Umat Muslim sering mengklaim Alkitab mendukung poligami. Mereka mengutip beberapa ayat sebagai contoh. Benarkah Kitab Allah mengajarkan poligami?
Manusia Melanggar Ketetapan Allah
Manusia jatuh dalam dosa ketika Adam dan Hawa memakan buah yang dilarang Allah. Sejak saat itu, dalam diri manusia terdapat satu ikatan dosa yang membelenggu mereka. Egois, serakah, kejahatan, gelap mata, dll. Keserakahan inilah yang akhirnya membuat manusia tidak mematuhi aturan yang telah Allah tetapkan.
Salah satu ketetapan Allah yang telah manusia langgar adalah pernikahan. Sejak semula Allah telah menetapkan suami hanya berhak atas satu isteri, pun sebaliknya. “Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging” (Taurat, Kitab Kejadian 2:24).
Kitab Allah Memperbolehkan Poligami atau Mengontrol Poligami?
Kejahatan akibat dosa dalam diri manusia, telah membuat para suami menjadi serakah dan tidak puas dengan satu isteri. Akibatnya tidak sedikit pria pada zaman itu mempunyai beberapa isteri.
Akibat dari ketamakan ini, Allah mengontrol poligami dengan memberi aturan yang disampaikan lewat nabi-Nya. “Jika tuannya itu mengambil perempuan lain, ia tidak boleh mengurangi makanan perempuan itu, pakaiannya dan persetubuhan dengan dia” (Taurat, Kitab Keluaran 21:10).
Ayat di atas bukanlah bentuk persetujuan Allah akan poligami. Tetapi dengan adanya aturan tersebut, setidaknya akan melindungi para wanita dan anak-anak mereka yang diperalat kaum pria.
Isa Al-Masih Memperbaiki Akhlak Manusia
Semakin hari manusia semakin jauh dari kemuliaan Allah karena dosa. Allah tidak ingin ciptaan-Nya binasa. Dia mengambil inisiatif untuk menyatakan kasih-Nya secara langsung kepada manusia melalui Kalimat-Nya, Isa Al-Masih.
Melalui kedatangan-Nya ke dunia, Isa Al-Masih memperbaiki kehidupan sosial yang telah rusak. Salah satu ajaran-Nya bahwa menceraikan isteri merupakan dosa besar.
Suatu hari dalam perjalanan-Nya, seorang Farisi bertanya kepada Isa mengenai ajaran Musa yang memperbolehkan perceraian. “. . . Apakah sebabnya Musa memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang menceraikan isterinya?” (Injil, Rasul Besar Matius 19:7).
Inilah jawaban Isa, “Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian. Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah” (Injil, Rasul Besar Matius 19:8-9).
Perhatikan kata, “Sejak semula tidaklah demikian.” Dengan kata lain sejak semula di Taman Firdaus tidak ada perceraian maupun poligami. Isa Al-Masih menekankan, satu isteri saja seumur hidup! Inilah kehendak Allah bagi manusia.
Mengapa Nabi Islam Mengubah Ajaran Isa Al-Masih?
Isa Al-Masih mengatakan poligami dan perceraian adalah ajaran yang salah. Tetapi, mengapa Nabi Islam mengubah ajaran yang telah disempurnakan oleh Isa Al-Masih? Kirimkan pendapat Anda lewat email ini.
Setiap nabi seharusnya dapat memperbaiki akhlak umatnya, menjadi semakin sempurna di hadapan Allah. Sayangnya, sepertinya nabi umat Muslim tidak menyadari hal itu. Sehingga, ajaran yang telah dikembalikan Isa Al-Masih sesuai dengan kehendak Allah, dirubah sesuai dengan hasrat manusia.
Allah Memberi Manusia Kesempatan Menerima Selamat
Sungguh kesabaran Allah terhadap manusia luar biasa. Walau Allah tidak setuju dengan tindakan manusia yang melanggar aturan-Nya, namun Allah tidak membinasakan manusia karena pemberontakan mereka. Mengapa Allah begitu sabar? Karena Allah ingin memberi manusia kesempatan menerima keselamatan.
Kematian Isa Al-Masih di kayu salib guna menebus manusia dari belenggu dosa akibat pelanggarannya, adalah wujud terbesar kasih Allah. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya [Isa Al-Masih] yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
Isa Al-Masih telah menawarkan hidup yang penuh anugerah. Melalui penyaliban-Nya, Dia ingin agar Anda dapat kembali melihat kemuliaan Allah dalam hidup kekal. Kirimlah email kepada kami jika Anda ingin mempunyai hidup penuh anugerah ini.
[Staf Isa Islam Dan Kaum Wanita – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa Islam Dan Kaum Wanita.]
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Setelah membaca artikel ini, apakah Saudara percaya Kitab Allah memperbolehkan poligami atau tidak? Mengapa?
- Menurut Saudara, mengapa kehendak Allah mempunyai hanya satu istri/suami, bukan dua, tiga, atau empat?
- Adakah Pribadi selain Isa Al-Masih yang mampu memperbaiki akhlak manusia? Jelaskan!
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Berikut ini dua link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Apakah Kitab Allah Mengajarkan Poligami?”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini.
Apabila Anda memiliki keinginan untuk didoakan, silakan mengisi permohonan doa dengan cara klik link ini.
*
Poligami boleh saja asalkan mampu!
~
Saudara Isanabiku,
Ketetapan Allah sejak semula mengenai pernikahan adalah seorang suami hanya berhak atas satu istri.
“Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging” (Taurat, Kitab Kejadian 2:24).
Demikian Isa Al-Masih sangat menentang poligami dan menekankan satu istri saja seumur hidup! “Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia” (Injil, Rasul Besar Matius 19:6).
Namun anehnya, Muhammad yang dipercaya sebagai nabi penyempurna oleh umat Muslim, justru mengajarkan poligami. Bukankah ini merusak ketetapan yang Allah berikan?
~
DA
*
Mengapa nabi Ibrahim, Yakub juga nabi Sulaiman punya lebih dari satu istri?
~
Saudara Pfaishall,
Mengapa mereka berpoligami? Seperti yang dijelaskan pada artikel di atas. Bahwa dalam diri manusia terdapat satu ikatan dosa yang membelenggu mereka. Egois, serakah, kejahatan, gelap mata dan lain-lain. Keserakahan inilah yang akhirnya membuat manusia tidak mematuhi aturan yang telah Allah tetapkan.
Salah satu ketetapan Allah yang telah dilanggar manusia adalah hal perkawinan. Dimana ketika Allah menciptakan manusia, Dia telah menetapkan, satu suami hanya berhak atas satu istri, demikian sebaliknya. “Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya menjadi satu daging” (Taurat, Kitab Kejadian 2:24).
Nah, salah satu ajaran Isa Al-Masih adalah memperbaiki kehidupan sosial yang dirusak tersebut. Terutama oleh pria. Isa Al-Masih juga mengajarkan bahwa menceraikan istri salah dan merupakan dosa.
~
DA
*
Saya setuju dengan artikel ini.
Kenapa ya umat Muslim mau mengikuti ajaran Muhammad yang sesat begitu. Atau apakah aku salah pengertian tentang artikel ini. Tolong jelaskan supaya saya tidak salah paham.
Maaf kalau saya mungkin menuliskan kata yang menyakiti hati anda. Saya hanya ingin tahu, terima kasih.
~
Saudara Busetdah, terima kasih sudah bersedia memberi komentar pada artikel kami.
Memang setiap orang berhak atas pilihannya masing-masing. Nah, pilihan yang salah itulah yang telah melanggar ketetapan Allah.
Seperti artikel di atas, bahwa sejak semula Allah telah menetapkan seorang suami mempunyai satu istri! Demikian Isa Al-Masih dalam Injil dengan tegas mengatakan bahwa poligami dan perceraian adalah ajaran yang salah. Itulah yang dinyatakan dalam firman Allah mengenai pernikahan.
Jadi, dengan poligami berarti manusia telah melanggar ketetapan Allah.
~
DA
*
Kita berbicara logika dulu. Ayat jangan diikutkan dulu karena takut salah, oke? Dimulai dari sekarang pertanyaannya, wanita itu adalah mahluk yang? Lemah. Pertanyaan kedua, wajib tidak untuk dilindungi? Ya wajiblah masa dibiarkan begitu saja seorang diri. Kemudian di sini kita ambil kata “bijaksana” tidak jika dilindungi, ayo jawab?
~
Saudara Zulfikar,
Silakan memberi komentar sesuai dengan peraturan yang telah kami tetapkan. Komentar yang tidak sesuai dengan aturan tersebut, maka akan otomatis kami hapus. Namun, bila saudara ingin berdiskusi lebih lanjut dapat mengemail staf kami di: . Terima kasih dan harap maklum adanya.
Saudara Zulfikar, dihadapan Allah pria dan wanita adalah sama. “TUHAN Allah berfirman: “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia” (Taurat, Kitab Kejadian 2:18). Demikianlah Allah menciptakan wanita, agar dapat menjadi penolong yang sepadan bagi kaum pria.
Jadi, wanita bukan mahkluk lemah. Tetapi “penolong”, terlebih dari itu, wanita sepadan dengan pria.
~
DA
*
Ini ayat tentang perceraian atau tentang monogami? “Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu.” (Injil, Rasul Besar Matius 19:6). Artinya: kalau orang yang sudah menikah itu pastilah jadi satu tidak sendiri-sendiri!
Lalu kalimat mana yang menunjukkan tidak boleh berpoligami? Yang ada adalah tidak boleh bercerai.
“Perkara halal yang paling dibenci oleh Allah adalah perceraian ” (alhadits).
Mengapa Muhammad Mengubah Ajaran Isa Al-Masih?
Tanggapan: sudahkah kaum anda bersunat, haramkan babi dan tidak membuat patung seperti Taurat? Apakah Isa Al-Masih telah merubah hukum Taurat?
~
Saudara Cak Gimin,
“Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia” (Injil, Rasul Besar Matius 19:6).
Ayat ini mengenai prinsip pernikahan yaitu monogami dan tidak boleh bercerai. Dikatakan “mereka bukan lagi dua” artinya terdiri dari seorang pria dan seorang wanita (monogami). Lanjut, “yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia”, ini jelas bahwa tidak boleh bercerai.
Maaf kami tidak dapat menanggapi pertanyaan saudara Gimin tentang sunat, babi haram, membuat patung di sini. Karena tidak berhubungan dengan topik di atas. Namun, jika saudara Gimin ingin mendiskusikan hal tersebut silakan bergabung pada situs kami yang membahas hal itu di http://www.isadanislam.org, terima kasih.
~
DA
*
Dalam Al-Quran sebenarnya juga ada larangan poligami. Jika tidak dapat berbuat adil. Nah dari kawan-kawan Kristen juga sering mengkritik poligami dari satu sudut pandang saja.
“Jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja…” (Qs 4: 3).
“Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara isteri-isteri (mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung” (Qs 4:129).
Sukarno kontra poligami dan Cokroaminoto pro. Prakteknya Sukarno istrinya tujuh Cokroaminoto istrinya satu. Yusuf Qardhawi menghukumi makruh, sesuatu yang jika bisa tak usah dilakukan… mendekati haram.
~
Saudara Oldfartjoseph,
“Dalam Al-Quran sebenarnya ada larangan poligami”, tapi tidak dapat dipungkiri pada kenyataannya poligami adalah “hak mutlak” bagi seorang suami.
Seorang pria yang berpoligami jelas tidak dapat berbuat adil terhadap istri-istrinya, bukankah itu yang dikatakan dalam Qs 4:129? Hanya Allah yang mempunyai sifat adil. Lalu apakah Allah lupa bahwa suami tidak dapat berlaku adil?
Apapun alasannya, poligami tetaplah bukan ajaran dari Allah. Sebab sejak semula Allah telah menetapkan seorang suami hanya berhak atas satu istri, demikian sebaliknya.
” Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya menjadi satu daging” (Taurat, Kitab Kejadian 2:23-24).
~
DA
*
Di Islam perceraian boleh tapi dibenci Allah. Yang benci Tuhan bukan lagi nabi. Artinya jangan sampai kecuali benar-benar terpaksa. Jadi misalnya suaminya pembunuh, tiap hari menyiksa istri, atau selingkuh masa tidak boleh bercerai.
Tapi dalam pernikahan Kristen juga faktanya ada perceraian kan? Apakah itu melanggar Alkitab dan statusnya pisah ranjang selamanya? Bagaimana kalau ada pria baik yang mau menyelamatkan wanita itu, apakah statusnya poliandri?
Masalah poligami nabi, kebanyakan istri-istri nabi adalah janda korban perang yang harus diselamatkan. Hanya Aisyah yang perawan. Masalah usianya itu juga masih jadi perdebatan.
~
Saudara Oldfartjoseph,
“Di Islam perceraian boleh tapi dibenci Allah”.
Coba perhatikan pernyataan saudara yang kami kutip di atas, pernyataan itu terdiri dari 2 bagian yang saling bertolak-belakang. Sesuatu yang haram wajar dibenci, tetapi yang halal (diperbolehkan)?
Bagaimana mungkin Allah membenci sesuatu yang halal?
Allah sendiri yang mengijinkan perceraian, lalu Allah pula yang membencinya. Apakah Allah ragu-ragu dengan firman-Nya? Sungguh tidak masuk akal!
Saudaraku, apapun alasannya perceraian sama sekali tidak dibenarkan oleh Allah!
Isa Al-Masih datang ke dunia untuk memperbaiki kontradiksi seperti ini. Ia ingin membentuk hati kita menjadi baru, agar suami-istri dapat mengasihi sebagaimana semestinya. Pembaharuan ini dapat dialami setiap rumah tangga.
~
DA
*
Saudariku admin,
Saya di forum lain pakai analogi coklat. Saya boleh makan coklat tapi benci banget. Karena coklat bikin gemuk, sampai ada sahabat saya menawari coklat saya tidak mau. Coklat boleh karena tak bikin saya mati. Apakah hal tersebut kontradiktif ?
Suatu saat saya terjebak di hutan, yang ada hanya coklat punya teman saya. Kalau tidak makan coklat saya mati. Akhirnya saya walaupun dengan perasaan benci makan coklat itu. Seperti itulah analogi perceraian.
Pertanyaannya: misalkan perceraian itu tidak boleh, statusnya apakah pisah ranjang selamanya? Jika ada pria baik, single, ganteng, kaya yang ingin membantu dengan menikahi apakah statusnya jadi poliandri alias istri dengan 2 suami. Cuma status satunya pisah ranjang, satunya seranjang.
~
Saudara Oldfartjoseph,
Ini mengenai ketetapan Allah, bukan sekedar makanan atau atas dasar keinginan manusia. Pernikahan bersifat sakral di hadapan Allah. Pernikahan bukan semata-mata untuk memenuhi kebutuhan biologis seseorang. Sudah tidak cocok, ada permasalahan finishnya bercerai. Tujuan pernikahan adalah menggenapi firman Allah, yang dimulai sejak manusia pertama diciptakan-Nya.
“Tuhan Allah berfirman: “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia” (Taurat, Kitab Kejadian 2:18).
Ketetapan Allah, seorang suami/istri berhak atas satu suami/istri. Maka, apapun alasan seseorang untuk mempunyai istri/suami lebih dari satu, hal tersebut tidak berkenan di hadapan Allah.
~
DA
*
Allah mengetahui tentang umat-Nya, mungkin waktu jaman Isa wanita lebih sedikit ketimbang pria. Setelah kepemimpinan Muhammad wanita jauh lebih banyak dari pria, kan kelebihan ini tidak seimbang, manusia harus menikah. Bila satu pria satu wanita yang wanita lainnya tidak menikah dong. Jadinya mereka zinah. Kitakan manusia bukan hewan punya tata krama dong.
~
Saudara Sarianto,
Jumlah wanita lebih banyak dibanding pria adalah alasan berpoligami. Tentu hal ini salah. Sebab, di tiap negara jumlah pria lebih banyak dibanding wanita. Yaitu 107 pria berbanding 100 wanita.
Menurut Kepala BPS Pusat Indonesia, sesuai sensus penduduk 2010, jumlah perbandingan pria: wanita adalah 1,01. Di Arab sendiri perbandingannya adalah 1,05.
Benar kita mempunyai tata krama atau ketetapan Allah yaitu satu suami hanya berhak atas satu istri, demikian sebaliknya.
~
DA
*
Saya memang pakai alegori coklat, alias perumpamaan paling tidak perumpamaan saya sopan secara umum. Tidak perlu pakai alegori susu keperawanan dijamah atau zakarnya seperti zakar kuda, maaf pakai bahasa Arab.
Mohon penjelasan rekan admin tentang Taurat, Kitab Ulangan 24:1, “Apabila seseorang mengambil seorang perempuan dan menjadi suaminya, dan jika kemudian ia tidak menyukai lagi perempuan itu, sebab didapatinya yang tidak senonoh padanya, lalu ia menulis surat cerai dan menyerahkannya ke tangan perempuan itu, sesudah itu menyuruh dia pergi dari rumahnya,”
Cerai boleh saja kan? Jika memang sudah tidak dipertahankan? Yang berhak ceraikan juga suami, bukan istri? Ini ayat dari Alkitab.
~
Saudara Oldfartjoseph,
Ayat Firman Tuhan yang sejati menyatakan segalanya, termasuk juga menelanjangi dosa-dosa manusia. Tentulah harus menegor manusia berdosa dan menyadarkan manusia akan dosanya. Dosa pastilah harus dipaparkan dalam Kitab Suci Allah.
Saudara adalah orang yang ke sekian yang mengutip firman Tuhan, untuk membenarkan argumen. Benarkah Allah memperbolehkan perceraian?
Mari perhatikan firman Allah berikut ini, bahwa dengan tegas Allah mengatakan:
“Aku membenci perceraian, firman TUHAN,” (Kitab Maleakhi 2:16).
Ditegaskan lagi oleh Isa Al-Masih “Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia” (Injil, Rasul Besar Matius 19:6).
Jadi mengapa dalam firman-Nya juga dituliskan ada yang bercerai? Inilah jawaban Isa Al-Masih, “Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan istrimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian.(Injil, Rasul Besar Matius 19:8).
Perhatikan tekanan Isa Al-Masih, “Sejak semula tidaklah demikian”. Dengan kata lain sejak semula di Taman Firdaus tidak ada perceraian maupun poligami.
Kesimpulannya, perceraian maupun poligami adalah pelanggaran terhadap ketetapan Allah.
~
DA
*
Salam,
Al-Quran adalah kitab penyempurna dari kitab-kitab sebelumnya. Dan saya meyakini Al-Quran sebagai kitab Allah yang paling sempurna.
Maaf berdebat tidak akan menyelesaikan masalah, tapi membaca dan mengkaji kitab Allah dari Taurat, Zabur, Injil dan Al-Quran anda semua akan menemukan ajaran manakah yang paling pantas untuk diyakini dan benar.
~
Salam Saudara Irma,
Jikalau saudara Irma sungguh-sungguh membaca dan mengkaji kitab Allah (Taurat, Zabur dan Injil). Saudara akan menemukan ketetapan Allah mengenai pernikahan yaitu monogami dan melarang perceraian.
Demikian Isa Al-Masih sangat menentang poligami dan menekankan satu istri seumur hidup, ”Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia” (Injil, Rasul Besar Matius 19:6).
Tetapi sebaliknya Al-Quran yang saudara percaya sebagai kitab penyempurna justru mengajarkan poligami dan menghalalkan perceraian. Bukankah ini merusak ketetapan yang Allah berikan? Inikah yang dikatakan penyempurna?
Untuk itu marilah kita berpikir dengan akal dan rasio sehat serta membuang sikap fanatik. Dari sedikit uraian di atas kiranya saudara Irma dapat merenungkan dan menemukan ajaran manakah yang paling pantas diyakini dan benar.
Wassalam,
~
DA
*
Orang-orang Kristen mengapa kalian terus melakukan kebohongan pada Islam. Kalau kalian berani coba lakukan debat terbuka dan disiarkan di TV atau radio secara langsung. Bukankah menurut kalian, kalian berada dalam kebenaran, atau kalian takut akan kebohongan anda akan diketahui.
~
Saudara Robot,
Saudaraku, biarlah kita tidak menganggap semua yang di atas sebagai debat. Biarlah kita menanggapinya sebagai kerinduan kita bersama untuk saling membagikan berkat dan kebenaran. Dan biarlah kita semua memiliki niat dalam hati untuk menyelidiki dan mengetahui kebenaran yang sejati, serta mengikutinya.
Saudara tentu saja boleh berkomentar dan ataupun memberikan pertanyaan serta mengutarakan keberatan jika merasa ada sesuatu yang tidak benar pada website ini.
Demikian, mari kita bersama-sama memupuk semangat kebersamaan, dan terus menjunjung tinggi semangat saling mau belajar, dan saling menghargai di tempat ini.
~
DA
*
Bung saat ini jumlah wanita dan pria sudah berbanding jauh.
Jika satu pria di dunia ini punya empat istri saja masih banyak wanita yang tidak kebagian suami. Nah mau ke mana mereka? Melacur atau jadi istri simpanan, atau jadi biarawati?
Yang salah itu wanita yang kawin dengan lebih dari satu pria.
~
Saudara Hulondhalangi,
Informasi yang kami punya, seluruh dunia perbandingan pria dan wanita adalah 1,000 : 987. Saudara dapat melihat lebih jelas pada link ini: http://statistik.ptkpt.net/_a.php?_a=penduduk_ratio&info1=4.
Baik pria atau wanita menikah lebih dari satu tidak berkenan dihadapan Allah.
Ketetapan Allah sejak semula mengenai pernikahan adalah seorang suami hanya berhak atas satu istri dan sebaliknya. “Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya menjadi satu daging” (Taurat, Kitab Kejadian 2:24).
Demikian Isa Al-Masih sangat menentang poligami dan menekankan satu istri saja seumur hidup! “Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia” (Injil, Rasul Besar Matius 19:6).
~
DA
*
Alkitab tidak mengajarkan Poligami, kalau zinah ya. Tolong dibantah ayat berikut
l. Nabi Lot (Luth) diperkosa dua putrinya (Kejadian 19: 30-36).
2. Anak laki-laki berhubungan dengan ibunya: Anehnya Yakub tidak marah dan Tuhanpun membiarkan – Kejadian 35: 22.
3. Yehuda melakukan perzinahan dengan menantu perempuannya (Kejadian 38: 15-30).
4. Amnon, salah seorang Putra Nabi Daud memperkosa saudara perempuannya (Samuel 13: 5-14).
5. Putra Daud yang lain memperkosa ibunya (Samuel 16: 21-23).
6. “Dia membentangkan kakinya untuk setiap orang yang lewat!” (Yehezkiel 16: 23-24).
7. Dua orang perempuan bersaudara berkompetisi dalam prostitusi (Yehezkiel 23: 1-35) dan masih banyak lagi.
~
Saudara Hulandhalangi benar, bahwa Alkitab tidak mengajarkan poligami.
Bahkan melarang berzinah (Taurat, Kitab Keluaran 20:14). Demikian Isa Al-Masih menegaskan: “Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya” (Injil, Rasul Besar Matius 5:27-28).
Ayat Firman Tuhan yang sejati menyatakan segalanya, termasuk juga menelanjangi dosa-dosa manusia. Tentulah harus menegor manusia berdosa dan menyadarkan manusia akan dosanya. Dosa pastilah harus dipaparkan dalam Kitab Suci Allah.
~
DA
*
Saya membantah pernyataan pengelola web ini yang menyebut jumlah pria lebih banyak dari wanita. Coba search di google. Contoh sederhana saja lihatlah di sekeliling kita. Di lingkungan kita tinggal atau kelas atau di kantor mana yang paling banyak pria atau wanita?
~
Saudara Tauhid,
Informasi yang kami punya, seluruh dunia perbandingan pria dan wanita adalah 1,000 : 987. Saudara dapat melihat lebih jelas pada link ini: http://statistik.ptkpt.net/_a.php?_a=penduduk_ratio&info1=4.
~
DA
*
Mas kisah para nabi yang melakukan perbuatan tidak senonoh bagi kami itu hanyalah karangan para ahli kitab. Yang namanya Nabi atau Rasul itu berarti umat pilihan dari yang maha kuasa. Jika melihat kisah mereka yang begitu bobrok akhlaknya tentu ada yang salah karena tidak mungkin Allah SWT mengangkat salah satu orang terpilih dari mereka sementara mental mereka seperti itu. Saya berpersepsi Alkitab sengaja mendosakan nabi-nabi yang lain dan hanya mensucikan Yesus.
Soal Poligami itu mas nikahnya resmi secara syariat, dan Allah mensyaratkan kita harus berbuat adil. Kalau tidak adil itu baru berdosa dan Allah tidak menginginkan umat-Nya tidak menikah (selibat ) sebagaimana ajaran Paulus, karena itu melanggar kodrat-Nya.
~
Saudara Hulondhalangi,
Mengapa dari segala nabi hanya Isa saja yang disebut “seorang laki-laki yang suci“ (Qs 19:19)? Mengapa bukan Adam (Qs 7:22, 23)? Mengapa bukan Ibrahim yang notabene minta diampuni (Qs 26:82)? Mengapa bukan Musa yang juga minta diampuni (Qs 28:16)? Mengapa bukan Yunus yang berdosa (Qs 37:142)? Mengapa bukan Muhammad yang notabene sering minta diampuni (Qs 47:19; Sura 48:2) dan banyak hadits yang menceritakan minta pengampunan dari Allah. Artinya semua nabi-nabi berdosa, kecuali Isa.
Bagaimana dengan ayat-ayat di atas yang menyatakan bahwa nabi-nabi berdosa. Apakah menurut Saudara Hulondhalangi Al-Quran mendosakan nabi-nabi?
Ketetapan Allah sejak semula mengenai pernikahan adalah seorang suami hanya berhak atas satu istri dan sebaliknya. “Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging” (Taurat, Kitab Kejadian 2:24).
Jadi, jelas bahwa poligami itu melanggar ketetapan Allah.
~
DA
*
Sebenarnya peraturan/perintah poligami Allah adalah untuk memberikan kebebasan kepada pria dan wanita itu sendiri. Kebebasan yang saya maksud adalah bahwa wanita yang berada di dalam status sosial dihina/terhina bisa diselamatkan karena ada pernikahan bukan perzinahan.
~
Saudara Dani Muhammad,
Dalam ayat Kitab Allah, tidak satupun Allah melegalkan poligami. Jadi kami tidak sependapat dengan Saudara Dani bahwa poligami diatur/diperbolehkan Allah.
Karena sejak semula hukum pernikahan sudah ditetapkan Allah yaitu monogami.
“Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging” (Taurat, Kitab Kejadian 2:24).
Apakah dengan menikahi wanita yang status sosialnya terhina dapat menyelamatkannya, tidak bukan?
Tetapi mari perhatikan undangan Isa Al-Masih bagi mereka yang lesu, karena tidak memiliki pengharapan dan ditolak manusia. Yang berbeban berat karena dipandang hina, kotor, dan najis.
“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu”(Injil, Rasul Besar Yohanes 11:28).
Datanglah kepada Isa Al-Masih, Dia memberi kelegaan dan keselamatan kekal.
~
DA
*
Muhammad tidak mengubah aturan Isa Al-Masih, tapi penganut Kristen telah melanggar aturan Isa Al-Masih. Isa tidak mengubah Taurat tapi menggenapkan. Tadi di awal tulisan disebutkan dalam Taurat, Kitab Keluaran 21:10 membolehkan poligami, kenapa diubah umat Kristen.
~
Saudara Mustamar Sutan,
Kami persilakah saudara Mustamar membaca dan merenungkan kembali artikel di atas. Sehingga mengerti maksud dari ayat firman Tuhan dalam Taurat, Kitab Keluaran 21:10 tersebut.
Benarkah nabi Saudara tidak mengubah ajaran Isa Al-Masih?
Saudara Mustamar, Allah tidak pernah mengajarkan poligami. Isa Al-Masih sangat menentang poligami. Allah menghendaki, seorang suami hanya berhak atas satu istri.
“Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia” (Injil, Rasul Besar Matius 19:6).
Jadi, seseorang yang mengerti ajaran Isa Al-Masih akan memahami bahwa poligami bukanlah ajaran yang diajarkan Allah, bukan?
~
DA
*
Percuma debat dengan anda, anda hanya mencari pembenaran bukan kebenaran. Di atas banyak yang menjelaskan. Anda selalu tidak menjawab yang tidak bisa anda jawab, dengan alasan tak sesuai dengan topik.
~
Saudara Kagin benar, kita tidak perlu berdebat.
Forum ini bukan untuk berdebat, tetapi untuk berbagi dan belajar bersama. Bukankah tidak salah jika kita memikirkan dan menyelidiki kebenaran yang kita yakini, bukan? Sehingga kita tidak beriman secara buta.
Kami memang memberi peraturan bagaimana harus memberi komen, seperti yang tertera di atas kolom komentar ini. Sehingga bila komentar tidak sesuai dengan ketentuan tersebut kami terpaksa menghapus.
Tetapi jangan kuatir jika saudara ingin bertanya dan berdiskusi di luar topik kami persilakah saudara mengemail staf kami di
~
DA
*
Kristen: Pernikahan itu harus Monogami.
Islam: Pernikahan itu boleh Poligami, kalau tidak bisa adil ya satu saja.
Adil dalam hal apakah yang dimaksud di sini? Bagaimana cara mengukur keadilan dalam urusan ikatan batin dan kasih sayang?
Saya mau tanya, kalau kalian pacaran cinta segitiga, adakah yang akur kedua pacar kalian?
Katakanlah pada calon pasangan anda sebelum menikah kalau nantinya anda akan poligami, aku yakin kalian akan membujang seumur hidup.
~
Saudara Lord Jesus,
Benar, sejak semula ketetapan Allah mengenai pernikahan adalah monogami. Demikian Isa Al-Masih menegaskan hal itu. “Demikianlah mereka [pria dan wanita] bukan lagi dua, melainkan satu” (Injil, Rasul Besar Matius 19:6).
Namun, menurut nabi Islam, Allah mengirim “aturan” baru. Bahwa suami boleh mengambil istri lain baginya sebanyak dua, tiga, bahkan sampai empat. Sungguh dalam hal ini Allah tidak konsisten. “. . . maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat” (Qs 4:3).
Anehnya lagi, syaratnya harus adil. Sedangkan Allah dalam Al-Quran tahu bahwa mereka pasti tidak bisa berlaku adil. “Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara isteri-isteri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian…” (Qs 4:129).
Kami sependapat dengan Saudara Lord, tentu saja tidak ada wanita yang mau berbagi suami dengan wanita lain.
~
DA