Muslim dan Nasrani percaya ada ibu dari Isa Al-Masih. Yaitu Siti Maryam dalam Al-Quran, atau Maria dalam kitab Injil.
Namun saya terkejut karena ada teman Nasrani menyatakan Siti Maryam saudara Imron berbeda dengan ibu Isa. Bahwa ada jarak ratusan tahun antara waktu hidup keduanya.
Saya adalah seorang Muslim yang taat. Awalnya saya percaya Imron adalah ayah siti Maryam. Namun saya sangat gelisah karena menemukan banyak fakta yang berbeda.
Siapakah sebenarnya ayah Siti Maryam? Mari kita lihat apa saja yang saya temukan. Dan apa maknanya bagi Mukmin.
Awal Pertanyaan Muncul dalam Hati Saya
Awalnya saya yakin ayah Siti Maryam adalah Imron (Qs 66:12). Dan ia juga merupakan saudara dari Harun (Qs 19:28).
Sampai saya membaca artikel menarik yang berasal dari informasi sejarah. Yang juga tertulis dalam Hadits.
“Ketika aku mendatangi kota Najran, para penduduknya bertanya kepadaku. Sesungguhnya kalian membaca ‘wahai [Miryam] saudara Harun’, padahal Musa hidup sebelum Isa berjarak beberapa tahun. Maka ketika aku datang kepada Rasulullah . . . beliaupun menjawab: Dulu mereka memberi nama dengan nama-nama para Nabi mereka dan orang-orang shaleh dari kaum sebelum mereka” (Hadits Muslim No.3982).
Rupanya pernah ada orang Nasrani Arab dari daerah Najran. Mereka menanyakan kebenaran informasi. Yaitu seputar ayah Siti Maryam.
Dalam hal ini Nabi Islam memberi jawaban. Bahwa orang zaman dahulu suka mendekatkan kekerabatan dengan nama orang penting.
Hal ini yang sangat mengejutkan saya. Karena memberikan informasi bahwa memang ada perbedaan antara Siti Maryam saudara Imron dengan ibu Isa. Akhirnya saya belajar untuk mendapat informasi lebih lanjut.
Pertanyaan Seputar Kehidupan Keluarga Maryam
Saat belajar, saya menemukan beberapa pertanyaan. Contohnya:
-
Mengapa tidak ada orang lain yang mendekatkan nama dengan orang saleh?
Jika hal ini umum terjadi, mengapa tidak ada tokoh lain yang melakukannya?
Saya belum menemukan tokoh lain dalam Al-Quran. Yaitu yang mendekatkan kekerabatan dengan memberikan nama serupa nabi atau orang saleh.
-
Mengapa surah Imron menegaskan kekerabatan Siti Maryam?
Surah Imron menjelaskan Siti Maryam hidup sezaman dengan Nabi Zakaria. Yaitu ayah dari Nabi Yahya.
“. . . istri Imran melahirkan anaknya . . . seorang anak perempuan . . . Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam . . . dan Allah menjadikan Zakaria pemeliharanya . . . Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakaria . . . Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang putramu) Yahya . . .” (Qs 3:36-39).
Padahal Nabi Zakaria dan Yahya hidup pada zaman yang jauh berbeda. Yaitu terpaut ratusan tahun dari zaman Imron dan Harun hidup.
Mengapa ada perbedaan informasi antara Hadits Muslim No.3982 dengan Surah Imron?
Setelah melihat semua hal ini, saya rindu lebih lagi mengetahui kebenaran. Karena itu saya mendatangi teman Nasrani (Yoga). Saya mau bertanya apa saja yang ia ketahui mengenai ayah Siti Maryam.
Berbagai Bukti Sejarah
Yoga menyatakan Siti Maryam (Miryam) tertulis dalam kitab Taurat. Ia memang merupakan anak Imron dan saudara Harun.
“Dan nama isteri Amram ialah Yokhebed . . . perempuan itu melahirkan Harun dan Musa dan Miryam . . .” (Taurat, Bilangan 26:59).
Namun memang Siti Maryam (Miryam) ini adalah individu berbeda dengan Siti Maryam (Maria) ibu Isa. Ada jarak ratusan tahun di antara keduanya.
Siti Maryam (Miryam) saudara Harun hidup sezaman dengan Nabi Musa. Yaitu sekitar tahun 1400-1300 sebelum Masehi.
Sedangkan Maria, ibu Isa, hidup pada zaman pemerintahan Romawi. Yaitu zaman Raja Herodes. Sekitar tahun 16-14 sebelum Masehi.
Yoga kemudian menyatakan memang ada kemiripan nama antara kata “Maryam” dan “Maria.” Dalam bahasa Arab keduanya memakai dasar kata yang sama.
Pentingnya Mengetahui Ayah Siti Maryam
Selanjutnya, Yoga menyatakan ayah Siti Maryam tertulis dalam injil. Yaitu Eli (Injil, Lukas 3:23). Karena Injil Lukas mencatat garis keturunan Isa dari Maria (Siti Maryam).
Namun yang terpenting bukan sekadar ayah jasmani Siti Maryam. Melainkan garis keturunannya.
Saya bertanya: “Apa maksudnya? Apa pentingnya mengetahui hal ini?”
Yoga lalu menyatakan nenek moyang Maryam adalah Nabi Daud. Dan ada ramalan ratusan tahun sebelumnya bahwa Allah akan memakai keturunan Nabi Daud untuk menyelamatkan manusia (Taurat, Yesaya 11:1, BIS).
Hal ini tergenapi pada Isa Al-Masih. Ia memang lahir dari rahim Siti Maryam (Maria). Namun Isa berasal dari Ruh Allah (Qs 21:91).
Yoga menyatakan bahwa mengetahui nenek moyang Maryam membuat kita memahami keistimewaan Isa. Ia adalah perwujudan Ruh Allah untuk keselamatan manusia.
“Ia [Isa Al-Masih] akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya,” (Injil, Lukas 1:32).
Mendapatkan Rahmat Allah bagi Kehidupan Kita
Informasi Yoga membuat saya tertarik. Karena melihat ada berbagai informasi yang akurat seputar keluarga Siti Maryam. Juga ada kesesuaian isi kitab Taurat, Zabur dan Injil.
Saya menjadi rindu mengetahui lebih lanjut mengenai Isa Al-Masih. Karena setahu saya, hanya Dia nabi yang terlahir dari Ruh Allah.
Yoga menegaskan jika kita mengimani dan menjadi pengikut Isa maka ada keselamatan Allah. Yaitu pengampunan dosa dan jaminan surga.
“Terpujilah Allah sebab Ia melawat umat-Nya. Ia memberikan keselamatan bagi kita [melalui mengimani Isa Al-Masih]. Sesuai firman-Nya sejak purbakala oleh nabi-nabi-Nya yang kudus. Untuk menunjukkan rahmat-Nya. Untuk memberikan kepada umat-Nya keselamatan [masuk surga]” (Injil, Lukas 1:68-77, parafrasa).
Saya pribadi rindu untuk mendapatkan rahmat Allah. Agar bisa yakin selamat di akhirat. Bagaimana dengan Anda pembaca? Apakah Anda juga rindu mendapatkan keselamatan Allah?
Mari kita mengimani dan menjadi pengikut Isa Al-Masih!
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Mengapa Siti Maryam Menjadi Wanita Utama Dalam Al-Quran?
- Rahmat Allah Terbesar Yang Menyelamatkan
- Keistimewaan Maryam dalam Al-Quran: Mengapa Ia Begitu Penting?
Video:
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Bagaimana pendapat Saudara mengenai Hadits yang menyatakan Imron ayah siti Maryam adalah julukan untuk mendekatkan diri dengan orang terkemuka zaman dahulu?
- Bagaimana pendapat Saudara bahwa waktu hidup Imron, Harun berbeda ratusan tahun dengan Maryam ibu Isa?
- Bagaimana pendapat Saudara bahwa Isa dari keturunan nabi Daud telah diramalkan ratusan tahun sebelumnya?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”