[Kita semua mengalami tantangan dan krisis dalam hidup kita. Kesaksian ini menjelaskan bagaimana Allah membantu wanita Muslim dari Iran untuk mendapatkan kedamaian hati dan mengatasi masalahnya.]
Saya seorang Muslimah yang taat sejak remaja. Setelah menikah, saya dan suami menetap di Amerika Serikat (AS) selama enam tahun. Selain untuk tujuan menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi, kami juga berharap bisa mendapatkan green card (Kartu Ijin Menetap). Dengan memiliki kartu ini, kami dapat menetap selamanya di negara tersebut.
Tekanan Hidup Membuat Depresi dan Jatuh Sakit
Waktu itu hari sudah larut malam. Rumah kecil yang disediakan sekolah untuk kami masih terang-benderang. Kami sangat was-was dan hampir putus asa. Karena kami sudah menunggak uang kuliah selama dua semester berturut-turut. Sementara ujian akhir sudah dekat. Dan kami sudah tidak punya barang berharga yang dapat dijual untuk membayar tunggakan tersebut.
Karena stress dan depresi, saya jatuh sakit. Malam itu, sama seperti malam-malam yang lain. Saya berdoa dan menangis. “Ya Allah! Berikanlah ketabahan. Dengarlah doaku!” Saya menangis sejadi-jadinya. Dada saya terasa sesak. Saya berseru, “Allah sembuhkanlah saya dan bukakanlah jalan keluar!”
Mendapatkan Pertolongan
Tak lama kemudian, seseorang mengetuk pintu rumah kami. Kawan lama yang sudah tujuh tahun tidak bertemu, berdiri di depan pintu. Saya menceritakan seluruh kesedihan saya kepadanya. Lalu, ia memberikan nomor telepon milik temannya. “Hubungi dia,” katanya. “Ia banyak menolong orang lain. Mungkin dia juga dapat menolongmu!”Ia adalah seorang pendeta Iran.
Setelah mempertimbangkan nasihat dari teman lama itu, akhirnya saya memutuskan untuk menghubungi orang tersebut. Seminggu kemudian kami bertemu. Pendeta itu berkata, “Saya ingin mendoakan dan mengundang kamu ke gereja.” Meskipun kami memiliki keuangan yang terbatas, namun kami rela menempuh perjalanan 112 kilometer untuk bertemu dengannya.
Melalui gereja tersebut, kami mengenal siapa Isa Al-Masih. Dalam beberapa waktu kemudian, kami menerima Isa Al-Masih ke dalam kehidupan kami. Kami memutuskan untuk mempercayai Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan Penyelamat kami dan mendapatkan kedamaian hati.
Memperoleh Green Card dan Pekerjaan
Tiga tahun kemudian, pihak universitas mengijinkan kami membayar lima puluh dolar per bulan untuk melunasi hutang kami yang besar. Kami juga lulus dari universitas. Pada waktu yang sama, saya mendapatkan green card dan pekerjaan. Segala ketakutan saya selama bertahun-tahun telah berubah menjadi sukacita.
Hidup Berkelimpahan Karena Menerima Hidup Kekal
Selain green card dan pekerjaan, saya mendapatkan anugerah terbesar Allah. Hukuman atas dosa-dosa saya telah ditebus! Isa telah mengorbankan diri-Nya untuk membebaskan saya dari hukuman tersebut. Tidak ada kata-kata yang dapat mengekspresikan keajaiban Allah ini.
Sekarang saya adalah pengikut Isa Al-Masih. Bukan karena untuk mendapatkan keadaan yang lebih nyaman dan baik. Atau untuk mendapatkan kesembuhan atas penyakit yang tak dapat disembuhkan. Saya tetap mengikut Isa Al-Masih karena dunia tidak dapat memberikan kedamaian hati dan penghiburan seperti yang Isa berikan. Kitab Injil dalam Matius 11:28 berkata: “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.”
Saya berdoa agar Anda juga mendapatkan anugerah Allah, dan terlepas dari hukuman dosa Anda. Jangan sampai kehilangan kesempatan. Dan jangan menundanya untuk keesokan hari!
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Bagaimana wanita dalam kesaksian tersebut mendapatkan jalan keluar untuk masalah-masalahnya?
- Selain dari jawaban-jawaban atas doanya, apakah anugerah terbesar dalam hidupnya?
- Apakah alasan yang membuat wanita tersebut tetap menjadi Kristen?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda*****pada komentar-komentar yang kami merasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Seorang Muslimah Mendapatkan Kedamaian Hati dari Isa Al-Masih”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS ke: 0812-8100-0718.
Apabila Anda memiliki keinginan untuk didoakan, silakan mengisi permohonan doa dengan cara klik link ini.
~
Saya teringat semasa saya masih SD. Saat itu banyak anak-anak dan orang tuanya disantuni. Diberi mie instan dan kebutuhan pokok sehari-hari tiap ahir bulan.
Begitu dermawannya sang pemberi bantuan. Namun ahir dari semua itu ternyata agar ikut ajaran Kristen. Dalam sebuah kebaikan ada misi. Itu sah-sah saja.
~
Sdr. Kosong,
Pertanyaan sederhana yang perlu Anda jawab dengan jujur berdasarkan fakta:
1. Pernahkah telinga Anda sendiri mendengar perintah dari sang donatur kepada orang-orang yang disantuninya agar mereka memeluk Kristen?
2. Seandainyapun ada yang kemudian menjadi Kristen, apakah mereka di bawah tekanan/ancaman baik terang-terangan ataupun terselubung?
3. Bagaimana dengan nasib mereka yang tetap menerima bantuan meski tetap pada agamanya semula?
Kiranya pertanyaan-pertanyaan di atas dapat menumbuhkan pemikiran yang arif dalam menyikapi suatu peristiwa.
~
Yuli
~
Dalam perayaan 17 Agustus, banyak perusahaan berlomba memperkenalkan produknya. Adik saya mendapat souvenir dari sebuah penerbangan ketika mengunjungi saya. Dalam bingkisan yang isinya makanan serta alat dapur, diberi label kenyamanan dan keamanan, agar konsumen selalu memakai produknya.
Sdr. Kosong, saya kira tidak melanggar hukum selama yang diberikan itu tidak membahayakan. Dalam penyebaran agama tidak tertutup ada unsur seperti yang saya sebut di atas. Apakah ada cara paksa agar menjadi Kristen dalam pengalaman Saudara tsb? Adakah Isa Al-Masih mengatakan Aku dimenangkan oleh tombakku?
~
Terimakasih Sdri. Mimie.
Penjelasan Anda sangat bijak. Memberi kepada orang lain tanpa unsur paksaan adalah praktik nyata kasih sejati Isa Al-Masih kepada dunia.
~
Yuli
~
Alhamdulillah.. Puji Syukur ke hadirat Illahi bahwa wacana ini, yaitu wacana yang mengadu domba diantara sesama Muslim sangat sedikit yang mengikuti atau merespon. Menandakan bahwa umat Islam sudah sangat memaklumi bahwa situs ini adalah situs penghasut diantara kaum Muslimin dan Muslimah.
Semoga Allah SWT senantiasa melindungi kita semua umat Muslim di tanah air dan di seluruh dunia. Amin.
~
Sdr. Ahmad Zaihab,
Terimakasih atas kesediaan Anda membaca artikel kami serta memberikan komentar.
Menghasut melibatkan kebohongan, bukan? Nah, dapatkah Anda tunjukkan bukti dari sisi mana artikel tsb menceritakan kebohongan? Ataukah menurut Anda, seseorang tidak memiliki hak untuk menceritakan dan membagikan kisah hidupnya kepada orang lain, apalagi jika kisah tsb membawa dampak kesejahteraaan kekal? Tidakkah akan lebih egois bila orang tsb hanya menyimpannya bagi diri sendiri, toh ia sudah sejahtera dan apa pedulinya dengan nasib orang lain?
Saudaraku, wanita Muslimah dalam artikel di atas membagikan kesukacitaan kekal yang hanya dapat diperolehnya melalui Isa Al-Masih. Memperoleh Green Card dan pekerjaan di negeri orang hanyalah bonus tambahan. Namun hal terpenting yang membuatnya bertekun mengikut Isa Al-Masih adalah penghiburan serta pengampunan dosa dan keselamatan kekal yang tidak dapat diterimanya dari pihak lain selain Isa. Tidakkah berita gembira ini layak ia ceritakan kepada dunia yang putus asa karena dosa?
~
Yuli
~
Sdri Yuli,
Bukti menghasut, berbohong, sangat mudah diberikan. Lihat saja nama situs, judul artikel, isi diskusi dan nama-nama pengelola dari situs ini sebagian besar merujuk kepada Islam dan seakan-akan Islam yang berbicara. Tetapi berita yang disampaikan merupakan hujatan kepada islam dan memiliki tujuan memecah belah diantara umat Islam. Kemudian mengajak umat non-Muslim untuk membenci Islam.
Semua perilaku iblis ada pada situs ini. Jadi sadarlah dan bertobatlah Anda sebelum ajal menjemput.
Wassalam.
~
Sdr. Ahmad Zaihab,
Semua yang Anda utarakan adalah opini, bukan fakta. Mari, simak kembali isi artikel. Apakah judulnya tidak sesuai dengan isi yang dimuat? Silakan tunjukkan buktinya bila ada.
Tentang situs kami, mari cermati nama “Isa Islam dan Kaum Wanita”. Ada tiga unsur, bukan?
– Isa
– Islam
– Kaum Wanita
Artikel-artikel dalam situs kami selalu membahas ketiganya, yaitu ajaran dan praktik Islam dalam kaitannya dengan kehidupan kaum wanita, dan bagaimana pula dengan sabda Isa Al-Masih mengenai topik yang sama. Nah, jika ada unsur kebohongan atau hasutan, silakan Anda tunjukkan buktinya.
Mengenai nama pengelola, apakah “Yuli” adalah nama Islam? Atau, tidak bolehkan seseorang dengan nama “Thomas” atau “Yohanes” beragama Islam?
~
Yuli
~
Sdr. Yuli,
Buktinya, kebohongan yang saya sebut sudah Anda tulis sendiri yaitu:
“Artikel-artikel dalam situs kami selalu membahas ketiganya, yaitu ajaran dan praktik Islam dalam kaitannya dengan kehidupan kaum wanita, dan bagaimana pula dengan sabda Isa Al-Masih mengenai topik yang sama.”
Padahal situs Anda situs non Islam yang pasti pemahaman tentang Islam sangat minim sebatas pengetahuan melalui hasil terjemahan saja.
Semua sudah jelas dan selesai diskusi kita.
Terimakasih.
~
Sdr. Ahmad Zaihab,
Kebohongan adalah berita yang tidak didasarkan fakta. Nah, silakan Anda tunjukkan pada bagian manakah kami tidak mendasarkannya dari fakta? Bukankah untuk ajaran Islam dan praktiknya pada kaum wanita kami selalu mendasarkannya dari ayat-ayat Al-Quran dan Hadits? Sedangkan ajaran Isa Al-Masih kami ambil dari sumber utamanya yaitu Injil?
Mari pertimbangkan ulang. Jika tujuan hidup kita adalah hidup dalam kebenaran sejati dari Allah, maka kita tidak akan takut menelaah setiap ajaran, benarkah ajaran tsb berasal dari Allah sejati. Allah telah memperlengkapi kita dengan Kitab Suci-Nya, dan Allah pun memakai nurani serta akal budi kita untuk mengenal kesejatian-Nya. Maka, jangan pernah membungkam nurani dan akal budi kita.
~
Yuli
~
Banyak juga kisah bagaimana seorang Kristen yang akhirnya mendapat hidayah Allah dan memeluk Islam. Jadi kisah-kisah seperti ini tidak ada gunanya untuk membuktikan suatu kebenaran, kecuali dilakukan oleh orang yang putus asa bagaimana caranya agar bisa membuktikan ketuhanan Yesus!
~
Sdr. Agus Winanto,
Apa yang dikisahkan oleh wanita Muslimah di atas adalah pengalaman pribadinya bersama dengan Isa Al-Masih. Bagi orang yang bersungguh-sungguh rindu bertemu dan hidup dalam kebenaran sejati Allah, ia tidak segan meneliti benar tidaknya perkataan wanita Muslimah tsb tentang “terlepas dari hukuman dosa” yang membuatnya teguh beriman kepada Isa Al-Masih. Di sisi lain, orang yang rindu kebenaran juga akan meneliti dengan serius di dalam kitab yang selama ini diimaninya, benarkah hal tersebut sungguh ada? Mengapa isinya berbeda dengan Alkitab yang diimani oleh si wanita Muslimah di atas? Dari perbandingan inilah, jalan Allah akan terbuka baginya.
~
Yuli
~
Saya pikir rekan-rekan Admin tidak salah dalam hal menyatakan kebenaran mereka. Banyak situs lain yang menyatakan kebalikan dari topik pembicaraan di situs ini. Jika anda ragu dan gentar ketika membaca topik seperti ini, sebaiknya intropeksi diri. Sudahkah Anda di jalan yang lurus itu? Carilah maka akan Allah tunjukkan, bukan? Ketuklah maka akan dibukakan.
~
Terimakasih Sdr. Esy.
Apa yang Anda sampaikan benar bahwa Allah Maha Pemurah. Bagi siapapun yang rindu hidup dalam kebenaran-Nya, inilah janji Allah kepada kita:
“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu” (Injil, Rasul Besar Matius 7:7).
~
Yuli
~
Postingan Anda selalu berawal dari wanita Islam masuk Kristen, seolah Islam bukan ajaran yang benar. Anda begitu yakin dengan kebenaran agama Kristen.
Kebenaran sesungguhnya adalah Islam. Mungkin Anda mantan Islam sehingga menganggap murtad itu kebenaran.
~
Sdr. Putri,
Mari simak nama situs kami: Isa Islam dan Kaum Wanita. Ada tiga unsur di sana yang saling berkait, yaitu bagaimana [u]ajaran Isa[/u] dibandingkan dengan [u]ajaran Islam[/u] mengenai [u]topik Kaum Wanita[/u].
Nah, jika Anda merasa Islam adalah kebenaran yang sesungguhnya, bagaimana Anda menanggapi kisah hidup wanita dalam artikel di atas yang memilih tetap mengikut Isa bukan supaya sembuh atau mendapat keaadaan yang lebih baik, melainkan karena hanya di dalam Isa ia mendapat penghiburan sejati dan pengampunan dosa sehingga mendapatkan kepastian kehidupan kekal di sorga? Adakah Islam juga menawarkan penghiburan dan kepastian keselamatan kekal bagi Anda? Di ayat Al-Quran manakah Anda mendasarkannya?
~
Yuli
~
Situs ini dibuat oleh umat Nasrani dengan tujuan propaganda untuk merekrut sebanyak mungkin umat. Beritanya cenderung tidak seimbang karena hanya menyajikan umat Islam dan agama lain yang pindah menjadi umat Nasrani.
Apa Anda berani menampilkan kisah hidup saya yang hijrah dari kebodohan kitab Injil yang banyak versi sehingga membingungkan menjadi umat Muslimah sejati?
~
Sdri. Christina,
Terimakasih telah mengisahkan kehijrahan Anda menuju Islam. Dari apa yang Anda tulis, nyata bahwa Anda tidak mempelajari Injil dengan serius pada masa yang lampau. Justru di dalam Injil-lah kuasa firman Allah nyata memberikan kelepasan kita dari hukuman kekal atas dosa.
Lalu, bagaimana dengan keyakinan Anda yang baru? Apakah di dalam Islam, Al-Quran dan Hadits memberikan jalan keluar bagi dosa-dosa Anda? Bukankah hanya di dalam Alkitab dan tidak pada kita lain manapun di kolong langit ini, Allah secara nyata menyelesaikan konflik dosa kita? Video mini berikut dapat Anda simak untuk mengetahui rahasia kurban yang Allah kehendaki bagi keselamatan kita: http://tinyurl.com/o2lkan5.
~
Yuli
~
Tidak ada satu ayatpun dalam Injil yang menyatakan Yesus minta disembah. Jadi Yesus bukan Tuhan, hanya Rasul. Hanya Allah-lah yang berhak disembah.
~
Sdr. Agusto,
Benar, Saudaraku! Hanya Allah sajalah yang patut disembah.
Apakah seorang presiden RI sejati pernah berkata kepada rakyatnya, “Hormatilah saya karena saya presidenmu”? Tentu konyol, bukan? Tanpa diminta pun, rakyat RI menghormati presidennya.
Nah, demikian pula dengan Yesus. Sebagai Allah sejati, keilahian-Nya tidak akan luntur tanpa penyembahan Anda. Jadi, untuk apa Yesus minta-minta disembah? Bukankah Tuhan palsu yang berlaku demikian? Ini terbukti dari ayat Al-Quran berikut: “…Karena itu berimanlah kepada Allah dan rasulNya; …” (Qs 3:179). Semua nabi Allah sebelum Muhammad tidak pernah menyamakan posisinya dengan Allah, apalagi memerintahkan umat beriman kepada Allah sekaligus kepadanya yang hanya sebatas rasul, utusan Allah.
Sebaliknya, Yesus menyatakan jati diri-Nya sebagai Allah dengan bersabda dan bermujizat: “Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia [Yesus] berkuasa mengampuni dosa”* –lalu berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu–:/”Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!” Dan orang itupun bangun lalu pulang” (Injil, Rasul Besar Matius 9:6-7). Adakah selain Allah yang berkuasa mengampuni dosa?
~
Yuli
~
Bagaimana pengetahuan anda tentang Islam?
Apakah banyak yang menyesatkan dalam Islam?
Apakah menurut anda Islam itu adalah jalan menuju neraka?
Apakah Anda orang yang benar hingga Anda begitu ingin umat Muslim mengikuti ajaran Kristen?
Apakah Anda tahu apa yang kami rasakan saat kami terjatuh, kami merasakan Allah selalu dihati kami?
Apakah postingan ini akan meluluhkan hati kami?
Sungguh, kami mengenal agama kami Islam. Kami mendapatkan mukjizat dari Allah SWT. Kami kuat dalam setiap masalah karena cahaya Allah. Kami yakin terhadap agama kami dan saya pribadi merasakan sendiri mukjizat Allah SWT dalam hidup saya, Tidak ada yang perlu Anda lakukan untuk menarik hati kami ke agama yang Anda yakini. Jika Anda yakin pada agama Anda, maka setialah kepada agama Anda dan ikuti ajaran agama Anda.
~
Sdri. Yulia Nisa,
Karena Anda begitu yakin dengan Islam, justru Andalah yang paling tepat menjawab seluruh pertanyaan Anda di atas.
Ketika Anda merasakan Allah di hati Anda, karakter Allah seperti apakah yang Anda kenal? Dengan Allah yang Anda kenal, sudahkah Anda alami mujizat teragung dari-Nya, yaitu jaminan pasti bagi keselamatan kekal Anda di sorga? Jika semua masih bergantung pada “mudah-mudahan dengan amal ibadah Anda”, seberapa pasti jaminan tsb? Sedangkan Anda sendiri tidak tahu apa yang akan terjadi esok atau lusa.
Sebaliknya, karakter Allah yang kami kenal sebagaimana firman-Nya: “… “Yang Setia dan Yang Benar”, Ia [Isa Al-Masih] …” (Injil, Kitab Wahyu 19:11), demi kasih-Nya kepada kita telah menjamin keselamatan umat-Nya: “Akulah [Isa Al-Masih] jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Nah, bagaimana dengan Anda, masihkah ingin menempuh jalan di luar Isa Al-Masih?
~
Yuli
~
“Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: “(Tuhan itu) tiga”, berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah menjadi Pemelihara” (Qs 4:171).
~
Sdr. La ilaha illallah,
Agar tidak salah paham berkepanjangan tentang istilah “Anak Allah” pada diri Isa Al-asih, silakan baca artikel berikut: http://tinyurl.com/pq7m8hd.
~
Yuli
~
Allah adalah Allah, Tuhanku dan Tuhan kamu semua. Isa Al-Masih diciptakan dan dilahirkan tanpa ayah.
Isa tidak pernah disalib. Dia yang disalib adalah sahabatnya yang berkhianat, bernama Yudas Iscariot. Nabi Isa diselamatkan dan diangkat ke sorga oleh Allah. Saya hanya menyampaikan. Ingatlah Isa Al-Masih bukan Allah, Ia hanyalah nabi dan rasul Allah.
~
Sdr. Umi Barokah,
Benarkah Isa Al-Masih diciptakan Allah? Mengapa Al-Quran menyebut-Nya Kalimatullah yang berarti Kalimat (Firman) Allah? Apakah Kalimat Allah diciptakan Allah? Jika ya, sebelum menciptakan Kalimat-Nya, dengan apakah Allah mencipta? Bukankah Allah berfirman (berkalimat) dan semuanya jadi (kun fayakun)? Jika demikian, bukankah Kalimattulah adalah bagian dari diri Allah (bukan ciptaan-Nya)? Baca selengkapnya: http://tinyurl.com/8abrx5t.
Dapatkah Anda tunjukkan ayat Al-Quran mana yang menyebutkan Yudas Iskariot menggantikan Isa yang disalib? Bukankah kitab Anda (Qs 4:157) tidak sanggup menyebutkan nama tokoh sang pengganti? Mengapa? Karena justru fakta sejarah dan arkeologis turut membenarkan Injil bahwa Isa Al-Masih lah yang mati tersalib, bukan orang lain. Baca selengkapnya: http://tinyurl.com/nku48ry.
~
Yuli
~
Dia sudah putus asa sehingga Iblis berhasil mengajakmya kepada kekafiran. Adakah Muslim yang sedih dengan murtadnya dia? Kalau iba mungkin ya. Biarlah dia pergi ke neraka karena dia hanya penganut syiah. Satu dunia satu Tuhan.
~
Sdr. Sultan Hasanuddin,
Kami setuju dengan Anda bahwa dalam semesta ini hanya ada satu Tuhan/Allah. Namun, bagaimana Anda mendifinisikan arti “kafir”? Bukankah artinya adalah berpaling [u]dari[/u] Allah? Nah, ketika wanita dalam kisah artikel di atas justru memalingkan hati dan hidupnya [u]kepada[/u] Allah sejati, Allah yang hidup, masihkah ia dapat disebut kafir? Bagaimana mungkin orang yang datang kepada Allah Sang Pemilik sorga justru diganjar neraka?
Mari, perhatikan dengan sungguh sabda Isa Al-Masih, Allah sejati yang telah wanita tsb imani: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
~
Yuli
~
Sangat menakjubkan sekali ceritanya. Akan tetapi, kehidupan manusia tidaklah sesederhana itu. Saya rasa itu hanaylah sebuah karangan dari suatu kepentingan segolongan orang karena orang kristennpun masih banyak yang miskin dan menderita di seluruh dunia. Jadi tidaklah relevan.
Sebenarnya, manusia hidup di dunia ini tidak akan pernah lepas dari masalah kecuali kalau dia sudah mati. Beda masalah yang diihadapinya. Jadi orang Islam pindah keyakinan memang ada, tapi itu karena keimanannya yang sangat tipis dan bodoh.
~
Sdr. Marfuah,
Tepat sekali yang Anda sampaikan. Hanya manusia yang sudah matilah yang bebas dari masalah. Kisah wanita di atas hanyalah sepenggal dari keseluruhan kisah hidupnya tentang masalah yang dihadapi. Tapi yang istimewa, justru dari masalah yang ada, ia bertemu dengan Juruselamat hidupnya, Isa Al-Masih. Di dalam Isa ia mendapat jaminan kehidupan kekal di sorga. Isa pun menuntun dia hari demi hari mengatasi masalah yang datang silih berganti. Coba cermati lagi kalimat “Tiga tahun kemudian,…” pada alinea ke-8. Tentu bukan waktu yang singkat, bukan? Jika dalam kurun waktu tsb didaftar semua peristiwa, artikelnya sangat membosankan, bukan? Jadi, kesangsian Anda atas kebenaran cerita tsb tidak beralasan.
~
Yuli
~
Itu kesaksian palsu orang-orang tidak jelas. Bisa saja itu karangan staff.
~
Sdr. Manusia Biasa,
Kesaksian yang termuat pada setiap artikel kami adalah kesaksian nyata dari orang-orang yang berbalik hatinya kepada Isa Al-Masih, Sang Juruselamat manusia. Nama dan identitas kami rahasiakan demi keamanan yang bersangkutan. Bagaimanapun, yang bersangkutan telah dianggap “kafir” oleh kaum keluarganya sehingga kemungkinan terancam jiwanya sangat besar mengingat ajaran jihad kekerasan yang kaum keluarganya anut.
~
Yuli
~
Sekiranya cerita di atas benar, berarti Muslimah tersebut tidak mendalami ajaran Islam yang sebenarnya.
Tidak mengapa jika kita menyanjungi Yesus, tetapi jangan sampai menyamakan Yesus dengan Tuhan. Itu menyekutukan Tuhan namanya.
~
Sdr. Muslim,
Tentu cerita di atas adalah benar. Jika sdr berpikir bahwa cerita di atas adalah hasil karangan kami, sdr sudah salah besar!
Menurut saya Muslimah tersebut adalah seorang yang mendalami ajaran Islam. Sebab menurut pernyataannya, dia adalah seorang Muslim yang taat sejak remaja. Dan lagi, dia adalah seorang warga Iran dan bukan berasal dari negara non-Muslim.
Jika Yesus hanya sekedar manusia biasa, bagaimana mungkin Dia dapat menolong wanita tersebut keluar dari permasalahannya? Dan, perhatikanlah perkataan Yesus berikut ini, “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu” (Injil, Rasul Besar Matius 11:28).
Menurut Sdr. Muslim, adakah manusia dapat memberi janji seperti itu?
~
Saodah
~
Salam sejahtera, saudari Saodah,
Melihat dari nama Anda, sepertinya Anda seorang Sunda dan Muslimah. Mohon maaf saudari, jangan mencaplok nama orang lain kalau itu bukan nama Anda yang sesungguhnya. Dan untuk lebih baiknya, ke depan supaya forum dan blog ini diberikan profil beserta nama-nama tim redaksi. Jadi siap-siap saja yang berbicara di sini bisa dikenali secara pasti agar lebih transparan, tidak perlu sembunyi. Orang Islam di Indonesia bukan musuh yang mesti ditakuti. Buktinya Admin masih bisa menghirup udara sampai hari ini.
~
Sdr. Jagung Bakar,
Bila Anda berkesimpulan sebuah nama selalu mewakili golongan dan budaya tertentu, tidak sepenuhnya benar, bukan? Jika dua hal ini sungguh Anda jadikan patokan, maka tebakan Anda pun meleset. Bukankah “Saodah” nama istri nabi Anda? Maka seharusnya Anda menebaknya sebagai wanita Muslim Arab, bukan? Saudaraku, bila Anda sungguh berfokus pada kebenaran, hal-hal sepele seperti ini tidak akan mengganggu fokus Anda.
Tentu Anda tidak akan menolak fakta bahwa sebagian umat beragama berpindah agama, entah mualaf ataupun sebaliknya, yang Muslim anggap murtad. Fenomena ini jelas ada, tidak bisa disangkal. Yang menjadi pertanyaan penting justru, mengapa mereka melakukannya? Adakah kebenaran sejati yang mereka dapatkan dari keyakinan baru mereka?
Kisah nyata di atas menjadi salah satu contohnya. Bukan berkat jasmaniah yang menjadi inti cerita dari si Muslimah Iran ini. Tapi berkat rohani, yaitu keselamatan kekal yang diperoleh karena ampunan dosa yang hanya bisa didapatkan dari Allah dalam Isa Al-Masih. Nah, bagaimana dengan Anda sendiri, sudah yakinkah Anda bila Allah sungguh mengampuni dosa-dosa Anda dan memberikan hidup kekal bagi Anda di sorga?
~
Yuli