Saya tumbuh dalam keluarga Muslim yang taat. Hidup saya berjalan dengan baik, dan saya percaya dengan semua yang saya pelajari tentang Islam.
Namun, suatu hari ada masalah besar dalam hidup saya. Saya sangat stres dan merasa sendirian.
Alhamdulillah, ketika mencari solusinya, ada sahabat yang membantu saya. Jika Anda sedang menghadapi masalah besar, bacalah kisah saya untuk menemukan Sahabat yang bisa menolong Anda atas setiap masalah.
Kehidupan yang Menyedihkan
Ketika berumur delapan belas tahun, saya menikah dengan saudara sepupu atas dorongan keluarga. Kami memulai bisnis menjual pakaian di pameran-pameran. Awalnya semua berjalan dengan baik. Hingga lambat laun usaha kami mengalami masalah.
Setiap hari bisnis keluarga kami merugi 400 dolar. Kami ingin berhenti berjualan di pameran, tapi tidak bisa. Karena kami terikat dengan kontrak.
Masalah ini membuat saya stres dan jatuh sakit hingga mengalami keguguran. Saya merasa sendirian dan tidak ada yang memahami perasaan saya. Saya bingung mencari solusi masalah saya.
Menemukan Solusi Terbaik Melalui Sahabat
Suatu hari, saya datang menemui sahabat saya untuk sekadar makan bersama. Saya berharap hal tersebut dapat membebaskan pikiran saya dari masalah-masalah yang ada. Saya mendengar dia berbicara tentang Isa Al-Masih.
“Kamu sedang kebingungan karena mempunyai masalah. Kamu sedang menangis dan putus asa.” Saya terkejut mendengarnya. Bagaimana mungkin dia tahu saya sedang mempunyai masalah dan kebingungan. Apakah ini suatu kebetulan?
Kemudian dia melanjutkan, “Datanglah kepada Isa, Dia adalah solusi masalah hidup, Dialah jawaban atas setiap masalahmu!”
Saya tidak pernah terpikir sebelumnya bahwa Isa solusi bagi masalah hidup. Namun, ada beberapa pengajaran Islam yang sering mengganggu saya.
Misalnya, dari sudut pandang ajaran Islam, surga adalah hadiah bagi pria, atas perbuatan mereka ketika di dunia. Di surga, pria dapat menikmati makanan dan minuman sesuai keinginan mereka, juga menerima kehormatan yang tinggi (Qs 37:44-48).
Lalu ia mulai berdoa, dan saya mengulang doa yang dia ucapkan. Entah mengapa, saya merasa hal tersebut berasal dari Allah.
Setelah saya berdoa, perasaan saya tenang dan penuh dengan bahagia. Perasaan yang belum pernah saya rasakan sebelumnya.
Saya terkejut bahwa ternyata Isa adalah solusi masalah hidup saya! Dan bukan hanya untuk masalah ini, tetapi untuk semua masalah hidup saya.
Isa adalah Sahabat sejati yang tidak pernah meninggalkan saya. Dia juga mengirimkan sahabat kepada saya yang menolong saya untuk mengenal Isa.
Isa Selalu Menyertai Saya
Sejak kejadian itu, saya memutuskan untuk mengimani dan mengikuti Isa Al-Masih. Semakin hari, saya terus bertumbuh dalam iman saya yang baru. Pada suatu hari saya bertanya kepada Allah, siapakah Isa?
Dalam Kitab Injil, Isa berjanji untuk menyertai umat-Nya sampai akhir zaman. “. . . Dan ketahuilah, Aku [Isa Al-Masih] menyertai kamu [orang yang percaya kepada Isa] senantiasa sampai kepada akhir zaman” (Injil, Rasul Besar Matius 28:20).
Bahkan tidak ada kuasa mana pun yang dapat memisahkan saya dari rahmat Allah. Isa adalah sahabat yang hidup dan menolong saya dalam menghadapi masalah. Dia solusi masalah dosa dan semua masalah saya.
Kita semua punya masalah besar. Kita jauh dari Allah karena dosa kita.
Isa Al-Masih wafat dan menyelamatkan manusia dari dosa serta membawa orang percaya berdamai dengan Allah. Kemenangan Isa atas dosa dibuktikan melalui kebangkitan-Nya dari kematian.
Dikucilkan Keluarga, Tapi Allah Tetap Menolong
Sekarang saya sudah menjadi pengikut Isa Al-Masih. Bahagia yang sebelumnya tidak pernah saya rasakan, kini saya menemukannya di dalam Isa Al-Masih.
Tapi, saya juga harus menerima konsekuensi atas iman saya yang baru. Ayah saya menolak saya. Suami pun menyiksa saya. Bahkan saya tidak boleh pergi ibadah.
Saya tidak perlu khawatir karena Allah sendiri yang memelihara saya. Isa selalu menguatkan saya melalui ayat-ayat dalam Kitab Allah, doa, dan sahabat yang mendoakan saya.
Meskipun banyak masalah, tapi saya tetap berbahagia karena Isa menemani dan membimbing saya.
Ya, saya ingin berada di surga bersama Isa karena Ia adalah Sahabat yang tidak akan pernah meninggalkan saya!
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut
- Apakah ada ajaran Muslim yang mengganggu Saudara? Mengapa?
- Apakah Allah pernah berbicara kepada Saudara seperti Sahabat?
- Mengapa Saudara ingin pergi ke surga?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Artikel Terkait
- Wanita Muslim Kelas Dua Di Sorga!
- 7 Bukti dan Alasan Mengapa Isa Adalah Tuhan!
- Jaminan Pasti Dalam Hidup
Video
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS ke: 0812-8100-0718.
~
Wanita dalam kisah ini keluar dari ajaran Islam karena tidak mau menjadi “harem-harem” di surga. Siapkah dia untuk bercerai dengan suaminya karena kawin-mawin tidak ada didalam surga?
~
Sdr. Usil,
Menjadi harem di sorga adalah ajaran yang bertentangan dengan hukum Allah. Berikut 2 alasannya:
– Allah menghendaki kesetiaan perkawinan monogami (Taurat, Kitab Kejadian 2:24), bukan poligami. Harem adalah salah satu bentuk poligami.
– di sorga tidak ada kawin-mawin (Injil Matius 22:30) karena Allah Sang Penguasa sorga menjadi pusat pelayanan dan penyembahan umat-Nya, bukannya pemuasan hawa nafsu dosa yang diwakili oleh ajaran harem sorgawi (Qs 52:20)
Nah, tentu akal sehat setiap manusia dapat mencerna bahwa menjadi harem di sorga adalah bentuk penderitaan yang pasti ingin dihindari semua wanita! Mungkinkah sorga sebagai hadiah yang Allah berikan masih menyisakan derita? Apakah Allah tidak adil terhadap wanita? Inilah yang menjadi kegelisahan awal sang wanita dalam kisah di atas. Melalui kegelisahannya atas ajaran ganjil inilah Allah membukakan mata hatinya untuk bertemu dengan Allah sejati di dalam Isa Al-Masih.
Nah, bagaimanakah dengan Anda? Tidakkah nurani Anda terusik dengan banyaknya keganjilan ajaran yang Anda yakini selama ini?
~
Yuli
~
Sampai sekarangpun KTP saya masih tercantum Muslimah. Saya pernah mencoba bertanya bagaimana menggantinya. Yang saya dapat sungguh ribet jika mau bertukar dari Islam ke agama lain.
Murtad dari Islam hukumannya adalah mati. Saya setuju dengan rencana pemerintah untuk menghapus kolom agama di KTP.
Saya punya pengalamana hampir sama dengan artikel ini. Bedanya keluarga saya cukup toleran dan saya percaya semua ini berkat kuasa Isa Al-Masih.
Sabda Isa Al-Masih, “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu” (Injil Matius 11:28). Janji Isa Al-Masih sungguh nyata. Berbagai pergumulan saya lewati berkat bimbingan-Nya. Satu hal yang pasti, sekarang saya dapat memberi, memaafkan, dan siapapun saya anggap saudara.
Salam damai.
~
Sdri. Mimie,
Terimakasih untuk kesaksian hidup yang Saudari bagikan dalam forum ini. Kami sungguh bersyukur dan memuji Allah atas kemurahan-Nya kepada Anda sehingga Andapun dibukakan jalan oleh Allah untuk menerima anugerah keselamatan kekal serta kebijaksanaan hidup di dunia melalui karya keselamatan Isa Al-Masih.
Kiranya kesaksian Saudari serta sabda Isa Al-Masih di atas dapat menggugah nurani saudara-saudara kita lainnya yang kini tengah haus bertemu dan hidup dalam kebenaran sejati. Datanglah kepada Isa Al-Masih, Sang Air Hayat (Injil Yohanes 4:10).
~
Yuli
~
Saya pun dulu adalah Nasrani. Sekarang saya sudah menjadi Muslim. Ayat Alkitab “Akulah kebenaran dan hidup,tiada yang datang kepada Bapa kecuali melalui Aku” itulah, yang justru membuat saya ragu akan Yesus sebagai jalan. Bapa hanya bisa dicapai melalui Yesus, tetapi Yesus tidak disebutkan hanya menjadi jalan kepada Bapa. Ia bisa menjadi jalan menuju tujuan yang lain.
Tuhan adalah Tuhan. Sebagai Muslim saya hanya dikodratkan untuk berserah diri kepada Tuhan. Jika manusia berserah diri kepada Tuhan, pasti Tuhanlah yang akan membimbingnya di jalan-Nya yang lurus.
Silahkan pilih: mana jalan yang pasti selamat?
~
Sdr. Gindal Kutjrub,
Anda menulis: “…Bapa hanya bisa dicapai melalui Yesus, tetapi Yesus tidak disebutkan hanya menjadi jalan kepada Bapa. Ia bisa menjadi jalan menuju tujuan yang lain…”
Nampaknya Anda mengalami kegagalan pencernaan makna kalimat berkaitan dengan sabda Yesus dalam Injil Yohanes 14:6. Mari kita baca ulang ayatnya:
“Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Dengan amat jelas Yesus menyebut dirinya sebagai jalan, kebenaran, & hidup. Bukankah [u]kebenaran & hidup hanya milik Allah[/u] sebagai sumbernya? Berseberangan dengan Allah, Iblis justru sumber dusta & kebinasaan/maut (Injil Yohanes 8:44).
Nah, ketika Yesus sendiri telah mengatakan bahwa diri-Nyalah jalan, kebenaran, & hidup, maka tentu saja diri-Nya menjadi satu-satunya jembatan menuju Allah Bapa. Masuk akalkah jika jalan kebenaran & hidup berujung kepada maut?
Silakan Anda renungkan kembali, sudahkah Anda benar-benar berserah kepada Allah yang sejati? Hanya Allah yang sejati yang menjamin keselamatan Anda di dunia & akhirat. Yesus telah menyatakannya kepada Anda.
~
Yuli
~
Untuk Gindal Kutjrup,
Saudara keluar dari Nasrani dan berpindah ke Islam cukup dengan menbaca 2 kalimat syahadat tentunya.
Adakah hukum tertulis terhadap mereka yang keluar dari agama Nasrani, seperti dimusuhi atau kalau perlu dibunuh? Tentu tidak ada! Sebaliknya, dalam Islam tertulis demikian:
“Siapa saja yang mengganti agamanya (Islam) maka bunuhlah” (HR Al-Bukhari, An-Nasa’i, Abu Dawud, at-Tirmidzi). Itu yang diperaktekan oleh keluarga dalam artikel di atas. Silahkan direnungkan.
Salam damai.
~
Sdri. Mimie,
Terimakasih untuk komentar Anda kepada Sdr. Gindal Kutjrup, semoga mencerahkan mata hati kita semua.
Aneh memang, manusia mengangkat dirinya sebagai algojo bagi orang lain yang dianggapnya murtad dari Allah. Apakah Allah tidak sanggup memurkai sang murtadin sehingga meminjam tangan manusia? Apakah manusia sang algojo sudah pasti benar di hadapan Allah sehingga berani mengangkat dirinya sebagai kepanjangan tangan Allah? Sungguh, ajaran yang patut dipertanyakan kebenarannya manakala diperhadapkan dengan kebenaran firman Allah berikut:
Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka …, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat. (Injil, Rasul Lukas 6:35)
~
Mimie (2015-05-05 01:02) menulis:
“… Sampai sekarangpun KTP saya masih tercantum Muslimah,Saya pernah coba bertanya bagaimana menggantinya, yang saya dapat sungguh ribet jika mau bertukar dari Islam keagama lain…”
Komentar:
Diupload donk, di sini foto KTP-nya. Nanti bisa dicek bersama apakah KTP asli atau bukan.
~
Untuk Heboh,
Saudara, saya tidak lagi menganut faham taqiya.
Isa Al-Masih bersabda: “Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat” (Injil Matius 5:37)
Saudara ingin tahu suku saya? Jika tak keberatan, silakan saksikan sinetron Lembur Abah d iyoutube. Sayang, situs ini tak dapat menggunakan bahasa daerah. Alkitab juga sudah lama ada dalam bahasa saya sehari-hari.
Satu kata untuk saudara, saya tetap mencintai Muslim. Untuk Saudara, kiranya Allah senantiasa memberi berkah dan sejahtera beserta sekeluarga.
Salam damai.
~
Untuk Sdr. Heboh dan Sdri. Mimie,
Demi keamanan seluruh partisipan dalam forum diskusi ini, kami sangat menjaga privasi masing-masing pihak dengan tidak mempublikasikan data pribadi masing-masing orang. Dengan demikian diskusi dapat dilakukan dengan lebih nyaman dan aman dalam suasana yang saling menghargai dan menghormati.
Sdr. Heboh, apa yang Saudara pertanyakan tidak menyentuh pokok bahasan diskusi kita. Untuk itu kami himbau kepada semua pihak agar tidak membahas pertanyaan serupa demi keamanan bersama.
Terimakasih.
~
Yuli
~
Untuk Staff Isa dan Islam, Sdr. Mimie, dan umat Nasrani,
Yesus memang adalah jalan menuju Bapa.Tetapi tidak disebutkan bahwa Yesus hanya menjadi jalan kepada Bapa.Yesus bisa menjadi jalan yang benar menuju tujuan yang sesat.
Tuhan adalah Tuhan yang menguasai seluruh jalan. Muslim hanya berserah diri kepada Tuhan dan melalui penyerahan diri itu manusia pasti akan terbimbing kepada Dia menuju jalan-Nya yang lurus dan benar untuk sampai kepada Dia.
Mana yang pasti selamat: percaya kepada Yesus, atau berserah diri kepada Tuhan?
~
Sdr. Netral,
Kami telah menjawab pertanyaan serupa, baik yang Anda maupun Sdr. Gindal Kutjrup ajukan. Silakan baca komentar kami di atas (# Staff Isa Islam dan Kaum Wanita 2015-05-18 11:49).
Mengenai konsep berserah diri kepada Tuhan, silakan Anda pertimbangkan ulang:
Dapatkah dikatakan berserah diri jika menolak Tuhan yang jelas-jelas telah menyatakan jati diri-Nya serta jalan kebenaran-Nya hanya melalui Yesus?
Orang yang berserah diri kepada Tuhan adalah dia yang menerima, mempercayai, dan hidup di dalam Allah Sang Firman, yaitu Yesus Kristus:
“Sebab barangsiapa menyangkal Anak [Yesus], ia juga tidak memiliki Bapa. Barangsiapa mengaku Anak [Yesus], ia juga memiliki Bapa” (Injil, Surat Rasul 1 Yohanes 2:23).
~
Yuli
~
Kalau kalian Nasrani berani membuka akal, bukan pengecut, kami Muslim menantang kalian untuk membuka forum dialog yang mengupas tentang Al-Quran, Alkitab, dan pembuktian kebenarannya dengan barometer ilmu pengetahuan!
~
Sdr. Netral,
Perlu Anda ingat bahwa ilmu pengetahuan selalu mengedepankan logika berpikir yang sehat, sistematis, dan dapat dibuktikan secara empiris. Nah ironisnya, Anda justru mengabaikan segala prinsip tsb dengan mengemas tantangan yang sepertinya “berbau” ilmu pengetahuan.
Sdr. Netral, jika Anda menggunakan logika berpikir yang sehat & sistematis, alamatkanlah tantangan Anda pada artikel yang sesuai, bukan di artikel ini!
Dialog tentang kupasan Al-Quran vs. Alkitab diteropong dari ilmu pengetahuan dapat Anda temukan dalam 2 artikel berikut: http://tinyurl.com/86r3bgq dan http://tinyurl.com/kksunre
Kembali ulang kami ingatkan, saat berdialog di artikel tersebut nanti, 3 prinsip dasar tentang pilar ilmu pengetahuan yang kami tulis diatas harus mutlak Anda gunakan. Di situlah baru Anda buktikan keunggulan mutlak dari Alkitab sebagai satu-satunya firman Allah yang teruji!
~
Yuli
~
Saudara Netral,
Kesaksian seorang Muslimah di atas adalah masalah hidupnya dapat diatasi melalui Yesus Kristus/Isa Al Masih. Kita semua punya masalah, tetapi saya bersyukur kepada Allah. Masalah terbesarku dapat kuatasi di dalam Yesus. Saya berterus terang di sini. Jika masalah terbesarku kubawa dalam kepercayaan Saudara Usil / Netral / Heboh, bisa-bisa semakin besar.
Jika Saudara Usil / Netral / Heboh punya masalah, lihat saja apa yang diajarkan Yesus untuk mengatasinya.
~
Terimakasih Sdr. Boas atas penjelasan Anda kepada rekan-rekan yang lain. Apa yang Anda sampaikan membantu kita semua untuk tetap berfokus pada pokok bahasan utama dalam artikel.
Artikel di atas memiliki pesan yang amat penting, yakni bagaimana Yesus, Sang Jalan, Kebenaran, dan Hidup itu adalah Allah yang menghendaki kesejahteraan kekal bagi manusia. Firman Allah menyatakan keberadaan kita sebagai manusia berdosa: “Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri,…” (Kitab Nabi Yesaya 53:6). Namun Allah berkenan menyelamatkan kita: “Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya [Yesus, yang berarti Allah menyelamatkan (Injil Matius 1:21)]“ (Kitab Zabur 23:3).
Yesus adalah kunci jawaban dari permasalahan terbesar manusia.
~
Yuli
~
Sdr.Boas,
Komentar Anda adalah retorika khas umat Kristen. Sebagaimana yang sering kita lihat pada argumen para pembicara Kristen dalam debat Islam – Kristen,dan juga dalam khotbah para pendeta. Mereka pintar mengolah kemasan, tapi tidak mampu membuktikan Kristen dalam suatu kerangka utuh sebagai kebenaran.
Salam.
~
Sdr. Netral,
Sadarkah Anda bila ciri kehidupan keimanan yang benar selalu menyentuh hingga pada kehidupan pragmatis keseharian manusia?
Kristen bukanlah pakaian yang hanya menyentuh kulit. Kekristenan adalah hidup keseharian orang-orang yang telah menerima anugerah keselamatan Allah terbesar, yaitu pengampunan dosa, keterbebasan dari ikatan kuasa dosa, dan hidup yang kekal bersama Allah. Yesus bukan hanya dongeng atau konsep isapan jempol. Ia adalah “…Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa,…” (Kitab Nabi Yesaya 9:5), yang berdaulat atas segala semesta, termasuk persoalan hidup manusia.
Sdr. Boas dan kesaksian wanita Muslimah di atas adalah dua dari jutaan orang yang membuktikan Yesus sebagai jawaban pergumulan hidupnya. Tiada jalan lain pembuktiannya selain hidup di dalam Yesus. Bersediakah Anda membuktikannya?
~
Yuli
~
Saudara Netral,
Karena wanita Muslimah di atas mendapatkan solusi melalui Yesus, saya rasa tidak salah juga apabila diberikan saran kepada yang lain untuk mengatasi masalah yang mereka rasakan. Saya tulus mengatakannya karena sudah merasakan, bukan retorika kosong.
~
Kiranya klarifikasi dari Sdr. Boas dapat memberikan pemahaman baru bagi Sdr. Netral dan rekan-rekan Muslim lainnya.
Mari sahabat semua, “Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!” (Kitab Zabur 34:9). Buktikanlah kasih & kebaikan Yesus [Isa Al-Masih] dalam hidup Saudara!
~
Yuli
~
Untuk Nasrani,
Sadarkah kalian, bahwa kalian mengenal Yesus hanya dari cerita, yaitu cerita dalam Alkitab. Kemudian dari cerita itu kalian berkhayal dan menggambarkan tokoh Yesus. Sama seperti anak kecil yang mengenal tokoh Robin karena membaca buku cerita serial Batman.Kalau tidak melalui Alkitab, kalian tidak pernah mengenal tokoh Yesus.
Lucu sekali kalian ini!
~
Sdr. Usil,
Tahukah Anda, mengapa Anda menyebut pengikut Kristus sebagai “Nasrani”? Karena Yesus adalah tokoh sejarah yang berasal dari kota Nazareth. Maka Anda menyebutkan setiap pengikut-Nya sebagai kaum Nasrani (asal kata “Nazareth”). Ini membuktikan bahwa Yesus adalah tokoh nyata! Bukan hanya dalam Alkitab, melainkan juga dicatat dalam literatur sejarah abad 1 Masehi oleh sejarawan non-Kristen bernamaTachitus dan Josephus. Nah, tentu Yesus berbeda jauh dengan tokoh fiksi bernama Robin dalam kisah Batman, bukan?
Sdr. Usil, bukan hanya tokoh sejarah yang pernah hidup dan mati, Yesus bahkan hidup kekal dan kembali ke sorga! Ia adalah Allah Maha Kuasa. Demikianlah sabda Yesus: “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati,” (Injil, Rasul Besar Yohanes 11:25).
Hanya orang-orang yang menerima Yesus dengan segenap hati & hidupnya yang merasakan dengan nyata kuasa penyertaan-Nya. Maukah Anda merasakan kehadiran-Nya dalam hidup Saudara?
~
Yuli
~
Yesus nyata di dalam Al-Quran. Berkembang menjadi mitos (nyata bercampur khayalan) di dalam Alkitab. Khayalan inilah yang berkembang di dalam ajaran Kristen, termasuk “Yesus adalah Tuhan yang naik ke surga” karena dia tidak bermakam.
Muhammad exist sebagai nabi terakhir, penyempurna semua utusan Tuhan. Oleh karena itulah ia satu satunya nabi yang bermakam. Yesus tidak nyata, karena keberadaannya hanya dapat dibaca di dalam Alkitab.
Allah adalah Tuhan yang nyata, yang ayat-Nya dapat dibaca di alam semesta. Itulah hakikat Al-Quran.
~
Sdr. Agus Winanto,
Kami menghargai pendapat Anda. Sayangnya pendapat tersebut tidak didasarkan pada fakta sejarah dan ilmu pengetahuan.
Sangat perlu bagi Anda mengetahui fakta sejarah berikut:
1. Alkitab ditulis antara tahun 1450 SM hingga 95 M. Jadi pada abad 1 Masehi, seluruh isi Alkitab sudah lengkap dan beredar luas di masyarakat.
2. Manuskrip (salinan naskah asli) Alkitab yang berumur ribuan tahun (jauh sebelum Al-Quran ada) hingga kini masih terpelihara dengan baik di museum-museum dunia.
3. informasi-informasi dalam Alkitab (bahkan hingga hal-hal terkecil dan sepele pun) dapat dibuktikan oleh ilmu pengetahuan, baik ilmu sejarah, arkeologi, geografi, bahkan fisika sekalipun.
4. Al-Quran baru terbit 7 abad setelah Alkitab beredar luas. Anehnya, cerita Yesus serta nabi-nabi Israel lainnya simpang siur, tidak sama dengan catatan sejarah aslinya. Tentu tidak masuk akal bila firman Allah keliru, tidak cocok dengan catatan sejarah, bukan? Bukankah Allah Mahabenar sehingga tidak mungkin salah?
Dari sini dapat dinalar, kitab manakah yang teruji keotentikannya, Al-Quran ataukah Alkitab?
Artikel berikut perlu Anda pelajari: http://tinyurl.com/86r3bgq
~
Yuli
~
Saya mantan Muslimah. Saya tidak tahu siapa Allah yang saya sembah. Kerana saya hanya dapat sembayang, membaca Quran, bahkan sholawati rasul Islam dalam bahasa Arab. Diluar bahasa itu tidak diperkenankan.
Ketika saya berjumpa Isa Al-Masih, Dia berkata ikutlah Aku, Akulah jalan yang lurus, dengan bahasa sukuku.Sungguh saya merasa hadirat-Nya, ketentraman, dan penuh sukacita. Saya percaya, Dialah Tuhan Allah yang sesungguhnya, Dia mati, bangkit, dan naik ke sorga demi Saudara, saya, dan seluruh umat manusia.
~
Sdri. Mimie,
Terimakasih banyak atas kesaksian yang Anda berikan. Kiranya kisah Anda juga memotivasi rekan-rekan lain yang kini tengah mencari kesejatian Allah yang sebenarnya, yang telah nyata Isa Al-Masih tunjukkan melalui sabda, hidup, dan pelayanan keselamatan-Nya.
Bagi Saudara-saudara yang rindu lebih dalam mengenal siapakah Isa Al-Masih serta tujuan kehadiran-Nya di dunia, silakan renungkan artikel berikut: http://tinyurl.com/bwxsuab
~
Yuli
~
Benar memang, dunia ini hanya senda gurau belaka. Di sini bicara ini, di sana hujat ini, bicara ini benar, itu salah.
Semoga Tuhan memberikan hidayah-Nya, menunjukan kalian ke jalan yang lurus. Kehidupan setelah ini yang akan menjawab pertanyaan dan pernyataan kalian, karena Tuhan telah menjanjikannya. Surga dan Neraka.
Sabar saja menunggu kematian kalian. Mana yang benar dan mana yang salah.
~
Sdr. Ainun,
Bagaimana dengan kehidupan Anda sendiri? Sudahkan Anda menemukan kebenaran yang pasti, yakni ssirat al mustaquim (jalan yang lurus) yang pasti membawa Anda ke sorga?
Jika menunggu ajal menjemput untuk mengetahui kebenaran, maka sia-sialah penantian Anda selama ini. Tidak ada kesempatan kedua untuk bertobat setelah kematian.
Saudara, firman Allah telah menyatakan siapakah jalan yang lurus itu. Tugas kita adalah bertobat dari dosa kita dengan menerima dan berserah kepada Sang Jalan yang lurus itu. Inilah sabda Isa Al-Masih Sang Jalan Lurus:
“Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
~
Yuli
~
Sdr. Mimie,
Kamu tidak mengenal tentang Islam. Orang Muslim yang tidak paham tentang turunnya rasul dan nabi. Kamu ini muslim bohong.
Kamu tahu kalau nabi Isa As. ajarannya menyembah patung. Isa As membawa ajaran Allah SWT tetapi belum sempurna, masih 1/3 bagian. Yang membenarkan adalah nabi Muhammad SAW, nabi terakhir dan tidak ada nabi lagi sampai hari kiamat. Kalian ini pasukan dajjal yang nanti akan dibunuh oleh nabi Isa as.
~
Sdr. Masih Bingung,
Jika Anda merasa sebagai Muslim sejati, kami persilakan Anda menunjukkan bukti-bukti ayat Al-Quran yang mendukung seluruh pernyataan Saudara:
– Isa As. ajarannya menyembah patung
– Isa As membawa ajaran Allah SWT tetapi belum sempurna, masih 1/3 bagian
– Yang membenarkan adalah nabi Muhammad SAW
– Muhammad SAW, nabi terakhir dan tidak ada nabi lagi sampai hari kiamat.
Kami tunggu jawaban Saudara.
~
Yuli
~
Untuk Sdr. Godlyv, Sdr. Usil, & Sdr. Netral,
Terimakasih untuk partisipasi komentar Anda. Namun karena isi komentar tersebut tidak berkaitan dengan pokok bahasan artikel, dengan terpaksa kami hapus agar diskusi kita lebih berfokus.
Terimakasih atas pengertian Saudara sekalian.
~
Yuli
~
Sdr. Masih Bingung,
Saya dulu juga seperti Saudara. Tapi, silakan simak firman Allah dalam Alkitab berikut:
“Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku” (Taurat, Kitab Keluaran 20:4-5).
Salam damai.
~
Terimakasih Sdr. Mimie atas ayat Alkitab yang Anda bagikan kepada Sdr. Masih Bingung. Kiranya hal ini menggugah Sdr. Masih Bingung untuk mulai mempelajari Alkitab serta mengerti kebenaran apakah yang Allah maksudkan dalam setiap firman-Nya di dalam Alkitab.
~
Yuli
*****
1. Sejauh ini tidak ada karena fitrah manusia adalah ketauhidan
2. belum pernah. Kalau pernahpun saya akan dianggap menghayal oleh orang lain.
3. Ya, saya ingin ke surga. Tetapi apakah ada dalilnya orang yang percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat dijamin pasti masuk surga?
Di mana dalinya? Bukankah dalil adalah bukti yang konkrit? Bagaimana Staff IDI?
*****
Sdr. Aku Bukan Domba,
Terimakasih untuk kesediaan Anda menanggapi 3 fokus pertanyaan. Kami senang berdialog dengan Anda. Berikut tanggapan kami:
1. Mengenai ketauhidan dimana Allah itu esa, tidak mau “diduakan”, dan Maha Sejahtera (Qs 59:23), bagaimanakah dengan ajaran “poligami dengan para bidadari sorga” (Qs 52:20) seperti yang digelisahkan wanita Muslimah di atas? Apakah Allah yang Maha Esa tidak berempati terhadap kegelisahan wanita yang “diduakan” di sorga? Jika Allah Maha Sejahtera, mengapa sorga-Nya hanya menyejahterakan kaum pria? Tidakkah kontradiksi ini mengganggu Anda?
2. Mari pertimbangkan ulang pengalaman hidup Anda. Tidak pernahkah Allah menjawab doa Anda secara khusus (mungkin melalui peristiwa, bisikan hati, kitab suci, atau lewat orang lain)? Bukankah Allah yang Maha Penyayang dan Maha Kuasa itu telah berkomunikasi dengan Anda dengan cara-Nya yang unik? Apakah ini mustahil menurut Anda?
3. Inilah dalil konkrit untuk jaminan sorga di dalam Yesus Tuhan: “Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6). Baca pula sabda Yesus kepada seorang penjahat yang bertobat & percaya kepada-Nya saat disalib bersama Yesus: “Kata Yesus kepadanya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus” (Injil, Rasul Lukas 23:43).
~
Yuli
~
La Ilaha Ilallah – Muhammad Rasulullah. Tiada Tuhan Selain Allah – Muhammad Rasul Allah.
“Kemudian jika mereka mendebat kamu (tentang kebenaran Islam), maka Katakanlah: “Aku menyerahkan diriku kepada Allah dan (demikian pula) orang-orang yang mengikutiku”. Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Al Kitab dan kepada orang-orang yang ummi: “Apakah kamu (mau) masuk Islam”. Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan (ayat-ayat Allah). Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya” (QS. Ali Imran 3 : 20)
Saya mantan Kristen dan kini berbahagia dalam Islam. Saya bangga menjadi pengikut Muhammad SAW.
Allahu Akbaarr..!!!
~
Sdr. Adinegara,
Kebahagiaan dapat saja Anda rasakan setelah memeluk Islam. Tapi, apakah kebahagiaan itu juga diiringi kepastian keselamatan kekal bagi masa depan akhirat Anda? Adakah ayat Al-Quran yang menjaminnya?
Berkait dengan Qs 3:20 yang Anda tuliskan, bagaimana Muslim dapat berserah diri kepada Allah sedangkan di ayat tsb, Muslim sendiri tak mengenal siapakah sejatinya Allah yang memberi petunjuk sehingga tak dapat berdebat (berargumentasi) tentang kebenaran Islam itu sendiri?
Saudaraku, surah Al-Fatihah ayat 6 berbunyi: “Tunjukilah kami jalan yang lurus” (Qs 1:6).
Tahukah Anda bahwa 7 abad sebelum Al-Fatihah ditulis, Isa Al-Masih (Yesus) telah bersabda: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Isa Al-Masih telah menjadi jawaban doa atas “jalan yang lurus” itu. Nah, jika Muslim tetap mengabaikan sabda Isa Al-Masiht, maka jelaslah mereka tidak mau mengenal, bahkan berserah kepada Allah.
Mari, renungkan kembali.
~
Yuli