• Skip to secondary menu
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Islam Dan Kaum Wanita
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Kebijakan Privasi
    • Tentang Kami
    • Kaum Wanita, Isa, Dan Al-Fatihah
    • Renungan Singkat Isa, Islam dan Kaum Wanita
    • Kebijakan dalam Membalas E-Mail
  • Jalan Keselamatan
    • Jalan Ilahi Menuju Ke Sorga
    • Doa Keselamatan
    • 4 Hal Yang Allah Ingin Anda Ketahui
  • Topik
  • Artikel
  • Hubungi Kami
Isa Islam Dan Kaum Wanita > Topik > Ibu & Anak > Perlakuan Terhadap Anak > Siapa Yang Melindungi Anak-Anak Perempuan – Nabi Islam Atau Isa?

Siapa Yang Melindungi Anak-Anak Perempuan – Nabi Islam Atau Isa?

6 Januari 2014 oleh Web Administrator 119 Komentar

seorang-anak-perempuan-tersenyum-ceria-sambil-memeluk-bonekanya

Melalui artikel ini, kita akan melihat siapa yang lebih melindungi anak-anak perempuan, nabi Islam atau Isa?  Ketika kecil, saya suka bermain dengan boneka saya. Kala itu, saya mempunyai cukup banyak boneka dengan jenis yang berbeda. Ada boneka dengan rambut panjang dan baju-baju bagus. Umumnya anak-anak perempuan menyukai hal-hal yang cantik dan indah.

Seorang ayah atau kakek akan gembira ketika melihat wajah anak/cucu kecilnya yang polos. Bahkan semua orang mudah tersentuh oleh anak-anak kecil, perempuan atau laki-laki. Sehingga rasanya aneh bila ada orang dewasa yang tega melecehkan anak-anak ini.

Isa Al-Masih Memberkati Anak-anak Kecil

Kitab Suci Injil menuliskan, suatu hari banyak anak-anak kecil (perempuan dan pria) dibawa orang tua mereka kepada Isa. Namun murid-murid Isa berusaha menghalangi mereka. Isa pun berkata, “Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku! Jangan menghalang-halangi mereka . . . . ” (Injil, Rasul Markus 10:14).

Isa sangat mengasihi anak-anak, bahkan melindungi anak-anak perempuan.  Dia juga memperingati, siapapun yang menyesatkan anak-anak, lebih baik baginya jika “sebuah batu kilangan diikatkan kepada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut” (Injil, Rasul Besar Matius 18:6). Inilah peringatan keras dari Isa atas pelecehan anak-anak!

Muhammad Menikahi Anak Usia sembilan Tahun

Umat Muslim memandang Muhammad sebagai pribadi yang patut diidolakan. Bahkan Al-Quran menuliskan bahwa Muhammad adalah “contoh yang sangat bagus dan berprilaku standar yang tinggi” (Qs 33:21, 68:4). Dia adalah pribadi yang patut dicontoh dan diteladani.

Salah satu hadist menuliskan, “Nabi Muhammad menulis (surat kawin) dengan Aisha ketika dia berumur enam dan mewujudkan pernikahannya ketika dia berumur sembilan dan tinggal bersama dia selama sembilan tahun setelah itu (sampai kematian Nabi Muhammad)” (Bukhari 7.62.88).

Aisyah, di usia sembilan tahun harus rela meninggalkan mainan kesayangannya, teman-temannya, dan orang tuanya. Dia juga harus melupakan masa kecilnya yang indah, diganti dengan status baru sebagai isteri pria yang layak sebagai kakeknya. Anak berusia sembilan tahun ini harus melayani kebutuhan seks pria yang pantas sebagai kakeknya.

Umat Muslim Meneladani Prilaku Muhammad

Umat Muslim sangat mengidolakan dan mencontoh prilaku Muhammad, termasuk menikahi anak kecil. Baru-baru ini saya membaca sebuah berita. Pengarang mengkatakan seorang anak perempuan Yemeni, berumur delapan tahun, meninggal dunia akibat luka dalam di malam pertamanya. Dia dinikahi pria berusia lima kali lebih tua dari umurnya. Film berjudul “Osama” juga memberi kisah ngeri bagaimana nasib anak kecil pengantin di Afghanistan.

Setujukah Anda dengan tindakan perampasan masa kecil anak-anak ini? Bukankah seharusnya masa kanak-kanak mereka dilindungi?  Bukankah prilaku yang baik seharusnya melindungi anak-anak perempuan?

Contoh Model Yang Benar

Muslim dan Kristen percaya Isa Al-Masih suci dan sempurna adanya (Qs 19:19). Isa juga sangat mengasihi anak-anak (Injil, Rasul Markus 10:13-16). Bahkan yang terpenting, Isa adalah Juruselamat yang sempurna. Lewat pengorbanan-Nya, Dia dapat menebus jiwa siapa saja, agar mereka yang percaya dibenarkan di hadapan Allah.

Melihat kehidupan Isa dan Muhammad di atas, bukankah mengikuti Isa Al-Masih adalah pilihan terbaik?

Tuhan ingin menyelamatkan kita dari keinginan dan perbuatan yang salah. Dia ingin memberikan kita hati yang baru melalui Isa Al-Masih. “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus (percaya kepada-Nya), ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah beralu, dan yang baru sudah datang.” (Injil, Surat 2 Korintus 5:17). 

Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca memberikan komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Setujukah saudara tindakan menikahi anak-anak? Sebutkan alasan saudara!
  2. Dari penjelasan di atas, siapakah yang patut di-idolakan dan di-ikuti? Sebutkan alasan saudara!
  3. Sebagai umat, apakah diharuskan mengikuti tindakan nabi walau itu tidak benar di masyarakat? Mengapa?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami merasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas.

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Siapa Yang Melindungi Anak-Anak Perempuan – Nabi Islam Atau Isa?”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS ke: 0812-8100-0718

Apabila Anda memiliki keinginan untuk didoakan, silakan mengisi permohonan doa dengan cara klik link ini.

Bagikan Artikel Ini:

Facebook Twitter WhatsApp Email SMS

Ditempatkan di bawah: Ibu & Anak, Perlakuan Terhadap Anak

Reader Interactions

Comments

  1. iksan damanik mengatakan

    18 Oktober 2015 pada 4:24 pm

    ~
    Kepada Admin,

    Syalom Admin.
    Menurut saya, untuk menyelesaikan masalah tersebut sebaiknya Anda harus sudah lahir pada zaman Isa Al-Masih atau pada zaman Muhammad.

    Saya berkata demikian karena Anda terlalu ngotot menyalahkan Muhammad dan membenarkan Isa Al-Masih. Jadi saran saya, jika Anda berpegang agama Nasrani, maka jalankanlah sesuai ajarannya sebab upahmu besar di sorrga. Yesus benci melihat orang tukang fitnah. Terimakasih.

    Balas
    • staff mengatakan

      21 Oktober 2015 pada 3:05 am

      ~
      Sdr. Iksan Damanik,

      Terimakasih untuk saran Anda.

      Namun, mari berpikir dengan jernih. Menurut Anda, sepenting apakah catatan dan bukti sejarah bagi manusia? Tentu Anda sepakat bila keduanya penting bagi manusia yang berakal budi. Oleh keterbatasan umur manusia yang tidak kekal di dunia ini, ia masih dapat menarik pelajaran berharga dari sejarah masa lalu yang terjadi sehingga di masa depan, sejarah kelam manusia tidak diulanginya demi masa depan yang lebih baik. Nah, tentu saran Anda di atas tidak relevan diterapkan, bukan?

      Mari belajar berpikir logis dengan nurani yang jernih. Ketika catatan dan bukti sejarah yang kredibel telah mengungkapkan jejak rekam masing-masing tokoh (Muhammad vs. Isa Al-Masih) secara transparan, apa yang dapat kita tarik pelajaran dari sana? Jika seorang pemimpin tidak meneladankan moralitas yang sangat Allah hargai dalam segala segi kehidupan, akan dibawa ke manakah arah hidup para pengikutnya?
      ~
      Yuli

  2. Cakra mengatakan

    7 Agustus 2019 pada 1:44 pm

    ~
    Sebelum menjawab saya akan bertanya pada admin. Isa itu sebenarnya Tuhan apa nabi? Kalau Tuhan kenapa hanya dibandingkan dengan seorang nabi yaitu nabi Muhammad? Apakah begitu rendah derajat Tuhan hanya dibandingkan dengan seorang nabi yang tidak bisa baca dan tulis? Dari sini saja saya sudah bisa menilai bahwa admin ini tidak akan bisa menerima kebenaran yang akan saya sampaikan. Percuma mengasih penjelasan pada orang yang gagal paham. Harusnya admin membandingkan Tuhannya dengan selevel Tuhan bukan selevel nabi.

    Balas
    • Staff Isa Islam dan Kaum Wanita mengatakan

      13 Agustus 2019 pada 10:43 pm

      ~
      Saudara Cakra,

      Terimakasih telah meluangkan waktu untuk bertanya di ruang ini. Isa Al-Masih adalah Nabi, juga adalah Tuhan. Penjelasan selengkapnya silakan baca dan diskusikan di link ini https://bit.ly/2CkeOCW. Penilaian saudara tidak tepat. Tentu saja kami tidak membandingkan Allah dengan manusia. Isa Al-Masih sebagai nabi, manusia memberikan teladan yang mulia, bukan? Kiranya saudara sudah membaca artikel di atas, bagaimana tanggapan saudara?
      ~
      Daniar

Baca komentar lainnya:

« 1 2 3 4

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Pergumulan Muslimah Perihal Gambaran Surga Sebenarnya
  • Ciri Wanita yang Allah “Memilih” dan “Memuliakan”
  • Dulu Hati Muslimah Terluka, Sekarang Penuh Cinta
  • Kesaksian Leah, Wanita Islam Yang Mengalami Keselamatan
  • Seorang Muslimah Menemukan Cinta Sejati dari Isa Al-Masih

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Cinta Allah Bagi Seorang Perempuan Muslim
  • Pergumulan Muslimah Perihal Gambaran Surga Sebenarnya
  • Berhijrah Dan Kunci Ketenangan Hati
  • Lima Wanita Terkemuka Dalam Islam
  • Dulu Hati Muslimah Terluka, Sekarang Penuh Cinta

Artikel Yang Terhubung

  • Nabi Islam Dan Ide Bahwa Maryam Adalah Ibu Allah
  • Larangan Mengadopsi Anak Dalam Islam
  • Pandangan Ulama dan Hukum Sunat Bagi Wanita Islam
  • Hukum Aborsi Dalam Islam Dan Nasrani

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Renungan Berkala Isa dan Kaum Wanita

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat Isa Dan Kaum Wanita setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Kaum Wanita

Footer

Hubungi Kami

Apabila Anda memiliki pertanyaan / komentar, silakan menghubungi kami dengan menekan tombol di bawah ini.

Hubungi Kami

Social Media


Facebook

Twitter

Instagram

YouTube
App Isadanislam
Hak Cipta © 2009 - 2021 Dialog Agama Isa Islam Dan Kaum Wanita. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami