Anda ingin hidup sebagai Muslimah yang sholehah. Inilah kerinduan hampir semua wanita Muslim di Indonesia, bukan?
Sebagai seorang Muslimah tentu Anda utamakan kewajiban isteri menurut syariah. Dengan mengikuti panduan ajaran agama, Anda mengharapkan hubungan yang baik dan kasih mesra dengan suami.
Inilah teka-teki yang setiap Muslimah sholehah hadapi: Apakah tunduk pada Syariah Agama membangun atau menghalangi kasih mesra antara suami dan isteri?
Perasaan Mendalam pada Hati Nurani Seorang Isteri
Jauh di lubuk hati setiap isteri, menginginkan kasih suami yang absolut. Bila suami melirik dan bercumbu dengan wanita lain, hatinya akan terluka. Jika suami berjinah, hatinya luka lebih dalam. Bila suami berpoligami, lebih lagi perasaannya terluka.
Bila suami memperlakukannya dengan kasar atau memukul, isteri akan terluka jiwanya dan pasti menangis dalam hatinya.
Bila suami memaksa berhubungan seks walau isteri tidak siap secara emosi, isteri akan merasa suami tidak menghargai dan tidak mengasihinya.
Suami yang baik yang mengasihi isteri akan mengerti hal-hal di atas dan menjauhkan diri dari tiga tindakan yang menghalangi kasih sayangnya.
Dalam syariah agama, ada tiga hal yang bisa menjadi penghalang kasih mesra:
Penghalang Kasih Mesra Pertama – Poligami
Ada tekanan agar isteri bisa menyenangkan suami atau menerima resiko suami mencari isteri baru.
Menurut syariah agama suami boleh beristeri lebih dari satu. “. . . kawinilah wanita-wanita yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. . . . atau budak-budak yang kamu miliki” (Qs. 4:3).
Poligami menjadi makin popular di Indonesia sekarang ini. Menurut syariah, isteri wajib membiarkan suami berpoligami. Namun isteri, saya kira semua setuju, sulit menghasilkan kasih mesra dengan suami bila suami menambah isteri kedua, bukan? Poligami melenyapkan harapan kasih mesra antara suami-isteri.
Penghalang Kasih Mesra Kedua – Memukul Isteri
Komnas Perempuan melakukan survei kepada 2.285 responden (April-Mei 2020). Hasilnya menyatakan bahwa KDRT menjadi kasus kekerasan yang paling banyak terjadi saat Pandemi Covid-19.
Lebih lagi ajaran agama mengijinkan suami mendisiplin isteri dengan memukul. “Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya [melawan, keras kepala, tidak tunduk], maka nasihatilah mereka . . . dan pukullah mereka” (Qs 4:34).
Isteri wajib menerima pukulan suami. Karena suami mengikuti syariah agama, bukan?
Apakah pukulan dari suami membangun atau menghalangi pembentukan kasih mesra?
Penghalang Kasih Mesra Ketiga – Wajib Mengikuti Keinginan Suami
Pernahkah Anda mendengar dalil yang mengajarkan bahwa isteri tidak boleh menolak keinginan suami?
“Jika seorang suami memanggil isterinya ke tempat tidurnya dan dia menolak . . . maka para malaikat akan mengutuknya sampai pagi” (Sahih al-Bukhari 2658, buku 52, Hadith 22).
Bagaimana jikalau isteri secara emosi tidak siap melayani keinginan suami. Bagaimana kalau isteri merasa capai atau sakit? Bagaimana kalau suami baru memukul dia? Apakah bisa menolak?
Apakah tuntutan-tuntutan suami dalam situasi-situasi ini akan membangun kasih mesra? Namun isteri, karena syariah agama, mau tidak mau, harus tunduk dan melayani keinginan suami.
Gambaran Kasih Mesra Antara Suami-Isteri dalam Injil
Syariah agama Injil Allah adalah pondasi perkembangan kasih mesra antara suami isteri. Inilah ajaran Injil: “Perlakukanlah isteri seperti Anda ingin diperlakukan; Perlakukan suami seperti Anda ingin diperlakukan” (Injil, Rasul Besar Matius 7:12, parafrasa).
Suami tidak mau isteri memukul dia. Juga suami tidak mau isteri memaksa selalu melayani keinginannya. Apalagi suami tidak mau isteri punya hubungan dengan pria lain.
Demikian suami yang sungguh mengasihi isteri tidak akan memukul isteri, tidak akan memaksa isteri melayani keinginannya, dan pasti tidak akan berpoligami!
Jadi, “Hukum Kasih” yang menjadi panduan untuk hidup berkeluarga. Ayat suci lagi, “Suami mengasihi isteri dan isteri menghargai suami” (Injil, Surat Efesus 5:33)
Syariah Injil, yaitu kasih-mengasihi, adalah pondasi untuk membina kasih mesra antara suami-isteri.
Menurut syariah Allah dalam Injil, suami maupun isteri wajib menuruti syariah Isa Al-Masih. Dengan demikian keduanya akan menikmati kasih mesra satu sama lain.
Kasih dalam Keluarga Cerminan Kasih Allah
Isa jelas menyatakan bahwa kasih tulus dalam keluarga adalah cerminan kasih Allah pada manusia.
Bagaimana maksudnya? Isa, Kalimat Allah, mengorbankan diri-Nya untuk Anda. Mengapa? Karena Ia ingin Anda menjadi pengikut-Nya. Ia ingin menjalin hubungan dengan Anda.
Apabila Anda menerima keselamatan kekal yang Isa tawarkan, Anda akan menikmati keselamatan-Nya dan makin mengasihi Dia. Ingat, “Kita mengasihi Allah, sebab Allah sudah terlebih dahulu mengasihi kita” (Injil, Surat 1 Yohanes 4:19).
[Staf Isa Islam Dan Kaum Wanita – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa Islam Dan Kaum Wanita.]
Lihat artikel ini dalam bentuk video
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut Anda, apakah paling menghalangi kasih mesra antara suami istri
- Jelaskanlah perasaan Anda mengenai berbagai peraturan agama yang bisa membuat istri tertekan?
- Menurut hemat Anda, apa yang dapat suami dan istri perbuat untuk memperkembangkan kasih mesra dalam pernikahannya?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini dua link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Cara Suami Islam dan Nasrani Memperlakukan Istri: Kasihilah Istrimu!
- Satu Kata Yang Menyimpulkan Semua Sifat Allah, Tahukah Anda?
- Bolehkah Suami Muslim Memukul Istri?
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS ke: 0812-8100-0718