• Skip to secondary menu
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Islam Dan Kaum Wanita
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Kebijakan Privasi
    • Tentang Kami
    • Kaum Wanita, Isa, Dan Al-Fatihah
    • Renungan Singkat Isa, Islam dan Kaum Wanita
    • Kebijakan dalam Membalas E-Mail
  • Jalan Keselamatan
    • Jalan Ilahi Menuju Ke Sorga
    • Doa Keselamatan
    • 4 Hal Yang Allah Ingin Anda Ketahui
  • Topik
  • Artikel
  • Hubungi Kami
Isa Islam Dan Kaum Wanita > Artikel > Kesaksian > Muslimah Menemukan Cinta Sejati Bapa Surgawi

Muslimah Menemukan Cinta Sejati Bapa Surgawi

26 September 2011 oleh Web Administrator 65 Komentar

Inggris

Sophia mempunyai seorang ayah Muslim dan ibu Katolik. Dia dibesarkan di pusat industri, Inggris. Sebelum orang-tuanya menikah, ibu Sophia menerima persyaratan ketat dari tunangannya. Ibu Sophia setuju anak-anak mereka akan dibesarkan dalam agama Islam.

Saya ingin sebagai Muslimah menemukan cinta sejati dalam Islam. Namun, selama dibesarkan dalam agama Islam selalu hati ini merasakan kekosongan setiap kali ke mesjid. “Di sana tidak ada kehadiran Tuhan,” kata Sophia.

Terancam Diusir Dari Rumah Karena Mengunjungi Gereja

Suatu hari seorang teman SMA Sophia mengundangnya pergi ke gereja. Dia pergi tanpa memberitahu ayahnya. Di sana Sophia mengalami sesuatu yang benar-benar baru. “Saya merasakan Roh Allah untuk pertama kalinya,” katanya.

Dia meninggalkan gereja dengan perasaan ingin tahu lebih lanjut tentang Isa Al-Masih. Ketika dia mengunjungi teman Kristennya, dia melihat suatu keluarga yang sangat berbeda dari keluarganya. “Saya melihat anugerah, damai sejahtera, kasih dan rahmat begitu nyata dalam kehidupan mereka.”

Mengetahui Sophia pergi ke gereja, ayahnya sangat marah. “Jika engkau meragukan Islam lagi, engkau akan diusir!” kata ayahnya. Sophia menjadi sangat bingung.

Muslimah Menemukan Cinta Dari Tuhan Saat Membaca Alkitab

Suatu hari Sophia menerima sebuah Alkitab. Hampir seluruh isi Kitab I Yohanes diberi garis bawah. “Saya kaget bahwa kata ‘ kasih ’ dan ‘ Allah ’ berada dalam satu kalimat yang sama,” katanya. “Mungkinkah ini berarti Allah ingin mempunyai hubungan dan mengasihi saya?“

Sophia pun memutuskan untuk menyerahkan hidupnya kepada Isa Al-Masih. Dia memberitahu orang-orang yang nampak kaget, bahwa dia ingin segera dibaptis.

Mendapat Anugerah Dari Tuhan

Untuk kali pertama bagi Sophia, seorang Muslimah menemukan cinta sejati dan merasa diterima oleh Bapa Surgawinya. Dia kini adalah anak angkat Pencipta dunia dan surga. Sekarang diapun menjadi anggota Kerajaan Allah. Ini merupakan anugerah yang lebih besar dari apa yang disangkanya.

“Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah” (Injil, Surat I Yohanes 3:1).

[Staff Isa dan Islam – Rindukah saudara mempunyai kepastian mengenai masuk sorga? Artikel tentang Keselamatan dalam Isa Al-Masih dapat membantu saudara mendapatkannya.]

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS/WA ke: 0812-8100-0718

Apabila Anda memiliki keinginan untuk didoakan, silakan mengisi permohonan doa dengan cara klik link ini.

Ditempatkan di bawah: Kesaksian Ditag dengan:Kesaksian

Reader Interactions

Comments

  1. andre mengatakan

    9 Januari 2014 pada 2:54 am

    ~
    Kalau cerita di atas benar, kenapa gereja-gereja di Inggris dan Eropa lainnya banyak yang ditutup dan ditinggal jemaatnya?

    Balas
    • staff mengatakan

      10 Januari 2014 pada 4:13 am

      ~
      Saudara Andre,

      Kesaksian di atas benar adanya. Kenapa gereja-gereja di Inggris banyak yang ditutup dan ditinggalkan jemaatnya? Mereka sendiri yang tahu permasalahannya. Memang disayangkan, di Indonesia saja sangat sulit membangun gereja, bahkan ada beberapa menjadi korban bom.

      Tapi terlepas dari semua itu iman seseorang bukan karena gedung gereja, tetapi Isa Al-Masih yang adalah Tuhan dan Juruselamat ada dalam hati orang percaya.

      Kasih Allah dan undangan Isa Al-Masih masih berlaku saat ini. Jangan mengeraskan hati dan menunda keselamatan. Firman Tuhan memberitahukan apa yang harus saudara perbuat agar selamat: “Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat … sesungguhnya, hari ini adalah hari penyelamatan itu” (Injil, Surat Kisah Para Rasul 16:31; Injil, Surat II Korintus 6:2).
      ~
      Daniar

  2. kasihnn kamu yg sesa mengatakan

    11 Januari 2014 pada 1:40 pm

    ~
    Kasihan kamu, kitab-kitab yang jadikan acuan adalah semua sudah tidak asli. Ketahuilah kalau kamu mau sedikit belajar kenapa kamu masuk Kristen. Dasarnya serta apa sebenarnya agamamu itu. Tidak adanya pengakuan Yesus bahwa Dia adalah Tuhan atau pun jelmaan Tuhan.

    Semoga kamu mendapatkan ilham, sebagaimana orang pintar yang mengerti akan kitab Injil yang sudah tidak asli lagi dan mereka berikrar masuk Islam. Coba renungkan sejenak, jangan egois dan puas dengan apa yang sudah kamu dapat sekarang ini. Belajarlah, bandingkan, begitu juga saya lakukan saat ini. Hanya Islam agama yang sempurna dan Al-Quran tidak akan berubah sampai akhir zaman.

    Balas
    • staff mengatakan

      13 Januari 2014 pada 4:36 am

      ~
      Saudaraku, sebelumnya kami sarankan untuk memakai nama alias yang singkat, pantas dan baik.

      Di atas adalah kesaksian seorang anak perempuan yang sejak kecil dibesarkan dalam ajaran Islam. Artinya ia beragama Islam karena demikianlah ia diajarkan. Tapi sejak kecilpun ia merasakan ada sesuatu yang kurang ketika menjalankan ritual agamanya.

      Nah, salahkah bila ia mencari kebenaran? Bukankah kitab saudara juga memberi kebebasan untuk setiap orang meyakini imannya masing-masing, tidak ada paksaan?

      Melalui kesaksian di atas, ia ingin berbagi kasih dan sukacita. Karena ketika seseorang percaya Tuhan Yesus dan menerima-Nya sebagai Juruselamat-nya, ia menjadi anak adopsi Allah. “Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:12).

      Bila saudara meragukan keaslian Injil dan mengenal lebih dalam siapakah Isa Al-Masih, silakan beralih ke link ini: http://tinyurl.com/c4phapd dan http://tinyurl.com/dygnn2j
      ~
      Daniar

  3. natanael mengatakan

    17 Agustus 2015 pada 1:06 pm

    ~
    Menurut saya nama Isa Al-Masih dan Yesus Kristus sangat berbeda arti dan maknanya. Dalam nama Isa Al-Masih tidak ada kuasa. Tapi di dalam nama Yesus Kristus, ada kuasa di dalamnya. Amin.

    Balas
    • staff mengatakan

      21 Agustus 2015 pada 2:36 am

      ~
      Sdr. Natanael,

      Anda benar bahwa Yesus Kristus adalah nama Pribadi yang sangat berkuasa karena artinya: “Allah menyelamatkan” (silakan baca Injil Matius 1:21). Namun, Anda juga perlu tahu bahwa nama Isa Al-Masih juga memiliki kuasa yang sama karena mengacu pada Pribadi yang sama, hanya berbeda bahasa (Indonesia vs. Arab).

      Nama “Yesus Kristus” diserap dari bahasa Yunani (bahasa naskah asli Injil) “Iêsous Khristos” yang diterjemahkan dari bahasa Ibrani “Yesyua Hamasiakh”. “Yesyua” bermakna Tuhan menyelamatkan, sedangkan “Hamasiakh” berarti Mesias, atau “yang diurapi”.

      Nah, bahasa Arab dan bahasa Ibrani termasuk rumpun bahasa Semitic. Maka, penulisan dan bunyinyapun ada kemiripan. Dalam bahasa Arab, “Yesyua” ditulis menjadi “Isa”, sedangkan “Hamasiakh” menjadi “Al-Masih”. Jadi, baik dalam nama “Isa Al-Masih”, “Yesyua Hamasiakh”, “Iêsous Khristos”, “Yesus Kristus”, maupun “Jesus Christ”, memiliki kuasa yang sama karena mengacu pada Pribadi yang sama, yaitu Allah Yang Menyelamatkan.
      ~
      Yuli

  4. putri mengatakan

    19 September 2015 pada 9:27 pm

    ~
    Sepertinya admin ini orang yang murtad karena dari postingannya sangat jelas terlihat menyudutkan Islam. Seolah Kristen itu benar.

    Mengapa Anda hanya posting tentang wanita yang awalnya Islam kemudian murtad dan memilih Kristen? Anda membuat postingan begini karena Anda Kristen.Kalau kami Islam membuat postingan tentang wanita Kristen menjadi Mualaf, pasti Anda juga tidak akan terima.

    Tujuan Anda sangat halus, menggaet kami yang Islam agar tertarik. Tapi demi Allah tidak akan. Jawaban admin berbelit-belit dan membosankan, kasihan yang sudah murtad. Jempol untuk Mualaf, kalian telah memilih jalan yang benar.

    Buat admin, kita buktikan nanti bila kiamat sdh tiba. Islamlah yang terbaik.

    Balas
    • staff mengatakan

      22 September 2015 pada 2:36 am

      ~
      Sdri. Putri,

      Mengapa Anda demikian gusar? Bukankah memilih keyakinan adalah hak azasi setiap orang? Bagaimana Anda dapat memastikan bila reaksi kami pasti sama seperti Anda terhadap berita para Mualaf? Dengan menyadari bahwa keputusan berkeyakinan adalah hak dan resiko yang ditanggung masing-masing pribadi, seharusnya fenomena tsb tidak mempengaruhi emosi kita, bukan?

      Sdri Putri, dengan mudah Anda menjuluki seseorang murtad. Tahukah Anda definisi murtad? Murtad adalah meninggalkan jalan Allah. Nah, sudahkah Anda berada di jalan Allah? Isa Al-Masih yang berasal dari sorga bersabda: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6). Maka, tidak usah menunggu kiamat, kini keselamatan Anda di sorga pasti terjamin bila Anda beriman kepada Isa Al-Masih.

      Sebaliknya, saat ini apakah Anda memiliki keyakinan kepastian keselamatan dengan mengikuti jalan Muhammad, nabi Anda?
      ~
      Yuli

  5. jagoan neon mengatakan

    15 Juli 2016 pada 1:09 pm

    ~
    Membaca postingn ini, ya … bolehlah. Mungkn ini cerita benar. Tapi ini berlaku pula pada kisah nyata para muallaf. Faktanya muallaf lebih banyak dari tahun ke tahun. Mau tidak percaya ya tidak masalah. Islam is the best in the world forever.

    Para muallaf hanya ingin mengimani Tuhan yang jelas esanya, jelas tunggalnya, dan jelas firman keesaannya karena Tuhan bukanlah cerita / riwayat yang keberadaannya bisa dikarang oleh manusia. Tuhan ya Tuhan, tidak mungkin Tuhan itu pernah menjadi manusia. Bukankah manusia kotor secara lahiriah? Apakah Yesus seperti itu, saudaraku?

    Balas
    • staff mengatakan

      18 Juli 2016 pada 3:37 am

      ~
      Sdr. Jagoan Neon,

      Patut disayangkan. Di satu sisi Anda mengagungkan keislaman Anda. Tapi di sisi lain Anda tidak memahami Al-Quran, kitab suci umat Islam. Apakah Anda belum mempelajarinya? Di sana Isa dituliskan sebagai manusia suci (Qs 19:19). Anehnya, mengapa dalam Al-Quran hanya manusia bernama Isa saja yang disebut suci? Bahkan nabi Anda pun tidak pernah disebut suci karena ia pun berdosa. Jadi, benarkah Tuhan yang Maha Kuasa mustahil menjadi manusia suci untuk menolong kekotoran kita dari dosa?

      Selanjutnya, menanggapi komentar Anda: “Faktanya muallaf lebih banyak dari tahun ke tahun”, mari bicara fakta. Di daerah mana fakta tsb ada? Silakan tunjukkan datanya. Di Indonesia saja, angka penduduk Kristen saat ini bukan lagi dibawah 10%, tapi terus menggeser prosentase jumlah Muslimin. Bagaimana pula dengan gelombang besar para petobat dari Muslimin menuju Kristen dari Timur Tengah? Bandingkan dengan arus kecil para muallaf di Eropa yang sering Muslimin banggakan.

      Anda benar, Saudaraku. Pada dasarnya manusia selalu ingin memberontak dari Allah karena dosanya. Maka, ia lebih suka mencari dan menyembah apa yang diciptakannya sendiri karena bisa ia atur sesuai nafsu keinginannya. Manusia mendefinisikan Allah satu alias tunggal, hanya sebatas apa yang sanggup digapai pikirannya. Padahal kenyataannya, Allah Maha Agung itu multi dimensi, tidak terselami, dan standard moralnya sangat tinggi sehingga manusia yang hanya ingin menuruti nafsu jasmaniahnya enggan menundukkan diri kepada-Nya. Bukankah lebih enak “menciptakan” allah sendiri yang selalu menuruti keinginan kita?
      ~
      Yuli

  6. rieza muslim mengatakan

    18 Juli 2016 pada 8:53 am

    ~
    Sdr Yuli,

    Anda salah menafsirkan arti kata suci. Sucinya nabi Isa karena lahir dari seorang wanita suci. Suci karena dia adalah nabiyullah, hatinya pun suci, sama dengan nabi Muhammad. Perihal kotor, seperti saya bilang sebelumnya, manusia kotor itu secara lahiriah, secara badaniah, dan ini berarti tanda kutip. Ini berlaku pula pada para nabi. Jasad mereka semasa hidup tidak beda dengan umatnya. Ini mengandung hikmah tersendiri, yaitu agar umat tidak bisa beralasan bila ada yang dicontohkan oleh nabi-Nya.

    Coba Anda jawab, bila Isa memang manusia, apakah dia pernah sakit, makan minum, dan buang air?

    Balas
    • staff mengatakan

      19 Juli 2016 pada 5:47 am

      ~
      Sdr. Rieza Muslim,

      Silakan pertimbangkan ulang pertanyaan di bawah ini berdasarkan pernyataan Anda di atas:

      1) Jika Isa disebut suci karena lahir dari wanita suci bernama Siti Maryam, seharusnya Muhammad yang juga Anda sebut suci disebabkan karena ia lahir dari wanita suci bernama Siti Aminah, bukan? Masalahnya, di ayat Al-Quran manakah yang menyebutkan Siti Aminah wanita suci?

      2) Jika Isa disebut suci karena Ia adalah nabiyullah, dapatkah Anda infokan ayat-ayat Al-Quran mana yang menyebutkan 24 nama nabi lain termasuk Muhammad adalah suci?

      Sdr. Rieza, pertanyaan Anda yang mempertanyaan kemanusiaan Isa kurang tepat jika Anda tujukan untuk meragukan ketuhanan Isa. Dari sisi manusia, bukankah Al-Quran sendiri jelas mengakui Isa sebagai manusia yang dilahirkan dari seorang wanita (Qs 19:19)? Bahkan, Injil pun mencatat Isa (Yesus) juga makan sama seperti kita (Injil Lukas 24:42-43). Justru yang harusnya Anda tanyakan untuk menguji ketuhanan Isa adalah, adakah tanda-tanda keilahian Isa jika Al-Quran dan Injil mengakuinya sebagai manusia?

      Nah, di sini pun jika Anda menyempatkan waktu dan hati untuk mempelajari Al-Quran, apalagi ditambah dengan Injil, tanda-tanda keilahian Isa nyata tertulis di sana. Artikel berikut dapat menjadi referensi: http://tinyurl.com/h3h3l6g.
      ~
      Yuli

  7. rieza muslim mengatakan

    18 Juli 2016 pada 10:13 am

    ~
    Data apa yang Anda pakai bila murtadin lebih banyak? Ohya, saya ingin bertanya. Apakah benar dalam dunia kalian ada tugas kristenisasi? Maksud saya kristenisasi ini memang diprogramkan hingga menelan biaya yang tidak sedikit, bahkan ini masuk ke ranah bisnis juga. Apa betul itu?

    Balas
    • staff mengatakan

      19 Juli 2016 pada 6:34 am

      ~
      Sdr. Rieza Muslim,

      Untuk wilayah Indonesia, silakan kunjungi situs resmi dari Badan Pusat Statistik.

      Karena info program Kristenisasi bukan Anda dapatkan dari kami sebagai sumbernya, alangkah baiknya jika Anda konfirmasikan hal tsb langsung kepada sumber dari mana Anda mendengar.
      ~
      Yuli

  8. jagoan neon mengatakan

    18 Juli 2016 pada 10:24 am

    ~
    Nah, ada yang bantu menjawab, silakan jawab staff IDI.

    Balas
    • staff mengatakan

      19 Juli 2016 pada 6:40 am

      ~
      Sdr. Jagoan Neon (Rieza Muslim),

      Silakan Anda baca komentar jawaban kami di atas.
      Terimakasih.
      ~
      Yuli

  9. jagoan neon mengatakan

    20 Juli 2016 pada 8:57 am

    ~
    Coba Anda jawab. Bila Isa memang manusia, apakah dia pernah sakit, makan minum, dan buang air? Apa sulitnya jawab ini? Saya hanya ingin tahu, apa benar Tuhan yang kalian sembah itu seperti itu? Secara logika harusnya ya. Tuhan yang pernah sakit, makan minum, dan buang air, ya Tuhan kalian ya, kan manusia. Lalu mengapa manusia disembah?

    Balas
    • staff mengatakan

      21 Juli 2016 pada 4:56 am

      ~
      Sdr. Jagoan Neon,

      Sebelum kembali bertanya hal yang sama yang juga sudah kami jawab dengan lugas, Anda juga perlu menjawab dua pertanyaan kami dalam kolom sebelumnya (# Staff Isa Islam dan Kaum Wanita 2016-07-19 12:47). Dengan menjawabnya, Anda dipandu untuk mendapatkan pemahaman yang benar atas jawaban dari pertanyaan Anda sendiri.

      Kami tunggu jawaban Anda.
      ~
      Yuli

  10. jagoan neon mengatakan

    21 Juli 2016 pada 8:44 am

    ~
    Mudah Staff Yuli,

    1) Memang tidak ada ayat yang mengatakannya, dan ini buat kami tidak menjadi ukuran. Mengapa? Karena penyebutan Maryam suci memiliki maksud tertentu untuk umat tertentu. Lagi pula Anda jangan bertanya yang tidak perlu dijawab. Ibundanya Muhammad ada suaminya, jadi mengapa pertanyaannya kesucian? Sedangkan saya sudah bilang sebelumnya bahwa penyebutan sucinya nabi Isa adalah karena lahir tanpa ayah. Anda hanya bisa menilai Al-Quran, tapi Allah yang Maha membuat dan menyesuaikan Al-Quran.

    2) Sucinya para nabi juga tidak disebutkan semua. Suci memiliki definisi yang berbeda-beda. Setiap nabi punya karakter dan tugas kepada umatnya yang berbeda-beda. Tapi pada dasarnya mereka semua suci, nabiyullah yang sudah dijamin surga-Nya.

    Balas
    • staff mengatakan

      22 Juli 2016 pada 7:19 am

      ~
      Sdr. Jagoan Neon,

      Menjawab pertanyaan memang mudah, tapi apakah jawaban tsb betul, logis dan berdasar fakta? Cara menjawab seperti inilah yang harus Anda pelajari.

      1) Pertanyaan kami no.1 adalah respon atas pernyataan Anda: “Sucinya nabi Isa karena lahir dari seorang wanita suci … sama dengan nabi Muhammad”. Maka, logis bukan bila kami menanyakan apakah Aminah ibunda Muhammad juga wanita suci jika kesucian Isa sama dengan Muhammad? Ayat mana pula yang mendukung hal tsb? Disamping itu, adakah pula ayat yang menyatakan Siti Maryam wanita suci? Ingat, suci artinya tanpa dosa!

      2) Tentang jawaban Anda no.2, ayat mana yang mendukung opini Anda bahwa para nabi selain Isa juga suci?

      Jika Anda menganggap kedua jawaban Anda tidak perlu didukung oleh ayat Al-Quran yang di sisi lain Anda percayai sepenuhnya sebagai firman Allah, berarti jawaban Anda bukan didasarkan firman Allah, bukan? lalu atas dasar apa? Rekaan manusia? Dan lagi, apakah Anda merasa Al-Quran tidak memiliki jawaban lengkap sehingga Anda perlu mencari jawaban dari sumber lain, padahal Anda meyakini Al-Quran sempurna. Bagaimana, Saudaraku?
      ~
      Yuli

  11. jagoan neon mengatakan

    22 Juli 2016 pada 10:02 am

    ~
    Mengapa Anda mengkritisi jawaban saya? Mengapa jadi melebar? Tugas Anda memenuhi janji Anda untuk menjawab pertanyaan saya.

    Balas
    • staff mengatakan

      25 Juli 2016 pada 4:35 am

      ~
      Sdr. Jagoan Neon,

      Diskusi yang sehat bersifat imbang. Setiap orang bertanggung jawab untuk mengkaji dan memberikan jawaban yang logis berdasarkan fakta. Jadi, tidak bisa bila salah satu pihak hanya menuntut pihak lain menjawab pertanyaannya, sementara ia sendiri tidak mampu memberikan fakta dan alasan logis terhadap apa yang didiskusikan. Sangat timpang, bukan?

      Nah, sebelum melangkah lebih jauh, kami justru menunggu petanggungjawaban Anda atas pertanyaan kami sebelumnya. Maka, jawablah dengan logis berdasarkan fakta.
      ~
      Yuli

  12. jagoan neon mengatakan

    27 Juli 2016 pada 9:57 am

    ~
    Oke, brarti anda berkelit lagi. Saya yakin Anda mampu menjawab pertanyaan saya, hanya saja malu untuk menulisnya.

    Balas
    • staff mengatakan

      28 Juli 2016 pada 3:01 am

      ~
      Sdr. Jagoan Neon,

      Kami prihatin dengan ketidakpahaman Anda. Selama Anda belum mampu menjawab pertanyaan kami dengan benar, selamanya pula Anda tidak paham dengan bahasan diskusi kita selanjutnya.

      Silakan Anda baca dan pelajari ulang diskusi kita di atas. Dengan demikian Anda akan belajar bagaimana berdiskusi dengan alur pikir yang sehat sehingga pada akhirnya mampu menangkap informasi dengan tepat. Dan yang paling penting, Anda dapat menemukan kebenaran sejati dari Allah.
      “Dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:32)
      ~
      Yuli

  13. Jagung bakar mengatakan

    13 Desember 2016 pada 7:14 am

    ~
    Buat staff Isa dan Kaum Wanita,

    Sepertinya ada yang aneh dengan jalan pikiran Anda. Anda yang berbelit-belit dan berkelit-kelit malah menuduh Jagoan Neon yang berdiskusi tanpa menggunakan akal sehat. Orang yang membaca saja baik dari Islam maupun Kristen mungkin bingung. Tapi kalau yang Kristen mungkin sudah puaslah dengan kinerja anda. Sebab mungkin walau mereka tahu anda berbelit dan berkelit, tapi mereka juga tahu itulah tugas anda.

    Seperti yang sering Anda katakan, Tuhan akan mendatangi kita jika kita mau membuka hati. Maka bukalah hati Anda agar hidayah menyapa Anda. Inshaallah.

    Balas
    • staff mengatakan

      14 Desember 2016 pada 5:47 am

      ~
      Sdr. Jagung Bakar,

      Terimakasih telah menyimak dialog antara Sdr. Jagoan Neon dengan kami. Hingga kini kami masih menunggu jawaban logis dari Sdr Jagoan Neon atas pertanyaan kami dalam dua kolom (# Staff Isa Islam dan Kaum Wanita 2016-07-18 10:37
      dan # Staff Isa Islam dan Kaum Wanita 2016-07-19 12:47) yang sayangnya belum juga ada. Apakah Anda bersedia membantu memberikan jawaban logisnya? Kami tunggu.
      ~
      Yuli

Baca komentar lainnya:

« 1 2

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Siti Maryam dan Siti Aminah: Dua Wanita Mulia
  • Muhammad Menikahi Isteri Anak Angkatnya, Zainab
  • Mengurangi Nikah Siri Dengan Poligami, Solusi Terbaikkah?
  • Banyak Artis yang Lepas Hijab, Mereka Dapat Hidayah Allah?
  • Isteri Keluar Rumah Tanpa Ijin Suami Masuk Neraka?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Pandangan Islam Dan Kristen Tentang Pernikahan Beda Agama
  • Isteri Keluar Rumah Tanpa Ijin Suami Masuk Neraka?
  • Menyakiti Hati Suami Islam, Penyebab Isteri Masuk Neraka
  • Apakah Nikah Siri Ajaran Islam Dan Sesuai Dengan Kitab Allah?
  • Muhammad Menikahi Isteri Anak Angkatnya, Zainab

Artikel Yang Terhubung

  • Anak Perempuan Muslim Menemukan Bapa Surgawi
  • Dulu Hati Muslimah Terluka, Sekarang Penuh Cinta
  • Hukum Rajam dan Wanita Islam Turki Yang Menemukan Isa
  • Aishah, Putri Islam, Menemukan Kebenaran Tentang Isa…
  • Wanita Muslim India Menemukan Tuhan Yang Sebenarnya

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Renungan Berkala Isa dan Kaum Wanita

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat Isa Dan Kaum Wanita setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Kaum Wanita

Footer

Hubungi Kami

Apabila Anda memiliki pertanyaan / komentar, silakan menghubungi kami dengan menekan tombol di bawah ini.

Hubungi Kami

Social Media


Facebook

Twitter

Instagram

YouTube
App Isadanislam
Hak Cipta © 2009 - 2019 Dialog Agama Isa Islam Dan Kaum Wanita. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami

 

Sebelum Anda meninggalkan situs ini, silakan mengisi formulir di bawah ini untuk menerima Bulletin Berkala Isa dan Al-Fatihah

 
 
 
 

×