Nama saya Rabiyah, berasal dari keluarga Islam Ortodoks. Ibu saya seorang Melayu. Ayah ahli Sunnah berketurunan India Utara dan masih keturunan “Shahib.” Beliau sangat terkenal dan disegani di kota kami. Setiap hari banyak orang datang ke rumah kami. Ada yang belajar agama, minta didoakan, atau sekedar meminta nasihat atas masalah-masalah yang sedang mereka hadapi. Tapi apakah kami benar-benar sudah menemukan Tuhan yang sebenarnya?
Kemampuan Ayah Mengobati
Setelah mendoakan, ayah memberikan kertas yang berisi ayat-ayat Al-Quran untuk mereka simpan. Menurut ayah, ayat-ayat ini dapat melindungi mereka dari kecelakaan, sakit penyakit, kerasukan jin-jin, mendapat rezeki, dll.
Ayah berniat untuk menurunkan ilmunya kepada kakak laki-laki saya dan kelak menjadi penggantinya. Tapi keinginan ayah tidak tercapai. Kakak laki-laki saya meninggal secara tiba-tiba. Ayah jadi sedih dan kehilangan semangat untuk melayani mereka yang datang meminta pertolongannya.
Kemampuan Mengusir Roh Penghuni Pohon
Di pekarangan rumah kami ada satu pohon yang rindang, tumbuh dekat dengan rumah tetangga. Pohon ini sangat istimewa bagi ayah. Ketika tetangga meminta ayah memotong ranting-rantingnya, ayah hanya menjawab, “silakan tebang saja sendiri kalau mau!.”
Keesokan harinya beberapa orang datang untuk menebang pohon tersebut. Tetapi mereka tidak berhasil. Sebaliknya, orang yang berusaha menebang pohon itu justru mengalami cedera. Ayah memberitahu saya bahwa pohon itu tidak dapat ditebang jika ayah tidak mengijinkannya.
Suatu malam, saya mendekati pohon tersebut dan meminta roh yang tinggal di pohon itu agar pindah ke pohon lain. Kemudian saya menaruh beberapa telor rebus dan sepiring nasi kuning di bawah pohon yang baru ‘diinapi’ roh itu. Keesokan harinya, pohon itu pun dapat ditebang oleh tetangga kami. Melihat kemampuan saya dapat mengusir roh tersebut, ayah menyadari bahwa saya juga memiliki ilmu seperti yang dia miliki. Sebab tanpa sepengetahuan ayah, diam-diam saya mulai mempelajari ilmunya. Tidak berapa lama kemudian, ayah meninggal dunia.
Dua Kali Mencoba Bunuh Diri
Saat itu usia saya dua belas tahun. Tekanan hidup yang begitu berat membuat saya depresi. Kesetiaan dan ketaatan pada Allah dan sunnah-Nya tidak dapat menyelamatkan saya dari semua masalah-masalah yang ada. Hari itu, ketika hujan deras, saya berdiri di sebuah tebing dan di bawahnya mengalir sungai yang begitu deras. Ketika saya ingin melompat, tiba-tiba saya merasakan ada seseorang yang memegang bahu saya sambil berkata, “Saya bersama-sama denganmu, janganlah kamu takut atau kuatir.” Ketika saya menoleh ke belakang, saya tidak melihat seorangpun.
Pada umur 21 tahun kembali saya ingin bunuh diri. Ketika saya akan melompat dari gedung tertinggi di kota kami, tiba-tiba seseorang memegang bahu saya sambil berkata, “Saya bersama-sama denganmu, janganlah kamu takut atau kuatir.” Seperti dulu, saya menoleh ke belakang, tidak ada siapa-siapa. Benarkah Tuhan yang saya sembah adalah Tuhan yang sebenarnya?
Berteman Dengan Wanita Kristen
Ketika saya masih menjadi guru, saya mempunyai teman seorang wanita Kristen. Setiap hari dia selalu bicara tentang Tuhannya. Saya sendiri tidak pernah tertarik mendengar cerita-ceritanya. (Akan tetapi Tuhan telah menyentuh hati wanita itu untuk mendoakan saya selama sepuluh tahun tanpa pengetahuan saya!)
Mengidap Penyakit Serius
Dua tahun setelah saya berhenti mengajar, saya mengidap penyakit Rheumatoid Osteo Arthritis. Semua tulang sendi saya membengkak. Bahkan sudah sampai ke sel-sel darah merah. Menurut dokter, umur saya tinggal tiga bulan lagi.
Saya merasa kecewa dan hancur. Selama ini saya sudah mendedikasikan hidup sebagai hamba Allah yang taat dan setia. Tidak pernah meninggalkan sholat lima waktu. Saya berpuasa lima puluh hari menjelang Ramadhan. Jauh lebih banyak dari yang diwajibkan. Tapi apa yang saya dapatkan? Penyakit yang siap merenggut nyawa saya.
Dalam keputus-asaan, saya tiba-tiba tergerak untuk menghubungi teman kerja saya, si wanita Kristen. Tapi saya bingung bagaimana menghubungi dia. Sudah dua tahun lamanya kami tidak berkomunikasi. Juga saya tidak menyimpan nomor teleponnya. Sungguh di luar dugaan, tiba-tiba saya menerima panggilan telepon darinya. Bagi saya, ini adalah mujizat dari Tuhan. Lalu kami berjanji untuk bertemu di rumahnya.
Saya menceritakan kondisi dan penyakit yang sedang saya idap. Air mata saya berlinang saat meluapkan kekecewaan dan perasaan putus asa. Setelah selesai menceritakannya, saya meminta dia mendoakan saya, dan dia tidak keberatan. Bunyi doanya: “Ya Rabbi Tuhan kami, anak-Mu sudah kembali kepangkuan-Mu, bukalah matanya dan tunjukilah kepadanya siapakah sebenar-Nya Engkau Tuhan yang sebenarnya.”
Setelah selesai didoakan saya merasa kecewa, doanya begitu singkat. Saya pun pulang ke rumah dengan perasaan jengkel.
Tuhan Umat Kristen Penyembuh Saya!
Keesokan harinya saya pergi ke rumah sakit untuk pemeriksaan rutin. Dokter memeriksa saya secara rinci mulai dari kepala hingga telapak kaki. Setelah hasil pemeriksaan keluar, dokter bertanya apakah saya melakukan pengobatan di luar selain yang mereka lakukan. Dan saya menjawab tidak!
Sungguh mengherankan, pada X-Ray yang diambil hari itu terlihat semua tulang-tulang saya sudah kembali normal. Artinya, saya sudah sembuh total. Puji Tuhan, Alhamdulillah! Saya pun menyampaikan berita baik itu pada teman Kristen saya. Ketika saya memberitahukannya dia berkata, “Saya sudah tahu hasilnya! Tuhan Allah telah menyatakannya kepada saya.”
Merasakan Kelegaan dan Tidak Kuatir Lagi
Sejak saat itu saya merasakan kelegaan dan rindu mengenal Tuhan umat Kristen yang telah menjadi Penyembuh saya. Dalam satu minggu pertama, saya sudah membaca Kitab Suci Injil lebih dari lima puluh kali. Terutama tentang kisah riwayat Isa Al-Masih. Secara diam-diam saya berdoa dan merenungkan firman Tuhan yang telah saya baca. Hingga suatu hari, tiba-tiba saya melihat satu cahaya kuning yang amat terang, dan saya melihat dengan jelas rupa Isa Al-Masih yang berwarna putih. Dia berkata, “Saya bersama-sama denganmu, janganlah kamu takut atau kuatir.”
Sekarang, untuk ketiga kalinya saya mendengar suara-Nya. Dan saya tahu itu adalah suara Isa Al-Masih, Tuhan yang sebenarnya.
Menjadi Pengikut Isa Al-Masih
Sejak peristiwa dimana Isa Al-Masih memperlihatkan diri-Nya kepada saya, saya memutuskan untuk mengikuti Dia dan mempercayakan seluruh hidup saya ke dalam tangan-Nya. Ada rasa damai yang saya rasakan setiap saya membaca Kitab Suci Injil. Kedamaian dan kelegaan yang tidak pernah saya rasakan sebelumnya.
Saudara pembaca juga dapat menikmati keselamatan kekal dan mempunyai hubungan yang intim dengan Juruselamat dunia. Bukankah Ia berjanji, “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu” (Injil, Rasul Besar Matius 11:28).
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Wanita Muslim India Menemukan Tuhan Yang Sebenarnya”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS ke: 0812-8100-0718.
Apabila Anda memiliki keinginan untuk didoakan, silakan mengisi permohonan doa dengan cara klik link ini.
~
Selamat berbahagia bagi Saudari yang telah membuka hati untuk menerima keselamatan. Saya senang membaca penngalaman Saudari.
Waktu muda saya sering iri, mengapa orang yang beriman berbeda dengan saya. Saya pandai mengusir jin dan setan, tetapi saudara seimanku tidak. Tetapi selanjutnya saya mendapat penguatan dari pembimbing rohani, bahwa roh-roh itu suka mengalihkan perhatian kita dari tujuan hidup, yaitu Dia.
~
Sdr. YB Sap,
Terimakasih untuk apresiasi dan komentar yang Anda berikan.
Benar, manusia sering tertipu oleh kuasa roh jahat yang terlihat hebat namun bertujuan membelokkan hati kita dari Tuhan kepada kuasa setan yang menyesatkan dan membinasakan pada akhirnya.
“… ia [Iblis] adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:44).
Namun syukur kepada Allah, yang melepaskan orang yang beriman kepada Isa Al-Masih dari jerat dan tipu daya iblis:
“Ia [Isa Al-Masih] telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih;” (Injil, Surat Kolose 1:13).
~
Yuli
~
Terima kasih atas artikel Saudara, Tuhan Memberkati.
~
Sdr. Chali,
Terimakasih atas apresiasi Anda terhadap artikel yang termuat.
Kiranya artikel di atas juga dapat menjadi sarana berkat keselamatan dari Allah bagi rekan-rekan yang belum menerimanya.
~
Yuli
~
Cerita di atas hanya omong kosong.
~
Sdr. Vely,
Karena komentar yang Anda tulis menggunakan bahasa asing dengan kosakata yang tidak sopan, mohon maaf bila kami merubahnya dalam bahasa Indonesia, sesuai dengan peraturan yang telah kami tetapkan di atas bagi kemudahan dan kenyamanan kita bersama.
Menanggapi komentar Anda, dapatkah Anda jelaskan lebih rinci, apa yang membuat Anda berkesimpulan bahwa kesaksian rekan kita di atas tidak benar?
Kami tunggu tanggapan Anda selanjutnya.
Terimakasih.
~
Yuli
~
Sangat disayangkan. Baru akan mengenal Islam, sudah kena dan berpaling. Sebabnya adalah wanita yang mengaku Muslim, padahal seorang musyrik. Bertepatan pula datang kepada orang musyrik juga. Maka sama saja, setali tiga uang. Itulah maumu. Teruskan saja kabar gembiranya. Ayo, sama-sama ke neraka…
~
Sdr. Jimi Roy,
Terimakasih untuk tanggapan Anda.
Saat Anda berkesimpulan bahwa Rabiyah baru akan mengenal Islam namun telah berpaling, seperti apakah ajaran Islam sebenarnya menurut Anda? Bukankah praktik gaib seperti yang ayah Rabiyah dan Rabiyah sendiri lakukan juga menggunakan ayat-ayat Al-Quran?
Bagaimana Anda menanggapi mujizat kesembuhan yang Rabiyah terima? Apakah kesembuhan adalah tujuan final dari mujizat itu sendiri? Bukankah kebutuhan manusia terdalam adalah mengenal kesejatian Tuhan yang menciptakan dan mengasihinya? Jika teman Rabiyah adalah seorang musyrik seperti anggapan Anda, mengapa justru melalui perantaraan teman tersebut, Rabiyah menemukan Tuhan yang sejati?
~
Yuli
~
Cerita di atas sangat mengesankan! Saya seorang Mualaf. Awalnya hanya mengikuti papa saya yang masuk Islam. Tapi setelah saya ikut kajian-kajian Islam, ternyata Islam lebih mengesankan dari pada cerita di atas. Orang-orang yang seperti ayah tokoh di atas adalah orang yang salah dalam mengartikan Islam yang sesungguhnya.
Cahaya putih? Masa iya Tuhan masuk ke dunia hambanya. Dan coba saya tanya pada Anda, jikalau Yesus adalah Tuhan, lalu siapa yang menciptakan Yesus itu sendiri?
~
Sdr. Tacyn,
Terimakasih untuk komentar & pertanyaan Anda.
Ketika memutuskan menjadi Mualaf, apakah yang membuat Anda berkesimpulan bahwa Islam lebih mengesankan?
Seperti apakah Tuhan yang Anda kenal menurut Islam? Apakah Tuhan tidak ingin menjalin relasi dengan umat-Nya? Mungkinkah dengan kemahasucian-Nya, Tuhan menginginkan manusia berdosalah yang datang pada-Nya? Bukankah noda dosa selalu berujung maut? (Qs 19:71).
Karenanya, Tuhan yang Mahapengasih & Mahapenyayang masuk ke dunia umat-Nya untuk menghampiri kita, agar kita selamat. Dialah Yesus, Allah yang mengasihi Anda. Karena Yesus adalah Tuhan, tentu Anda bisa menjawab pertanyaan Anda sendiri, bukan? Mungkinkah Tuhan diciptakan? (bacalah Injil Yohanes 1:1-3,14).
~
Yuli
~
Menanggapi komentar Anda terhadap Sdr. Tacyn, Anda berkata: “…Dialah Yesus, Allah yang mengasihi Anda. Karena Yesus adalah Tuhan, tentu Anda bisa menjawab pertanyaan Anda sendiri, bukan? Mungkinkah Tuhan diciptakan? (bacalah Injil Yohanes 1:1-3,14)…”
Yesus atau Isa dilahirkan oleh Maryam. Jadi sebelum Yesus lahir, siapakah Tuhan? Allah itu Esa, tidak beranak dan tidak pula di peranakkan.
Tuhan adalah yang tahu segala-galanya. Kalau Yesus Tuhan, mengapa Yesus tidak tahu kapan datangnya hari kiamat? Yakinkah Yesus lahir tanggal 25 Desember? Apakah tertulis di Alkitab? Apakah ada orang Kristen yang hafal luar kepala isi dari Alkitab? “Mustahil Kristen bisa menjawab”. Tontonlah di Youtube.
~
Sdr. Claro Salvo,
Seperti telah kami sarankan, sudahkah Anda membaca Injil Yohanes 1:1-3,14? Demikian bunyinya:
“Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan”. “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa [Yesus], penuh kasih karunia dan kebenaran” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1: 1-3,14)
Sebelum menjelma ke dunia dalam bentuk jasmani, Yesus adalah Firman Allah yang kekal, pencipta segala sesuatu.
Berikut adalah artikel yang perlu Anda pelajari:
– Tuhan yang esa: http://tinyurl.com/q6z977d
– Natal 25 Desember: http://tinyurl.com/7wb7ehu
Tentang mengapa Yesus sepertinya tidak tahu kapan kiamat, silahkan mendapatkan jawabannya via email ke:
~
Yuli
~
“Mungkinkah Tuhan diciptakan?” Jelas tidak.
Lalu, menurut anda Yesus itu tidak diciptakan?
~
Sdr. Tacyn,
Sudahkah Anda membaca Injil Yohanes 1:1-3, 14 seperti yang telah kami sarankan? Jika belum, silahkan simak komentar kami kepada Sdr. Claro Salvo di atas (# Staff Isa Islam dan Kaum Wanita 2015-02-10 09:45).
~
Yuli
~
“Yesus adalah Firman Allah yang kekal, Pencipta segala sesuatu.”
Ini membuat saya semakin bingung. Sebelum menjelma menjadi jasmani, Yesus adalah Firman? Lho, berarti Yesus bukan Tuhan dong, Dia hanya Firman, Tuhan Firman Allah. Firman Allah dengan Allah beda, loh….
~
Sdr. Tacyn,
Benarkah Firman Allah bukanlah Allah? Mari simak kembali penggalan ayat berikut:
“… Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah …” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1)
Jika Firman Allah bukan Allah, silahkan Anda pikirkan ulang: tanpa Firman Allah/Kalimatullah, tidakkah Allah bisu? Bukankah kedua-Nya adalah satu kesatuan? Artikel berikut membantu pemahaman Anda: http://tinyurl.com/kz2vgq5.
Ohya, tentu Anda tahu Allah menciptakan alam semesta dengan Firman-Nya, bukan? “Berfirmanlah Allah: “Jadilah terang.” Lalu terang itu jadi” (Taurat, Kitab Kejadian 1:3)
Jika Firman Allah yang bersabda: “Jadilah, maka jadi (kun fayakun)” bukanlah Allah, berarti Anda menyangkal Allah sebagai Sang Pencipta.
~
Yuli
~
Menanggapi perdebatan diatas:
Isi dalam Al-Quran dan Injil jelas berbeda. Karenanya perdebatan tidak ada habis-habisnya dan masing-masing pasti merasa agamanya paling benar.
Saya Muslim dan saya menghargai non-Muslim. Setelah membaca artikel diatas, silahkan saja Rabiyah menjadi murtad (keluar dari Islam). Yang jelas Islam tidak pernah mengajarkan untuk berbuat syirik, memberi kertas bertuliskan ayat Al-Quran dan disimpan kemudian percaya kertas itu bisa melindungi. Itu perbuatan syirik dan dilarang keras dalam Islam.
~
Sdri. Nurmaocta,
Terimakasih untuk tanggapan Anda yang bijak dalam bersikap.
Kami sependapat dengan Anda bahwa menjadikan ayat sebagai jimat adalah tindakan syirik. Namun, saat Rabiyah memutuskan untuk menerima & mengikuti Isa Al-Masih, mengapa ia justru dikatakan murtad? Setujukah Anda bila murtad diartikan tindakan secara sadar menolak jalan Allah?
Saat sahabat Rabiyah mendoakannya agar bertemu dengan Allah yang sebenarnya, & kemudian Isa Al-Masih mengaruniakan mujizat kesembuhan pada Rabiyah, tidakkah hal ini membuktikan bahwa Isa Al-Masih adalah jalan Allah sendiri? Bagaimana Anda menanggapi sabda Isa Al-Masih berikut?
“Kata Yesus [Isa Al-Masih] kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6)
~
Yuli
~
Jadi bagaimana dengan ayat-ayat yang ada di Alkitab anda? Di sini jelas tertulis bahwa Yesus itu bukan Tuhan dan tidak sama dengan Tuhan:
1. Yesus lebih kecil daripada Tuhan (Yohanes 10:29).
2. Tuhan lebih besar dari pada Yesus (Yohanes 14:28).
3. Yesus duduk di sebelah kanan Tuhan (Markus 16:19, Roma 8:4).
4. Yesus berdiri di sebelah kanan Tuhan (Kisah Para Rasul 7:56).
5. Allah tahu kapan datangnya kiamat, sedang Yesus tidak tahu (Matius 24:36).
6. Yesus bersyukur kepada Tuhan (Matius ll:25, Lukas 10:21).
7. Yesus berteriak memanggil Tuhan (Matius 27:46, Markus 15:34).
8. Yesus menyerahkan nyawanya kepada Tuhan (Lukas 23:44-46, Yohanes 19:30).
9. Yesus disetir oleh Tuhan (Yohanes 5:30).
~
Sdr. Claro Salvo,
Terimakasih untuk 9 pertanyaan yang Anda ajukan. Semua pertanyaan tersebut sering diajukan & ada penjelasan logisnya berdasarkan konteks masing-masing ayat. Namun, tentu keterbatasan kolom komentar tak dapat memuat semua jawabannya, bukan? Untuk itu, silahkan layangkan pertanyaan Anda melalui email: . Kami akan memberikan rincian jawabannya.
Terimakasih.
~
Yuli
~
Saudara-saudara Muslim yang dirahmati Allah,
Jangan kita berdebat dengan admin dari situs ini. Situs ini adalah situs yang sengaja dibuat untuk merusak nama Islam dengan dalih diskusi. Dengan dasar ayat-ayat suci Al-Quran yang hanya diambil sepotong demi sepotong, admin ini terus melaknat dan mencerca Islam. Ini bukan situs diskusi antar agama yang benar, tetapi propaganda dengan tujuan menghancurkan Islam.
Mohon abaikan saja situs ini karena tidak ada ilmu dan pengetahuan yang kita dapat. Lebih banyak mudharatnya dibandingkan manfaat yang kita peroleh. Semoga Allah SWT yang Mahapemurah mengampuni jiwa admin ini.
Wassalam.
~
Sdr. Isa adalah Islam,
Dengan semakin dewasanya logika berpikir, setiap orang memiliki kemampuan menelaah & menyaring informasi manakah yang benar & tepat. Jadi Anda tidak perlu gusar dengan situs ini.
Apabila Anda merasa ada ketidaktepatan yang disampaikan oleh artikel, khususnya mengenai ajaran Islam dengan dasar Al-Quran atau Hadits yang termuat di dalamnya, dengan leluasa Anda kami persilahkan mengklarifikasikannya dengan argumentasi yang didasarkan pada bukti-bukti yang akurat, sebagaimana kami pun telah melakukannya. Iman kokoh yang didasarkan pada kebenaran Allah pastilah lulus uji, bukannya menghindari ujian. Bukankah demikian, Saudara?
Saudara, adakah isi artikel di atas yang perlu Anda klarifikasi? Kami persilahkan.
Terimakasih.
~
Yuli
~
Situs macam apakah ini? Tak usahlah membanding-bandingkan agama. Hargai agama masing masing.
~
Sdr. Alfi,
Anda benar, bahwa selama agama hanyalah baju yang dipilih berdasarkan selera masing-masing orang, maka membandingkan agama adalah tindakan yang tidak berfaedah.
Situs ini bukan bertujuan membanding-bandingkan. Kebenaran Firman Allah adalah fokus dari penyampaian setiap artikel karena hanya Allahlah yang memberikan kesejahteraan dunia akhirat.
Melalui Firman-Nya, Allah mengingatkan manusia atas keterikatannya terhadap dosa & hukuman kekal yang mengakibatkannya. Tapi Allah memberikan jalan pembebasan hanya melalui diri-Nya sendiri: “Kata Yesus [Isa Al-Masih] kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Nah, maukah kita menerima Isa Al-Masih Sang Kebenaran?
~
Yuli
~
Teman saya juga ada yang beragama Nasrani. Sembuh dari kanker stadium 4 melalui dzikir kepada Allah di dalam penyerahan diri kepada-Nya. Sekarang ia menjadi Muslim.
Jadi lebih baik kalian cari cara yang lain saja untuk meyakinkan Muslim bahwa Yesus adalah Tuhan!
~
Sdr. Netral,
Apakah kesembuhan fisik menjadi satu-satunya bukti kekuasaan Allah, Saudaraku?
Banyak orang yang mengalami kesembuhan fisik tapi bukan berasal dari kuasa Allah. Contoh konkritnya adalah penyembuhan yang dilakukan oleh ayah si wanita Muslim India di atas.
Nah, sebaliknya si wanita Muslim India ini bukan saja menerima kesembuhan fisik. Lebih daripada itu, Isa Al-Masih menyembuhkan jiwanya dari kuasa dosa yang membawa ketertekanan jiwa, keputusasaan, dan hilangnya pengharapan di akhirat kelak. Siapakah yang dapat mengampuni dosa selain Allah sendiri? Kesembuhan jiwa serta keselamatan kekal wanita Muslim India tersebut terkonfirmasi dari sabda Isa Al-Masih:
“Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Nah, pertanyaan penting yang perlu Anda renungkan atas kisah kesembuhan teman Saudara setelah berdzikir, apakah kesembuhan fisiknya juga diiringi dengan kepastian keselamatan jiwanya? Adakah ayat Al-Quran yang menjaminnya? Bukankah Anda meyakini kitab tersebut adalah firman Allah?
~
Yuli
~
Untuk saudara Nasrani,
Tuhan Yesus berkata kepada orang tersebut. Pada waktu Dia berkata, Dia hadir hanya untuk orang tersebut. Pantaskah Yesus disebut Tuhan karena Tuhan itu bersifat Maha Hadir. Dia hadir untuk semua orang!
~
Sdr. Netral,
Anda membahas istilah “Maha Hadir” yang ternyata Anda sendiri belum paham dengan istilah tersebut.
Pernyataan Anda menyiratkan bahwa Anda belum mengalami kehadiran Allah secara pribadi dalam hidup Saudara. Anda menganggap Allah tak pernah berkomunikasi akrab dengan Anda. Padahal, Al-Quran sendiri menulis kedekatan Allah dengan umat-Nya: “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya” (Qs 50:16).
Pengertian Maha Hadir yang benar adalah di waktu yang sama namun tempat, situasi, dan kepada orang yang berbeda, Allah hadir! Jadi, ketika detik ini Allah berbicara kepada Si A yang ada di Asia, Allah pun juga hadir dan berbicara di detik yang sama kepada si B secara pribadi, menurut kebutuhan masing-masing. Itulah sebabnya Allah dapat menjawab doa bermilyar-milyar manusia di waktu yang sama tanpa ia merasa bingung seperti yang Anda bayangkan.
Saudaraku, maukah Anda mengalami kehidupan pribadi yang akrab dengan Allah? Sambutlah dan terimalah ajakan Isa Al-Masih, Sang Juruselamat:
“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu” (Injil, Rasul Besar Matius 11:28).
~
Yuli
~
Untuk Nasrani: Kalian mengatakan bahwa Yesus adalah firman Allah yang kekal. Apakah Alkitab belum kekal sebagai firman Allah sehingga harus disempurnakan dengan turunnya Yesus?
~
Sdr. Usil,
Anda mengalami kesimpangsiuran logika. Kami yakin Anda telah banyak membaca artikel-artikel kami yang cukup lugas menjelaskan tujuan kedatangan Yesus ke dunia. Untuk itu, berdoalah sungguh-sungguh kepada Allah agar Anda bertemu dan hidup dalam kebenaran Allah sejati.
Mari perhatikan ayat-ayat tentang jati diri Yesus:
“Pada mulanya adalah Firman; … Firman itu adalah Allah”. “Firman itu telah menjadi manusia [Yesus], dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya…” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1,14)
Di dalam kekekalan Yesus adalah Sang Firman (Sabda/Perkataan) Allah. Inilah tujuan kedatangan-Nya ke dunia, yakni menyelamatkan manusia berdosa:
“Sebab Anak Manusia [Yesus] datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang” (Injil, Rasul Lukas 19:10)
Nah, Alkitab yang berisi Taurat, Zabur, kitab para nabi, serta Injil dan surat-surat para rasul yang bersumber dari semua kitab tersebut serta sabda dan pengajaran Yesus di dalam Injil adalah kita dalam bentuk tulisan. Jadi, Alkitab adalah firman Allah yang tertuang dalam bentuk tulisan supaya kita dapat mengerti rencana keselamatan Allah bagi hidup kita.
Artikel berikut menolong Anda dengan lebih rinci: http://tinyurl.com/cwt5kny
~
Yuli
~
Tuhan Yesus memperlihatkan diri kepada wanita di dalam cerita tersebut .Ketika memperlihatkan diri kepada wanita tersebut, tentu Tuhan Yesus perlu hadir kepada wanita tersebut. Tuhan sejati tidak hadir kepada orang per orang karena Tuhan sejati hadir untuk semua orang!
Kalau memang kisah itu nyata, jelaskan nama, tempat tingga,l dan tunjukkan foto wanita tersebut kalau tidak mau dikatakan “ilusi”.
~
Sdr. Usil,
Tanggapan untuk pertanyaan yang sama sudah kami jawab kepada Sdr. Netral. Silakan simak kembali (# Staff Isa Islam dan Kaum Wanita 2015-05-21 09:24).
Sdr. Usil, jika wanita India di atas menunjukkan biodata lengkapnya, akan Anda pergunakan untuk apakah informasi tersebut? Demi keamanannya, jauh lebih bijak untuk menjaga kerahasiaan biodatanya dari pihak-pihak tertentu yang ingin meneror bahkan membunuhnya dengan dalil membinasakan kaum murtad demi menegakkan agama Allah.
~
Yuli
~
Katanya Yesus baru akan datang sebagai hakim pada akhir zaman. Kok sudah duluan turun ke bumi mendatangi gadis dalam kisah tersebut? Kalau Yesus menguasai ruang dan waktu, mengapa dia harus turun, naik, dan turun lagi ke bumi sebagai hakim pada akhir zaman? Lucu juga dongeng bualan Nasrani di atas.
~
Nah Sdr. Usil, bukankah Anda sendiri juga mengakui Yesus menguasai ruang & waktu? Dengan kata lain, Yesus adalah Allah Maha Hadir & Maha Kuasa, tak terbatasapapun yang dilakukan-Nya menurut hikmat & kebijaksanaan-Nya yang tak terukur.
Kehadiran-Nya kepada sang wanita India di atas dibutuhkan secara spesifik & pribadi. Sebagai Allah yang Maha Kuasa, Yesus dapat saja menggunakan cara lain untuk mencegah sang wanita bunuh diri. Namun Yesus memilih hadir secara pribadi kepadanya untuk memperkenalkan siapa sesungguhnya Allah sejati yang wanita itu butuhkan selama ini.
Adapun kedatangan Yesus sebagai hakim yang adil di akhir zaman tidak hanya dilihat oleh satu atau sebagian orang, melainkan oleh seluruh bangsa di bumi: “Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya” (Injil, Rasul Besar Matius 24:30).
Nah, sudah siapkah Anda menyambut-Nya? Hanya orang yang menerima Yesus yang bebas dari hukuman kekal.
~
Yuli
~
Saya mau bertanya. Tempat beribadah umat Kristen adalah gereja dan Islam adalah masjid. Sudah sangat jelas tempat beribadah itu suci. Saya memang masih mencari agama yang benar, dan yang saya tahu tempat suci itu tidak boleh kotor.
Kalau saya lihat, umat Islam memasuki masjid tidak memakai alas kaki dan saya melihat itu bersih. Tetapi umat Kristen memakai alas kaki, dan tidak ada yang tahu alas kaki itu dari mana. Bisa saja alas kaki itu dari (mohon maaf) kandang hewan. Apakah dari sini saya bisa melihat agama yang benar-benar baik itu yang mana?
~
Sdr. Caca,
Bila Anda mengaitkan kata “suci” dengan bersih, tidak salah. Namun Anda perlu lebih jeli lagi dengan istilah “suci” ini. Bila yang Anda maksud “suci” adalah bersih secara jasmaniah, maka Anda sekedar berpikir dalam konteks kesehatan jasmani. Tapi, apakah agama tidak ada bedanya dengan dunia kesehatan? Jika tidak berbeda, orang tidak perlu beragama asalkan jasmaninya bersih, bukan? Tentu Anda tidak setuju dengan hal ini.
Maka pertanyaan pentingnya:
– Mengapa orang beragama?
– Apa yang ia cari dari agama?
Bukankah agama membahas tentang Tuhan, hal rohani, dan kehidupan setelah kematian? Bukankah lewat agama manusia berusaha mencari Allah, bagaimana memcari solusi hidupnya, dan kepastian nasibnya setelah kematian jasmaniah menjemput?
Maka, jika “suci” hanya Anda kaitkan dengan kebersihan jasmani, tentu tidak pernah menjawab pencarian Anda tentang agama mana yang benar, lebih-lebih mengenal Allah yang benar. Sebab, Allah bersifat rohani, kekal dan Maha Mengetahui segala sesuatu. Allah Maha Suci sehingga hati manusia yang kotor oleh dosa tidak layak dihadapan-Nya meskipun ia telah mandi tujuh kali sehari dengan pakaian dan alas kaki yang bersih. Jadi, Allah berkenan kepada hati yang telah disucikan/dibersihkan dari dosa, dan yang hanya bisa menyucikan adalah Allah sendiri. Artikel berikut memberitahukan lebih lanjut bagaimana cara Allah menyucikan hati kita: http://tinyurl.com/8829qar.
~
Yuli
~
Tuhan telah menunjukkan kuasanya dengan menyembuhkan saudari kita yang beragama Islam. Tuhan tidak pernah membeda-bedakan anak-Nya maupun Kristen ataupun Islam.
~
Sdri. Nathania Gracya,
Terimakasih untuk komentar Anda.
Anda benar, sebab Allah Pencipta dan Pemelihara semesta bukanlah Allah bagi sekelompok golongan saja, namun Allah bagi sisi semesta. Dialah Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, sehingga merindukan setiap orang agar mau menerima kasih-Nya yang agung, yang menyelamatkan kita dari hukuman kekal akibat dosa yang melekat pada setiap orang.
Itu sebabnya, Allah tidak memandang dari golongan manakah kita berasal. Semua orang dipanggil-Nya dengan cara yang khusus (sesuai dengan keadaan dan kebutuhan kita masing-masing) agar menyadari kelemahan dan keberdosaannya, serta menyadari kebutuhannya terhadap Allah Sang Sumber Hidup, satu-satu-Nya Pribadi yang bisa membereskan dosa dan menyelamatkan kita.
Artikel berikut membimbing kita untuk mengenal dan datang kepada Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang itu: http://tinyurl.com/pfvmbbh.
~
Yuli
~
Wah…. saya ingin tahu lebih banyak kebenarannya.
~
Sdr. Qaulan,
Terimakasih untuk komentar yang Anda tuliskan. Kami telah menghubungi Anda via email untuk meresponnya. Maka silakan periksa inbox email Anda. Dengan senang hati kami tunggu balasan Anda via email sehingga kita dapat berbincang lebih jauh.
Bagi rekan-rekan pengunjung lainnya yang juga berminat untuk membahas kebenaran ataupun membagikan pergumulannya, silakan hubungi kami via email ke alamat kami: . Tim kami akan melayani Anda dengan senang hati.
~
Yuli