Mempunyai anak berprestasi adalah dambaan setiap orang tua. Misalnya, menjadi juara pertama di sekolahnya. Atau, menjadi anak terpandai di bidangnya. Berbagai usaha kerap dilakukan para orang tua, agar anaknya menjadi “ter”pintar, “ter”cantik, dlsbgnya.
Orang-orang “Ter”ahli di Bidangnya
Bila Anda mencari di internet, Anda dapat menemukan orang-orang terpintar di bidang mereka masing-masing. Contohnya adalah ahli filsafat. Lao Zi [Lao Tzu], Confucius, Socrates, Plato, Aristotle, John Locke, Jean-Jacques Rousseau, Karl Marx. Mereka adalah ahli filsafati utama di sejarah dunia.
Sehingga, untuk bidang filsafat, orang-orang di atas layak diberi awalan “ter” di depan namanya. Dan pada masa hidupnya, mereka pun dapat dikatakan “terkemuka”.
Maryam, Perempuan Terkemuka Di Dunia
Salah satu ayat Al-Quran yang menjelaskan tentang Maryam berkata, “Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu . . . dan melebihkan kamu diatas segala wanita di dunia” (Qs. 3:42).
Maryam disebutkan sebagai wanita yang “dilebihkan Allah di atas segala wanita.” Dari ayat tersebut, bukankah dapat diberi awalan “ter” di depan nama Maryam, “termulia” misalnya?
Mengapa Maryam Dilebihkan di Antara Wanita?
Jika seseorang dilebihkan “di atas segala wanita di dunia” oleh Allah, inilah sesuatu yang menarik perhatian. Terlebih wanita tersebut adalah Maryam, yang sudah jelas tidak berbuat apa-apa, kecuali melahirkan Isa Al-Masih.
Mengapa Ibu Ibrahim, Musa, Daud, atau ibu nabi lain tidak dilebihkan “di atas segala wanita”? Mengapa ibu nabi umat Islam tidak dijunjung tinggi seperti Maryam? Pertanyaan-pertanyaan ini sungguh pantas direnungkan, bukan?
Maryam Dilebihkan Karena Melahirkan Isa Al-Masih
Lima ratus tahun sebelum lahirnya Isa Al-Masih, nabi Allah memberikan satu ramalan. “Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan . . . .” (Kitab Nabi Besar Yesaya 9:6-7).
Mungkinkah Maryam perempuan terkemuka di dunia karena ia yang melahirkan Isa Al-Masih? Jelas Nabi Besar Yesaya mendapat wahyu bahwa Isa Al-Masih adalah Penasihat Ajaib dan Raja Damai yang akan memerintah atas seluruh dunia.
Isa Al-Masih Raja Damai dan Penyelamat Dunia
Maryam termulia di atas segala wanita, karena ia melahirkan Kalimattulah, Sang Raja Damai! Kitab Suci Injil menuliskan, “Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka” (Injil, Rasul Besar Matius 1:21).
Bukan saja Isa akan datang sebagai Raja Damai. Ia juga sudah mati tersalib menjadi Juruselamat Dunia, “. . . Dialah benar-benar Juruselamat dunia” (Injil, Rasul Besar Yohanes 4:42).
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Mengapa justru Allah melebihkan Maryam di atas segala wanita di dunia, dan bukan Siti Aminah atau Siti Khadijah?
- Apakah yang melandasi sehingga Al-Quran dalam Qs. 3:42 berkata bahwa Maryam dilebihkan Allah di atas segala wanita di dunia?
- Menurut saudara, apakah gelar “dilebihkan di atas segala wanita di dunia” yang disematkan Al-Quran kepada Maryam, ada hubungannya dengan Isa Al-Masih sebagai Kalimatullah? Sebutkan alasan saudara!
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda*****pada komentar-komentar yang kami merasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Apakah Maryam Perempuan terkemuka di dunia?”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718.
Apabila Anda memiliki keinginan untuk didoakan, silakan mengisi permohonan doa dengan cara klik link ini.
*****
Umat Kristiani maupun Muslim sama-sama mengakui Maria atau Maryam adalah wanita yang dilebihkan Allah di atas segala wanita di dunia. Bahkan Maryam merupakan satu-satunya wanita yang namanya diabadikan dalam Al-Quran, yakni surah ke-19 yang disebut surah Maryam.
Maryam menjadi panutan bagi wanita Islam di dunia. Dalam Al-Qur’an, Allah memilih Maryam di atas semua perempuan di seluruh dunia untuk melahirkan Putra yang Maha Suci, yang dikandung oleh Rohul Kudus.
Dalam Injil, disebutkan Maryam melahirkan Sang Firman Allah, dan diperkuat Al-Quran dengan menyebut-Nya Kalimatullah. Firman Allah, Kalimatullah adalah wujud Isa Al-Masih, Sang Penyelamat umat manusia.
Salam.
*****
Sdr. Mimie,
Terimakasih untuk jawaban Anda bagi tiga pertanyaan fokus artikel di atas.
Apa yang Anda sampaikan benar. Kiranya hal ini dapat menggugah kesadaran kita bersama terhadap informasi sangat penting dalam Al-Quran (Qs 3:42) yang selama ini terlewatkan begitu saja.
Dikatakan sangat penting karena melalui rahim Maryam, Isa Al-Masih yang Mahasuci itu lahir ke dunia untuk menyelamatkan kita, manusia berdosa (Injil Matius 1:21).
~
Yuli
*****
Terimakasih, tulisan Anda membuat saya tertarik.
Sebagai pembaca saya akan menjawab 3 pertanyaan yang Anda ajukan:
1. Allah melebihkannya karena Allah mempunyai kebebasan untuk berkehendak.
2. Kita semua tahu bahwa Maryam adalah wanita termulia di dunia. Akan tetapi, tahukah Anda siapa wanita termulia di akhirat? Bisa jadi itu adalah Anda, karena Anda berpeluang untuk menjadi wanita termulia di akhirat.
3. Bisa jadi karena Maryam melahirkan seorang manusia yang bernama Isa Al-Masih yang bergelar Kalimatullah.
*****
Sdr. Damai,
Terimakasih untuk ketertarikan Anda atas artikel di atas. Kami sangat menghargai kesediaan Anda berpartisipasi melalui penjawaban 3 fokus pertanyaan.. Berikut tanggapan kami:
1. Anda benar! Allah memiliki kedaulatan dalam setiap keputusan-Nya. Namun Al-Quran sendiri pun menjelaskan alasan mengapa Allah memilih Maryam, bukannya wanita lain.
2. Dasar dari Qs 3:42 (kedaulatan Allah memilih Maryam)) diperjelas pada Qs 3:45 yakni karena dari rahim Maryam, lahirlah Isa Al-Masih, Kalimatullah yang terkemuka di dunia & akhirat. Isa Al-Masihlah yang membawa dampak langsung bagi keselamatan manusia. Sebaliknya, pertanyaan tentang siapakah wanita yang terkemuka di akhirat bukan hal penting karena hanya Allah, Sang Penguasa akhirat (bukan manusia), yang menjadi fokus pujian dan kemuliaan.
3. Ya, Anda benar. Memang itulah yang dituliskan Al-Quran mengenai alasan terpenting Allah memilih Maryam karena Ia melahirkan Isa Al-Masih yang terkemuka di dunia & akhirat. Disebut demikian karena Isa, satu-satunya Pribadi yang dapat membebaskan manusia dari hukuman kekal akibat dosa melalui pengorbanan-Nya.
Nah kini, tidakkah Anda melihat betapa kedaulatan (kehendak dan kebebasan) Allah sungguh berdampak bagi kesejahteraan Anda? Bersediakah Anda menerima kasih pengorbanan-Nya?
~
Yuli
~
Kalau kalian sudah tahu bahwa Yesus lahir dari rahim Maria, mengapa kalian mempertuhankannya? Mungkinkah Tuhan lahir dari rahim wanita?
~
Sdr. Netral,
“Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau, maka Aku memberikan manusia [Yesus/Isa Al-Masih] sebagai gantimu, …” (Kitab Nabi Yesaya 43:4)
Inilah alasan Allah turun ke dunia untuk menjelma menjadi Manusia Suci bernama Yesus. Bagi Allah, manusia berdosa tetaplah berharga. Maka, oleh kasih-Nya yang agung, Ia merelakan diri-Nya menjadi pengganti untuk menanggung hukuman kekal (neraka) yang seharusnya manusia berdosa tanggung.
Tentu Anda masih ingat hukum Taurat tentang “nyawa ganti nyawa”, bukan (Kitab Ulangan 19:21)? Ini mengandung 2 makna, yakni keadilan Allah & keselamatan yang hanya bisa terjadi bila ada penebusan. Untuk menebus nyawa manusia berdosa dari neraka, diperlukan penumpahan darah dari Manusia Suci untuk menebus/menggantinya.
Secara alamiah, bukankah manusia sejati lahir dari rahim wanita? Nah, Itulah alasan Allah memilih cara alamiah untuk membuktikan kesejatian penjelmaan-Nya sebagai manusia Yesus.
~
Yuli
~
Saudara Nasrani:
Kalau memang Yesus Tuhan yang memiliki “kuasa atas diri-Nya sendiri”, Ia bisa hadir ke dunia tanpa perlu tercipta dari rahim Maria. Bukankah dunia ini hadir karena kuasa-Nya? Dimana sifat-Nya sebagai yang Maha kuasa kalau Dia tidak mampu meghadirkan diri-Nya sendiri?
~
Sdr. Netral,
Yesus yang adalah Allah Mahakuasa sanggup hadir ke dunia dengan cara apapun. Namun, rancangan kehadiran-Nya sebagai Manusia Sejati diwujudkan-Nya dengan cara yang paling alamiah dan masuk akal, yaitu lahir dari rahim wanita!
Jika Yesus tiba-tiba muncul ke dunia tanpa proses kelahiran, tentu Ia tidak dapat disebut sebagai Manusia Sejati, bukan? Nah, mengapa Ia perlu datang ke dunia menjadi Manusia Sejati? Kami telah membahas sebelumnya. Silakan baca kembali (# Staff Isa Islam dan Kaum Wanita 2015-05-29 09:15) karena sangat penting bagi masa depan akhirat Anda.
~
Yuli
~
Untuk Sdr. Damai,
Benar, Allah punya kehendak mutlak yang memilih Maryam melahirkan Putra yang Maha Suci sebagai jembatan penghubung kepada-Nya yang telah terputus akibat dosa-dosa kita.
Untuk Sdr. Netral,
Bukankah Maryam mengandung dari Roh Kudus tanpa hubungan biologis? Ini adalah bukti nyata kemahakuasaan Allah.
Saya, senantiasa berdoa agar saudara-saudara juga dipilih Allah menjadi penghuni mulia dalam kerajaan sorga.
~
Sdri. Mimie,
Amin! Itulah doa kita bersama bagi rekan-rekan semua agar diselamatkan dan menjadi penghuni sorga melalui karya keselamatan Isa Al-Masih.
Terimakasih untuk komentar Anda bagi Sdr. Damai dan Sdr. Netral, kiranya dapat menjadi sarana berkat bagi kita semua.
~
Yuli
~
Untuk Sdr.Mimie:
Walaupun Yesus terlahir suci tanpa ayah, itu belum bisa memberi bukti bahwa Dia adalah Tuhan. Siapa yang berkuasa atas Yesus ketika Yesus masih berupa benih di dalam kandungan Maria? Berkembang menjadi janin, bayi, hingga menjadi besar?
Apa kalian kira Yesus lahir dari rahim Maria langsung sebagai pria dewasa?
~
Sdr. Netral,
Mari simak ulang apa yang disampaikan Sdri. Mimie: “…Maryam mengandung dari Roh Kudus…”. Pernyataan ini Sdri. Mimie ambil dari ayat Injil berikut:
“Jawab malaikat itu kepadanya: “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah” (Injil, Rasul Lukas 1:35)
Nah, siapakah “Roh Kudus” dan “Allah Yang Mahatinggi”? Dialah yang memelihara kehamilan Maria atas janin Yesus. Nah, bagaimana kedudukan Yesus dibandingkan dengan Roh Kudus dan Allah Yang Mahatinggi? Mari simak sabda Yesus kepada murid-murid-Nya dalam ayat Injil berikut: “…jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus” (Injil, Rasul Besar Matius 28:19).
Ayat di atas jelas menginformasikan bahwa Bapa, Anak [Yesus], dan Roh Kudus adalah satu hakikat, yaitu Allah yang Maha Tinggi. Nah, tentu saja dalam peristiwa Yesus di dalam kandungan, kuasa Allah menjaga diri-Nya sendiri, bukan? Karena tak ada hal lain yang melampaui Allah selain diri-Nya sendiri!
~
Yuli
~
Sadarlah kawan, bahwa iman kalian sesungguhnya dibentuk oleh ilusi (khayal), bukan oleh akal. Iman tanpa akal adalah buta.
Yesus hanya diberi “sebagian” kemuliaan oleh Tuhan untuk membuktikan kemuliaan Tuhan itu sendiri. Mengapa kalian ingkar dengan mempertuhankan Yesus?
~
Sdr. Netral,
Jika iman Kristiani yang didasarkan pada Alkitab sebagai firman Allah adalah iman yang buta tanpa akal, bagaimana Anda menjawab secara logis (akal sehat) atas pertanyaan-pertanyaan logis kami di atas demi mengargumentasikan iman Kristiani kami?
Kami tunggu argumentasi logis Anda. Perlu diingat, argumentasi logis selalu disertai bukti dan fakta yang sahih, bukan sekedar retorika.
~
Yuli
~
Ringkasan cerita “Sebelum Perjanjian Lama”:
Allah hidup di surga. Dia adalah Bapa Surgawi kita. Kami tinggal di surga bersamanya. Kami tinggal bersamanya lama. Dia mengajarkan kita banyak hal. Di surga kita tidak memiliki tubuh daging-dan-darah. Kami memiliki tubuh roh. Tubuh roh kita tampak seperti tubuh daging-dan-darah yang kita miliki sekarang. Kami adalah anak-anak roh Allah. “Bapa Surgawi satu hari berbicara dengan semua anak-anaknya.” Dia mengatakan dia akan membuat bumi kita. Dia mengatakan kita bisa pergi ke bumi. Dia mengatakan kita harus pergi untuk mendapatkan tubuh daging-dan-darah.
Persoalannya, adakah Mariam isteri Bapa Surgawi yang melahirkan anak-anak yang tidak memiliki tubuh daging-dan-darah? Kalau bukan, siapa nama isteri Bapa Surgawi di surgawi?
~
Sdr. Sofia,
Dari sumber manakah Anda mendapatkan dongeng ini? Dongeng ini jelas tidak bersumber dari Alkitab. Karenanya kami tidak perlu menjawab pertanyaan Anda karena Alkitab sebagai firman Allah tidak memuatnya.
~
Yuli
~
Sdr. Yuli,
Sumbernya dari Alkitab “Perjanjian Lama” yang ditulis oleh seorang penganut Mormon.
Persoalannya, banyak konflik antara “Perjanjian Lama” dan “Perjanjian Baru” membuktikan ajaran Kristiani telah dikorupsi serta dimodifikasi.
Perlu dimengerti bahwa setelah kelahiran Rasullah dan ajaran agama Islam, kemuliaan Siti Mariam waktu zaman beliau sudah berlalu. Kini, gadis-gadis, wanita-wanita, dan ibu-ibu Islam lebih mulia daripada Siti Mariam. Bermula Khadijah, Aishah, dan lain-lain hingga kini.
Waktu zaman Siti Maria, beliau seorang yang sangat suci bersih (dara) daripada gadis dan wanita lainnya. Ketika itu, para gadis dan wanita hidup dalam kemaksiatan.
~
Sdr. Sofia,
Kitab Mormon berisi sejarah penghuni benua Amerika awal yang dirujuk dari seorang “nabi” di benua tersebut pada tahun 4 SM. Sedangkan Alkitab Perjanjian Lama ditulis mulai tahun 1450 SM hingga 400 SM oleh nabi-nabi Israel yang dituntun Allah untuk menuliskan firman-Nya.
Kesimpulan: tidak ada hubungan antara Alkitab dengan kitab Mormon! Jadi, asumsi bahwa ajaran Kristiani telah dikorupsi dan dimodifikasi terpatahkan dengan fakta di atas.
Mengenai zaman Maryam hidup, Anda perlu belajar sejarah bangsa Yahudi. Siapapun kedapatan berbuat maksiat (zinah), hukumannya rajam (baca: Injil Yohanes 8:4-5). Jadi, Anda perlu menyodorkan bukti yang sahih, dari mana Anda menyimpulkan pada zaman tersebut banyak wanita berbuat maksiat? Hukum agama Yahudi ditegakkan sangat ketat, Saudaraku.
Qs 3:43 dan Qs 3:45 menyatakan Allah mensucikan Maryam karena gadis tsb (belum pernah bersuami) dipilih untuk melahirkan Isa Al-Masih yang suci (Qs 19:19), yang terkemuka di dunia dan akhirat. Itulah sebabnya Maryam disebut wanita termulia di dunia.
Seandainya Khadijah & Aishah lebih mulia daripada Maryam, tentu Al-Quran juga menuliskannya, bukan? Bukankah mereka hidup pada zaman Al-Quran ditulis? Kenyataannya, Al-Quran hanya menulis Maryam sebagai wanita termulia di dunia.
~
Yuli
~
Sdri. Yuli,
Tahukah kamu di dalam kitab Talmud (Yahudi) berkata, “Siti Maryam disebut stada, sebagai seorang pelacur,” (Hal. 31). Alkitab tidak punya kisah riwayat hidup Siti Maryam dan wanita-wanita Kristen dipandang hina dengan martabat yang rendah sekali.
Tidak malukah kamu mengunakan/meminjam ayat-ayat Al-Quran yang mempertahankan kemuliaan Siti Maryam yang tidak ada di dalam Alkitab. Seharusnya kamu gunakan Alkitab untuk mempertahankan martabat wanita-wanita Kristen, bukan Al-Quran.
Apakah kamu mau wanita-wanita Islam memeluk agama Kristen tanpa perlu menutup tubuh hiljab/kerudung/busana supaya mereka dapat memperlihatkan aurat sehingga membangkitkan nafsu pria, menjadi model porno, dan melahirkan anak di luar nikah sebagainya wanita-wanita Kristen / Katholik di negara barat?
~
Sdr. Sofia,
Masih ingatkah Anda dengan komentar kami tentang tidak adanya hubungan antara Alkitab dengan kitab Mormon? Kini, Anda mengulangi kesalahan yang sama dengan mencampuradukkan isi Alkitab dengan Talmud. Talmud bukan bagian dari Alkitab! Alkitab adalah firman Allah yang diwahyukan melalui nabi-nabi Israel pilihan Allah sendiri. Sedangkan Talmud hanyalah karya orang-orang Israel (bukan firman Allah) yang berisi hukum sipil, pedoman, tafsiran, & petunjuk. Tidak tahukah Anda tentang sejarah banyaknya pemimpin Yahudi yang menolak Isa sebagai Mesias? Tentu sangat masuk akal bila mereka memutarbalikkan fakta seputar kehidupan Isa termasuk Maryam ibunya, bukan?
Saudaraku, dapatkah Anda tunjukkan ayat di dalam Alkitab yang merendahkan martabat wanita? Bukankah sejak dalam Taurat pun (5 kitab pertama Alkitab) Allah menetapkan kesetaraan pria-wanita (Kejadian 2:18)?
Jika Anda membaca Alkitab, maka di sana pun Maryam ibunda Isa juga mendapatkan kedudukan terhormat (baca Injil Lukas 1:28-38) di hadapan Allah karena ia dipilih melahirkan Isa Sang Mesias.
Saudara, dengan membaca keteladanan Maryam di dalam Alkitab, maka tidak ada alasan bagi Anda untuk mengaitkan antara “wanita-wanita Barat” yang Anda contohkan dengan wanita Kristen / Katholik sejati pengikut Isa Al-Masih.
~
Yuli
~
“…Sdr. Sofia, “Talmud bukan bagian dari Alkitab!”…”
Bukankah lebih baik kamu, orang-orang Kristen mempertahankan penghinaan Yahudi terhadap Isa dan Maryam?
Yuli menyimpulkan bahwa keteladanan Maryam di dalam Alkitab dicontohkan dengan wanita Kristen / Katholik sejati pengikut Isa Al-Masih.
Tanggapan: Apakah ada gadis/wanita/ibu-ibu Kristen dari bangsa apa pun mengikut teladanan Maryam yang mempunyai ahklak dan martabat yang termulia seperti memakai kerudung/hijab, menutup aurat, menjaga kesucian perawan sebelum berumahtangga dan sebagainya? Bukankah hanya wanita-wanita Islam saja yang mengikuti teladanan Mariam dan juga Khadijah, Aisha dan lain-lain?
Sepatutnya kamu benahi dahulu wanita-wanita Kristen yang tidak berakhlak dan bermartabat menjadi wanita sejati seperti Maryam.
~
Sdr. Sofia,
Menurut Anda, mana yang layak dipercayai: perkataan manusia, atau firman Allah? Jika Anda mengajak kami lebih mempercayai Talmud dan mengabaikan Alkitab sebagai firman Allah, maka Anda sedang menolak Allah yang Maha Benar dan mempercayai perkataan manusia yang penuh dengan tipu muslihat dan dosa. Jadi, silakan berintrospeksi diri.
Sdr. Sofia, silakan buka kembali catatan sejarah dunia. Mode pakaian hijab telah ada jauh hari sebelum Islam ada. Pada masa Maryam pun (7 abad sebelum Islam), para wanita Yahudi juga mengenakannya. Alkitab maupun Al-Quran kitab Anda tidak pernah menyebutkan Maryam dipilih Allah menjadi wanita termulia di dunia karena ia berhijab. Melainkan karena melalui rahimnya, Allah yang Maha Mulia berkenan hadir ke dunia dalam diri Isa Al-Masih, Sang Penyelamat manusia (Injil Matius 1:21) sehingga Isa layak disebut yang terkemuka di dunia dan akhirat (Qs 3:45).
~
Yuli
~
Untuk Sdr.Nasrani,
Kalian mengatakan bahwa Yesus mengalami perkembangan di dalam rahim Maria dari benih kecil hingga menjadi besar karena dipelihara Roh Kudus. Apakah Roh Kudus lebih berkuasa daripada Yesus? Bagaimana kalian menjelaskan hal ini ketika Yesus dan Roh Kudus adalah satu kesatuan dengan Bapa di dalam Allah?
~
Sdr. Netral,
Perlu Anda sadari, yang terkutip berikut adalah kalimat Anda sendiri, bukan dari kami: “… Yesus mengalami perkembangan di dalam rahim Maria dari benih kecil hingga menjadi besar karena dipelihara Roh Kudus …”.
Sebaliknya, iman kami didasarkan pada ayat Injil berikut: “Jawab malaikat itu kepadanya: “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah” (Injil, Rasul Lukas 1:35).
Nah, beda makna dengan kesimpulan Anda, bukan?
Ayat Injil menyatakan Roh Kudus dan kuasa Allah Yang Mahatinggi menaungi Maria. Allah Yang Maha Tinggi adalah Allah Tritunggal (Bapa, Yesus, dan Roh Kudus). Roh Kudus disebut secara khusus untuk menegaskan bahwa Yesus yang dikandung Maria adalah kudus, Anak Allah, bagian dari Allah Yang Maha Tinggi.
Dengan demikian, tak ada alasan untuk memunculkan pertanyaan seperti yang Anda buat, “Apakah Roh Kudus lebih berkuasa daripada Yesus?” Jawabanya jelas: Sama kuasanya karena Roh Kudus dan Yesus hakikatnya satu, Allah Yang Maha Tinggi.
~
Yuli
~
Untuk Nasrani,
Sederhana saja saja. Trinitas itu valid sebagai kebenaran kalau diakui oleh ketiga unsurnya yaitu Bapa, Yesus, dan Roh Kudus. Mana pernyataan ketiga -Nya kalau mereka adalah satu dalam Allah?
Yang ada hanya ayat Alkitab yang menyatakan bahwa Yesus adalah Bapa (Firman yang telah menjadi manusia). Dimana Roh Kudus? Apa bukti bahwa Roh Kudus itu benar ada seperti tertulis di dalam Alkitab?
Apa bukti bahwa Alkitab itu benar firman Tuhan ketika isinya kacau, penuh pertentangan, berisi ajaran kekejaman dan pornografi, penuh ayat-ayat bohong dan bertentangan dengan pengetahuan? Alkitab adalah kitab karangan manusia dan Trinitas adalah konsep ajaran Paulus. Kalian adalah pengikut ajaran Paulus.
~
Sdr. Netral,
Silakan mendiskusikan pokok bahasan berikut pada artikel yang sesuai, di sana Anda mendapatkan ayat-ayat Alkitab yang Anda tanyakan:
– Allah Trinitas: http://tinyurl.com/d472uyd
– Alkitab firman Allah: http://tinyurl.com/6uh4jag
– Pengikut Isa Al-Masih, bukan pengikut Paulus: http://tinyurl.com/7srwflg
Kami perlu meluruskan kekeliruan Anda berkenaan dengan kutipan kalimat Anda berikut:
“…ayat Alkitab yang menyatakan bahwa Yesus adalah Bapa (Firman yang telah menjadi manusia)…”.
Yesus bukan Bapa karena kedua-Nya adalah [u]Pribadi yang berbeda[/u], namun [u]satu hakikat, yaitu Allah[/u]. Ini adalah makna yang terkandung dalam sabda Yesus pada Injil Yohanes 10:30.
~
Yuli
~
Roh Roh kudus adalah benteng terakhir kalian untuk melegitimasi kebenaran Alkitab. Apa bukti bahwa Roh kudus itu benar-benar Kudus?
Kalau Yesus adalah Tuhan yang “berkuasa atas diri-Nya sendiri”, Ia tidak perlu hadir dari rahim Maria, kecil hingga menjadi besar, karena Ia bisa langsung hadir ke dunia sebagai manusia dewasa!
~
Sdr. Netral,
Mengenai pertanyaan Anda tentang proses alamiah Yesus dalam keberadaan-Nya sebagai manusia, kami sudah pernah menjawabnya. Silakan baca lagi: # Staff Isa Islam dan Kaum Wanita 2015-06-01 11:49.
Simaklah ulang Injil Lukas 1:35 “Jawab malaikat itu kepadanya: “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah”.
Roh Kudus Allah menyertai Isa Al-Masih yang kudus. Bahkan, Al-Quran pun menyebut Isa suci (Qs 19:19), bukan? Nah, tidakkah ini sangat jelas membuktikan kekudusan Roh Kudus sebagai Allah yang Maha tinggi dan Mahasuci?
~
Yuli
~
“… Simaklah ulang Injil Lukas 1:35 “Jawab malaikat itu kepadanya: “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah”.
Respons: Dengan mengutip ayat ini, terbuktilah sudah bahwa sesungguhnya kalian tidak mengenal Roh Kudus dihati kalian, kecuali mengenalnya hanya melalui Alkitab. Alkitab adalah tulisan Paulus. Kalian adalah pengikut ajaran Paulus.
~
Sdr. Usil,
Silakan simak ulang alamat surat pada ayat Injil di atas. Siapa penulis Injil Lukas? Apakah Paulus? Saran kami, bacalah kembali artikel berikut (http://tinyurl.com/cklzmwt) agar Anda tidak makin disesatkan dengan informasi yang tidak berdasarkan fakta.
Ohya Sdr. Usil, tentu Anda setuju bahwa hanya orang yang pernah makan cabai rawit yang benar-benar tahu cabai itu pedas, bukan? Nah, demikian juga dengan Roh Kudus. Jika seseorang tidak hidup di dalam iman kepada Yesus, ia tidak bisa merasakan kehadiran Roh Kudus dalam hidupnya.
Maka, tak ada cara apapun yang ampuh untuk membuktikan kepada Anda selain Anda mengalaminya sendiri. Keputusan ada di tangan Anda: menerima, atau menolak Yesus.
~
Yuli
*
1. Maryam dilebihkan di atas segala wanita di dunia bukan karena Maryam melahirkan Isa, tapi karena pada saat malaikat menyampaikan hal tersebut, Maryam belum mengandung dan ia wanita sholehah luar biasa yang taat dalam beribadah kepada Allah SWT.
2. Qs 3:42 juga berlandaskan pada jawaban #1 diatas, tetapi bagi admin tolong belajar lagi bahasa Arab dan jangan memotong-motong terjemahan dari sebuah ayat karena pada akhir terjemahan tersebut seharusnya berbunyi “…..segala wanita di dunia (yang semasa dengan kamu)”
3. Justru karena Maryam begitu taat kepada Allah SWT, Allah SWT memberinya anak yang diberi nama Isa.
Admin, coblaha belajar lagi sejarah mengenai kelahiran Maryam sampai melahirkan Isa, juga pelajari Qs 3:42 surah Maryam agar tambah pintar.
*
Sdr. Salamuddin,
Terimakasih untuk partisipasi Anda menjawab tiga pertanyaan fokus. Berikut tanggapan kami:
#1: Bagaimana dengan Siti Aminah dan Siti Khaijah, apakah mereka bukan wanita sholehah? Bukankah sama seperti Maryam, istri Ibrahim dan istri Zakaria juga diberitahu akan mengandung sebelum mereka mengandung? Namun mengapa hanya Maryam yang disebut “dilebihkan dari segala wanita”?
#2: Bagaimana Anda menjelaskan Qs 3:45? Apakah ayat ini tidak ada hubungannya dengan Qs 3:42? Padahal ada dalam surah yang sama, pasal yang sama, hanya selisih dua ayat dan keduanya menuliskan hubungan antara sang ibunda yang disebut “dilebihkan dari segala wanita” dan Sang Putra yang dikatakan “terkemuka di dunia dan akhirat”?
#3: Jika Muslim menganggap Muhammad lebih mulia daripada gelar “terkemuka di dunia dan akhirat”-Nya Isa Al-Masih, mengapa Maryam yang Anda anggap taat kepada Allah SWT tidak Allah karuniai Muhammad saja sebagai anaknya? Mengapa harus Isa Al-Masih? Toh buktinya ibunda Muhammad tidak pernah mendapatkan gelar seperti Maryam. Mengapa?
Saudaraku, tahukah Anda kapan Injil ditulis? Tujuh abad sebelum Al-Quran ada. Peristiwa kelahiran dan kehidupan Isa dicatat dalam Injil yang penulisnya adalah para saksi mata. Jadi, akal sehat Anda tentu bisa menelaah, manakah sumber yang tepercaya?
~
Yuli
~
Membaca situs ini membuat saya semakin cinta pada agama saya. Terimakasih atas pencerahannya.
Saya sangat mencintai Islam sampai tetes darah penghabisan dan itu semua karena Anda.
~
Sdr. Seby,
Apa yang membuat Anda sangat mencintai Islam?
Apakah karena nabi Anda mengharuskannya sehingga jika memurtadinya, Anda pasti mendapat azab neraka?
Namun, sudahkah Anda pertimbangkan ulang dari apa yang ditulis Al-Quran tentang Maryam yang dilebihkan atas semua wanita di dunia (Qs 3:42) karena telah melahirkan Isa Al-Masih yang disebut terkemuka di dunia dan akhirat (Qs 3:45)? Mengapa gelar yang sama tidak diberikan kepada ibunda nabi Anda yang sangat Anda[u] agungkan[/u]? Ataukah karena Al-Quran sendiri tidak pernah mencatat Muhammad sebagai orang yang terkemuka di dunia dan akhirat sama seperti Isa Al-Masih?
Merujuk kata “ter”, bukankah artinya “paling”? Jika “terkemuka” di dunia dan akhirat, bukankah hanya Allah saja yang berhak menyandangnya? Jadi, bukankah Al-Quran mengakui keilahian Isa? Maka, apakah layak orang yang beriman kepada Isa Al-Masih diazab neraka? Bukankah neraka tersedia bagi orang yang mengagungkan selain Tuhan?
~
Yuli
~
Saudaraku, cukuplah Allah memuliakan bunda denga tahap kemulian makhluk ciptaan-Nya, tidak sampai melebihi dari itu. Dengan kasih dan adil, tagihan dan balasan yang menciptakan aku dan kamu, ibumu terpilih. Atas usaha ibumu, nikmat yang dititipkan dan dimanfaatkanya seperti lakunya bunda Maryam, ibumu terpilih untuk melahirkan seorang anak, anak yang baik dan ingin mengerti, ya kamu, seperti kamu. Kamu adalah kebesaran Allah. Sememangnya kamu buktinya, kekuasaan penciptaan-Nya. Apakah harus aku meyembah kamu sebagai kebesaran Allah seperti aku harus meyembah kalimah Allah? Seperti aku menuhankan pepohonan? Ukiran batu-batuan? Apa aku jadikan kamu berhala? Tidakkah tertulis berhala daging itu wujud? Tidakkah tertulis dia yang kamu percaya menadah tangan ke langit dan sujud sebagaimana seorang Muslim?
~
Sdr. 141414,
Bila Anda mencermati isi artikel di atas, sehubungan dengan gelar yang disematkan Al-Quran kepada Maryam sebagai “yang dilebihkan atas segala wanita di dunia”, tidak ada kesan sama sekali untuk mengajak para pembaca menyanjung Maryam seperti Tuhan. Sebaliknya, justru Qs 3:42 ini membimbing kita untuk merenungkan lebih jauh, mengapa gelar tsb jatuh kepada Maryam, bukan kepada ibunda Muhammad, Ibrahim, atau juga ibunda kita masing-masing? Tentu Al-Quran memiliki jawabannya, bukan?
Mari cermati tiga ayat setelahnya, yakni Qs 3:45 yang berbunyi sbb: “(Ingatlah), ketika Malaikat berkata: ‘Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kalimat dari-Nya, namanya Al-Masih ‘Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat …”. Ayat inilah yang memberikan jawaban mengapa Maryam mendapatkan gelar tsb. Sebab yang dilahirkannya adalah Isa Al-Masih, Kalimat Allah yang terkemuka di dunia dan akhirat. Nah, bukankah “Kalimat Allah” adalah Firman-Nya? Dan bukankah Firman Allah adalah bagian tidak terpisahkan dari diri Allah? Jika bukan, tentu Allah bisu tanpa firman-Nya, bukan? Maka, ketika Kalimat Allah itu adalah Allah sendiri, apakah Ia tidak wajib kita sembah? Maka pertanyaannya, jika kita menolak menyembah Allah, lalu siapa yang kita sembah selama ini?
~
Yuli
~
Cobalah Anda baca ulang Qs 3:45. Itu hanya ayat yang menerangkan tentang lahirnya Nabi Isa dari seorang perempuan bernama Maryam. Yang lebih membingungkan, mengapa umat Kristen menganggapnya Tuhan? Dan Anda menghubungkannya dengan Injil Matius 1:21.
Umat Islam yang mengikuti Muhammad juga akan terbebas dari dosa atau tidak akan berdosa. Begitu juga dengan Anda mengikuti Nabi Isa/Yesus akan terbebas dari dosa. Tapi umat Islam tidak menganggap Muhammad Tuhan, melainkan.hanya seorang nabi dan rasul.
~
Sdr. Raditya,
Berikut kami kutipkan bunyi Qs 3:45 sebagaimana Anda maksudkan:
“(Ingatlah), ketika Malaikat berkata: ‘Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) dari-Nya, namanya Al-Masih ‘Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah)”.
Dari ayat tsb jelas dituliskan bahwa Isa Al-Masih adalah “kalimat dari-Nya”. Bukankah kalimat Allah adalah Firman Allah? Apakah Firman Allah bukan Allah? Jika bukan, tentu Allah bisu tidak bisa berfirman, bukan? Juga, di ayat tsb dengan jelas dituliskan Isa adalah “seorang terkemuka di dunia dan di akhirat”. Selain Allah, masih adakah yang terkemuka di dunia dan akhirat menyamai-Nya? Bukankah Anda meyakini Allah tidak bisa dipersekutukan? Jadi, saat Al-Quran menyebut Isa memiliki kedudukan yang sama seperti Allah (“terkemuka di dunia dan akhirat”), dengan kata lain Isa itulah Allah, bukan? Mari renungkan hal ini baik-baik.
~
Yuli
~
Tidak ada Al-Quran yang menyatakan Allah dan Nabi Isa mempunyai kedudukan yang sama atau setara. Atau kalimat ini membuat Anda berpikir seperti itu? “… seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah)”.
Kalau saya tanya kepada anak SMP, adakah kalimat tersebut yang mengartikan Allah dan Nabi Isa setara? Mereka pasti menjawab, Anda yang mengatakannya.
~
Sdr. Raditya,
Mari renungkan kembali dengan kejernihan logika atas pertanyaan kami sebelumnya:
“Dari ayat tsb jelas dituliskan bahwa Isa Al-Masih adalah “kalimat dari-Nya”. Bukankah kalimat Allah adalah Firman Allah? Apakah Firman Allah bukan Allah? Jika bukan, tentu Allah bisu tidak bisa berfirman, bukan? Juga, di ayat tsb dengan jelas dituliskan Isa adalah “seorang terkemuka di dunia dan di akhirat”. Selain Allah, masih adakah yang terkemuka di dunia dan akhirat menyamai-Nya? Bukankah Anda meyakini Allah tidak bisa dipersekutukan?“.
Mudah-mudahan Anda dapat menjawabnya dengan tepat, sebab jawaban yang tepat inilah yang menjadi jawaban final atas pertanyaan Anda.
~
Yuli