Pada masa Nabi Islam, secara umum kaum wanita mempunyai hak sedikit sekali. Umat Islam sering mengatakan ajaran Islam meningkatkan posisi wanita. Kebanyakan ahli Islam mengajarkan pria dan wanita seimbang di hadapan Allah. Mereka menyebut beberapa contoh dimana Nabi Islam menghormati wanita sebagai buktinya.
Namun, bagaimana dengan keadaan sekarang dalam negara-negara yang mayoritas Islam? Kita sudah lihat dalam artikel lain bahwa hak kaum wanita dalam kebanyakan negara Islam sangat rendah.
Misalnya, mari kita menyelidiki aspek literasi wanita. Berapa banyak wanita buta aksara di dunia Islam sekarang?
Mengapa Literasi Penting Bagi Wanita?
Pertama, literasi bisa mengembangkan kehidupan semua wanita. Mereka bisa bekerja dan membuat futur yang lebih baik untuk keluarganya.
Kedua, biasanya ibu-ibu membesarkan anaknya. Para ibu bisa menolong anak dengan urusan sekolah dan meningkatkan futur mereka.
Ketiga, ada banyak bukti bahwa lebih banyak orang yang beraksara, dapat mengembangkan ekonomi dan kemajuan negara. Silakan mengirim email kepada kami dengan pendapat Anda tentang literasi bagi kaum wanita.
Literasi di Negara Mayoritas Islam
Beberapa tahun lalu, Islamic Educational, Scientific, and Cultural Organization (ISESCO) mengakui kira-kira 65% wanita di dunia Islam buta aksara. Tapi, hanya sekitar 40% pria tidak dapat baca tulis.
Ada laporan lain dengan persentase literasi dalam semua negara di dunia. Lima belas dari dua puluh negara urutan terendah adalah negara mayoritas Islam.
Juga, hampir setengah wanita yang tinggal di dunia Arab buta huruf. Dalam banyak negara yang mayoritas Kristen, persentase literasi wanita dan pria hampir sama. Misalnya di Polandia dan Kuba, 99% wanita dan pria beraksara.
Pandangan Nabi Islam Mengenai Kaum Wanita
Nabi Islam berpandangan wanita seperti tanah dan kurang akal:
“Istri-istrimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok-tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki . . .” (Quran Al-Baqarah [2]:223).
“. . . Beliau [Nabi Islam] menjawab: ‘Bukankah persaksian seorang wanita setengah dari persaksian laki-laki?’ Kami jawab, ‘Benar.’ Beliau berkata lagi: ‘Itulah kekurangan akalnya . . .’” (Shahih Bukhari 293).
Isa Al-Masih Selalu Menghormati Wanita
Namun, Isa Al-Masih selalu menghormati wanita-wanita. Isa menyembuhkan banyak wanita. Setelah bangkit, pertama-tama Isa menampakkan diri kepada wanita. Wanita-wanita itu menjadi saksi kebangkitan-Nya yang pertama.
Juga, Isa membela seorang wanita berdosa saat orang-orang Farisi mau membunuh dia karena zinah: “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:7).
Injil sering mengajarkan bahwa pria dan wanita seimbang: “Dalam hal ini . . . tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus [Isa Al-Masih]” (Injil, Surat Galatia 3:28).
Isa sangat mengasihi semua wanita dan ingin menyelamatkan mereka. Oleh karena itu, orang Kristen sangat peduli tentang literasi kaum wanita. Silakan mengemail kami bila Anda ingin belajar tentang kasih Isa yang sempurna.
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut Saudara, apakah literasi penting bagi kaum wanita? Mengapa?
- Mengapa literasi di negara-negara Islam sangat rendah menurut Saudara?
- Siapa yang lebih menghormati wanita – Isa Al-Masih atau Nabi Islam? Silakan jelaskan jawaban Anda!
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718.
Apabila Anda memiliki keinginan untuk didoakan, silakan mengisi permohonan doa dengan cara klik link ini.
~
Gajah di depan mata tidak nampak, semut nun jauh nampak.
Surat 1 Timotius 2:
Ayat 9 “Demikian juga hendaknya perempuan. Hendaklah ia berdandan dengan pantas , dengan sopan dan sederhana, rambutnya jangan berkepang-kepang, jangan memakai emas atau mutiara ataupun pakaian yang mahal-mahal”
Ayat 10 “tetapi hendaklah ia berdandan dengan perbuatan baik, seperti yang layak bagi perempuan yang beribadah”
Ayat 11 “Seharusnyalah perempuan berdiam diri dan menerima ajaran dengan patuh”
Ayat 12 “Aku tidak mengizinkan perempuan mengajar dan juga tidak mengizinkannya memerintah laki-laki; hendaklah ia berdiam diri”.
~
Sdr. Sarianto,
Terimakasih untuk kesediaan Anda membagikan komentar pada forum diskusi di artikel ini. Hanya saja, apa yang Anda sampaikan tidak menyentuh topik yang sedang dibahas dalam artikel, yakni tingginya angka buta huruf di kalangan wanita pada negara-negara Islam. Alangkah baiknya bila Anda dapat memulai diskusi dengan menanggapi tiga pertanyaan fokus yang telah kami ajukan di atas.
Mengenai Surat 1 Timotius 2:10-12, ayat-ayat ini ditulis oleh Rasul Paulus kepada jemaat yang sedang dibina oleh Timotius, anak didiknya. Tentu aturan-aturan yang disampaikan tidak lepas dari keunikan kasus yang dihadapi jemaat tsb yang waktu itu sedang berhadapan dengan budaya penyembahan berhala di kalangan masyarakat tempat jemaat tsb hidup. Kala itu, beberapa anggota jemaat perempuan terpengaruh oleh ajaran budaya setempat sehingga memberikan dampak negatif kepada keseluruhan jemaat. Itu sebabnya Rasul Paulus memberian batasan-batasan. Dengan demikian jelas bila nasihat tsb bersifat kontekstual, bukan universal untuk diterapkan di segala tempat dan zaman.
~
Yuli