Nama saya Nur Laila dari Malaysia. Saya dibesarkan dari keluarga Muslim yang taat dan patuh pada ajaran Islam. Sejak usia empat sampai tujuh tahun, kakek sudah mengajari saya mengaji. Saya tidak pernah lupa sholat. Setiap Senin hingga Kamis saya mendalami ajaran Islam. Namun saya belum menyadari kasih sayang Isa itu benar adanya.
Kasih Allah yang Bersyarat
Setelah tamat SMA saya melanjutkan pendidikan di Institut Pengajian Tinggi (IPT). Saya menguasai ajaran dan ilmu Islam.
Pikiran saya mulai terbuka saat mendalami dan menelaah ajaran Islam. Saya memikirkan tentang kasih sayang Allah SWT. Dalam Islam, kasih sayang Allah begitu terbatas dan bersyarat. Saya harus menaati dan melakukan aturan, agar layak mendapatkan kasih sayang Allah SWT.
Menyelidiki Pribadi Isa Al-Masih
Selesai menunaikan sholat, saya menangis hingga dada saya terasa sesak. Saya merasa sedih karena tidak dapat merasakan bagaimana kasih sayang Allah SWT. Dalam kesedihan, sayamenyalakan radio. Ternyata saya memutar radio Kristiani. Penyiar radio membacakan satu ayat suci yang terdapat dalam Injil, Rasul Besar Matius 11:28 “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.”
Hati saya bertanya, benarkah ini jawaban yang saya cari? Sejak saat itu, hati saya gelisah. Pertanyaan mulai bermunculan. Siapakah Isa Al-Masih? Mengapa Dia dapat memberi kelegaan kepada manusia? Saya putuskan untuk berdoa. Dalam doa saya berkata, “Jika benar Isa Al-Masih adalah Allah, saya mohon tolonglah agar saya mengenal Engkau.”
Berkenalan dengan Orang Kristen
Tahun pertama di Universitas, saya berkenalan dengan orang Kristen. Mereka sering mengajak saya dalam sebuah perkumpulan. Satu kalimat yang menarik perhatian saya saat seseorang berkata “Isa Al-Masih mengasihi Anda.” Keingin-tahuan saya tentang kasih sayang Isa Al-Masih begitu kuat. Dalam hati saya berkata, jika memang Isa Al-Masih mengasihi saya, maka saya akan putuskan menjadi pengikut setia-Nya.
Meyakini Isa Al-Masih adalah Tuhan
Dua malam kemudian saya bermimpi. Saya melihat di depan pintu sebuah sinar yang begitu indah. Saya ingin memegang sinar itu, tetapi kaki saya tersangkut. Kemudian saya mendengar ibu berkata “Jangan mendekati sinar itu!” Lalu saya terbangun. Saya bingung dan tidak mengerti apa arti sinar indah itu.
Esoknya saya menceritakan mimpi tersebut kepada seorang teman Kristen. Ia menjelaskan arti mimpi itu dan menyarankan untuk mencari jawabannya dalam Injil. Saya menemukan jawabannya dalam Injil, Rasul Besar Yohanes 9:5 “Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia.”
Ayat suci Alkitab tersebut menyadarkan saya. Isa Al-Masih adalah terang dunia. Hal ini membuat saya yakin dan percaya bahwa Isa Al-Masih adalah Tuhan. Dia adalah terang dunia dan saya putuskan untuk mengikuti jalan-Nya.
Saya mulai menyelidiki, meneliti bahkan mempelajari Injil setiap hari. Pemahaman dan pengenalan saya terhadap Isa Al-Masih semakin bertambah. Saya menyadari bahwa ajaran Al-Quran tentang kasih sayang Isa Al-Masih begitu kurang. Saat ini saya sudah menyerahkan hidup dan jiwa saya pada Isa Al-Masih.
Situasi Saya Sekarang
Awalnya saya merasa takut memberi tahu keluarga bahwa saya sudah percaya pada Isa Al-Masih. Jika mereka tahu, tentu mereka akan menganiaya saya. Saya terus berdoa agar Tuhan memberi saya hikmat. Saya harus kuat dalam iman kepada Isa Al-Masih, agar kelak keluarga saya dapat mengenal siapa Isa Al-Masih.
Dua tahun sudah saya percaya kepada Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan penyelamat hidup saya. Saya pun sudah memberitahukan kepada orang tua saya. Walaupun pada awalnya mereka tidak setuju dengan keputusan saya, tetapi pada akhirnya mereka dapat menerima.
Saya berdoa agar suatu hari nanti keluarga yang saya kasihi dapat menyadari siapakah Tuhan Allah yang sebenarnya.
[Staf Isa dan Islam – Untuk informasi lebih lanjut, silakan mendaftar untuk menerima secara cuma-cuma Buletin Mingguan “Isa dan Al-Fatihah.”]
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut saudara bagaimana caranya agar saudara layak mendapatkan kasih sayang dari Allah? Jelaskan.
- Apa yang akan saudara lakukan jika saudara berjumpa dengan terang dunia dalam mimpi? Berikan tanggapan saudara.
- Mengapa wanita di atas begitu yakin dan berani mengambil keputusan untuk percaya kepada Isa Al-Masih sebagai Tuhan? Berikan tanggapan saudara.
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Kasih Sayang Isa Kepada Nur Laila, Muslimah Malaysia”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718.
Apabila Anda memiliki keinginan untuk didoakan, silakan mengisi permohonan doa dengan cara klik link ini.
Ramadhania mengatakan
~
Maha Suci Allah. Sungguh kasih sayang Allah itu sangat tidak terbatas. Jika bersyarat itu adalah manusia di minta untuk bertaqwa, agar terhindar dari kejahatan iblis. Meskipun besarnya dan luasnya dosa yang dimiliki semua manusia takkan mampu melampaui besar dan luasnya kasih sayang Allah swt.
Jika Anda meyakini nabiyullah Isa as adalah Tuhan silakan. Bagi kami kaum Muslim nabiyullah Isa as tetaplah nabi dan rosul. Tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah. Sinar terang dalam mimpi anda adalah bentuk muslihat iblis. Anda akan mendapat kebenaran itu jika ajal menjemput Anda.
Staff Isa Islam dan Kaum Wanita mengatakan
~
Saudara Ramadhania,
Kamipun percaya Allah Maha Suci dan Maha Kasih. Lalu bagaimana saudara mendapat kasih sayang Allah? Bukankah faktanya manusia berdosa dan akan menerima hukuman atas dosa-dosanya. Allah Maha Suci, sehingga dosa tidak dapat datang/masuk dalam sorga-Nya. Maha Adil, sehingga dosa harus dihukum di neraka kekal. Karena Allah Maha Kasih apakah Allah akan mengampuni dosa begitu saja. Bukankah itu akan meniadakan sifat Maha Suci dan Adil-Nya, maka Allah tidak dapat di sebut suci adan adil, bukan?
Lalu bagaimana saudara menjelaskan ketiga sifat Allah itu berjalan bersama?
Saudara Ramadhania, mendapatkan kebenaran ketika ajal menjemput itu sudah terlambat. Karena saat itu ketetapan Allah sudah dimulai yaitu di sorga atau di neraka. Silakan direnungkan kembali!
~
Daniar
Hamba mengatakan
~
1. Apabila kita senantiasa mengingat Allah dengan berzikir, bersholawat kepada Rasulullah. Kemudian melakukan segala perintah dan meninggalkan larangannya. Melakukan segala yang diamalkan Rasulullah dan melakukan perbuatan mulia seperti menyayangi makhluk Allah. Serta merta kita akan sangat dikasihi oleh Allah, Nabinya dan para malaikat. Buktinya apabila kita peroleh cinta dari Allah, orang sekeliling kita sangat menyayangi kita walaupun kita tidak berbuat apa-apa.
3. Wanita tersebut sepatutnya menjumpai orang yang lebih berilmu untuk bertanya kemusykilannya tentang kasih sayang Allah. Mendalami ilmu agama karena jika kita memahami semua ajaran Islam, kita tidak akan keluar darinya.
Staff Isa Islam dan Kaum Wanita mengatakan
~
Saudara Hamba,
Terimakasih telah menanggapi pertanyaan fokus dari artikel di atas. Seperti kesaksiannya, Nur Laila justru telah mendalami ilmu agamanya. Dia menemukan bahwa dalam Islam, kasih sayang Allah begitu terbatas dan bersyarat. Ia harus menaati dan melakukan aturan, agar layak mendapatkan kasih sayang Allah SWT. Bukankah saudara juga setuju akan hal itu?
Dalam Kitab suci Allah sangat jelas bahwa Allah lebih dulu mengasihi manusia, bukan karena kita sudah menaati-Nya. “Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita” (Injil, Surat 1 Yohanes 4:10). Nul Laila telah menemukan kelegaan, kasih yang sejati. Jadi, itulah sebabnya Nur Laila menjadi pengikut Isa Al-Masih.
~
Daniar
Al Hasan mengatakan
~
Saya tergelitik dengan pernyataan staff Isa bahwa Allah tinggal di Arsy. Sedangkan arsy itu hanyalah sebuah simbol kekuasaan yang tidak dapat dijabarkan diluar nalar manusia. Sehingga Allah berusaha menjelaskan memakai bahasa manusia namun anda masih bingung juga. Saya bingung dengan Tuhan anda apakah iya Dia kekal dan benar tinggal di Sorga? Bukankah sorga itu hanya ciptaan-Nya. Kalau sorga dan neraka dihancurkan oleh-Nya, kira-kira Tuhanmu tinggal dimana yah. Beda dengan Allah Islam, maha Besar tidak membutuhkan tempat tinggal. Dia maha meliputi segala sesuatu. Beda dengan tuhanmu yang diliputi sesuatu.
Bagaimana tanggapan anda.
Staff Isa Islam dan Kaum Wanita mengatakan
~
Saudara Al Hasan,
Sepertinya saudara ingin mengetahui lebih dalam Allah yang kami sembah, untuk itu silakan email kami di . “Beginilah firman TUHAN: Langit adalah takhta-Ku dan bumi adalah tumpuan kaki-Ku” (Kitab Nabi Besar Yesaya). Demikialah yang dinyatakan Allah kami, Dia meliputi segala sesuatu.
Juga kasih-Nya tidak terbatas dan tidak bersyarat. Allah lebih dulu mengasihi manusia, bukan karena kita sudah menaati-Nya. “Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita” (Injil, Surat 1 Yohanes 4:10). Demikianlah yang dirasakan Nul Laila, dia telah menemukan kelegaan, kasih yang sejati. Bagaimana dengan saudara?
~
Daniar