Kita perlu belajar dari kisah Siti Fatimah!
Ia merupakan teladan bagi para Muslimah. Karena banyak berjuang dan berkorban. Sehingga menjadi salah satu wanita mulia.
“Cukuplah bagimu dari wanita (penghulu) dunia adalah Maryam . . . Khadijah . . . dan Fathimah . . . serta Asiyah . . .” (Hadits Tirmidzi No.3813).
Saya ingin menjadi Muslimah yang lebih baik. Karena itu saya mau memahami perjuangan Siti Fatimah yang sangat berat.
Maukah Anda mendapat inspirasi dari kisah Siti Fatimah? Mari kita ikuti ceritanya.
Kisah Siti Fatimah yang Istimewa
Siti Fatimah adalah putri bungsu Nabi Islam. Dari perkawinannya dengan istri pertama, Siti Khadijah.
Siti Fatimah memiliki tiga kakak wanita dan dua saudara laki-laki. Namun kedua saudara prianya telah meninggal saat ia masih kecil.
Dalam hidupnya Siti Fatimah menikah muda (+/- 15 tahun). Dengan Ali bin Abi Thalib.
Ayahnya menyetujui pernikahan ini karena hubungan kekerabatan. Yaitu Ali adalah sepupunya. Namun semenjak ayah Ali wafat, ia hidup diasuh oleh Nabi Islam. Sehingga menjadi anak angkatnya.
Tercatat dalam Hadits bahwa Siti Fatimah sangat istimewa. Ia bahkan lebih utama dari para istri Nabi Islam.
Contohnya, Hadits Bukhari No.5812 menyatakan berbagai kelebihan Siti Fatimah.
- Sikap dan gaya berjalannya sangat menyerupai ayahnya.
- Ia bisa duduk di sebelah kanan atau kiri ayahnya.
- Nabi Islam membisikkan rahasia yang para istri lain tidak tahu.
- Bahkan Hadits menyatakan: “Hai Fatimah, tidak maukah kamu menjadi pemimpin para istri orang-orang Mukmin atau menjadi sebaik-baik wanita umat ini?”
Karena hal inilah saya termotivasi menggali lebih dalam. Untuk mengerti kisah Siti Fatimah.
Berbagai Tantangan Kehidupan Siti Fatimah
Memang Nabi Islam sangat mengasihi Siti Fatimah. Namun, kehidupannya penuh penderitaan.
Siti Fatimah menyaksikan banyak tantangan dari berbagai pihak. Karena tidak setuju dengan kepemimpinan Nabi Islam.
Ia juga mengalami cobaan berat. Yaitu saat Ibunya, Siti Khadijah meninggal.
Dalam kehidupannya melewati banyak peperangan. Contohnya saat pernikahannya, terjadi setahun setelah Nabi Islam hijrah ke Madinah. Yaitu masa yang penuh konflik.
Salah satu penderitaan besar adalah kematian dari dua anaknya yaitu Hasan dan Husain. Hasan meninggal karena sakit dari keracunan. Sedangkan Husain terbunuh dalam peperangan.
Walaupun demikian Siti Fatimah setia. Ia tetap berbakti pada ayah dan suaminya.
Pada puncaknya, kesedihan Siti Fatimah adalah saat ayahnya wafat. Yaitu saat kematian Nabi Islam.
Tidak lama setelah itu ia pun meninggal dunia (Hadits Muslim No.3305).
Saya melihat secara umum kehidupan Siti Fatimah sangat terhormat. Ia termasuk wanita mulia bagi seluruh umat Muslim. Namun, khususnya bagi kaum Syiah yang sangat memuliakan Ali bin Abi Thalib.
Pertanyaan Mengenai Kisah Siti Fatimah
Walaupun demikian, saat saya mengetahui kisah Siti Fatimah, saya memiliki pertanyaan. Ada beberapa fakta yang menggelisahkan.
- Mengapa dalam hal Siti Fatimah, Nabi Islam melarang poligami?
Nabi Islam melarang Ali untuk berpoligami. Ia tegas menyatakan tidak boleh menyakiti anaknya.
“ . . . Ali bin Abu Thalib pernah melamar putri Abu Jahal ketika ia telah menikah dengan Fatimah . . . Kemudian Rasulullah . . . berdiri (untuk berpidato): . . . Sesungguhnya Fatimah binti Muhammad adalah darah dagingku. Oleh karena itu, saya tidak suka apabila orang-orang memfitnahnya. Demi Allah, sungguh tidak boleh dipertemukan (dimadu) . . . Akhirnya Ali membatalkan lamarannya” (Hadits Muslim No.4485).
Memang secara pribadi sebagai wanita, saya tidak setuju dengan poligami. Namun bukankah menurut ajaran agama menyatakan boleh? Mengapa Nabi Islam memberi pengecualian pada Siti Fatimah?
Hal ini membuat saya melihat bahwa Nabi Islam mengerti poligami melukai hati wanita. Sehingga tidak salah jika saya juga membenci poligami.
- Mengapa Siti Fatimah tidak lebih tinggi dari Maryam?
” . . . sedang Fatimah adalah pemimpin wanita-wanita mereka kecuali bagi Maryam binti Imran” (Hadits Ahmad No.11192).
Saya sangat bingung pada bagian ini. Karena Siti Fatimah telah melalui hidup banyak perjuangan. Sedangkan Maryam hanya melahirkan Isa Al-Masih. Mengapa Maryam sangat istimewa?
- Mengapa Siti Fatimah tidak mendapat jaminan surga?
“. . . peliharalah diri kalian karena aku tidak dapat membela kalian sedikitpun di hadapan Allah. . . . Wahai Fatimah putri Muhammad, mintalah kepadaku apa yang kamu mau dari hartaku, sungguh aku tidak dapat membela kamu sedikitpun di hadapan Allah“ (Hadits Bukhari No.2548).
Bukankah begitu besar sayang Nabi Islam bagi anaknya? Jika demikian mengapa ia tidak dapat memberikan jaminan surga?
Hal inilah yang menjadi kegelisahan utama saya. Siti Fatimah telah melalui hidup penuh pengorbanan. Dan sangat berjasa dalam perkembangan agama.
Jika demikian keadaan Siti Fatimah, bagaimana dengan nasib saya? Sebagai Muslimah biasa saya penuh kekurangan. Dan perjuangan saya dalam agama, jauh dari perjuangan Siti Fatimah. Bagaimana saya dapat memperoleh surga?
Menemukan Pertolongan Allah bagi Muslimah
Saya mendapatkan jawabannya melalui teman arisan. Ia mengajak saya ke pertemuan kaum wanita. Awalnya saya tertarik karena mereka ramah.
Namun kemudian dalam pertemuan itu saya mendengar mengenai kasih Allah. Bahwa Allah sangat mengasihi para wanita.
Dalam kasih Allah inilah juga yang menjadi dasar rumah tangga. Hal ini menjawab pertanyaan saya mengenai poligami.
Selanjutnya karena kasih, Allah menyediakan pertolongan. Yaitu agar manusia bisa memperoleh surga.
Karena manusia tidak mampu selamat dari dirinya sendiri. Walau telah melalui banyak pengorbanan, tetap tidak layak mendekat kepada Allah.
“Ya, semua orang telah berdosa. Semuanya tidak memenuhi harapan Allah yang mulia” (Injil, Surat Roma 3:23, FAYH).
Pernyataan kasih Allah bagi manusia adalah melalui Isa Al-Masih. “Dia [Isa Al-Masih] yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah” (Injil, Surat 2 Korintus 5:21).
Jika kita mengimani dan menjadi pengikut Isa, maka Allah akan mengampuni dosa. Ia juga yang akan membimbing kita sampai nanti beroleh surga.
Mengimani Isa untuk Jaminan Surga
Mengetahui semua hal ini merupakan jawaban yang selama ini saya cari. Rupanya Isa Al-Masih sangat istimewa. Melalui-Nya kita bisa selamat.
Jadi jelas mengapa Maryam sangat istimewa dan lebih utama dari Fatimah. Karena ia mendapat kehormatan untuk melahirkan perwujudan kasih Allah bagi manusia.
Terjawab juga mengapa perjuangan Siti Fatimah tidak menjamin surga. Karena hanya dengan kasih Allah manusia bisa selamat.
Akhirnya saya dan keluarga memutuskan untuk mengimani dan menjadi pengikut Isa Al-Masih. Saya merasakan kasih Allah yang memenuhi hati. Memberikan ketenangan batin.
Maukah Anda menerima berita sukacita ini? Bahwa tersedia kasih Allah dan jaminan surga bagi Anda. Mari mengimani Isa!
Jika Anda sudah siap mengimani Isa Al-Masih sebagai Juruselamat, klik disini.
Bila Anda ingin mendalami Isa dalam Kitab Taurat, Zabur, dan Injil, klik link ini.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Padina, Wanita Muslim Iran, Menemukan Keselamatan Saat Ingin Bunuh Diri
- Kisah Inspiratif Seorang Muslimah Mengatasi Rasa Tidak Pantas
- Keistimewaan Maryam dalam Al-Quran: Mengapa Ia Begitu Penting?
Video:
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut Saudara mengapakah Siti Fatimah yang merupakan anak kesayangan Nabi Islam mendapat banyak penderitaan?
- Mengapa setelah berbagai perjuangan yang Siti Fatimah alami, Nabi Islam tidak bisa menjamin surga?
- Bagaimana pendapat Saudara mengenai Isa yang menjadi pernyatan kasih Allah bagi manusia?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”