Apakah kedudukan wanita lebih rendah dibanding pria? Benarkah wanita Muslim kelas dua di Sorga?
Dapatkah mereka memiliki status yang sama seperti pria? Dalam ajaran Islam, sepertinya tidak! Contoh: Dalam pengadilan Islam, kesaksian pria dan wanita tidak setara.
Bagaimana di sorga, apakah pria dan wanita memiliki hak sama? Atau wanita termasuk warga kelas dua sebagaimana di bumi? Apakah sorga Islam juga bagi wanita, atau hanya ada sebuah surga untuk pria? Pertanyaan ini perlu direnungkan!
Apakah Isteri di bumi Menjadi Isteri di Sorga?
Menurut ajaran Islam, wanita yang menikah di bumi, akan tetap menjadi istri di sorga. Perbedaannya, di sorga mereka akan tetap suci dan murni (Qs 2:25). Bagi wanita Muslim mungkin ini berita bagus, namun sebenarnya ayat tersebut diperuntukkan sebagai kabar baik bagi pria. Karena di sorga, pria dapat bebas melakukan hubungan seks dan wanita tidak berhak menolaknya.
Hal ini juga tidak jelas, apakah wanita yang dijanjikan Al-Quran bagi pria di sorga adalah isteri mereka ketika di dunia. Atau mungkin bidadari-bidadari seperti yang tertulis dalam Al-Quran (setiap pria akan disuguhi setidaknya 70 bidadari). “Mereka bertelekan di atas dipan-dipan berderetan dan Kami kawinkan mereka dengan bidadari-bidadari yang cantik bermata jeli” (Qs 52:20).
Sulit untuk dipercaya, bagaimana mungkin para isteri yang dipoligami di dunia, harus berbagi suami lagi dengan 70 bidadari di sorga!
Yang Mempunyai Prioritas di Sorga
Dari sudut pandang ajaran Islam, sorga hanya milik kaum pria, wanita Muslim kelas dua. Sorga adalah hadiah bagi pria, atas perbuatan mereka ketika di dunia. Di sorga, pria dapat menikmati makanan dan minuman sesuai keinginan mereka, juga menerima kehormatan yang tinggi (Qs 37:44-48).
Qs 44:51-55 memberikan penekanan yang berbeda. Dikatakan, “Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam tempat yang aman, (yaitu) di dalam taman-taman dan mata air-mata air; mereka memakai sutera yang halus dan sutera yang tebal, (duduk) berhadap-hadapan, demikianlah. Dan Kami berikan kepada mereka bidadari. Di dalamnya mereka meminta segala macam buah-buahan dengan aman (dari segala kekhawatiran) . ”
Satu hal jelas dari ayat-ayat ini. Kebutuhan seks para kaum pria akan dipuaskan dalam sorga Islam, bukan?
Adakah Hadiah Di Sorga bagi Wanita Muslim Kelas Dua?
Agama Islam memang menjanjikan sorga bagi wanita. Tetapi Al-Quran tidak menulis hadiah apa saja yang akan mereka terima, sebagaimana pria dihadiahi berbagai macam, diantaranya wanita-wanita yang cantik. Mungkinkah wanita-wanita ini tidak akan mendapat apapun di sorga?
Dalam beberapa ayat Al-Quran, pria dan wanita dipersilakan masuk bersama-sama ke sorga. Tetapi di bagian lain, wanita tampaknya akan digantikan oleh para bidadari-bidadari. Dari sini dapat disimpulkan bahwa sorga merupakan tempat yang bagus bagi pria saja, bukan?
Di Sorga Lebih Banyak Pria atau Wanita?
Selain wanita kurang diberikan penghargaan di sorga, Muhammad menyatakan ia percaya bahwa kebanyakan penghuni neraka adalah wanita. “Ditunjukkan kepada saya neraka dan saya belum pernah melihat apa pun yang lebih mengerikan daripada itu. Dan saya melihat bahwa mayoritas dari orang-orang disitu adalah perempuan. Mereka berkata, ‘ Mengapa demikian, hai pewarta Allah? ’ Dia berkata, ‘ Karena tidak ada terima kasih mereka (kufr). ’ Dikatakan, ‘ Apakah mereka tidak tahu berterima kasih kepada Allah? ’ Dia berkata, ‘ Mereka tidak tahu berterima kasih untuk relasi mereka (suami-suami) dan tidak tahu berterima kasih untuk perlakuan-perlakuan yang baik terhadap mereka. Jika anda berlaku baik kepada salah satu dari mereka untuk seumur hidup kemudian dia melihat satu (ketidak inginan) hal dalam anda, dia akan berkata, ‘ Aku tidak pernah memiliki sesuatu yang baik dari anda ’ ” (diriwayatkan oleh Al-Bukhaari, 1052).
Jika mayoritas penghuni neraka adalah wanita, maka secara otomatis penghuni sorga mayoritas adalah pria.
Kitab Allah Tidak Membedakan Pria dan Wanita di Sorga
Kitab suci Allah dengan tegas menekankan, tidak akan ada seks di sorga! Sorga bukan dunia. Di sana orang akan berfokus semata-mata pada penyembahan dan kenikmatan Allah. Demikian buku Allah mengutip wahyu Isa Al-Masih, Kalimat Allah sendiri: “Karena pada waktu kebangkitan orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga” (Injil, Rasul Besar Matius 22:30).
Maka, pria yang masuk sorga tidak akan memikirkan seks lagi. Juga, wanita tidak akan diperalat menjadi obyek seks oleh pria. Di sorga, pria dan wanita mempunyai hak yang sama, tidak ada istilah wanita Muslim kelas dua di sorga. Mereka berdiri sejajar di sekitar takhta Tuhan menyembah kepada-Nya. “ Dan aku mendengar semua makhluk yang di sorga dan yang di bumi dan yang di bawah bumi dan yang di laut dan semua yang ada di dalamnya, berkata: ‘ Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya ’ ” (Injil, Kitab Wahyu 5:13).
Satu Cara Saja Untuk Pria dan Wanita Menikmati Keselamatan
Pria dan wanita memasuki sorga dengan cara yang sama. Mereka harus percaya kepada Isa Al-Masih yang telah membayar dan menebus jiwa mereka yang terikat iblis dan dosa, yang memisahkan mereka dari Allah.
Harga penebusan bagi pria dan wanita dari dosa adalah sama, darah korban Sang Juruselamat. “ . . . darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tidak bernoda dan tidak bercacat ” (Injil, 1 Petrus 1:19). Beginilah pria dan wanita adalah setara di mata Tuhan!
Keselamatan Disediakan Bagi Pria dan Wanita
Pria dan wanita akan ditolak masuk sorga. Kecuali mereka menerima Sang Juruselamat. Isa Al-Masih pada ini saat, siap menyelamatkan setiap orang yang datang kepada-Nya. Sehingga, hanya ada satu cara untuk masuk ke dalam surga. Cara itu adalah melalui Isa Al-Masih. Dia sendiri berkata, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Wanita Muslim Kelas Dua Di Sorga!”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS ke: 0812-8100-0718
Apabila Anda memiliki keinginan untuk didoakan, silakan mengisi permohonan doa dengan cara klik link ini.
KH. Abdullah, Lc mengatakan
~
Bismillah, dalam Al-Quran orang Nasrani disebut sebagai manusia sesat karena mereka senang beribadah tapi bodoh. Dan mereka kafir karena tidak beriman kepada nabi Muhammad saw sehingga mereka akan kekal di neraka selamanya.
Saya ingin bertanya satu hal, apakah benar nabi Isa adalah anak dan istri Allah? Maha suci Allah dari apa yang kalian perbuat.
staff mengatakan
~
Saudara KH. Abdullah Lc,
Kiranya dapat menunjukan kepada kami bagian mana dalam kitab Saudara Abdullah yang menyatakan bahwa orang Nasrani disebut sesat dan kafir?
Karena menurut kitab saudara Abdullah, orang Nasrani (pengikut Isa Al-Masih baik pria maupun wanita) akan diletakkan Allah di atas orang kafir. “menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat” (Qs 3:55).
Dan lagi, mungkinkah pengikut seorang nabi yang “terkemuka di dunia dan di akhirat” (Qs 3:45), dapat disebut “sesat”?
Dari kedua ayat di atas sulit untuk mempercayai bahwa orang Nasrani adalah orang sesat dan kafir.
Saudara Abdullah, tidak benar bahwa Nabi Isa adalah anak dan istri Allah. Pengertian tentang sebutan “Anak” bagi Isa Al-Masih dapat Saudara Abdullah baca di link ini: http://tinyurl.com/chkg2ac
Kiranya penjelasan ini menjadi pemahaman baru bagi Saudara Abdullah.
Kembali kepada artikel di atas, bila melihat ayat-ayat dalam kitab Saudara Abdullah dan hadist. Allah membedakan pria dan wanita di sorga mengapa, bagaimana menurut saudara Abdullah?
~
Daniar
wiwiek mengatakan
~
“Bidadari”….” dikawinkan”…. itu adalah bahasa Figuratif. Sama seperti kata “kota” di dalam ayat Alkitab yang menggambarkan sorga. “Kota itu demikian indah, kemilau bagaikan permata yaspis”..mungkinkah ada kota di dalam sorga?
staff mengatakan
~
Saudara Wiwiek,
Perhatikan ayat kitab saudara yang kami kutip ini: “Di dalam syurga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik. … Mereka tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni syurga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin” (Qs 55:70,74).
Dengan jelas penterjemah kitab saudara memberi keterangan bahwa “(penghuni-penghuni syurga yang menjadi suami mereka)”. Dengan kata lain bidadari adalah wanita cantik. Dinikahkan dengan pria Muslim yang masuk sorga. Adakah makna lain menurut saudara Wiwiek?
~
Daniar
Pengamat mengatakan
~
Sungguh anda adalah orang yang pantas disebut munafik. Bicara “Sorga, kesucian, keselamatan, dan semua hal yang indah untuk mengagungkan ajaran agama anda. Tapi hati anda amat kotor dan nista. Mana ayat yang mengatakan adanya hubungan seks di sorga di dalam Al-Quran? Perkawinan itu bisa bersifat rohaniah. Dan baca ayat Alkitab anda sendiri, penuh dengan ayat-ayat porno!
staff mengatakan
~
Saudara Pengamat,
Apa yang kami sampaikan bukan untuk mengagungkan agama, tetapi menyampaikan kebenaran dari Allah. Bahwa semuanya itu dapat diterima di dalam Isa Al-Masih.
Isa Al-Masih bersabda, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Satu-satunya kebenaran dan jalan ke sorga adalah percaya kepada Isa Al-Masih. Sebab Isa Al-Masih bukan saja berjanji, tetapi Dia juga menepati dengan “memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Besar Matius 20:28).
Bagaimana menurut saudara dengan uraian kami pada kolom saudara Wiwiek?
~
Daniar
anto mengatakan
~
Selagi membaca Kitab Suci hanya sepotong-sepotong seperti itu, maka berbeda penafsiranya. Silakan dibaca Qs 52:17-22, pasti jelas penafsirannya.
Al Qur’an dari jaman nabi sampai sekarang tidak ganti-ganti bahasa dan banyak penghafal Al-Quran. sedangkan kitab Anda tiap negara bisa berbeda bahasa.
Jumlah penghafal Al-Quran banyak (ribuan), bahkan mungkin lebih . Saya tanya, berapa banyak penghafal kitab anda?
staff mengatakan
~
Sdr. Anto,
Justru dengan membaca lengkap Qs 52:17-22, kita makin diyakinkan bahwa terjadi ketidaksetaraan ganjaran yang diberikan bagi pria dan wanita di sorga aljana versi Al-Quran. Hal ini nyata ketika para pria di sorga diberi ganjaran kebebasan poligami dengan banyak bidadari. Maka dapat dipastikan wanita di sorgapun juga harus rela menjadi korban poligami yang bersaing dengan para bidadari, bukan? Lalu, di manakah letak kemahaadilan Allah bila wanita di sorga lagi-lagi menjadi korban?
Bayangkan pula jika satu orang pria sibuk berpoligami dengan banyak bidadari plus istri-istrinya. Masihkah tersisa waktu untuk berkomunikasi akrab dengan Allah? Jika demikian, pusat dari sorga aljana bukanlah Allah Penguasa semesta, melainkan pemujaan hawa nafsu manusia. Mari pertimbangkan ulang.
Ohya, Sdr. Anto, apakah Anda juga termasuk satu dari ribuan penghafal Al-Quran? Jika ya, seberapa jauh Anda memahami Al-Quran yang Anda hafal?
~
Yuli
Ata mengatakan
~
“…Jika mayoritas penghuni neraka adalah wanita, maka secara otomatis penghuni sorga mayoritas adalah pria…”
Kesalahan logika. Tidak cukup data tentang perimbangan jumlah pria dibanding wanita sehingga bisa ditarik kesimpulan “otomatis penghuni sorga mayoritas pria.” Padahal mayoritas penghuni sorga adalah orang miskin.
Ada nada kemunafikan disini. Jika Kristen memahami di sorga orang tidak perlu makan-minum dan berhubungan seks, hanya melakukan puji-pujian kepada Tuhan saja, mengapa sampai saat ini tidak ada satupun orang Kristen yang tergerak hati untuk menciptakan surga mereka di dunia ini? Tidak makan-minum, tidak berhubungan seks, hanya beribadah saja sudah serasa di surga. Mudah, tapi adakah yang mau?
staff mengatakan
~
Sdr. Ata,
Anda benar, Al-Quran tidak memberikan data jumlah pria-wanita di sorga dan neraka. Meski perlu didukung data konkret, kesimpulan tsb belum tentu salah mengingat Hadits Shahih Al-Bukhari 1052 mengisahkan mayoritas penghuni neraka adalah perempuan, sementara Al-Quran dengan rinci menuliskan pahala bagi pria, sedangkan wanita tidak. Belum lagi banyak hadits pendukung lain yang merinci alasan wanita tidak diterima di sorga. Rata-rata karena mereka tidak dapat memuaskan hati suaminya. Tentu Anda paham dengan semua ajaran ini.
Menanggapi tuduhan Anda tentang kemunafikan Kristiani, mengapa Allah menciptakan seks bagi manusia di dunia? Firman Allah menuliskan fungsi terpentingnya yaitu perkembangbiakan manusia untuk mengelola alam ciptaan (Taurat, Kitab Kejadian 1:28). Sebaliknya, perkembangbiakan tidak dibutuhkan lagi di sorga.
Mengacu pada Injil Matius 22:30, setiap pengikut Isa Al-Masih dibangkitkan dalam tubuh sorgawi, yaitu tubuh rohaniah yang berbeda dengan tubuh alamiah seperti sekarang (Injil, Surat 1 Korintus 15:40,44). Maka, tidak ada lagi nafsu alamiah seperti seks, melainkan hidup yang berpusat pada pelayanan dan penyembahan kepada Allah Sang Pemilik sorga. Ingat, pusat sorga adalah Allah, bukan pemujaan nafsu birahi manusia.
~
Yuli
ata mengatakan
~
Sdr. Yuli,
Memang benar Al-Quran secara khusus menceritakan rinci kenikmatan surga bagi kaum pria penduduknya. Tapi anda tidak boleh menutup mata tentang pernyataan Al-Quran secara umum yang menyejajarkan secara tekstual di banyak ayat antara laki-laki dan perempuan, yang berfiman tentang pahala dan surga. Mereka selalu disebut bersamaan. Dalam hal ini, yang khusus merupakan bagian yang umum. Jadi itu tidak bermasalah.
Dalam surga, biarpun Anda berubah sebagai tubuh rohani manusia, namun Anda tidak akan pernah menjadi malaikat. Standard kenikmatan dirasakan manusia beda dengan malaikat. Seksual adalah satu jenis kenikmatan manusiawi yang akan tetap ada di sorga meskipun tujuannya bukan untuk perkembangbiakan lagi.
staff mengatakan
~
Sdr. Ata,
Dari apa yang Al-Quran tulis tentang nikmat sorga, jelas penggagas dan penulisnya adalah manusia laki-laki, bukan Allah. Bukankah karya tulisan mencerminkan siapa penulisnya?
Jika jujur dengan akal dan nurani, keseluruhan Al-Quran menggambarkan wanita (di dunia maupun akhirat) dengan bobot setengah dari pria. Ini terbukti dari nilai wanita sebagai saksi di peradilan, hak waris, praktik poligami di dunia dan sorga, serta kekerasan terhadap istri. Maka, kenikmatan sorga aljanapun tak jauh dari pemuasan kebutuhan para pria.
Berbeda dengan kitab suci Allah di dalam Alkitab. Karena pencetusnya adalah Allah yang adalah Roh (tidak bergender), maka suasana sorga pun tidak lagi diwarnai pemuasan jasmaniah pria. Yang dimaksudkan dengan ayat: “Karena pada waktu kebangkitan orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga” (Injil, Rasul Besar Matius 22:30) adalah bahwa seluruh ciptaan (termasuk manusia) menjadi makhluk rohaniah yang tidak bergender, sebagaimana Allah Pemilik sorga pun Roh. Maka, berkat-berkat kekal rohaniahlah yang tersedia di sana.
~
Yuli
usil mengatakan
~
Lucu juga ya. Katanya ajaran Allah (Kristen) tidak membeda bedakan pria dan wanita. Anehnya, Tuhannya saja (Yesus) diciptakan sang Bapa sebagai pria yang berarti Sang Bapa melakukan diskriminasi terhadap kaum wanita!
staff mengatakan
~
Sdr. Usil,
Bapa tidak pernah menciptakan Yesus karena Yesus bukan makhluk ciptaan, melainkan Pribadi dari Allah Tritunggal. Yesus adalah Sang Firman Allah di dalam kekekalan (Injil Yohanes 1:1,3,14).
Jika Yesus menjelma menjadi manusia tanpa ber-gender (pria atau wanita) atau bahkan hermaphrodit (pria sekaligus wanita), dapatkah Ia disebut “manusia sejati”? Padahal, untuk menjelma menjadi manusia sejati tanpa dosa guna menggantikan hukuman dosa kitalah tujuan-Nya datang ke dunia.
Atau, ketika Allah menciptakan Anda sebagai pria dan bukan wanita, apakah Allah sedang melakukan diskriminasi terhadap wanita?
~
Yuli
greenpeace mengatakan
~
Lalu mengapa kalian menyebut-Nya He? Bukan She, atau It dalam bahasa Unggris. Tuhan itu laki-laki? Yesus juga laki-laki, lalu apa arti situs wanita anda ini? Kristen melebihkan laki-laki lebih dari Islam.
Lalu apa arti lagu “God is a Girl?” by Groove Coverage. Youtube.
staff mengatakan
~
Sejak semula pria adalah figur yang otoritas dan respectful. Demikian juga, pada awal penciptaan Allah terlebih dahulu menciptakan pria. Mungkin hal ini dapat dijadikan alasan mengapa Alkitab dalam bahasa Inggris memberi kata ganti “He” untuk Tuhan, dan bukan “She.”
Namun hal di atas tidak dapat dijadikan sebagai alasan untuk menyebutkan bahwa Kristen melebihkan pria dibanding wanita. Karena konsepnya berbeda dengan konsep diskriminasi dalam ajaran Islam.
Dalam banyak hal, ajaran Islam secara terang-terangan memojokkan wanita dan melebihkan pria. Contohnya adalah seperti yang dijelaskan dalam artikel di atas. Islam secara langsung mengklaim di sorga wanita lebih banyak. Dan lagi, Al-Quran begitu banyak memberi janji-janji bagi pria yang masuk sorga, sementara wanita tetap menjadi obyek seks bagi pria.
Semoga sdr dapat melihat titik permasalahan yang sebenarnya.
~
Saodah
fisher mengatakan
~
Setelah sekian lama mengikuti situs Isa Islam dan Kaum Wanita. Para Mukmin biasanya menjelaskan atau memberi pendapat atau komentar bukan dengan ayat-ayat Al-Quran tapi pendapat sendiri saja. Apakah para Mukmin tidak mengerti Al-Quran karena katanya untuk bisa mengerti harus punya ilmu-ilmunya. Bagaimana dengan terjemahannya? Apakah tidak boleh mengerti dari terjemahannya?
staff mengatakan
~
Sdr. Fisher,
Terimakasih untuk kesetiaan Anda berkunjung di situs kami. Mudah-mudahan artikel yang kami sajikan dapat memberikan manfaat bagi pertumbuhan iman kepada Allah yang sejati.
Menanggapi apa yang Anda sampaikan, kami pun berharap agar rekan-rekan Muslim dapat lebih bersungguh hati dan tekun mempelajari langsung sumber utama ajaran Islam, yaitu Al-Quran dan Hadits (bukankah sudah diterjemahkan dalam bahasa kita untuk dimengerti?) agar dapat benar-benar memahami apa yang diajarkan di sana untuk dipertimbangkannya lebih kritis dalam rangka mencari kebenaran sejati dari Allah. Artikel di atas dapat menolong kita mencontohkan bagaimana seharusnya kita mempertimbangkan secara kritis setiap ajaran, apakah sungguh mencerminkan karakter Allah yang Maha Mulia, Maha Adil, Maha Penyayang.
~
Yuli
Abdullah mengatakan
~
Merujuk pada artikel Anda di atas, dapat saya tangkap bahwa ilmu yang kalian miliki tentang Islam sangatlah dangkal. Sebenarnya saya ingin mempermalukan kalian dengan menghancurkan setiap pernyataan kalian. Akan tetapi saya memilih untuk memaafkan dan berpaling dari kalian karena sesungguhnya kalian adalah orang bodoh. Baca Qs 07:199, Qs 24:22, Qs 3:134. Baca juga Qs 22:08-10 dan Qs 18:55-57. Saya doakan semoga Tuhan yang menciptakan kalian membuka penutup yang Ia letakkan pada hati kalian, juga sumbatan yang Ia letakkan pada telinga kalian agar kalian jangan sampai salah mengenali Pencipta kalian sendiri.
Mengenai artikel di atas, wajib bagi kalian mendalami ilmu tentang betapa besarnya Islam memuliakan wanita.
Staff Isa Islam dan Kaum Wanita mengatakan
~
Sdr. Abdullah,
Anda memaafkan kami yang Anda nilai “… orang bodoh” karena “… salah mengenali Pencipta …”. Lalu bagaimana Anda sendiri mengenal karakter Pencipta Anda? Apakah Ia Maha Adil dan Maha Penyayang? Jika ya, bagaimana mungkin Ia mengabaikan penderitaan wanita yang harus tunduk dimadu suaminya (Qs 4:3)? Yang juga mengizinkan pemukulan suami atas isteri dengan alasan “… khawatirkan nusyuznya” (Qs 4:34)? Bahkan, hingga di sorga pun isteri masih juga dipoligami bersama banyak bidadari (Qs 52:20)? Apakah ini perlakuan keadilan dan kasih sayang sejati dari Allah kepada wanita, umat ciptaan-Nya sendiri?
Mengenal siapa Allah sejati tidak mungkin lepas dari pengenalan terhadap firman-Nya dalam Taurat dan Injil. Taurat menuliskan firman Allah: “Tidak baik, kalau manusia [Adam, yaitu pria] itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan [Hawa, yaitu wanita] dengan dia” (Taurat, Kitab Kejadian 2:18). Juga, Isa Al-Masih berfirman dalam Injil: “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Injil Matius 22:39). Kedua firman ini nyata melukiskan Maha Adil dan Maha Penyayangnya Allah dengan menekankan kesepadanaan pria – wanita yang harus saling mengasihi, bukan merendahkan atau bahkan menyengsarakan salah satu pihak. Nah, sudahkah pola ajaran keyakinan Anda sejalan dengan kedua firman Allah ini?
~
Yuli