Apakah kedudukan wanita lebih rendah dibanding pria? Benarkah wanita Muslim kelas dua di Sorga?
Dapatkah mereka memiliki status yang sama seperti pria? Dalam ajaran Islam, sepertinya tidak! Contoh: Dalam pengadilan Islam, kesaksian pria dan wanita tidak setara.
Bagaimana di sorga, apakah pria dan wanita memiliki hak sama? Atau wanita termasuk warga kelas dua sebagaimana di bumi? Apakah sorga Islam juga bagi wanita, atau hanya ada sebuah surga untuk pria? Pertanyaan ini perlu direnungkan!
Apakah Isteri di bumi Menjadi Isteri di Sorga?
Menurut ajaran Islam, wanita yang menikah di bumi, akan tetap menjadi istri di sorga. Perbedaannya, di sorga mereka akan tetap suci dan murni (Qs 2:25). Bagi wanita Muslim mungkin ini berita bagus, namun sebenarnya ayat tersebut diperuntukkan sebagai kabar baik bagi pria. Karena di sorga, pria dapat bebas melakukan hubungan seks dan wanita tidak berhak menolaknya.
Hal ini juga tidak jelas, apakah wanita yang dijanjikan Al-Quran bagi pria di sorga adalah isteri mereka ketika di dunia. Atau mungkin bidadari-bidadari seperti yang tertulis dalam Al-Quran (setiap pria akan disuguhi setidaknya 70 bidadari). “Mereka bertelekan di atas dipan-dipan berderetan dan Kami kawinkan mereka dengan bidadari-bidadari yang cantik bermata jeli” (Qs 52:20).
Sulit untuk dipercaya, bagaimana mungkin para isteri yang dipoligami di dunia, harus berbagi suami lagi dengan 70 bidadari di sorga!
Yang Mempunyai Prioritas di Sorga
Dari sudut pandang ajaran Islam, sorga hanya milik kaum pria, wanita Muslim kelas dua. Sorga adalah hadiah bagi pria, atas perbuatan mereka ketika di dunia. Di sorga, pria dapat menikmati makanan dan minuman sesuai keinginan mereka, juga menerima kehormatan yang tinggi (Qs 37:44-48).
Qs 44:51-55 memberikan penekanan yang berbeda. Dikatakan, “Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam tempat yang aman, (yaitu) di dalam taman-taman dan mata air-mata air; mereka memakai sutera yang halus dan sutera yang tebal, (duduk) berhadap-hadapan, demikianlah. Dan Kami berikan kepada mereka bidadari. Di dalamnya mereka meminta segala macam buah-buahan dengan aman (dari segala kekhawatiran) . ”
Satu hal jelas dari ayat-ayat ini. Kebutuhan seks para kaum pria akan dipuaskan dalam sorga Islam, bukan?
Adakah Hadiah Di Sorga bagi Wanita Muslim Kelas Dua?
Agama Islam memang menjanjikan sorga bagi wanita. Tetapi Al-Quran tidak menulis hadiah apa saja yang akan mereka terima, sebagaimana pria dihadiahi berbagai macam, diantaranya wanita-wanita yang cantik. Mungkinkah wanita-wanita ini tidak akan mendapat apapun di sorga?
Dalam beberapa ayat Al-Quran, pria dan wanita dipersilakan masuk bersama-sama ke sorga. Tetapi di bagian lain, wanita tampaknya akan digantikan oleh para bidadari-bidadari. Dari sini dapat disimpulkan bahwa sorga merupakan tempat yang bagus bagi pria saja, bukan?
Di Sorga Lebih Banyak Pria atau Wanita?
Selain wanita kurang diberikan penghargaan di sorga, Muhammad menyatakan ia percaya bahwa kebanyakan penghuni neraka adalah wanita. “Ditunjukkan kepada saya neraka dan saya belum pernah melihat apa pun yang lebih mengerikan daripada itu. Dan saya melihat bahwa mayoritas dari orang-orang disitu adalah perempuan. Mereka berkata, ‘ Mengapa demikian, hai pewarta Allah? ’ Dia berkata, ‘ Karena tidak ada terima kasih mereka (kufr). ’ Dikatakan, ‘ Apakah mereka tidak tahu berterima kasih kepada Allah? ’ Dia berkata, ‘ Mereka tidak tahu berterima kasih untuk relasi mereka (suami-suami) dan tidak tahu berterima kasih untuk perlakuan-perlakuan yang baik terhadap mereka. Jika anda berlaku baik kepada salah satu dari mereka untuk seumur hidup kemudian dia melihat satu (ketidak inginan) hal dalam anda, dia akan berkata, ‘ Aku tidak pernah memiliki sesuatu yang baik dari anda ’ ” (diriwayatkan oleh Al-Bukhaari, 1052).
Jika mayoritas penghuni neraka adalah wanita, maka secara otomatis penghuni sorga mayoritas adalah pria.
Kitab Allah Tidak Membedakan Pria dan Wanita di Sorga
Kitab suci Allah dengan tegas menekankan, tidak akan ada seks di sorga! Sorga bukan dunia. Di sana orang akan berfokus semata-mata pada penyembahan dan kenikmatan Allah. Demikian buku Allah mengutip wahyu Isa Al-Masih, Kalimat Allah sendiri: “Karena pada waktu kebangkitan orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga” (Injil, Rasul Besar Matius 22:30).
Maka, pria yang masuk sorga tidak akan memikirkan seks lagi. Juga, wanita tidak akan diperalat menjadi obyek seks oleh pria. Di sorga, pria dan wanita mempunyai hak yang sama, tidak ada istilah wanita Muslim kelas dua di sorga. Mereka berdiri sejajar di sekitar takhta Tuhan menyembah kepada-Nya. “ Dan aku mendengar semua makhluk yang di sorga dan yang di bumi dan yang di bawah bumi dan yang di laut dan semua yang ada di dalamnya, berkata: ‘ Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya ’ ” (Injil, Kitab Wahyu 5:13).
Satu Cara Saja Untuk Pria dan Wanita Menikmati Keselamatan
Pria dan wanita memasuki sorga dengan cara yang sama. Mereka harus percaya kepada Isa Al-Masih yang telah membayar dan menebus jiwa mereka yang terikat iblis dan dosa, yang memisahkan mereka dari Allah.
Harga penebusan bagi pria dan wanita dari dosa adalah sama, darah korban Sang Juruselamat. “ . . . darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tidak bernoda dan tidak bercacat ” (Injil, 1 Petrus 1:19). Beginilah pria dan wanita adalah setara di mata Tuhan!
Keselamatan Disediakan Bagi Pria dan Wanita
Pria dan wanita akan ditolak masuk sorga. Kecuali mereka menerima Sang Juruselamat. Isa Al-Masih pada ini saat, siap menyelamatkan setiap orang yang datang kepada-Nya. Sehingga, hanya ada satu cara untuk masuk ke dalam surga. Cara itu adalah melalui Isa Al-Masih. Dia sendiri berkata, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Wanita Muslim Kelas Dua Di Sorga!”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS ke: 0812-8100-0718
Apabila Anda memiliki keinginan untuk didoakan, silakan mengisi permohonan doa dengan cara klik link ini.
*
Pemahaman anda tentang pokok bahasan yang anda tuliskan di sini, belumlah mencukupi untuk dishare di web ini. Sangat berbahaya. Anda memberikan pemahaman yang salah, karena ilmu tafsir Al-Quran dan hadist yang anda miliki sangat minim. Anda hanya memberikan satu cuplikan hadist dan penafsiran Al-Quran. Hanya mengandalkan alam pikiran anda sendiri dari sudut pandang anda sebagai umat Kristiani saja. Anda salah besar.
~
Saudara Nanangrusmana,
Terima kasih untuk komentarnya.
Bila menurut Saudara Nanangrusmana tulisan kami di atas salah. Kami dengan senang hati menerima masukan dari Saudara Nanangrusmana. Sehingga kita dapat saling belajar dan berbagi di tempat ini.
~
DA
*
Kalau begitu apa bedanya di bumi sama di sorga ya, kalau bakal sama?
Kita bisa masuk sorga saja sudah kasih karunia. Pakai dapat bidadari ya bakal berlomba-lomba para pria buat mendapat para bidadari. Dan wanita kasihan sekali ya! Padahal kasih Allah itu sempurna, tidak pakai pamrih dan membeda-bedakan.
Coba renungkan apakah sudah benar yang anda pegang selama ini? Coba pelajari dan cari lebih jauh kebenarannya, Tuhan memberkati.
~
Saudara Novian,
Ya tidak ada bedanya, kan sama.
Namun Kitab suci Allah dengan tegas menekankan, tidak akan ada perkawinan di sorga! Sorga bukan dunia. Artinya di sorga berbeda dengan di dunia.
“Karena pada waktu kebangkitan orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga” (Injil, Rasul Besar Matius 22:30).
Lebih jauh Injil menjelaskan, di sorga umat Allah akan tinggal bersama-sama dengan Allah. Tidak ada dosa, kematian atau duka cita. “Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu”(Injil, Kitab Wahyu 21:4)
Di sorga, pria dan wanita mempunyai hak yang sama. Mereka berdiri sejajar di sekitar takhta Tuhan menyembah kepada-Nya.
~
DA
*
Tulisan di atas lebih berarti dan membantu umat. Semoga Allah mengabulkan niat ibadah kita, amin.
~
Saudara Moh Sholeh,
Terima kasih atas apresiasi saudara. Itulah kerinduan kami agar kebenaran Allah yang kami sampaikan dapat menjadi berkat bagi orang lain. Memang, hanya kuasa Allah yang sanggup menolong dan mengabulkan kerinduan kita.
~
DA
*
Sebaiknya jika Anda ingin hidup ini damai janganlah seperti ini. Karena pemahaman Anda tentang Al-Quran sangat minim. Pedoman hidup umat Islam adalah Al-Quran dan Hadis. Jangan membuat opini sendiri, jangan membuat suasana jadi tidak nyaman. Karena khususnya di Indonesia yang mayoritas Muslim ini akan terusik dan akan timbul perselisihan kalau sudah ribut. Umat Islam dibilang teroris, suka berbuat ekstrim, padahal pangkalnya dari kalian.
~
Saudara Mirdawaty,
Bila apa yang kami tulis di atas menurut saudara Mirdawaty tidak benar, kami persilakan saudara untuk memberikan penjelasan.
Justru dalam forum ini mari kita mewujudkan suasana kebersamaan, semangat saling mau belajar, dan saling menghargai di tempat ini. Kami yakin kita dapat belajar dengan nyaman. Jadi, tidak perlu ribut, bukan?
~
DA
*
Setuju Staf IDI, makanya kalau pemikiran seperti itu “dapat bidadari setelah mati” kan ya konyol. Apakah saudara semua yang sudah berkomentar tidak merasa ada yang ganjil akan pernyataan tersebut?
Apabila Anda wanita, apakah anda ingin diduakan? pastinya tidak ada yang ingin diduakan, hanya karena itu sudah aturan akhirnya anda akan berkata “ya gimana lagi sudah aturannya…” renungkan!
~
Saudara Novian,
Terima kasih atas komentarnya.
Memang tidak salah bila setiap orang memikirkan/menilai apa yang selama ini diyakini, bukan?
Kitab Suci Allah dengan tegas menekankan, tidak akan ada kawin dikawinkan di sorga! Sorga bukan dunia. “Karena pada waktu kebangkitan orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga” (Injil, Rasul Besar Matius 22:30).
Kami sependapat dengan Saudara Novian, pasti tidak ada wanita yang mau diduakan. Jadi benarkah Allah membuat aturan yang hanya mementingkan salah satu pihak saja?
~
DA
*
Kasihan, istri dan anak-anak wanita kita yang kita cintai.
Saya bersyukur karena saya percaya & mengikuti Yesus Kristus.
~
Saudara Steven Suryanto,
Kami memahami mengapa Saudara Steven mengatakan demikian. Karena sebagai suami jelas kita mengasihi istri dan anak kita. Kita akan bersedih bahkan tidak terima bila mereka diperlakukan sebagai kelas dua.
Demikian sebagai pengikut Isa Al-Masih, kita juga rindu kaum wanita mendapat perlakuan yang sama. Seperti Isa Al-Masih begitu mengasihi wanita dan memperlakukan mereka sebagai pribadi yang berharga. Pengorbanan Isa Al-Masih di kayu salib adalah bukti terbesar bahwa Dia melihat pria dan wanita setara. Penebusan yang telah dibayar-Nya adalah harga yang sama bagi pria dan wanita.
Maka tidaklah mengherankan bila wanita yang menjadi pengikut Isa Al-Masih menemukan kedamaian dan merasa berharga.
~
DA
*
Saya ingin bertanya, apakah Anda pernah mempelajari tentang Bahasa Arab sebelumnya? Jika pernah, tolong jelaskan pada saya, bagaimana anda menafsirkan ayat tersebut sehingga berkesimpulan tentang ‘seks’?
Jika Anda tahu, betapa indahnya bahasa yang digunakan dalam Al-Quran, sehingga manusia seperti kita memerlukan pelajaran yang mendalam untuk memahaminya. Dan jika Anda tahu, bagi seorang Muslim, hidup adalah penjara, dan kematian adalah kemenangan. Semoga bermanfaat.
~
Saudara Nanana,
Tentunya saudara Nanana tidak meragukan para penterjemah Al-Quran ke dalam bahasa Indonesia, bukan? Demikian kami mempelajari Al-Quran dengan bahasa yang kami mengerti, yaitu bahasa Indonesia.
Firman Allah dalam Kitab Suci Injil menegaskan tidak ada kawin mengawini di dalam sorga. “Karena pada waktu kebangkitan orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga” (Injil, Rasul Besar Matius 22:29).
Tapi sebaliknya, Al-Quran justru menjelaskan bahwa di sorga kaum pria yang masuk di sana dikawinkan dengan bidadari-bidadari, juga para perawan. Jelas bukan, apa yang diberikan di sorga tersebut adalah kenikmatan seperti di bumi.
~
DA
*
Itu terjemahannya tidak hanya bidadari, tapi segala sesuatu yang membahagiakan. Tak ada hal di dunia ini yang bisa untuk menggambarkan nikmatnya sorga. Yang pasti seluruh penghuni sorga, baik pria maupun wanita, hidup bahagia. Itulah sorga dalam Islam. Sedangkan kafir hidup di neraka, penuh derita sejati, menyesal sepanjang masa.
~
Saudara Nono,
Artinya bidadari itu juga benar, bukan? Menurut kitab Saudara Nono.
Kami sependapat dengan Saudara Nono, bahwa di dunia ini tidak ada yang bisa untuk menggambarkan nikmatnya sorga. Tapi bagaimana kaum wanita Mukmin dapat merasakan nikmat dan hidup bahagia bila mereka dipoligami?
Namun, Isa Al-Masih pada saat ini, siap menyelamatkan setiap orang yang datang kepada-Nya. Dia sendiri berkata,“Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
~
DA
*
Baca Al-Quran secara menyeluruh. Tak ada yang dipoligami, justru itu konsep pengikut Yesus di sorga akan dikawinkan dengan 100 wanita.
Sedangkan di Al-Quran sorga adalah kebahagiaan sejati, baik bagi wanita maupun pria.
Bidadari itu cuma perumpamaan, karena pria biasanya menganggap nikmat tertinggi adalah wanita cantik. Sedang wanita nikmat tertinggi adalah uang kekayaan. Jadi itu cuma perumpamaan saja.
~
Saudara Nono,
Terima kasih atas saran Saudara Nono. Bagaimana dengan Saudara Nono, apakah Saudara Nono juga sudah membaca Injil? Bila melihat dari komentar Saudara Nono di atas kami yakin Saudara Nono belum membaca Injil, betul tidak?
Karena tidak ada satupun ayat dalam Injil yang menyatakan konsep yang Saudara Nono sebutkan. Justru Kitab suci Allah dengan tegas menekankan, tidak ada perkawinan di sorga!
“Karena pada waktu kebangkitan orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga” (Injil, Rasul Besar Matius 22:30).
Tetapi sebaliknya gambaran sorga menurut kitab Saudara Nono, bagi pria Muslim yang masuk sorga akan dikawinkan dengan bidadari-bidadari. “Mereka bertelekan di atas dipan-dipan berderetan dan Kami kawinkan mereka dengan bidadari-bidadari yang cantik bermata jeli” (Qs 52:20).
~
DA
*
Dalam Al-Quran, ayatnya bermula dengan wahai orang-orang yang beriman. Tidak satu pun mengatakan wahai pria yang beriman atau wahai wanita yang beriman. Tidak juga mengatakan bangsa seperti kitab Injil yang bermula dengan orang-orang Yahudi. Karena Kitab Injil khas di tujukan pada kaum Yahudi. Inilah perbedaan yang nyata antara Al-Quran dan Kitab Injil.
Ayat yang anda tulis mengenai Al-Quran ternyata bohong.
“Mereka duduk berbaring di atas pelamin-pelamin yang berderet; dan Kami jadikan kawan teman mereka bidadari-bidadari yang putih melepak, lagi luas cantik matanya” (Qs 50:52).
Tiada perkataan kawin sekalipun. Anda memutarkan maksud Al-Quran. Inilah kenyataan tulisan anda yang pembohong.
~
Saudara Hajar,
Terima kasih atas komentar-komentar Saudara Hajar. Tapi maaf kami menghapus salah satu komentar saudara karena kami lihat isinya sama. Silakan memberi komentar sesuai pedoman di atas. Bila ingin membahas diluar topik silakan mengemail staf kami di .
Saudara Hajar, mungkin yang Saudara maksud Qs 52:20 ya. Karena Qs 50 kami lihat hanya sampai 45.
Tentunya Saudara Hajar tidak meragukan para penterjemah Al-Quran ke dalam bahasa Indonesia, bukan? Qs 52:20 kami kutip dari Al-Quran dan terjemahannya. Silakan diperiksa kembali, terima kasih.
~
DA
~
Saudara Hamba Allah,
Maaf kami menghapus komentar saudara, karena komentar saudara di luar topik artikel di atas.
Bila saudara ingin membahas tentang Injil, silakan memberi komentar di sini: http://tinyurl.com/cogqxrh
Untuk komentar atau pertanyaan yang berbeda, silakan kirim lewat email ke staf kami di:
Demikian, kami harap diskusi kita akan menjadi semakin terarah dan tidak keluar dari topik artikel.
Terima kasih atas kunjungan dan perhatiannya.
~
DA
*
Ini dia ayat yang sebenarnya.
مُتَّكِـٔينَ عَلىٰ سُرُرٍ مَصفوفَةٍ ۖ وَزَوَّجنٰهُم بِحورٍ عينٍ
Malay translation
“Mereka duduk berbaring di atas pelamin-pelamin yang berderet; dan Kami jadikan kawan teman mereka bidadari-bidadari yang putih melepak, lagi luas cantik matanya” (Qs 52:20).
~
Saudara Hajar,
Kami juga kutip dari Al-Quran yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia yang dipakai orang Muslim di Indonesia.
“Mereka bertelekan di atas dipan-dipan berderetan dan Kami kawinkan mereka dengan bidadari-bidadari yang cantik bermata jeli” (Qs 52:20).
Silakan cek apa yang kami kutip di atas.
Bagaimana dengan teman-teman yang di Indonesia, apakah ayat yang kami kutip di atas salah?
~
DA
*
Saya ingin saudara mengomentari Al-Quran surat Al-Mukmin ayat 40: “Barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, maka dia tidak akan dibalasi melainkan sebanding dengan kejahatan itu. Dan barangsiapa mengerjakan amal yang saleh baik laki-laki maupun perempuan sedang ia dalam keadaan beriman, maka mereka akan masuk surga, mereka diberi rezki di dalamnya tanpa hisab”.
Ayat tersebut jelas menyamakan pria dan wanita. Bagaimana komentar saudara? Atau apakah dalam keyakinan saudara diperbolehkan berdakwah dengan cara mendustakan sesuatu?
Sebenarnya masih banyak ayat Al-Quran yang dapat membantah seluruh artikel dalam website ini. Tapi saya ingin tahu terlebih dahulu tanggapan saudara terkait ayat tersebut.
~
Saudara Wahyudi,
Di satu bagian Kitab saudara jelas menuliskan bahwa pria dapat merasakan kenikmatan di sorga (Qs 44:51-55), tetapi tidak dijelaskan untuk wanita.
Di bagian lain Kitab saudara juga menyatakan bahwa pria dan wanita yang beriman dapat masuk sorga. Tetapi ayat ini tidak menjelaskan bagaimana kedudukan wanita di sorga, bagaimana kehidupan yang dijalani wanita saat di sorga? Apakah sama dengan kaum pria? Tentu saja tidak. Karena dalam Kitab saudara dijelaskan bahwa yang dapat menikmati sorga hanyalah kaum pria.
Alkitab memiliki gambaran yang sangat berbeda dengan Kitab saudara tentang Sorga. “Dan kota [sorga] itu tidak memerlukan matahari dan bulan untuk menyinarinya, sebab kemuliaan Allah meneranginya dan Anak Domba [Isa Al-Masih] itu adalah lampunya. Dan bangsa-bangsa akan berjalan di dalam cahayanya dan raja-raja di bumi membawa kekayaan mereka kepadanya; dan pintu-pintu gerbangnya tidak akan ditutup pada siang hari, sebab malam tidak akan ada lagi di sana; dan kekayaan dan hormat bangsa-bangsa akan dibawa kepadanya. Tetapi tidak akan masuk ke dalamnya sesuatu yang najis, atau orang yang melakukan kekejian atau dusta, tetapi hanya mereka yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba itu” (Injil, Kitab Wahyu 21:23 -27).
~
NN
*
Oya, sampai sekarang saya juga belum bisa memahami logika tentang Isa sebagai juruselamat. Bukankah jika Tuhan berkehendak, Dia dapat memberikan petunjuk dan mengampuni siapa yang Dia kehendaki? Lalu mengapa perlu ada pengorbanan Yesus? Dan bagaimana tentang orang-orang yang menyalib Yesus? Apakah mereka berjasa karena membantu proses penebusan dosa sang Juruselamat? Ataukah berdosa karena telah menyiksa “Anak Allah”? Jika dirasa tidak sesuai dengan topik ini, tolong tanggapan dikirim ke email saya. Terima kasih.
~
Saudara Wahyudi,
Karena Allah berkehendak, maka Allah memilih jalan pengampunan dosa dengan menjadi manusia dalam Isa Al-Masih. Ini adalah pilihan dan otoritas Allah. Apakah kita dapat melarang Allah untuk melakukan sesuatu sesuai kehendak-Nya? Allah tidak dapat dibatasi oleh apapun juga, termasuk oleh logika pikiran saudara yang terbatas.
Untuk penjelasan selanjutnya, saudara dapat melihat artikel kami yang sesuai dengan topik yang saudara bahas di situs http://tinyurl.com/c4phapd.
~
NN
*
Staff Isa,
Anda mengatakan “Allah tidak dapat dibatasi oleh apapun juga, termasuk oleh logika pikiran saudara yang terbatas”.
Jikalau ini benar, mengapa Tuhan anda memberikan anda akal dan pikiran untuk memikirkan perkara logika? Tuhan anda mau anda keliru dengan apa yang anda pikirkan ataupun Tuhan anda lupa manusia hidup di atas logika? Contohnya 1+1 adalah 2, tetapi jikalau anda mengatakan 1+1 adalah 3, adakah orang boleh mempercayai kata-kata anda? Tuhan memberikan kita akal untuk berpikir, tetapi anda mengatakan akal ini tidak boleh di gunakan? Tuhan anda tidak tahu akal logika manusia?
~
Saudara Hajar,
Tampaknya saudara salah paham dengan maksud kami. Akal budi adalah pemberian Allah bagi kita umat-Nya. Dengan akal kita dapat melakukan, menilai dan bergerak hidup. Dengan budi atau hati nurani kita dapat membedakan mana kehendak Allah dan mana dosa. Maka dengan akal budi kita dapat menaikan sembah syukur kepada Tuhan.
Tetapi akal atau logika manusia tersebut tidaklah dapat membuka segala kesempurnaan tentang Allah. Maka Allah memberikan iman untuk menjawab kealpaan logika. Isa Al-Masih memberikan iman yang sejati, maukah saudara menerima iman dari Isa Al-Masih?
~
NN
~
Topik uraian untuk komentar: Kedudukan wanita Mukmin di sorga.
Kami masih ingin pendapat para Mukmin, adakah hadiah di sorga bagi wanita?
Dalam memberi komentar kiranya saudara dapat mengikuti aturan yang sudah kami cantumkan pada setiap artikel yang ada di situs ini.
Berikut kami copy kembali aturan tersebut:
(1) Tidak boleh memakai lebih dari satu kotak.
(2) Pertanyaan / masukan harus berhubungan erat dengan uraian.
(3) Sebaiknya satu atau paling dua pertanyaan / konsep dimasukan dalam satu comment.
(4) Masukan harus selalu sopan dan jangan agresif.
(5) Masukan tidak boleh memuat banyak bahasa lain, misalnya Bahasa Arab.
(6) Masukan harus dalam Bahasa Indonesia yang lazim dimengerti semua orang.
(7) Masukan tidak boleh memakai singkatan-singk atan, misalnya yg, dlm, sdh,dlsbgnya.
(8) Huruf besar tidak boleh dipakai untuk menekankan sesuatu.
(9) Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
Kami mempersilakan Saudara mengemail untuk pertanyaan / comment yang majemuk. Kami senang menjawabnya.
~
DA
*
“Orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga” (Injil, Rasul Besar Matius 22:30).
Jadi Kristen cuma manyun dong. Melihat para Muslim pesta makan minum di sorga. Ada susu, buah buahan dan lain lain. Kalau begitu Kristen jadi jongosnya umat Muslim dong.
~
Saudara Alex,
Firman Allah dalam Kitab Suci Injil menegaskan tidak ada lagi lapar, haus atau panas. “Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi, dan matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi” (Injil, Kitab Wahyu 7:16).
Beban-beban itu yang dialami orang di dunia sekarang, akan digantikan oleh kebahagiaan yang tak terbayangkan dalam hadirat Kemuliaan Ilahi. Jadi sorga bukan tempat tanpa kegiatan dan membosankan.
Namun sebaliknya, kitab saudara memberitahukan bahwa di sorga para pria dikawinkan dengan bidadari-bidadari (Qs 52:20). Para pria juga dapat menikmati makanan dan minuman sesuai keinginan mereka, juga menerima kehormatan yang tinggi (Qs 37:44-48).
Jelas bukan, apa yang diberikan di sorga tersebut adalah kenikmatan seperti di bumi (makan, minum, kawin). Lalu apa bedanya di sorga dengan di bumi. Anehnya lagi, kenikmatan tersebut ditujukan hanya bagi pria! Mungkinkah para wanita tidak akan mendapat apapun di sorga?
~
DA
*
Tolong dijawab: Kenapa semua nabi adalah pria? Dan Isa Al-Masih adalah pria bukan wanita?
Terima kasih.
~
Saudara Bangkong Korodok,
Bila saudara membaca Alkitab, saudara akan menemukan bahwa Allah juga memilih wanita menjadi nabi (Taurat, Kitab Keluaran 15:20). Isa Al-Masih adalah pria bukan wanita, ya itulah yang dikatakan Kitab Suci Allah. Semuanya itu adalah otoritas Allah, kita harus tunduk kepada-Nya bukan?
Namun melalui Kitab Suci Allah kita juga tahu bahwa di hadapan Allah, pria dan wanita seimbang. Jadi, pria tidak lebih tinggi atau lebih berharga daripada wanita. “Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka” (Taurat, Kitab Kejadian 1:27).
~
DA
*
Sayang sekali, tak ada satu ayatpun di Alkitab Kristen bahwa umat Kristen akan masuk sorga. Yang masuk sorga justru bangsa yang telah bersekongkol membunuh Isa Al-Masih. Umat Kristen justru akan diusir Isa Al-Masih setelah hari kiamat nanti, sesuai janji Isa Al-Masih pada Injil, Rasul Besar Matius 7:21-23.
Walaupun di sorga Isa Al-Masih telah tersedia pelacur yang masuk lebih dahulu, para tukang cukai, dan ada 10 wanita bodoh-bodoh yang berebut kamar kawin Isa Al-Masih. Tapi, umat Kristen tetap tidak berhak masuk ke sana. Karena yang akan dimateraikan adalah orang dari suku-suku asli Yahudi. Kasihan sekali umat Kristen.
~
Saudara Marfie,
Siapakah yang dapat masuk sorga? Mari perhatikan janji Allah berikut ini:
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal [Isa Al-Masih], supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya [Isa Al-Masih] tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
Dikatakan “setiap orang” termasuk saya dan Saudara Marfie, bukan hanya suku asli Yahudi.
Sabda Isa Al-Masih dalam Injil, Rasul Besar Matius 7:21-23 ditujukan kepada orang-orang yang munafik. Yaitu mereka yang melakukan ibadah keagamaanya, agar mereka terlihat soleh dan dipuji sebagai orang yang taat beribadah.
Perhatikan ayat ini: “Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang” (Injil, Rasul Besar Matius 6:5).
~
DA
~
Kalau maksud dari situs ini untuk memberi pelajaran kepada kaum Nasrani agar yakin pada agamanya, tidak perlu dengan cara seperti ini. Anda bilang mengasihi wanita Muslim? Dengan cara memfitnah begini? Kenapa tujuan anda wanita Muslim? Karena anda pikir wanita mudah galau dan mereka tertindas dengan hukum Islam? Maka mereka akan mengikuti keyakinan anda?
Cukup kupas saja tentang kaidah Alkitab anda untuk kaum anda sendiri tanpa perlu membandingkan seperti ini. Kenapa cuma ajaran Muslim yang jadi perbandingan? Jelas banget sentimen, mengaku mengasihi?
~
Saudara Rina,
Mengenai maksud dari situs ini silakan baca di sini http://tinyurl.com/cz7hez3, mengapa membahas Muslim penjelasannya baca di sini http://tinyurl.com/phn77ot
Saudara Rina benar, kami sungguh mengasihi wanita Muslim. Dan kami rindu berbagi sukacita dan kebenaran. Bila menurut Saudara Rina artikel di atas tidak benar, silakan memberikan penjelasan tentunya disertai dengan ayat-ayat yang mendukungnya. Pertanyaan kami, dari ayat-ayat kitab saudara Rina dan hadist yang dikutip di atas wanita ditindas atau setara dengan pria?
Saudara Rina, keyakinan tidak dapat dipaksakan. Demikian apa yang kami sampaikan diterima atau ditolak tidak menjadi masalah. Karena pilihan ada pada setiap pribadi, bukan?
Untuk itu marilah kita bertukar pikiran dan memusatkan pemahaman pada pribadi Isa Al-Masih sehingga akan mampu menciptakan rasa kebersamaan yang harmonis di antara kita semua.
~
Daniar