Setiap wanita ingin memiliki suami mapan, baik, dan mengasihi keluarganya. Suami dengan kriteria ini dapat menciptakan pernikahan yang harmonis. Saat ini, apakah Anda memiliki pernikahan yang harmonis?
Pernikahan yang tidak harmonis bisa saja berakhir pada perceraian. Sayangnya, rumah tangga yang berdasarkan ajaran agama yang kuat pun belum tentu harmonis. Mengapa demikian?
Mari kita lihat bagaimana kriteria suami ideal menurut agama Islam dan Nasrani agar kehidupan pernikahan Anda menjadi indah dan tenang.
Al-Quran dan Suami Ideal Menurut Islam
Kriteria pertama suami ideal adalah bertakwa kepada Allah. “Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan memberikan baginya jalan keluar (dalam semua masalah yang dihadapinya), dan memberinya rezki dari arah yang tidak disangka-sangkanya” (Qs 65:2-3).
Suami yang bertakwa kepada Allah akan mendapat rezeki serta kebijaksanaan dari Allah. Dengan demikian, ia akan dapat memenuhi kebutuhan rumah-tangganya sebagai kepada keluargan. Karena “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum perempuan” (Qs 4:34).
Memang, ketaqwaan suami kepada Allah akan menciptakan rumah tangga yang harmonis. Namun, Al-Quran juga memberi “kesempatan” bagi suami, yang bisa membuat rumah tangga tidak harmonis. Bagaimana mungkin?
Suami Ideal Menjadi Tidak Ideal
Al-Quran menyebutkan bahwa suami boleh melakukan poligami. “. . . maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat . . .” (Qs 4:3). Kenyataannya, jarang rumah tangga yang mempraktikkan poligami berjalan harmonis.
Masalah pasti datang sewaktu-waktu. Baik isteri maupun suami pasti akan melakukan kesalahan.
Dalam hal ini, agama Islam mengajarkan bahwa suami dapat memukul isterinya, bahkan memisahkan tempat tidurnya. “Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasihatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka” (Qs 4:34).
Gambaran suami seperti ini sangatlah menakutkan karena isteri akan selalu was-was agar suami tidak murka.
Lalu, apa bedanya dengan ajaran Kitab Suci Injil?
Pandangan Injil Tentang Suami Ideal
Hukum Pertama dan Kedua dalam Kitab Suci Injil adalah mengasihi Allah dan sesama. Hukum ini juga berlaku bagi suami dan isteri.
Seorang suami harus mengasihi isterinya bahkan mau mengorbankan dirinya untuk dia. “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus [Isa Al-Masih] telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya” (Injil, Surat Efesus 5:25).
Secara praktis, seorang suami “harus mengasihi isterinya seperti tubuhnya sendiri” (Injil, Surat Efesus 5:28). Tentu sangat melegakan mengetahui bahwa suami kita akan memperlakukan kita sama seperti dirinya sendiri, bukan?
Pertanyaanya, adakah suami sempurna seperti itu?
Isa Al-Masih Dapat Membentuk Suami yang Ideal
Jelas bahwa tidak ada suami yang sempurna. Setiap suami pasti akan melakukan kesalahan walau sudah berusaha keras. Untuk hal itu, Isa Al-Masih dapat menolong para suami dengan dua cara.
Cara pertama: Meneladani Isa Al-Masih.
Walau tidak pernah menikah, namun Isa Al-Masih dapat menjadi teladan sempurna bagi para suami. Isa tidak pernah berdosa (Qs 19:19) dan selalu mengasihi serta menghormati wanita. Isa Al-Masih bahkan mengorbankan diri agar dosa kita diampuni dan kita dapat hidup selama-lamanya di surga.
Cara kedua: Mendapatkan hati baru
Ketika mengimani Isa Al-Masih, Ia akan menyucikan hati kita dan memberi hati baru yang bersih dari dosa. Dengan hati yang baru itu, suami dapat mengasihi isterinya bahkan mengorbankan keinginannya sendiri demi pasangan kita.
Seorang pria dapat memenuhi kriteria suami ideal tersebut hanya jika ia mengenal Isa. Jika Anda ingin memiliki pernikahan yang indah, percayalah kepada Isa Al-Masih dan ikutlah teladan-Nya!
[Staf Isa Islam Dan Kaum Wanita – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa Islam Dan Kaum Wanita.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Selain hal-hal yang sudah dijelaskan di atas, kriteria lain apakah yang wajib dimiliki oleh seorang suami ideal?
- Setujukah saudara bila suami yang berpoligami tidak dapat disebut sebagai suami ideal? Mengapa?
- Mengapa Isa Al-Masih dapat menjadi contoh suami ideal meskipun Ia tidak pernah menikah?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Dipukul Suami Menyakiti Hati, Bukan Fisik
- Poligami Berpotensi Membuat Pria Muslim Tidak Setia?
- Apakah Dampak Pernikahan Hubungan Suami Istri Tidak Harmonis?
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS ke: 0812-8100-0718
~
Wah artikel ini bisa membuat wanita Muslim pilih pria Kristen dong untuk jadi pacar dan suami.
~
Saudara Alena,
Terimakasih atas tanggapannya. Kami berharap melalui artikel di atas, setiap wanita memilih teman hidupnya yang seturut dengan kehendak Tuhan. Sebab pernikahan yang kudus itu hanya dapat membuahkan kedamaian dan kebahagiaan apabila mereka yang ada di dalam rumah tangga tersebut sudah menemukan kebenaran di dalam Isa Al-Masih. Bagaimana dengan saudara, apakah saudara tertarik untuk memperoleh rumah tangga yang bahagia? Percayalah kepada Isa Al-Masih dan saudara akan menerima kebahagiaan yang sejati.
~
Noni