“Saya merasa tidak dicintai! Dalam diri saya tercetus empat kata: saya tidak mau hidup!”
Ini adalah perkataan dari Erina. Ia sangat merasa tidak dicintai sehingga mengakibatkan depresi berat.
Sebagai Muslimah, bagaimana Erina mengatasi perasaan ini? Apakah benar Allah peduli dengan masalah kita?
Apakah Anda pernah merasa seperti ini? Mari kita lihat perjalanan Erina mencari kasih Allah. Anda akan mengerti bahwa ada pernyataan kasih-Nya bagi manusia.
Latar Belakang Kehidupan Yang Membuat Erina Merasa Tidak Dicintai
Erina tumbuh dalam keluarga yang tidak utuh. Papanya selingkuh dengan wanita lain sehingga meninggalkan ia dan mamanya.
Hal ini membuat Erina sakit hati. Ia sangat membenci papanya.
Selanjutnya mama Erina menderita kanker. Namun mereka tidak punya uang untuk berobat. Sehingga Erina melihat mamanya menderita bertahun-tahun.
Sampai akhirnya mama Erina meninggal dalam kesakitan. Hal itu membuat Erina sedih dan marah. Ia merasa Allah tidak peduli dengan situasinya.
Erina sangat berduka atas kematian mamanya. Mengakibatkan ia jarang makan dan malah sering merokok. Akibatnya ia menjadi sangat kurus.
Pada saat itulah pacarnya juga meninggalkannya. Seperti pribahasa sudah jatuh lalu tertimpa tangga. Demikianlah keadaan Erina saat itu.
Erina menjadi sangat depresi. Ia sangat merasa tidak dicintai oleh siapapun. Ia juga mempertanyakan kasih Allah bagi manusia dan dirinya.
Perjalanan Erina Mencari Kasih Allah
Erina mencari guru agama untuk berkonsultasi. Ia mempertanyakan apakah Allah yang Maha Tinggi mau peduli dengan keadaannya.
Guru agama menjawab cara mendapat penghiburan. Yaitu dengan berdzikir atau mengingat Allah. “. . . Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram” (Qs 13:28).
Guru agama menyarankan 3 jenis dzikir. Yaitu:
- Dzikir hati: dengan mengingat Allah dan berbagai nikmat-Nya.
- Dzikir lisan: dengan menyebut Allah dan membaca ayat-Nya.
- Dzikir amal: mengingat Allah dengan berbuat baik.
Erina berusaha melakukan semua hal ini sekuat tenaga. Namun tetap saja hatinya masih sangat sedih.
Erina masih mempertanyakan apakah Allah peduli. Apakah dengan ia mengingat Allah, akan membuat Allah mengingatnya kembali?
Ia juga kesulitan saat melafalkan ayat dari kitab sucinya. Karena banyak ayat yang ia tidak mengerti artinya.
Saat malam hari di kamar kos, Erina masih sering menangis. Ia merasa kosong dan kesepian. Merasa tidak dicintai siapapun.
Erina Menemukan Allah Mengasihi, Ia Sangat Peduli
Satu saat Erina melihat ada kalender meja teman kantornya. Bergambar bapa memeluk anak-Nya. Lalu ada kutipan ayat dari Kitab Zabur. “Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia” (Zabur 103:13).
Hal ini membuat Erina bertanya kepada Ibu Dahayu. “Apakah benar Allah mau memperhatikan manusia?”
Ibu Dahayu menjelaskan kepercayaannya. Ia menyatakan bahwa benar Allah sangat peduli! Ia sangat mengasihi manusia. Allah memperhatikan setiap manusia. Bahkan juga keadaan para binatang.
“Bukankah burung pipit dijual lima ekor dua duit? Sungguhpun demikian tidak seekorpun dari padanya yang dilupakan Allah, bahkan rambut kepalamu pun terhitung semuanya. Karena itu jangan takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit” (Injil, Rasul Lukas 12:6-7 BIS).
Hal ini sangat mengesankan Erina. Ayat ini adalah gambaran Allah yang sangat peduli. Ia belum pernah mendengar ayat suci seperti ini sebelumnya.
Kasih Allah Adalah Landasan Kehidupan Manusia
Lebih lanjut, Ibu Dahayu menjelaskan konsep kasih adalah dasar ajaran Isa Al-Masih. Seluruh ibadah kepada Allah berlandaskan hal ini.
Namun semua bermula dari kasih Allah. Kita belajar mengasihi sesama karena Allah terlebih dahulu mengasihi kita.
Pengikut Isa yang baik akan belajar mengasihi sesama. Karena meneladani kasih Allah melalui Isa Al-Masih. “. . . kamu sendiri telah belajar kasih mengasihi dari Allah [melalui Isa Al-Masih]” (Injil, Surat 1 Tesalonika 4:9).
Karena itu Ibu Dahayu mengajak Erina untuk bertemu dengan para pengikut Isa lainnya. Mereka adalah orang-orang ramah yang menerima Erina apa adanya. Mereka tidak akan menuduh.
Walau awalnya sangat sungkan, akhirnya Erina memberanikan diri. Ia mau mencoba bertemu beberapa teman baru. Juga mau mengetahui mengenai ajaran Allah yang penuh kasih.
Pernyataan Kasih Allah bagi Manusia
Dalam pergaulan dengan para pengikut Isa, Erina mulai belajar mengenai kasih Allah. Bahwa ada pernyataan kasih-Nya yang terbesar bagi manusia. Yaitu melalui Isa Al-Masih.
Isa adalah perwujudan kasih Allah yang menjadi manusia untuk mengajarkan kebenaran Allah. Juga menjadi jembatan agar manusia berdosa bisa selamat.
Saat manusia mengimani dan menjadi pengikut Isa maka kasih Allah akan tercurah. Allah akan mengampuni dosa. Ia juga akan menolong manusia dalam permasalahannya.
“. . . melalui Yesus Kristus [Isa Al-Masih], Ia [Allah] akan mengangkat kita menjadi anak-anak-Nya sendiri. . . . Ia sangat mengasihi kita. . . . Ia sudah mengampuni kita dari dosa-dosa kita. Ia melakukan itu karena Ia sangat mengasihi kita . . .” (Injil, Surat Efesus 1:5-8 BIS).
Erina sangat tersentuh dengan ayat ini. Ia menjadi yakin bahwa Allah peduli. Ia melihat inisiatif Allah menyelamatkan manusia berdosa.
Walau perlu waktu cukup lama untuk mempertimbangkan, akhirnya Erina yakin. Ia mau menjadi pengikut Isa. Ia rindu menerima kasih Allah dalam hidupnya.
Saat menjadi pengikut Isa, Erina merasakan perubahan hatinya. Ia tidak lagi penuh amarah dan sakit hati. Melainkan kasih Allah membuatnya merasa tenang.
Selanjutnya ada waktu dimana Erina akhirnya sanggup mengampuni ayahnya. Ia berinisiatif menghubungi ayahnya kembali. Walau tadinya mereka tidak pernah berkomunikasi.
Kasih Allah memulihkan hidup Erina. Juga hubungannya dengan ayahnya.
Mari Menerima Kasih Allah Melalui Isa Al-Masih
Maukah Anda menerima kasih Allah? Anda akan mengalami pemulihan hidup seperti yang Erina alami.
Anda tidak akan pernah merasa sendiri. Anda akan merasakan kasih Allah dalam kehidupan.
Allah menyatakan kasih-Nya melalui Isa Al-Masih. Melalui-Nya manusia bisa mendapatkan pertolongan Allah dan jaminan selamat masuk surga.
Mari menerima kasih Allah sekarang, dengan mengimani Isa!
Untuk memperdalam isi artikel ini Anda dipersilakan mempertimbangkan dua tawaran di bawah ini:
- Membaca Kitab Allah dengan mengundah Taurat, Zabur, Injil (TZI) dengan klik link ini.
- Mengimani Isa Al-Masih sebagai Juruselamat. Untuk penjelasan tambahan klik disini.
Lihat artikel ini dalam bentuk video
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Bagaimana cara Saudara menguatkan diri saat merasa tidak dicintai?
- Bagaimana pendapat Saudara mengenai banyaknya ayat dalam kitab Injil yang menyatakan kasih Allah bagi manusia?
- Bagaimana pendapat Saudara mengenai Isa Al-Masih sebagai perwujudan kasih Allah bagi manusia?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Janji-janji Pengabulan Doa dari Isa Al-Masih dan Al-Quran
- Al-Fatihah: Allah Adalah Paling Rahmat, Paling Penyayang
- Apakah Allah Akan Mencukupi Kebutuhan Umat-Nya?
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS ke: 0812-8100-0718