Melalui artikel ini, kita akan belajar bagaimana Allah mendengar doa kita dalam bahasa apa saja. Nama saya Marta. Saya dibesarkan dalam budaya Timur Tengah di Amerika. Saya percaya Allah sebagai satu-satunya Allah yang benar, dan Muhammad sebagai utusan-Nya. Saya tidak boleh bertanya tentang Allah, Al-Quran, ataupun iman Islam.
Rindu Akan Allah
Namun sejak kecil saya sudah bertanya mengenai Allah. Menurut Al-Quran, Allah Maha Tinggi dan jauh dari ciptaan-Nya. Tidak ada jembatan antara manusia dan Allah. Menurut saya, jika Allah tahu saya sangat mengasihi Dia, pasti Dia juga akan mengasihi dan menjadi teman saya.
Saya mulai membaca dan mempelajari Al-Quran. Walau sudah sungguh-sungguh mencari siapakah sebenarnya Allah itu, namun belum menemukannya. Hingga akhirnya saya menunda pencarian saya.
Tantangan Dari Teman
Setelah saya duduk di perguruan tinggi, kembali muncul kerinduan untuk mencari Allah. Suatu hari, saya berbincang-bincang dengan dua teman kuliah saya. Tiba-tiba saya berkata “Saya tidak yakin Islam dapat memberi jawaban atas pertanyaan saya tentang Allah. Dan saya tahu masalahnya tidak pada saya.” Saat itu saya tidak tahu bahwa mereka adalah pengikut Isa Al-Masih. Ternyata mereka telah mendoakan saya secara khusus sebelum pertemuan tersebut. Pertemuan itu ibarat sebuah pintu yang terbuka bagi mereka untuk menceritakan tentang Isa Al-Masih kepada saya.
Sejak kecil saya diajar bahwa agama Kristen adalah agama palsu. Seseorang yang mempercayainya pasti langsung masuk neraka. Jadi saya tidak mau mendengar kesaksian mereka. Tetapi mereka menganjurkan saya untuk berbincang-bincang dengan Allah. “Tidak! kalian belum mengerti,” kata saya. “Manusia tidak dapat berbincang-bincang dengan Allah begitu saja. Seseorang harus terlebih dahulu membersihkan diri, dan hanya dapat melantunkan ayat-ayat Al-Quran yang telah disediakan. Tidak ada ‘jendela’ dimana kita dapat berkomunikasi dengan Allah. Allah amat jauh dari kita.”
Teman saya, Mary, berkata bahwa Allah alam semesta adalah Allah yang penuh kasih. Dia rindu akan persekutuan dan hubungan dengan umat-Nya. Mempunyai hubungan dengan Allah, adalah hal yang sangat saya rindukan. Tapi pernyataan bahwa kasih Allah dapat ditemukan melalui kepercayaan dalam Isa-Al-Masih membuat saya merasa takut.
Ke Gereja dan Berdoa Kepada Allah
Dengan perasaan bingung, saya memutuskan untuk berbicara kepada Allah. Adakah Allah mencari saya seperti saya mencari Dia? Adakah Allah mendengar doa kita? Saya berkata, “Baiklah Allah, saya di sini! Dengan langsung aku berbicara kepada-Mu. Dalam bahasa Inggris, bukan bahasa Arab. Silakan Allah menjelaskan, siapakah Engkau sebenarnya. Aku sungguh ingin mengetahui.” Malam itu, tidak terjadi sesuatu hal apapun hingga saya tertidur.
Satu minggu telah berlalu sejak berbicara kepada Allah. Ketika menuju kantor pos di kampus kami, saya melihat Mary. Tanpa sadar saya bertanya apakah boleh saya ikut dengannya ke gereja. Menyadari apa yang saya ucapkan, saya terkejut dan langsung menutup mulut dengan tangan dalam keheranan. Mary dengan senang hati menyetujuinya dan mengajak saya pergi bersamanya ke gereja.
Itulah kali pertama saya ke gereja. Saya tidak ingat khotbah hari itu. Yang saya ingat dengan jelas adalah kumpulan orang-orang yang ramah dan sangat senang berbicara dengan saya. Walau mereka tahu saya belum percaya apa yang mereka percayai.
Diundang ke Konferensi Pemuda Kristen
Saat liburan musim dingin, saya pulang ke rumah orang tua. Mary menelepon dan mengundang saya mengikuti Konferensi Pemuda Kristen yang dilaksanakan pada Tahun Baru.
Saya berpikir bagaimana cara meminta ijin kepada orang tua. Mary dan timnya terus mendoakan saya. Ketika saya meminta ijin, ayah saya berkata, “Iya boleh, bersenang-senanglah! Tapi harus minta ijin juga dengan ibu.” Saya sangat senang mendapat ijin dari ayah. Dan ketika meminta ijin kepada ibu, beliau juga mengijinkannya. Allah mendengar doa kita.
Pengertian Baru Tentang Isa Al-Masih
Di konferensi itu, saya melihat banyak orang yang mendapatkan kepuasan rohani dan kasih Allah. Saya juga menjadi mengerti tentang dosa, dan mengapa dosa itu menjauhkan kita dari Allah.
Dan yang terutama, saya mulai mengerti mengenai maksud dan tujuan Isa Al-Masih datang ke dunia. Saya menyadari bahwa kematian dan kebangkitan-Nya itulah yang menjembatani jurang besar antara Allah dan manusia. Juga saya belajar mengenai fakta bahwa Isa Al-Masih mencari manusia. Sungguh, setiap orang sangat berharga bagi Isa Al-Masih.
Akhirnya saya mengetahui bahwa apa yang telah saya cari sejak kecil, sudah saya temukan. Dengan penuh syukur, saya menyerahkan diri sepenuhnya kepada Isa Al-Masih di konferensi itu.
Kenyataan Tiba
Saya menyadari akibat yang akan saya terima atas keputusan saya menerima Isa Al-Masih sebagai Juruselamat saya. Kemungkinan saya tidak lagi diakui oleh keluarga. Hal itu sangat sulit karena sebagai kakak tertua dari empat bersaudara. Ketakutan dan kekhawatiran itu hampir membuat saya meninggalkan kepercayaan yang baru saya imani. Saya khawatir masa depan adik-adik saya, bila saya dibuang dari keluarga. Tetapi pikiran itu saya tepiskan, saya terus berjalan dengan iman saya kepada Isa Al-Masih.
Sore itu saya berdoa kepada Isa Al-Masih. Meminta agar Dia memperlihatkan pada saya bahwa keputusan mengikuti Dia adalah jalan yang benar. Saya percaya jika Allah mendengar doa kita ini. Kemudian saya keluar dengan teman untuk makan sore bersama. Ada seorang pria tunawisma di tempat itu, dan teman saya mulai berbincang-bincang dengannya.
Selang beberapa lama mereka berbincang, teman saya pergi ke kamar kecil. Tinggal saya berdua dengan pria tunawisma itu. Saya melihatnya, dan dia tersenyum ramah. Dia menunjuk ke hati saya dan berkata, “Saya tahu bahwa Isa Al-Masih mendiami hati anda.”
Hati kecil saya berkata, pasti inilah jawaban dari Allah tentang doa saya. Hati saya dipenuhi dengan keberanian. Ada keyakinan dari pengalaman itu, seorang yang tidak saya kenal, adalah pemberian Allah untuk meyakinkan dan menguatkan iman saya.
Keluarga Baru Dalam Isa Al-Masih
Saya memberanikan diri untuk mengakui iman baru saya pada keluarga. Seperti yang telah saya pikirkan sebelumnya, keluarga mengusir dan tidak mengakui saya sebagai keluarga lagi. Walau saya sangat sedih, namun Tuhan telah memberi saya keluarga baru. Keluarga baru saya dalam Isa Al-Masih.
Hari demi hari saya dilindungi oleh Bapa Surgawi. Saya juga berbincang-bincang dengan Isa Al-Masih secara terus-menerus. Isa Al-Masih sungguh hidup dalam hati saya dan selalu beserta saya.
Kini saya telah menemukan apa yang saya cari. Yaitu hubungan pribadi dengan Allah melalui Isa Al-Masih. Sekarang, dengan iman saya meminta kepada Isa Al-Masih, agar mata rohani dan hati orang tua serta ketiga adik saya dibukakan. Mereka sungguh-sungguh saya doakan, agar suatu hari mereka juga dapat mempunyai hubungan dengan Allah dalam Isa Al-Masih, seperti hubungan yang sudah saya alami.
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Dapatkah Allah Mendengar Kita Doa Dalam Bahasa Inggris?”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS ke: 0812-8100-0718
Apabila Anda memiliki keinginan untuk didoakan, silakan mengisi permohonan doa dengan cara klik link ini.
*
Staff Isa dan Islam.
Izinkan saya mengambil artikel ini, saya ingin berbagi dengan saudara-saudara saya di lingkungan saya.
~
Saudara Love,
Kami mengucapkan terimakasih atas niat baik saudara untuk membagikan artikel ini kepada saudara-saudara di lingkungan saudara.
Kami mengijinkan saudara untuk membagikan link ataupun mengcopy artikel yang saudara perlukan. Kiranya artikel-artikel tersebut dapat memberkati saudara-saudara kita yang lain.
~
DA
*
Terimakasih atas ijinnya.
Damai sejahtera selalu beserta kalian para Staf Isa dan Islam.
~
Saudara Love,
Kami juga mengundang saudara Love untuk mengunjungi situs-situs kami: http://www.isadanislam.org, http://www.isadanalfatihah.com dan http://www.isadanalquran.com.
Bila ada waktu, kiranya saudara dapat mengunjungi situs-situs kami yang lain, karena di sana juga terdapat cukup banyak informasi, yang mungkin dapat memberkati saudara.
~
DA
*
Kasihan saya membaca artikel ini. Pedih rasanya merenungkan nasibnya. Kalau kita dilahirkan ke dunia hanya untuk mendapat kesenangan dan bahagia, apa gunanya Allah melahirkan kita ke dunia? Dan kalau dosa kita semua sudah dimaafkan, apa juga tujuan Allah melahirkan kita ke dunia? Untuk hidup berbahagia dan bebas dari hukuman atas dosa?
~
Saudara Surga Duniawi,
Bukan suatu kebetulan kita dilahirkan di dunia ini, Allah mempunyai maksud atas kehidupan kita. Dunia ini disebut “lembah air mata”. Di dunia ini, orang kaya pun juga menderita dan mengalami pencobaan dan kesusahan. Jadi apakah kita akan hanyut didalamnya?
Umat Muslim setiap hari berdoa: “Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka . . .” (Qs 1:6-7). Dalam ayat tersebut menyatakan bahwa Allah menganugerahkan/memberi nikmat (kesenangan dan kebahagiaan). Jadi apakah salah jika kita mengalami nikmat dari Allah?
Kesenangan dan kebahagiaan sejati adalah jaminan hidup kekal. Pengharapan itulah yang membuat kita senang dan bahagia bagaimanapun keadaan kita di dunia ini.
Atau mungkin saudara dapat membagikan kepada kami, apa tujuan dan gunanya saudara dilahirkan di dunia ini?
~
DA
*
Orang Islam dilahirkan ke dunia untuk diuji dengan cobaan dan mempertanggung-jawabkan perbuatannya. Anda banyak menggunakan ayat Al-Quran. Secara umumnya anda mempercayainya. Baguslah kalau anda telah menerima Al-Quran. Semoga anda diberi petunjuk oleh Allah untuk memeluk Islam secara keseluruhannya.
~
Saudara Surga Duniawi,
Kami menghargai pandangan saudara.
Saudaraku, Allah bukanlah Allah yang kejam, Allah adalah penuh kasih. Dosa/pelanggaran kita telah menjauhkan kita dari Allah. Tetapi kematian dan kebangkitan Isa Al-Masih itulah yang menjembatani jurang besar antara Allah dan manusia. Hukuman atas dosa kita telah ditanggung dan lunas dibayar oleh Isa Al-Masih.
Sehingga di dalam Isa Al-Masih tidak ada hukuman, “Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus [Isa Al-Masih]” (Injil, Surat Roma 8:1).
Memang kami mengutip ayat Al-Quran, namun hanya pada bagian yang mencantumkan hal-hal yang sama dengan Alkitab. Karena sebagai wahyu Allah, Alkitab sudah lebih dari cukup sebagai dasar kebenaran.
~
DA
*
Islam adalah agama yang sudah disempurnakan. Kebenaran adalah hak Allah SWT tetapi kenyataan hanya beberapa saja yang selamat. Banyak orang takut neraka tetapi mereka memasukinya. Ingatlah bahwa jin dan sejenisnya tidak mati sampai hari kiamat karena ada istana tidak ada kuburnya. Mereka hafal semua kitab dan menyesatkan. Sesungguhnya kunci-kunci kemurnian dan keselamatan hanya bagi mereka yang diberikan petunjuk.
~
Saudara Mamunk,
Bagaimana dengan saudara Mamunk, sudahkah saudara mendapat petunjuk?
Namun bagi setiap pengikut Isa Al-Masih tidak perlu khawatir akan “Keselamatan” mereka. Juga tidak perlu menunggu hingga penghakiman akhir zaman untuk mengetahui apakah mereka masuk sorga atau tidak. Di sinilah terletak keindahan “Keselamatan” yang dibawa Isa Al-Masih.
Kebenaran kepastian akan keselamatan tersebut, dijanjikan Isa Al-Masih pada ayat berikut, “Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:27-28).
~
DA
*
Tanggapan saya: Islam adalah kesempurnaan agama asal kita mengetahuinya.
Allah adalah zat yang gaib, dan itu tidak bisa tembus dengan jasad, hanya gaib yang ada di diri kitalah yang dapat menghadap.
Pertanyaan saya: mengapa Isa Al-Masih dijadikan Juruselamat?
~
Saudara Eldat,
Jadi bagaimana menurut saudara Eldat, dapatkah Allah mendengar doa dalam bahasa Inggris?
Allah yang maha Agung, maha Kuasa karena kasih-Nya Dia telah menyatakan diri-Nya pada manusia. Isa Al-Masih bersabda, “Barang siapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:9).
Kini, manusia bisa melihat Allah seutuhnya dalam diri Isa Al-Masih. Dia adalah Firman Allah untuk manusia. Datang ke dunia untuk menebus manusia dari ikatan dosa dan memberi jaminan keselamatan sorgawi.
Isa Al-Masih adalah Juruselamat, karena selain Allah tidak ada Juruselamat.
“Aku, Akulah TUHAN dan tidak ada Juruselamat selain dari pada-Ku” (Kitab, Nabi Yesaya 43:11).
Nah, rindukah saudara untuk diselamatkan?
Untuk mengenal pribadi Isa Al-Masih silakan kunjungi situs kami ini http://www.isadanislam.org dan bagaimana menerima keselamatan silakan baca dan renungkan di url ini http://tinyurl.com/6ntpehg
~
DA
*
“Dapatkah Allah Mendengar Doa Dalam Bahasa Inggris?”
Jawabannya: Jangankan bahasa Inggris, bahasa hewan, tumbuhan, bahkan benda mati sekalipun Allah mengerti. Allah pun mengerti bahasa hati Anda dan apa yang Anda pikirkan. Karena Allah Maha Mengetahui.
~
Saudara Assyiffa,
Terimakasih atas jawabannya. Kami sependapat dengan saudara tentu saja Allah yang maha tahu mengerti segala bahasa yang kita ucapkan dalam doa kita.
Seperti kesaksian pada artikel di atas bahwa seseorang telah mendapatkan jawaban atas doa yang diucapkan dalam bahasa Inggris. Sehingga menemukan apa yang telah ia cari sejak kecil. Yaitu mengenal Allah dalam diri Isa Al-Masih sang Juruselamat.
Nah, bagaimana dengan saudara Assyiffa sudahkah berdoa dengan bahasa hati saudara? Sudahkah memiliki Juruselamat?
~
DA
*
Saya setuju dengan Oldfartjoseph & kawan-kawan yang lain. Islam adalah satu-satunya agama yang diridhoi Allah, tidak ada agama yang lain.
~
Saudara Yuli Widiyanti,
Saudara Oldfartjoseph dan yang lainnya dalam kolom komentar di atas kami rasa tidak memberikan komentar demikian!
Karena sesuai dengan artikel di atas membahas tentang dapatkah Allah mendengar doa dalam bahasa Inggris?
Nah, bagaimana menurut saudara Yuli dapatkah Allah mendengar doa saudara dalam bahasa ibu?
~
DA
*
Isa Ibn.Maryam adalah manusia. Jika seorang Muslim/Muslimah ingin meminta, maka mereka akan meminta langsung kepada Allah dengan berbagai bahasa. Walau dalam hatipun Allah mendengarkan.
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari kesusahan dan kesedihan, aku berlindung kepadaMu dari sifat kikir dan penakut, aku berlindung kepadaMu dari lemah dan malas dan aku berlindung kepadaMu dari kongkongan hutang dan penguasaan orang lain (atas diriku).”
~
Ssalam Sdr. Daud,
Saudara Daud benar, Allah mengerti segala bahasa bahkan bahasa hati kita. Ia tidak meninggikan satu bahasa di atas bahasa lainnya. Semua bahasa di dunia sama nilainya. Untuk itu adalah lebih baik kita berdoa dengan bahasa ibu dan yang berasal dari hati kita.
Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah yang menjadi manusia, Juruselamat, Ia membersihkan hati kita dari dosa dan menjadikan kita anak Allah (baca Injil, Rasul Besar Yohanes 1:12). Jadi, apabila kita datang kepada Allah berdasarkan pengorbanan Isa Al-Masih kita dapat diterima. Demikian, karena Allah adalah Bapak kita, kita yakin Ia mendengarkan doa kita.
Untuk mengenal pribadi Isa Al-Masih silakan kunjungi situs kami ini http://www.isadanislam.org
~
DA
*
Kitab injil Barnabas asli ditemukan! Yang ingin saya tanya kepada saudara staff Isa dan Islam, bagaimana bisa Yesus menyatakan diri-Nya Tuhan? Bagaimana bisa Dia mengatakan diri-Nya sebagai Juruselamat? Sementara Dia bukanlah seorang Mesias. Dia telah menjawab semua kesalahpahaman dalam Alkitab, dan mengakui adanya Muhammad sebagai Rasul terakhir. Mohon dijawab saudara, salam perdamaian.
~
Saudara Mulia,
Sebelumnya maaf beberapa komen Saudara kami hapus. Namun, bila saudara Mulia ingin berdiskusi diluar topik artikel, silakan mengemail staf kami di:
Saudara juga dapat beralih ke situs kami yang membahas tentang siapakah Isa Al-Masih, injil Barnabas, Muhammad di http://www.isadanislam.org
~
DA
*
Maaf, salam kembali saudara,
1. Allah itu maha segala-galanya, jika Allah tidak bisa mendengar doa dalam bahasa Inggris, berarti Allah memiliki kekurangan.
2. Jika Allah tidak bisa mendengar dalam bahasa Inggris, berarti Dia juga tidak dapat mendengar doa dalam bahasa Indonesia, sementara saya sekeluarga dan juga rakyat Indonesia berdoa dalam bahasa Indonesia. Teuku dan ustad di Aceh, mereka berdoa dalam bahasa Aceh, jadi sangat mustahil bila Allah miskin bahasa, Tuhan itu maha kaya.
~
Saudara Mulia,
Saudara benar, kami sepandapat dengan saudara Mulia tentu saja Allah yang maha tahu mengerti segala bahasa yang kita ucapkan dalam doa kita.
Seperti kesaksian pada artikel di atas bahwa seseorang telah mendapatkan jawaban atas doa yang diucapkan dalam bahasa Inggris. Sehingga menemukan apa yang telah ia cari sejak kecil. Yaitu mengenal Allah dalam diri Isa Al-Masih sang Juruselamat.
~
DA
*
Setelah saya membaca artikel ini saya menganjurkan anda ke agama ibu bapak anda yaitu Islam. Kenapa Allah tidak mau melihatkan diri-Nya? Karena Allah ingin menguji kita sebesar apa kita bisa bertakwa kepada-Nya dan nabi Isa itu hanya nabiyullah bukan Allah.
~
Saudara Iqbal,
Allah tidak melihatkan diri-Nya, bukan berarti Allah tidak mau. Tetapi karena manusia tidak akan mampu melihat Allah secara langsung. Mengapa? Dalam Taurat, Kitab Keluaran 33:20, Allah menyatakan, “Engkau tidak tahan memandang wajah-Ku, sebab tidak ada orang yang memandang Aku dapat hidup”.
Kitab Suci Allah mengatakan bahwa: “Tidak seorangpun pernah melihat Allah;” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:18) kecuali Isa Al-Masih.
Itulah yang telah terjadi dalam diri Isa Al-Masih. Allah membiarkan kita melihat diri-Nya dalam Isa Al-Masih. Isa Al-Masih bersabda, “Barang siapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:9).
Kini, manusia bisa melihat Allah seutuhnya dalam diri Isa Al-Masih. Dia adalah Firman Allah untuk manusia. Allah yang Esa dan benar hanya dapat kita kenal melalui pribadi Isa Al-Masih.
Saudara Iqbal, memiliki hubungan dengan Allah adalah pribadi lepas pribadi buka ikut-ikutan. Namun yang jelas orang tua, kakek nenek saya adalah pengikut Isa Al-Masih.
~
DA
*
Saya berasal dari keluarga Muslim, dan anda membuat saya lebih kuat menjadi Muslimah.
1. Kenapa solat dan Al-Quran memakai bahasa Ara. Kalaupun memakai bahasa ibu, saya tidak bisa memastikan anak cucu saya solat sesuai apa yang saya ajarkan atau melebihkan maupun mengurangi. Itu pula cara Allah agar Al-Quran tetap terjaga. Anda bisa tetap kusyuk ketika solat, ketika memahami bacaannya dalam bahasa yang anda mengerti.
2. Agama yang lengkap membahas tentang segala aturan dari membuka mata sampai menutup mata. Ini dibahas di Islam, dari hal terkecil pun kebersihan dan bersuci juga ada.
Sekilas saja kita tahu maksud dan tujuan anda. Saya harap semua yang membaca artikel-artikel ini mengkaji kembali dengan guru agama anda masing-masing.
~
Saudara Inna,
Bukankan dengan bahasa ibu justru anak cucu saudara dapat mengerti dengan cepat apa yang saudara ajarkan?
Sedangkan kewajiban sholat dengan bahasa Arab menggambarkan seolah-olah Allah hanya mengerti bahasa Arab saja. Di sisi lain Islam juga percaya Allah Maha Tahu, bersifat universal, milik semua bangsa, serta tidak terbatas pada satu bahasa. Lalu, mengapa sholat harus mutlak menggunakan bahasa Arab?
Menerjemahkan sesuatu ke dalam bahasa lain, tidak berarti mengubah artinya. Kalau benar demikian, berarti tidak ada satu kalimat, surat atau buku pun di dunia, yang boleh diterjemahkan, supaya isinya masih dapat dipercaya. Masakan Saudara berpandangan demikian?
Tentu saja setiap orang dapat menguji setiap kebenaran firman Tuhan yang kami sampaikan. Demikian tidak ada salahnya kita mempelajari dan menyelidiki apakah benar ajaran yang sudah kita anut, benar-benar memberi pengajaran yang baik. Menurut kami hal ini penting dan perlu kita lakukan, sehingga kita benar-benar tahu dan mengerti sendiri tentang ajaran itu, dan bukan hanya mendengar dari orang lain.
~
DA
*
Bahasa Arab adalah bahasa pemersatu. Penggunaannya wajib hanya saat solat dan membaca Al-Quran, untuk doa sehari-hari bisa menggunakan selain itu. Coba baca Al-Quran dalam bahasa Arab dengan teliti, setiap kata berakhiran hampir sama. Ini mempermudah untuk menghafal, maka terlahir penghafal Al-Quran.
Jika diartikan dengan banyak bahasa mungkin Al-Quran tidak sekekal ini. Ini adalah kebesaran Allah untuk menjaga kitab-Nya.
~
Saudara Inna,
Saat sholat dan membaca Al-Quran wajib menggunakan bahasa Arab. Tetapi walaupun semua memakai kata-kata yang sama, apakah gunanya jika kata-kata yang diucapkan tidak dimengerti?
Bukankah untuk mengerti seseorang harus menterjemahkan ke dalam bahasanya misal bahasa Indonesia. Al-Quran sekarang ini mulai diterjemahkan. Apakah itu artinya bahwa kemurnian Al-Quran dikurangi?
Saudara mengatakan bahwa Al-Quran kekal, bukankah hanya Allah yang kekal?
~
DA
*
Mohon dipahami di bawah ini :
“Karena ucapan mereka (orang Yahudi): “Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa” (Qs 4:157).
~
Saudara Muslimah,
Kami ingatkan kembali, bahwa topik di atas membahas tentang Allah mengerti segala bahasa. Bagaimana menurut anda? Silakan memberi komentar sesuai topik di atas.
Bila Saudara Muslimah ingin membahas Qs 4:157 silakan beralih ke link ini: http://tinyurl.com/827b7k3
Terimakasih atas perhatiannya.
~
DA
*
Cerita mengarang indah anda sungguh sangat jelek. Kalau Marta benar orang Muslim pasti dia tahu bahwa setiap sholat kita langsung berhadapan dengan Allah. Dan ketika kita sujud di dalam sholat kita bisa berdoa secara langsung kepada Allah tanpa perantara.
Yesus juga melakukan sholat dengan bersujud muka ke tanah. Yesus pun berlutut serta merebahkan diri ke tanah persis bagaimana Muslim melakukan sholat dengan sujud, berlutut, merebahkan diri ke tanah. Buka dan baca Kitab Injil, Rasul Besar Matius 26:39 dan Injil, Rasul Markus 14:35.
Bibir mereka memuji Yesus tapi hati mereka jauh dari Yesus.
~
Saudara Wiwik,
Kesaksian di atas adalah benar adanya, bahwa Marta adalah seorang Muslim. Kami pengikut Isa Al-Masih tidak diajarkan berbohong. Tetapi mengatakan yang sebenarnya.
“Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat” (Injil, Rasul Besar Matius 5:37).
Saudara Wiwik benar, Isa sujud berdoa. Tetapi hal itu berbeda dengan sholat. Karena sholat memiliki ritual/gerakan tubuh wajib diikuti dan tidak boleh salah. Kami pengikut Isa dalam berdoa/menyembah Allah juga terkadang sujud, duduk, berdiri.
Namun satu hal yang perlu saudara ketahui, bahwa semua itu tidak menjamin bahwa doa saudara pasti diterima Allah.
Untuk lebih jelas, silakan saudara membaca penjelasan kami pada url ini, http://tinyurl.com/4xfq4co.
~
DA
*
Mahatma Gandi yang beragama Hindu pun percaya akan ajaran kasih Kristus. Tetapi ia tetap seorang Hindu. Ia menggunakan cara damai dalam menghadapi kekerasan penjajahan saat itu. Yesus dan Muhammad saya yakin mengajarkan damai juga bukan? Mahatma Gandi berkata saya bangga dengan Yesus Al-Masih dan ajaran kasih-Nya.
Saya percaya dan bangga dengan Yesus. Tetapi saya kecewa dengan orang yang mengaku pengikut Kristus, tetapi masih suka melakukan kekerasan dan kejahatan dalam hidup ini. Jadi bukan soal percaya dan menganut sebuah agama. Tetapi soal kebenaran ajaran yang dilakukan dan membawa sukacita, damai dan sejahtera bagi manusia dan seluruh ciptaan.
~
Saudara Angelus,
Maaf kami menjadikan satu kolom komentar saudara.
Saudara Angelus benar, Isa Al-Masih mengajarkan tentang kasih bahkan Ia mempraktekkannya. Karena kasih-Nya Ia datang ke dunia wafat di salib, bangkit dan kembali ke sorga. Kematian dan kebangkitan-Nya itulah yang menjembatani jurang besar antara Allah dan manusia.
Itulah yang dialami oleh saudara kita dalam kesaksiannya di atas. Ia telah menyerahkan diri sepenuhnya kepada Isa Al-Masih. Dan menemukan selama ini yang dicari, yaitu hubungan pribadi dengan Allah melalui Isa Al-Masih.
Saudara Angelus, memang banyak yang mengaku pengikut Isa Al-Masih. Namun bila hidupnya tidak sesuai dengan ajaran Isa Al-Masih jelas ia bukan pengikut Isa dan belum mengalami keselamatan.
Untuk itu mari kita berdoa bagi mereka, seperti kerinduan dalam kesaksian di atas. Supaya mereka juga memiliki hubungan dengan Allah dalam Isa Al-Masih.
~
DA
~
Terimakasih atas kesetiaan saudara-saudara mengunjungi dan memberikan komentar pada situs kami.
Dalam memberi komentar kiranya saudara dapat mengikuti aturan yang sudah kami cantumkan pada setiap artikel yang ada di situs ini.
Berikut kami copy kembali aturan tersebut:
(1) Tidak boleh memakai lebih dari satu kotak.
(2) Pertanyaan / masukan harus berhubungan erat dengan uraian.
(3) Sebaiknya satu atau paling dua pertanyaan / konsep dimasukan dalam satu comment.
(4) Masukan harus selalu sopan dan jangan agresif.
(5) Masukan tidak boleh memuat banyak bahasa lain, misalnya Bahasa Arab.
(6) Masukan harus dalam Bahasa Indonesia yang lazim dimengerti semua orang.
(7) Masukan tidak boleh memakai singkatan-singk atan, misalnya yg, dlm, sdh,dlsbgnya.
(8) Huruf besar tidak boleh dipakai untuk menekankan sesuatu.
(9) Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
Kami mempersilakan Saudara mengemail untuk pertanyaan / comment yang majemuk. Kami senang menjawabnya.
~
DA
~
Allah berfiman: Tidak semata-mata aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku’. Semoga kita dapat mengamalkan kebajikan dan semoga ikhlas semata-mata untuk mendapatkan ridho-Nya. Semoga kita selalu ada dalam keberkahan-Nya, rahman dan rahim-Nya, dan trus dilimpahkan nikmat iman dan taqwa. Amin.
~
Saudara Jaja Hermawan,
Sering kami mendengar orang Muslim memberi pendapat bahwa “Diri kita sendiri yang dapat membawa kita ke sorga, jadi diharuskan beribadah sebanyak mungkin guna memperbanyak amal”. Setujukah saudara dengan pendapat ini?
Bila tujuan beribadah untuk memperbanyak amal mendapat pahala, apakah yang demikian ini disebut beribadah kepada Allah?
Kami umat Kristen beribadah bukan untuk mencari keselamatan tetapi sebagai salah satu wujud ucapan syukur atas keselamatan yang diberikan Isa Al-Masih. Seperti ayat ini “Kita mengasihi karena Allah terlebih dahulu mengasihi kita” (Injil, Rasul Besar I Yohanes 4:19).
~
Daniar
~
Saya lihat anda Staff Isa Dan Islam tidak konsekuen dalam membahas kebenaran ajaran anda sendiri. Anda mengambil yang baik, yang benar dari kitab suci Al-Quran, yang dapat mendukung kebenaran Injil. Sementara di sisi lain anda mengatakan bahwa Al-Quran bukan berasal dari kebenaran Tuhan. Mungkinkah bercampur yang salah dan benar dalam suatu kitab suci. Kalau anda sudah mengatakan bahwa Al-Quran itu sudah tidak suci lagi, mengapa anda masih mengambil kebenaran dari Al-Quran.
~
Saudara Widodo,
Sebagai wahyu Allah, Injil sudah lebih dari cukup sebagai dasar kebenaran. Jadi kami tidak mencari pembenaran.
Memang terkadang kami mengutip ayat Al-Quran untuk mendukung argumentasi kami. Tujuannya agar setiap orang yang membaca dapat melihat bahwa apa yang kami sampaikan bukan berdasarkan logika kami. Tetapi sesuai dengan apa yang tertulis dalam Al-Quran.
Contoh: Ketika kami mengatakan bahwa setiap hari umat Islam berdoa mohon ditunjukan jalan yang lurus. Untuk menguatkan pernyataan ini, kami mengutip Qs 1:6.
~
Daniar