Setiap pasangan sebelum masuk dalam pernikahan akan melewati beberapa tahapan. Tahap awal, pria menyukai seorang gadis atau sebaliknya. Kemudian saling mengenal, timbul rasa cinta, berpacaran, bertunangan, dan akhirnya menikah.
Bagaimana pedoman memilih jodoh yang benar di hadapan Allah? Pertanyaan ini patut untuk direnungkan. Berikut diuraikan bagaimana memilih jodoh berdasarkan Alkitab, Al-Quran dan hadist.
Prinsip Alkitab Dalam Memilih Jodoh
Alkitab memberi banyak petunjuk, prinsip dan contoh yang baik dalam memilih jodoh. Setidaknya ada tiga syarat yang harus dipenuhi pasangan yang akan menikah.
1. Dari kaumnya sendiri (Taurat, Kitab Kejadian 24:4) atau seiman. Isa Al-Masih menegaskan, “Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?” (Injil, Surat 2 Korintus 6:14).
2. Memiliki tujuan sama. Yaitu memuliakan Allah. “Berjalankah dua orang bersama-sama, jika mereka belum berjanji?” (Kitab Amos 3:3). Tentu tidak, bukan?
3. Yang dikehendaki Allah. Maksudnya, apakah keduanya sungguh dipimpin Tuhan untuk menikah? Dalam Kitab Kejadian 24:42-48, Allah memimpin hamba Abraham untuk mendapatkan calon istri bagi Ishak. Bukan hamba Abraham itu yang menentukan atau memilih istri bagi Ishak, melainkan Allah sendiri!
Pedoman Memilih Jodoh dalam Al-Quran dan Hadist
1. Beragama Islam. “Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mu’min) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mu’min lebih baik dari orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu” (Qs 2:221).
2. Sebanding dalam hal agama dan status sosial. “Wanita-wanita yang keji untuk laki-laki yang keji. Dan laki-laki yang keji untuk wanita-wanita yang keji pula. Wanita-wanita yang baik untuk laki-laki yang baik. Dan laki-laki yang baik untuk wanita-wanita yang baik pula” (Qs 24:26). Dalam hal ini lebih menekankan pada kesamaan derajat.
3. Subur, yaitu pria dan wanita yang dapat menghasilkan keturunan. Menurut Islam hikmah pernikahan adalah untuk meneruskan keturunan dan memperbanyak jumlah kaum Muslimin. “Nikahilah wanita yang penyayang dan subur! Karena aku berbangga dengan banyaknya ummatku” (HR. An Nasa’I, Abu Dawud dan Hakim).
Pertanyaan sulit ialah bagaimana seorang pria (atau sebaliknya) mengetahui bahwa pasangannya subur?
Allah Menyediakan Jodoh Setiap Orang
Dan ingatlah, bila Allah memang menghendaki Anda menikah, Ia sudah menyediakan pasangan Anda. Dan Dia akan memberikannya bagi Anda tepat pada waktuanya. Seperti firman Allah mengatakan, “Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya” (Kitab Pengkotbah 3:11).
Memilih jodoh yang tepat tentu tidak mudah. Adakah cara mendapatkan jodoh yang terbaik? Isa Al-Masih berkata, “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu” (Injil, Rasul Besar Matius 11:28).
Isa Al-Masih adalah Sumber Pengharapan. Dia dapat menyediakan apa yang Anda butuhkan termasuk memberikan pedoman memilih jodoh terbaik bagi Anda. Datanglah pada-Nya, dan penuhilah undangan!
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Setujukah anda dengan kriteria dalam memilih jodoh yang diuraikan di atas, mengapa?
- Bagaimanakah pernikahan yang memuliakan Allah?
- Apakah yang mungkin akan terjadi jikalau Mukmin atau Kristen salah memilih jodoh?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami merasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas.
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Islam Dan Kristen – Pedoman Memilih Jodoh”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS ke: 0812-8100-0718
~
Tuhan Yesus seorang pria. Berarti sang Bapa melakukan diskriminasi terhadap kaum wanita karena tidak mengangkat wanita sebagai “anak-Nya”.
~
Saudara Wiwiek,
Di hadapan Allah pria dan wanita sepadan. “TUHAN Allah berfirman: “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia” (Taurat, Kitab Kejadian 2:18). Artinya pria tidak lebih berharga dari wanita atau sebaliknya, tetapi keduanya sama berharga di hadapan Allah.
Isa Al-Masih adalah pria bukan berarti Bapa diskriminasi, tetapi itu otoritas Bapa. Perlu kami sampaikan bahwa Isa Al-Masih disebut “Anak Allah”, bukan berarti hanya anak pria yang dapat disebut anak Allah. Firman Allah menyatakan, “Tetapi semua orang yang menerima-Nya [Isa Al-Masih] diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya [Isa Al-Masih];” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:12).
Dalam ayat di atas mengatakan “semua orang” bukan hanya pria, tapi juga wanita yang menerima dan percaya Isa Al-Masih diangkat menjadi anak-anak Allah.
Nah, rindukah saudara Wiwiek diangkat menjadi anak Allah?
Bagaimana dengan pertanyaan pada artikel di atas:
1. Setujukah anda dengan kriteria dalam memilih jodoh yang diuraikan di atas, mengapa?
2. Bagaimanakah pernikahan yang memuliakan Allah?
3. Apakah yang mungkin akan terjadi jikalau Mukmin atau Kristen salah memilih jodoh?
~
Daniar dan Salma
~
Benar juga ya pendapat saudara.
~
Saudara Sarianto,
Pertanyaannya, maukah saudara Sarianto menerima dan percaya kepada Isa Al-Masih sebagai Juruselamat secara pribadi?
Sebagai anak, Saudara masuk dalam keluarga Allah dan diangkat menjadi anak seutuhnya. Allah tidak akan pernah membatalkan status dan hak waris orang percaya.
Rindukah saudara Sarianto menjadi ahli waris sorgawi? Baca http://tinyurl.com/6ntpehg untuk menolong saudara.
Dan lagi, bagaimana dengan topik dan pertanyaan kami pada artikel di atas:
1. Setujukah anda dengan kriteria dalam memilih jodoh yang diuraikan di atas, mengapa?
2. Bagaimanakah pernikahan yang memuliakan Allah?
3. Apakah yang mungkin akan terjadi jikalau Mukmin atau Kristen salah memilih jodoh?
~
Daniar dan Salma
~
Jawaban tidak memuaskan. Allah Bapa tidak adil dengan mengangkat pria sebagai anaknya. Kalau Allah Bapa adil, harusnya Dia mengangkat 2 anak sekaligus pria dan wanita.
~
Saudara Wiwiek,
Apakah Allah dapat saudara katakan tidak adil karena telah menjadikan Muhammad nabi (menurut kepercayaan orang Islam) tapi tidak menjadikan wanita nabi? Tidak bukan.
Saudara Wiwiek, jangan kuatir Allah Maha adil. Allah rindu mengangkat pria dan wanita sebagai anak-anak-Nya. Bagaimana dengan saudara Wiwiek apakah bersedia diangkat menjadi anak-anak Allah?
“Tetapi semua orang yang menerima-Nya [Isa Al-Masih] diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya [Isa Al-Masih];” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:12).
Kembali pada topik di atas. Setujukah saudara Wiwiek dengan kriteria dalam memilih jodoh yang diuraikan di atas, mengapa?
~
Daniar
*****
1. Saya setuju dengan prinsip memilih jodoh yang ada di dalam Alkitab karena saya percaya rancangan Allah dalam hal memilih jodoh adalah rancangan yang damai sejahtera.
2. Pernikahan yang mengikat janji untuk bersatu di hadapan Tuhan dan menjadikan Yesus Kristus sebagai kepala dalam rumah tangga.
3. Jika salah dalam memilih jodoh maka saya rasa akan terjadi perpecahan di dalam rumah tangga karena terjadi perbedaan prinsip atau visi misi antar suami dan istri.
~
Saudara Hanna,
Terima kasih atas jawaban yang sudah diberikan.
Ya, rancangan Allah adalah rancangan damai sejahtera. “Demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan penuh bahagia” (Kitab, Nabi Yeremia 29:11).
Demikian pernikahan Kristen adalah dari Allah, oleh Allah dan untuk Allah. Sehingga para wanita dan pria Kristen harus memperhatikan petunjuk Allah dalam memilih jodoh.
~
Daniar
~
Kenapa orang Islam mencari pasangan harus yang subur? Kasihan dong orang yang tidak subur.
~
Saudara Maria,
Menurut Islam hikmah pernikahan adalah untuk meneruskan keturunan dan memperbanyak jumlah kaum Muslimin. Orang Islam juga berpendapat, bahwa istri yang mandul harus mendukung suaminya berpoligami. Atau bila tidak mendukung maka bercerai.
Saudara Maria benar, kasihan orang yang tidak subur. Artinya tidak dapat menikah. Bila menikahpun akan dipoligami. Benarkah Allah membuat diskriminasi seperti itu? Tidak.
Allah menciptakan pernikahan untuk menjadikan penolong yang sepadan.
“Tuhan Allah berfirman: “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia” (Taurat, Kitab Kejadian 2:18).
Allah menyatukan seorang pria dan seorang wanita dalam pernikahan. Dimana keduanya akan menghadapi realita dan problema rumah tangga bersama. Jadi, bila dalam pernikahannya dikaruniai anak atau tidak tetap bersyukur. Sehingga melalui keluarga yang ada nama Allah dipermuliakan.
~
Daniar
~
Nabi Isa belum sempurna mengajarkan ajaran. Apalagi tentang jodoh. Karena nabi Isa tidak kawin. Tapi ada gosip dari kalangan gereja bahwa nabi Isa ada hubungan dengan wanita bernama Magdalena. Bagaimana cerita Injil dalam perjanjian baru ya?
~
Saudara Boim,
Perlu Saudara ketahui, kedatangan Isa Al-Masih bukan untuk menikah. Tetapi membawa keselamatan bagi umat manusia. Dengan “memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Besar Matius 20:28).
Bagaimana dengan Saudara Boim, rindukah saudara mendapat keselamatan?
Isa Al-Masih ada hubungan dengan Magdalena? Gosip ini bukanlah hal yang baru kami dengar. Tidak sedikit umat Islam menggunakan statement tersebut untuk menyerang orang Kristen bila bicara tentang pernikahan dan poligami.
Tetapi hingga saat ini dari semua pemberitaan tersebut tidak ada yang dapat membuktikan kebenarannya.
~
Daniar
~
Bisakah anda memberikan pencerahan gosip tersebut, bagaimana itu bisa terjadi, dari kitab apa dalam perjanjian baru.
~
Saudara Boim,
Namanya saja gosip, tentu tidak ada dalam Kitab. Itu hanya statement yang dipakai untuk menyerang orang Kristen bila bicara tentang pernikahan dan poligami.
Alkitab mencantumkan ibu dan ayah angkat Isa Al-Masih. Bila Isa Al-Masih menikah, Alkitab sudah pasti akan memberitahukan kita. Alkitab tidak menyebutkan fakta bahwa Isa memiliki istri karena memang Isa Al-Masih tidak menikah.
Sekali lagi kami sampaikan, firman Allah dengan jelas menyatakan Isa Al-Masih datang ke dunia “untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Besar Matius 20:28).
Itulah kabar baik yang seharusnya Saudara Boim sambut, karena kita manusia berdosa tidak mungkin dapat masuk sorga. Tetapi syukur Isa Al-Masih telah menjadi tebusan kita sehingga kita tidak dihukum dan dapat masuk sorga.
~
Daniar
~
To Staf Isa dan Islam,
Sekali lagi kami sampaikan, firman Allah dengan jelas menyatakan Isa Al-Masih datang ke dunia “untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Besar Matius 20:28).
Jadi, menurut keterangan di Kitab Yohanes maka misi Yesus gagal, secara medis Yesus tidak mati di tiang salib.
~
Saudaraku, kami senang dan berterima kasih atas kunjungan dan komentar saudara.
Bila saudara ingin menanggapi silakan memberikan tanggapan yang singkat dan jelas. Saran kami sebelum memberi komentar bacalah peraturan yang tertulis di bawah artikel di atas. Bila ada komentar yang tidak berhubungan dengan topik di atas, saudara dapat kirim ke
Saudara dapat melanjutkan membahas tanggapan saudara di sini http://tinyurl.com/kb8c9vp
~
Daniar
~
Anda mengatakan Allah itu tidak adil dengan menciptakan Muhammad sebagai pria, sama dengan Sang Bapa yang tidak adil karena menciptakan anak-Nya sebagai seorang pria.
~
Saudara Wiwiek,
Baca kembali komentar kami di atas. Itu pertanyaan buat saudara Wiwiek. Justru kami tidak mempermasalahkan kehendak dan otoritas Allah, karena Allah Maha Adil.
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
1. Setujukah anda dengan kriteria dalam memilih jodoh yang diuraikan di atas, mengapa?
2. Bagaimanakah pernikahan yang memuliakan Allah?
3. Apakah yang mungkin akan terjadi jikalau Mukmin atau Kristen salah memilih jodoh?
~
Daniar
~
To: Wiwiek,
Jadi menurut anda adilkah Allah jika menciptakan Anak-Nya sebagai seorang wanita? Di dalam Alkitab sudah jelas Allah akan mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal untuk menebus manusia yang berdosa.
~
Saudara Kristan dan Saudara XucinXgaronX,
Maaf komentar saudara kami hapus. Bila ingin mendiskusikan tentang kematian Isa Al-Masih silakan beralih ke situs kami ini http://www.isadanalquran.com
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
1. Setujukah anda dengan kriteria dalam memilih jodoh yang diuraikan di atas, mengapa
2. Bagaimanakah pernikahan yang memuliakan Allah
3. Apakah yang mungkin akan terjadi jikalau Mukmin atau Kristen salah memilih jodoh?
Terima kasih atas perhatiannya.
~
Daniar
~
1. Setuju. Alasannya jelas
2. Sakinah, mawadah, warahmah
3. Hanya Allah SWT maha tahu yang salah dalam memilih jodoh. Wanita yang baik untuk laki-laki yang baik.
Pertanyaan saya:
Bagaimana pandangan anda jika seorang pria Nasrani menikahi wanita Muslim dengan cara Islam. Secara langsung pengantin pria mualaf. Tapi setelah beberapa hari menikah si pria ini kembali ke agamanya, dia murtad. Tapi hubungan pernikahan mereka baik dan sekarang telah memiliki anak. Dan bagaimana menurut staff?
~
Saudara Usop,
Terima kasih atas jawaban dan pertanyaan saudara. Sebelum kami menjawab pertanyaan saudara, kami akan menanggapi terlebih dulu jawaban saudara.
Pertanyaan kami, apakah orang miskin tidak dapat menikah dengan orang kaya? Apakah orang yang jahat tidak dapat menikah dengan yang baik? Bukankan setiap orang punya kesempatan untuk menjadi lebih baik dan bertobat?
Lagi, bagaimana seorang pria (atau sebaliknya) mengetahui bahwa pasangannya subur? Bagaimana dengan pria yang tidak subur?
~
Daniar
~
To Daniar,
1.Dapat.
2.Dapat, menurutku bila ingin mendapatkan jodoh yang baik, maka perbaiki diri. Hidup sesuai dengan ajaran-Nya. Agar jadi pria/wanita yang baik. Baik atau tidaknya itu urusan kita kepada Allah. Tetapi jika kita mendapat pasangan yang tidak baik maka sangat mungkin itu adalah ujian dari Allah swt.
3.Anda sangat jeli ya, hehe. Jujur, saya tidak tahu. Apa Daniar subur atau tidak, saya juga tidak tahu.
Tambahan untuk pertanyaan saya.
1. Daniar menginginkan pernikahan dengan suami/istri yang baik/jahat?
2. Tidak asing lagi sudah ada di berita TV, bagaimana pandangan Daniar tentang pernikahan sesama jenis yang banyak terjadi di Barat/Eropa yang dilaksanakan dalam Gereja?
~
Saudara Usop,
Terima kasih atas jawaban saudara Usop.
Kami juga sependapat dengan jawaban saudara Usop no. 1&2. Tapi bukankah pendapat saudara bertentangan dengan kriteria memilih jodoh menurut kitab saudara Usop? Yang sederajat/status sosial sama. Kriteria ketiga adalah subur. Artinya saudara Usop tidak dapat memenuhi kriteria itu. Dan bukankah itu adalah diskriminasi?
Saudara Usop, tentu saja saya menginginkan pernikahan dengan suami yang baik. Puji Tuhan, saya diberi suami yang baik dan pernikahan kami sudah dikaruniai anak.
Mengenai pernikahan sejenis, Kitab Allah dengan jelas menyatakan itu adalah dosa (Baca Taurat, Kitab Kejadian 19:1-13; Taurat, Kitab Imamat 18:22; Injil, Surat Roma 1:26-27; Injil, Surat 1 Korintus 6:9).
Menurut Firman Allah, pengampunan Allah tersedia bagi mereka, dan dosa-dosa yang lainnya. Allah juga menjanjikan kekuatan untuk menang terhadap dosa, kepada setiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus untuk keselamatan mereka.
“Tetapi kamu telah memberi dirimu disucikan, kamu telah dikuduskan, kamu telah dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita” (Injil, Surat 1 Korintus 6:11).
~
Daniar
~
1. Daniar, Anda belum menjawab ceritaku di atas.
2. Mana yang bertentangan?
3. Jika pernikahan sesama jenis dilarang, mengapa di gereja diperbolehkan, Bagaimana pandangan Daniar. Dan pernikahan beda agama, bagaimana dalam agama Daniar?
Alhamdulillah mendapatkan orang baik.
~
Saudara Usop,
1. Menurut saya dengan cara apapun pernikahan tersebut tidak berkenan di hadapan Allah. Karena Firman Allah mengatakan: “Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?” (Injil, Surat 2 Korintus 6:14).
Memang dapat saja membuat keadaan dilihat baik. Tapi siapakah yang tahu kedalaman hati mereka, persoalan mereka. Dan permasalahannya bagaimana ia dapat membangun kedekatan rohani dalam pernikahan mereka bila berbeda keyakinan? Bagaimana Tuhan dapat dimuliakan dalam pernikahannya?
2.Yang baik untuk yang baik dan sebaliknya. Kriteria kedua menekankan yang memiliki persamaan derajat/status sosial, bukan?
3. Benar, pernikahan sejenis tidak berkenan dihadapan Allah. Sehingga saya pribadi tidak setuju hal itu. Bila terjadi / diijinkan oleh lembaga tertentu berarti ia telah melanggar ketetapan Allah, bukan?
~
Daniar
~
Daniar
1.Ya tidak ada yang tahu hanya Allah yang maha mengetahui, tapi sampai sekarang mereka menjalani keyakinan masing-masing. Saya sudah ceritakan, dia mualaf karena menikah lalu murtad lagi kembali ke agamanya. Seperti salah 1 artis pertama mualaf, lalu tidak diakui ia pernah mualaf, setelah kembali ke agamanya ia baru mengakui pernah mualaf. Apa ada ajaran seperti itu?
2. Adakah orang yang menginginkan suami/istrinya seorang penjahat?
3. Ini gereja yang mengijinkan, mengapa para pendeta mengijinkan kalau itu melanggar ketetapan Allah? Kenapa tidak dicegah? Mengapa dibiarkan saja?
4. Apa anda bisa membuat artikel tentang pernikahan lesbi/gay yang terjadi di Gereja yang melanggar ketetapan Allah
~
Saudara Usop,
1. Jelas tidak ada ajaran seperti itu. Prinsip pernikahan menurut Allah adalah merupakan pasangan yang seimbang. Artinya seiman.
2. Tentu saja tidak ada. Namun bukankah tidak menutup kemungkinan seorang yang jahat mendambakan seorang suami/istri yang baik.
3. Saudara Usop, tentunya saudara juga pernah menemui/mendengar “orang Islam” melanggar/tidak sesuai dengan ajaran Islam, bukan? Ambil contoh Ahmadiyah. Kami yakin usaha pencegahan pasti sudah dilakukan di sana. Kembali pada individu, setiap orang berhak menerima bahkan menolak kebenaran, bukan? Untuk itulah melalui forum ini kami dengan setia akan memberitakan kebenaran dari Allah.
4. Terimakasih untuk masukannya, ide yang bagus.
~
Daniar
~
Daniar,
1. Untuk yang ini, Islam pun demikian.
2. Seorang yang jahat, apakah dia tidak memiliki sisi baik? Di mata anda si T seorang yang jahat, tapi di mata Tuhan si T ini belum tentu demikian.
3. Jangan samakan Islam dengan Ahmadiyah bu, bukankah Pastur atau Pendeta pemuka agama?
4. Sama-sama bu, dan saya tunggu lagi artikelnya.
Wassalam.
~
Saudara Usop,
Kamipun sependapat dengan saudara. Karena Allah melihat jauh ke dalam hati. Kitab I Nabi Besar Samuel 16:7 berkata: “Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati”.
Nah, itulah yang ingin kami tanyakan. Apakah penjelasan saudara Usop no.2 sesuai dengan kriteria dalam memilih jodoh dalam Qs 24:26?
Saudara Usop, kami kira ini bukan masalah Pastur atau pemuka agama. Tetapi ajaran yang melenceng. Secara umum, umat Islam menilai ajaran Ahmadiyah melenceng dari ajaran Islam, bukan? Demikian hal itupun juga dapat terjadi dalam Kekristenan. Ada yang mengaku “Kristen” namun ajarannya melenceng dari firman Allah.
~
Daniar
~
Seksi dalam berpakaian. Baju tanpa lengan, terlihat belahan dada, terlihat puser, rok mini, bisa diajak kumpul kebo, dan mau diajak bergantian pasangan seks. Dan ini biasanya yang ada di negara non Muslim.
~
Saudara Gindal,
Indonesia mayoritas penduduknya beragama Islam. Tapi, tidak sedikit orang Islam di Indonesia yang tidak mengerti bahkan tidak menjalankan ajaran Islam dengan baik, bukan? Orang-orang seperti ini biasa dikenal dengan nama Islam KTP.
Demikian juga dengan orang Kristen di negara non Islam. Jelas tidak semua mereka mengerti dengan baik ajaran Isa Al-Masih. Juga tidak sedikit di antara mereka hanya Kristen KTP.
Seseorang yang benar-benar telah menerima keselamatan dari Isa Al-Masih, akan hidup sesuai kebenaran dari ajaran Isa Al-Masih. Orang-orang seperti ini akan mengerti, bahwa berpakaian buka-bukaan adalah tidak pantas dan kumpul kebo, berganti-ganti pasangan adalah hal yang dilarang. Dan tentu mereka tidak akan melakukannya.
“Karena itu setiap orang yang tetap berada di dalam Dia [Isa Al-Masih], tidak berbuat dosa lagi; setiap orang yang tetap berbuat dosa, tidak melihat dan tidak mengenal Dia” (Injil, Surat 1 Yohanes 3:6).
Sedangkan mereka yang melakukan hal itu, adalah orang-orang yang tidak mengerti ajaran Isa Al-Masih, dan belum menerima keselamatan dari Isa Al-Masih.
~
Daniar
~
Daniar,
Pada dasarnya manusia berdosa atau tidak? Orang jahat atau kafirpun jika bertobat dan diberi hidayah akan kembali ke jalan Allah. Ayat ini diturunkan untuk menunjukkan kesucian ‘Aisyah RA. Baca asbabun nuzulnya.
Ayat tersebut bukanlah merupakan janji Allah kepada manusia yang baik akan ditakdirkan dengan pasangan yang baik. Sebaliknya ayat tersebut merupakan peringatan agar umat Islam memilih manusia yang baik untuk dijadikan pasangan hidup. Oleh karena itu nabi bersabda tentang anjuran memilih pasangan yaitu lazimnya dengan 4 pertimbangan. Dan terserah yang mana saja, namun yang agamanya baik tentu sangat dianjurkan.
~
Salam Sdr. Usop,
Kami menyampaikan terimakasih untuk pamaran yang saudara berikan.
Benar sekali bahwa manusia pada hakekatnya adalah berdosa. Sebab tidak ada seorang pun yang benar, seorang pun tidak (Injil, Surat Roma 3:10). Tentu Allah pun memberikan kebebasan dalam memberkan pasangan kepada umat-Nya, tetapi apakah haruslah sesuai dengan iman seseorang.
Misalkan dalam ajaran Isa Al-Masih, dalam memilih seorang jodoh haruslah mereka yang benar-benar sudah sejalan dalam iman, Mengutamakan atau menjadikan Isa Al-Masih sebagai kepala dalam kehidupan rumah tangga mereka kelak. Oleh sebab itu perlu pasangan yang seimbang.
Sebab, dalam ajaran Isa Al-Masih pernikahan adalah sesuatu yang kudus dan suci yang tidak dapat diulang lagi seumur hidup.
~
Salma
*****
Setuju dengan tujuan Kristiani dan setuju juga secara Islam.
1. Seiman itu sebuah keharusan.
2. Sebanding, hal ini dapat membuat kita menjadi pribadi yang baik. Siapa yang mau mendapatkan jodoh yang buruk? Tidak ada. Hal ini dapat memotivasi kita agar menjadi baik untuk mendapat jodoh yang baik. Perkara miskin dan kaya, dalam Islam percaya pernikahan adalah baik dan dapat memberikan rezeki yang lebih pula karena mencari rezeki bersama & rezeki anak.
3. Cara mengetahui pasangan subur? 😀 Bagaimana yang tidak subur? Kita percaya bahwa setiap manusia punya jodoh masing-masing. Jika memang tidak diberikan, kita percaya seburuk-buruknya keadaan jika itu karena Allah itu adalah yang terbaik. Sekian dan terima kasih.
*****
Saudara Kris,
Terima kasih atas jawaban-jawaban saudara di atas.
Saudara tertawa menjawab bagaimana cara mengetahui pasangan subur? Mengapa saudara?
Dalam hadist dikatakan nikahilah wanita yang subur. Dari sinilah timbul pertanyaan tersebut.
Kami sependapat dengan Sdr. Kris, bila Allah memang menghendaki kita menikah, Ia sudah menyediakan pasangan kita. Dan Dia akan memberikannya bagi kita tepat pada waktunya. Seperti firman Allah mengatakan, “Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya” (Kitab Pengkotbah 3:11).
~
Daniar
~
Setelah Yesus dijadikan tebusan, kalian bisa masuk surga. Jadi tidak ada perhitungan lagi kesalahan dan dosa yang kalian perbuat. Sungguh harapan yang tidak mungkin terjadi. Tuhan akan tetap meminta pertanggungjawaban kalian atas dosa-dosa yang kalian lakukan.
~
Benar, Sdr. Uciha. Allah itu Maha Suci dan tidak menolerir dosa dalam bentuk apapun. Maka, setiap manusia yang menolak hukuman dosanya ditanggung oleh Yesus Sang Penebus, selamanya pula dosanya tetap diperhitungkan Allah meski dengan segala air mata dan amal ibadahnya ia berusaha sekeras-kerasnya.
Sebaliknya, inilah yang menjadi keuntungan para pengikut sejati Yesus.Mereka yang telah menerima pengurbanan-Nya, Allah tidak lagi memperhitungkan dosa masa lalunya. Selanjutnya, Roh Kudus Allah akan menuntunnya hidup kudus sesuai kehendak Allah. Bila mereka terpeleset dosa, dengan menyadari dan menyesali dosanya, Allah telah menyediakan pengampunan melalui darah Yesus yang telah dicurahkan-Nya sekali untuk selamanya: “Jika kita mengaku dosa kita [pengikut Yesus], maka Ia [Yesus] adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan” (Injil, Surat 1 Yohanes 1:19). Indah, bukan? Karunia ini hanya bisa kita alami dalam karya Yesus.
Tidakkah Anda pun ingin mengalaminya?
~
Yuli