Dulu, impian saya adalah pernikahan yang bahagia sebagai sepasang suami isteri dan beberapa anak. Saya ingin menjadi satu-satunya wanita yang dicintai suami.
Namun, kebahagiaan yang saya rasakan hanya sesaat. Di usia pernikahan kami yang baru satu tahun, suami menyatakan keinginannya untuk menikah lagi. Hati saya hancur.
Bagaimana dengan hati Anda, jika hal itu terjadi dalam hidup Anda? Kirimkan tanggapan Anda di sini.
Namun sekarang hati saya sudah penuh cinta lagi. Bagaimana hati seorang Muslimah yang tadinya terluka tapi saat ini sudah penuh kasih?
Menikah dan Dipoligami
Saya lahir dari latar belakang Islam Kejawen. Sehingga, walaupun keluarga kami taat beribadah dan berpuasa, tapi kami juga percaya pada dukun, paranormal, dan adat-istiadat Jawa yang berhubungan dengan okultisme. Kami percaya hal itu tidak bertentangan dengan agama yang kami anut.
Setelah usia saya dewasa dan siap untuk menikah, saya menerima lamaran dari seorang pria yang saya cintai. Tetapi, setelah satu tahun, dia ingin berpoligami.
Menurutnya, walau dia masih mencintai saya, saya tidak dapat memenuhi semua kebutuhannya. Sedangkan wanita yang akan dinikahinya itu, dapat memenuhi setiap kebutuhannya.
Hati saya terluka. Impian saya telah hilang.
Dia meminta pengertian saya untuk mengijinkannya menikah lagi. Sebagai Muslimah, saya tidak dapat berbuat apa-apa selain mengijinkannya. Saya tidak boleh membantah keinginan suami saya.
Islam tidak memperbolehkan isteri melarang suaminya berpoligami. Sebaliknya, sebagai isteri, seharusnya saya mendukung suami berpoligami. Ada banyak hati Muslimah terluka karena diduakan. Jujur, saya merasakan hal itu.
Hati Muslimah Terluka Karena Dipoligami, Akhirnya Bercerai
Keinginan suami untuk berpoligami tidak dapat saya tolerir. Saya merasa sebagai Muslimah yang sangat putus asa, marah dan merasa dikhianati. Saya pun memutuskan untuk bercerai walau saya masih mencintainya.
Setelah bercerai dari suami, saya merasa depresi. Saya masih mencintainya dan tidak dapat melupakannya.
Minta Pertolongan Dukun
Dalam keputus-asaan, saya menemui seorang dukun. Saya berharap, dukun tersebut dapat membantu agar saya dapat melupakan mantan suami saya dan kembali melanjutkan hidup.
Dukun itu memberi saya sebuah jimat. Dia meminta saya untuk naik kereta api pada hari dan di tempat tertentu. Lalu melempar jimat tersebut lewat jendela kereta api yang saya naiki. Saya melakukan semua yang diperintahkan dukun itu, tetapi tetap saja saya tidak dapat melupakan mantan suami saya.
Saya tidak tahu apa lagi yang harus saya lakukan.
Hati Saya Penuh Cinta Allah
Dalam keadaan depresi, saya bertemu dengan seorang pengikut Isa. Dia menjelaskan tentang kasih Allah yang tidak terbatas. “. . . Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus [Isa Al-Masih] telah mati untuk kita” (Injil, Surat Roma 5:8).
Pertama kali saya mendengarkan penjelasan dari teman tersebut, saya sulit menerimanya karena iman saya. Tetapi, teman saya menjelaskan lagi, “TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati . . .” (Kitab Zabur 34:19). Akhirnya, saya memutuskan untuk beriman kepada Isa Al-Masih.
Sejak keputusan itu, seluruh hidup saya dipulihkan. Damai sejahtera memasuki hati saya. Sukacita yang belum pernah saya rasakan selama ini, menjadi bagian dari hidup saya.
Saya mulai menceritakan kepada teman-teman dan keluarga saya mengenai kasih Allah sejati yang saya temukan. Beberapa di antara mereka menjadi pengikut Isa Al-Masih. Tetapi beberapa juga sangat menentang.
Sekarang saya dapat merasakan kebahagiaan. Saya tidak lagi merasakan hati Muslimah terluka atau dikhianati, tetapi hati saya baru dan penuh cinta.
Sekarang saya telah menjadi “anak” Allah. Apakah Anda ingin mengalami kasih dari Allah dan kebahagiaan-Nya? Hubungi kami.
[Staf Isa Islam Dan Kaum Wanita – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa Islam Dan Kaum Wanita.]
Lihat artikel ini dalam bentuk video
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Bagaimana perasaan Saudara jika suaminya ingin berpoligami? Mengapa?
- Menurut Saudara, apakah solusi atau cara yang terbaik untuk hati terluka?
- Jika Saudara mempunyai hati yang terluka saat ini, mengapa tidak percaya kepada Isa Al-Masih, satu-satuNya orang yang dapat memulihkan hati Saudara?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini tiga link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Seorang Muslimah Menemukan Cinta Sejati dari Isa Al-Masih
- Cinta Allah Bagi Seorang Perempuan Muslim
- Kasih Sayang Allah dalam Al-Quran dan Injil
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Dulu Hati Muslimah Terluka, Sekarang Penuh Cinta”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
Apabila Anda memiliki keinginan untuk didoakan, silakan mengisi permohonan doa dengan cara klik link ini.
*
Kepercayaan dia kepada dukun dan para normal itu sendiri menunjukkan sebenarnya dia telah keluar dari agama Islam. Islam mengharamkan menggunakan pawang dan bomoh. Saya merasa dia telah disesatkan oleh setan karena tidak memahami Islam yang sebenarnya.
~
Islam adalah agama yang menolak keras pada penyembahan berhala atau menduakan Allah. Namun kita juga tidak dapat menutup mata pada kenyataan yang ada, dimana orang-orang Islam juga percaya pada kekuatan gaib. Kesaksian di atas hanyalah salah satu dari sekian banyak umat Muslim yang percaya pada tahayul. Dan yang menyedihkan, tidak sedikit orang-orang yang mereka sebut sebagai “orang pintar” itu adalah seorang yang agamawi.
Bahkan pada ritualnya, sang “orang pintar” itu menggunakan ayat-ayat Al-Quran dan berdoa pada Allah. Sekilas memang terlihat cukup rohani.
Mungkinkah dalam Islam ada satu kepercayaan pada kekuatan gaib? Sebuah sumber mengatakan bahwa Muhammad pun mempunyai seorang jin yang selalu setia mendampinginya.
Jin sama dengan iblis. Dan inilah perkataan Kitab Suci tentang iblis, “Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:44).
~
SO
*
Saya pun tidak pernah mendengar bahwa nabi Muhammad mempunyai jin.
Iya, memang benar, jin adalah kategori iblis dan orang yang meminta pertolongan iblis, sudah keluar dari agama Islam.
Kita menyembah Allah yang satu, tapi pemahaman kita terhadap-Nya berbeda.
~
Ada satu pengajaran yang mengatakan bahwa Muhammad mempunyai jin yang selalu menyertai dia. Dan juga dikatakan bahwa Muhammad banyak mengislamkan jin. Mungkin itulah sebabnya dalam Al-Quran terdapat ayat-ayat jin. Sehingga pantas untuk dipertanyakan apakah benar Al-Quran adalah wahyu dari Allah?
Tentu Tuhan yang menciptakan jagat raya ini beserta isinya adalah satu. Namun sulit untuk mengakui begitu saja bahwa Allah yang berbicara dalam kitab suci Islam dengan Allah yang berbicara dalam kitab-kitab sebelumnya adalah Allah yang sama. Sebab isi dari kitab tersebut terdapat beberapa yang bertentangan. Bila Allah yang berbicara adalah sama, maka seharusnya Dia pun akan memberi pengajaran yang sama, bukan bertentangan.
~
SO
*
Kepada staff Isa Islam dan Kaum Wanita
Mungkin anda belum memahami bahwa jin adalah salah satu makhluk ciptaan Allah. Dan jin pada dasarnya sama seperti manusia ada yang beriman juga ada yang kafir. Tentu saja Islam percaya kepada yang ghaib karena ghaib itu bukan alam manusia. Allah itu tidak berada di alam manusia makanya kita percaya kepada yang ghaib.
Yang jadi masalah orang yang percaya dukun, atau orang pintar, dia telah menduakan Allah. Dia telah meminta kepada selain Allah itu masalahnya. Nah dari artikel di atas saja Suwarni sudah percaya sama dukun. Keislamannya sudah tidak sempurna. Wajar saja kalau dia dengan mudahnya berpindah agama. sangat wajar sekali.
~
Saudara Herman Muslim,
Jin sama dengan iblis. Dan inilah kata Alkitab tentang iblis, “Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keing inan bapakmu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Ketika ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta “ (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:44).
Saudaraku, bukankah umat Islam juga percaya akan kekuatan gaib? Dan itulah yang dilakukan oleh saudari Suwarni. Namun itu tidak memberikan jalan keluar dan kedamaian di hatinya.
Ketika ia memutuskan untuk menerima Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan Juruselamat-nya, seluruh hidupnya dipulihkan dan sukacita sejati ada dalam hatinya.
~
DA
*
Meminta pertolongan kepada dukun atau jin atau semacamnya hukumnya sirik dalam Islam. Tidak ada pembenaran sama sekali. Sedang berdoa atau meminta kepada Allah memang diperintahkan sebagai wujud hamba dengan Allah.
Anda jangan mencampur aduk yang hak dengan yang batil. Pelanggaran individu bukan alasan menyalahkan agama. Kecuali ada perintah yang menyuruh untuk itu. Semua agama ada hukum dan pertanggungan-jawabnya. Anda tidak perlu mengurusi Islam apalagi mencampur dengan hal diluar Islam.
~
Saudara Sholeh,
Bagaimana dengan Qs 72:6, bahwa manusia boleh atau dapat meminta pertolongan dan perlindungan pada jin-jin. Apakah hal ini tidak berarti “Menyekutukan” Allah yang Maha Esa itu?
Jadi, apakah individu itu salah jika minta pertolongan pada jin? Tentu tidak, karena Al-Quran mengajarkan demikian.
Kami tidak bertujuan untuk mengurusi Islam, tetapi kami ingin berdiskusi dan belajar bersama.
~
DA
*
Dari kisah di atas saya bisa memaklumi bagaimana perasaan Suwarni yang tidak mau dipoligami.
Namun, dilihat dari sebab alasan tidak mampu melayani kebutuhan suami dalam hal apa di sini tidak jelas. Maka dalam ajaran Islam persoalan kehidupan nyata di masyarakat seperti ini ada jawab dan aturannya untuk kebahagian bersama. Karena jika Ibu Suwarni tak mampu melayani kebutuhan suami, maka akan mengurangi tujuan pernikahan itu dan menyiksa perasaan suami yang sebagai manusia perlu dilayani kebutuhannya.
Kita jangan menutup mata tentang ini dan pura-pura tidak tahu, tentang lebih baik ada aturan atau keterbukaan daripada sembunyi-sembunyi ini menyangkut jasmani dan rohani.
~
Saudara Firdaus,
Demikianlah yang dirasakan oleh Muhammad ketika anaknya hendak dipoligami.
“Saya tidak ijinkan, sama sekali, saya tidak ijinkan, kecuali bila anak Abi Thalib (Ali) menceraikan anakku dahulu. Fatimah adalah bagian dari diriku: Apa yang meresahkan dia, akan meresahkan diriku, dan apa yang menyakiti hatinya, akan menyakiti hatiku juga” (Jami’ al-Ushul, JuZ XII, 162, nomor hadist: 9026).
Ternyata Muhammad tahu bahwa poligami hanya akan menyakiti hari seorang wanita.
Dari alasan poligami yang anda sebutkan, benarkah Allah hanya mengutamakan perasaan dan kebutuhan pria saja? Apapun alasannya, baik suatu keharusan atau pun tidak, poligami tetaplah bukan ajaran dari Allah. Sebab sejak semula Allah telah menetapkan seorang suami hanya berhak atas satu isteri, demikian sebaliknya (Taurat, Kitab Kejadian 2:24).
~
DA
*
Saya membaca beberapa komentar dan balasan admin, rasanya membuat hati jauh dari rahmat Allah swt. Siapapun kita hendaklah kita sadar bahwa kita ada di muka bumi ini untuk menjadi wakil Allah swt. Allah telah turunkan utusan-utusan-Nya untuk kita teladani. Allah telah turunkan kitab-kitab-Nya untuk kita pelajari dan amalkan.
Renungkanlah, tidak sulit bagi Allah untuk menjadikan manusia ini menjadi umat yang satu. Tetapi Allah hendak menguji kita semua. Apakah kita akan tetap menyekutukan Allah atau tidak?
Renungkanlah dan kembalilah pada tauhid dan rukunlah dengan sesama. Apa yang kamu yakini, jalanilah dan biarlah mereka menjalankan apa yang mereka yakini. Jangan merasa diri paling benar karena kebenaran itu milik Allah swt. Salam dalam ketenangan.
~
Saudara Park Muslim,
Kami menghargai pandangan saudara. Adakah yang membuat hati saudara jauh dari rahmat Allah?
Di atas adalah kesaksian Ibu Suwarni yang mengalami rahmat Allah, yaitu pemberian keselamatan karena anugerah. Demikian pengikut Isa Al-Masih yakin akan keselamatan kekal, hanya karena rahmat Allah. Isa Al-Masih disebut “rahmat” dari Allah (Qs 19:21).
Penjelasan selengkapnya silakan baca dan renungkan di url ini: http://tinyurl.com/cx67lhz
Kami sependapat dengan saudara bahwa kerukunan sangat penting, sehingga kita dapat hidup berdampingan dengan sukacita. Kami juga tidak membenarkan atau pun berusaha mencari kebenaran diri sendiri.
Namun kalau kebenaran Allah sudah dinyatakan, sebagaimana kisah nyata yang dialami oleh Ibu Suwarni maka tidak ada seorang pun yang dapat membelenggu kebenaran itu.
Allah adalah kebenaran, demikian Isa Al-Masih menyatakan diri-Nya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
~
DA
*
Saya sangat bangga dan hormat kepada para Wali Songo dan Ulama terdahulu, mereka menyebarkan Islam dengan teladan, kasih sayang, dan sama sekali tanpa tipu muslihat.
Bukan dengan mengadakan acara yang bertema “Khusus Dewasa” pada tengah malam. Tapi berisi kesaksian palsu. Bukan juga dengan membuat website yang berprilaku seperti orang suci, seolah-olah tahu seluk beluk agama lain. Tapi malah memojokkan dan mengintimidasi agama tertentu. Bukan juga dengan iming-imimgi se-dus Indomie atau beasiswa. Bukan juga dengan teknik hamilisasi dan penculikan wanita.
Oh iya min, komentarnya cuma 1 kolom ya? Pengunjung hanya dapat berkomentar tanpa dapat membalas komentar admin. Kenapa demikian? Takut kalah debat ya?
~
Saudara Pemburu Domba,
Terimakasih atas komentar saudara. Kami juga menghargai pandangan saudara.
Saudara Pemburu, tidak ada seorangpun yang dapat menjadi pengikut Isa Al-Masih karena “iming-iming” atau apalah seperti yang saudara sebutkan maupun keinginannya sendiri. Dan tidak ada seorangpun yang dapat mengasihi Allah, tetapi Allah yang terlebih dahulu mengasihi kita.
“Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita” (Injil, Surat 1 Yohanes 4:19).
Hanya orang yang sungguh-sungguh mau diselamatkan yang menerima kasih Allah. Akibatnya ia akan menyadari tentang dosa, pertobatan dan kebutuhan akan Juruselamat. Seperti yang dialami Ibu Suwarni, yaitu mengalami Keselamatan dan damai sejahtera di dalam Isa Al-Masih.
Memang kami membatasi komen hanya satu kolom, tentu saja kami persilakan saudara untuk menanggapi komentar. Namun bila saudara Pemburu ingin berdiskusi secara detail dan intens, silakan langsung menghubungi staf kami di: .
Terimakasih atas perhatiannya.
~
DA
~
Terimakasih atas kesetiaan saudara-saudara mengunjungi dan memberikan komentar pada situs kami.
Dalam memberi komentar kiranya saudara dapat mengikuti aturan yang sudah kami cantumkan pada setiap artikel yang ada di situs ini.
Berikut kami copy kembali aturan tersebut:
(1) Tidak boleh memakai lebih dari satu kotak.
(2) Pertanyaan / masukan harus berhubungan erat dengan uraian.
(3) Sebaiknya satu atau paling dua pertanyaan / konsep dimasukan dalam satu comment.
(4) Masukan harus selalu sopan dan jangan agresif.
(5) Masukan tidak boleh memuat banyak bahasa lain, misalnya Bahasa Arab.
(6) Masukan harus dalam Bahasa Indonesia yang lazim dimengerti semua orang.
(7) Masukan tidak boleh memakai singkatan-singk atan, misalnya yg, dlm, sdh,dlsbgnya.
(8) Huruf besar tidak boleh dipakai untuk menekankan sesuatu.
(9) Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
Kami mempersilakan Saudara mengemail untuk pertanyaan / comment yang majemuk. Kami senang menjawabnya.
~
DA
*
Salam,
Anda salah arti ya, Qs 72:6. Coba dicerna dulu.
Satu lagi anda melakukan kesalahan, saya revisi ya. Cerita itu tidak bisa dipotong-potong, begini. Ali ingin menikahi putri Abu Jahl. Fatimah menangis dan mengadu ke Rasulullah. Beliaupun berkata sesuai dengan apa yang disampaikan di atas komen saya ini, kenapa Muhammad mengeluarkan kata itu? Karena Muhammad tidak rela anaknya dimadu oleh putri dari musuh Allah, Abu Jahl. Beliau tidak mau berbesan dengan musuh Allah, bukan tidak mengizinkan, bahkan istri Ali ada 8 totalnya termasuk Fatimah.
~
Saudara Gasim,
Maaf kami menjadikan satu komentar saudara. Kami ingatkan, silakan memperhatikan aturan dalam memberi komentar.
Bila menurut Saudara Gasim yang kami tulis salah, silakan saudara memberi penjelasannya.
Saudara Gasim, menurut saudara apa yang membuat Fatimah menangis dan mengadu kepada ayahnya? Bukankah karena suaminya ingin menikah lagi dengan wanita lain. Itulah yang menyakitkan hati Fatimah, bukan?
Saudara Gasim, bukankah pria Muslim hanya boleh menikah dengan empat wanita saja. Sedangkan yang lebih dari empat hanya nabi saudara saja? “ . . . maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat” (Qs 4:3). Mengapa Ali dapat menikah dengan 8 wanita, boleh dijelaskan?
~
DA
*
Iya, Tuhan saudara itu Isa Al-Masih, Ia adalah Allah yang menjelma sebagai manusia. Orang Islam semua tahu itu. Kalian sudah selamat itu pasti, karena ada Penebusnya, enak bukan?
Makanya kalau jadi orang Kristen tidak usah susah-susah ibadah. Bersyukur aja atas semua itu sudah cukup, oke?
~
Saudara Abdillah,
Lalu bagaimana dengan saudara, apa sudah yakin selamat?
Benar, seseorang tidak perlu bekerja untuk menerima keselamatan karena keselamatan adalah anugerah Allah. Ia hanya perlu menerima Isa Al-Masih sebagai Penyelamat-Nya.
Saudara Abdillah, seseorang yang sudah menerima keselamatan dari Isa Al-Masih, mereka diwajibkan untuk melakukan amal dan ibadah. Namun motifasi mereka melakukan hal tersebut bukan untuk mendapatkan keselamatan sorgawi, tetapi lebih kepada ungkapan rasa syukur, atas keselamatan yang telah diterima dari Isa Al-Masih.
“Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya” (Injil, Surat Efesus 2:10).
~
DA
~
Yesus adalah penebus umat manusia. Tapi kenapa banyak umat manusia yang mengalami nasib yang menyedihkan akibat dosa mereka. Kemiskinan, bencana alam, mati ditabrak kereta. Sedang Yesus masih mati terhormat di kayu salib. Berarti Yesus setengah hati menebus umat manusia.
~
Saudara Widodo,
Dengan sepenuh hati Isa Al-Masih menyerahkan nyawaNya untuk menebus manusia dari hukuman dosa. Kitab Suci mengatakan bahwa Ia sendirilah yang telah menyerahkan nyawa-Nya bagi kita: “Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita” (Injil, Surat Pertama Rasul Yohanes 3:16).
Saudara Widodo, penebusan dari Isa Al-Masih berlaku bagi mereka yang percaya dan menerima-Nya sebagai Juruselamat secara pribadi. Peristiwa menyedihkan itu ada 2 kemungkinan. Pertama karena kesalahan manusia, kedua karena Tuhan memang ijinkan itu terjadi pada manusia.
Ketika itu terjadi pada orang percaya, Allah memberikan sukacita dan pengharapan. “Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami” (Injil, Surat 2 Korintus 4:17).
~
Daniar
~
Qs 72:6, Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.
Apa tidak jelas bahwa orang yang meminta bantuan sama jin itu dosanya bertambah?
Orang yang masih meminta bantuan dengan jin dan dukun (tukang sihir) berarti melakukan perbuatan dosa. Jelas sekali orang yang ada di kisah tersebut bukan orang yang benar-benar mengimani Islam, kalau dia mengimani Islam seharusnya dia tahu perbuatan dosa itu dilarang.
~
Saudara Ferri,
Itulah kenyataan yang ada, dimana orang-orang Islam juga percaya pada kekuatan gaib. Kesaksian di atas hanyalah salah satu dari sekian banyak umat Muslim yang percaya pada tahayul. Dan yang menyedihkan, tidak sedikit orang-orang yang mereka sebut sebagai “orang pintar” itu adalah seorang yang agamawi.
Bahkan pada ritualnya, sang “orang pintar” itu menggunakan ayat-ayat Al-Quran dan berdoa pada Allah. Sekilas memang terlihat cukup rohani.
Ketika ia memutuskan untuk menerima Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan Juruselamat-nya, seluruh hidupnya dipulihkan dan sukacita sejati ada dalam hatinya.
~
Daniar
~
Jin itu makhluk Allah Swt. yang diberikan kerahmatan untuk masuk surga bila mau beribadah dan patuh kepada Allah dalam naungan agama yang dibawakan nabi Allah:
“Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang saleh dan di antara kami ada (pula) yang tidak demikian halnya. Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda.” (Qs 72:11)
Terima kasih, semoga ibu Suwarni dibukakan kembali hidayahnya.
[u]Catatan dari Admin:[/u] Ayat Al-Quran yang tertulis direvisi sesuai dengan terjemahan Depag RI.
~
Sdr. Danesh bin Firdaus,
Terimakasih untuk komentar Anda.
Lain halnya dengan asumsi Anda mengenai jin, Firman Allah di dalam Alkitab justru mengingatkan kita mengenai kesejatian Iblis dan segala bala tentaranya:
“Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:44)
“Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblispun menyamar sebagai malaikat Terang.” (Injil, Surat 2 Korintus 11:14)
“dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya.” (Injil, Kitab Wahyu 20:10)
~
Yuli
~
Anda pengecut, ya. Mengapa tidak menamakan web ini dengan identitas “salibis” anda dengan jelas? “Isa Dan Kristen” misalnya?
Kristen kalau berdakwah memang memakai cara tipuan dan menjebak, ya? Atau, Anda malu menuliskan nama agama sendiri? Mengapa memakai label Islam? Kalau Anda yakin agama Anda benar, tulislah dengan bangga “ini web Kristen”! #shame on you!
~
Sdri. Ana,
Mari berpikir jernih dan tidak emosional.
Apakah Isa tidak ada dalam ajaran Islam? Bukankah cerita dan nama Isa Al-Masih lebih banyak dicatat Al-Quran daripada nama nabi Anda? Namun, seberapa banyak umat Muslim memperhatikan makna ayat-ayat Al-Quran tentang perbedaan nyata Isa Al-Masih dengan nabi-nabi lain, bahkan Muhammad sendiri? Nah, kebenaran inilah yang kami bagikan kepada seluruh rekan, umat Muslim khususnya. Mari, belajar Al-Quran dengan sungguh-sungguh. Artikel berikut sangat membantu Anda: http://tinyurl.com/8abrx5t.
Saudariku, sumber keselamatan bukan ada pada agama apapun, melainkan kepada Sang Penguasa dunia-akhirat. Dialah Isa Al-Masih, S-Sirat Al-Mustaquim (Qs 1:6) yang terkemuka di dunia dan akhirat (Qs 3:45).
~
Yuli
~
Situs ini adalah situs agama yang berdiri berdasarkan kebohongan / rekayasa / manipulasi. Situs ini adalah situs agama kafir. Situs ini adalah situs pemurtadan. Situs ini adalah situs agama penyembah berhala. Situs ini adalah situs agama Iblis laknatullah!
~
Sdr. Maria,
Kami mengajak Anda untuk menyertakan bukti-bukti atas segala tuduhan Anda supaya dapat kita diskusikan bersama. Dengan demikian dapat ditelaah apakah tuduhan Anda tsb didasarkan pada fakta atau sekedar imajinasi Anda.
Saudaraku, silakan Anda pikirkan ulang. Bila ajaran dalam situs ini berasal dari Iblis, mengapa justru orang-orang yang memeluknya mengalami perubahan kehidupan, dari kegelapan kepada terang yang kekal? Hidup mereka tidak sama lagi sebab kini mereka justru hidup semakin serupa dengan karakter mulia dari Allah yang sejati, yang membawa kasih dan perdamaian bagi sesama, bukan perpecahan, kebencian, dan “pengkafiran” pihal lain yang berseberangan dengannya.
~
Yuli
~
Untuk Sdr. William,
Terimakasih untuk kunjungan Anda pada artikel kami. Namun mohon maaf, komentar Anda tidak dapat kami terbitkan karena tidak berhubungan dengan topik artikel.
Kami menghimbau agar forum diskusi yang tersedia di sini dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Yakni membahas isi topik artikel dengan bahasa santun dengan mengedepankan sikap penghormatan terhadap semua pihak. Dengan cara inilah kebenaran yang sejati dari Allah diwartakan kepada sebanyak mungkin orang.
~
Yuli
~
Mohon maaf, dari sini terlihat, kulit dari akidah saja Anda belum paham. Jadi tidak usah debat masalah kandungan Alkitab ataupun Al-Quran. Jangan disamakan dengan membaca novel yang bahasanya lugas dan alurnya jelas. Kitab suci itu firman yang perlu ditafsir dengan keyakinan dan keimanan.
Jin itu ada yang kafir, ada yang Muslim. Jin kafir namanya Setan. Tokoh-tokoh Setan itu namanya Iblis.
~
Sdr. Bintang,
Menurut Anda, apakah umat Muslim dalam kehidupannya boleh melibatkan campur tangan “jin Muslim” dalam kesehariannya? Mengapa? Kiranya Anda bersedia menanggapi.
~
Yuli
~
Sudah kehabisan topik dan akal ya? Seandainya lautan menjadi tinta ditambah tujuh laut lagi maka tak akan habis untuk menulis kalam Allah. Allahu Akbar.
Wallahu A’lam.
~
Saudara Joko, S,
Benar sekali bahwa betapa ajaib dan berkuasanya Firman Allah. Dan betapa besarnya cinta Allah bagi manusia, cinta yang tak ada bandingannya. Karena cinta Allah maka Allah menyediakan Jalan Keselamatan bagi manusia ciptaan-Nya. Tujuannya agar manusia tidak binasa dalam siksa neraka.
“Engkau akan menamakan Dia Yesus [Isa Al-Masih] , karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka” (Injil, Rasul Besar Matius 1:21). Keelamatan yang Allah berikan melalui Isa Al-Masih.
~
Noni
~
Saudara Noni,
Siapakah Isa Al-Masih yang bisa menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka? Kok manusia terus saja melakukan dosa ? Lalu buat apa neraka dan sorga disiapkan buat manusia?
Wallahu A’lam.
~
Saudara Joko. S,
Pertanyaan saudara tepat sekali. Siapakah Isa Al-Masih itu? Kiranya pertanyaan saudara tidak berhenti sampai disini saja. Teruslah mencari tahu tentangnya. Berdoalah kepada Allah dan mintalah petunjuk atas-Nya sampai saudara menemukan jawaban yang sejati, siapakah Isa Al-Masih itu.
Mengenai sorga dan neraka, tidak ada yang ingin masuk ke dalam api neraka yang kekal itu. Sebab setiap mahluk yang masuk ke dalam neraka maka tidak akan pernah melihat sorga selama-lamanya. Neraka adalah tempat penghukuman mengerikan bagi Iblis bukan bagi manusia, tetapi Iblis merayu manusia supaya smenemaninya di neraka.
~
Noni
~
Saudara Noni,
Mengapa Isa Al-Masih tidak bisa menyelamatkan diri dari kematian di kayu salib? Semua makluk pasti binasa mati ? Mengapa Tuhan harus mati? Mengapa kok hidup lagi, terus kemana?
Wallahu A’lam.
~
Saudara Joko,
Tahukah saudara mengapa sejak zaman dahulu para nabi selalu mempersembahkan kurban? Tujuannya adalah untuk pengampunan dosa. Allah memberikan rahmat-Nya untuk memberikan pengampunan dosa bagi manusia melalui Kurban Agung yaitu pengorbanan Ia Al-Masih di kayu salib.
Karena itulah Nabi Yahya berkata saat melihat Isa, “Lihatlah Anak domba Allah (Isa Al-Masih), yang menghapus dosa dunia” (Injil, Rasul Yohanes 1:29)
Ia Al-Masih berkata. “Sebab inilah darah-Ku,…ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa.” (Injil, Rasul Besar Matius 26:28). Pengorbanan Isa Al-Masih telah memberikan pengampunan dosa dan jaminan keselamatan kekal bagi umat manusia.
Isa harus disalibkan, wafat dan bangkit sesuai dengan yang tertulis dalam Kitab Taurat ribuan tahun sebelumnya. Ini membuktikan bahwa apa yang dituliskan para nabi mengenai penyalibabn Ia benar-benar terjadi. Sangat mudah bagi Isa untuk menyelamatkan diri-Nya, tetapi tujuan kedatanagn Ia ke dunia ialah untuk mengorbankan diri-Nya.
~
Noni