Saya berasal dan tinggal di salah satu negara Islam. Setelah mendapatkan gelar sarjana, saya melanjutkan pendidikan dengan mengambil program magister di Amerika Serikat.
Saya mendapat kado buku Perjanjian Baru dari teman baik saya, seorang Amerika, ketika saya berulang tahun. Awalnya saya terkejut dan tidak mau membaca buku tersebut. Bahkan saya takut menyentuhnya. Tapi setelah saya pertimbangkan, dan saya mempercayai iman saya sebagai Muslim yang taat, akhirnya saya memutuskan untuk membacanya. Tidak terpikir sebelumnya, jika saya benar-benar bisa menemukan kebenaran tentang Isa Al-Masih dibuku tersebut.
Bersihkan Bagian Dalam Terlebih Dahulu
Saya mulai membaca Injil dari kitab Markus. Teman saya merekomendasikan untuk membacanya karena bagian tersebut adalah yang paling pendek. Ketika membacanya, banyak hal yang menarik perhatian saya, terutama mengenai kehidupan Yesus.
Namun, hal terbesar yang mempengaruhi saya adalah ayat-ayat dimana Isa Al-Masih berkata dalam Injil Matius 23:25-26: “Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab cawan dan pinggan kamu bersihkan sebelah luarnya, tetapi sebelah dalamnya penuh rampasan dan kerakusan. Hai orang Farisi yang buta, bersihkanlah dahulu sebelah dalam cawan itu, maka sebelah luarnya juga akan bersih.”
Pengajaran Isa Al-Masih Senada Fokus Orang Tua Saya
Apa yang diajarkan Isa Al-Masih, sama seperti yang diajarkan orang tua saya, ketika saya masih remaja. Mereka tidak menyukai kemunafikan dalam agama. Orang-orang yang hanya melakukan keagamaan pada luarnya saja. Tetapi dalam hati, mereka egois dan sombong.
Orang tua mengajarkan bahwa Islam yang sesungguhnya adalah dari dalam hati. Bukan sekedar ritual di luar saja. Ketika saya mengetahui bahwa Isa mengajarkan hal yang sama dengan apa yang diajarkan orang tua saya, saya menerima kebenaran tersebut. Apa yang Isa katakan adalah benar. Kebenaran tentang Isa Al-Masih itu adalah bukti nyata. Sekitar sebulan kemudian, saya berdoa untuk keselamatan melalui Isa.
Menyesal Akan Relasi Yang Hilang
Keluarga saya marah ketika mendengar saya telah menjadi pengikut Isa Al-Masih. Ketidak-sukaan mereka kepada sungguh menyakitkan hati saya. Sebelumnya saya mempunyai hubungan yang dekat dengan orang tua saya, terutama dengan ibu saya.
Tekanan ini membuat saya terkadang ingin meninggalkan Isa dan kembali menjadi Islam. Namun saya sudah terlanjur tidak memiliki keraguan akan Isa Al-Masih. Saya justru bersyukur memiliki kesempatan untuk mempelajari kebenaran tentang Isa dalam Kitab Suci Injil.
Tambahan dari Staff IDI Bagi Pembaca
Aisha, tadinya adalah wanita Muslim yang taat. Hingga suatu hari, dia menemukan kebenaran sejati dalam diri Isa Al-Masih yang tertulis dalam Kitab Suci Injil yang dibacanya. “Aku [Isa Al-Masih] berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:5).
Apa yang dimaksud dengan kelahiran baru? Bagaimana caranya dilahirkan dari air dan Roh? Untuk menemukan jawabanya, silakan klik di sini.
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Jelaskanlah langkah-langkah sederhana yang diambil Aishah untuk memperdalam pengertian akan Injil.
- Ayat Alkitab manakah yang mempengaruhi Aishah? Mengapa?
- Mengapa Aishah tidak meninggalkan imannya pada Isa Al-Masih?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Aishah, Putri Islam, Menemukan Kebenaran Tentang Isa Al-Masih”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS ke: 0812-8100-0718.
Apabila Anda memiliki keinginan untuk didoakan, silakan mengisi permohonan doa dengan cara klik link ini.
~
Apakah benar Isa Al-Masih itu Tuhan? Bukankah baginda sekadar utusan Allah? Saya membaca Alkitab dan juga Al-Quran tetapi saya makin keliru dan bingung dengan Alkitab.
~
Sdr. Achwa,
Terimakasih telah bersedia membaca baik Al-Quran maupun Alkitab. Alkitab adalah kitab yang berisi Firman Allah yang kekal. Sebagaimana Allah kekal, demikian pula Firman-Nya tetap abadi & tak mungkin dibatalkan oleh pewahyuan baru yang bertentangan dengan Firman Allah sebelumnya.
Dua artikel berikut dapat membantu Anda:
– benarkah Isa Al-Masih adalah Tuhan? http://tinyurl.com/8abrx5t
– apa saja bukti bahwa Alkitab Firman Allah? http://tinyurl.com/7byrbwh
~
Yuli
~
Untuk Achwa:
Saya maklum jika Anda keliru tentang Alkitab karena Anda tidak memiliki roh hikmat untuk menerima isinya.
~
Sdr. Pandi,
Apa yang Anda sampaikan tidak salah. Memang benar bahwa sulit memahami Alkitab bila Roh Allah tidak menuntun kita dalam membacanya. Sebab Alkitab adalah buku yang berisi kehendak Allah yang Mahamulia, melampaui keterbatasan akal manusia.
Tugas kita sebagai orang-orang yang telah lebih dahulu dianugerahi penyingkapan kebenaran Alkitab melalui Roh Allah, membantu menuntun rekan-rekan lain agar dapat memahami & menerima kebenaran Allah di dalam Alkitab.
~
Aishah, … tobat!!!
~
Sdri. Nissa,
Terimakasih telah berpartisipasi memberikan komentar atas kisah Aishah di atas.
Dapatkah Anda jelaskan maksud seruan tobat terhadap Aishah? Menurut Anda, apakah arti pertobatan sendiri? Setujukah Anda bila pertobatan diartikan berbalik dari jalan yang salah kepada Allah yang Mahabenar?
~
Yuli
~
Mbk Yuli,
Saya berkomentar: “Aishah, tobat…”
Anda masih pula memberi 3 pertanyaan. Masih tidak mengertikah maksud saya?
~
Sdri. Nissa,
Untuk selanjutnya, mohon memberikan komentar dengan bahasa Indonesia baku agar mudah dipahami oleh semua pihak. Komentar Anda di atas telah kami edit dengan bahasa yang lebih baku.
Saudari, apakah 3 pertanyaan kami sulit untuk Anda jawab? Jika Anda memiliki alasan yang kuat & benar untuk menjawabnya, maka 3 pertanyaan tersebut justru mengokohkan pendapat Anda.
~
Yuli
~
Kristen itu agama atau bukan? Kalau menurut saya, Kristen itu bukan agama.
~
Sdr. Robi,
Terimakasih untuk komentar yang Anda berikan.
Bagaimana Anda mendefinisikan agama?
Kiranya dapat Anda jelaskan pula mengapa Kristen bagi Anda bukanlah agama?
Terimakasih, kami tunggu tanggapan Anda selanjutnya.
~
Yuli
~
Saudara-saudara Muslim yang dirahmati Allah,
Jangan kita berdebat dengan admin dari situs ini. Situs ini adalah situs yang sengaja dibuat untuk merusak nama Islam dengan dalih diskusi. Dengan dasar ayat-ayat suci Al-Quran yang hanya diambil sepotong demi sepotong, admin ini terus melaknat dan mencerca Islam. Ini bukan situs diskusi antar agama yang benar, tetapi propaganda dengan tujuan menghancurkan Islam.
Mohon abaikan saja situs ini karena tidak ada ilmu dan pengetahuan yang kita dapat. Lebih banyak mudharatnya dibandingkan manfaat yang kita peroleh. Semoga Allah SWT yang Mahapemurah mengampuni jiwa admin ini.
Wassalam.
~
Sdr. Isa adalah Islam,
Dengan semakin dewasanya logika berpikir, setiap orang memiliki kemampuan menelaah & menyaring informasi manakah yang benar & tepat. Jadi Anda tidak perlu gusar dengan situs ini.
Apabila Anda merasa ada ketidaktepatan yang disampaikan oleh artikel, khususnya mengenai ajaran Islam dengan dasar Al-Quran atau Hadits yang termuat di dalamnya, dengan leluasa Anda kami persilahkan mengklarifikasi kannya dengan argumentasi yang didasarkan pada bukti-bukti yang akurat, sebagaimana kami pun telah melakukannya. Iman yang didasarkan pada kebenaran Allah pastilah lulus uji, bukannya menghindari ujian. Bukankah demikian, Saudara?
Saudara, adakah isi artikel di atas yang perlu Anda klarifikasi? Kami persilahkan.
Terimakasih.
~
Yuli
~
Saya juga pernah mengalami hal serupa dengan Aishah. Tinggal di Amerika di awal 1990-an dan dikejar-kejar oleh gadis Afro Amerika untuk ikut komunitasnya. Saya diberi Alkitab dan diajak membacanya. Beberapa bagian cerita Alkitab pernah saya baca juga di Al-Quran. Mereka heran dan menanyakannya. Saya berkata karena saya Muslim dan sampai saat ini tetap meyakini Islam lebih dapat diterima dan logis. Saya tidak merasa Alkitab lebih baik dalam menjelaskan tentang keesaan Tuhan.
Rasulullah swt datang untuk menyempurnakan ajaran Isa Alaihissalam. Kami Muslim, tetap mencintai Isa As dengan ajarannya yang benar yaitu Tauhid. Kami tidak menegasikan keberadaan Isa As karena beliau pun tidak mengklaim dirinya sebagai Tuhan dan menerima datangnya Rasulullah, Muhammad.
Saya tidak tahu pasti apa yang terjadi pada Aishah sehingga dia seperti melangkah “mundur” dalam keyakinannya kepada Allah swt. Situs ini sangat berambisi untuk mengubah keyakinan Muslimah menjadi Kristen. Saya berharap semoga Anda menemukan kebenaran dalam Islam ketika mempelajari Al-Quran, jika niat Anda memang ingin dicintai-Nya.
~
Sdri. Weni,
Terimakasih telah berbagi pengalaman & pandangan Anda. Tanpa mengurangi esensi, tulisan Anda kami ringkas dalam 1 kolom.
Anda menulis: “… semoga Anda menemukan kebenaran dalam Islam ketika mempelajari Al-Quran, jika niat Anda memang ingin dicintai-Nya …”
Ada perbedaan besar antara pesan Al-Quran vs. Alkitab tentang Allah:
[u]Allah versi Al-Quran[/u]: pasif (menanti umat mencari-Nya), cinta bersyarat (jika ingin dicintai Allah, umat harus mencari Allah lewat Al-Quran).
[u]Allah versi Alkitab:[/u] aktif (menemui manusia berdosa untuk menyelamatkan [Injil Yohanes 3:16]), cinta tanpa syarat: “Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus [Isa Al-Masih] telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa” (Injil, Surat Roma 5:8).
Cinta Allah tak bersyarat karena “… Allah adalah kasih” (Surat 1 Yohanes 4:8). Kasih dalam tindakan nyata lewat pengorbanan Isa Al-Masih membuat Aishah berbulat hati meninggalkan kesalahpahaman konsep Tauhid (http://tinyurl.com/mbywcbt). Dalam Allah Tritunggal, sifat Mahakasih Allah sungguh terbukti.
~
Yuli
~
“Orang-orang Yahudi berkata: “Uzair itu putera Allah” dan orang-orang Nasrani berkata: “Al Masih itu putera Allah”. Demikianlah itu ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allah mereka, bagaimana mereka sampai berpaling?” (Qs 9:30)
“Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata: “Sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali orang-orang (yang beragama) Yahudi atau Nasrani”. Demikian itu (hanya) angan-angan mereka yang kosong belaka. Katakanlah: “Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar” (Qs 2:111)
~
Sdri. Muslimah,
Terimakasih atas kesediaan Anda berpartisipasi dalam forum diskusi ini. Dari 2 ayat Al-Quran yang Anda tampilkan, kesimpulan apakah yang hendak Anda sampaikan? Adakah kaitannya dengan isi artikel di atas?
Ohya, bagaimana Anda menanggapi salah satu dari 3 fokus pertanyaan artikel di atas?
1. Jelaskanlah langkah-langkah sederhana yang diambil Aishah untuk memperdalam pengertian akan Injil.
2. Ayat Alkitab manakah yang mempengaruhi Aishah? Mengapa?
3. Mengapa Aishah tidak meninggalkan imannya pada Isa Al-Masih?
Kami tunggu tanggapan Anda selanjutnya. Terimakasih.
~
Yuli
~
Astagfirullah. Semoga Aisha secepatnya dapat kembali ke jalan yang benar yakni Islam.
Apakah cerita di atas benar atau tidak? Entahlah! Karena kebenaran hanya milik Allah.
~
Sdri. Ammi,
Terimakasih untuk tanggapan Anda atas isi artikel di atas.
Sebagaimana Anda yakin bahwa kebenaran hanyalah milik Allah, bagaimana Anda dapat meyakini bahwa Islam adalah jalan yang benar? Apakah saat ini Saudari yakin bahwa kelak Anda pasti masuk sorga seperti halnya Aishah pada artikel di atas? Bukankah jalan kebenaran pasti menuju sorga?
Sdri. Aishah dalam artikel di atas sudah menemukan dan menapaki jalan kebenaran itu, yaitu Isa Al-Masih yang telah bersabda: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Hanya Isa Al-Masih-lah jalan kebenaran itu. Karenanya, setiap orang yang berada di dalam-Nya pasti beroleh hidup yang kekal, yaitu sorga. Nah, bagaimana dengan Anda?
~
Yuli
~
Pekerjaan Admin situs ini sama dengan pekerjaan Iblis dan syaiton yang hanya menghina, memfitnah, dan mempengaruhi umat agar terjerumus ke neraka jahanam dan hidup kekal disana bersama mereka.
~
Sdr. Chandra,
Kami persilakan Anda menunjukkan, bagian manakah pada isi artikel di atas yang berisi penghinaan dan fitnah? Sebagaimana Anda sendiri mengatakan bahwa menghina dan memfitnah adalah pekerjaan Iblis, kami persilakan Anda membuktikan tuduhan Anda tersebut dengan bukti-bukti faktual. Dengan demikian, setiap ucapan dapat dipertanggungjawabkan.
~
Yuli
~
Saya Kristen tapi saya ingin Admin menjelaskan pertanyaan Sdri. Muslimah walaupun saya tahu pertanyaa nya tidak sesuai dengan materi. Terimakasih sebelumnya.
~
Sdr. Adadeh,
Pedoman berkomentar bertujuan mengarahkan forum diskusi ini sesuai topik artikel agar mudah diikuti semua pihak. Tapi, untuk membantu Anda sehubungan dengan komentar Sdri. Muslimah (2015-03-18 01:28), kami dapat mengarahkannya pada artikel yang sesuai:
Qs 9:30 “Uzair itu putera Allah” => Nama “Uzair” tidak ada di Alkitab. Orang Yahudi pun tidak pernah menyebut Uzair putra Allah. Ayat ini “salah sasaran” jika menyerang konsep Allah Tritunggal dalam Alkitab. Baca: http://tinyurl.com/pbuq3xf
Qs 2:111 “Sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali orang-orang (yang beragama) Yahudi atau Nasrani” => agama apapun tidak menyelamatkan manusia. Hanya Isa Al-Masih-lah Sang Penjamin keselamatan (Injil Yohanes 14:6). Baca: http://tinyurl.com/pxl7yhf.
Bila memerlukan penjelasan lanjutan, Saudara dapat menghubungi kami via email: .
~
Yuli
~
Cukup, terimakasih ya …
~
Sama-sama, Saudara Adadeh.
Ohya, bagaimana dengan artikel terbaru kami: http://tinyurl.com/p86vjg5, sudahkah Anda membacanya? Adakah hal menarik yang ingin Anda diskusikan? Bergabunglah dengan rekan-rekan lain di kolom komentar artikel tersebut.
Terimakasih.
~
Yuli
Ya Allah,hidupkan aku dengan iman. Matikan aku dalam keadaan Islam dengan keadaan khusnul khatimah.
Yesus bukan Isa. Yesus mati disalib. Jika matinya dikursi, pasti ke mana-mana umatnya selalu membawa kursi di kalungnya.
~
Sdr. Felix,
Terimakasih untuk komentar Anda.
Pertanyaan yang ingin kami ajukan sehubungan dengan komentar Anda:
– Sudah siapkah Anda meninggal sekarang?
– Pastikah Anda masuk sorga dengan memeluk Islam sambil menyangkal pengorbanan Isa Al-Masih di kayu salib bagi keselamatan Anda?
– Adakah ayat Al-Quran yang menjamin kepastian keselamatan Anda di dalam Islam?
Saudari kita Aishah seperti dalam artikel di atas memiliki jawaban yang berbeda. Keselamatan kekalnya telah terjamin. Itulah sebabnya Ia lebih memilih untuk dibenci keluarganya daripada harus kehilangan keselamatan kekal di luar Isa Al-Masih. Inilah jaminan sabda firman Allah yang ia imani:
“Kata Yesus [Isa Al-Masih] kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
~
Yuli
~
Mbak Yuli,
Saya mau bertanya, apakah benar Alkiitab itu firman Allah? Lalu bagaimana kita mengetahui suatu kitab itu firman Tuhan atau tidak? Dan yang terakhir, siapakah yang menulis pertama kali Alkitab?
Terimakasih mbak. Mohon bantuannya.
~
Sdr. Orang Gila,
Alkitab adalah firman Allah. Bagaimana membedakan sebuah kitab adalah firman Allah atau bukan? Silakan simak rincian cara pengujiannya pada artikel berikut: http://tinyurl.com/6uh4jag.
Allah menunjuk orang-orang pilihan-Nya untuk menuliskan firman-Nya bagi umat manusia. Maka, meski ditulis oleh tangan manusia, Alkitab diinspirasikan, diilhamkan, dan diwahyukan oleh Allah sendiri kepada 40-an penulis Alkitab dalam kurun waktu 15 abad, namun isinya konsisten, tidak saling bertentangan. Kitab tertua dalam Alkitab adalah lima kitab Taurat (tahun 1450 SM) yang ditulis oleh Musa.
~
Yuli
~
Untuk Sdr. Haris,
Mohon maaf, pertanyaan Anda tidak dapat kami tayangkan karena tidak sesuai dengan topik artikel.
Untuk membahasnya lebih jauh, silakan hubungi kami via email ke: .
Terimakasih.
~
Yuli
*****
Jawaban :
1. Yang terutama adalah bersedia membuka hati, namun harus disertai akal pikiran, logika dan nurani. Jika ketiganya tidak bertentangan berarti buku/kitab yang dipelajari adalah benar.
2. Menurut saya, ayat yang sudah tertulis diatas.
3. Merubah iman membutuhkan pergumulan yang sangat hebat. Hanya dengah rahmat-Nya orang bisa dikuatkan dan diperlihatkan kebenaran. Pada kisah di atas menurut saya apa yang diyakini Aishah sesuai dengan ajaran Yesus/Isa Al-Masih.
*****
Sdr. DNK,
Terimakasih telah bersedia membahas tiga pertanyaan fokus artikel. Apa yang Anda sampaikan benar. Kebenaran sejati dari Allah tidak pernah bertentangan dengan nurani sekaligus akal sehat karena keduanyapun adalah karunia Allah.
Benar pula bahwa hanya oleh rahmat Allah yang penuh belas kasihanlah seseorang dapat dipertemukan dan dikuatkan dalam kebenaran. Untuk itu, marilah rekan-rekan yang rindu hidup dalam kebenaran Allah sejati memohon dengan sungguh agar mata hati dan pikiran kita diterangi untuk memandang siapakah Isa Al-Masih sebenarnya, mengapa hanya di dalam diri-Nyalah jalan, kebenaran, dan hidup itu sendiri.
~
Yuli
~
Pengarang cerita tentang Aisyah. Aisyah nama Islam. Niat Anda buruk. Allah SWT Maha Tahu!
~
Tepat sekali Sdr. Deddy!
Allah memang Maha Tahu. Untuk itulah kita semua tidak boleh berbicara atas nama kebohongan, ataupun juga menuduh orang lain berbohong tanpa bukti di tangan kita. Inilah cara kita untuk menghormati kemahatahuan Allah.
Saudaraku, bukankah Anda juga sering mendengar kisah mualaf bernama khas Kristiani dan kisah tersebut nyata? Nah, di luar kisah para mualaf, tentu juga banyak fakta sebaliknya, yakni para mantan Muslim yang berbalik hatinya kepada Isa Al-Masih, bukan? Lalu, atas dasar apa Anda menjadi gusar dan menuduh kami mengarang cerita?
Setiap orang butuh jaminan keselamatan yang pasti di akhirat karena akhirat bersifat kekal. Aishah dalam kesaksiannya telah menemukan jaminan tersebut dalam Isa Al-Masih, Sang Pemilik Sorga. Nah, bagaimana dengan Anda sendiri, pastikah Anda masuk sorga kelak?
~
Yuli
~
Untuk Sdr. Ano Ni,
Mohon maaf, komentar Anda tidak berkaitan dengan topik artikel yang sedang dibahas. Untuk itu kami tidak dapat menerbitkannya.
~
Yuli
~
Kalau memang benar pernyataan artikel di atas, saya mau minta bukti seperti foto Aishah, cerita dia mengenai agama yang diyakininya via video, atau wawancara. Terimakasih.
Kalau tidak bisa menjawab, berarti semua itu dusta.
~
Sdr. Ali,
Menanggapi pernyataan Anda: “Kalau tidak bisa menjawab, berarti semua itu dusta”, coba renungkan jawaban atas pertanyaan analog berikut untuk menolong Anda memahami betapa permintaan Anda kurang logis:
“Apakah karena wujud udara yang kita hirup tidak terlihat, kita menganggap udara itu suatu dusta semata?” Tentu udara riil ada, bukan?
Inti dari jawaban di atas adalah: sesuatu yang tidak nampak di mata tidak otomatis membuktikan bila ia tidak ada.
Tentu Anda paham dengan ajaran Islam tentang bagaimana memperlakukan seorang yang “murtad” dari Islam, bukan? Nyawa menjadi taruhan “si murtad”, lebih-lebih bila ia hidup di negara syariat Islam. Maka, jika kami menunjukkan video wajah Aishah ke khalayak umum, kami berlaku bodoh dengan membiarkan Aishah terus terancam dalam bahaya aniaya dan pembunuhan.
~
Yuli
~
Assalamu’alaikum.
Saya juga pernah mengalami hal serupa dengan Aishah. Ketika saja bekerja di sebuah outlet milik seorang Kristen, pada hari ulang tahun saya, saya diberi sebuah Injil olehnya, dan saya langsung membacanya ayat perayat tanpa ragu. Tapi apa yang saya temukan? Hanyalah gambaran seorang Yesus yang mendapat risalah kenabian, bukan ketuhanan.
Andai satu ayat saja yang saya temukan bahwa Yesus sendiri yang bersabda “Akulah Tuhan, maka sembahlah aku!”, mungkin saat ini saya sudah menjadi pengikutnya yang setia.
Sekian. Wassalam.
~
Sdr. Lalu,
Berarti nyata bila Anda tidak membaca Injil dengan seksama karena Anda hanya mencari kalimat Yesus: “Akulah Tuhan, sembahlah aku”. Ketahuilah Saudaraku bahwa dalam seluruh Alkitab (firman Allah) yang berisi Taurat, Zabur, kitab para nabi, dan Injil, tidak pernah satupun Allah bersabda “Akulah Tuhan, sembahlah Aku”. Mengapa? Karena faktanya, hanya yang “gila hormat” saja yang minta penyembahan dari orang lain. Dan yang “gila hormat” inilah yang justru tidak layak disembah karena ia bukan Tuhan Sang Khalik. Sebaliknya, ketika orang tahu (baik dari firman-Nya, kehendak-Nya dan karakter-Nya) Dialah Tuhan, otomatis Tuhan disembah, bukan?
Apakah Anda tidak membaca dalam Injil pernyataan Yesus berikut?
“Aku dan Bapa adalah satu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:30)
“masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia: Engkau menghujat Allah! Karena Aku telah berkata: Aku Anak Allah?” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:30)
“Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa” — lalu berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu —: “Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!” Dan orang itu pun bangun lalu pulang” (Injil, Rasul Besar Matius 9:6-7)
Tidakkah pikiran dan nurani Anda peka dengan pernyataan keilahian Yesus di atas?
~
Yuli