Joko Tarub adalah seorang pemuda yang terpikat dengan bidadari yang turun dari khayangan. Ia sengaja mencuri selendang milik bidadari tersebut, agar sang bidadari tidak dapat kembali ke khayangan. Akhirnya, mereka pun menikah. Tentu Anda pernah mendengar legenda ini, bukan?
Bidadari digambarkan sebagai wanita yang mempunyai paras jelita. Molek dan berakhlak mulia. Gambaran ini pula yang dipaparkan Al-Quran, ketika menginterpretasikan sosok kenikmatan surga yang akan dinikahi pria Muslim kelak (Aisir al-Karimir Rahman, hlm.775).
Kenikmatan Surga Bagi Pria Muslim Adalah Bidadari
Al-Quran bukan saja mempersilakan pria Muslim berpoligami di dunia. Di surga pun mereka akan memiliki kebebasan yang sama. Yaitu menikahi bidadari-bidadari. Bahkan menurut Al-Quran, hal tersebut merupakan salah satu kenikmatan surga bagi pria Muslim yang Allah siapkan. “Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam sorga dan kenikmatan, . . . mereka bertelekan di atas dipan-dipan berderetan dan Kami kawinkan mereka dengan bidadari-bidadari yang cantik bermata jeli” (Qs 52:17-20).
Tentang berapa banyaknya jumlah bidadari yang akan dinikahi pria Muslim, sayangnya toko-toko Islam mempunyai pendapat yang berbeda. Ada yang berkata seorang pria akan mempunyai 72 isteri. Dimana dua diantaranya adalah wanita-wanita dari dunia, dan 70 lainnya adalah bidadari. Yang lain berkata, seorang pria berhak atas 72 bidadari sebagai isterinya.
Ajaran Isa Al-Masih – di Surga, Seks Tidak Ada
Semua umat beragama jelas ingin masuk surga. Mereka tahu surga memiliki kenikmatan yang luar biasa. Tetapi benarkah kenikmatan seksual termasuk berkat surga?
Menurut Kitab Suci Allah, Isa tidak mengajarkan perihal kawin-mengawinkan dalam surga. Isa mengajarkan, seseorang yang masuk surga akan hidup seperti malaikat. “Karena pada waktu kebangkitan orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga” (Injil, Rasul Besar Matius 22:29-30). Kehidupan seperti malaikat, sorga menggambarkan kehidupan yang kudus dan melayani Allah, yang adalah Roh.
Di dalam kehidupan yang kudus tidak ada aktivitas seksual. Tetapi hal-hal rohani yang membawa damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus. “Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus” (Injil, Surat Roma 14:17).
Surga adalah Rumah Bagi Umat Allah
Menurut Kitab Suci Allah, Allah menyediakan rumah bagi umat-Nya di surga. Di dalam rumah ini tidak ada lagi ratap tangis dan air mata. Di rumah ini juga tidak ada kawin-mengawinkan!
Lalu bagaimana kita dapat masuk surga? Kitab Suci Allah mengajarkan hanya ada satu jalan. Yaitu melalui Isa Al-Masih. Sebagaimana Isa bersabda, “Akulah jalan . . . . Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa [surga], kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Bagaimana bidadari-bidadari sorga menjadi nikmat surga menurut Islam?
- Apa yang Isa ajarkan tentang kehidupan di surga? Apakah Anda terima atau tolak ajaran-Nya? Mengapa?
- Bagaimana seseorang dapat masuk ke surga?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Apakah Bidadari-Bidadari Menjadi Kenikmatan Surga Bagi Pria Muslim?”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
Apabila Anda memiliki keinginan untuk didoakan, silakan mengisi permohonan doa dengan cara klik link ini.
*****
1. Saya persilakan Saudara membuka Al-Quran Qs 52:17-20, Qs 55:70-77, dan Qs 56:35-36. Renungan ayat-ayat tersebut. Isa Al-Masih yang datang dari sorga dengan tegas mengatakan: Di sorga tidak terjadi kawin-mawin (Injil Markus 12:25)
2. Saya percaya janji Isa Al-Masih. Dia akan menyiapkan tempat bagi setiap pengikut-Nya. Jujur, jangankan tempat. Jadi pemulung di jalanan sorga saya sudah teramat bersyukur.
3. Hanya melalui Isa Al-Masih, satu-satunya yang dapat membawa kita mencapai sorga. Beriman dan menjalani perintah Yesus Kristus.
*****
Sdri. Mimie,
Terimakasih untuk partisipasi Anda dalam menjawab 3 pertanyaan fokus artikel.
Berikut tanggapan kami:
#1: apa yang ditulis dalam Al-Quran 7 abad setelah sabda Isa Al-Masih dalam Injil Markus 12;25, sungguh berbeda 180 derajat. Jika di dalam Qs 5:46 Al-Quran mengakui Injil sebagai petunjuk & cahaya bagi orang bertakwa, mengapa ayat-ayat sorga aljana Al-Quran justru berseberangan dengan Injil? Jadi, benarkah isi Injil ada di dalam Al-Quran? Ataukah sekedar slogan semata? Kiranya hal ini menjadi perenungan yang serius bagi rekan-rekan Muslim khususnya.
#2: Bersyukurlah Anda, Sdri. Mimie…. di sorga tidak ada pemulung. Jadi pastilah kita menjadi pelayan-pelayan Allah yang mulia di sana 🙂
#3: Ya, Anda benar! Isa Al-Masih itulah ssirat al mustaquim yang sejati menuju sorga.
~
Yuli
~
Di sorga Islam, Pria Islam boleh kawin dengan 72 bidadari. Bagaimanakah dengan wanita Islam? Apakah wanita Islam juga dikawinkan dengan 72 bidadara?
Ajaran yang menurut saya aneh. Di surga masih ada kawin-mawin, benar-benar ajaran Muhammad merendahkan martabat Allah. Seakan-akan Muhammad yang mengatur dan mengendalikan Allah dengan ajaran ini.
~
Sdr. Jaka,
Demikianlah apa yang tertulis di dalam Al-Quran, bahwa para pria akan dikawinkan dengan bidadari-bidadari cantik (Qs 52:17-20) di sorga. Sayangnya, pertanyaan Anda tentang nasib para wanita tidak dijabarkan dalam Al-Quran, akan mendapat hadiah apa mereka kelak. Dengan pernyataan dalam Qs 52:17-20, agaknya para istri harus rela dipoligami bersama dengan para bidadari di sorga kelak.
Ya, Anda benar. Ajaran tersebut sangat aneh. Mungkinkah Allah yang Maha Benar dan Maha Adil memberikan beban penderitaan bagi para wanita di sorga demi hadiah kenikmatan kaum pria?
Sebaliknya, sorga menurut Firman Allah di dalam Alkitab (Injil, Surat Roma 14:17) adalah kehidupan penyembahan dan pelayanan yang mulia kepada Allah. Allah menjadi pusat penyembahan kita, bukan nafsu birahi yang telah binasa oleh dosa.
~
Yuli
~
Jaka (2015-04-28 20:52) menulis:
“Di sorga Islam, Pria Islam boleh kawin dengan 72 bidadari. Bagaimanakah dengan wanita Islam? Apakah wanita Islam juga dikawinkan dengan 72 bidadara?
Ajaran yang menurut saya aneh. Di surga masih ada kawin-mawin, benar-benar ajaran Muhammad merendahkan martabat Allah. Seakan-akan Muhammad yang mengatur dan mengendalikan Allah dengan ajaran ini”.
Respon: Cuma asumsi. Mana dalil 72 bidadari?
~
Sdr. Heboh,
Dalil mengenai 72 bidadari berasal dari Hadits, diantaranya HR. Tirmidzi, no hadits: 1586. Namun demikian, mengenai jumlah pastinya masih menjadi perdebatan banyak tokoh-tokoh Islam. Tapi, satu hal yang tak dapat disangkal bahwa Al-Quran sendiri menegaskan bahwa di sorga kelak para pria Muslim bebas berpoligami lebih dari 1 istri:
“… dan Kami kawinkan mereka dengan bidadari-bidadari yang cantik bermata jeli” (Qs 52:20).
Pertanyaan penting untuk Anda renungkan:
Mungkinkah sorga yang Allah kehendaki adalah tempat pemujaan nafsu birahi manusia berdosa? Bukankah sorga itu kudus sebagaimana Allah adalah kudus?
~
Yuli
~
Bagi mereka yang ingin bercerai dengan isteri / suaminya atau jomblo yang ingin tetap jomblo d idalam Sorga, silakan jadi pengikut Yesus karena di sana tidak ada kawin-mawin. Semua dipaksa menjadi anak-anak Allah!
~
Sdr. Kambing Paulus,
Menjadi “anak-anak Allah” sama sekali bukan paksaan, melainkan suatu kehormatan yang Allah berikan bagi keturunan yang dibenarkan di hadapan-Nya. Perhatikan ayat berikut:
“…bukan anak-anak menurut daging adalah anak-anak Allah, tetapi anak-anak perjanjian yang disebut keturunan yang benar” (Injil, Surat Roma 9:8)
Sebaliknya, bagi orang-orang yang tidak ingin menjadi “anak-anak Allah”, mereka disebut sebagai “orang yang tidak mengenal Allah”. Inilah ciri-ciri mereka:
“Perasaan mereka telah tumpul, sehingga mereka menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan mengerjakan dengan serakah segala macam kecemaran” (Injil, Surat Efesus 4:19)
Nah, ada di posisi manakah Anda? Jika Anda bersikukuh di sorga kelak setiap pria bebas berpoligami dengan para bidadari, maka firman Allah mengkategorikannya sebagai orang yang dengan serakah mengerjakan segala macam kecemaran hawa nafsu.
~
Yuli
*****
1. Mana ada laki-laki yang mau menolak wanita apalagi cantik, seksi dan bahenol. Umumnya, hal itu adalah impian laki-laki normal
2. Saya tolak, karena belum tahu seluruhnya
3. Paling tidak, tidak memburukkan dan mencari-cari kesalahan orang lain, apalagi yang sudah mati.
*****
Sdr. Maknyos,
Terimakasih telah berpartisipasi menjawab 3 pertanyaan fokus artikel. Berikut tanggapan kami, silakan direnungkan:
#1: Apakah manusia diciptakan sama seperti binatang yang segala tindakannya didorong oleh nafsu birahi semata? Bukankah Allah menghendaki kita bersikap bijaksana dengan akal & nurani?
#2: Jika Anda belum tahu seluruh ajaran Isa Al-Masih, mengapa Anda menolaknya? Sesal di kemudian hari tiada berarti. Artikel-artikel dalam situs ini dapat menjadi sarana bagi Anda mengenal ajaran Isa Al-Masih lebih dalam.
#3: Syarat masuk sorga tidak semudah syarat masuk sekolah, Saudaraku. Standard Allah bagi sorga sangat tinggi: Kekudusan! Sudahkah Anda memenuhi syarat tersebut? Artikel berikut sangat indah untuk Anda renungkan: http://tinyurl.com/n4qyrer
~
Yuli
~
“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam sorga dan kenikmatan, . . . mereka bertelekan di atas dipan-dipan berderetan dan Kami kawinkan mereka dengan bidadari-bidadari yang cantik bermata jeli” (Qs 52:17-20). Apa ada kata seks disitu?
Coba bandingkan dengan ayat Alkitab ini:
“rusa yang manis, kijang yang jelita; biarlah buah dadanya selalu memuaskan engkau, dan engkau senantiasa berahi karena cintanya” (Amsal 5:19)
Silahkan bandingkan mana ayat-ayat Tuhan yang penuh kesopanan, mana ayat-ayat setan yang penuh birahi!
~
Sdr. Gindal Kutjrup,
Qs 52:17-20 jelas bertentangan dengan ketetapan Allah sejak semula terhadap lembaga perkawinan di bumi (Taurat, Kitab Kejadian 2:24), yakni monogami. Nah, sangat ganjil bukan, manakala Allah menghendaki kesetiaan monogami, tiba-tiba ayat Al-Quran mengubahnya dengan ayat poligami bersama para bidadari di sorga? Apakah Allah tidak konsisten?
Mengenai Amsal 5:19, Anda mencomotnya demi kepentingan sendiri. Silakan meneruskan pembacaannya pada ayat 20-23, ini teguran yang baik bagi orang yang gelap mata karena nafsu dosa:
“Hai anakku, mengapa engkau berahi akan perempuan jalang, dan mendekap dada perempuan asing? Karena segala jalan orang terbuka di depan mata TUHAN, dan segala langkah orang diawasi-Nya.Orang fasik tertangkap dalam kejahatannya, dan terjerat dalam tali dosanya sendiri. Ia mati, karena tidak menerima didikan dan karena kebodohannya yang besar ia tersesat” (Amsal 5:20-23).
Mari berintrospeksi diri.
~
Yuli
~
Mungkin umat Kristen sering membaca ayat-ayat Alkitab yang penuh birahi sehingga birahilah yang ada di dalam otak mereka ketika membaca ayat Al-Quran!
~
Sdr. Usil,
Tanggapan kami kepada Sdr. Gindal Kutjrup (# Staff Isa Islam dan Kaum Wanita 2015-05-15 10:51) dan Sdr. Kambing Paulus (# Staff Isa Islam dan Kaum Wanita 2015-05-15 10:09) dapat menjadi bahan introspeksi yang baik bagi Anda.
Silakan membaca dan merenungkannya.
~
Yuli
~
Untuk semua Saudara Muslim,
Sebelum kita membahas kitab kita masing-masing, apakah saudara-saudara yakin bahwa Al-Quran adalah wahyu Allah?
~
Sdri. Mimie,
Terimakasih untuk pertanyaan Saudari. Kiranya dapat direnungkan dan dijawab oleh rekan-rekan Muslim.
~
Yuli
~
Berbeda dengan pandangan kalian kaum Nasrani, perkawinan dalam Islam itu suci lagi ruhaniah. Di dalam perkawinan itulah terletak kesempurnaan hidup (hakikat diciptakannya Adam dan Hawa).
Bukankah Yesus terlahir dari perkawinan ruhaniah antara Maria dan Roh Kudus?
~
Sdr. Netral,
Tidak satupun ayat di dalam Alkitab yang menulis maupun menyiratkan bahwa Maria dan Roh Kudus melakukan perkawinan rohaniah untuk melahirkan Yesus. Ini adalah asumsi yang keliru.
Mari perhatikan ayat Injil berikut:
“Jawab malaikat itu kepadanya: “Roh Kudus akan turun atasmu [Maria] dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah [Yesus]“ (Injil, Rasul Lukas 1:35)
Allah berkenan “meminjam” rahim perawan Maria untuk mewujudnyatakan penjelmaan Allah Sang Firman menjadi manusia sejati yang suci (Yesus). Bukankah manusia sejati lahir dari rahim ibu? Kelahiran Yesus melalui rahim perawan membuktikan bahwa Ia adalah Allah yang Mahasuci, bukan berasal dari bibit manusia dosa.
~
Yuli
~
Umat Nasrani memandang perkawinan itu suatu yang “kotor” sehingga di sorga Alkitab pun tidak ada kawin-mawin.
~
Sdr. Usil,
Kami tidak pernah mempersepsikan perkawinan sebagai hal yang kotor. Perkawinan adalah kudus, ide Allah sendiri. Mari perhatikan ayat Taurat berikut:
“Allah memberkati mereka [Adam/laki-laki & Hawa/perempuan], lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, …” (Taurat, Kitab Kejadian 1:28).
Allah memberkati perkawinan agar di dalamnya terjadi perkembangbiakan sehingga generasi manusia dapat mengelola bumi dengan baik.
Saudara, manusia berdosalah yang seringkali menyelewengkan kekudusan perkawinan. Contoh konkrit: poligami & perceraian justru mengotori kekudusan perkawinan itu sendiri. Apalagi hingga konsep poligami dengan banyak bidadari dibawa dalam sorga aljana. Tentu kita dapat menilai, sungguhkah ini ajaran Allah?
~
Yuli
~
Untuk umat Nasrani:
Perkawinan (termasuk poligami) adalah ibadah dan itu dikodratkan Tuhan agar manusia mencapai kesempurnaan hidup. Oleh sebab itulah Tuhan menciptakan makhluk-Nya hidup berpasangan (hakikat diciptakannya Adam dan Hawa).
~
Sdr. Netral,
Kesempurnaan hidup bagaimanakah yang Anda maksudkan melalui poligami? Adakah ayat Al-Quran yang mendukungnya?
Bukankah kesempurnaan mendatangkan kemuliaan dan kesukacitaan bagi semua pihak? Poligami memang sangat menguntungkan pria. Namun, bagaimana dengan wanita? Apakah demi slogan yang Anda gunakan “Perkawinan (termasuk poligami) adalah ibadah dan itu dikodratkan Tuhan”, dengan naif kita menutup mata terhadap kepedihan hati istri korban poligami? Benarkah Allah yang Mahaadil mengkodratkan poligami?
Sdr. Netral, jawaban dari Sdr. Boas di bawah ini sangat baik untuk Anda renungkan.
~
Yuli
~
Saudara Netral,
Ibadah yang bagaimana diharapkan Allah dari Firman-Nya ini? “Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara isteri-isteri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung. Dan jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Qs 4:129).
Yang punya kodrat poligami itu lebih tepat Saudara tujukan kepada si kucing, si ayam, dan bukan manusia.
~
Terimakasih Sdr. Boas atas jawaban Saudara kepada Sdr. Netral, kiranya dapat menjadi pencerahan bagi kita semua, khususnya rekan-rekan Muslim.
~
Yuli
~
Untuk Sdr. Kambing Paulus yang terkasih,
Tidak benar di sorga orang bisa berhubungan sex, baik untuk tujuan melahirkan anak lagi ataupun memuaskan nasfu. Kata “bidadari” hanyalah khayalan nabi Saudara. Semasa hidupnya, Muhammad pernah menikmati 12 isteri di dunia sehingga ia menjanjikan hal yang sama kelak bagi Anda. Ini ajaran nabi palsu.
Datanglah kepada Yesus agar selamat karena Yesus bersabda, “…Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6)
Untuk Sdr. Netral yang baik hati,
Saudara berkata: “…Oleh sebab itulah Tuhan menciptakan makhluk-Nya hidup berpasangan (hakikat diciptakannya Adamdan Hawa) …”.
Dalam Kejadian 2:18 “TUHAN Allah berfirman: “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia”
Tuhan hanya menciptakan Adam seorang dan Hawa seorang, Allah tidak memberikan para isteri bagi Adam. Kita hanya diberikan satu isteri atau satu suami, Yang lebih dari itu adalah perbuatan asusila yang datangnya dari setan.
Saya harap Saudara tidak mengikuti jejak nabi Anda yang buruk.
~
Sdr. Godlyv,
Terimakasih untuk jawaban Anda bagi Sdr. Kambing Paulus dan Sdr. Netral. Kiranya apa yang Anda sampaikan dapat menjadi perenungan mendalam bagi kedua rekan kita (dan juga bagi rekan-rekan lainnya) dalam menelaah manakah kebenaran yang sejati berdasarkan maksud & kehendak Allah di dalam firman-Nya yang selalu konsisten, tidak berubah-ubah sekehendak nafsu dosa manusia.
~
Yuli
~
Untuk Sdr. Gindal Kutjrup yang baik hati,
Saya berharap Saudara tidak asal copy ayat Alkitab. Ada baiknya Saudara baca secara mendetil & meresapi maknanya supaya tidak salah kaprah. Mohon Saudara baca keseluruhan dari Amsal 5:1-23, apa yang ingin raja Salomo nasihatkan dalam ayat-ayat tersebut.
Untuk Sdr. Usi yang baik hatinya,
Saudara berkata:
“Umat Nasrani memandang perkawinan itu suatu yang “kotor” sehingga di sorga Alkitab pun tidak ada kawin-mawin”
Perkawinan adalah anugerah dari Allah yang kita terima untuk maksud yang mulia, yaitu saling mencintai dan saling menopang satu sama lain. Hal ini karena tidak baik kalau manusia hidup sendiri. Maka Tuhan menciptakan seorang penolong yang sepadan dengan kita yaitu isteri (baca Taurat, kitab Kejadian 2:18).
Nabi Saudara tidak memahami secara benar tentang hakekat dari pernikahan. Makanya dia dengan sesuka hati menikahi 12 perempuan. Taurat sudah ada sebelum Islam hadir. Namun nabi Saudara mengesampingkan 10 hukum yang diterima nabi Musa dalam Keluaran 20:17 “…jangan mengingini isterinya, …. atau apapun yang dipunyai sesamamu”
~
Sdr. Godlyv,
Terimakasih untuk jawaban Anda kepada Sdr. Usil dan Sdr. Netral. Kami sangat terbantu dengan apa yang Anda uraikan.
Kiranya uraian Saudara tentang firman Allah di dalam Taurat baik dalam Kitab Kejadian maupun Kitab Keluaran dapat membuka mata hati rekan-rekan Muslim umumnya, bahwa ajaran nabi mereka yang dalam Qs 5:46 membenarkanTaurat, sejatinya justru memungkiri, bahkan dengan jelas bertolak belakang dari ketetapan Allah yang tertulis di dalam Taurat. Jadi benarkah Muhammad mengajarkan ketetapan Allah?
~
Yuli
~
Untuk Godlyv,
Shallom Saudara Godlyv. Sungguh saya bersyukur mengenal Yesus Kristus. Ini semua karena anugerahNya (Efesus 2:8-9).
Kalaupun nyata (tapi tak mungkin), saya lebih baik menderita fisik di neraka daripada sakit batin menyaksikan suamiku bercumbu dengan 72 bidadari di sorga Islam.
Tuhan memberkati!
~
Sdr. Mimie,
Meskipun terdengar senda gurau, apa yang Anda sampaikan sebenarnya juga menjadi jeritan hati setiap wanita/istri. Jika ada wanita yang tidak sakit hati melihat suaminya tidak setia dengannya, maka kesehatan jiwanya patut dipertanyakan. Atau, benarkah ia sungguh-sungguh mencintai suaminya?
Syukur kepada Allah karena firman-Nya tak sekalipun melegalkan poligami baik di bumi maupun di sorga. Karena kemuliaan dan kesetiaan-Nya, tak mungkin Allah mengeluarkan perintah yang bertentangan dengan sifat-Nya sendiri.
~
Yuli
~
Untuk Saudara “Kambing Paulus” yang baik hatinya,
Sekali lagi saya ingatkan saudaraku. Mohon pelajari baik-baik kelakuan Muhammad yang tidak bermoral itu sehingga Saudara tidak turut dalam perbuatannya yang senang dengan banyak isteri.
Undang-undang Perkawinan No.1 Tahun 1974 telah menolak mentah-mentah perbuatan Muhammad. Saya persilakan saudara amati secara saksama dalam HSB Volume 1, Book 5, Nomor 268, apakah Allah sedemikian bodohnya menjadikan manusia sedemikian?
~
Sdr. Godlyv,
Terimakasih untuk tambahan tanggapan Anda kepada Sdr. Kambing Paulus. Kiranya fakta yang Anda sampaikan dapat menjadi bahan perenungan yang serius bagi seluruh rekan yang mengamini poligami sebagai perintah Allah.
~
Yuli
~
Untuk saudariku “Mimie” yang baik hatinya,
Pertahankalah imanmu kepada Yesus Kristus sebagai kepala jemaat, sebab saat ini orang fasik gemar memanah orang bijak dan siapa yang bertahan sampai kesudahan akan menerima 7 janji Allah dalam Wahyu 2:7,17,26, dan Wahyu 3:5,12,19,21. Selamat membaca.
~
Terimakasih Sdr. Godlyv atas janji firman Tuhan di dalam kitab Wahyu yang Anda tuliskan di atas, kiranya ini semua bukan hanya menjadi penyemangat & penghiburan bagi Sdri. Mimie dalam mengikut Isa Al-Masih dengan penuh kesetiaan, melainkan juga bagi seluruh saudara seiman yang menjadi milik Kristus.
~
Yuli
***
Sdr. Kristen,
Kalian menganggap Yesus itu Tuhan. Menapa Tuhan bisa dibunuh dan bisa mati? Tuhan itu abadi. Kristen agama yang sesaat.
~
Sdr. Masih Bingung,
Untuk mengetahui mengapa Yesus adalah Tuhan, silakan simak artikel berikut: http://tinyurl.com/8abrx5t.
Sedangkan untuk mengetahui mengapa Yesus yang adalah Tuhan itu bisa mati, bacalah artikel berikut untuk mengetahui maksud Allah atas kematian-Nya: http://tinyurl.com/86c6zc2.
Dan benarkah Yesus yang adalah Tuhan hanya berakhir pada kematian? Tidak! Dia bangkit dari kematian dan naik ke sorga, tempat dari mana Ia berasal. Bacalah artikel berikut: http://tinyurl.com/c2quvd8 dan http://tinyurl.com/cqxnhjl.
~
Yuli
~
Sdr. Masih binggung,
Menurut Qur’an, Isa mengatakan, “Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali”. Itulah Isa putra Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya” (Qs 19:33-34).
Alkitab menjelaskan bahwa Isa, yang disebut Kristus Yesus, mati bagi dosa-dosa kita: “Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, bahwa Ia telah dikuburkan, dan dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci;” (Injil, Surat 1 Korintus 15:3-4). Bukti-bukti meneguhkan bahwa Yesus yang tidak berdosa mencucurkan darah dan mati di salib.
Alkitab menjelaskan mengapa kematian dan kebangkitan Isa menyediakan satu-satunya jalan masuk ke surga.
Salam damai.
~
Sdri. Mimie,
Terimakasih untuk penjelasan Anda kepada Sdr. Masih Bingung. Kiranya hal ini mendorong Sdr. Masih Bingung dan rekan-rekan lain untuk mulai membaca Alkitab, sumber pengajaran yang benar karena berisi firman Allah serta kehendak keselamatan-Nya bagi kita, manusia berdosa.
~
Yuli
~
Sdr. Mimie,
“… Menurut Qur’an, Isa mengatakan, “Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali”. Itulah Isa putra Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya” (Qs 19:33-34)…”
Qur’an surat berapa? Ayat berapa? Jangan menambah-nambah dengan sembarangan.
~
Sdr. Orde Lama,
Apakah tulisan “Qs 19:33-34” kurang jelas bagi Anda? Bukankah Anda sangat mengimani Al-Quran? Tentu Anda selalu giat membacanya sehingga tidak asing lagi dengan penulisan alamat surah dalam Al-Quran secara demikian.
Ohya, bagaimana Anda memaknai isi dari surah di atas?
~
Yuli