Nama saya Rabiyah, berasal dari keluarga Islam Ortodoks. Ibu saya seorang Melayu. Ayah ahli Sunnah berketurunan India Utara dan masih keturunan “Shahib.” Beliau sangat terkenal dan disegani di kota kami. Setiap hari banyak orang datang ke rumah kami. Ada yang belajar agama, minta didoakan, atau sekedar meminta nasihat atas masalah-masalah yang sedang mereka hadapi. Tapi apakah kami benar-benar sudah menemukan Tuhan yang sebenarnya?
Kemampuan Ayah Mengobati
Setelah mendoakan, ayah memberikan kertas yang berisi ayat-ayat Al-Quran untuk mereka simpan. Menurut ayah, ayat-ayat ini dapat melindungi mereka dari kecelakaan, sakit penyakit, kerasukan jin-jin, mendapat rezeki, dll.
Ayah berniat untuk menurunkan ilmunya kepada kakak laki-laki saya dan kelak menjadi penggantinya. Tapi keinginan ayah tidak tercapai. Kakak laki-laki saya meninggal secara tiba-tiba. Ayah jadi sedih dan kehilangan semangat untuk melayani mereka yang datang meminta pertolongannya.
Kemampuan Mengusir Roh Penghuni Pohon
Di pekarangan rumah kami ada satu pohon yang rindang, tumbuh dekat dengan rumah tetangga. Pohon ini sangat istimewa bagi ayah. Ketika tetangga meminta ayah memotong ranting-rantingnya, ayah hanya menjawab, “silakan tebang saja sendiri kalau mau!.”
Keesokan harinya beberapa orang datang untuk menebang pohon tersebut. Tetapi mereka tidak berhasil. Sebaliknya, orang yang berusaha menebang pohon itu justru mengalami cedera. Ayah memberitahu saya bahwa pohon itu tidak dapat ditebang jika ayah tidak mengijinkannya.
Suatu malam, saya mendekati pohon tersebut dan meminta roh yang tinggal di pohon itu agar pindah ke pohon lain. Kemudian saya menaruh beberapa telor rebus dan sepiring nasi kuning di bawah pohon yang baru ‘diinapi’ roh itu. Keesokan harinya, pohon itu pun dapat ditebang oleh tetangga kami. Melihat kemampuan saya dapat mengusir roh tersebut, ayah menyadari bahwa saya juga memiliki ilmu seperti yang dia miliki. Sebab tanpa sepengetahuan ayah, diam-diam saya mulai mempelajari ilmunya. Tidak berapa lama kemudian, ayah meninggal dunia.
Dua Kali Mencoba Bunuh Diri
Saat itu usia saya dua belas tahun. Tekanan hidup yang begitu berat membuat saya depresi. Kesetiaan dan ketaatan pada Allah dan sunnah-Nya tidak dapat menyelamatkan saya dari semua masalah-masalah yang ada. Hari itu, ketika hujan deras, saya berdiri di sebuah tebing dan di bawahnya mengalir sungai yang begitu deras. Ketika saya ingin melompat, tiba-tiba saya merasakan ada seseorang yang memegang bahu saya sambil berkata, “Saya bersama-sama denganmu, janganlah kamu takut atau kuatir.” Ketika saya menoleh ke belakang, saya tidak melihat seorangpun.
Pada umur 21 tahun kembali saya ingin bunuh diri. Ketika saya akan melompat dari gedung tertinggi di kota kami, tiba-tiba seseorang memegang bahu saya sambil berkata, “Saya bersama-sama denganmu, janganlah kamu takut atau kuatir.” Seperti dulu, saya menoleh ke belakang, tidak ada siapa-siapa. Benarkah Tuhan yang saya sembah adalah Tuhan yang sebenarnya?
Berteman Dengan Wanita Kristen
Ketika saya masih menjadi guru, saya mempunyai teman seorang wanita Kristen. Setiap hari dia selalu bicara tentang Tuhannya. Saya sendiri tidak pernah tertarik mendengar cerita-ceritanya. (Akan tetapi Tuhan telah menyentuh hati wanita itu untuk mendoakan saya selama sepuluh tahun tanpa pengetahuan saya!)
Mengidap Penyakit Serius
Dua tahun setelah saya berhenti mengajar, saya mengidap penyakit Rheumatoid Osteo Arthritis. Semua tulang sendi saya membengkak. Bahkan sudah sampai ke sel-sel darah merah. Menurut dokter, umur saya tinggal tiga bulan lagi.
Saya merasa kecewa dan hancur. Selama ini saya sudah mendedikasikan hidup sebagai hamba Allah yang taat dan setia. Tidak pernah meninggalkan sholat lima waktu. Saya berpuasa lima puluh hari menjelang Ramadhan. Jauh lebih banyak dari yang diwajibkan. Tapi apa yang saya dapatkan? Penyakit yang siap merenggut nyawa saya.
Dalam keputus-asaan, saya tiba-tiba tergerak untuk menghubungi teman kerja saya, si wanita Kristen. Tapi saya bingung bagaimana menghubungi dia. Sudah dua tahun lamanya kami tidak berkomunikasi. Juga saya tidak menyimpan nomor teleponnya. Sungguh di luar dugaan, tiba-tiba saya menerima panggilan telepon darinya. Bagi saya, ini adalah mujizat dari Tuhan. Lalu kami berjanji untuk bertemu di rumahnya.
Saya menceritakan kondisi dan penyakit yang sedang saya idap. Air mata saya berlinang saat meluapkan kekecewaan dan perasaan putus asa. Setelah selesai menceritakannya, saya meminta dia mendoakan saya, dan dia tidak keberatan. Bunyi doanya: “Ya Rabbi Tuhan kami, anak-Mu sudah kembali kepangkuan-Mu, bukalah matanya dan tunjukilah kepadanya siapakah sebenar-Nya Engkau Tuhan yang sebenarnya.”
Setelah selesai didoakan saya merasa kecewa, doanya begitu singkat. Saya pun pulang ke rumah dengan perasaan jengkel.
Tuhan Umat Kristen Penyembuh Saya!
Keesokan harinya saya pergi ke rumah sakit untuk pemeriksaan rutin. Dokter memeriksa saya secara rinci mulai dari kepala hingga telapak kaki. Setelah hasil pemeriksaan keluar, dokter bertanya apakah saya melakukan pengobatan di luar selain yang mereka lakukan. Dan saya menjawab tidak!
Sungguh mengherankan, pada X-Ray yang diambil hari itu terlihat semua tulang-tulang saya sudah kembali normal. Artinya, saya sudah sembuh total. Puji Tuhan, Alhamdulillah! Saya pun menyampaikan berita baik itu pada teman Kristen saya. Ketika saya memberitahukannya dia berkata, “Saya sudah tahu hasilnya! Tuhan Allah telah menyatakannya kepada saya.”
Merasakan Kelegaan dan Tidak Kuatir Lagi
Sejak saat itu saya merasakan kelegaan dan rindu mengenal Tuhan umat Kristen yang telah menjadi Penyembuh saya. Dalam satu minggu pertama, saya sudah membaca Kitab Suci Injil lebih dari lima puluh kali. Terutama tentang kisah riwayat Isa Al-Masih. Secara diam-diam saya berdoa dan merenungkan firman Tuhan yang telah saya baca. Hingga suatu hari, tiba-tiba saya melihat satu cahaya kuning yang amat terang, dan saya melihat dengan jelas rupa Isa Al-Masih yang berwarna putih. Dia berkata, “Saya bersama-sama denganmu, janganlah kamu takut atau kuatir.”
Sekarang, untuk ketiga kalinya saya mendengar suara-Nya. Dan saya tahu itu adalah suara Isa Al-Masih, Tuhan yang sebenarnya.
Menjadi Pengikut Isa Al-Masih
Sejak peristiwa dimana Isa Al-Masih memperlihatkan diri-Nya kepada saya, saya memutuskan untuk mengikuti Dia dan mempercayakan seluruh hidup saya ke dalam tangan-Nya. Ada rasa damai yang saya rasakan setiap saya membaca Kitab Suci Injil. Kedamaian dan kelegaan yang tidak pernah saya rasakan sebelumnya.
Saudara pembaca juga dapat menikmati keselamatan kekal dan mempunyai hubungan yang intim dengan Juruselamat dunia. Bukankah Ia berjanji, “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu” (Injil, Rasul Besar Matius 11:28).
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Wanita Muslim India Menemukan Tuhan Yang Sebenarnya”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS ke: 0812-8100-0718.
Apabila Anda memiliki keinginan untuk didoakan, silakan mengisi permohonan doa dengan cara klik link ini.
Omes mengatakan
~
Yesus tidak diciptakan. Kalaupun kamu tidak percaya, tidak apa-apa. Akan tetapi ada satu hal yang tidak diajarkan di agama Islam, yaitu kasih. Di agama kami juga mengajarkan untuk saling mengasihi setiap saat, tidak seperti yang lainnya kalau hanya ada hari-hari besar saja.
staff mengatakan
~
Sdr. Omes,
Anda benar bahwa Yesus tidak diciptakan, sebab Dialah Allah Sang Firman yang menciptakan dunia dan segala isinya (Injil Yohanes 1:1-3). Allah sangat mengasihi segala ciptaan-Nya sebab Ia Maha Penyayang. Itu sebabnya Yesus bukan sekedar memerintahkan kasih kepada semua pengikut-Nya. Ia meneladankan kasih terbesar, yaitu menyerahkan nyawa-Nya demi menyelamatkan kita dari hukuman kekal akibat dosa. Nah, maukah kita menyambut kasih-Nya?
~
Yuli
Omes mengatakan
~
Kalau begitu Anda tidak mengerti tentang perumpamaan.
staff mengatakan
~
Sdr. Omes,
Mari kita doakan agar Allah menjamah hati dan pikiran rekan-rekan kita agar mereka mengenal Isa Al-Masih, Allah sejati yang menyatakan kasih terbesar-Nya bagi keselamatan kita, orang-orang berdosa. Kiranya merekapun dapat menyerahkan hidupnya kepada Isa Al-Masih dan mengalami kesejahteraan kekal bersama Allah.
~
Yuli
Ilham mengatakan
~
Hahahahahah … ayahnya ahli sunah atau dukun? Mintalah pertolongan kepada Allah, bukan kepada ayahmu.
Staff Isa Islam dan Kaum Wanita mengatakan
~
Sdr. Ilham,
Kami sepakat dengan pendapat Anda. Seharusnyalah kita minta pertolongan kepada Allah, bukan kepada yang lain. Tapi faktanya, bukankah dalam masyarakat kita, tidak sedikit pemuka agama Anda pun melakukan praktik yang sama dengan apa yang dilakukan oleh ayah si wanita India di atas? Dengan keyakinan bila ada “jin baik”, menjadikan mereka berkompromi dengan kuasa kegelapan untuk mendapatkan solusi berbagai masalah kehidupan. Bukankah begitu, Saudaraku?
Dari apa yang Anda sampaikan, timbul pertanyaan yang sangat penting, yakni:
– Siapakah sejatinya Allah yang seharusnya kita mintai pertolongan?
– Sejauh mana kita mengenal “siapa” yang kita sembah?
– Apakah Allah sejati mau dipersekutukan dengan illah lain sehingga para ulamapun mengkompromikan dirinya dengan kuasa di luar Allah untuk mendapatkan pertolongan?
Bagaimana Anda menanggapi hal ini?
~
Yuli
Hafiz mengatakan
~
Yang menciptakan jagad raya dan isinya adalah allah swt. Allah tidak diperanakkan. Allah hanya satu. Umat Islam selalu mengasihi satu sama lain.
Staff Isa Islam dan Kaum Wanita mengatakan
~
Hafiz,
Saya setuju kalau Allah tidak diperanakkan. Jika Allah diperanakkan, maka Dia bukan Allah. Tetapi kita mengetahui bahwa Allah mahakuasa sehingga Dia pun mampu menjadi manusia, bukan? Jika Allah berkenan menjadi manusia, maka tidak ada yang dapat menghalangi Allah, bukan? Saya kira ini yang perlu dipahami.
Oh ya, kalau membaca kisah wanita di atas, maka banyak orang yang mengalami sakit, bukan? Saya tidak tahu dengan Anda. Saya juga tidak tahu dengan keluarga Anda. Tetapi nampaknya akhir-akhir ini wabah covid-19 telah menghantui banyak orang dan telah menelan korban jiwa. Bagaimana jika Anda yang mengalami covid-19? Takutkah Anda akan hidup yang berakhir? Apakah Anda yakin dan pasti masuk sorga? Bisakah Anda jelaskan?
~
Solihin
Islam mengatakan
~
Mencari Tuhan melalui situs.
Staff Isa Islam dan Kaum Wanita mengatakan
~
Saudara Islam,
Terkadang kita menemukan Tuhan melalui berbagai macam cara yang tak pernah terpikirkan oleh kita. Namun beruntunglah mereka yang masih sempat bertemu dengan Tuhan sebab malanglah hidup mereka yang tidak pernah bertemu dengan Tuhan. Orang yang bertemu dengan Allah yang benar akan merasakan rahmat Allah dalam hidupnya. Rahmat Allah yang menyelamatkan yaitu melalui Isa Al-Masih.
Apakah saudara sudah mengalami rahmat Allah yang menyelaamtkan dalam hidup saudara?
~
Noni