Kami sering mendapat email dari pengunjung, yang bertanya tentang “Pernikahan Beda Agama.” Maka pada kesempatan ini kami ingin mengulas hal tersebut serta dampaknya. Sehingga bagi Anda yang ingin menikah, dapat mempertimbangkannya.
Pernikahan Beda Agama Menurut Islam
Islam memberi peraturan berbeda bagi pria dan wanita perihal menikah dengan yang tidak seiman. Wanita Muslim haram hukumnya menikahi pria non-Muslim. Al-Quran mengatakan, “Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun Dia menarik hatimu, mereka mengajak ke neraka” (Qs 2:221).
Bagi wanita Muslim, menikahi budak pria Muslim jauh lebih baik, daripada pria non-Muslim. Sebab menikahi pria non-Muslim sama dengan berzinah.
Namun pria Muslim dapat mengambil wanita non-Muslim sebagai isterinya. Al-Quran menuliskan, “. . . orang-orang yang diberi Al Kitab itu halal bagimu . . .” (Qs 5:5).
Hukum Islam: Wanita Kristen Halal Bagi Pria Muslim
Para Ulama Islam percaya agama Islam, Nasrani, dan Yahudi merupakan agama samawi. Sehingga mereka berpendapat, selain menikahi wanita Muslim, pria Muslim boleh menikahi wanita Kristen. Tapi wanita dari agama lain seperti Hindu, Budha, dll haram baginya.
Mengapa pria Muslim boleh menikahi non-Muslim? Alasanya, karena pria dianggap sebagai pemimpin rumah tangga. Dia berkuasa penuh atas isterinya.
Nabi Islam sendiri mempunyai beberapa isteri non-Islam. Bahkan isteri pertamanya Siti Khadijah, bukan seorang beragama Islam ketika mereka menikah. Di samping itu, beberapa sahabatnya juga menikahi wanita Kristen. Seperti Utsman bin Affan dan Talhah bin Ubaidillah menikahi wanita Nasrani. Sedangkan Hudzaifah menikahi wanita Yahudi.
Pernikahan Beda Agama Menurut Kristen
Menikah dengan orang yang tidak seiman, Kitab Suci Allah mengatakan dengan jelas, “Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?” (Injil, Surat 2 Korintus 6:14).
Kekristenan mengajarkan bahwa pernikahan merupakan salah satu cara untuk melakukan ibadah yang sejati kepada Tuhan. Maka, tujuan pernikahan hanya satu, yaitu memuliakan hati Tuhan. Jika pasangan tersebut berbeda iman, dapatkah mereka bekerja-sama untuk memuliakan Tuhan?
Dampak Menikah dengan Pasangan Tidak Seiman
Secara umum kita dapat melihat beberapa dampak yang terjadi akibat pernikahan tidak seiman. Pertama, hubungan yang tidak harmonis antara orang tua dan anak. Menantu dan mertua. Terlebih jika orangtua/mertua seorang yang taat beragama. Tentu bukan hal mudah baginya menerima bahwa anaknya menikahi orang yang tidak seiman dengannya.
Kedua, berkurangnya kualitas ibadah. Mempunyai pasangan yang tidak seiman membuat Anda harus lebih berkompromi dengan pasangan. Hal ini berkaitan dengan pola ibadah yang berbeda. Ketiga, anak-anak hasil pernikahan. Kerap kali anak-anak yang lahir dalam keluarga beda iman akan bingung. Apakah mengikuti iman ibu atau ayahnya.
Selain Allah tidak berkenan, pernikahan beda iman juga menimbulkan efek negatif. Bukan hanya bagi pasangan, tetapi juga anggota keluarga.
Isa Al-Masih Mengatasi Masalah Anda!
Apakah saat ini Anda sedang menjalin hubungan dengan orang yang tidak seiman dan berpikir untuk menikahinya? Atau, apakah Anda mempunyai pasangan, isteri/suami, yang tidak seiman?
Bila Anda berada dalam keadaan tersebut, dan Anda bingung harus bagaimana. Penuhilah undangan Isa Al-Masih berikut ini, “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu” (Injil, Rasul Besar Matius 11:28).
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut saudara, mengapa agama Islam memberi hukum yang berbeda bagi pria dan wanita dalam hal menikah dengan orang yang tidak seiman?
- Mengapa Muhammad dan Isa Al-Masih mempunyai ajaran yang berbeda soal pernikahan beda agama?
- Setujukah saudara bahwa pernikahan beda iman akan menimbulkan dampak negatif bagi anggota keluarga? Sebutkan alasan saudara!
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini.
Apabila Anda memiliki keinginan untuk didoakan, silakan mengisi permohonan doa dengan cara klik link ini.
Muhammad Ansor Gultom mengatakan
~
Memangnya Isa Al-Masih mencontohkan menikah min? Jika menikah, siapa istrinya? Apa agama istrinya? Sebaliknya, jika tidak menikah, lantas Kristen mencontoh siapa tentang pernikahan? Saya berani katakan bahwa pernikahan Kristen itu tidak sah, fiktif dan zina besar karena Isa Al-Masih (pembawa ajaran Kristen) tidak pernah mencontohkan menikah.
Saran saya jangan ambil topik pernikahan min, karena tidak ada yang sempurna dari pada Islam. Mudah-mudahan hidayah datang kepadamu. Dan menuhankan Allah tanpa ada sebutan tuhan lainnya.
Staff Isa Islam dan Kaum Wanita mengatakan
~
Saudara Muhammad Ansor Gultom,
Isa Al-Masih selama Dia hidup di dunia tidak pernah menikah. Namun, walaupun Isa Al-Masih tidak pernah menikah, tetapi Dia memberikan satu pengajaran yang indah tentang sebuah pernikahan.
“Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging” (Injil, Rasul Besar Matius 19:5).
Bagaimana menurut pandangan saudara tentang pernikahan beda agama?
~
Daniar
AL mengatakan
~
Mungkin tidak di Indonesia bisa nikah beda agama?
Staff Isa Islam dan Kaum Wanita mengatakan
~
Permasalahannya bukan di mana bisa menikah beda agama. Tetapi berkenankah Allah dengan pernikahan itu dan dampak dari pernikahan beda agama tersebut.
Firman Allah dengan jelas menyatakan bahwa “Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?” (Injil, Surat 2 Korintus 6:14).
~
Daniar
joko. S mengatakan
~
Saudara Daniar,
Matius 19:5 tidak menjelaskan tentang nikah beda agama. Tuhan Yesus tidak mengajarkan apa-apa, apalagi masalah pernikahan beda agama, dasar tujuan menikah dan hukum perkawinan, perceraian, warisan. Mungkin Tuhan Yesus lupa atau belum mengajarkan sudah keburu disalib?
Semoga hidayah Iman dan Islam serta rahmat Allah segera terlimpah ke semuanya. Aamiin
Staff Isa Islam dan Kaum Wanita mengatakan
~
Saudara Joko S,
Mengenai pernikahan, firman Allah dalam Kitab Suci Allah mengatakan dengan jelas: “Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?” (Injil, Surat 2 Korintus 6:14).
~
Daniar
joko.S mengatakan
~
Saudaraku,
Itulah Alkitab tidak bisa memberikan solusi atas pernikahan beda agama, sehingga masing-masing pimpinan umat / gereja menafsirkan menurut pikirannya sendiri-sendiri. Dulu di Indonesia boleh nikah beda agama (catatan sipil), tapi sekarang nikah harus agama yang sama, soal setelah nikah mau jalankan ibadah/agama masing-masing itu tanggung jawab pribadi kepada Tuhan nya. Tujuan pernikahan dalam Islam adalah ibadah dan sunatullah bukan hanya cinta dunia / manusia dan suami /istri harus tahu /sadar akan kewajiban masing-masing dalam kehidupan beragama Islam.
Staff Isa Islam dan Kaum Wanita mengatakan
~
Saudara Joko S,
Kami berharap saudara sudah membaca paparan artikel di atas. Bukankah dalam artikel di atas sudah dituliskan dengan jelas solusinya. Berikut kami kutip kembali:
“Apakah saat ini Anda sedang menjalin hubungan dengan orang yang tidak seiman dan berpikir untuk menikahinya? Atau, apakah Anda mempunyai pasangan, isteri/suami, yang tidak seiman?
“Bila Anda berada dalam keadaan tersebut, dan Anda bingung harus bagaimana. Penuhilah undangan Isa Al-Masih berikut ini, “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu” (Injil, Rasul Besar Matius 11:28).”
Kiranya saudara mendapat pemahaman baru.
~
Daniar
joko. S mengatakan
~
Saudara Daniar,
2 Korintus 6:14 itu Firman Allah atau Firman Yesus atau Perkataan Paulus kepada jemaat di Korintus? Pasangan / partner /teman akrab apa istri/suami, Alkitab terjemahan tidak jelas dan tegas.
Potongan Al-Quran: Budak lebih baik engkau nikahi dari pada orang tidak beriman. Laki-laki beriman boleh menikahi wanita tidak beriman (supaya nanti beriman). Laki-laki baik untuk perempuan baik dan sebaliknya, masih banyak. Al-Quran sangat terang dan jelas menerangkan hal ini apalagi Hadist Rosulullah. Umat Muslim tidak perlu mikirkan makna nya, karena pakai bahasa dan rasa manusia.
Staff Isa Islam dan Kaum Wanita mengatakan
~
Saudara Joko S,
Perlu saudara ketahui bahwa seluruh isi Alkitab adalah Firman Allah. Lebih jelasnya silakan baca penjelasannya di link ini https://bit.ly/2RCyyuH
Pasangan termasuk partner, dan hubungan paling dekat yaitu pernikahan (suami/istri). Sekali lagi, Isa Al-Masih memberikan solusi bila saat ini ada yang menjalin hubungan dengan orang yang tidak seiman dan berpikir untuk menikahinya. Atau mempunyai pasangan, isteri/suami, yang tidak seiman? Maka penuhilah undangan Isa Al-Masih berikut ini, “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu” (Injil, Rasul Besar Matius 11:28).
~
Daniar
Vian mengatakan
~
Bukankah Katholik memberi dispensasi boleh menikah dengan non-Katholik asalkan anaknya kelak menjadi Katholik juga?
Staff Isa Islam dan Kaum Wanita mengatakan
~
Saudara Vian,
Alkitab menyatakan bahwa Allah melarang perceraian. Ada banyak resiko jika menikah dengan yang berbeda keyakinan sebab tujuan poernikahan Kristen adalah pernikahan yang monogami dan seumur hidup.
Pernikahan beda agama akan menimbulkan konflik, bukan saja konflik antar pasangan tetapi juga konflik dua keluarga. Jika pasangan suami istri tidak dapat mengatasinya, banyak sekali yang mengambil jalan perpisahan.
Dalam ajaran Kristen tidak pernah diperbolehkan menikah dengan beda agama apapun alasannya.
~
Noni
assa mengatakan
~
Pertanyaan:
1.Karena perempuan dan laki jelas berbeda dari segi fisik dan mental dan secara umum laki-laki lah yang memimpin rumah tangga (ingat secara umum/kebanyakan, saya tidak mengatakan semuanya karena tidak punya waktu untuk mensurvei semua rumah tangga orang)
2. Karena Islam adalah satu satunya agama yang liberal atau membenarkan agama lain tapi yang dibenarkan adalah memakan daging sembelih dan menikahi wanita mereka
3. Ya mungkin akan memberi dampak buruk ke anak mereka tetapi artinya pasangan itu sangat toleransi antar agama. Tidak sedikit pernikahan beda agama malah membawa kebahagiaan antara pasangan kebanyakan, di Benua Eropa jika anda mau mensurveinya.
Staff Isa Islam dan Kaum Wanita mengatakan
~
Saudara Assa,
Pernikahan menyatukan dua pribadi yang berbeda. Laki-laki dan wanita berbeda sehingga ada resiko timbul konflik dalam pernikahan. Apalagi jika berbeda keyakinan. Hal ini akan menimbulkan resiko konflik yang lebih besar tentunya. Jika konflik tidak dapat diselesaikan akan berdampak buruk bagi pasangan dan juga anak-anak.
Karena itulah lebih baik jangan menikah dengan yang berbeda keyakinan. Sebab tidak semua pasangan dapat melewati konflik-konflik yang akan muncul karena perbedaan keyakinan.
~
Noni
joko. S mengatakan
~
Saudara Noni,
Dalam Kristen dan Pangikut Isa tidak memperbolehkan nikah beda agama. Siapa yang tidak memperbolehkan?Paulus, Yesus, Tuhan Bapa, Tuhan Anak, Tuhan Roh Kudus atau Pendeta /Pastor/Gereja ? Juga perceraian juga poligami, siapa yang melarang?
Allah Islam demikian kasih sayangnya memberikan solusi kepada makhluk ciptaannya dalam menjalankan hidup, ibadah dan amalnya. Enakan? Yuuuk murtad yuuk!
Islam itu mudah. Allah tidak memberikan beban yang makluknya tidak sanggup memikul nya. Ar-Rohiim.
Wallahu A’lam.
Staff Isa Islam dan Kaum Wanita mengatakan
~
Saudara Joko S,
Dasar pernikahan Kristen adalah monogami. Artinya satu suami untuk satu istri. Sebab inilah yang Allah tetapkan sejak Allah menciptakan Adam dan Hawa. Allah pun menentang perceraian seperti yang diajarkan Isa Al-Masih.
Isa Al-Masih mengajarkan, “Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia” (Injil, Rasul Besar Matius 19:5-6).
Faktanya kita bisa melihat sendiri dampak buruk dari pernikahan beda agama, perceraian dan poligami. Ada banyak yang menjadi korban dalam perceraian dan poligami. Pernikahan beda agama pun jika tidak bisa mengatasi konflik yang ada bisa berujung perceraian. Inilah yang tidak dikehendaki Allah.
~
Noni
Apsin mengatakan
~
Saya salah seorang yang menikah beda agama. Bagi saya, agama mengajarkan kasih sayang, bukan menggagalkannya. Awalnya, istri saya tidak mau menikah dengan saya karena alasan beda agama. Saya katakan, “Jika kau tidak mau menikah dengan saya, jangan bilang karena kita beda agama, tetapi karena kau belum 100% mencintai saya.” Supaya pernikahan kami legal, salah satu dari kami pura-pura ganti agama. Namun kami sudah berkomitmen, itu hanyalah masalah administrasi karena negara ini belum mengatur pernikahan beda agama. Sampai sekarang (20 tahun) kami baik-baik saja menjalankan ajaran agama masing-masing dan anak-anak kami bebaskan untuk memilih apa yang dia yakini. Keluarga kami awalnya…….
Spacenya kurang
Staff Isa Islam dan Kaum Wanita mengatakan
~
Saudara Apsin,
Terimakasih saudara telah membagikan pengalaman saudara. Kami sangat bersyukur jika saudara dapat menjalani pernikahan beda agama dalam waktu yang cukup lama. Tentu saja dalam menjalaninya ada banyak tantangan yang dihadapi, tetapi saudara dan istri berhasil menghadapinya.
Namun berapa banyak pernikahan beda agama laInnya yang mempu bertahan seperti saudara?Sebab tidak mudah menjalani pernikahan beda agama. Sebab pernikahan bukan hanya karena emosi sesaat atau ajang coba-coba, bila tidak cocok bisa berpisah. Isa Al-Masih mengajarkan pernikahan adalah ikatan seumur hidup.
~
Noni
Yosi mengatakan
~
Bagaimana solusinya kalau punya pasangan beda agama, akan tetapi salah satu pihak keluarga nya tidak merestui dan kedua pihak pasangan itu saling mencintai satu sama lain. Pasangan itu ingin dia berpindah agama yang di anut si pasangan itu. Pertanyaannya apakah saya tinggalkan? Apakah lanjutkan, hubungan saya jalankan?
Staff Isa Islam dan Kaum Wanita mengatakan
~
Saudara Yosi,
Kita telah melihat di lingkungan kita bagaimana dampak dari pernikahan beda agama. Saudara pun sudah membaca artikel bagaimana pandangan pernikahan beda agama menurut Islam dan Kristen.
Pernikahan beda agama sebaiknya tidak dilakukan. Sebab pernikahan dengan agama yang sama saja sulit, apalagi beda keyakinan. Ini akan berdampak bukan hanya kedua pasangan tetapi juga anak-anak kelak. Namun semua keputusan ada di tangan saudara. Alangkah baiknya dipikirkan baik-baik sebelum saudara melangkah.
~
Noni
Ozzy mengatakan
~
Saya Islam dan wanita yang saya cintai adalah Kristen. Bahkan dia seorang pelayanan di gereja. Kami saling mencintai dan saling takut kehilangan. Untuk artikel yang sudah saya baca di atas saya cukup lega membacanya karena saya masih diperbolehkan untuk menikahi dia. Tapi bagaimana dengan dia? Dia tidak mau meninggalkan agamanya dan saya pun tidak pernah sedikitpun menyuruh atau punya pikiran mengajak dia pindah ke agamaku.
Apakah kami masih bisa dipersatukan lewat pernikahan? Bagaimana? Apakah boleh bagi wanita Kristen menikahi lelaki yang non Kristen? Dari keterangan di atas saya belum terlalu paham tentang Isa yang memberi kemudahan apakah bisa diartikan boleh?
Staff Isa Islam dan Kaum Wanita mengatakan
~
Ozzy,
Saya dapat mengerti dan memahami situasi Anda saat ini. Anda begitu mencintai kekasih Anda. Demikian juga sebaliknya. Tetapi yang menjadi persoalan adalah perbedaan agama. Artikel di atas telah menjelaskan konsekuensi pernikahan beda agama. Jika kekasih Anda tidak ingin meninggalkan agamanya, itu disebabkan bahwa ia terpaut pada Isa Al-Masih. Sebab Isa Al-Masih yang dapat menolong sebuah hubungan untuk lebih baik ke depannya, bahkan untuk akhirat. Bukankah Anda dan kekasih Anda pun menginginkan kehidupan kekal di akhirat? Jika Anda ingin mengenal Isa Al-Masih lebih lanjut, saya menyarankan Anda untuk menghubungi nomor WA berikut: 0812-8100-0718
~
Solihin
Alfian Eka mengatakan
~
Saudara Daniar,
Tolong jelaskan lebih lanjut menggunakan bahasa yang dapat dimengerti oleh agama lain tentang “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu” (Injil, Rasul Besar Matius 11:28).
Staff Isa Islam dan Kaum Wanita mengatakan
~
Alfian,
Saya senang Anda tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai firman Isa Al-Masih tersebut. Sebenarnya saya ingin bertanya lebih lanjut mengenai keingintahuan Anda mengenai firman Isa Al-Masih tersebut. Bolehkah saya bertanya sebelum menjawab pertanyaan Anda? Mengapa Anda meminta kami untuk menjelaskan firman Isa Al-Masih tersebut lebih lanjut? Dapatkah Anda menyampaikan kepada saya?
~
Solihin
Mei mengatakan
~
Untuk yang tanya bisakah menikah beda agama di Indonesia, jawabannya bisa. Di beberapa daerah malah dimudahkan. Misalnya di Salatiga, Jogja dan Bali. Saya juga mengalami hubungan beda agama dengan pacar saya. Jadi, banyak mencari literatur akhir-akhir ini.
Yesus Kristus memang tidak menikah, tapi itu bukan berarti Dia adalah pribadi yang tidak pro pernikahan. Mujizat pertama yang dilakukan-Nya adalah saat perniksahan di Kana. Saya pribadi berpikir bahwa agama apapun yang kita anut pasti mengajarkan kebaikan dan masalah manusia dengan Tuhannya adalah hak asasi seseorang.
Staff Isa Islam dan Kaum Wanita mengatakan
~
Mei,
Tepat sekali yang disampaikan oleh Anda bahwa Isa Al-Masih pro terhadap pernikahan. Walaupun demikian amat dianjurkan untuk menikah dengan satu keyakinan. Mengapa? Di dalam pernikahan akan diperhadapkan dengan persoalan-persoalan hidup dan pemecahan persoalan didasarkan pada keyakinan. Ini akan memengaruhi suami dan istri. Namun, setiap orang berhak menentukan jalan hidupnya. Berharap Anda membuat keputusan yang bijak untuk kehidupan masa depan Anda. Terima kasih.
~
Solihin
Muhammad Reza mengatakan
~
Menurut saya mengapa Allah dalam Qur’an mengharamkan dengan tegas wanita Muslim menikah dengan non Muslim karena wanita lebih cenderung mengikuti suaminya sebagai pemimpin keluarga sedang Allah Maha Pencemburu, sedang untuk pria Muslim kenapa di sisi lain Allah membolehkan karena barangkali ada hikmah yang diselipkan di situ untuk membawa wanita non Muslim kepangkuan Allah, dan inipun Allah mewanti dengan sangat kepada si pria untuk mengutamakan yang seiman dan jika memang tujuannya mulia semata untuk menyayangi sepenuhnya si wanita membimbing mencukupi kebutuhan lahir batin sepanjang itu urusan dunia dan untuk menghindari fitnah zina maka dibolehkan dengan catatan si pria punya bekal iman yang kokoh agar tidak terbawa iman si wanita.
Staff Isa Islam dan Kaum Wanita mengatakan
~
Muhammad,
Menarik sekali pernyataan saudara di atas. Pernyataan tersebut menunjukkan adanya ketakutan bila wanita Islam menikah beda agama karena dapat mengikuti kepercayaan suaminya. Sedangkan bagi pria Islam diizinkan untuk menikah beda agama agar bisa membawa wanita nonIslam memeluk Islam. Bukankah ini tebang pilih atau ketakutan Islam? Mengapa Anda dan Islam takut bila ada wanita Islam yang menikah beda agama dengan nonMuslim? Tentu ini menjadi pertanyaan besar. Dapatkah Anda menjelaskan hal ini?
Menikah beda agama akan memberikan dampak besar kepada anak-anak. Sebab anak akan mengalami kesulitan karena ayah dan ibunya tidak sepakat dalam hal yang fundamental. Bila dalam hal fundamental tidak sepakat, maka ini berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak-anak. Apakah Anda mau membiarkan anak-anak dalam kebimbangan dan kebingungan?
~
Solihin
Nani mengatakan
~
Bagaimana mengambil keputusan apa yang harus kami lakukann ketika berbeda agama. Aku agama Islam dan pacar saya agama Kristen. Di sisi lain kami kami saling sayang dan cinta dan insyaallah tahun depan mau menikah. Dan kami tidak mau pisah.
Dan pacar aku ini tahu kalau aku Islam. Kenapa ya dia gak mau bicara agama dia? Apa karena cinta dan sayang semenjak dia melihat aku. Memang benar dia cinta dan sayang sampai dia ke rumah dengan kegigihannya untuk memperkenalkan diri kepada orang tua saya.
Intinya apa yang harus dilakukan dan keputusan saya?
Staff Isa Islam dan Kaum Wanita mengatakan
~
Saudara Nani,
Saat kita mengambil keputusan yang berhubungan dengan pernikahan ini berkaitan dengan apa yang akan kita jalani seumur hidup. Perasaan cinta dan sayang yang saudara rasakan juga pacar saudara adalah hal yang manusiawi sebab perasaan itu adalah anugerah Tuhan.
Namun menikah dengan pasangan seiman tidaklah mudah, apalagi dengan yang tidak seiman. Saudara akan menjalani pernikahan yang sulit, sebab akan berhadapan dengan keyakinan yang berbeda juga akan menghadapi tantangan dari dua keluarga besar.
Yakinlah Tuhan telah memberikan pasangan hidup yang terbaik yang sesuai dengan kehendak-Nya bukan kehendak kita. Apa yang kita pilih bisa salah, namun kehendak Tuhan tidak pernah salah. Allah selalu memiliki rancangan yang terbaik untuk hidup kita. Keselamatan yang Yesus berikan bagi saudara lebih berharga dari apapun juga.
~
Noni