Endah sangat sedih. Ia sedang mengandung dan mengetahui akan melahirkan anak cacat.
Haris, Suami Endah meminta melakukan aborsi. Bahkan mengancam akan meninggalkannya jika memiliki anak cacat.
“Bisakah saya melakukan aborsi bayi cacat?” Ini adalah pertanyaan Endah.
Sebagai Muslim yang taat, Endah menentang aborsi. Namun ia menjadi takut saat mengetahui anak dalam kandungannya akan terlahir cacat. Apalagi ada tekanan besar dari suami.
Apakah benar bayi cacat adalah karena dosa orang-tuanya? Juga bolehkah aborsi bayi cacat?
Mari kita lihat kisah Endah berikut ini.
Dilema Aborsi Bayi Cacat Secara Agama
Endah dan Haris berkonsultasi dengan guru agama. Mereka berusaha mencari jalan keluar bagi masalah ini.
Pada umumnya jelas ajaran agama menentang aborsi. “. . . . barangsiapa yang membunuh seorang manusia, . . . . maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya . . .” (Qs 5:32).
Namun sebagian ulama mengijinkan jika usia kehamilan masih muda. Inipun masih banyak perbedaan pendapat.
Masalahnya, secara kedokteran hal ini sulit diketahui sejak dini. Biasanya, baru terdeteksi saat memasuki masa kehamilan trimester kedua. Karena di saat itu janin baru terlihat secara utuh.
Karena itu Endah pun terlambat mengetahui keadaan bayinya. Hal ini membuatnya lebih gelisah. Tidak tahu bagaimana menyikapi masalah ini.
Berbagai Pendapat Teman dan Orang Sekitar
Dalam kebingungan ini, Endah sempat minta pendapat banyak orang. Namun justru tambah membuatnya gelisah.
Sebagian teman menyarankan untuk melakukan aborsi karena bayi cacat. Tujuannya supaya tidak menyusahkan keluarga. Juga kasihan bayinya di masa depan.
Sebagian lainnya menyalahkan Endah dan Haris. Mereka menuduh ini pasti karena mereka memiliki dosa. Sehingga merupakan hukuman Allah.
Semua hal ini membuat Endah terpuruk. Ia sangat sedih. Tidak tahu bagaimana harus meresponi keadaannya.
Dalam kondisi seperti itu, Endah bertemu dengan Tiwi teman lamanya. Tiwi mendengarkan dan tidak menuduh. Ia hanya menyarankan Endah mendengarkan beberapa kesaksian.
Kesaksian pertama adalah dari Youtube mengenai kisah Nick Vujicic. Ia terlahir dengan sindrom tetra-amelia. Sehingga hidup tanpa tangan dan kaki. Namun sekarang menjadi motivator terkenal dunia.
Endah dan Haris terharu dengan cerita ini. Haris menyadari bahwa keadaan anak dalam kandungan istrinya tidak separah kondisi Nick Vujicic.
Sejak saat itu Haris mulai mempertimbangkan banyak hal. Walau ia tidak suka bayinya cacat, namun ia tidak lagi mengancam istrinya untuk aborsi.
Selanjutnya Tiwi mengajak Endah dan Haris untuk datang ke sebuah pertemuan. Di sana pembicaranya adalah seorang wanita yang cacat sejak lahir.
Tertarik dengan informasi ini akhirnya mereka mau mengikuti pertemuan itu. Mereka sangat tergugah mendengarkan apa yang terjadi.
Rencana Allah Bagi Setiap Manusia
Endah dan Haris mendengarkan kisah nyata mengharukan. Seorang ibu terlahir cacat dikarenakan orang-tuanya mengalami kecelakaan saat mengandungnya.
Ibu ini hidup dengan tangan dan kaki yang tidak berfungsi normal. Ketika masih remaja, dia merasa minder dengan kondisinya. Bahkan sempat terpikir ingin bunuh diri. Namun ibu ini mengenal kasih Allah melalui Isa Al-Masih sehingga ia mengurungkan niatnya.
Ia memberikan beberapa poin yang sangat menghibur.
- Allah adalah sumber kehidupan.
Karena itu semua kehidupan berharga. Tidak ada kehidupan yang kebetulan. - Anak cacat bukan kesalahan orang tua!
“Jawab Yesus [Isa Al-Masih]: ‘Bukan [karena dosa] dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia’” (Injil, Rasul Besar Yohanes 9:3).
Ayat ini sangat menguatkan Endah. Ia menyadari bukan karena kesalahannya mengandung anak cacat. - Ada tujuan Allah bagi setiap kehidupan manusia.
“Bukankah Aku sendiri tahu rencana-rencana-Ku bagi kamu? Rencana-rencana itu bukan untuk mencelakakan kamu, tetapi untuk kesejahteraanmu dan untuk memberikan kepadamu masa depan yang penuh harapan” (Taurat, Yeremia 29:11 BIS).
Endah dan Haris melihat Allah memiliki rencana indah. Karena itu ada pengharapan masa depan yang baik bagi anaknya.
Mendengar semua hal ini mengubah pola pikir Endah dan Haris. Mereka melihat ada kasih Allah bagi semua manusia, termasuk yang tercatat.
Mereka juga mengerti anak yang terlahir cacat bukan berarti akan hidup menderita. Dari berbagai kesaksian yang ia dengar justru sebaliknya. Mereka bisa bertumbuh menjadi orang berguna dalam masyarakat.
Karena itu, walau berat namun akhirnya Endah dan Haris memutuskan untuk tidak aborsi bayinya. Mereka mau membesarkan anaknya.
Menemukan Penghiburan Allah Melalui Isa Al-Masih
Memang kita sebagai manusia suka yang sempurna. Kita kurang suka dengan yang kita anggap cacat atau berbeda.
Namun Allah Maha Kasih. Ia mengasihi semua manusia tanpa terkecuali. Kita semua adalah ciptaan-Nya yang baik.
Lagipula, semua manusia telah cacat karena dosa. Tidak ada manusia yang sempurna.
Karena itu Isa datang sebagai perwujudan kasih Allah bagi manusia. Melalui-Nya manusia berdosa bisa mendapatkan kasih Allah.
“Jadi siapa yang ada di dalam Kristus [Isa Al-Masih], ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang [mendapatkan kasih Allah untuk kehidupan dan surga]” (Injil, Surat 2 Korintus 5:17).
Jika Anda mengalami masalah seperti Endah jangan lakukan aborsi bayi cacat! Mari mengimani Isa, menjadi pengikut-Nya dan mendapatkan kasih Allah melalui-Nya.
Allah pasti akan menolong kehidupan Anda. Juga akan menolong masa depan anak Anda.
Untuk memperdalam isi artikel ini Anda dipersilakan mempertimbangkan tiga tawaran di bawah ini:
- Membaca Kitab Allah dengan mengunduh Taurat, Zabur, Injil (TZI) dengan klik link ini.
- Mengimani Isa Al-Masih sebagai Juruselamat. Untuk penjelasan tambahan klik disini.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Apakah Allah Akan Mencukupi Kebutuhan Umat-Nya?
- Apakah Doa Cari Jodoh yang Terbaik bagi Muslim dan Muslimah?
- Hukum Aborsi Dalam Islam Dan Nasrani
Video:
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut Saudara bolehkah melakukan aborsi karena bayi cacat? Berikan alasannya!
- Bagaimana pendapat Saudara bahwa Allah memiliki rencana bagi manusia bahkan bagi yang terlahir cacat?
- Bagaimana pendapat Saudara mengenai penghiburan Allah melalui Isa Al-Masih bagi manusia?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”