Usia pernikahan saya sudah memasuki tahun keenam. Selama itu pula saya melihat kasih sayang yang tulus dari suami saya. Tidak pernah sedikitpun terlintas ada keraguan bahwa saya dikasihi suami?
Apakah Saya Sungguh Dikasihi Suami?
Pernakah Anda mendengar seorang isteri meragukan cinta suaminya?
Sangat lumrah ketika isteri mempertanyakan, apakah pria yang telah menikahinya selama bertahun-tahun, masih mencintainya. Terlebih bila suami tidak pernah menyatakannya. Baik lewat perbuatan maupun perkataan.
Lingkungan dan Faktor Pendukung
Lingkungan adalah salah satu faktor pendukung dimana isteri mempertanyakan cinta suami. Terlebih ketika suami diperkenankan untuk memukul isterinya “Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka”(Qs 4:34).
Atau suami berhak berpoligami, “Maka kawinilah oleh mu perempuan yang baik bagi kamu, kedua, ketiga atau keempat orang”(Qs 4:3). Ketika suami tega memukul isteri atau berpoligami, wajar bukan bila isteri bertanya “apakah saya dikasihi suami? Jika ada kejadian tersebut tentu jawabanya jelas, suami tidak mengasihi Istri dengan tulus.
Mengasihi Isteri, Bukan Berlaku Kasar
Idealnya suami harus menghormati isteri sebagai kaum yang lebih lemah. Karena mereka telah dipersatukan dalam lembaga perkawinan. “Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri. Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya” (Injil, Surat Efesus 5:28-29).
Dalam satu saat Isa Al-Masih berkata kepada pengikut-Nya, “Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Injil, Rasul Markus 12:31). Isa mengajarkan agar kita dapat mengasihi sesama. Yaitu mereka yang ada di sekitar kita yaitu sesama manusia.
Namun, sebelum mengasihi sesama yang di luar rumah tentu terlebih dahulu mengasihi orang terdekat, yaitu isteri. Bagaimana mungkin Anda dapat mengasihi tetangga bila mengasihi isteri saja tidak bisa?
Isa Al-Masih, Teladan Dalam Mengasihi
Ketika seseorang masih terikat dosa, maka dia akan sulit mengasihi isterinya.
Namun, orang yang dilepaskan dari ikatan dosa, mengasihi sesama akan menjadi mudah. “Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih” (Injil, Surat Kolose 1:13).
Isa Al-Masih menyatakan kasih Allah kepada kita dengan mengorbankan diri-Nya bagi kita. Suami yang menerima Isa sebagai Juruselamat, akan belajar mengorbankan dirinya bagi isterinya. Ia tidak akan menambah isteri lain atau memukul isterinya. Ia akan belajar mengasihi pasanganya sebagaimana yang diajarkan Isa Al-Masih dalam Injil.
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap komentar yang diberikan hanya menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
1. Menurut saudara, bagaimana isteri dapat yakin bahwa suaminya mencintai dia?
2. Menurut firman Allah, bagaimana suami dapat meyakinkan isteri akan cintanya
3. Mengapa sebagian suami merasa memenuhi kebutuhan jasmani isteri sudah cukup untuk membuktikan bahwa suami menyayangi isterinya?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen atau Islam, maaf bila terpaksa kami hapus. Komentar/pertanyaan di luar topik artikel, dapat dikirim lewat email ke staf kami di:.
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Para Isteri Bertanya: Apakah Saya dikasihi Suami?”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718.
Apabila Anda memiliki keinginan untuk didoakan, silakan mengisi permohonan doa dengan cara klik link ini.