“Bagaimana saya dapat menata hidup kembali setelah semua ini terjadi?” Ini adalah pertanyaan seorang gadis korban pemerkosaan.
Ada frustrasi mendalam dan kebingungan. Sulit menatap masa depan dengan jernih. Juga pertanyaan dapatkah melakukan aborsi bagi korban pemerkosaan?
Mari kita lihat bagaimana mengambil pilihan yang tepat di masa sulit. Anda akan menemukan jalan Allah untuk pemulihan manusia.
Tantangan Pemulihan Trauma Bagi Korban Pemerkosaan
Kita bisa mengerti bahwa korban pemerkosaan mengalami banyak trauma sangat berat. Pemerkosaan adalah perbuatan sangat keji. Seharusnya tidak ada manusia yang mengalami tragedi ini.
Walau berat, korban pemerkosaan perlu melalui proses pemulihan. Beberapa hal sederhana yang penting diketahui pada masa ini adalah:
- Jangan tertuduh!
Apa yang terjadi bukan salah Anda. Anda adalah korban dari tindak kejahatan orang lain. - Anda berharga!
Sebagai manusia Anda sangat berharga. Jangan biarkan tragedi menghilangkan jati diri Anda. - Membuka diri untuk bantuan keluarga dan teman dekat.
Trauma berat membuat orang cenderung tertutup. Namun justru saat itu adalah momen paling membutuhkan dukungan. Mari buka diri bagi keluarga dan teman dekat untuk membantu Anda dalam proses pemulihan.
Selanjutnya setelah korban lebih tenang, baru kita mulai membicarakan masalah sulit. Bagaimana menyikapi kehamilan. Dapatkah melakukan aborsi bagi korban pemerkosaan?
Pandangan Aborsi Bagi Korban Pemerkosaan Secara Hukum dan Agama
Memang secara umum, menurut hukum, dan agama melarang aborsi. Namun masalah pemerkosaan dianggap situasi khusus. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Pasal 75 ayat (2) menyatakannya. Bisa melakukan aborsi bagi korban pemerkosaan yang dapat menyebabkan trauma psikologis.
Demikian juga ajaran Islam. Walau menentang aborsi, namun mengijinkannya dalam situasi khusus. Ada dalil yang mengijinkan pengecualian tindakan jika dalam keadaan terpaksa.
Salah satu contoh dalilnya: “. . . Tetapi barang siapa dalam keadaan terpaksa (memakan makanan haram) sedang ia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya . . .” (Qs 2:173).
Walaupun demikian apakah benar ini pilihan terbaik? Apakah melakukan aborsi bagi korban pemerkosaan menyelesaikan masalah? Atau malah menimbulkan trauma lebih berat?
Tuntunan Allah Menyikapi Aborsi Bagi Korban Pemerkosaan
Ajaran kitab Allah menyatakan bahwa Allah adalah Sang Pemberi Kehidupan. Ia yang menciptakan manusia di dalam kandungan.
Allah sangat mengasihi setiap manusia. “Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau” (Taurat, Yesaya 43:4).
Kehidupan semua orang sangat berharga. Allah mengasihi sang ibu maupun bayi dalam kandungannya.
Karena itu umat Nasrani menyarankan jangan aborsi. Kita perlu menghargai karunia kehidupan Allah.
Walau janin berasal dari sebuah tragedi namun tetap Allah yang memberikan kehidupan. Sang bayi tidak seharusnya mendapat hukuman karena perbuatan jahat ayahnya.
Betapapun mengerikannya hamil sebagai akibat pemerkosaan, aborsi bukan jawabannya. Dua kesalahan tidak bisa menghasilkan kebenaran.
Selain itu aborsi menyebabkan trauma tambahan bagi sang ibu. Akan ada rasa bersalah yang menghantui seumur hidupnya.
Jika sang ibu tidak bersedia membesarkan anaknya, ada beberapa pilihan lain. Misalnya anak itu diadopsi oleh keluarga atau panti asuhan.
Selanjutnya Anda perlu mengetahui bahwa ada rencana Allah bagi masa depan sang ibu maupun bayinya.
“Bukankah Aku sendiri tahu rencana-rencana-Ku bagi kamu? Rencana-rencana itu bukan untuk mencelakakan kamu, tetapi untuk kesejahteraanmu dan untuk memberikan kepadamu masa depan yang penuh harapan” (Taurat, Yeremia 29:11).
Karena itu mari jangan putus harapan! Allah sanggup memulihkan setiap kehidupan tidak terkecuali betapapun terpuruknya keadaan.
Pemulihan Allah Melalui Isa untuk Manusia
Ada pemulihan Allah bagi manusia yang menderita. Allah sanggup menolong bahkan memberikan masa depan yang cerah. Baik bagi sang ibu maupun bayinya.
Karena itu marilah ambil keputusan yang benar. Mari menghargai anugerah kehidupan Allah. Jangan menggugurkan kandungan Anda!
Pemulihan Allah dapat kita terima melalui Isa Al-Masih. Jika Anda mengimani dan menjadi pengikut-Nya maka pertolongan Allah tercurah.
“Datanglah kepada-Ku [Isa Al-Masih] kamu semua yang lelah, dan merasakan beratnya beban; Aku akan menyegarkan [memulihkan] kamu” (Injil, Rasul Besar Matius 11:28 BIS).
Melalui Isa, Allah juga akan mengampuni dosa manusia. Ia menerima dan memberikan rahmat-Nya kepada kita. Sehingga nanti di akhirat pun kita mendapatkan surga.
Mari mengimani Isa dan menjadi pengikut-Nya untuk menerima pemulihan Allah bagi hidup Anda.
Untuk memperdalam isi artikel ini Anda dipersilakan mempertimbangkan dua tawaran di bawah ini:
- Jika Anda sudah siap mengimani Isa Al-Masih sebagai Juruselamat, klik disini.
- Bila Anda ingin mendalami Isa dalam Kitab Taurat, Zabur, dan Injil, klik link ini.
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Keamanan Wanita di Negara Muslim
- Alasan Muslimah Arab Saudi Menuntut Kesetaraan Gender
- Agama Islam Dan Perbudakan Seks Wanita
Video:
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut Saudara, bolehkah seorang korban pemerkosaan melakukan aborsi?
- Bagaimana menurut Saudara mengenai Allah memiliki rencana bagi tiap manusia termasuk bagi anak hasil pemerkosaan?
- Bagaimana menurut Saudara bahwa Isa menyatakan kasih Allah dan sanggup memulihkan hidup manusia?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”