• Skip to secondary menu
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Islam Dan Kaum Wanita
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Kebijakan Privasi
    • Tentang Kami
    • Kaum Wanita, Isa, Dan Al-Fatihah
    • Renungan Singkat Isa, Islam dan Kaum Wanita
    • Kebijakan dalam Membalas E-Mail
  • Jalan Keselamatan
    • Jalan Ilahi Menuju Ke Sorga
    • Doa Keselamatan
    • 4 Hal Yang Allah Ingin Anda Ketahui
  • Topik
  • Artikel
  • Hubungi Kami
Isa Islam Dan Kaum Wanita > Artikel > Kesaksian > Ampunan Allah > Wanita Muslim Menerima Ampunan Dari Isa Al-Masih

Wanita Muslim Menerima Ampunan Dari Isa Al-Masih

23 Desember 2019 oleh Web Administrator 100 Komentar

wanita-muslim-tidak-tenang-memikirkan-apakah-ia-akan-menerima-ampunan-dari-allahHarus saya akui, walau saya Muslimah saleh, tapi ada yang kurang dalam keimanan. Saya berdoa agar Allah menunjukkan apakah agama Islam merupakan kebenaran sejati. Saya mengalami ketidak-tenangan hidup karena dosa-dosa saya. Hingga akhirnya, saya wanita Muslim menerima ampunan dan mendapatkan ketenangan hati.

Jika Anda mengalami hal-hal demikian, ceritakanlah kepada kami di email ini, dan kami akan menolong Anda.

Bagaimanakah Muslimah itu beroleh kepastian ketenangan hidup?

Muslimah dan Mimpi yang Menghantuinya

Belum saya mendapatkan jawaban dari Allah atas doa saya itu, saya justru mengalami mimpi-mimpi aneh.

Dalam mimpi itu saya melihat beberapa orang Kristen sedang antri masuk ke surga. Saya pun mengikuti antrian tersebut. Sayang ada makhluk yang tinggi sekali menghalangi jalan saya.

Saya mulai menangis karena jalur tempat antrian saya jelek sekali. Sebaliknya jalur mereka sangat indah – begitu indah, begitu biru. Mimpi itu terus menghantui saya. Saya tidak bisa melupakannya.

ilustrasi-antrian-panjang-orang-banyak-untuk-memasuki-sebuah-ruanganSaran dari Sesama Muslim

Saya menceritakannya kepada teman-teman sesama Muslim. Lalu mereka menyarankan saya untuk lebih banyak berdoa kepada Allah SWT. 

Rasa takut karena mimpi tersebut mendorong saya untuk semakin rajin berdoa. Tapi perasaan saya kosong, saya depresi, tidak bisa tidur hingga harus mengkonsumsi obat tidur.

Saya benar-benar berubah, suka menyendiri, dan mulai bertemu paranormal. Hal ini membuat keadaan saya semakin parah. Bahkan, saya ingin bunuh diri karena tidak lagi takut mati.

Suatu hari, saya bercerita kepada teman yang tak percaya Tuhan (seorang agnostik) tentang bunuh diri. Dia menyarankan saya menemui beberapa wanita pengikut Isa Al-Masih yang pernah menemuinya beberapa kali. Menurutnya, mereka dapat menolong saya.

seorang-wanita-sedang-tersenyum-ceriaBertemu dengan Pengikut Isa Al-Masih

Saya memutuskan untuk bertemu dengan mereka hari itu juga. Pada pertemuan itu mereka membagikan Kitab Suci Injil kepada saya dan mendoakan saya dalam nama Isa Al-Masih.

Saya merasa kekosongan hidup saya perlahan hilang. Beban hidup saya seperti ada yang mengangkat. Saya mulai merasakan kelegaan.

Sejak itu kami sering bertemu dan mulai beribadah bersama. Kali kedua ke gereja, pendeta yang memimpin ibadah mengundang jemaat untuk beriman kepada Isa Al-Masih sebagai Juruselamat.

Hati saya berkecamuk dan bergumul. Namun saya tidak menerima undangan pendeta itu. Selesai ibadah, Tuhan berkata dalam hati saya, “Jika tidak mengambil keputusan sekarang, tidak akan ada kesempatan lagi untukmu!”

Muslimah Mendapatkan Ketenangan Hati dan Ampunan 

Saya menangis tersedu-sedu dan berkata pada diri sendiri bahwa saya harus kembali ke ruang doa, tempat orang-orang didoakan untuk menerima Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan Juruselamat. Dia telah menanggalkan beban dan semua dosa saya. Sekarang hidup saya penuh ketenangan karena pengampunan dari Isa Al-Masih.

Allah mengasihi saya dan memberikan Kalimat-Nya/Isa Al-Masih sebagai Juruselamat. Saya pasti tidak akan binasa. Janji Allah: “Sebab di dalam Dia [Isa Al-Masih] dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya” (Injil, Surat Efesus 1:7). “. . . supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah [Isa Al-Masih] . . . memiliki hidup yang kekal” (Injil Surat 1 Yohanes 5:13).

salib-kristen-lambang-pengampunan-isa-al-masihJanji Allah Menguatkan Pergumulan Hidup Saya 

Setelah pertobatan itu, saya mulai kehilangan teman-teman dan semua orang yang saya kasihi. Kadang-kadang hidup saya sulit sekali karena banyak mengalami penderitaan. Namun, iman saya malah menjadi lebih kuat karenanya.

Saat ini anak lelaki saya satu-satunya dibesarkan ayahnya secara Muslim di benua lain. Ayahnya tidak mengizinkan dia berkomunikasi dengan saya. Saya hanya dapat menyerahkan anak saya kepada Tuhan.

Janji Allah ini menguatkan dan mendamaikan hidup saya. “. . . Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah” (Roma 8:28).

Anda pun pasti bisa mendapatkan ketenangan hati dan pengampunan dosa jika beriman kepada Isa Al-Masih. Dia berkuasa menolong segala pergumulan hidup Anda. Maka berimanlah kepada-Nya!

Anda dapat hubungi kami melalui email ini.

Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim emailkepada Staff Isa dan Islam.]

Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Menurut Anda mengapa orang yang taat beragama masih bisa mengalami kekosongan hidup dan depresi?
  2. Bagaimana kaitan pengampunan dosa oleh Isa Al-Masih dengan ketenangan hidup?
  3. Mengapa Isa Al-Masih berkuasa memberikan ketenangan hati di dunia dan akhirat?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Berikut ini dua link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:

  1. Kunci Muslim Mendapatkan Ketenangan Hati di Dunia dan Akhirat
  2. Apakah Rahasia Ketenangan Hati Dalam Islam?

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Wanita Muslim Menerima Ampunan Dari Isa Al-Masih”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS ke: 0812-8100-0718

Apabila Anda memiliki keinginan untuk didoakan, silakan mengisi permohonan doa dengan cara klik link ini.

Bagikan Artikel Ini:

Facebook Twitter WhatsApp Email SMS

Ditempatkan di bawah: Ampunan Allah, Kesaksian

Reader Interactions

Comments

  1. jagung bakar mengatakan

    5 Desember 2016 pada 8:57 am

    ~
    “Saudara Tya benar, setiap pengikut Isa Al-Masih, tidak ada yang mengandalkan amal untuk masuk sorga. Mereka bersandar penuh pada pengorbanan Isa Al-Masih yang sempurna”.

    Pertanyaannya, bagaimana definisi bersandar penuh itu? Apa cukup dengan meyakini tanpa beramal? Sehari-hari hanya berkata yakin dengan penebusan dosa oleh Yesus, menurut Anda? Aatau apa realisasi pengertian bersandar penuh menurut Anda?

    Balas
    • staff mengatakan

      6 Desember 2016 pada 5:26 am

      ~
      Pertanyaan yang sangat baik, Sdr. Jagung Bakar,

      Bersandar penuh kepada pengorbanan Isa Al-Masih yang sempurna artinya bahwa keselamatan sorga yang kita terima, bukan Allah anugerahkan karena jasa baik kita, tapi murni karena kebaikan Allah yang merelakan diri-Nya menggantikan hukuman dosa kita (Kitab Nabi yesaya 53:5) lewat kematian Isa Al-Masih (yaitu Allah Sang Firman yang menjelma menjadi manusia – Injil Yohanes 1:1,14).

      Mengapa amal dan kesalehan hidup tidak bisa menyelamatkan kita? Karena semua kebaikan yang kita kerjakan cacat dan kotor oleh dosa. Bukankah tidak ada satu manusia pun yang tidak berdosa? Di sisi lain, Allah yang Maha Suci tidak mungkin berkenan kepada segala sesuatu yang tidak suci, walau setitik pun. Itu sebabnya Allah telah memutuskan bahwa “upah dosa ialah maut [neraka]“ (Surat Roma 6:23). Bandingkan juga dengan kitab Anda “Sesungguhnya orang-orang yang berdosa kekal di dalam azab neraka Jahannam” (Qs 43:74). Dengan demikian tidak satu manusia pun yang lolos dari neraka. Maka jalan satu-satunya agar manusia selamat adalah bila ada “Manusia Suci tanpa dosa” yang menggantikan huhuman maut tsb. Itu sebabnya hanya Allah saja yang sanggup menjelma menjadi Manusia Suci tanpa dosa (Isa Al-Masih) untuk menggantikan hukuman kita. Bagi siapa yang percaya kepada-Nya, keselamatan dianugerahkan (Injil Yohanes 3:18).

      Orang-orang berdosa yang telah diselamatkan Isa bukan hanya selamat dari hukuman kekal, tapi juga dikembalikan fitrahnya sebagai manusia yang mulia, tidak jahat oleh dosa. Itu sebabnya, amal saleh yang mereka kerjakan bukan ditujukan supaya selamat, tapi ucapan syukur karena telah selamat dan dipulihkan fitrahnya sebagai manusia mulia. Dengan demikian nama Allah semakin dimuliakan melalui hidup mereka.
      ~
      Yuli

  2. Jagung bakar mengatakan

    14 Desember 2016 pada 1:48 am

    ~
    Sekali lagi, Anda sangat keliru dalam menafsirkan ayat-ayat Al-Quran. Saran saya, mungkin sangat baik untuk hati anda agar membaca Al-Quran beserta artinya, mendalami makna dan tafsirannya.
    Baru kita berdiskusi.

    Mungkin di situ Anda akan lebih memahami mengapa seorang Muslim yang sangat teguh keyakinannya sangat susah untuk Anda pengaruhi dengan blog Anda ini. Bahkan semakin banyak yang saya lihat orang yang menentang blog Anda, apalagi dengan cerita-cerita Anda yang sangat sederhana dan sangat terkesan diada-adakan.

    Maaf saudari Yuli, seorang Muslim sejati sangat berpegang teguh dengan keyakinannya dan sangat bertawakkal hanya kepada Allah yang ahad, tidak beranak, dan tidak diperanakkan. Semoga hidayah menyapa Anda. Inshaallah.

    Balas
    • staff mengatakan

      15 Desember 2016 pada 11:53 am

      ~
      Sdr. Jagung Bakar,

      Tentu sebagai orang yang berlabel Muslim Anda paham betul arti “Muslim” itu sendiri, bukan? Ketika dalam firman-Nya Allah menyatakan keberadaan kita sebagai manusia berdosa yang mutlak membutuhkan pertolongan-Nya, apa yang seharusnya orang “Muslim” lakukan? Berserah diri kepada-Nya, bukan? Nah, bila Anda menemui seorang Muslim yang malah tidak mempercayai firman-Nya dan menolak pertolongan-Nya sambil bersikukuh bahwa yang menyelamatkannya dari murka Allah adalah amal ibadahnya, apakah orang tsb layak disebut Muslim sejati, orang yang berserah diri kepada Allah?
      ~
      Yuli

  3. 141414 mengatakan

    3 Juni 2017 pada 1:13 am

    ~
    Masya Allah, pengakuan bohong yang mengatakan diri sendiri saleh. Saat itu ia meletakkan dirinya zalim dan buruk. Tiada lain menyeru kepada kesyirikan melainkan syaitan.

    Tidakkah Saudara paparkan pengakuan mantan-mantan besar pengikut Paulus setelah menerima kebenaran Islam? Saudara mengunakan dalil Al-Quran dalam banyak topik namun dakwahnya tidak bersikap adil dengan memuat dalil dan dongeng palsu serta hukum-hukum yang tidak berazas. Ini menunjukan kelemahan ajaran Paulus itu sendiri.

    Balas
    • staff mengatakan

      5 Juni 2017 pada 8:39 am

      ~
      Sdr. 141414,

      Bagaimana Anda mendefinisikan “Muslim yang saleh”? Menurut Anda, apakah Anda termasuk di dalamnya?

      Barangkali yang dimaksud wanita dalam artikel tsb menyebut dirinya “Muslim yang saleh” adalah ketika dengan usaha keras ia menaati perintah dan menjauhi larangan dalam agamanya. Bagaimanapun juga, dari sudut pandang Kitab Allah, memang benar bahwa tidak ada seorangpun yang bisa disebut saleh, sebab semua orang berstatus sama: berdosa. Sebagaimana firman Allah nyatakan: “Tidak ada yang benar, seorang pun tidak” “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” (Injil, Surat Roma 3;10,23).Itulah sebabnya wanita tsb tetap merasa ada yang kurang dalam dirinya. Kegelisahan hantinya inilah yang dipakai Allah untuk mendorong si wanita agar ia semakin sungguh-sunguh mencari Allah yang sejati.

      Nah, bagaimana dengan Anda sendiri? Apakah dengan keyakinan yang Anda hidupi saat ini, yakinkah Anda bila Allah sungguh berkenan atas cara hidup dan amal ibadah yang Anda kerjakan?
      ~
      Yuli

  4. Yulipayah mengatakan

    6 Juni 2017 pada 11:21 am

    ~
    Asik juga yah, mimpi sedikit langsung percaya. Kalau dia tidur lalu mimpi diajak buang air oleh temannya, kira-kira dia menyembah urine tidak, yah?

    Sebetulnya apa yg akun ini mau? Kalau saya bisa menjelaskan semuanya, apa manfaat yang bisa saya dapat? Karena rasul saya melarang terlibat perdebatan.

    Balas
    • staff mengatakan

      7 Juni 2017 pada 3:30 am

      ~
      Sdr. Yulipayah,

      Terimakasih telah membaca kesaksian di artikel ini. Manfaat yang besar baru bisa Anda dapatkan bila Anda bersedia mencermati kisah di atas dengan seksama.

      Mari perhatikan apa yang dikisahkan si wanita. Mimpi yang ia dapatkan bukan bunga tidur di siang bolong. Tapi hasil pergumulan iman yang menggelisahkannya dalam waktu lama hingga ia bersungguh hati menanyakannya kepada Allah. Perhatikan penggalan kalimatnya: “… tapi saya merasa ada yang kurang dalam iman kepercayaan saya sebagai seorang Muslim. Saya berdoa agar Allah menunjukkan apakah agama Islam merupakan kebenaran sejati. … saya justru mengalami mimpi-mimpi aneh”.

      Kini, dapatkah Anda lihat betapa Allah yang Maha Besar itu juga Allah yang Maha Penyayang dan Pemurah? Bagi siapapun yang bersungguh hati mencari-Nya, Allah menyatakan kesejatian diri-Nya kepada orang tsb. Banyak cara yang Allah gunakan untuk menjawab doa, tidak terkecuali lewat mimpi yang dialami si wanita. Lihatlah betapa besarnya perubahan hidup yang dia alami setelah itu. Sejak ia menerima Isa Al-Masih sebagai Juruselamatnya, ia tidak lagi takut dengan masa depan akhiratnya karena Isa Sang Pemilik sorga sudah menjamin keselamatannya.

      Nah, bagaimana dengan Anda? Apakah Anda sudah memiliki kepastian bagi masa depan akhirat Anda kelak, hendak ke mana Anda akan menetap dalam keabadian?
      ~
      Yuli

  5. Yulipayah mengatakan

    9 Juni 2017 pada 9:19 am

    ~
    Hahaha … Saya tidak mau berdebat. Tapi saya bisa menjawab semuanya berdasar kaidah Islam. Hanya saja saya tidak yakin di akhirnya kamu mau mengakui kebenaran isi Al-Quran.

    Balas
    • staff mengatakan

      9 Juni 2017 pada 11:08 am

      ~
      Sdr. Yulipayah,

      Forum ini disediakan bagi siapapun untuk berdiskusi tentang topik artikel yang termuat pada setiap laman kami. Tentu yang dimaksudkan dengan diskusi adalah bertukar pikiran, bukan memaksakan pendapat kepada pihak lain untuk diterima. Maka, jika Anda berniat untuk bergabung dalam diskusi yang sehat, dengan pintu terbuka kami persilakan Anda menyampaikan opini berdasarkan kaidah yang Anda yakini. Juga, apabila nanti lawan diskusi Anda mempertanyakan balik opini Anda dengan dihadapkan pada fakta dan logika, kiranya Anda bersedia dengan hati terbuka menanggapinya. Dengan demikian diskusi kita akan lebih bermanfaat bagi semua pihak.

      Bagaimana, Saudaraku? Kami tunggu tanggapan Anda.
      ~
      Yuli

  6. Yulipayah mengatakan

    11 Juni 2017 pada 6:58 am

    ~
    Bagaimana aturan diskusinya diakhiri?

    Balas
    • staff mengatakan

      12 Juni 2017 pada 6:31 am

      ~
      Sdr. Yulipayah,

      Aturan yang mesti kita pegang bersama selaku peserta diskusi di forum ini adalah:
      1) Topik yang didiskusikan tidak lepas dari topik artikel.
      2) Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia / Melayu yang formal dan baku, sopan, dan menghargai semua kalangan.
      3) Tidak diperkenankan untuk memberikan link (tautan) dari situs lain di luar situs yang kami kelola.

      Dengan demikian, bila peserta diskusi mengabaikan peraturan di atas, kami selaku pengelola dapat mengakhiri diskusi dengan pemberitahuan terlebih dahulu kepada yang bersangkutan.

      Nah, bagaimana Saudaraku, cukup sederhana, bukan? Kami tunggu komentar Anda atas topik artikel di atas.
      ~
      Yuli

  7. Staaf kristen and av mengatakan

    29 Juni 2017 pada 1:34 am

    ~
    1 Samuel 15:3 “Jadi pergilah sekarang, kalahkanlah orang Amalek, tumpaslah segala yang ada padanya, dan janganlah ada belas kasihan kepadanya. Bunuhlah semuanya, laki-laki maupun perempuan, kanak-kanak maupun anak-anak yang menyusu, lembu maupun domba, unta maupun keledai” .

    Siapakah yang menjadi teroris? Islam atau Kristen? Ayatmu mengajarakan membantai. Sama saja agamamu teroris. Bisa saja kamu ke Islam teroris.
    Lihat, teroris berencana menghancurkan masjid di Palestina.

    Balas
    • staff mengatakan

      29 Juni 2017 pada 3:27 am

      ~
      Sdr. Restu,

      Ayat dalam kitab 1 Samuel 15:3 memiliki konteks yang jelas, yang bisa Anda temukan mulai dari ayat 1. Perintah dalam ayat 3 ditujukan bagi bangsa Israel yang waktu itu dipimpin oleh Raja Saul. Maka jika dengan semena-mena kita menerapkannya saat ini tanpa memperhatikan konteks bacaan, menunjukkan bahwa kita belum menguasai ilmu membaca dengan baik.
      ~
      Yuli

  8. joko. S mengatakan

    27 Desember 2019 pada 8:17 am

    ~
    Saudaraku,

    Ada pepatah berkata : “Dalam sebuah dialog/debat, mungkin Anda dapat mengalahkan argumentasinya tapi anda tak bisa menghancurkan kepala batu nya, maka apa gunanya… mempunyai teman seribu tidak lebih baik mempunyai musuh satu”

    Kebenaran sejati hanya milik Allah, maka kembalikan semua persoalan kepada-Nya dan berserah dirilah (Islam).
    Wallahu A’lam.

    Balas
    • Staff Isa Islam dan Kaum Wanita mengatakan

      3 Februari 2020 pada 11:19 am

      ~
      Saudara Joko S,

      Pepatah yang sangat bagus sekali. Benar sekali bahwa apa gunanya jika kita terus berdebat. Kami pun tidak ingin berdebat dengan siapapun. Kami ingin kita semua menjadi saudara sekalipun memiliki perbedaan pandangan. Kebenaran Allah akan dinyatakan pada waktunya kelak.
      ~
      Noni

  9. Joko Widodo mengatakan

    26 Januari 2020 pada 2:01 am

    ~
    Bisa saja nih admin bikin ceritanya. Seperti dongeng yang diceritakan untuk menghibur hati sendiri yang kebetulan menganut salah satu agama tertentu dan tentu saja cerita yang disajikan harus menonjolkan agama itu.

    Sebenarnya cerita seperti ini bisa terjadi kepada agama apa saja dan dari agama apa saja. Komentar saya mengenai pertanyaan:
    1. Semua manusia mungkin saja mengalami perasaan itu, bahkan kepada yang taat agama sekalipun. Menurut saya, mungkin karena kurang berserah dirinya kepada Tuhannya. Dan berlaku untuk agama apa saja.
    2. Tidak ada kaitannya, karena yang mengampuni dosa hanyalah Tuhan yang masing-masing mereka percayai. Jadi Isa Al-Masih hanya mempunyai kaitan dengan penganut-Nya saja.

    Balas
    • Staff Isa Islam dan Kaum Wanita mengatakan

      6 Februari 2020 pada 11:32 am

      ~
      Saudara Joko Widodo,

      Benar sekali bahwa cerita di atas bisa saja terjadi pada siapapun, apapun agamanya. Namun tidak semua orang mengalami pengalaman spiritual dengan Allah. Banyak manusia hidup dalam kegelisahan dan tidak tenang dalam hidupnya.Dan hanya Isa Al-masih jawaban dari semua persoalan hidup mansuia. Hal ini sudah dibuktikan oleh sekian banyak orang.

      Bagaimana dengan saudara? Apakah saudara sudah mendapatakan ketenangan dalam hidup saudara?
      ~
      Noni

  10. joko. S mengatakan

    5 Februari 2020 pada 10:42 am

    ~
    Saudara Noni,

    Dalam Islam berbeda pandangan itu sebuah rahmat dan Allah tidak menjadikan kita satu. Perbedaan adalah sunatullah/fitrah. Ajaran Islam sangat jelas dalam memahami Allah, Rosul/Nabi dan manusia biasa. Karena demikian kayanya khazanah Islam, Al-Quran dan As Sunnah dan terbatasnya kemampuan manusia dalam menterjemahkan maknamya, maka perbedaan adalah keniscayaan yang harus dipahami. Dan akan terus berkembang menyesuaikan/up date zaman nya. Allah adalah yang Haq walau pun zaman terus berubah/ berkembang.
    Wallahu A’lam.

    Balas
    • Staff Isa Islam dan Kaum Wanita mengatakan

      6 Februari 2020 pada 11:19 am

      ~
      Sausdara Joko S,

      Kami menghargai pandangan saudara sebaagi seorang Muslim. Tentu saja setiap mansuia memiliki perbedaan pandangan. Namun perbedaan yang ada memperkaya kita untuk kita bisa saling menghargai. Dan semakin banyak kita belajar tentu akan semakin memperkaya ilmu kita, bukan?
      ~
      Noni

  11. Jesus Park mengatakan

    3 Juni 2020 pada 3:29 am

    ~
    Widodo,
    Saudara ingin menghibur hati sendiri dengan inkonsisten saudara?
    1. “Semua manusia mungkin saja mengalami perasaan itu”, tapi komentar saudara sebelumnya, “dongeng yang diceritakan”. Lalu bagaimana cara saudara berserah diri jika Islam tidak ada kepastian keselamatan walaupun bertobat semurni-murninya?
    2. Memang allah Islam klaim dapat mengampuni dosa, tapi apa manfaat dosa muslim diampuni jika tidak ada jaminan keselamatan?

    Joko,
    Jika beda pandangan dalam menafsir yang bukan dasar iman, tidak ada masalah. Tapi “allah Islam tidak menjadikan kita satu” dengan dasar iman yang bertentangan. Artinya kesengajaan allah Islam menyesatkan salah satunya diantara kita. Bagaimana menurut saudara?

    Balas
    • Staff Isa Islam dan Kaum Wanita mengatakan

      3 Juni 2020 pada 3:03 pm

      ~
      Saudara Park,

      Manusia membutuhkan jaminan pasti saat membeli premi asuransi, yaitu apa yang akan diperoleh jika ia membeli premi tersebut. Lebih lagi, jika kita membicarakan tentang Allah. Allah pasti akan memberikan jaminan pasti kepada manusia tentang keselamatan di akhirat. Berbuat sesuatu, tetapi tidak memiliki jaminan apapun adalah sebuah kesia-siaan. Kami berharap saudara-saudara di forum ini memahami hal ini.
      ~
      Solihin

Baca komentar lainnya:

« 1 2 3

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Pergumulan Muslimah Perihal Gambaran Surga Sebenarnya
  • Ciri Wanita yang Allah “Memilih” dan “Memuliakan”
  • Dulu Hati Muslimah Terluka, Sekarang Penuh Cinta
  • Kesaksian Leah, Wanita Islam Yang Mengalami Keselamatan
  • Seorang Muslimah Menemukan Cinta Sejati dari Isa Al-Masih

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Cinta Allah Bagi Seorang Perempuan Muslim
  • Pergumulan Muslimah Perihal Gambaran Surga Sebenarnya
  • Berhijrah Dan Kunci Ketenangan Hati
  • Lima Wanita Terkemuka Dalam Islam
  • Dulu Hati Muslimah Terluka, Sekarang Penuh Cinta

Artikel Yang Terhubung

  • Seorang Muslimah Menemukan Cinta Sejati dari Isa Al-Masih
  • Seorang Muslimah Mendapatkan Kedamaian Hati Dari Isa…
  • Aishah, Putri Islam, Menemukan Kebenaran Tentang Isa…
  • Wanita Sunda Menemukan Jaminan Masuk Surga dari Allah
  • Kesaksian dari Jember, Jawa Timur

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Renungan Berkala Isa dan Kaum Wanita

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat Isa Dan Kaum Wanita setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Kaum Wanita

Footer

Hubungi Kami

Apabila Anda memiliki pertanyaan / komentar, silakan menghubungi kami dengan menekan tombol di bawah ini.

Hubungi Kami

Social Media


Facebook

Twitter

Instagram

YouTube
App Isadanislam
Hak Cipta © 2009 - 2021 Dialog Agama Isa Islam Dan Kaum Wanita. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami