Apakah wanita mempunyai peranan penting dalam agama Islam? Sering terasa agama Islam untuk kaum pria saja. Dengan mempertimbangkan lima wanita terkemuka dalam Islam yang ada pada awal agama Islam dimulai, kita akan lebih menghargai kaum wanita.
Berikut daftar lima wanita terkemuka dalam Islam:
(5) Ibu Muhammad – Siti Aminah binti Wahab
Siti Aminah adalah ibu dari Muhammad. Siti Aminah lahir di Mekkah. Ayahnya pemimpin salah satu suku Arab. Siti Aminah disebut juga “Bunga Quraisy.” Dia menikah dengan Sayyid Abdullah bin Abdul Muthalib. Tiga bulan sebelum Muhammad lahir, suaminya, Abdullah, meninggal dunia.
Suatu hari, Siti Aminah menggendong Muhammad dan berziarah ke pusara suaminya. Sekembalinya dari ziarah, ia jatuh sakit dan meninggal dunia.
(4) Siti Khadijah – Isteri Pertama Muhammad
Siti Khadijah adalah janda yang memiliki status tinggi di kalangan suku Arab untuk Mekkah. Ia seorang pedagang yang mengirim barang dagangannya ke berbagai pelosok tanah Arab.
Muhammad bekerja untuk Siti Khadijah. Ketika ia berusia 25 tahun dan Siti Khadijah 40 tahun, mereka nikah. Siti Khadijah melahirkan enam anak untuk Muhammad, salah satunya Fatimah. Siti Khadijah adalah orang yang mendorong Muhammad untuk mulai menjalankan kenabian-nya. Siti Khadijah meninggal tahun 620M. Sebagian orang Islam memberi dia julukan, “Ibu Orang Percaya.”
(3) Siti Fatimah – Putri Kesayangan Muhammad
Putri bungsu Muhammad adalah Siti Fatimah Az-Zahra. Siti Fatimah merupakan putri nabi yang terkenal di dunia Islam. Ia menghabiskan masa kanak-kanaknya di Mekkah. Sedangkan masa remaja dan dewasanya, di Madinah.
Siti Fatimah menikah dengan Ali bin Abu Thalib. Mereka mempunyai lima anak. Tiga putra (Hasan, Husein dan Muhassin) dan dua putri (Ummi dan Zainab). Muhammad begitu mencintainya sehingga melarang suaminya mengambil isteri kedua. Siti Fatimah meninggal tahun 632M.
(2) Siti Aisha – Isteri Kesayangan Muhammad
Muhammad menikahi Siti Aisha di atas kertas kala ia berusia enam tahun. Mereka menikah layaknya suami-isteri saat Siti Aisha berusia sembilan tahun. Walau isteri ketiga, ia menjadi isteri kesayangan Muhammad.
Orang Islam sering juga menyebut Siti Aisha, “Ibu orang-orang Mukmin.” Ia mendapat panggilan ini walau belum melahirkan keturunan bagi Muhammad.
(1) Siti Maryam – Wanita Terpenting di Al-Quran
Siti Maryam satu-satunya wanita yang mempunyai Surah dalam Al-Quran (Surah 19) dengan namanya sebagai judul.
Tertulis, “. . . “Allah telah memilih kamu [Maryam] . . . melebihkan kamu atas segala wanita di dunia . . .” (Qs 3:42 – Muhammad Sawar translation). Malaikat Allah berkata, “Wasalam, hai engkau, yang telah beroleh anugerah dari Allah. Tuhan besertamu” (Injil, Rasul Lukas 1:28 – KIS).
Kita perlu mengingat, Siti Maryam hidup ratusan tahun sebelum Muhammad lahir. Muhammad tidak pernah mengenalnya. Namun ia mengutamakan Siti Maryam sebagai wanita terkemuka di dunia. Mengapa?
Otomatis kita akan berpikir, karena Siti Maryam melahirkan Isa Al-Masih. Ini menjadikan Siti Maryam wanita utama di Alkitab, bahkan di dunia. Anak-nya, Isa Al-Masih juga disebut yang “terkemuka di dunia dan di akhirat” (Qs 3:45). Jadi dalam agama Islampun Siti Maryam melebihi empat wanita yang disebut di atas malahan semua wanita di dunia!
Kesimpulan
Dengan tahu status Siti Maryam adalah salah satu dari lima wanita terkemuka dalam Islam, bukankah pantas para umat Islam dan Kristen mempelajari lebih mendalam siapakah anaknya, Isa Al-Masih? Penjelasan lengkap tentang pribadi-Nya terdapat dalam Injil. Di sana seseorang dapat belajar tentang hidup-Nya dan keselamatan yang Ia sediakan.
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Apakah Anda tahu wanita lain yang lebih penting pada masa awal Islam selain lima wanita yang disebut di atas? Jika ada, jelaskanlah mengapa Anda merasa mereka lebih penting!
- Dibandingkan dengan empat wanita lain di atas, mengapa Siti Maryam adalah satu-satunya yang melahirkan anak pada waktu perawan?
- Mengapa Siti Maryam satu-satunya wanita yang mempunyai surah dengan namanya sebagai judul di Al-Quran? Apakah Anda dapat menambah alasan selain alasan yang diberikan dalam artikel di atas?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Lima Wanita Terkemuka Dalam Islam”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718.
Apabila Anda memiliki keinginan untuk didoakan, silakan mengisi permohonan doa dengan cara klik link ini.
Raditya mengatakan
~
Bila Anda mengatakan, “Saya akan menyesal bila saya terlambat untuk memilih Yesus sebagai Juruselamat”, biarlah. Saya tidak akan menyesal. Cukuplah Allah bagi hidup dan matiku dan Muhammad adalah nabi dan rasulku.
Saya mengingatkan Anda dengan Injil Matius 7:21-23. Anda telah seumur hidup memujanya sebagai Tuhan, tapi Anda diusirnya.
staff mengatakan
~
Sdr. Raditya,
Firman Isa Al-Masih dalam Injil Matius 7:21-23 berkaitan erat dengan nabi-nabi palsu (silakan baca mulai ayat 15). Nabi-nabi palsu inilah yang tidak akan masuk sorga karena mulut mereka menyerukan, “Tuhan, Tuhan!”, tapi hati dan kehidupannya jauh dari kehendak Allah.
Nah, bagaimana dengan nabi Anda? Dengan praktik poligaminya, diskriminasi pada kaum wanita, pengkafiran terhadap golongan yang tidak mengikutinya, kebencian dan pembantaian kepada yang dianggapnya kafir, apakah praktik hidup semacam ini sesuai kehendak Allah? Seandainya sesuai, mengapa malah berseberangan dengan ajaran dan teladan hidup Isa Al-Masih yang berotoritas melarang para nabi palsu masuk sorga-Nya (Injil Matius 7:21-23)?
Ayat tsb memberikan gambaran yang pasti bagi nasib akhirat nabi-nabi palsu. Lalu, bagaimana dengan para pengikutnya?
~
Yuli
Raditya mengatakan
~
Saya lebih khawatir nabi palsu tersebut adalah Paulus. Mengapa Yesus melakukan sunat tapi Paulus melarang (Surat Galatia 5:2)? Yesus melarang minum arak (Imamat 10:9), makan babi (Imamat 11:7), mati dikafani (Injil Yohanes 11:44), tapi siapa yang merubahnya? Yesus mengakui Allah satu dan dia hanya utusan (Injil Yohanes 17:3) tapi siapa yang mengubah firman-Nya?
staff mengatakan
~
Sdr. Raditya,
Jika Anda yang belum mempelajari keterkaitan isi ajaran Yesus dan Paulus saja sudah mengkhawatirkan Paulus nabi palsu, bagaimana pula dengan Muhammad yang seharusnya lebih Anda kenal? Bukankah Anda tahu pasti tentang kehidupan poligaminya? Tentang sikapnya terhadap wanita? Kekerasannya terhadap orang-orang yang tidak mau mengikutinya? Apakah semua ini sejalan dengan ajaran kasih dari Yesus yang berotoritas menolak seseorang masuk sorga-Nya karena tidak hidup seperti yang Yesus firmankan (Injil Matius 7:21-23)? Jadi, bukankah seharusnya Anda lebih mengkhawatirkan nabi Anda?
~
Yuli
Raditya mengatakan
~
Jika Anda berpendapat seperti itu terhadap Muhammad nabi kami, lebih baik kita sudahi diskusi ini. Apakah anda tahu bagaimana beliau melalui hadits dan Al-Quran mengajarkan umatnya laki-laki untuk melindungi dan menghormati wanita?
staff mengatakan
~
Sdr. Raditya,
Untuk pembahasan mengenai bagaimana ajaran nabi Anda tentang kaum wanita, silakan Anda kunjungi artikel berikut: http://tinyurl.com/ybr46vww. Anda juga dapat mendiskusikannya lebih jauh di sana.
~
Yuli
bodoh mengatakan
***
“Mengapa Siti Maryam satu-satunya wanita yang mempunyai surah dengan namanya sebagai judul di Al-Quran? Apakah Anda dapat menambah alasan selain alasan yang diberikan dalam artikel di atas?”
Menurut pemikiran, mungkin inilah alasan Islam. Islam mengakui wanita yang terdahulu walaupun nama Siti Maryam dipercayai oleh agama Kristen. Tapi Islam juga mengakui Siti Maryam istimewa. Jadi Islam itu jujur. Yang benar dibenarkan, yang salah disalahkan. Wassalam.
staff mengatakan
***
Sdr. Bodoh,
Terimakasih untuk kesediaan Anda menanggapi pertanyaan fokus artikel di nomor 3.
Seandainya benar Islam mengakui wanita yang terdahulu menjadi alasan mengapa hanya “Maryam” yang diabadikan namanya sebagai salah satu surah dalam Al-Quran, mengapa bukan nama “Hawa” saja? Bukankah Islam juga mengakuinya sebagai wanita pertama (terdahulu) yang Allah ciptakan? Dengan demikian, logiskah alasan yang Anda kemukakan?
~
Yuli
Muhasabah mengatakan
~
Siti Maryam binti Imran, silsilahnya jelas. Imran di dalam Al-Quran juga terdapat surah Al-Imran. Mengapa Siti Maryam dibahas di dalam Al-Quran? Karena ketaatan Siti Maryam binti Imran kepada Allah SWT saat ia dikucilkan oleh kaumnya karena Siti Maryam hamil tanpa seorang suami. Kemudian ia melahirkan anak yaitu Nabi Isa.AS.dan Nabi Isa.AS satu-satunya nabi yang nasabnya seorang ibu yaitu Isa bin Maryam.
Itu penjelasan kenapa Siti Maryam ada di Al-Quran, karena ketaatannya kepada Allah.SWT. Jika anda meyakini Nabi Isa.AS adalah anak Tuhan, ya monggo itu keyakinan anda. Dan kami seorang muslimpun punya keyakinan.
Lam yalid wa lam yụlad
“Tuhan tidak beranak dan tidak diperanakan”
Staff Isa Islam dan Kaum Wanita mengatakan
~
Saudara Muhasabah,
Benar sekali bahwa Siti Maryam adalah wanita istimewa. Namnya bukan hanya tercatat dalam Al-Quran, namun juga dalam Kitab Injil sebagai wanita yang taat pada Allah saat Allah menghendaki ia mengandung dan melahirkan Ia Al-Masih. Maryam memiliki kesempatan mengandung dari benih Ilahi. Dimana anak yang ia lahirkan adalah Juru Penyelamat yang mengubah nasib umat manusia.
Karena itulah malaikat Allah berkata, “Lalu kata malaikat itu kepada mereka: “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud” (Injil, Rasul Lukas 2:10-11)
~
Noni
Gila mengatakan
~
Bagiku agamaku adalah agamaku. Agamamu adalah agamamu. Toleransi itu saya minum teh, anda minum kopi. Tapi jangan anda campur minuman favorit saya itu dengan kopimu
Staff Isa Islam dan Kaum Wanita mengatakan
~
Saudaraku,
Kami menghargai apa yang saudara yakini selama ini sebagai seorang Muslim. Alangkah baiknya jika kita memiliki hati dan pikiran yang terbuka. Karena keterbukaan akan memperkaya hidup kita. Tak perlu takut terpengaruh jika benar-benar meyakini apa yang saudara percayai selama ini adalah kebenaran.
Namun jika saudara mencari Kebenaran Allah, carilah maka saudara akan menemukannya.
“…kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:32).
~
Noni