapa wanita disunat?
~
DA
*
Dari Anas bin Malik rodhiyallahu’an hu berkata, Rosulullahi saw bersabda kepada Ummu ‘athiyah, ”Apabila engkau mengkhitan wanita biarkanlah sedikit, dan jangan potong semuanya, karena itu lebih bisa membuat ceria wajah dan lebih disenangi oleh suami”(HR. Al-Khatib)—-“Apabila dua khitan (khitan laki-laki dan khitan perempuan) sudah bertemu, maka sudah wajib mandi”. Hadits Shahih, dikeluarkan oleh Imam Tirmidzi (108-109).
Sekarang pertanyaan apakah orang Kristen diwajibkan khitan, bukankah Yesus disunat? Sportif mengakui kalau orang Kristen wajib dikhitan?
~
Saudara Hulondhalangi,
Seperti pada artikel di atas yang disampaikan oleh pihak yang mengerti kesehatan bahwa hal itu “tidak berguna” dan “Berpotensi merugikan kesehatan wanita”.
Saudara benar, Isa Al-Masih disunat, karena sunat merupakan tradisi bangsa Israel kala itu. Isa Al-Masih dalam Injil-Nya tidak pernah mewajibkan seseorang harus disunat apalagi sunat bagi wanita “supaya ceria wajahnya dan lebih disenangi suami”!
Dari hati yang bersihlah akan terpancar wajah yang ceria. Untuk memiliki hati yang bersih Isa Al-Masih tidak memerintahkan untuk memotong hati seseorang atau memutilasi kelamin wanita/sunat!
~
DA
*
Staff IDI mengakui Yesus di sunat. Dalam Islam, khitan itu syariat. Tidak syah ibadah kami apabila masih terdapat bagian yang tidak suci. Ketika kencing bagian yang menyimpan najis itu yang sulit dibersihkan, sehingga harus dikhitan.
Janganlah dipersoalkan karena perintah Allah disampaikan melalui rasul dan kami menaatinya. Tidak seperti Yahudi dan Nasrani ada hukumnya tapi mengabaikannya.
~
Saudara Hulondhalangi,
Sekali lagi kami sampaikan bahwa Isa Al-Masih tidak mewajibkan pengikut-Nya untuk bersunat.
Jadi, pada dasarnya sunat itu sendiri diperbolehkan. Bahkan orang Kristen pun banyak yang bersunat, tetapi untuk tujuan kesehatan bukan karena ajaran agama. Karena untuk memiliki hati yang bersih Isa Al-Masih tidak memerintahkan untuk memotong hati seseorang atau memutilasi kelamin wanita/sunat!
Bila anda rindu menjadi suci dan memiliki hati yang murni, datanglah pada Sang Juruselamat! Dia-lah satu-satunya yang dapat membuang kenajisan anda. Isa Al-Masih rela berkorban agar anda dapat menjadi suci!
“dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa” (Injil, Surat 1 Yohanes 1:7).
~
DA
*
Bapak/Ibu yang terhormat, kalau mau mencari duit jangan atas nama agama apalagi bersifat melecehkan. Kalau memang niat cari kebenaran coba kumpulkan ahli kitab, ahli Al-Quran dalam ruangan biar mereka debat sampai berbusa. Silakan hapus tulisan saya cuma di baca yang punya website, saya sudah damai dalam pelukan.
~
Saudara Parman,
Mengapa saudara Parman menuduh kami mencari uang? Apakah kami meminta uang kepada saudara untuk masuk pada forum ini? Tidak bukan.
Saudara Parman, melalui forum ini kami membuka kesempatan secara gratis khususnya bagi kaum wanita untuk belajar dan berbagi bersama mengenai semua hal tentang wanita.
Kami berjanji sepenuh hati akan setia pada kebenaran. Untuk itu, kami juga rindu untuk membagikan “kebenaran” ini kepada Saudara.
~
DA
~
Topik uraian untuk comment: Sunat dan kebersihan rohani
Kami masih ingin pendapat para Mukmin, Mengapa wanita disunat? Apakah dengan bersunat menjamin hati bersih dari dosa?
Dalam memberi komentar kiranya saudara dapat mengikuti aturan yang sudah kami cantumkan pada setiap artikel yang ada di situs ini.
Berikut kami copy kembali aturan tersebut:
(1) Tidak boleh memakai lebih dari satu kotak.
(2) Pertanyaan / masukan harus berhubungan erat dengan uraian.
(3) Sebaiknya satu atau paling dua pertanyaan / konsep dimasukan dalam satu comment.
(4) Masukan harus selalu sopan dan jangan agresif.
(5) Masukan tidak boleh memuat banyak bahasa lain, misalnya Bahasa Arab.
(6) Masukan harus dalam Bahasa Indonesia yang lazim dimengerti semua orang.
(7) Masukan tidak boleh memakai singkatan-singkatan, misalnya yg, dlm, sdh,dlsbgnya.
(8) Huruf besar tidak boleh dipakai untuk menekankan sesuatu.
(9) Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
Kami mempersilakan Saudara mengemail untuk pertanyaan / comment yang majemuk. Kami senang menjawabnya.
~
DA
*
Jika tidak boleh mengubah ciptaan-Nya, berarti seharusnya wanita itu harus membiarkan rambut panjang, kuku panjang, bulu-bulu tubuh panjang. Apa mungkin?
Ketahuilah, Allah menciptakan manusia agar manusia berfikir dan menggunakan akalnya atas hal yang baik, buruk, bermanfaat atau mudharat. Tentunya manusia yang sempurna adalah manusia yang berakal dan berhati bersih.
Terima kasih.
~
Saudara Djajang,
Kami sependapat dengan Saudara Djajang. Bahwa manusia dapat berpikir menggunakan akalnya untuk hal yang baik, buruk dan bermanfaat.
Jadi tentu saja wanita memotong kuku, rambut karena untuk keindahan, kebersihan secara jasmani. Bukan untuk mendapatkan hati yang suci.
Sedangkan untuk memiliki hati yang suci, tidak najis dihadapan Allah bukan dengan memotong hati seseorang atau memuntilasi kelamin wanita/sunat! Karena hanya ada satu cara yang dapat membersihkan hati kita dari segala kejahatan dan dosa kita, yaitu Isa Al-Masih.
“. . . dan darah Yesus, AnakNya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa”(Injil, Surat 1 Yohanes 1:7).
~
DA
*
Sunat wanita itu justru tradisi kafir, sudah dilakukan sejak Yahudi di jaman Musa. Pendeta Kristen pun melakukan pada bayi-bayi wanita anak pasangan Kristen. Justru nabi yang membatasi, hanya boleh sedikit tidak seperti tradisi kafir yang babat habis. Islam tidak mewajibkan, justru hadis nabi membatasinya.
~
Saudara Nono,
Perjanjian Allah dengan Abraham ditandai dengan sunat. Demikianlah perjanjian tersebut, “yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat;” (Taurat, Kitab Kejadian 17:10).
Dalam ayat itu tidak dikatakan sunat bagi wanita. Jadi, jelas bahwa sunat wanita bukan perintah Allah.
Demikian dalam kitab saudara Nono sunat bagi wanita tidak pernah disebutkan. Mereka yang setuju sunat bagi wanita berpedoman pada Hadist yang berkata,“Sunat adalah sunnah untuk manusia dan sebuah hal yang terhormat untuk perempuan”(Musnad Ahmad, Al-Bayhaqi).
Bila seorang yang taat beragama dan ingin menjadi “bersih”, haruskah dia memotong hatinya? Isa Al-Masih tidak memerintahkan untuk memotong hati seseorang atau memutilasi kelamin wanita/sunat!
Tangan-Nya masih terbuka, untuk kita datang kepada-Nya. Menjadikan hati kita baru.
~
DA
*
“Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku [Allah] dan kamu [Abraham] serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat; haruslah dikerat kulit khatanmu dan itulah akan menjadi tanda perjanjian antara Aku dan kamu” (Taurat, Kitab Kejadian 17: 10-11).
Hai staf IDI, itu isi Kitab Suci Allah lho!
Jangan anda main-main dengan perjanjian Allah tentang sunat itu.
Orang Kristen sekarang menuhankan Paulus.
~
Saudara Yudas,
Benar, ayat di atas adalah firman Allah. Yaitu perjanjian Allah dengan Abraham yang ditandai dengan sunat. Boleh kami bertanya? Lalu sunat bagi wanita Muslim itu perintah siapa?
Saudara Yudas, tidak ada orang Kristen yang menuhankan manusia. Paulus bukan Tuhan dan tidak diangkat menjadi Tuhan. Untuk meluruskan kesalahpahaman Saudara Yudas silakan membaca penjelasannya di sini: http://tinyurl.com/7srwflg
~
DA
*
Saya wanita Muslim yang disunat. Dan tidak merasa dimutilasi, memang sudah tabiat kamu melebihi kurangkan perkataan sebagaimana Alkitab yang Anda tambah kurangkan. Saya merasa damai karena kami juga dijaga kebersihannya. Kebiasaan orang sebelumnya membabat habis. Tapi oleh rasul cukup sedikit.
Kami wanita Muslim adalah wanita kelas 1 yang disayang, dijaga, dihormati dari orang tua kami, suami kami, dan anak laki-laki kami. Itu semua diwajibkan dalam agama Islam, kami selamat dunia akhirat dan tunduk kepada Allah SWT, rasul, suami kami. Urus saja urusan Anda sendiri. Sayangi keluarga Anda yang membutuhkan uluran kasih Anda, tetangga Anda, dari pada memusuhi kami umat Muslim dengan memprovokasi iman kami.
~
Saudara Mirdawaty,
Terima kasih atas penjelasan saudara.
Seperti yang saudara Mirdawaty sampaikan, sunat kebiasaan orang sebelumnya membabat habis. Tapi oleh rasul cukup sedikit. Bukankah membabat habis atau sedikit adalah tetap memotong bagian kelamin, bukan?
Pertanyaan kami: Mengapa wanita (Saudara Mirdawaty) disunat? Apakah dengan disunat saudara Mirdawati menjadi tidak najis atau bebas dari dosa?
Sekali lagi kami sampaikan tujuan kami bukan untuk memprovokasi. Tapi untuk berbagi dan belajar bersama.
~
DA
*
Sunat itu untuk kesucian jasmani (badan), sementara mendekatkan diri pada Tuhan gunanya untuk kesucian rohani. Keduanya sama-sama penting. Karena manusia terdiri dari jasmani dan rohani. Bersih rohani saja maka badan sakit. Bersih jasmani saja maka jiwa dalam kegelisahan.
Intinya tidak bisa dikatakan rohani lebih utama atau jasmani lebih utama. Keduanya harus seimbang. Contoh: musim hujan dan kemarau harus imbang. Jika kita katakan hujan lebih utama maka akan banjir. Jika kita katakan kemarau lebih utama maka bumi akan kering!
~
Saudara Anwarmusa,
Maaf kami menghapus salah satu komentar saudara, karena lebih dari satu kolom.
Bila seorang yang taat beragama dan ingin menjadi “bersih”, haruskah dia memotong hatinya?
Datang menghadap Sang Maha suci dalam keadaan tubuh dan pakaian bersih memanglah tidak salah. Tetapi apakah itu lebih penting dibandingkan kebersihan hati?
Mari kita perhatikan apa yang disampaikan firman Allah. Kitab I Nabi Besar Samuel 16:7 berkata: “Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati”. Jelas, ayat ini menekankan bahwa Allah melihat kebersihan hati seseorang yang datang menghadap-Nya. Kondisi hati lebih utama dibandingkan kebersihan tubuh jasmani.
Bagaimana bila seseorang yang tinggal di bawah jembatan rindu untuk datang kepada Allah. Dengan kerendahan hati, mengakui segala dosanya dan mau untuk disucikan apakah menurut saudara, Allah akan menolaknya?
Mari dengar dan sambutlah undangan Isa Al-Masih ini: “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu…jiwamu akan mendapat ketenangan” (Injil, Rasul Besar Matius 11:28-29).
~
DA