• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Islam Dan Kaum Wanita

Isa Islam Dan Kaum Wanita

  • Allah Mengasihi Saya?
  • Saya Berhak Masuk Surga?
  • Mengapa Kesepian dalam Pernikahan?
  • Topik Lain
  • Hubungi Kami

Poligami Berpotensi Membuat Pria Muslim Tidak Setia?

29 April 2014 oleh Web Administrator 48 Komentar

pria-berambut-pirang-merangkul-seorang-wanita-sambil-memegang-tangan-wanita-lain-tanda-tidak-setia

Sore itu, tetangga saya datang dan bercerita bahwa suaminya akan menikah lagi. Saya dapat melihat betapa hancur hatinya. Untuk menggugat cerai, bukan perkara mudah baginya. Karena suaminya akan mengambil anak-anak mereka. Ikhlas adalah kata yang tepat untuk membesarkan hati ibu ini.  Pantaskah jika saya bertanya, apakah poligami berpotensi membuat pria muslim tidak setia?

Pria Muslim Dibenarkah Berpoligami

“ Saya tidak dapat melarang suami berpoligami, karena agama kami memperbolehkannya” kata teman saya itu. Dia berkata benar! Sebab salah satu ayat Al-Quran mengatakan, “Maka kawinilah wanita-wanita yang kamu senangi: dua, tiga atau empat” (Qs 4:3).

Apakah Allah dalam Al-Quran tidak mempertimbangkan dampak poligami? Mungkinkah seorang wanita mau berbagi suami dengan wanita lain? Setidaknya inilah yang terlintas dalam benak saya ketika mendengar kisah teman saya itu.

Satu Wanita Untuk Satu Pria

Pernikahan adalah sebuah ide yang Allah ciptakan untuk satu pria dan satu wanita. “Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging” (Kitab Taurat, Kejadian 2:24 ). Agar dapat menjadi satu daging, diperlukan satu pria dan satu wanita. Bukan satu pria dan beberapa wanita.

Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya” (Injil, Surat Yakobus 1:8). Itulah sebabnya, Allah tidak memberikan satu pria dengan banyak wanita.

Tentu tidak semua dari pria Muslim berniat untuk menduakan istrinya, bahkan menghadirkan wanita lain menjadi anggota baru dalam keluarganya. Tetapi adanya “persetujuan” Allah dalam Al-Quran untuk berpoligami, tidak menutup kemungkinan, pria Muslim tidak setia, memiliki niat menikahi wanita lain, bukan?

Belajar Setia

Baik suami ataupun istri tentu mengharapkan sebuah kesetiaan dari masing-masing pasangan mereka. Ini tidak mudah, Sebab Injil, Rasul Lukas 16:10 pun berkata “Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.”

Bagaimana seorang pria akan setia dalam perkara besar, sementara dalam menjaga hati untuk setia pada komitmen pernikahan pun ia tidak mampu melakukannya?

Belajar dari Isa Al-Masih

Allah adalah Pribadi yang setia. Karena Dia setia, tentu Ia mengharapkan manusia mewarisi sifat kesetiaan-Nya. Sekalipun dalam prakteknya, itu tidak mudah. Oleh sebab itu, sulitkah bagi pria Muslim untuk menjaga hati dan hanya fokus pada pernikahannya, tanpa harus berpikir menikahi wanita lain?

Kisah teman saya tersebut, menggambarkan bahwa tidak semua wanita Muslim siap untuk dipoligami. Tentu ada dampak yang akan terjadi bagi pernikahan sebelumnya. Bukankah dengan adanya ayat dalam Qs 4:3 sepertinya mendorong pria Muslim tidak setia dalam pernikahannya?

Sebagai Pribadi yang setia, Allah membuktikan kesetiaan-Nya melalui kedatangan Isa Al-Masih ke dunia.  Dia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang terhilang “Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang” (Injil, Rasul Lukas 19:10). Kita perlu meneladani Isa Al-Masih dalam kesetiaan. Oleh sebab itu, janganlah enggan untuk meminta pertolongan pada-Nya agar pria Muslim mampu menjaga komitmen pernikahannya.

Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Menurut pandangan saudara, apakah berpoligami dapat disebut sebagai bentuk kesetiaan terhadap pasangan? Berikan alasan saudara!
  2. Apakah keuntungannya jika pria Muslim hanya menikahi satu wanita saja?
  3. Mengapa Allah pada mulanya hanya menciptakan satu pria dan satu wanita untuk menjadi pasangan, bukan dua atau tiga wanita?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami merasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Poligami Berpotensi Membuat Pria Muslim Tidak Setia?”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS ke: 0812-8100-0718

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Pernikahan, Poligami

Subscribe
Beritahulah

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa Islam dan Kaum Wanita

48 Komentar
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
gindal tjoeroep
29 April 2014 12:18 pm

~
Yang tidak setia kebanyakan orang yang berada di negara yang banyak berpenduduk non Muslim. Coba lihat di youtube berjuta orang melakukan seks bebas dari kekek, nenek, anak-anak. Berganti pasangan, satu wanita empat sampai lima pria melakukan hubungan seks.

Balas
staff
30 April 2014 9:15 am
Balasan ke  gindal tjoeroep

~
Saudara Gindal,

Bagaimana menurut saudara Gindal dengan poligami. Ketika seorang suami akan menambah jumlah istrinya hingga empat dapatkah ia disebut suami setia?

Adalah jelas dan sudah berulang kali kami menjelaskan bahwa seks bebas adalah dosa dihadapan Allah. “Tetapi percabulan dan rupa-rupa kecemaran atau keserakahan disebut saja pun jangan diantara kamu,” (Injil, Surat Efesus 5:2).
~
Daniar

Balas
sugar
29 April 2014 3:36 pm

~
Saudara Gindal,

Kepercayaan di dunia ini banyak sekali bukan hanya Muslim dan Kristen. Tapi banyak juga yang tidak punya kepercayaan sama sekali alias atheis. Mungkin ada benarnya yang saudara katakan dan jujur saya menyetujui fakta tersebut. Tapi bisakah saudara lihat ada sedikit kesamaan dengan apa yang kitab suci anda tuliskan dengan tidak setia terhadap pasangannya? Sedangkan dalam Alkitab tidak pernah dianjurkan untuk berbuat demikian.

Balas
staff
8 Juli 2014 4:01 am
Balasan ke  sugar

~
Salam Sdr. Sugar,

Kami menyampaikan terimakasih untuk pemapran saudara.

Kami berharap apa yang saudara paparkan dapat dijadikan sebuah pemikiran bagi para pengunjung situs ini. Serta memberi ruang untuk berpikir dan bertanya bukankah persetujuan poligami, dapat membuat banyak pria Muslim akhirnya tidak setia terhadap pasangannya?
~
Salma

Balas
aira quinsha
30 April 2014 2:25 pm

~
Jangan memotong ayat Al-Quran hanya untuk memperolok. Ayat dalam Al-Quran, diperbolehkan menikah lebih dari 1 wanita, jika dia mampu berbuat adil. Dan bukan merupakan anjuran untuk beristri lebih dari 1. Poligami diperbolehkan juga untuk menghindari zinah atau perselingkuhan, daripada berbuat zinah.

Balas
staff
5 Mei 2014 5:04 am
Balasan ke  aira quinsha

~
Saudara Aira Quinsha,

Kami tidak bertujuan untuk memperolok. Seperti yang saudara Aira jelaskan di atas, bahwa kitab saudara Aira memperbolehkan poligami asal adil. Ketika kami menulis tentang itu maka kami mengutip ayat dengan tujuan apa yang kami tulis ada dasarnya.

Saudara Aira, bila bukan anjuran berpoligami mengapa diperbolehkan? Mengapa Allah tidak mengatakan saja seorang pria tidak boleh berpoligami? Jelas tidak ada seorangpun yang dapat berlaku adil. Karena adil adalah bagian dari sifat Allah.

Bila Muhammad dan semua umatnya benar-benar memperhatikan ayat di atas dan menerapkannya, pasti mereka tidak akan berpoligami.

Saudara Aira, ketika seorang suami telah jatuh hati pada wanita lain yang kemudian dijadikan istri kedua hingga keempat. Dapatkah suami disebut setia? Bukankah justru poligami menghalalkan perselingkuhan?
~
Daniar

Balas
usop
5 Mei 2014 12:11 pm

~
Daniar, diperbolehkan? Aira Quinsha sudah menjawabnya.

Jika alasan suami hanya jatuh hati pada wanita lain, maksud niatnya apa?
“jika suami takut tidak akan dapat berlaku adil, maka kawinilah seorang saja”. Jelas?

Perselingkuhan adalah hubungan antara individu baik pria maupun wanita yang sudah menikah ataupun yang belum menikah dengan orang lain yang bukan pasangannya (wikipedia).

Dimana letak halalnya perselingkuhan? Toh jelas itu pasangan sahnya jika memang telah berpoligami.

Taurat, Kitab Ulangan 21:15-16 dan Taurat, Kitab Keluaran 21:10 menjelaskan, beberapa aturan hukum beristri lebih dari satu. Adakah ayat Alkitab memerintahkan seorang pria untuk hanya menikah dengan satu orang wanita?

Balas
staff
6 Mei 2014 7:13 am
Balasan ke  usop

~
Saudara Usop,

Perhatikan kutipan ini: “Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, …” (Qs 4:3).

Wanita yang bagaimana yang dinikahi? “yang kamu senangi” dengan kata lain ia jatuh hati/memiliki hubungan yang pada akhirnya dinikahi.

Saudara Usop, sebelum mendapatkan istri kedua hingga keempat, tentunya seorang suami telah menjalin cinta (ada hubungan) dengan wanita-wanita yang bukan pasangannya, bukan? Apakah namanya itu? Kemudian ditutupi dengan poligami. Dapatkah dosa ditutupi?

Perhatikan juga ayat ini: “Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara isteri-isteri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian…” (Qs 4:129). Artinya jelas tidak ada pria Muslim yang dapat berpoligami bukan?

Penjelasan dari pertanyaan saudara Usop dari ayat-ayat Kitab Taurat tersebut silakan baca di sini: http://tinyurl.com/935f6fg
~
Daniar

Balas
usop
6 Mei 2014 4:49 pm

~
Daniar,

Ibu Daniar ini mengerti apa tidak ya penjelasan saudara Aira Quinsha, koreksi bukan Qs 3:4 tapi Qs 4:3. “Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka” apa ibu tidak memahami kalimat tersebut?

1. Diperbolehkan menikah lebih dari 1 wanita, jika dia mampu berbuat adil.

2. Bukan merupakan anjuran untuk beristri lebih dari satu.

3. Bila tidak dapat berbuat adil maka kawinilah seorang saja.

Saya tidak menyuruh ibu menjelaskannya. Ayat Alkitab menjelaskan, beberapa aturan hukum beristri lebih dari satu. Betul atau salah? Mohon koreksinya. Yang saya tanyakan adakah ayat Alkitab memerintahkan seorang pria untuk hanya menikah dengan satu orang wanita? Jelas?

Balas
staff
9 Mei 2014 8:04 am
Balasan ke  usop

~
Saudara Usop,

Terima kasih untuk koreksinya kami sudah memperbaiki. Bagaimana dengan tanggapan kami di atas.

Diperbolehkan berpoligami, jika mampu berbuat adil. Berikut kami kutip satu ayat, kalau tidak salah berkaitan dengan poligami. Bagaimana menurut saudara Usop? “Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara isteri-isteri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian …” (Qs 4:129). Namun poligami dipraktekkan oleh nabi saudara juga sudah diikuti oleh umatnya. Apakah menurut saudara Usop mereka dapat berlaku adil?

Saudara Usop, ayat-ayat tersebut adalah aturan dalam memperlakukan istri-istri. Tapi ingat aturan itu bukanlah bentuk persetujuan Allah akan poligami. Tetapi dengan adanya aturan tersebut, setidaknya akan melindungi para wanita yang diperalat kaum pria.

Dalam Kitab Allah, Allah tidak menetapkan pernikahan poligami. Pernikahan pertama yang Allah ciptakan adalah monogami. Allah hanya menciptakan satu istri bagi Adam. “Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging” (Taurat, Kitab Kejadian 2:24).
~
Daniar

Balas
Pengamat
6 Mei 2014 6:29 pm

~
Pria itu lambang perlindungan. Wanita itu lambang kesetiaan. Bagaimana anda akan mengajarkan umat Islam tentang pernikahan, padahal Tuhan anda sendiri Yesus tidak menikah.

Balas
staff
9 Mei 2014 8:08 am
Balasan ke  Pengamat

~
Saudara Pengamat,

Sepintas dari ungkapan saudara di atas menunjuk wanita yang perlu setia. Sedangkan pria hanya sebagai pelindung. Benarkah demikian, bila tidak benar silakan memberi penjelasan.

Jadi menurut pandangan saudara, apakah berpoligami dapat disebut sebagai bentuk kesetiaan terhadap pasangan?

Saudara benar, Isa Al-Masih tidak menikah. Ia memberi teladan mengasihi kita begitu besar bahkan Ia mati bagi kita, memungkinkan kita untuk memiliki hubungan dengan Allah.

“Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya” (Injil, Surat Efesus 5:25).

Sehingga para suami dapat mencontoh teladan tersebut, dalam mengasihi istri dan membantu memandu mereka berdua dalam pertumbuhan untuk lebih dekat kepada Allah.
~
Daniar

Balas
Pengamat
6 Mei 2014 6:33 pm

~
Lebih berdosa mana, kesucian dalam poligami, atau berbuat zinah dalam hidup membujang? Sepasang pastor dan biarawati di NTT dihukum mati karena berbuat zinah dan membunuh anak-anak yang dilahirkannya.

Balas
staff
9 Mei 2014 8:10 am
Balasan ke  Pengamat

~
Saudara Pengamat,

Pada artikel di atas kita sedang membahas poligami berpotensi membuat pria Muslim tidak setia bagaimana menurut saudara?

Menurut kami, apapun alasannya, poligami bukan wujud cinta seorang suami terhadap isterinya. Juga, sejak semula Allah menciptakan pernikahan monogami, bukan poligami.

Jadi baik poligami, berzinah, dan membunuh adalah pelanggaran terhadap ketetapan Allah. Ini menunjukkan manusia tidak setia pada Allah.
~
Daniar

Balas
Rabia
9 Mei 2014 9:08 am

~
Seorang Muslim yang memahami agamanya, perintah Allah dan sunnah rasul akan sangat berhati-hati dalam menyikapi poligami. Sedangkan yang menafsirkan ayat Allah dan sunnah rasul dengan semaunya tanpa memahaminya, seperti anda juga (staff), maka akan menggunakannya untuk hasrat pribadinya.

Memang jika tidak ada poligami, pria dijamin bisa setia? Jadi, tidak bijak kalau anda menyalahkan poligami sebagai sebab bagi pria untuk tidak setia.

Sejarah juga mencatat bukan hanya nabi Muhammad yang berpoligami, tapi juga nabi Ibrahim, nabi Sulaiman. Lalu apakah anda juga akan menyalahkan mereka yang notabene adalah nabi anda juga?

Balas
staff
22 Mei 2014 8:10 am
Balasan ke  Rabia

~
Saudara Rabia,

Mengapa Allah mengizinkan pria Muslim berpoligami asal bisa berlaku adil. Padahal Dia tahu bahwa itu mustahil dipenuhi? “Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara isteri-isteri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian…” (Qs 4:129). Bukankah bila Muhammad dan para pria Muslim menerapkan ayat di atas pasti mereka tidak akan berpoligami? Bagaimana menurut saudara Rabia?

Saudara Rabia, akar permasalahannya ada dalam hati manusia. Bila seorang suami puas dengan satu istri dan memegang ketetapan Allah untuk pernikahan monogami pasti dijamin setia. Memang bukan hanya poligami yang membuat pria tidak setia. Tapi poligami juga membuat pria tidak setia, bukan?Sekarang coba renungkan, ketika seorang suami mencintai wanita lain dalam rumah tangganya, dapatkah suami itu dikatakan setia?

Saudara Rabia benar, sejarah mencatat ada nabi yang berpoligami. Tapi ingat, mereka berpoligami sama sekali bukan karena ketetapan Tuhan, tetapi semata-mata karena ketidakpuasan, keinginan mereka sendiri. Misal, Ibrahim karena ketidaksabaran dalam menunggu janji Tuhan.

Tidak satu pun ayat Alkitab, dimana Tuhan melegalkan poligami.
~
Daniar

Balas
usop
9 Mei 2014 4:05 pm

~
Daniar,

1.Ibu, sebelum Al-Quran diturunkan, tidak ada batasan atas poligami. Islam menempatkan batas atas adalah 4 istri. Islam memberikan izin menikah 2-4 wanita, hanya dengan syarat suami dapat berlaku adil dengan para istri-istrinya. Dipertegas kembali pada ayat 129. Jika merasa tidak adil kawinilah 1 wanita saja,jelas?

2.Ibu ini membacanya atau tidak ya, apabila seorang mempunyai dua orang istri, poligami atau bukan? Itukan sangat jelas aturan hukum beristri lebih dari satu dan warisan anak-anaknya. Jika poligami haram mutlak, tentu tidak perlu ada aturan tentang poligami seperti Kitab, Taurat Ulangan 21:15-16.

3.Bukankah itu kisah adam dan hawa, yang saya maksud Adakah ayat Alkitab memerintahkan seorang pria untuk hanya menikah dengan satu orang wanita? Jelas?

Balas
staff
22 Mei 2014 8:14 am
Balasan ke  usop

~
Saudara Usop,

Maaf kami menjadikan satu kolom komentar saudara sehingga terpaksa kami edit.

1. Saudara Usop, syarat yang mustahil dipenuhi. Perhatikan ayat kitab saudara ini: “Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara isteri-isteri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian…” (Qs 4:129). Bukankah bila Muhammad dan para pria Muslim menerapkan ayat di atas pasti tidak akan berpoligami? Bagaimana saudara Usop menjelaskan hal ini?

2&3. Saudara Usop, salah satu ketetapan Allah yang dilanggar manusia adalah hal perkawinan. Ketetapan Allah sejak semula mengenai perkawinan adalah seorang suami hanya berhak atas satu istri. “Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging” (Taurat, Kitab Kejadian 2:24).

Karena keinginan dan tidak puas dengan satu istri maka berpoligami. Akibat dari ketamakan ini, Allah mengontrol poligami dengan memberi aturan yang disampaikan lewat nabi-Nya. Ayat tersebut bukanlah bentuk persetujuan Allah akan poligami. Tetapi dengan adanya aturan tersebut, setidaknya akan melindungi para wanita yang diperalat kaum pria.

Demikian Isa Al-Masih telah datang ke dunia memperbaiki kehidupan sosial yang rusak itu. Dia menekankan satu istri saja seumur hidup! “Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia” (Injil, Rasul Besar Matius 19:6).

Kiranya menjadi pencerahan dan dapat dimengerti saudara Usop.
~
Daniar

Balas
Teguh Murtazam
16 Mei 2014 7:12 pm

~
Ajaran Kristen yang melarang poligami dan perceraian adalah akar masalah sosial sebenarnya. Yang sangat disayangkan tidak disadari oleh kaum Kristen. Larangan poligami adalah gambaran seolah-olah Tuhan Kristen tidak paham dengan manusia terutama pria yang pada hakikatnya cenderung poligami.

Poligami memberikan kepastian hukum pada wanita yang dinikahi dan pembebanan tanggung jawab. Ini merupakan perlindungan pada kaum wanita karena walaupun seorang pria memiliki banyak istri namun dia harus bertanggung jawab pada istri-istrinya.

Namun jika poligami ini dilarang, yang terjadi adalah perzinahan. Dimana jika ini terjadi maka kepastian hukum dan tanggung jawab seorang suami terabaikan. Maka sekali lagi terlihat bahwa Islam ajaran yang Mulia Nabi Muhammad.

Balas
staff
26 Mei 2014 8:32 am
Balasan ke  Teguh Murtazam

~
Saudara Teguh Murtazam,

Terima kasih telah berkunjung dan berkenan memberikan komentar.

Memang keinginan manusia berbeda dengan ketetapan Allah. Contoh Allah memerintahkan pada manusia pertama agar tidak makan “buah pengetahuan baik dan buruk”. Tetapi manusia melanggarnya. Demikian Allah menetapkan pernikahan monogami, dan ketetapan inipun dilanggarnya.

Poligami bukan solusi mengatasi dosa. Setiap orang perlu dilepaskan dan diampuni dari dosa ketamakan. Kepada orang yang bertobat dan beriman kepada Isa, Allah akan memberi hati yang baru, yang penuh dengan Ruh-Nya sehingga orang itu selalu ingin melakukan hal yang menyenangkan Allah.

“Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan” (Injil, Surat I Yohanes 1:9). Ia menawarkan pengampunan, mengatasi kuasa dosa, dan hidup yang kekal.
~
Daniar

Balas
Rabia
24 Mei 2014 3:34 pm

~
To saudara Daniar,

Saya ingin bertanya pada anda: Lebih tinggi mana presentase antara perselingkuhan dengan poligami di dunia ini? Siapa yang lebih banyak melakukan perselingkuhan, Muslimkah? Apakah ketika seorang Katolik menikah dengan ikrar setia lalu dijamin tidak akan selingkuh? Kalau seorang Katolik/Kristen selingkuh lantas apakah anda akan menyalahkan hukum dalam Injil anda atau anda akan menyalahkan individunya? Silakan dijawab pertanyaan saya.

Bagi kami hukum poligami tidaklah salah, yang salah adalah ketika seseorang menjadikannya sebagai pembenaran atas dorongan nafsunya. Intinya jika melakukan poligami tanpa tanggungjawab, maka nantikanlah perhitungan Allah terhadap dirinya.

Balas
staff
3 Juni 2014 5:17 am
Balasan ke  Rabia

~
Saudara Rabia,

Terima kasih atas pertanyaan-pertanyaan saudara, berikut ini tanggapan kami.

Kami kira tidak perlu mempermasalahkan mana yang lebih tinggi presentasenya, dan siapa yang banyak melakukannya. Karena yang pasti baik poligami maupun perselingkuhan tidak berkenan di hadapan Allah.

Saudara Rabia, seseorang yang sungguh beriman kepada Isa Al-Masih ia tahu bahwa selingkuh adalah dosa. Sebagai buah dari imannya maka perbuatannya adalah pasti menghindari hal itu dan Roh Kudus yang tinggal di dalamnya akan memampukan dia untuk tidak melakukan dosa.

Saudara Rabia, adalah jelas bahwa poligami mustahil dapat dilakukan. Mari perhatikan kitab saudara ini: “Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara isteri-isteri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian…” (Qs 4:129). Bagaimana menurut saudara Rabia?
~
Daniar

Balas
fenny
19 Juni 2014 7:03 am

~
Sebuah penelitian menemukan, pria cenderung mencari variasi, meskipun hanya untuk jangka pendek. Bisa dikatakan, naluri hewaninya bekerja karena perilaku ini mirip dengan pola hewan. Simpanse jantan misalnya, akan bosan dengan satu betina bila sudah lama bersama. Dia akan bersemangat lagi jika melihat betina lain, meski nanti kembali ke betina pertama. Pria juga cenderung memilih wanita yang lebih muda, naluri alami yang juga ditemukan pada hewan.

Balas
staff
4 Juli 2014 1:41 am
Balasan ke  fenny

~
Saudara Fenny,

Penemuan dari penelitian tersebut tidak sepenuhnya salah. Firman Allah pun dengan jelas mengatakan bahwa: “Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, …” (Injil, Surat Galatia 5:19).

Tapi ketika seseorang “diselamatkan” di dalam Isa Al-Masih, ia menjadi orang yang baru. Ia diperbaharui secara rohani, dan sekarang orang itu menjadi anak Allah. Roh Allah datang dan tinggal di dalam dia. Dengan demikian, ada kuasa baru untuk mengatasi kuasa dosa. “Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya” (Injil, surat Galatia 5:24).

Sehingga ia mempunyai motifasi baru yaitu hidup berkenan kepada Allah. “Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri …” (Injil, Surat Galatia 5:22-23).
~
Daniar

Balas
usop
6 Agustus 2014 9:50 pm

~
Saya maklumi bu, karena sudah jadi kebiasaan staf IDI.
1. Saya beri rujukan. Setelah ibu membacanya, apa yang ibu pahami tentang adil dalam Qs 4:3 dan Qs 4:129.

2. Taurat, Kitab Kejadian 2:24, turunnya ayat ini apa waktu itu ada wanita selain Hawa?

3. Dalam Injil Matius 19:1-9. Berdasarkan ayat ini, maka suami-istri yang telah menikah menjadi satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Suami dilarang menceraikan istrinya maupun poligami. Perceraian hanya diperbolehkan dengan dua syarat:1) Bila istri melakukan zinah dengan orang lain. 2) Bila suami menikah lagi, karena dengan poligami berarti dia telah melakukan zinah.

Balas
staff
15 Agustus 2014 1:29 am
Balasan ke  usop

~
Saudara Usop,

1.Terima kasih untuk rujukannya. Kami kutip kalimat ini: “Jadi bagi laki-laki yang tidak sanggup mengendalikan sikap karena dorongan perasaan yang pasti tidak bisa adil tersebut, maka dia tidak diperbolehkan untuk poligami”. Bukankah jelas adil dalam Qs 4:129 tidak mungkin dapat dilakukan oleh para pria? Bagaimana menurut saudara Usop?

2.Saudaraku itulah lembaga pernikahan pertama yang diciptakan Allah. Allah tidak memberi dua atau tiga wanita bagi Adam, tapi satu wanita yaitu Hawa.

3.Benar, ayat tersebut menekankan lagi pernikahan monogami. Satu pria dan satu wanita menjadi satu dan tidak dapat dipisahkan.
~
Daniar

Balas
Godlyv
30 April 2015 4:37 am

~
Sebenarnya poligami adalah sex bebas yang dibungkus rapi Al-Quran. Namun hal yang menarik adalah apa yang menjadi dasar nabi Islam Muhammad memiliki 12 isteri dan mengajak umatnya boleh menikahi hingga 4 istri meski Muhammad sendiri lebih banyak? Apakah Allah melebihkannya?

Untuk Sdr. “Gindal Tjoeroep” yang terkasih,
Saya mengajak Saudara membandingkan antara Qs 4:3 dan 1 Korintus 7:1-5 dan Roma 7;1-3. Manakah yang benar menurut saudara?

Untuk Sdr. “Pengamat” yag terkasih,
Saya sangat setuju jika Saudara berkata bahwa “Pria itu lambang perlindungan. Wanita itu lambang kesetiaan”. Jika anda adalah seorang anak yang sangat mencintai ayah dan ibu,anda akan berkata bahwa surga di kaki Ibu. Berarti ibu sangat mencintai ayah dan Anda, bukan? Ibu akan mempertahankan kesetian pada ayah sampai mati, sebab ayah Anda orang yang hebat dan mampu berlaku adil kepada Anda dan ibu. Anda injinkankah bila ayah Anda hendak menambah isteri? Tanyakan pada ibu Anda, apa pendapatnya. Ketika Anda mengatakan “tidak setuju”, Anda telah menghujat Muhammad, nabi Saudara.

Balas
staff
22 Mei 2015 3:55 am
Balasan ke  Godlyv

~
Sdr. Godlyv,

Terimakasih untuk tanggapan Saudara kepada Sdr. Gindal Thoeroep dan Sdr. Pengamat.

Kiranya dapat menjadi bahan perenungan yang baik bagi seluruh pembaca dalam menelaah manakah ajaran Allah sejati.

~
Yuli

Balas
Godlyv
30 April 2015 5:54 am

~
Untuk Sdr. “Usop” yang terkasih,
Mungkin saudara harus membaca ulang dan mencermati Kitab Ulangan 21:15-16 dan Keluaran 21:10. Kedua ayat ini menekankan kata :Jika” dan “apabila”. Kedua kata ini mengandung pengertian bahwa: Jika kedapatan bangsa Israel memiliki isteri dua, ini adalah keinginan manusia sendiri, bukan perintah dari Allah. Sangat jauh berbeda dengan Qs 4:3 “Maka kawinilah wanita-wanita yang kamu senangi: dua, tiga atau empat”. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, kata “senang” mengandung pengertian “bersenang-senang”. Jadi, jika pria Islam tidak merasa senang atau tidak bisa bersenang-senang, maka boleh tambah isteri lagi, dan seterusnya. Mohon Saudara bandingkan Kitab Kejadian 2:14 dan Qs 4:3 mana yang dari Tuhan?

Untuk Sdr. “Rabia” yang terkasih,
Sesungguhnya perselingkuhan dan poligami adalah sama dosanya di hadapan Tuhan. Yang membedakan adalah poligami dianjurkan dalam Qs. 4:3. Muhammad mengatasnamakan Tuhan untuk mengajak umat Islam boleh menikahi lebih dari satu istri. Hal ini tidak lain karena ia sendiri memiliki isteri lebih dari 4. Yang menjadi persoalannya, siapakah yang menghendaki hal itu, Allah Abraham, Ishak, dan Yakub, atau allah lain yang bersemayam dalam gua Hira? Sebab, tidak mungkin Allah sebodoh itu.

Balas
staff
22 Mei 2015 4:15 am
Balasan ke  Godlyv

~
Ya, apa yang Anda kemukakan sangat benar, Sdr. Godlyv. Allah adalah Pribadi yang sempurna, yang konsisten terhadap firman-Nya.Jadi, tidak mungkin firman-firman-Nya saling bertentangan.

Berdasarkan catatan sejarah, Taurat yang berisi firman Allah telah ada ribuan tahun sebelum Al-Quran terbit. Jadi, jika Al-Quran diklaim sebagai firman Allah yang sama dengan Allah di dalam Taurat, maka seharusnya seluruh isi Al-Quran tidak bertentangan dengan Taurat.

Kiranya hal ini menjadi perenungan penting bagi rekan-rekan Muslim.

~
Yuli

Balas
hendry
28 November 2015 5:31 pm

~
Tentag poligami, di sini menurut Islam tidak sama dengan nafsu setan manusia meskipun dia hanya Islam KTP. Poligami itu harus menurut aturan Islam, bukan aturan nafsu dan akal.

Hanya orang yang tidak ada akal yang selalu mempersalahkan aturan Allah. Sudah jelas dunia sebagai tempat ujian. Jadi yang tahan uji saja yang akan ke sorga. Jadilah manusia pilihan sebagai jalan ke sorga-Nya Allah.

Balas
staff
30 November 2015 4:57 am
Balasan ke  hendry

~
Sdr. Hendry,

Benarkah poligami aturan dari Allah? Sejak awal penciptaan manusia, Allah di dalam kitab Taurat hanya menghendaki kesetiaan pernikahan monogami (Taurat, Kitab Kejadian 2:24). Jika kemudian di dalam Al-Quran (setelah 4700 tahun berselang) dituliskan peraturan poligami, tentu ini bukan disabdakan oleh Allah Yang Maha Benar, bukan? Mungkinkah yang Maha Benar tidak konsisten dengan firman-Nya?

Bagi Anda, poligami menurut Islam yang bagaimanakah yang tidak berkaitan dengan nafsu birahi manusia? Jika niatnya menolong seorang gadis/janda, mengapa harus menikahinya? Bukankah cukup dengan menyantuninya? Bukankah poligami malah menyakiti hati anak dan istri pertama? Apakah ini yang dikategorikan menolong?
~
Yuli

Balas
hendry
28 November 2015 5:50 pm

~
Sorga itu suci, neraka kotor. Jadilah hamba yang suci dengan jalan bertobat sebelum ajal menemui kita.

Adakah dalam ajaran Kristen tentang bertobat menurut ajaran Isa? Saya rasa tidak ada karena dosa manusia sudah dipikul oleh Isa sendiri. Sangat keliru jika dosa kita ada yang menanggungnya. Jelas sangat bohong isi Injil sekarang.

Sorga ada tingkatannya, begitu juga neraka. Adakah penjelasan ini dlm injil sekarang? Islam itu bukan orangnya, tapi aturan Allah yang tidak boleh dibantah.

Balas
staff
30 November 2015 5:17 am
Balasan ke  hendry

~
Sdr Hendry,

Di dalam Alkitab dimana Injil adalah bagian dari salah satu kitab di dalamnya, dinyatakan bahwa Isa Al-Masih (Yesus Kristus) memikul hukuman dosa manusia yang:

1) Menyadari dan menyesali keberdosaan dan ketidakberdayaannya melawan dosa (Injil, Surat Roma 3:23). Inilah pertobatan yang sesunguhnya.

2) Meminta pengampunan Allah melalui iman kepada Yesus yang menggantikan hukuman dosanya melalui kematian-Nya di kayu salib serta kebangkitan-Nya atas maut (Injil Yohanes 3:18).

Tanpa ada pertobatan seperti tertulis di atas, tidak mungkin seseorang bisa beriman kepada Yesus. Maka, tidak mungkin pula Yesus mengampuni dosanya karena ia tidak beriman atas karya pengurbanan Yesus bagi dirinya.

Setiap orang yang sungguh beriman kepada pengorbanan Yesus, Roh Kudus Allah memberikan kekuatan kepadanya untuk tidak kembali pada kehidupan dosanya, melainkan dituntun berbuat benar sesuai segala firman Isa Al-Masih.
~
Yuli

Balas
hendry
28 November 2015 6:18 pm

~
Islam tidak pernah membenci Isa karena nabi kami juga. Agama bukan akal tapi lebih ke hati. Bagi Islam, asyhaallak ila ha ilallah muhammaddarulullah itulah kalimat tobat yang harus dipahami. Nah, bagaimana dengan agama lain?

Tentang poligami, istri saya dua orang, keduanya akur. Istri saya yang kedua muallaf (asal Australia). Kami membangun usaha secara bersama-sama. Dia tidak merasa istri kedua, malah dia merasa menikmati keislamannya. Dia banyak cerita tentang pria Kristen yang selalu mengajak seks bebas (ajaran setan). Nikah dalam syariat Islam adalah pertanggungjawaban kepada Allah. Jadi ambillah contoh yang baik, jangan yang jelek dianggap Islam.

Balas
staff
30 November 2015 5:37 am
Balasan ke  hendry

~
Sdr. Hendry,

Tentu Anda tahu betul mengapa kedua istri Anda akur. Bukankah Islam mengajarkan istri harus tunduk pada suami supaya tidak masuk neraka? Nah, istri kedua Anda tentu sangat menikmati perannya sebagai “istri muda” yang diperlakukan bak permaisuri, bukan? Tapi, bagaimana dengan istri pertama Anda? Apakah Anda mempedulikan kepedihannya yang tersembunyi atas nama syariat agama? Anda benar bahwa segala sesuatu harus dipertanggungjawabkan di hadapan Allah yang Maha Penyayang dan Maha Adil. Sudah siapkah Anda?

Isa Al-Masih bersabda: “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:15). Maka jelas Islam tidak mengasihi Isa karena poligami yang diajarkannya. Poligami jelas bertentangan dengan Hukum Kasih Isa: “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Injil, Rasul Besar Matius 22:39). Para pelaku poligami, apakah istri pertama Anda bukan sesama Anda yang harus dijaga hatinya dari rasa sakit dikhianati? Atau, bersediakah Anda bila dipoliandri oleh istri Anda? Jangan menyakiti bila Anda tidak ingin disakiti. Hukum yang sangat logis dan bermoral, bukan?
~
Yuli

Balas
agus
14 Februari 2016 12:19 pm

~
Tahukah Anda, secara alami bayi wanita lebih kuat daripada bayi laki-laki untuk melawan bakteri dan penyakit? Jadi lebih banyak kematian laki-laki dibandingkan perempuan. Belum lagi karena perang, alkohol, narkoba. Dalam kasus ini, fakta kematian laki-laki lebih banyak.

Di China populasi wanita lebih besar. Di AS ada 4,7 juta wanita melebihi pria. Di Inggris ada 1,2 juta wanita melebihi pria. Jerman 1,6 juta wanita melebihi pria. Hanya Tuhan yang tahu berapa jumlah wanita di dunia.

Balas
staff
15 Februari 2016 6:05 am
Balasan ke  agus

~
Sdr. Agus,

Pertanyaan penting yang perlu Anda pikirkan ulang jawabannya: Apakah Tuhan menjadi penyebab, atau setidaknya menghendaki peperangan, alkohol, narkoba, dll yang mengakibatkan banyak pria menjadi korbannya? Tentu akal sehat Anda akan menjawab “Tidak!”, bukan? Jika demikian, apakah Tuhan harus kalah dengan kejahatan manusia dengan mengizinkan pria berpoligami hanya karena akibat dosa yang dikerjakan mereka sendiri?

Ingat Saudaraku, sejak awal penciptaan, Allah di dalam Taurat sudah menghendaki lembaga perkawinan monogami, bukan poligami (Taurat, Kitab Kejadian 2:24). Poligami hanyalah produk pemuasan hasrat pria berdosa yang tidak ingin tunduk kepada kedaulatan Allah.

Pertanyaan penting lain yang perlu juga Anda jawab: apakah dengan tidak berpoligami, kehidupan pria maupun wanita lebih sengsara?
~
Yuli

Balas
agus
14 Februari 2016 12:30 pm

~
Di negara barat memiliki pasangan lebih dari satu di luar suami istri yang resmi sudah menjadi hal yang wajar. Bahkan di Amerika menghalalkan pernikahan sejenis. Sungguh dunia akan bisa kembali pada zaman Nabi Luth As.Tapi dengan hadirnya Islam, Allah Maha Pengasih mengizinkan menikahi lebih dari satu maksimal empat. Dalam Islam wanita lebih dimuliakan dengan cara pernikahan daripada berzinah. Kehidupan ini Allah yang merancang, dan Al-Quran sebagai pedoman hidup.

Sulaiman As memiliki istri 700 orang, Ibrahim As memiliki tiga istri. Apakah juga Anda salahkan?

Balas
staff
15 Februari 2016 6:15 am
Balasan ke  agus

~
Sdr. Agus,

Anda terlalu naif melihat kenyataan. Bukan hanya di Amerika, di Indonesia sendiri, banyak orang melakukan praktik serupa, bukan? Permasalahannya, meskipun sebagian kalangan menganggap hal itu wajar, apakah sudah sesuai dengan firman Allah? Mana yang lebih kita pentingkan, “kewajaran” ataukah “kebenaran”?

Jika poligami memuliakan wanita, tentu setiap Muslimah berlomba-lomba dipoligami, bukan? Kenyataannya justru sebaliknya! Mari, berpikir lebih objektif. Poligami hanyalah bentuk lain dari perzinahan yang dilegalkan nabi Anda. Sebab Taurat dan Injil yang adalah wahyu Allah bagi orang bertakwa (Qs 5:46) jelas menentangnya. Baca bagaimana Taurat mengisahkan bencana-bencana buruk yang ditimbulkan dari perkawinan poligami tokoh-tokoh Alkitab seperti Abraham (Ibrahim) maupun Salomo (Sulaiman).
~
Yuli

Balas

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Dosa Membuka Aurat! Bagaimana Muslimah Menyikapinya?
  • Benarkah, Menurut Agama Islam, Mayoritas Wanita Penghuni Neraka?
  • Muslimah Iran Mencari Ketenangan Batin dan Akhirnya Terpenuhi!
  • Kisah Muslimah: Kedudukan Wanita Dalam Islam Tidak Setara!
  • Kisah Siti Fatimah: Perjuangan Muslimah Mencari Surga

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Dosa Membuka Aurat! Bagaimana Muslimah Menyikapinya?
  • Benarkah, Menurut Agama Islam, Mayoritas Wanita Penghuni Neraka?
  • Muslimah Iran Mencari Ketenangan Batin dan Akhirnya Terpenuhi!
  • Pandangan Islam Dan Kristen Perihal Anak Dalam Pernikahan
  • Kisah Muslimah: Kedudukan Wanita Dalam Islam Tidak Setara!

Artikel Yang Terhubung

  • Hai Mukmin: Bacalah Kisah Nyata Tentang Wanita Yang Setia
  • Poligami Bukan Untuk Kepentingan Wanita, Tapi Pria!
  • Penyebab Terjadinya Poligami Keluarga Muslim
  • 7 Alasan Utama Pria Muslim Berpoligami dan Dampaknya
  • Pria Muslim Dan Kristen: Berdosakah Bila Saya Menceraikan…

Renungan Berkala Al-FAtihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Renungan Berkala Wanita

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat Isa Dan Kaum Wanita setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Kaum Wanita

Footer

Hubungi Kami

Apabila Anda memiliki pertanyaan / komentar, silakan menghubungi kami dengan menekan tombol di bawah ini.

Hubungi Kami

Menu

  • Maksud Situs Ini
    • Kebijakan Privasi
    • Tentang Kami
    • Kaum Wanita, Isa, Dan Al-Fatihah
    • Renungan Singkat Isa, Islam dan Kaum Wanita
    • Kebijakan dalam Membalas E-Mail
  • Jalan ke Surga
    • Jalan Ilahi Menuju Ke Surga
    • Doa Keselamatan
    • 4 Hal Yang Allah Ingin Anda Ketahui
  • Topik Lain

Social Media


Facebook

Twitter

Instagram

YouTube

App Isadanislam
Hak Cipta © 2009 - 2023 Dialog Agama Isa Islam Dan Kaum Wanita. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami

wpDiscuz