Baik suami maupun isteri pasti rindu masuk sorga. Semuanya tidak ingin masuk neraka. Nampaknya ada perbedaan penyebab masuk neraka bagi isteri dalam ajaran Islam dan Nasrani.
Apakah penyebab isteri masuk neraka? Bagaimanakah cara isteri Muslimah menghindari neraka sehingga masuk sorga?
Penyebab Isteri Masuk Neraka Menurut Islam
Hadist menuliskan, “Tidak seorang wanita pun yang boleh menyakiti hati suaminya melalui kata-kata kecuali Allah SWT akan membuat mulutnya kelak di hari kiamat selebar tujuh puluh dira . . .” Artinya, isteri akan disiksa di neraka jika menyakiti hati suaminya.
Situs-situs Islam menjelaskan sikap-sikap yang tergolong menyakiti hati suami, antara lain:
- Berkata kasar kepada suami tanpa alasan (seperti membentak).
- Mengungkit-ungkit keburukan suami dan melupakan kebaikannya.
- Meminta cerai tanpa alasan.
- Tidak mau melayani kebutuhan seks suami.
- Membelanjakan harta suami tanpa izin suami.
- Mengumbar-umbar kejelekan suami di hadapan masyarakat.
Kalau orang pernah menuduh Anda memiliki sikap-sikap seperti di atas walau Anda tidak setuju, jelaskanlah kepada kami di sini.
Apakah Hukuman Bagi Suami yang Menyakiti isterinya?
Tentu kita patut bertanya akan ajaran di atas.
Misalnya, bagaimana jika seorang suami Muslim menyakiti hati isterinya, seperti dijelaskan di atas.
Apakah Allah SWT juga menghukum suami itu dengan masuk neraka? Sayangnya Islam tidak mengajarkan bahwa suami yang menyakiti hati isterinya akan dihukum di neraka.
Mengapa dosa yang sama tidak dihukum sama oleh Allah SWT? Pertanyaan-pertanyaan itu perlu kita renungkan, bukan?
Syarat Masuk Sorga Menurut Wahyu Allah
Wahyu Allah – Taurat, Zabur dan Injil – mengajarkan bahwa kesucian hiduplah syarat masuk sorga yang adil bagi suami, isteri, dan setiap manusia.
Injil Allah menegaskan, “. . . dosa itu . . . melahirkan maut” (Injil, Surat Rasul Yakobus 1:15). Jika seorang suami atau isteri atau siapa saja melakukan dosa, ia akan masuk neraka, kecuali ada yang menyelamatkannya.
Bukankah syarat ini sangat adil bagi para suami dan isteri, pria, wanita dan semua orang? Jelaskan pendapat Anda di email ini.
Kepastian Masuk Sorga
Jadi seperti uraian di atas, Islam mengajarkan bahwa penyebab isteri masuk neraka karena menyakiti hati suami. Tapi Islam juga mengajarkan bahwa suami yang menyakiti hati isterinya seperti itu tidak mendapatkan hukuman yang sama.
Sedangkan menurut Wahyu Allah, isteri atau suami masuk neraka karena menyakiti hati Allah/berdosa. Bagaimana mengatasi hukuman dosa?
Firman Allah mengajarkan, “. . . darah Yesus [kematian Isa Al-Masih] . . . menyucikan kita dari pada segala dosa” (Injil, Surat 1 Yohanes 1:7). Isa Al-Masih rela mati disalib untuk membayar hukuman dosa-dosa manusia.
Dan Isa Al-Masih mengundang setiap pria dan wanita untuk percaya kepada-Nya guna beroleh penyucian dosa dan kepastian masuk sorga-Nya. Percayalah kepada-Nya, maka Anda pasti beroleh jaminan masuk sorga-Nya itu.
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Apa pendapat Saudara tentang penyebab wanita masuk neraka dalam ajaran Islam di atas?
- Apakah penyebab masuk neraka karena dosa dalam Wahyu Allah adalah adil dan benar? Jelaskan di sini!
- Menurut Anda apakah penyaliban Isa Al-Masih adalah cara satu-satunya untuk menyucikan dosa dan menjamin masuk sorga? Jelaskan!
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Berikut ini dua link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini.
Apabila Anda memiliki keinginan untuk didoakan, silakan mengisi permohonan doa dengan cara klik link ini.
Wahyu Kurniawan mengatakan
~
“Apakah Allah SWT juga menghukum suami itu dengan masuk neraka? Sayangnya Islam tidak mengajarkan bahwa suami yang menyakiti hati isterinya akan dihukum di neraka.” Islam mengajarkan kok. Ini saya beri tahu agar kebodohanmu bisa berkurang:
Dosa suami terhadap istri dalam Islam:
1. Tidak mengajarkan ilmu agama
2. Tidak ada rasa cemburu
3. Tidak memberi nafkah lahir batin
4. Menyebarluaskan aib istri
5. Poligami tanpa peduli syariat
6. Menyakiti istri secara fisik
7. Tergesa melakukan talak
8. Perintah berbuat tidak sesuai syariat
Staff Isa Islam dan Kaum Wanita mengatakan
~
Sdr. Wahyu Kurniawan,
Bila benar delapan hal yang Anda tuliskan adalah dosa suami terhadap istri dalam Islam, dapatkah Anda tuliskan sumber rujukannya dengan lengkap? Tentu yang kami maksudkan bersumber dari Al-Quran atau Hadits sebagai pilar ajaran Islam. Juga, apakah dosa-dosa tsb menyeret suami pada hukuman neraka? Jika ya, tertulis di manakah pernyataan tsb? Kiranya dapat Anda informasikan dengan jelas untuk kita periksa bersama.
~
Yuli
Wahyu Kurniawan mengatakan
~
Sekarang kalau saya tanya Anda:
“Situs-situs Islam menjelaskan sikap-sikap yang tergolong menyakiti hati suami, antara lain:
– Berkata kasar kepada suami tanpa alasan (seperti membentak).
– Mengungkit-ungkit keburukan suami dan melupakan kebaikannya.
– Meminta cerai tanpa alasan.
– Tidak mau melayani kebutuhan seks suami.
– Membelanjakan harta suami tanpa izin suami.
– Mengumbar-umbar kejelekan suami di hadapan masyarakat.
Dapatkah Anda tuliskan sumber rujukannya dengan lengkap? Tentu yang saya maksudkan bersumber dari Al-Quran atau Hadits sebagai pilar ajaran Islam. Bukankah Anda hanya menuliskan “Situs-situs Islam” saja?
Staff Isa Islam dan Kaum Wanita mengatakan
~
Sdr. Wahyu Kurniawan,
Artikel di atas jelas menuliskan apa yang disampaikan situs-situs Islam mengenai sikap-sikap yang tergolong menyakiti hati suami dimana neraka adalah balasannya. Hal ini diperkuat dengan Hadits. Maka sangat logis bila kemudian hal yang sama untuk suami juga dipertanyakan. Apakah suami yang menyakiti hati istrinya juga mendapatkan ganjaran neraka? Nah, untuk pertanyaan ini Anda sudah menjawab: “Islam mengajarkan kok.” Maka, bukankah sangat tepat bila kami melanjutkan pertanyaan atas klaim Anda dengan menanyakan sumbernya? Bila benar Islam mengajarkan “suami yang menyakiti hati istrinya juga diganjar neraka”, tertulis di manakah ajaran tsb? Apakah Al-Quran, Hadits, atau sumber lainnya? Kami nantikan konfirmasi Anda.
~
Yuli
Wahyu Kurniawan mengatakan
~
“Artikel di atas jelas menuliskan apa yang disampaikan situs-situs Islam mengenai sikap-sikap yang tergolong menyakiti hati suami dimana neraka adalah balasannya”. Alamat situsnya apa?
“Hal ini diperkuat dengan Hadits”. Mengapa tidak mencantumkan hadits ini juga? “Jika seorang wanita shalat lima waktu, puasa bulan Ramadhan, jaga diri dari zina, serta taat pada suami, maka kelak di hari kiamat dikatakan pada wanita itu, “Masuklah ke surga lewat pintu mana saja yang kau suka.”
Staff Isa Islam dan Kaum Wanita mengatakan
~
Sdr. Wahyu Kurniawan,
Kami masih menantikan informasi mengenai sumber ajaran yang Anda tulis sebelumnya. Juga, bila benar ajaran agama Anda mengajarkan suami yang menyakiti hati istrinya juga mendapatkan ganjaran neraka, tertulis di manakah ajaran tsb? Bagaimana bunyinya?
Topik artikel di atas bukan membahas bagaimana supaya Muslimah masuk sorga. Sebaliknya, hal yang menyebabkan mereka masuk neraka, yakni menyakiti hati suami. Maka jelas hadits yang Anda sarankan tidak relevan dengan topik artikel, bukan? Justru pertanyaan kami atas klaim yang Anda buat memperdalam topik bahasan tsb. Itu sebabnya kami tunggu jawaban Anda. Mari tetap berfokus pada topik semula supaya alur diskusi mudah diikuti semua pembaca.
~
Yuli
Wahyu Kurniawan mengatakan
~
“Kami masih menantikan informasi mengenai sumber ajaran yang Anda tulis sebelumnya. Juga, bila benar ajaran agama Anda mengajarkan suami yang menyakiti hati istrinya juga mendapatkan ganjaran neraka, tertulis di manakah ajaran tsb? Bagaimana bunyinya?”
Untuk apa saya menjawab pertanyaanmu? Pertanyaan saya belum kamu jawab. Pertanyaan saya: Cantumkan URL situs-situs Islam yang kamu maksud!
Staff Isa Islam dan Kaum Wanita mengatakan
~
Sdr. Wahyu Kurniawan,
Silakan Anda perhatikan ulang alur diskusi kita. Bukankah seharusnya Anda dapat mempertahankan keakuratan klaim awal Anda? Kesulitan apa yang Anda hadapi dengan sumber rujukan klaim tsb? Apakah bukan bersumber dari Hadits atau Al-Quran sebagai sumber ajaran agama Anda? Sejauh mana Anda memahami klaim yang Anda buat? Kiranya Anda bisa menggunakan kesempatan ini untuk mengklarifikasinya berdasarkan fakta, bukan retorika tanpa dasar.
~
Yuli
Mimie mengatakan
~
Dalam rumah tangga tentu tidak lepas dari pergesekan. Apalagi saya yang sangat cemburu. Tapi kita sering ingat sabda Isa Al-Masih dalam Surat Efesus 4:26. Dulu saat masih Islam, saya takut sekali kalau melihat ayah saya marah dan menbentak hingga melontarkan ancaman yang kasar jika ibuku menyahut. Puji syukur pada Isa Al-Masih yang senantiasa membimbing kami sehingga keluarga saya akur selalu.
Sedikit dulu mbak Yuli, lama ya baru muncul. Tuhan Yesus memberkati seluruh staf situs ini.
Staff Isa Islam dan Kaum Wanita mengatakan
Halo Sdr. Mimie,
Kami senang Anda bergabung kembali dalam forum diskusi ini. Terimakasih untuk doa dan supportnya.
Anda benar. Mustahil bila kehidupan rumahtangga tidak pernah diwarnai pergesekan. Justru lewat pergesekan tsb masing-masing pribadi dilatih untuk semakin dewasa menyikapi masalah. Melibatkan sepenuhnya pimpinan Isa Al-Masih menjadi cara hidup terbaik dalam berumahtangga karena segala firman-Nya menuntun kita pada kasih dan kebijaksanaan yang membahagiakan seisi keluarga. Isa Al-Masih Maha Adil terhadap umat ciptaan-Nya. Itu sebabnya segala perintah-Nya tidak berat sebelah baik untuk istri ataupun suami (Surat Efesus 5:22-33). Sebab baik istri maupun suami sama-sama mempertanggungjawabkan hidupnya kepada Isa Al-Masih, Hakim Yang Adil di akhirat kelak (Kitab Wahyu 19:11).
~
Yuli
Gandhi Waluyan mengatakan
~
Saya sampai saat ini belum menemukan ayat Alkitab yang mengatur tentang perkawinan, rumahtangga, hak dan kewajiban suami istri. Yang diandalkan selalu surat. Kali ini hanya surat yang ditulis oleh Yohanes. Itupun tidak spesifik mengatur hak dan kewajiban suami istri. Ini menunjukkan bahwa ajaran Kristen sangat tidak lengkap, bahkan bisa dibilang tidak ada ajaran tentang kehidupan dunia. Kalau Islam, masalah apapun ada diatur dalam Al-Quran, hadist, maupun ijtima ulama sebagai sumber hukum Islam.
Staff Isa Islam dan Kaum Wanita mengatakan
~
Sdr. Gandhi Waluyan,
Artikel di atas membahas nasib akhirat istri Muslim yang bergantung pada bagaimana relasinya dengan suami. Menjadi pertanyaan besar saat ajaran tsb mengimani Allah Maha Adil tapi tidak memuat hal berimbang untuk suami. Apakah relasi dengan istri juga menentukan nasib akhirat suami? Bukankah sama seperti suami, isteri pun dikasihi Allah? Tapi mengapa suami tidak diganjar neraka jika menyakiti isteri? Siapa yang mengajarkan? Mustahil ajaran Allah tidak konsisten dengan karakter diri-Nya, bukan?
Ajaran kebenaran Allah nyata dalam Alkitab. Tidak satupun karakter-Nya terabaikan. Dosa mendatangkan maut (Taurat, Kitab Kejadian 2:17, Yakobus 1:15, Roma 6:23). Ini berlaku untuk semua, termasuk istri ataupun suami. Dengan kata lain, menyakiti hati isteri ataupun suami termasuk dosa dan mendatangkan maut juga, bukan? Kabar gembiranya, pengorbanan darah Isa Al-Masih melunaskan hukuman maut agar kita diampuni, disucikan dari dosa, dan diselamatkan (Injil Matius 26:28, 1 Yohanes 1:7). Maka bagi siapapun yang hidup dalam iman kepada Isa Al-Masih, dosa dan hukumannya tidak lagi berkuasa atas mereka. Sebab Roh Allah menuntun hidup mereka di jalan kebenaran-Nya. Jadi, mana yang kita pilih: dituntun sendiri oleh Allah Maha Bijaksana, atau hidup dalam aturan yang tidak sinkron dengan karakter Allah?
~
Yuli
Gandhi Waluyan mengatakan
Jika Muslim, pasti tahu apa hak/kewajiban suami istri. Jika ada hak suami pasti ada kewajiban baginya. Jika anda adil, Anda seharuasny mencari tahu apa kewajiban suami terhadap istri yang jika tidak ditunaikan akan mnyebabkan suamipun masuk neraka.
Jangan ragukan keadilan hukum Islam yang sumbernya dari Allah. Apa yang Anda sampaikan dari Alkitab itu masih rancu. Hanya membahas dosa secara umum. Padahal dalam hubungan suami istri selain menjadi peluang untuk masuk surga jika dilaksanakan menurut syariat, juga bisa menjadikan seseorang masuk neraka jika melanggarnya. Ada hadist mngatakan membangun rumah tangga itu seperti membangun masjid. Apapun yang dilakukan didalamnya sesuai syariat adalah ibadah. Terus terang hanya Islam yang punya hukum. Namanya hukum Islam.
Staff Isa Islam dan Kaum Wanita mengatakan
~
Sdr. Gandhi Waluyan,
Dengan asumsi Anda bahwa “Jika Muslim, pasti tahu apa hak/kewajiban suami istri”, bukankah ini kesempatan yang baik bagi Anda selaku Muslim untuk menuliskan “… apa kewajiban suami terhadap istri yang jika tidak ditunaikan akan mnyebabkan suamipun masuk neraka”? Kami yakin Anda tidak keberatan menuliskan bunyi serta alamat ayatnya bila memang benar ada. Kami persilakan, Sdr. Gandhi.
Hukum Isa Al-Masih dalam Alkitab jelas: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu … Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Injil Matius 22:37-39). Maka orang yang mengasihi Allah pasti tahu bahwa tidak jujur pada pasangan, menyimpan cinta kepada yang bukan pasangannya (selingkuh dalam hati) termasuk pelanggaran/dosa karena tidak mengasihi Allah dan sesama. Bukankah kita pun tersakiti jika menerima perlakuan yang sama dari pasangan? Sekarang bandingkan dengan ajaran legalistik yang mengedepankan bermacam hukum. Karena “selingkuh dalam hati” tidak diatur, orang bebas melakukannya. Apalagi diperkuat dengan hukum poligami. Tapi benarkah Allah Maha Pengasih menghendaki praktik-praktik semacam ini? Jadi manakah hukum yang mencerminkan karakter Allah dan layak diikuti: Hukum Isa Al-Masih atau ajaran legalistik?
~
Yuli
Ahsan mengatakan
~
Admin, saya tahu Anda mencari kelemahan/kesalahan hukum Islam. Tapi setiap pernyataan Anda itu salah. Dalam Islam kita tidak boleh menyakiti istri, menyakiti fisik dan hatinya.
Dan jangan lupa kalau mau menggunakan dalil dalam Islam/ hukum Islam, Anda harus mencari dulu orang yang benar-benar mengerti hukum Islam . Seperti pernyataan Anda sangat tidak tepat. Jadi jangan sok tahu, yah!
Staff Isa Islam dan Kaum Wanita mengatakan
~
Sdr. Ahsan,
Mari cermati ulang isi artikel. Artikel di atas tidak menuliskan apalagi menyampaikan pesan bila dalam Islam, suami boleh menyakiti hati istri (sebagaimana asumsi Anda). Sebaliknya, rtikel ini justru menyampaikan fakta bahwa dalam hadits, ganjaran bagi istri yang menyakiti hati suami adalah neraka. Namun ganjaran neraka bagi suami yang menyakiti hati istri tidak pernah tertulis baik dalam Al-Quran maupun Hadits. Dapatkah Anda jelaskan hal ini? Apakah dosa suami dan dosa istri tidak berbobot sama di hadapan Allah? Bagaimana yang Maha Adil memperlakukan umat ciptaan-Nya bila demikian?
~
Yuli
Hamba Allah mengatakan
~
Hukum Menyakiti Hati Wanita Dalam Islam dan Dalilnya: Redaksi Dalam Islam
Sebagian orang mungkin menganggap wanita sebagai racun dunia. Namun dalam Islam, wanita diibaratkan layaknya perhiasaan dunia. Wanita itu adalah sosok yang istimewa. Mereka begitu tegar dan kuat. Namun di sisi lain, mereka bisa berubah menjadi sangat rentan serta rapuh. Hal ini dikarenakan wanita cenderung menggunakan perasaan dibandingkan logika. Menurut penelitian, kadar produksi hormon dalam tubuh wanita juga sering mengalami perubahan (misalnya saja ketika hamil dan menstruasi), itulah mengapa wanita sangat mudah moody serta gampang emosional. Lantas, bagaimana sebaiknya sikap laki-laki dalam menghadapi sikap wanita?
Staff Isa Islam dan Kaum Wanita mengatakan
~
Saudara Hamba Allah,
Firman Allah menjelaskan bagaimana seharusnya sikap laki-laki terhadap wanita.
“Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus [Isa Al-Masih]telah mengasihi jemaat…“ (Injil, Surat Efesus 5:25)”
Isa Al-Masih mengajarkan untuk laku-laki mengasihi wanita. Suami mengasihi istri.
Apakah ajaran Islam pun demikian? Bukankah ada ayat dalam Al-Quan yang menyatakan bahwa posisi wanita kelak adalah di neraka?
~
Noni
Staff Isa Islam dan Kaum Wanita mengatakan
~
Hamba,
Pendapat yang menyatakan bahwa wanita adalah racun dunia merupakan pendapat yang tidak memiliki dasar dan merendahkan wanita. Namun, bila Islam memandang wanita seperti perhiasan dunia, maka wanita diperlakukan dengan baik. Faktanya, Allah SWT mengijinkan Muslim untuk berpoligami (Qs 4:3). Bukankah poligami menjadikan wanita sebagai mainan semata dan melukai perasaan wanita tersebut? Seandainya ibu Anda dipoligami oleh ayah Anda, bukankah Anda tidak akan menerima hal itu? Bagaimana menurut Anda?
~
Solihin
Jesus Park mengatakan
~
Hamba,
Hanya pria tertentu saja yang menganggap wanita racun dunia, pria seperti itu tidak menghormati wanita termasuk ibunya. Apakah saudara salah satunya? Tapi kami yakin nabi islam tidak menghormati wanita, nabi islam pernah bersabda: “Sesungguhnya wanita itu datang dan pergi bagaikan syaitan. Maka bila kamu melihat seorang wanita, datangilah isterimu, karena yang demikian itu dapat menentramkan hasrat sex-mu.” (HR. Muslim, 1403).
Jadi maksud perhiasan menurut nabi islam, “wanita adalah aurat, jika dia keluar maka setan akan menggodanya (memperindahnya di mata laki-laki)” (Jami at-Tirmidhi, 1173). Akibatnya wanita lebih banyak di neraka karena menggoda dan membuat nafsu pria menggebu-gebu.
Staff Isa Islam dan Kaum Wanita mengatakan
~
Saudara Park,
Tepat sekali yang disampaikan oleh saudara. Menyatakan bahwa wanita adalah racun dunia seyogianya tidak diucapkan. Sebab wanita yang melahirkan seseorang ke dunia. Lagi, Allah menciptakan wanita menjadi ciptaan yang amat baik. Bagaimana mungkin wanita dianggap racun dunia? Terima kasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
fauzan mengatakan
~
Apakah penyebab masuk neraka karena dosa dalam Wahyu Allah adalah adil dan benar?
Tentu adil, yang anda ambil hanya ada kesalahan istri. Apakah suami yang berdosa kepada istri akan di hukum. Tentu, sbb :
1. Sesungguhnya di antara orang yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah pada hari kiamat adalah seseorang yang menggauli isterinya & isterinya menggaulinya kemudian dia menyebarkan rahasia-rahasia isterinya,” (H.R. Muslim).
2. Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata” (Qs Al Ahzab : 58)
Dan masih banyak lagi.
Staff Isa Islam dan Kaum Wanita mengatakan
~
Saudara Fauzan,
Terimakasih atas keterangan yang saudara berikan. Memang benar bahwa laki-laki pun mendapatkan konsekuensi atas perbuatan jahat mereka. Namun kenyataan bahwa Al-Quran memandang bahwa laki-laki memiliki derajat lebih tinggi daripada kaum perempua adalah tidak dapat dipungkiri.
Hal ini lah yang menuntun kita kepada suatu fakta bahwa budaya lokal manusia telah mewarnai isi Al-Quran. Budaya menindas seperti ini ada di banyak model sistem kebudayaan masyarakat dunia. Sorga itu sendiri bukan berasal dari dunia atau kebudayaan manusia. Jadi menurut saudara ajaran dalam kitab Islam itu berasal dari mana?
~
Noni
Emir mengatakan
~
Assalamualaikum,
Benar kata admin. Di Islam laki-laki sedikit lebih tinggi daripada perempuan. Ini disebabkan karena penciptaan perempuan oleh Allah SWT. Hawa/perempuan diciptakan oleh Allah SWT dari salah satu tulang rusuk Nabi Adam A.S. Sehingga jelas bahwa perempuan merupakan salah satu bagian dari laki-laki. Sehingga perempuan sedikit dibawah laki-laki.
Tapi Allah maha adil, di Islam perempuan itu ditempatkan di tempat sangat terhormat. Ini bisa dibuktikan dengan derajat seorang perempuan/ibu bagi anak-anaknya sangat diatas laki-laki/bapak. Nabi Muhammad pernah ditanya seorang sahabat siapa orang pertama yang harus kita hormati. Rasul menjawab “Ibu”, dan Beliau menjawab sampai 3x & baru ke 4 dijawab “Bapak”.
Staff Isa Islam dan Kaum Wanita mengatakan
~
Saudara Emir,
Terimakasih atas penjelasan saudara. Tentu dalam kebanyakan persepsi orang modern saat ini keadilan merupakan sebuah nilai penting. Kita mengharapkan dunia ini dipenuhi dengan keadilan.
Saudara pasti memikirkan keadilan untuk ibu dan saudara perempuan. Namun artikel di atas adalah benar. Kontradiksi antara kenyataan dan harapan di dalam Islam itu benar terjadi. Isa Al-Masih mengajarkan agar kehidupan manusia koheren antara perkataan dan perbuatan. Kehidupan Isa Al-Masih dan pengajaran-Nya sama baiknya.
Maukah saudara mempelajari lebih lanjut kehidupan agung daripada Isa Al-Masih? Silakan klik link ini untuk mempelajarinya https://tinyurl.com/y2x73b6s
~
Noni