Dian Rositaningrum dan Opick (Aunur Rofiq Lil Firdaus) menikah selama 15 tahun. Mereka mempunyai enam anak. Kelihatannya pernikahan mereka baik dan keduanya bahagia.
Suatu hari Dian merasa sangat kaget dan kecewa ketika mengetahui suaminya menikahi wanita bernama Wulan. Opick diam-diam menikahi Wulan, tanpa ijin Dian. Wulan bekerja dengan Opick selama tujuh tahun, dan dia bersahabat dengan Dian.
Apakah Dian sudah tidak apa-apa Opick berpoligami? Apakah poligami benar-benar dalam kehendak Allah?
Poligami Merusak Pernikahan
Poligami Opick sangat mengecewakan Dian. Dian ingin bercerai karena ada masalah besar dalam rumah tangganya sekarang. Dian mengalami konsekuensi karena poligami dan dia tidak mau keluarga lain mengalaminya juga. Dia berkata, “Semoga kegagalan poligami dalam keluarga saya bisa menjadi pelajaran buat para imam yang mimpi punya istri banyak.”
Poligami Dalam Ajaran Islam
Dalam ajaran Islam, Allah mengijinkan pria menikahi empat wanita. “. . . maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. . .” (Quran Surat An-Nisa’ [4]:3). Dan pria dapat berpoligami walau tanpa ijin dari isteri pertama.
Mungkin pria senang dengan semua pernikahannya. Sayangnya, isteri dan anak-anak yang menderita. Salah satu isteri Nabi Islam, Aisyah, pernah merasa cemburu karena isteri Nabi Islam yang lain.
Ada bukti-bukti bahwa wanita yang dipoligami akan merasa rendah diri dan lebih mudah mengalami depresi dan stres. Juga banyak wanita merasa cemburu dan tidak puas dengan pernikahannya lagi.
Satu organisasi di Malaysia yang melakukan riset tentang anak dalam pernikahan poligami. Riset mendukung bahwa bertambahnya isteri sangat mengganggu emosi anak dan memperbanyak masalah psikologis. Jika Anda percaya Allah menghendaki poligami, silakan jelaskan kepada kami di sini.
Poligami Dalam Ajaran Kristen
Dalam Alkitab, ada contoh-contoh tokoh berpoligami seperti Ibrahim, Daud, dan Salomo. Tapi, Allah tidak pernah menghendaki poligami. Allah menciptakan pernikahan di antara satu pria dan satu wanita karena Allah tahu poligami merusak rumah tangga.
Misalnya, Raja Salomo, “. . . mempunyai tujuh ratus isteri dari kaum bangsawan dan tiga ratus gundik; isteri-isterinya itu menarik hatinya dari pada TUHAN” (Kitab 1 Raja-raja 11:3). Jadi, Allah tidak senang dengan semua isteri Raja Salomo karena hati Salomo semakin jauh dari Dia.
Allah menghendaki satu pria menikah dengan satu wanita. Injil menekankan, “. . . mengingat bahaya percabulan, baiklah setiap laki-laki mempunyai isterinya sendiri dan setiap perempuan mempunyai suaminya sendiri” (Injil, Surat 1 Korintus 7:2). Silakan mengemail kami dengan pendapat Anda tentang poligami dalam ajaran Kristen.
Isa Al-Masih selalu mengajarkan kasih dan apa yang baik bagi semua orang. Isa tidak pernah berpoligami dan Ia tidak pernah berdosa. Jadi, Isa layak diimani. Kami mengajak Anda untuk percaya kepada Isa.
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Apakah Dian boleh merasa kecewa dan marah karena poligami Opick? Atau seharusnya Dian menerima situasinya dan mematuhi suaminya saja?
- Mengapa Allah mengijinkan poligami dalam agama Islam jika semua riset menunjukkan bahwa poligami sangat tidak baik bagi wanita dan anak-anak?
- Apakah Saudara pernah kenal satu keluarga yang berpoligami dimana semua anggota dalam keluarga itu senang dan puas? Jika iya, silakan ceritakan!
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718.
Apabila Anda memiliki keinginan untuk didoakan, silakan mengisi permohonan doa dengan cara klik link ini.
~
Pada kemana semua para Muslimah ini? Yang dirugikan oleh poligami adalah kaum Hawa. Tetapi mengapa tidak ada Muslimah yang mau mencoba meluruskan hal ini kalau memang menurut mereka poligami sangat benar?
~
Sdr. Agur bin Yake,
Terimakasih untuk kesediaan Anda berkunjung ke artikel ini dan memberikan komentar.
Pertanyaan yang Anda sampaikan sangat baik untuk kita pertimbangkan lebih dalam, khususnya bagi rekan-rekan Muslimah. Bila memang benar poligami adalah syariah yang Allah tetapkan, mengapa justru Muslimah dan anak-anak yang mengalami segala dampak negatifnya? Pertanyaan ini serupa dengan pertanyaan fokus artikel di no.2. Kiranya pertanyaan ini dapat membantu kita untuk mencari kebenaran dengan lebih gigih, sebab hanya kebenaran sejati dari Allah sajalah yang menyejahterakan kehidupan kita baik di dunia, hingga di alam kekal nanti.
~
Yuli
*****
1. Menurut saya Ibu Dian pasti kecewa. Mana ada wanita yang dipoligami senang dan bahagia?
2. Allah yang mengijinkan poligami dalam Islam bukanlah Allah Pencipta langit dan bumi. Karena hal itu tidak sesuai dengan harapan dan kehendak Allah.
3. Saya punya teman Islam yang berpoligami dan hampir setiap hari isteri pertamanya dipukuli dan anaknya ditelantarkan. Kasihan. Untung ada orang Kristen yang baik hati sehingga memberikan beasiswa bagi anak ibu tersebut untuk sekolah. Lalu di mana orang Islam yang mau membantu? Justru hanya mencibirkan bibir.
*****
Sdr. Abraham Manaha,
Terimakasih untuk kesediaan Anda menanggapi tiga pertanyaan fokus artikel.
Kami sepakat dengan jawaban Anda di nomor 1 dan 2. Bukan hanya wanita, pria pun juga pasti sakit hati bila diduakan. Maka, patut dipertanyakan ulang, sungguhkah Allah Sang Pencipta yang Maha Tahu dan Maha Adil itu dengan ceroboh mempersilakan umat-Nya berpoligami yang nyata-nyata membawa penderitaan bagi banyak pihak?
Tentang kasus poligami yang Anda sampaikan di nomor 3, kami sangat prihatin mendengarnya. Dari sini dapat kita tarik pelajaran penting. Ketidaktaatan pada satu ketetapan Allah selalu menghasilkan pelanggaran-pelanggaran berikutnya. Kasus tsb sangat logis terjadi. Bukankah memilih jalan poligami berarti mengingkari kesetiaan kepada keluarga inti? Maka tidak ada lagi perasaan kasih terhadap istri dan anak-anak sehingga merekapun disakiti dan ditelantarkan. Jadi, apakah ini semua Allah ridhai?
~
Yuli
~
Karena dalam penciptaan, Allah hanya menciptakan Adam berpasangan dengan Hawa. Hawa diambil dari tulang rusuk Adam. Kalau laki-laki ingin mempunyai istri banyak, tulang rusuknya hanya boleh satu yang diambil.
Terimakasih.
~
Sdr. Amorata,
Terimakasih untuk komentar Anda.
Anda benar bahwa firman Allah menyatakan Adam diciptakan berpasangan dengan satu orang wanita saja yaitu Hawa (Taurat, Kitab Kejadian 2:18-24). Allah menyatukan mereka dalam ikatan kudus perkawinan. Itu sebabnya, selaras dengan firman Allah dalam Kitab Taurat tsb, Allah Sang Firman yaitu Isa Al-Masih, memfirmankan demikian: “Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia” (Injil Matius 19:5-6). Dengan demikian, menambah lebih dari satu isteri/suami (berpoligami) sama artinya dengan merusak (mencerai) penyatuan dua pribadi (suami-isteri) yang sudah Allah bentuk. Maka apapun agama kita, sepatutnyalah kita mempertanyakan ulang, sungguhkan poligami adalah syariat dari Allah?
~
Yuli
~
Tanggapan no.1, seharusnya dian tidak kecewa dan marah, karena itu akan merusak nilai keikhlasannya. Memang istri harus mematuhi suaminya selama tidak menyuruh untuk menentang aturan Allah. Saya sebagai orang awam terhadap pengetahuan agama cuma tahu bahwa Allah itu maha atas segalanya. Jadi Allah tahu apa yang terbaik untuk umatnya, trims.
~
Saudara Abenk,
Sebagai wanita/isteri wajar bila kecewa dan marah karena telah didustai, dikhianati, diduakan. Mungkin pria senang dengan semua pernikahannya. Sayangnya, isteri dan anak-anak yang menderita. Masakah Allah yang maha atas segalanya membuat aturan penderitaan bagi keluarga, tidak bukan? Jadi, benarkah poligami adalah kehendah Allah?
Firman Allah dalam Kitab Taurat dengan jelas memberitahukan bahwa “. . . seorang laki-laki akan . . . bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging” (Taurat, Kitab Kejadian 2:24). Dalam Injil Allah, Isa Al-Masih menegaskan kembali ajaran itu. “Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan? Dan firman-Nya: “Sebab itu laki-laki akan . . . bersatu dengan istrinya” (Injil, Rasul Besar Matius 19:5-6). Jelas ketetapan Allah dari mulanya ialah monogami. Allah menghendaki satu pria menikah dengan satu wanita.
~
Daniar