• Skip to secondary menu
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Islam Dan Kaum Wanita
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Kebijakan Privasi
    • Tentang Kami
    • Kaum Wanita, Isa, Dan Al-Fatihah
    • Renungan Singkat Isa, Islam dan Kaum Wanita
    • Kebijakan dalam Membalas E-Mail
  • Jalan Keselamatan
    • Jalan Ilahi Menuju Ke Sorga
    • Doa Keselamatan
    • 4 Hal Yang Allah Ingin Anda Ketahui
  • Topik
  • Artikel
  • Hubungi Kami
Isa Islam Dan Kaum Wanita > Topik > Pernikahan > Poligami > Apakah Poligami Syariat Allah Dari Mulanya?

Apakah Poligami Syariat Allah Dari Mulanya?

1 Mei 2017 oleh Web Administrator 56 Komentar

patung-pengantin-pria-dengan-tiga-patung-pengantin-wanita-tanda-poligami 

Poligami dalam Islam masih menjadi pro dan kontra dengan argumen masing-masing. Tapi benarkah poligami itu ajaran Allah sejak awal mula menciptakan manusia?

Islam: Poligami Syariat Allah

Al-Quran menuliskan “. . . kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat . . . jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, . . .” (Qs 4:3).

Abu Fatah Amrullah berkata, “Poligami adalah syariat yang Allah pilihkan pada umat Islam untuk kemaslahatan mereka.”

Benarkah Poligami Itu Rencana Allah Dari Mulannya?

Dalam kitab Taurat yang ditulis Nabi Musa, Allah berfirman kepada Adam. “. . . seorang laki-laki akan . . . bersatu dengan [seorang] isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging” (Taurat, Kitab Kejadian 2:24).

Dalam Injil Allah, Isa Al-Masih menegaskan kembali ajaran itu. “Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan? Dan firman-Nya: “Sebab itu laki-laki akan . . . bersatu dengan [seorang] istrinya” (Injil, Rasul Besar Matius 19:5-6).

Jelas ketetapan Allah dari mulanya ialah monogami. Seorang suami menikahi seorang isteri.

Allah yang Maha Tahu melarang poligami karena banyak dampak negatifnya.
 
Poligami, Bisakah Membuat Suami Tidak Setia?

Poligami itu bukti ketidak-setiaan suami pada isteri. Karena kasih suami terbagi kepada isteri kedua dan seterusnya.

pria-berkacamata-yang-sedang-tersenyum-bernama-seto-mulyadi-seorang-psikolog-anakPoligami dan Akibatnya Kepada Anak-Anak

Seto Mulyadi, psikolog anak, menerangkan dampak poligami pada anak. Ketika ayah berpoligami “. . . maka rasa cemburu, marah, sedih kecewa tentu tidak dapat dihindari. Perasaan ini . . . akan mengganggu emosi anak. Poligami tidak hanya berdampak pada psikologisnya, tetapi juga pada fisik dan presentasi akademik si anak.”

Poligami dan Dampaknya Kepada Istri

Menurut beberapa peneliti,  poligami dapat menurunkan kepuasan hidup dan perkawinan. Wanita korban poligami akan mengalami gangguan jiwa, mudah depresi, dan terganggu psikosomatiknya. Ia juga menderita kecemasan, paranoid, rendah diri dan stres.

“Realitas kehidupan perempuan yang dipoligami cenderung lebih banyak mengalami kekerasan daripada kebahagiaan,”jelas Prof. Tri Lisiani.

Poligami dan Keadilan Kepada Wanita

Aisha menjelaskan ketidak-adilan dalam poligami. “. . . Sauda bint Zam’a melepaskan gilirannya pada saya (Aisha) dan jadi Nabi memberi saya (Aisha) kedua hari saya dan hari dari Sauda.” (Sahih Bukhari Vol 7, Book 62. Haditsh 139).

Menurut Hadist ini Muhammad lebih mencintai Aisha daripada Sauda. Hari yang sebenarnya untuk Sauda bersama Muhammad harus hilang karena Muhammad bersama Aisha. Adilkah Muhammad memperlakukan Sauda?

Ketidak-adilan seperti itu bisa dilakukan para suami yang berpoligami, bukan?

Menaati Ajaran Allah

Jadi poligami bukanlah ketetapan Allah dari mulanya. Karena banyak dampak negatifnya.

Sebagai umat beragama, seharusnyalah kita menaati ajaran Wahyu Allah/Alkitab dengan menikah monogami.

[Staf Isa dan Islam – Untuk informasi lebih lanjut, silakan mendaftar untuk menerima secara cuma-cuma Buletin Mingguan “Isa dan Al-Fatihah.”]

Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca:

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Apakah buktinya bahwa poligami dalam Islam bukan ajaran Allah yang benar?
  2.  Mengapa monogami adalah solusi terbaik pernikahan?
  3. Jika poligami bukanlah rencana Allah dari mulanya, bagaimanakah sikap umat beragama yang benar? Alasannya?

 

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami merasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

Bagikan Artikel Ini:

Facebook Twitter WhatsApp Email SMS

Ditempatkan di bawah: Pernikahan, Poligami Ditag dengan:Poligami Dalam Islam

Reader Interactions

Comments

  1. Gane mengatakan

    14 September 2019 pada 11:16 am

    ~
    Saudara Daniar,

    Di saat saya meminta ayat, saudara malah tidak menunjukkannya. Dan sudah terbukti bahwa perubahan itu tetap mungkin karena dalam Injil pun ada yang berubah dibandingkan Taurat. Namun, memang tergantung keimanan dimana saudara berhenti di Injil, di saat Muslim masih berlanjut ke Al-Quran. Ibrahim sudah berpoligami 2 istri, tapi dilakukan lagi oleh Dawud yang istrinya bahkan lebih banyak. Jikapun itu dilarang dan buruk, tidakkah Tuhan menyampaikan kabar itu kepada Dawud? Dan lebih parah lagi, dilanjutkan oleh anaknya yakni Sulaiman. Bukankah itu tanda pembangkangan yang besar? Bahkan, saya menduga anda lebih layak menjadi Nabi jika mereka pembangkang demikian. Itu yang saya herankan.

    Balas
    • Staff Isa Islam dan Kaum Wanita mengatakan

      19 September 2019 pada 10:41 pm

      ~
      Saudara Gane,

      Memang benar Ibrahim, Dawud, Sulaiman berpoligami. Itulah bukti bahwa dalam diri manusia terdapat satu ikatan dosa yang membelenggu mereka. Sehingga tidak mematuhi aturan yang telah Allah tetapkan. Salah satunya dalam hal pernikahan. Dimana ketika Allah menciptakan manusia, Dia telah menetapkan, satu suami hanya berhak atas satu istri, demikian sebaliknya. ” . . . seorang laki-laki akan . . . bersatu dengan [seorang] isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging” (Taurat, Kitab Kejadian 2:24).

      Inilah peringatan/larangan Allah “janganlah ia (raja) mempunyai banyak isteri, supaya hatinya jangan menyimpang,” (Taurat, Kitab Ulangan 17-17)

      Jadi, ketika seorang suami menikah dengan dua atau tiga dan seterusnya, jelas itu telah melanggar ketetapan Allah, bukan? Kalau melanggar ketetapan Allah namanya apa? Pasti saudara tahu bukan?
      ~
      Daniar

  2. Gane mengatakan

    20 September 2019 pada 4:16 pm

    ~
    Saudara Daniar,

    Terima kasih atas ayatnya. Tapi saya mengharapkan ayat khusus yang menyebutkan nama, dosa, dan hukumannya seperti halnya Nabi Adam yang melanggar mendekati pohon sehingga dikeluarkan dari Jannah.

    Saya sudah membaca ayat-ayat Kitab Ulangan 17. Disebutkan bahwa ada Hakim yang menjadi penentu dan penetap hukuman. Apa Nabi pelanggar tidak ditetapkan juga hukumannya? Apalagi pelanggaran aturan Tuhan seperti yang saudara sebutkan bahwa setiap kali menikah maka sejumlah itu pula pelanggarannya. Bayangkan, ada seseorang yang melanggar hukum hingga ratusan kali (ratusan istri) bahkan diulangi anaknya tapi tidak mendapat hukuman atau teguran? Di sisi lain, anda mencoba menjadi Hakim untuk Muhammad?

    Balas
    • Staff Isa Islam dan Kaum Wanita mengatakan

      30 September 2019 pada 12:47 pm

      ~
      Saudara Gane,

      Firman Allah bukan berisi apa yang ingin kita ketahui tetapi berisi apa yang Allah ingin sampaikan agar kita ketahui. Jika Allah tidak memberitahukan hukuman apa bagi orang atau nabi yang berpoligami bukan berarti Allah mengijinkan hal itu atau membiarkan dosa itu. Tapi melalui pernikahan poligami tersebut justru Allah menunjukkan dosa, yaitu hatinya menyimpang. “janganlah ia (raja) mempunyai banyak isteri, supaya hatinya jangan menyimpang,” (Taurat, Kitab Ulangan 17-17).

      Saudara juga dapat membaca dalam Taurat Kitab Kejadian 15-16 kisah Abraham, karena ketidaksabaran, meragukan janji Allah maka berpoligami. Yang akhirnya berdampak negatif baik bagi suami, istri-istri, dan anak. Setujukah saudara bahwa poligami memiliki dampak negatif bagi istri dan anak, mengapa?

      Nah, dari situ kita dapat ambil hikmat atau pelajaran agar kita tidak melakukan hal yang seperti itu. Jelas ketetapan Allah dari mulanya ialah monogami. Seorang suami menikahi seorang isteri. Apakah saudara sependapat?
      ~
      Daniar

  3. Gane mengatakan

    1 Oktober 2019 pada 8:57 pm

    Saudara Daniar,

    1. Kalaupun bukan ayat tentang hukuman, coba cari lagi apa ada ayat yang menyatakan seseorang bertobat poligami sehingga jelas statusnya itu termasuk dosa. Kitab Kejadian 15-16 pun tidak menunjukkan kemarahan Tuhan atas sikap Ibrahim ataupun penyesalan Ibrahim telah poligami.

    2. Kitab Ulangan 17:17 menyatakan “..banyak istri..” yang tidak spesifik jumlahnya. Mungkin saja bagi seseorang, 4 pun belum termasuk banyak dan hatinya tidak menyimpang.

    3. Saya melihat ayat itu sebagai himbauan, bukan larangan dosa apalagi diikuti arahan tidak kumpulkan harta terlalu banyak. Bisakah saudara sebutkan batas jumlahnya? Apa punya mobil itu dosa?

    Saya ulangi, perasaan tidak mempengaruhi hukum

    Balas
    • Staff Isa Islam dan Kaum Wanita mengatakan

      8 Oktober 2019 pada 2:36 pm

      ~
      Saudara Gane,

      Terimakasih saudara masih meluangkan waktu untuk memberikan tanggapan. Perhatikan firman Tuhan ini: “TUHAN kiranya yang menjadi Hakim antara aku dan engkau” (Taurat, Kitab Kejadian 16:5). Statusnya dosa, bukan? Dan dengan poligami berdampak negatif (penghinaan, penindasan) bagi istri-istrinya.

      Yang spesifik sudah dinyatakan sejak semula yaitu “Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging” (Taurat, Kitab Kejadian 2:24). Seorang suami menikahi seorang istri, monogami. Kiranya sampai di sini saudara mengerti.
      ~
      Daniar

  4. Gane mengatakan

    8 Oktober 2019 pada 9:01 pm

    ~
    Saudara Daniar,

    1. Sepertinya saudara tidak memahami keseluruhan kisahnya. Kitab Kejadian 16:5 itu adalah protes Sara terhadap Ibrahim atas tindakan Hagar terhadapnya. Poligami itu juga melibatkan Hagar, tapi ayat itu “..Hakim antara aku dan engkau” tanpa melibatkan penghakiman untuk Hagar. Jika itu dosa poligami, harusnya Hagar juga terlibat. Apakah saudara sudah menganalisis itu?

    2.”Penghinaan dan penindasan” itu dosa personal yang tidak selalu terjadi. Apa karena anak memukul ibunya menjadi alasan untuk “Tidak boleh punya anak”? Mohon berpikir logis

    3. Saudara juga tidak menyebutkan batas jumlah harta yang dimaksud dalam Kitab Ulangan 17:17. Inilah analisis saya. Saya tidak memaksa anda untuk setuju

    Balas
    • Staff Isa Islam dan Kaum Wanita mengatakan

      10 Oktober 2019 pada 9:33 pm

      ~
      Saudara Gane,

      Protes Sarah adalah akibat poligami, karena poligami terjadilah penghinaan dan penindasan, bukan? Baca ayat selanjutnya penghakiman untuk Hagar. Nah, yang kami perlu tekankan di sini adalah bahwa jelas ketetapan Allah dari mulanya ialah monogami. Seorang suami menikahi seorang isteri. Allah yang Maha Tahu tidak mengajarkan poligami karena banyak dampak negatifnya.

      Bagaimana menurut saudara, apakah poligami syariat Allah dari mulanya? Dan setujukah saudara bahwa poligami berdampak negatif bagi istri-istri dan anak?
      ~
      Daniar

  5. Gane mengatakan

    11 Oktober 2019 pada 8:49 pm

    ~
    Saudara Daniar,

    1. Sebaiknya sebutkan nomor ayatnya. Yang saya baca, sikap kasar Sara ke Hagar akibat Ibrahim yang tak mau menghukum Hagar. Saya tak lihat penghakiman Tuhan seperti yang saudara sebutkan. Malah semakin jelaslah itu protes kecemburuan, bukan hukuman tindakan poligami. Malah saya temukan Ibrahim menikah kembali, yakni Ketura dimana Hagar tidak disebutkan wafat

    2. Kejadian 2:24, terdapat pula dalam Matius 19:5, namun ayat ikutannya cerita tentang hukum cerai. Adakah Kitab lain yang jelas menghubungkan ayat itu dengan “Poligami”?

    3. “Istri banyak dan harta banyak” disebutkan bersamaan dalam satu ayat Ulangan 17:17 yang artinya mereka sepadan. Maka itu saya tanyakan berapakah batas harta itu?

    Balas
    • Staff Isa Islam dan Kaum Wanita mengatakan

      17 Oktober 2019 pada 9:40 am

      ~
      Saudara Gane,

      Yang saya maksud bukan penghakiman Tuhan langsung turun tangan, tapi dampak dari poligami. Yang kami perlu tekankan di sini adalah bahwa jelas ketetapan Allah dari mulanya ialah monogami. Seorang suami menikahi seorang isteri. Allah yang Maha Tahu tidak mengajarkan poligami karena banyak dampak negatifnya.

      Bagaimana menurut saudara, apakah poligami syariat Allah dari mulanya? Dan setujukah saudara bahwa poligami berdampak negatif bagi istri-istri dan anak?
      ~
      Daniar

  6. Gane mengatakan

    17 Oktober 2019 pada 8:35 pm

    ~
    Saudara Daniar,

    Saya minta tunjukkan ayat terkait poligami yg menyatakan 1)bahwa itu jelas dosa. 2)hukumannya. 3)tobat/penyesalan. Tapi tak satupun yang saudara tunjukkan.
    Saudara berpatokan pada Matius 19:5, padahal itu berkaitan dengan cerai, bukan poligami. Juga Ulangan 17:17 dimana saudara tidak mampu tunjukkan batas “Jumlah Harta” yang padahal nilai dosanya sepadan dengan “larangan banyak istri”. Apakah poligami dosa besar atau kecil menurut saudara? Tercatat lebih dari satu Nabi melakukannya, bahkan ratusan istri.

    Jika pertengkaran Sara dan Hagar jadi alasannya, apakah persoalan Nuh dan Luth terhadap istrinya menghalangi saudara untuk menikah? Alasan logis apa yang bisa membuat saya setuju dengan saudara?

    Balas
    • Staff Isa Islam dan Kaum Wanita mengatakan

      18 Oktober 2019 pada 1:38 pm

      ~
      Saudara Gane,

      Bukankah sudah kami sampaikan bahwa Firman Allah bukan berisi apa yang ingin kita ketahui tetapi berisi apa yang Allah ingin sampaikan agar kita ketahui. Jika Allah tidak memberitahukan hukuman apa bagi orang atau nabi yang berpoligami bukan berarti Allah mengijinkan hal itu atau membiarkan dosa itu. Adalah jelas ketetapan Allah mengenai pernikahan sejak semula adalah monogami.

      “Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging” (Taurat, Kitab Kejadian 2:24). Seorang suami menikahi seorang istri, monogami.

      Saudara belum menanggapi pertanyaan kami: Bagaimana menurut saudara, apakah poligami syariat Allah dari mulanya?
      Dan setujukah saudara bahwa poligami berdampak negatif bagi istri-istri dan anak? Mungkin saudara dapat membaca uraian dalam artikel di atas tentang dampak negatifnya. Dan silakan direnungkan!
      ~
      Daniar

  7. Gane mengatakan

    18 Oktober 2019 pada 10:10 pm

    ~
    Saudara Daniar,

    Alhamdulillah Quran cukup lengkap menjawab itu. Maka ketahuilah, pernikahan berikutnya adalah antar anak Adam. Adakah saudara melanjutkan hukum pernikahan yang demikian? Padahal pernikahan sepupupun saudara permasalahkan. Perubahan Hukum Seremonialpun tidak saudara permasalahkan. Maka perkara utamanya bukan soal syariat awal, tapi soal saudara yang tidak mengimani Quran (walaupun saya juga tidak melihat larangan jelas dalam Kitab lain). Dampak negatif yang saudara permasalahkan itu lebih ke soal perasaan yang terbangun sesuai budaya setempat. Dunia barat tidak mengindahkan pernikahan, tapi tidak ada yang ribut karena itulah budaya yang terbangun. Sosial merekapun baik-baik saja di sana.

    Balas
    • Staff Isa Islam dan Kaum Wanita mengatakan

      25 Oktober 2019 pada 1:33 am

      ~
      Saudara Gane

      Sekali lagi saudara belum menanggapi pertanyaan kami. Tapi selalu membelokkan topik. Yang menjadi pertanyaan kami adalah apakah poligami syariat Allah dari mulanya?

      Kami kurang setuju dengan pendapat saudara bahwa dampak negatif adalah soal perasaan yang terbangun sesuai budaya setempat. Dampak itu timbul karena hati yang telah terlukai. Cobalah renungkan jika saudara diduakan! Pada hati wanita yang paling dalam pasti tersakiti/tidak rela, betul tidak? Oh ya apakah saudara Gane sudah berkeluarga?
      ~
      Daniar

  8. Gane mengatakan

    27 Oktober 2019 pada 3:44 pm

    ~
    Saudara Daniar,

    Jawabannya, saya tidak tahu. Andaikan sejak awal wanita diciptakan lebih dari satu, mungkin semuanya lebih jelas di saat Adam hanya menikahi salah satunya. Sekaligus membuktikan Matius 19:12 dimana ada wanita yang ditakdirkan tidak menikah. Yang jelas, hukum berlaku saat ini mengikut Kitab Allah yang terakhir. Saya akan berikan perumpamaan lain. Bagaimana dengan perasaan seorang kakak yang dikhianati dengan kehadiran adik-adik nya? Tentu tidak semua anak menginginkan adik, tapi apa ada yang peduli? Yang pada akhirnya terjadi perebutan hak waris sampai bunuh-bunuhan.

    Harus diingat bahwa poligami juga punya syarat dan aturan. Memangnya berapa persen pria poligami sehingga saudara mengangkat pembahasan ini?

    Balas
    • Staff Isa Islam dan Kaum Wanita mengatakan

      28 Oktober 2019 pada 11:01 pm

      ~
      Saudara Gane,

      Apakah poligami syariat Allah dari mulanya? Saudara menjawab tidak tahu. Bukankah sangat jelas bahwa Allah hanya menciptakan seorang perempuan dan dipersatukan dengan seorang laki-laki. Itulah lembaga pernikahan yang diciptakan Allah sejak semula. Yaitu pernikahan monogami.

      “Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging” (Taurat, Kitab Kejadian 2:24). Biarlah melalui firman Allah ini saudara menjadi tahu.

      Kami berharap saudara tetap fokus pada topik di atas yaitu apakah poligami syariat Allah dari mulanya?

      Terimakasih telah meluangkan waktu dan memberikan komentar diruang ini.
      ~
      Daniar

Baca komentar lainnya:

« 1 2

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Pergumulan Muslimah Perihal Gambaran Surga Sebenarnya
  • Ciri Wanita yang Allah “Memilih” dan “Memuliakan”
  • Dulu Hati Muslimah Terluka, Sekarang Penuh Cinta
  • Kesaksian Leah, Wanita Islam Yang Mengalami Keselamatan
  • Seorang Muslimah Menemukan Cinta Sejati dari Isa Al-Masih

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Cinta Allah Bagi Seorang Perempuan Muslim
  • Pergumulan Muslimah Perihal Gambaran Surga Sebenarnya
  • Berhijrah Dan Kunci Ketenangan Hati
  • Lima Wanita Terkemuka Dalam Islam
  • Dulu Hati Muslimah Terluka, Sekarang Penuh Cinta

Artikel Yang Terhubung

  • Apakah Kitab Allah Mengajarkan Poligami?
  • Apakah Alasan Muhammad Berpoligami Menentang Allah?
  • Poligami, Hawa Nafsu Atau Berkah Allah?
  • Para Isteri Bertanya: Apakah Saya Dikasihi Suami?
  • Apakah Nikah Mut'ah Haram Atau Tidak?

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Renungan Berkala Isa dan Kaum Wanita

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat Isa Dan Kaum Wanita setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Kaum Wanita

Footer

Hubungi Kami

Apabila Anda memiliki pertanyaan / komentar, silakan menghubungi kami dengan menekan tombol di bawah ini.

Hubungi Kami

Social Media


Facebook

Twitter

Instagram

YouTube
App Isadanislam
Hak Cipta © 2009 - 2021 Dialog Agama Isa Islam Dan Kaum Wanita. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami