Beberapa kali saya mempunyai mimpi yang terasa nyata. Setelah satu kali mimpi tentang Isa, hati saya menjadi tentang. Berikut adalah kisah saya.
Saya lahir dan tumbuh dalam keluarga Islam. Sejak usia lima tahun saya sudah masuk sekolah agama dan belajar aturan agama.
Saya selalu mencari jawaban Allah dan mendekati-Nya dengan cara apapun seperti puasa Senin Kamis, sholat malam, atau berdzikir. Tetapi hati saya tidak tenang.
Mengalami Banyak Penderitaan
Saya sadar Allah sangat menyayangi saya. Sekalipun saya mengalami banyak hinaan dari banyak orang serta keluarga karena orang tua saya sangat miskin. Saya selalu berfikir ini ujian dari Allah.
Walau demikian, ayah berhasil menyekolahkan saya sampai D1. Ayah saya meninggal dalam kecelakaan saat Ia bekerja. Saat itu kebingungan dan kesedihan selalu datang. Saya berfikir Allah tidak adil dalam hidup saya.
Setelah tujuh bulan ayah meninggal, saya pun menikah demi membahagiakan ibu. Saat itu saya baru berusia 19 tahun. Tidak lama kemudian ibu saya menikah lagi.
Di awal pernikahan saya merasa bahagia karena perlahan-lahan usaha suami berhasil. Namun, suami saya tidak pernah berpikir untuk menabung sehingga pelan-pelan juga hilang.
Saat usia anak saya baru tujuh bulan, cobaan yang berat datang. Suami dipecat dari pekerjaan. Dia mengalami kecelakaan tabrak lari yang menyebabkan dua temannya meninggal. Dia akan dipenjara bila tidak membayar Rp. 20 juta.
Kolektor mendatangi saya dan menagih Rp. 10 juta karena suami pernah menggelapkan motor. Saat itu saya menangis tak henti-henti.
Perlakuan ayah tiri menambah berat beban saya. Dia melakukan pelecehan seksual pada saya. Dia berani menyentuh, mencium bahkan masuk kamar saya.
Jika Anda dalam kesulitan, kami ingin menolong. Silakan hubungi kami di sini.
Mengajarkan Bahasa Indonesia kepada Wanita Nasrani
Satu hari saya bertemu seorang teman saat ia ingin mendaftar kuliah. Saya pun tertarik untuk melanjutkan kuliah. Saya tidak memegang uang sedikitpun, saya hanya punya cincin kawin. Cincin itu saya jual untuk biaya kuliah.
Sambil kuliah saya bekerja di sebuah lembaga pendidikan sebagai honorer. Pengikut pertama saya adalah seorang wanita Nasrani. Dia sangat rajin dan pintar. Dia menjadi teman dekat saya.
Mimpi Bertemu Isa Al-Masih
Satu malam saya mendapat mimpi yang aneh. Dalam mimpi saya melihat seorang pria yang tidak saya kenal tersenyum sambil menengadahkan tangan seperti menyambut saya.
Malam berikutnya saya bermimpi lagi. Dalam mimpi itu saya sedang menangis dan merasa kesepian. Lalu saya melihat tiga wanita pengikut Isa Al-Masih. Mereka mendekati kemudian merangkul saya sambil berkata, “Tenang, ada kami di sini. Kamu tidak sendirian.”
Kejadian itu membuat saya ingin membaca Kitab Suci Taurat, Zabur, dan Injil. Saya pun mulai membaca dan mempelajarinya.
Pengalaman Aneh, Mengusir Setan
Setelah beberapa lama kemudian, saya bermimpi lagi.
Saya berjalan dengan seorang teman. Kami melihat seorang ibu sedang mengemas pakaian mereka. Pada hal mereka baru pindah sehari sebelumnya.
Saat saya bertanya mengapa dia mengemas pakaiannya, dia menjawab, “Iya, saya mau pindah karena di rumah ini ada hantunya.”
Saya dan teman saya masuk dan menuju kamar mandi. Di toilet kami melihat pusaran air yang siap menyerang kami. Tanpa sadar saya langsung berkata “dalam nama Isa Al-Masih, dalam nama Isa Al-Masih, dalam nama Isa Al-Masih pergi.”
Kemudian air itu menghilang. Setan itu pun pergi. Semua tenang.
Apakah Anda pernah bermimpi mengenai Isa Al-Masih? Ceritakanlah di sini.
Mengusir Setan dalam Nama Isa Al-Masih
Saya pun terbangun dan heran dengan keadaan sekitar. Saat itu masih malam. Situasi di tempat kami sangat gaduh sekali. Ternyata semua orang kerasukan setan termasuk saudara saya.
Seperti ada dorongan dalam diri saya, saya memberanikan diri mengusir setan dari setiap orang. Saya memegang kening mereka dan berkata “dalam nama Isa Al-Masih pergi” sebanyak tiga kali.
Setan itu keluar dan marah hingga menyerang saya, mencoba masuk dalam tubuh saya. Tetapi tidak bisa karena saya mengucapkan nama Isa Al-Masih. Awalnya saya belum percaya tetapi setelah saya selidiki, saya menemukan jawabannya dalam Kitab Allah.
Isa Menyembuhkan Anak Saya Dua Kali
Suatu hari anak saya sakit panas. Teman Nasrani saya menyarankan untuk berdoa dalam nama Isa Al-Masih. Saya mau membuktikan apakah benar anak saya bisa sembuh. Malam itu saya menantang Isa. Saya berkata, “Jika kamu Allah yang benar, sembuhkanlah anak saya!” Pagi harinya anak saya sembuh.
Tiga hari kemudian anak saya sakit lagi. Saya melakukan hal yang sama dengan minta Isa Al-Masih menyembuhkannya. Sungguh ajaib, Isa Al-Masih menjawab doa saya.
Hidup Berubah Menjadi Tenang
Saya sudah menyaksikan kuasa dan kasih Isa Al-Masih dalam hidup saya. Ia juga berkuasa mengampuni dosa saya.
Saya memutuskan untuk beriman pada Isa Al-Masih dan menerima-Nya sebagai satu-satunya Juruselamat. Perlahan-lahan kehidupan keluarga saya berubah.
Hati saya sekarang sangat damai dan tenang. Ketika ada masalah, saya curahkan pada Isa Al-Masih. “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu” (Injil, Surat 1 Petrus 5:7).
Kehidupan keluarga kami membaik dan saya ingin mengikuti apa yang diajarkan Isa Al-Masih melalui Injil. Saya juga ingin suami dan semua teman saya percaya pada Isa Al-Masih.
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Apakah Saudara pernah mengalami penderitaan atau kesulitan besar dalam hidup Saudara? Bagaimana cara mengatasinya?
- Bagaimana pandangan Saudara mengenai mimpi-mimpi wanita ini di atas?
- Apakah hati Saudara tenang sekarang? Ceritakanlah di sini.
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Berikut ini dua link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Wanita Muslim Mendapatkan Ketenangan Hati dari Isa Al-Masih
- Kasih Sayang Isa kepada Nur Laila, Muslimah Malaysia
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Mimpi Tentang Isa Membawa Ketenangan Hati Bagi Muslimah”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS ke: 0812-8100-0718
Apabila Anda memiliki keinginan untuk didoakan, silakan mengisi permohonan doa dengan cara klik link ini.
Ihsan mengatakan
~
Apa yang anda tulis dari pengalaman cerita diatas sama sekali tidak memiliki bukti yang valid dan kredibilitasnya sangat dipertanyakan? Dan mimpi seperti cerita di atas tidak bisa dijadikan dalil ataupun hujjah untuk membenarkan suatu kepercayaan.
Tentang Yesus menebus dosa umat manusia itu hanyalah dogma agama kalian. Ada milyaran umat manusia yang hidup jauh sebelum nabi Isa dilahirkan atau yang kalian sebut Yesus mereka tidak mengimani Yesus bahkan mengenalnya saja tidak. Banyak nabi dan rasul yang hidup sebelum nabi Isa. Allâh adalah Tuhan kami yang Maha Esa ia tidak beranak dan tidak pula diperanakan, Maha Awal dan Maha Akhir, Maha Adil, Maha Bijaksana, dan Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Staff Isa Islam dan Kaum Wanita mengatakan
~
Ihsan,
Pengalaman bertemu dengan Isa Al-Masih merupakan pengalaman pribadi, tetapi bukan berarti hal itu tidak dapat dijadikan fakta. Walaupun itu bersifat subyektif. Tetapi pengalaman nirkodrati tersebut dapat menuntun seseorang pada jalan menuju kebenaran. Setidaknya, mimpi dapat memberikan seseorang dorongan untuk mencari tahu siapa Isa Al-Masih sesungguhnya. Ini yang terjadi pada Muslimah tersebut.
Bila Isa Al-Masih tidak dapat menyelamatkan manusia, maka Isa Al-Masih pasti menyampaikan hal itu dalam Injil. Tetapi Injil menjelaskan bahwa Isa Al-Masih berkuasa mengampuni dosa manusia (Injil, Rasul Markus 2:1-11). Kalau boleh tahu, apakah Allah SWT dapat menolong saudara lepas dari neraka? Mengapa?
~
Solihin
Ihsan mengatakan
~
“Katakanlah (Rasulullah) “Milik siapakah apa yang di langit dan di bumi?” Katakanlah, “Milik Allah.” Dia telah menetapkan (sifat) kasih sayang pada diri-Nya. Dia sungguh akan mengumpulkan kamu pada hari Kiamat yang tidak diragukan lagi. Orang-orang yang merugikan dirinya, mereka itu tidak beriman” (Al An’am 12)
Dari Abu Hurairah, “Sesungguhnya Allah memiliki 100 rahmat (kasih sayang). Salah satu di antaranya diturunkannya kepada kaum jin, manusia, hewan, dan tetumbuhan. Dengan rahmat itulah mereka saling berbelas kasih dan menyayangi. Dengannya pula binatang liar mengasihi anaknya. Dan Allah mengakhirkan 99 rahmat untuk Dia curahkan kepada hamba-hamba-Nya pada hari kiamat” (Bukhari dan Muslim).
Staff Isa Islam dan Kaum Wanita mengatakan
~
Ihsan,
Menarik sekali ayat Al-Quran dan hadits yang dikutip oleh Anda. Sesungguhnya banyak pertanyaan yang muncul dari ayat Al-Quran di atas dan hadits yang dikutip oleh Anda. Namun, sebelum berlanjut, saya bertanya kepada Anda. Apa yang hendak disampaikan oleh Anda berkenaan dengan ayat Al-Quran dan hadits di atas? Tentu Anda memiliki pandangan tertentu, bukan? Bagaimana?
~
Solihin
Jesus Park mengatakan
~
Ihsan,
Mimpi memang tidak bisa dibuktikan, hanya yang mengalami Tuhan akan merasakannya. Apakah saudara tidak merasakan allah islam? Sebelum Isa, manusia diselamatkan dengan kurban sebagai penebusan dosa, seperi kisah Habil dan Kain. Mereka sudah diajarkan kurban kepada Tuhan. Begitu juga kisah Abraham mengadakan kurban. Setelah kedatangan Isa, kurban itu sudah tidak perlu dilakukan lagi.
Apakah allah Islam terbukti mengasihi? Ternyata tidak, karena jika mengasihi pasti allah Islam menyelamatkan manusia dari neraka. Tapi allah Islam menjamin neraka. Juga “allah Islam menyesatkan siapa yang Dia kehendaki” (Qs 14:4), tidak ada tanda-tanda mengasihi manusia dengan menyesatkan manusia?
Staff Isa Islam dan Kaum Wanita mengatakan
~
Saudara Park,
Tepat sekali yang disampaikan oleh saudara bahwa mimpi tidak bisa dibuktikan. Tetapi Allah dapat menggunakan mimpi sebagai alat komunikasi yang dapat dipahami oleh yang bersangkutan. Namun, tatkal Isa Al-Masih menyatakan diri kepada seseorang, maka ada perbedaan signifikan yang dirasakan oleh yang bersangkutan. Hal ini dipahami oleh orang yang mengalami hal tersebut. Terima kasih.
~
Solihin
Ihsan mengatakan
~
“Apa yang hendak disampaikan oleh Anda berkenaan dengan ayat Al-Quran dan hadits di atas?”
Jawab: Allâh Maha Pengasih dan Maha Penyayang lagi Maha Pengampun. Jadi, orang Islam tidak perlu penebusan dosa dari Isa atau yang kalian sebut Yesus.
Rasulullah ﷺ bersabda, ‘Allah Azza wa Jalla berfirman, ‘Hai anak Adam! Sesungguhnya selama engkau berdoa dan berharap hanya kepada-Ku, niscaya Aku mengampuni dosa-dosa yang telah engkau lakukan dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam! Seandainya dosa-dosamu setinggi langit, kemudian engkau minta ampunan kepada-Ku, niscaya Aku mengampunimu dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam! Jika engkau datang kepadaku dengan membawa dosa-dosa yang hampir memenuhi bumi kemudian engkau bertemu dengan-Ku dalam keadaan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu pun, niscaya Aku datang kepadamu dengan memberikan ampunan sepenuh bumi” [HR. at-Tirmidzi].
Staff Isa Islam dan Kaum Wanita mengatakan
~
Ihsan,
Memang banyak orang yang menyatakan bahwa Allah maha pengasih dan maha penyayang. Perlu dipikirkan juga bahwa Allah pun mahaadil. Sehingga setiap orang yang berdosa pasti dihukum. Jika Allah SWT mengampuni dosa karena ada Muslim berdoa dan berharap, maka apakah ini berarti Muslim bebas berbuat dosa? Artinya Muslim akan berzina sebebasnya, korupsi sebebas-bebasnya, dan sebagainya karena saudara hanya menyampaikan permohonan dan diampuni Allah SWT. Benarkah ini? Mengapa? Dimanakah keadilan Allah SWT? Mohon pencerahan.
~
Solihin
Ihsan mengatakan
~
Dalam surah at-Tahrim ayat ke-8, Allah berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, bertobatlah kepada Allah dengan tobat nasuha (taubat yang semurni-murninya).” Lantas, apa yang dimaksud dengan tobat nasuha? Ibnu Katsir dalam Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim menjelaskan, tobat nasuha, yaitu tobat yang jujur, yang didasari atas tekad yang kuat, yang menghapus kejelekan-kejelekan di masa silam, yang menghimpun dan mengentaskan pelakunya dari kehinaan.
Dalam kitab Riyadh as-Shalihin dijelaskan, jika kemaksiatan itu menyangkut urusan seorang hamba dengan Allah saja, tidak ada hubungannya dengan hak manusia, tobatnya harus memenuhi tiga syarat. Pertama, hendaklah berhenti melakukan maksiat (melakukan hal yang dilarang Allâh ﷻ). Kedua, menyesal karena telah melakukan kemaksiatan. Ketiga, berniat tidak akan kembali mengulangi perbuatan maksiat itu untuk selama-lamanya. Apabila tobatnya berkenaan dengan hubungan sesama manusia, tiga syarat tersebut ditambah satu lagi. Orang yang bertobat itu harus meminta kehalalan dari orang yang diambil hak-haknya atau dizalimi.
Staff Isa Islam dan Kaum Wanita mengatakan
~
Ihsan,
Membaca tulisan Anda di atas memunculkan pertanyaan besar dalam benak ini. Apakah mungkin manusia tidak akan berbuat dosa lagi? Sebab tobat nasuha adalah tobat sepenuhnya. Artinya Anda tidak akan berbuat dosa lagi, bukan? Dengan demikian, Anda adalah orang suci. Pertanyaannya, apa Anda tidak pernah berbuat dosa? Mungkinkah? Lalu, apa Anda pasti masuk sorga? Apa dasarnya?
~
Solihin
ANGGA RIANTO mengatakan
~
Assalamualaikum,
Bang Ihsan.
Sulit anda untuk membuat kepada mereka yakin akan kebesaran. .Karena mereka telah ditutup hati dan akalnya. Biarkan lah mereka dengan kelaluannya. Dan kita yang waras.kita yang masih mempercayai .tetap lah di jalan-Nya. Kita yang mengimanin semua nabi. Belum tentu mereka mengimani Nabi Muhammad Saw.
Biar lah mereka mengikuti jalan Yesus. Ingat wahai sahabat muslimin, kita hanya mengenal Nabi Isa a.s
yang diberi wahyu kitab Injil. Bukan Yesus yang telah mengobrak antik Kitab Injil…
Ingat wahai saudaraku, Yesus yang mereka sembah yqng disalib.itu adalah jelmaan Dajjal. Maka dari itu perkuatlah iman kita untuk dijalan Islam…
Wassalamu’alaikum.
Staff Isa Islam dan Kaum Wanita mengatakan
~
Saudara Angga Rianto,
Kami menghargai keyakinan saudara sebagai seorang muslim. Namun kami ingin meluruskan mengenai pernyataan saudara bahwa Isa Al-Masih yang disalibkan adalah Dajjal.
Jika memang Isa Dajjal mungkinkah Ia mengajarkan, “Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu” (Injil, Rasul Lukas 6:27). Apakah Dsjjal mengajarkan pada m,manuia untuk mengasihi musuh dan berbuat baik pada orang yang membenci kita?
Isa memiliki teladan hidup sempurna tanpa cela. Hidup Isa tanpa dosa. Mungkinkah Isa jelmaan Dajjal?. Mohon direnungkan.
~
Noni