“Apakah Islam menghargai dan menghormati wanita?” Bila pertanyaan ini dilontarkan pada orang Muslim, maka secara spontan mereka akan menjawab “Iya, Islam menghormati wanita. Bukankah telah dikatakan bahwa “surga di telapak kaki ibu.” Bagaimana sebenarnya pandangan Al-Quran tentang wanita?
Jawaban di atas menurut kami tidak sepenuhnya salah, dan juga tidak sepenuhnya benar. Memang beberapa ayat Al-Quran “sepertinya” memandang wanita setara dengan pria. Tetapi kita juga tidak dapat menutup mata pada ayat-ayat Al-Quran dan ajaran-ajaran Islam yang menomor-duakan wanita.
Bukankah Islam Memperlakukan Wanita Sebagai Warga Kelas Dua?
Setidaknya beberapa ayat berikut dapat membuka mata kita, bagaimana Al-Quran dan Islam memperlakukan wanita.
-
Wanita kurang cerdas dibanding pria, dan harus diperintah oleh pria (Qs 4:34).
-
Al-Quran menyamakan wanita dengan ladang, jadi pria dapat menggunakannya sesuka hati mereka (2:223).
-
Kesaksian wanita hanya dihargai setengah dari kesaksian pria (2.282).
-
Seorang pria boleh mempunyai isteri empat sekaligus (Qs 4:3).
-
Seorang pria mendapat hak warisan dua kali lebih banyak dibanding wanita (Qs 4:11).
-
Suami juga diperbolehkan memukul isteri yang tidak taat (Qs 4:34).
Kami setuju, para Muslim secara individu mungkin menghargai wanita, tetapi jelas tidak demikian dengan pandangan Al-Quran tentang wanita. Setidaknya inilah cerminan dari agama Islam. Kita dapat melihat bagaimana wanita-wanita Muslim menjadi orang nomor dua di negara-negara Islam. Di Arab Saudi misalnya, seorang wanita dilarang menyetir mobil. Lagi mereka dilarang keluar rumah kecuali disertai seorang pria dari keluarganya. Kemudian antara Taliban, golongan orang yang benar-benar bersumber dari Islam, diskriminasi yang ekstrim dilakukan pada wanita.
Muhammad vs Isa Al-Masih
Jelas umat Muslim tidak senang bila Muhammad dibandingkan dengan Isa Al-Masih. Karena kedua ajaran ini cenderung menyajikan ajaran yang bertolak-belakang satu sama lain.
Pada paragraf di atas, kita telah melibat bagaimana Muhammad memperlakukan wanita. Yaitu sebagai warga kelas dua. Sekarang mari kita melihat bagaimana Isa Al-Masih memposisikan seorang wanita yang bersalah.
Satu kisah dipaparkan dalam Injil, dimana pada suatu hari para pemuka agama datang menghadap Isa Al-Masih dan membawa seorang wanita yang kedapatan berzinah. Mereka meminta agar Isa Al-Masih menghukum wanita tersebut sesuai dengan hukum yang berlaku saat itu. Di mana seorang wanita yang kedapatan berzinah harus dilempari batu. Namun para pemuka agama itu terkejut mendengar jawaban Isa Al-Masih. “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:7).
Apakah ada yang melempari wanita itu dengan batu? Jelas tidak ada! Sebab setiap manusia pasti berdosa sebagaimana wanita itu. Yang membedakan mereka hanya perbuatan dosa yang mereka lakukan.
Selamanya Wanita Warga Kelas Dua
Akankah wanita Muslim selamanya dipandang rendah dan menjadi warga kelas dua? Jelas tidak menutup kemungkinan! Bisa jadi pria Muslim memandang wanita selamanya menjadi warga kelas dua, subjek sakit hati dan direndahkan oleh poligami. Diancam oleh perceraian yang begitu mudah, diayaniaya suami, serta diskriminasi lainnya.
Ini bukanlah sebuah fenomena. Tetapi akan berlangsung selamanya karena pria Muslim harus menghormati pandangan Al-Quran tentang wanita sebagai perkataan Allah yang mutlak dan juga teladan dari Muhammad.
Pilihan di Tangan Anda!
Isa Al-Masih dan Muhammad adalah tokoh yang sangat berpengaruh dalam dua agama terbesar di dunia. Juga keduanya membawa ajaran yang bertolak-belakang. Muhammad datang dengan membawa berbagai macam aturan yang meletakkan wanita sebagai warga kelas dua.
Sedangkan Isa Al-Masih datang dengan membawa ajaran yang menyatakan bahwa pria dan wanita adalah sepadan. “Tuhan Allah berfirman: “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia” (Taurat, Kitab Kejadian 2:18).
Manakah yang Anda pilih?
[Staf Isa dan Islam – Bila saudara rindu mendapatkan Kasih dari Isa Al-Masih, selidikilah artikel tentang Hidup Kekal pada situs ini.]
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Pandangan Injil dan Al-Quran Tentang Wanita”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS ke: 0812-8100-0718
Apabila Anda memiliki keinginan untuk didoakan, silakan mengisi permohonan doa dengan cara klik link ini.
*
Tolong saudari jelaskan arti ayat ini: Wanita bukan Israel dianggap anjing.
Injil, Rasul Besar Matius 15:24-26, Jawab Yesus: “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel. Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: “Tuhan, tolonglah aku.” Tetapi Yesus menjawab: “Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing”.
Banyak keluarga Muslim baik-baik saja, tidak berpoligami, tidak bercerai, tidak berzinah, ancaman untuk wanita Muslim itu omong kosong.
~
Saudara Oldfartjoseph,
Terimakasih karena saudara sudah mempercayai kami untuk memberi klarifikasi atas ayat yang tidak saudara mengerti.
Injil Rasul Besar Matius 15:24-26, seringkali diklaim umat Muslim sebagai suatu pernyataan Isa Al-Masih yang rasialis. Padahal justru sebaliknya ada pengajaran yang sangat berharga bisa dipetik dari kisah itu. Masyarakat pada saat itu memiliki pola pikir bahwa orang Yahudi adalah umat pilihan Allah, sedangkan bangsa lain tidak berhak menerima berkat Allah. Bangsa lain dianggap lebih rendah dari bangsa Yahudi. Melalui kisah itu menyatakan bahwa berkat Allah, kasih Allah dan keselamatan dari Allah berlaku bagi semua bangsa.
Memang kami juga melihat ada keluarga Muslim yang tidak berpoligami, tidak cerai, tidak berzinah. Namun tidak dapat dipungkiri jika ada keluarga Muslim yang melakukan sebaliknya, karena hal tersebut (poligami, bercerai) diperbolehkan dalam Al-Quran. Apakah hal ini bukan ancaman/kengerian bagi wanita?
~
DA
*
Mbak admin tentu belum tahu konsepsi Islam ini: sorga di bawah telapak kaki ibu, hadist hormati ibumu, ibumu, ibumu baru ayahmu.
Sekalipun masuk Islam kita tetap wajib menghormati ibu dan ayah. Bahkan termasuk dosa besar menuduh wanita baik-baik berzinah. Saksi minimal 4 orang melihat kejadian langsung.
~
Saudara Oldfarjoseph,
Mungkin saudara tidak keberatan untuk menjelaskan konsepsi Islam tentang hadist tersebut.
Bila benar Islam sangat memuliakan wanita, mengapa kodrat wanita satu tingkat dibawah pria (Qs 2:228). Dan mengapa dalam pembagian harta pusaka wanita hanya berhak menerima setengah dari apa yang diterima pria (Qs 4:11). Dan mengapa Al-Quran dengan jelas mengatakan bahwa pria dilebihkan atas wanita dan suami juga diperbolehkan memukul istri yang tidak taat (Qs 4:34). Dan mengapa seorang pria bisa memiliki istri empat sekaligus (Qs 4:3).
Bukan hanya hukum syariah yang sepertinya “mendiskriminasikan” wanita, hukum perkawinan Islam pun terkesan lebih memihak pada kaum pria.
Jelas hal ini bertentangan dengan ajaran Isa Al-Masih yang melihat bahwa wanita dan pria mempunyai kodrat yang sama.
Saudara dapat meneliti lebih lanjut pada url ini, http://tinyurl.com/3zdxzu3.
~
DA
*
Bagaimana juga perasaan mbak terhadap ayat berikut Kitab, Hosea 3:1
“berfirmanlah Tuhan kepadaku: “pergilah lagi, cintailah perempuan yang suka bersundal dan berzinah…”
Kitab, Yehezkiel 23:3,5 “Mereka bersundal di Mesir, mereka bersundal pada masa mudanya, di sana susunya dijamah-jamah & dada keperawanannya dipegang-pegang. Meskipun Ohola sudah menjadi istri-Ku, ia tetap melacur, dan sangat bergairah melayani kekasih-kekasih nya dari Asyur.” Tidak bisakah Tuhan mencari analogi yang lebih baik..”
Injil, Rasul Besar Matius 5:32, “dan siapa yang kawin dengan perempuan yang diceraikan, ia berbuat zinah”.
Kasihan sekali janda Kristen sementara ada pria baik yang mau menolong dengan menikah dicap zinah.
~
Saudara Oldfartjoseph,
Saudara perlu mengerti lebih dahulu makna ungkapan alegoris dengan kenyataan.
Kitab Yehezkiel 23:1-49 berbicara tentang Ohola dan Oholiba. Nama Ohola dan Oholiba bukan nama sebenarnya, nama-nama ini adalah kiasan untuk Samaria (Kerajaan Utara) dan Yerusalem (Kerajaan Selatan) atau Yehuda.
Kedua kerajaan itu digambarkan kakak-beradik, dua-duanya dikawinkan dengan Allah. Kedua-duanya dituduh berzinah mengkhianati Allah, suami mereka. Artinya mereka dengan sukarela terlibat dan bersekutu secara politis dengan bangsa-bangsa lain.
Dengan demikian ayat-ayat di atas adalah kiasan saja, maksud sebenarnya adalah kecaman terhadap penduduk kota Samaria dan Yerusalem yang memiliki perilaku tidak setia, sering berpaling dari Allah.
~
DA
*
Maaf saya mau ikut campur soal ini. Di sini anda mengatakan kita harus memahami makna ungkapan alegoris dengan kenyataan.
Jadi pertanyaan saya adalah dari firman Hosea 3:1
“berfirmanlah Tuhan kepadaku: “pergilah lagi, cintailah perempuan yang suka bersundal dan berzinah…”
Apakah firman ini termasuk alegoris? Jika ini termasuk alegoris maka siapakah yang membuat firman ini? Jika anda mengatakan firman ini alegoris berarti apakah ini bukan termasuk bagian dari Alkitab anda? Maka inilah yang seharusnya perlu kita catat bersama-sama. Jadi sia-sia sajalah kalimat itu jika hanya untuk merugikan umat.
~
Saudara Amir,
Memang dalam Kitab Hosea 3:1, perlambangan tersebut merupakan sebuah adegan peragaan hidup yang nyata, bukan hanya sekadar kata-kata simbolis. Makna dari peragaan itu secara keseluruhan, selain berlaku secara simbolis, juga berlaku bagi oknum yang memperagakan. Jadi, pemulihan yang dijanjikan Tuhan bagi umat Israel berlaku juga bagi keluarga Hosea.
Gomer pada akhirnya menyadari bahwa hanya Hosealah yang sungguh-sungguh mengasihinya (Kitab Hosea 2:6).
Jelaslah bahwa tindakan Allah menyuruh Hosea menikah dengan Gomer, sang pelacur, bukan bermaksud mempermalukan/merugikan Hosea. Melainkan kasih Allah yang ajaib dan agunglah yang melandasi semua tindakan itu. Dalam hal itu, umat Israel menjadi mengerti betapa dalam kasih-Nya kepada mereka melalui alat peraga pernikahan Hosea itu.
~
DA
*
Tetanggaku sangat diskriminatif terhadap istrinya. Istrinya tidak boleh kelihatan seluruh badan kecuali mata, sedangkan suami tidak apa-apa. Keindahan ciptaan Tuhan untuk dinikmati panca indra. Tergantung niat orang yang melihat, kalau pikirannya selalu porno memang begitu jadinya. Apakah melihat nenek-nenek reotpun kita masih nafsu, otak kita yang perlu dicuci.
~
Saudara Orang Jujur,
Terima kasih atas komentar saudara.
Saudaraku benar, tidak menutupi seluruh tubuh kecuali mata juga tidak berarti kaum wanita boleh berpakaian sesukanya. Kaum wanita tentu berpakai yang pantas dan sopan, karena penampilan luar juga perlu. Bagi mereka yang berpikiran porno, tentu tidak sepantasnya menyalahkan wanita. Justru pikiran mereka yang harus dibersihkan.
Nah, bagaimana hati dan pikiran kita dapat dibersihkan? Silakan baca dan renungkan di url ini: http://tinyurl.com/6ntpehg
~
DA
*
Kitab Hosea 3:1
“berfirmanlah Tuhan kepadaku: “pergilah lagi, cintailah perempuan yang suka bersundal dan berzinah…”
“berfirmanlah Tuhan kepadaku” ini sangat jelas bahwa yang akan berpesan itu adalah Tuhan kepada seseorang. kemudian dilanjutkan dengan kalimat berikutnya,
“pergilah lagi, cintailah perempuan yang suka bersundal dan berzinah…” ini adalah seperti kalimat yang menunjukkan sifat yang putus asa, apakah Tuhan berputus asa dalam memberikan kebenaran, Tuhan Maha menjadikan sesuatu dengan kalimat Kun maka jadilah.
~
Saudara Amir,
Bukankah Allah adalah kebenaran. Maka binasalah kita semua jika Allah putus asa dalam memberikan kebenaran. Seperti yang kami sampaikan pada kolom komen di atas adalah kasih Allah yang ajaib dan agunglah yang melandasi semua tindakan itu. Dalam hal itu, umat Israel menjadi mengerti betapa dalam kasih-Nya kepada mereka melalui alat peraga pernikahan Hosea itu.
Saudara Amir, bila ingin berdiskusi secara detail dan intens, silakan langsung menghubungi staf kami di: .
~
DA
*
Kitab Hosea 3:1, “berfirmanlah Tuhan kepadaku: “pergilah lagi, cintailah perempuan yang suka bersundal dan berzinah…”. Di mana penjelasan dan tafsir ayat ini, ini tidak mungkin perkataan Tuhan. Ini pasti iblis yang telah menulis kalimat ini. Bisakah ayat ini dikeluarkan dari kitab Injil yaitu kitab yang juga kami cintai seorang Muslim?
~
Saudara Amir,
Kiranya saudara Amir dapat membaca kembali komentar saudara pada kolom komentar di atas. Saudara Amir, penjelasan dari ayat tersebut dapat saudara baca dari ayat itu sendiri dan ayat sebelum dan sesudahnya. Saudara akan mengetahui konteknya dan maksud dari firman Allah tersebut. Seperti yang kami jelaskan pada kolom komentar di atas.
Saudara Amir, firman Allah untuk selama-lamanya. Tidak dapat ditambahi dan dikurangi, tidak dapat dibatalkan dan diganti dengan ayat yang baru. “Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya” (Kitab, Amsal 30:8).
Jadi, bagaimana mungkin saudara mengatakan mencintai Injil jika menolak/membuang salah satu firman Allah?
~
DA
*
“Agamamu agamamu, agamaku agamaku..”
Sudahlah, saya Muslim saya hormati agama lain. Masing-masing punya kepercayaan dan dasar yang berbeda. Jadi mari saling menjaga hati.
~
Saudara Iman benar, toleransi sangat penting supaya kita dapat hidup berdampingan dengan damai.
Namun, menurut saudara apakah salah bila ada orang yang berdiskusi tentang ajarannya dengan orang lain? Bukankah itu sah-sah saja?
Lewat situs ini kami hanya ingin berbagi kebenaran firman Allah dalam Injil yang menurut Al-Quran di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya bagi orang-orang bertakwa (Qs 5:46).
Isa Al-Masih datang dengan membawa ajaran yang menyatakan bahwa pria dan wanita adalah sepadan. “Tuhan Allah berfirman: “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia” (Taurat, Kitab Kejadian 2:18).
Jadi, tidak meletakkan wanita sebagai warga kelas dua.
~
DA
*
Untukmu agamamu dan untukku agamaku. Unsur kuat dalam beragama adalah tauhid.
Dimana Allah itu adalah esa, tidak beranak dan diperanakkan. Bahkan dalam Al-Quran, Yesus (Isa) pun mengatakan sembahlah Allah, bukan Yesus.
Bagaimana Injil sekarang menjawab keesaan Allah? Dimana Injil asli yang berbahasa Ibrani?
Ajaran Injil asli adalah sama dengan Al-Quran, mengesakan Allah SWT, tidak bertolak belakang. Ajaran Injil baru yang bertolak belakang, dikarenakan banyak diubah oleh kaum Bani Israel.
Adakah yang mampu mengubah Al-Quran walau 1 huruf?
~
Saudara Dedi,
Demikian kami mengimani bahwa Allah adalah Esa. Tidak beranak dan diperanakkan.
Sedangkan kata “Anak Allah” yang ditujukan pada Isa Al-Masih, merupakan arti kiasan atau figuratif. Penjelasannya silakan saudara Dedi baca di url ini: http://tinyurl.com/chkg2ac
Jika ingin membahas Injil lebih lanjut, dan bagaimana Injil menjawab keesaan Allah silakan bergabung di situs kami ini: http://www.isadanislam.org yang membahas hal itu.
Saudara Dedi mengatakan bahwa ajaran Injil sama dengan Al-Quran. Apakah yang demikian ini dapat dikatakan sama? Muhammad datang dengan membawa berbagai macam aturan yang meletakkan wanita sebagai warga kelas dua.
Sedangkan, Isa Al-Masih datang dengan membawa ajaran yang menyatakan bahwa pria dan wanita adalah sepadan. “Tuhan Allah berfirman: “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia” (Taurat, Kitab Kejadian 2:18).
~
DA
*
Sekiranya admin dapat menjawab pertanyaan Dedi di atas, di manakah Injil asli dengan teks bahasa Ibrani? Mengapa Firman Tuhan menggunakan bahasa yang tidak senonoh seperti bersundal dan susunya dijamah-jamah serta dada keperawanannya dipegang-pegang ? Bagaimana pendeta menjelaskan hal ini kepada anak kecil yang ingin memahami makna ayat itu?
Memang tidak ada yang mampu menandingi keindahan bahasa dalam Al-Quran.
~
Saudara Gg,
Ini adalah jaman yang modern dan serba canggih. Saudara dapat dengan gampang dan cepat mendapatkan bahasa asli Injil, malahan seluruh Alkitab di internet. Tetapi jika saudara ingin melihat langsung, saudara dapat mengunjungi di Inggris dan Prancis.
Saudara Gg, dalam memahami Kitab Suci, kita memerlukan hikmat dan pengertian dari Allah. Sehingga kita dapat mengerti pesan yang disampaikan Allah lewat setiap firman-Nya.
“Bagi orang suci semuanya suci; tetapi bagi orang najis dan bagi orang tidak beriman suatupun tidak ada yang suci, karena baik akal maupun suara hati mereka najis” (Injil, Surat Titus 1:15).
Isi Alkitab bukan untuk ditutup-tutupi. Anak kecilpun harus diajarkan firman Allah sedini mungkin. Agar tahu mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak. Sehingga mereka dapat hidup sesuai dengan kebenaran firman Allah.
Apakah menurut saudara Gg, Allah meninggikan satu bahasa di atas bahasa lain?
~
DA
*
Apa maksudnya Tuhan bapak bagi agama Kristen, apa agama ini menyatakan kalau Tuhannya itu pria. Apa juga maksud dari Tuhan anak yang juga menyatakan pria. Karena anaknya Tuhan yang di anggap oleh Kristen itu Isa yang juga seorang pria. Apakah Tuhanmu itu memiliki nafsu sehingga berhubungan dengan Maryam sampai mempunyai anak? Katakanlah jika kalian orang-orang yang menganggap agama kalian yang benar dari mana pasangan nabi adam dilahirkan (Eva).
~
Saudara Harol,
Kami menyadari bahwa konsep tentang “Bapa”, “Anak” antara yang Saudara kemukakan dan yang kami imani adalah berbeda. Untuk itu silakan baca penjelasannya di url ini: http://tinyurl.com/7qxpzuw dan http://tinyurl.com/chkg2ac
Jika ada yang ingin ditanyakan dan ingin berdiskusi lebih inten silakan mengemail staf kami di
Para pengikut Isa Al-Masih sama sekali tidak pernah beriman kepada Anak Allah sebagai hasil hubungan Allah dengan Maryam, seperti yang saudara dituduhkan. Jelas itu adalah ajaran yang sangat merendahkan dan menghujat Allah.
Saudara Harol, Hawa tidak dilahirkan, tetapi diciptakan oleh Allah yang diambil dari tulang rusuk Adam. “Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia [Adam] itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia [Adam] itu” (Taurat, Kitab Kejadian 2:22).
~
DA
*
Kenapa anda tidak pelajari isi dari Injil secara teliti dari Injil yang kamu pegang. Terus terang saya seorang yang masuk Islam karena saya tidak percaya dengan kitab yang selalu berubah-ubah dan banyak versinya.
Situs ini tidak bermutu bila anda ingin berlaku adil harusnya setiap komentar harus segera ditampilkan.
~
Saudara Harol,
Tentu saja kami mempelajari dan percaya pada Injil. Karena Injil adalah berita keselamatan. Bahwa kedatanganNya, pengajaranNya, kematianNya (di kayu salib), kebangkitanNya, dan pengangkatanNya ke surga menjawab persoalan dosa manusia.
Seperti Allah menebus “anak itu (yaitu anak Ibrahim) dengan seekor sembelihan yang besar” (yaitu seekor sembelihan yang disembelih ganti anaknya – Qs 37:102-107), demikian juga dalam cerita Injil yang jauh lebih indah. Allah mengatur ada Seorang penebus (dari dosa) yang turun dari surga dan menjadi pengganti hukuman dosa anda dan saya.
Demikian Firman Allah, “Lihatlah Anak domba Allah [Isa Al-Masih], yang menghapus dosa dunia.” (Injil, Rasul Yohanes 1:29) dan “Dia [Isa Al-Masih] yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.” (Injil,Surat 2 Korintus 5:21).”
~
DA
*
Pak atau Bu,
Anda itu salah besar, Allah berfirman “Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun wanita sedang ia orang yang beriman, maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun.” (Qs 4:124)
Semoga Allah menjadikan Bapak atau Ibu Muslimin atau Muslimah.
~
Saudara Zulkifli bin Muhamma,
Tentu saja Allah tidak membedakan pria atau wanita yang dapat masuk sorga. Karena wanita dan pria sama dihadapan Allah.
Namun anehnya, dari sekian banyak janji kenikmatan yang diberikan di sorga hanya ditujukan kepada kaum pria. Mereka akan menikmati berbagai rasa anggur (Qs 83:25; 76:17; 83:27; 76:5). Juga akan diberi wanita-wanita yang sangat cantik (Qs 38:53, 44:54, 52:20) dan para perawan-perawan (Qs 55:70-74).
Sayangnya, Al-Quran tidak memberi penjelasan tentang sorga bagi kaum wanita Muslim. Atau mungkinkan Allah hanya memihak kaum pria saja?
~
DA
*
Saya seorang mualaf, dulu saya beragama Khatolik. Saya sangat malu dengan artikel anda di atas. Artikel anda jelas menghina agama lain. Apa itu yang di ajarkan di Alkitab? Kenapa saya berpindah agama? banyak alasan yang membuat saya berpindah agama. Saya mencari kebenaranya selama 18 tahun. Saya mulai berniat pindah agama setelah menemui banyak keganjilan pada Alkitab. Pada Injil perjanjian lama dan baru sangat bertolak belakang ajaranya dan firmannya dan kesannya menyesatkan. Sudah jelas Isa itu utusan Allah tapi masih aja di anggap Tuhan. Itu salah satu alasan saya menjadi mualaf.
~
Saudara Rinna,
Terima kasih atas kesaksian saudara.
Jika menurut saudara Rina artikel di atas menghina agama lain, kiranya saudara Rina dapat menunjukkan kepada kami. Karena tujuan kami bukan untuk menghina agama lain. Tetapi untuk saling berbagi dan belajar bersama. Khususnya pada topik ini mengenai bagaimana seharusnya memperlakukan wanita.
Jika saudara Rinna ingin membahas Alkitab silakan beralih ke situs kami ini: http://www.isadanislam.org
Bagi kami pindah agama tidak penting, yang penting apakah seorang diselamatkan dari dosa? Apakah ia bertemu dengan Sang Juruselamat? Inilah hal terpenting, bukan?
Lalu, bagaimana dengan saudari sebagai wanita Muslim. Di manakah tempat saudari. Sorga atau neraka dan kenikmatan apa yang akan saudara terima?
~
DA
*
Saya juga ragu akan kehadiran Yesus, dari mana asalnya Yesus dan mengapa Yesus di gambarkan dengan berambut gondrong & sangar begitu? apa manusia biasa bisa melihat malaikat dengan mata biasa sehingga bisa menggambarkan Yesus gondrong seperti itu dan berkesan seperti preman? Pikir secara logika, setahu saya nabi di ciptakan Allah dari cahaya dan tidak mungkin manusia biasa bisa melihatnya berwujud manusia karena dia di ciptakan lebih mulia dari makhluk Allah yang lainnya.
~
Saudara Rinna,
Pada komen yang lalu saudara mengatakan
“menemui banyak keganjilan pada Alkitab”. Artinya saudara Rinna telah membaca dan mempelajari Alkitab. Tapi kami meragukan hal itu. Karena siapa Isa Al-Masih dan dari mana berasalnya, saudara tidak tahu.
Demikianlah peringatan Isa Al-Masih bagi orang yang hanya menyelidiki Kitab suci:
“Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 5:39-40).
Kiranya Allah memberikan rahmat-Nya kepada saudara Rinna, sehingga dapat mengenal Isa Al-Masih terlebih datang kepada-Nya untuk memperoleh hidup kekal.
~
DA
*
Betul Rinna @ di dalam Alkitab mereka, Yesus memanggil ibu-Nya dengan kata “perempuan” ketika Maria menyuruh Yesus untuk mengubah air menjadi anggur. Bukankah itu sangat tidak sopan, sedangkan di dalam Al-Quran Maria sangat dimulyakan bahkan salah satu surah Al-Quran dinamakan surah Maryam (Maria).
~
Saudara Robot,
Mungkin saudara dapat menunjukkan kepada kita ayat yang saudara maksud, terimakasih.
Lalu bagaimana menurut saudara Muhammad memperlakukan wanita, seperti artikel di atas?
~
DA
*
Suatu pelayanan yang sungguh baik, teruskan dan harus demikian menyediakan jawaban kepada siapapun, yang bertanya. Apologia!
~
Saudara Rufus,
Terimakasih atas apresiasi yang saudara berikan.Kerinduan kami adalah, setiap orang yang mengunjungi situs kami dapat diberkati.
Bila saudara ada waktu, silakan juga mengunjungi situs-situs kami lainnya. Yaitu: http://www.isadanalquran.com, http://www.isadanalfatihah.com dan http://www.isaislamdankaumwanita.com.
Semoga situs-situs kami yang lain bermanfaat bagi saudara.
~
DA
*
Kenapa Kitab Injil yang ada sekarang tidak di tulis dengan bahasa aslinya?Harusnya bahasa Ibrani dulu baru di artikan ke bahasa Indonesia? Apakah anda sebagai Staff Isa sudah pernah melihat Injil dengan tulisan aslinya?
Jangan-jangan Kitab Injil anda buatan pendeta di Indonesia yang isinya cuma dibuat-buat untuk menyenangkan anda sendiri! Karena Nabi Isa a.s itu bukan orang Indonesia!
Jadi apa mungkin tulisan Injil itu benar 100 % sama dengan aslinya? Sungguh beda dengan Al-Quran mungkin ada orang yang dapat mengubahnya, tapi hal itu pasti hanya sementara karena Allah sendiri yang berjanji akan menjaganya!
Contoh banyak keajaiban anak-anak balita yang sudah hafal detil-detil huruf dan tadjwid dari Al-Quran.
~
Saudara Harol,
Terimakasih atas kunjungan dan komentar saudara.
Tetapi maaf kami tidak dapat memberi tanggapan pertanyaan saudara di sini. Karena tidak berkaitan dengan topik yang kita bahas.
Namun jangan khawatir, saudara dapat mendiskusikan pertanyaan saudara di atas pada situs kami ini yang membahas tentang Injil di http://www.isadanislam.org.
~
DA
*
Kami tekankan jangan sembarangan menafsirkan ayat Al-Quran. Kita saja orang Islam tidak berani menafsirkan ayat Al-Quran karena banyak pengetahuan yang harus kita kuasai, qiraat, nahwu syaraf, asbabun nuzul dll.
~
Saudara Tauhid,
Terimakasih atas saran saudara. Kami setuju dengan saudara, Al-Quran tidak mudah untuk ditafsirkan. Itulah sebabnya, ada banyak penafsiran-penafsiran yang berbeda dari kalangan Islam sendiri.
Jika yang kami tulis di atas salah, silakan saudara memberi masukan dan membagikan ilmu saudara dengan kami.
Tentu tidak ada salahnya bila kita ingin mempelajari Al-Quran dan Alkitab dengan benar bukan?
~
DA
*
To Semua,
Ijinkan saya membuat kesimpulan.
1. Jelas staff IIDKW tidak pernah lelah dalam memberikan penjelasan yang sama karena pertanyaan yang diulang-ulang.[/list][/list]
2. Menyamakan isteri dengan ibu, jelas berbeda walaupun sama wanita. Dapatkah ibu dipoligami dengan anak sendiri.
3. Selalu mengatakan Injil yang ada palsu secara berulang kali, namun tidak ada 1 pun yang dapat membuktikan. Jadi itu hanya karangan cerita yang diberitahukan secara turun temurun.
Pertanyaan :
1. Apabila itu kitab penyempurna kenapa umat Muslim memandang poligami tabu saat ini & dilarang di kedinasan?
2. Apabila ada nikah resmi kenapa ada nikah sirih & apa fungsinya di jaman ini?
~
Saudara Terang,
Terimakasih atas komentar saudara yang telah memberi apresiasi atas situs kami. Kiranya menjadi pemahaman baru bagi rekan-rekan yang lain yang bergabung di forum ini.
Firman Allah dengan jelas menyatakan bahwa ketetapan Allah sejak semula mengenai pernikahan adalah seorang suami hanya berhak atas satu isteri dan sebaliknya. “Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging” (Taurat, Kitab Kejadian 2:24).
~
DA