Sore itu tetangga saya datang dan bercerita bahwa suaminya akan menikah lagi. Saya dapat melihat betapa hancur hatinya.
Untuk menggugat cerai, bukan perkara mudah baginya. Karena suami akan mengambil anak-anak mereka. Ikhlas adalah kata yang tepat untuk membesarkan hati ibu ini.
Melihat keadaan ini, membuat saya merenung. Apakah ada dampak buruk poligami bagi rumah tangga umat?
Memang poligami adalah sunnah agama. Namun dalam penerapannya mengapa menghasilkan banyak mudarat?
Mari kita lihat pembahasannya. Agar kita mendapat hidayah Allah untuk kehidupan keluarga.
Dalil Dasar Poligami
Dalil poligami berasal dari Al-Quran. Mengijinkan seorang suami memiliki beberapa istri.
“. . . maka kawinilah wanita-wanita yang kamu senangi: dua, tiga atau empat . . . atau budak-budak yang kamu miliki . . .” (Qs 4:3).
Beberapa ulama menjelaskan manfaat poligami. Contohnya adalah:
- Untuk menjauhkan dari zinah.
- Untuk menjaga martabat wanita. Khususnya zaman dahulu saat peperangan.
- Untuk menghasilkan keturunan.
Bahkan ada Hadits menyatakan perlu melakukan poligami. Karena sebaik-baiknya umat adalah yang paling banyak istrinya (Musnad Ahmad 1944).
Namun jika demikian mengapa banyak masalah muncul? Mari kita lihat kisah berikut ini.
Pengakuan Muslimah yang Mengalami Poligami
Amena adalah seorang wanita di Timur Tengah. Ia mendapatkan suami melalui ta’aruf.
Keluarga sangat menyetujui pernikahannya. Karena melihat calon suaminya taat agama. Dan juga memiliki pekerjaan yang baik.
Setelah menikah, suami Amena mendapat pekerjaan di Eropa. Sehingga ia pindah untuk mengikuti suaminya.
Pada awalnya Amena berharap bisa bahagia. Namun kehidupan keluarganya penuh penderitaan.
Saat di Eropa, ia baru mengetahui rupanya suami sudah memiliki satu istri. Kemudian suami menikah lagi dengan wanita lainnya. Sehingga total memiliki tiga istri.
Amena sangat kecewa mengetahui kenyataan ini. Ia merasa mendapat perlakuan tidak adil.
Terlebih lagi kadang suami memarahi dan memukulnya. Ia menyatakan semua ini adalah wajar. Diperbolehkan secara agama.
Kehidupan sosial Amena juga sangat terbatas. Suami melarangnya memiliki komunitas sosial.
Amena menjadi sangat tertekan dan menderita. Ia menuliskan semua kisahnya ini di internet.
Kisah ini membuat kita bertanya. Apakah ada dampak buruk poligami? Karena kenyataannya banyak keluarga umat yang tidak bahagia.
5 Dampak Buruk Poligami
Dalam banyak penelitian menyebutkan poligami menyebabkan masalah keluarga. Banyak istri maupun suami tidak bahagia saat menjalankannya.
Di Indonesia sendiri, banyak kalangan menolak poligami. Bahkan dari kalangan umat Islam.
Mari kita lihat beberapa dampak buruk poligami.
1. Istri menjadi depresi.
Perempuan yang dimadu rentan mengalami masalah kesehatan mental. Diantaranya depresi, gangguan psikosomatis, kecemasan berlebih dan paranoid.
Akibat perlakukan tidak adil suami juga menyebabkan masalah. Yaitu perselisihan, iri, konflik berkepanjangan di antara para istri.
Terlebih lagi poligami mendorong terjadinya kekerasan dalam rumah tangga. Suami lebih cenderung memukul istri untuk menertibkan keluarga.
Beberapa dokter dan psikolog memberikan pandangan. Bahwa istri pertama akan empat kali lebih menderita dibanding istri lainnya.
2. Suami menjadi tertekan.
Rupanya poligami juga berdampak buruk pada suami. Karena ada tekanan untuk suami selalu berlaku adil.
Seringkali suami tidak mampu mengelola stres yang berkepanjangan. Hal ini akibat tuntutan yang makin besar dari para istri dan anak. Baik secara perhatian maupun secara finansial.
Laki-laki yang menikah secara poligami lebih rentan mengalami berbagai masalah kesehatan. Misalnya penyakit jantung dan darah tinggi.
3. Mengakibatkan budaya kawin cerai.
Depresi istri dan suami mengakibatkan perceraian. Banyak pasangan tidak bisa mempertahankan rumah-tangganya.
Banyak kasus perceraian terjadi akibat poligami. Atau alasan lainnya yang bersumber dari poligami. Misalnya masalah ekonomi, konflik, kurang perhatian dan sebagainya.
Data BPS (Badan Pusat Statistik) 2022 menyatakan hal mengejutkan. Bahwa mayoritas perceraian karena istri gugat cerai suami. Yaitu sebanyak 75,34 persen.
Masalahnya suami yang terbiasa poligami cenderung akan menikah lagi setelah bercerai. Sehingga menghasilkan budaya kawin cerai dalam masyarakat.
4. Mengakibatkan penyebaran penyakit menular.
Budaya poligami membuat suami terbiasa berganti-ganti pasangan. Selanjutnya dengan budaya kawin cerai hal ini akan menambah resiko.
Penyebaran penyakit seksual meningkat tajam. Dalam masyarakat yang melakukan hal ini.
Ada berbagai penyakit yang mengerikan. Beberapa contohnya: kutil kelamin, kencing nanah bahkan HIV dan AIDS.
5. Anak kehilangan cita-cita dan harapan.
Konflik dan perceraian rumah tangga membuat anak menderita. Banyak yang kurang merasakan kasih sayang orang tua. Sang ayah sulit memperhatikan semua anaknya.
Terlebih lagi dengan konflik keluarga yang berujung pada perceraian. Banyak anak yang menjadi terlantar.
Masalah keluarga membuat anak merasa frustasi. Sehingga tidak semangat belajar dan melihat masa depan dengan pandangan negatif.
Berbagai Pandangan Dampak Buruk Poligami
Karena semua hal ini banyak pihak berpendapat poligami tidak baik. Lebih banyak mudarat daripada manfaat.
Seorang cendekiawan Muslim menyatakan banyak umat salah penerapan. Karena poligami tidak relevan pada zaman modern.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak juga memberi peringatan. Bahwa poligami tanpa kesiapan yang benar akan berisiko mengakibatkan banyak masalah (16/4/2021).
Alasan utamanya adalah karena tidak mungkin manusia dapat berlaku adil. “Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara istri- istri (mu) . . .” (Qs 4:129).
Itulah juga alasannya Nabi Islam menolak dengan keras. Saat anaknya, Fatima hendak dipoligami.
“. . . Ali bin Abu Thalib pernah melamar putri Abu Jahal ketika ia telah menikah dengan Fatimah . . . Kemudian Rasulullah (berpidato): . . . sesungguhnya Fatimah binti Muhammad adalah darah dagingku. Oleh karena itu, saya tidak suka apabila orang-orang memfitnahnya. Demi Allah, sungguh tidak boleh dipertemukan (dimadu) . . . Akhirnya Ali membatalkan lamarannya” (Hadits Muslim No.4485).
Karena semua inilah banyak kalangan yang menolak poligami. Bahkan berpendapat poligami bukan tradisi suatu agama. Melainkan malah bentuk kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Jika demikian, bagaimana panduan Allah bagi kehidupan keluarga?
Tuntunan Allah Bagi Keluarga
Allah memberikan panduan-Nya yaitu melalui hukum kasih. Dalam kasih kita akan memperlakukan pasangan dengan baik.
“Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya” (Injil, Efesus 5:25).
Tidak ada orang yang mau dimadu. Karena itu dalam kasih, suami tidak menduakan istrinya.
Terlebih lagi ajaran kasih Allah menyatakan pernikahan sangat agung. Yaitu penyatuan dua pribadi.
“Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia” (Injil, Matius 19:6).
Sehingga tidak boleh berganti-ganti pasangan. Bahkan pernikahan yang benar akan menghindari perceraian.
Dengan prinsip ini keutuhan keluarga akan terjaga. Keluarga juga akan mengalami kebahagiaan. Dan bisa membesarkan anak dengan lebih baik.
Perwujudan Kasih Allah untuk Keluarga
Kita bisa mempelajari hukum kasih dari ajaran Isa Al-Masih. Ia adalah perwujudan kasih Allah dalam bentuk manusia.
Isa menyatakan kasih Allah yang menjadi panduan manusia. Bahkan bisa menuntun kita sampai masuk surga.
Karena Allah tidak menghendaki manusia menerima hukuman dosa. Allah menyediakan caranya. Yaitu dengan mengimani dan menjadi pengikut Isa Al-Masih.
“Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya (Isa Al-Masih pernyataan kasih Allah) sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita” (Injil, Surat 1 Yohanes 4:10).
Maukah Anda menerima kasih Allah? Mari mengimani Isa Al-Masih.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Kasih Allah Untuk Muslimah Korban KDRT
- Bagaimana Derajat Wanita dan Keutamaan Laki-Laki dalam Islam?
- Muhammad Mendukung Dan Melarang Poligami!
Video:
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut pandangan saudara, apakah berpoligami dapat disebut sebagai bentuk kesetiaan terhadap pasangan? Berikan alasan saudara!
- Apakah keuntungannya jika pria Muslim hanya menikahi satu wanita saja?
- Mengapa Allah pada mulanya hanya menciptakan satu pria dan satu wanita untuk menjadi pasangan, bukan dua atau tiga wanita?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami merasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Poligami Berpotensi Membuat Pria Muslim Tidak Setia?”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS ke: 0812-8100-0718
~
Yang tidak setia kebanyakan orang yang berada di negara yang banyak berpenduduk non Muslim. Coba lihat di youtube berjuta orang melakukan seks bebas dari kekek, nenek, anak-anak. Berganti pasangan, satu wanita empat sampai lima pria melakukan hubungan seks.
~
Saudara Gindal,
Bagaimana menurut saudara Gindal dengan poligami. Ketika seorang suami akan menambah jumlah istrinya hingga empat dapatkah ia disebut suami setia?
Adalah jelas dan sudah berulang kali kami menjelaskan bahwa seks bebas adalah dosa dihadapan Allah. “Tetapi percabulan dan rupa-rupa kecemaran atau keserakahan disebut saja pun jangan diantara kamu,” (Injil, Surat Efesus 5:2).
~
Daniar
~
Saudara Gindal,
Kepercayaan di dunia ini banyak sekali bukan hanya Muslim dan Kristen. Tapi banyak juga yang tidak punya kepercayaan sama sekali alias atheis. Mungkin ada benarnya yang saudara katakan dan jujur saya menyetujui fakta tersebut. Tapi bisakah saudara lihat ada sedikit kesamaan dengan apa yang kitab suci anda tuliskan dengan tidak setia terhadap pasangannya? Sedangkan dalam Alkitab tidak pernah dianjurkan untuk berbuat demikian.
~
Salam Sdr. Sugar,
Kami menyampaikan terimakasih untuk pemapran saudara.
Kami berharap apa yang saudara paparkan dapat dijadikan sebuah pemikiran bagi para pengunjung situs ini. Serta memberi ruang untuk berpikir dan bertanya bukankah persetujuan poligami, dapat membuat banyak pria Muslim akhirnya tidak setia terhadap pasangannya?
~
Salma
~
Jangan memotong ayat Al-Quran hanya untuk memperolok. Ayat dalam Al-Quran, diperbolehkan menikah lebih dari 1 wanita, jika dia mampu berbuat adil. Dan bukan merupakan anjuran untuk beristri lebih dari 1. Poligami diperbolehkan juga untuk menghindari zinah atau perselingkuhan, daripada berbuat zinah.
~
Saudara Aira Quinsha,
Kami tidak bertujuan untuk memperolok. Seperti yang saudara Aira jelaskan di atas, bahwa kitab saudara Aira memperbolehkan poligami asal adil. Ketika kami menulis tentang itu maka kami mengutip ayat dengan tujuan apa yang kami tulis ada dasarnya.
Saudara Aira, bila bukan anjuran berpoligami mengapa diperbolehkan? Mengapa Allah tidak mengatakan saja seorang pria tidak boleh berpoligami? Jelas tidak ada seorangpun yang dapat berlaku adil. Karena adil adalah bagian dari sifat Allah.
Bila Muhammad dan semua umatnya benar-benar memperhatikan ayat di atas dan menerapkannya, pasti mereka tidak akan berpoligami.
Saudara Aira, ketika seorang suami telah jatuh hati pada wanita lain yang kemudian dijadikan istri kedua hingga keempat. Dapatkah suami disebut setia? Bukankah justru poligami menghalalkan perselingkuhan?
~
Daniar
~
Daniar, diperbolehkan? Aira Quinsha sudah menjawabnya.
Jika alasan suami hanya jatuh hati pada wanita lain, maksud niatnya apa?
“jika suami takut tidak akan dapat berlaku adil, maka kawinilah seorang saja”. Jelas?
Perselingkuhan adalah hubungan antara individu baik pria maupun wanita yang sudah menikah ataupun yang belum menikah dengan orang lain yang bukan pasangannya (wikipedia).
Dimana letak halalnya perselingkuhan? Toh jelas itu pasangan sahnya jika memang telah berpoligami.
Taurat, Kitab Ulangan 21:15-16 dan Taurat, Kitab Keluaran 21:10 menjelaskan, beberapa aturan hukum beristri lebih dari satu. Adakah ayat Alkitab memerintahkan seorang pria untuk hanya menikah dengan satu orang wanita?
~
Saudara Usop,
Perhatikan kutipan ini: “Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, …” (Qs 4:3).
Wanita yang bagaimana yang dinikahi? “yang kamu senangi” dengan kata lain ia jatuh hati/memiliki hubungan yang pada akhirnya dinikahi.
Saudara Usop, sebelum mendapatkan istri kedua hingga keempat, tentunya seorang suami telah menjalin cinta (ada hubungan) dengan wanita-wanita yang bukan pasangannya, bukan? Apakah namanya itu? Kemudian ditutupi dengan poligami. Dapatkah dosa ditutupi?
Perhatikan juga ayat ini: “Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara isteri-isteri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian…” (Qs 4:129). Artinya jelas tidak ada pria Muslim yang dapat berpoligami bukan?
Penjelasan dari pertanyaan saudara Usop dari ayat-ayat Kitab Taurat tersebut silakan baca di sini: http://tinyurl.com/935f6fg
~
Daniar
~
Daniar,
Ibu Daniar ini mengerti apa tidak ya penjelasan saudara Aira Quinsha, koreksi bukan Qs 3:4 tapi Qs 4:3. “Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka” apa ibu tidak memahami kalimat tersebut?
1. Diperbolehkan menikah lebih dari 1 wanita, jika dia mampu berbuat adil.
2. Bukan merupakan anjuran untuk beristri lebih dari satu.
3. Bila tidak dapat berbuat adil maka kawinilah seorang saja.
Saya tidak menyuruh ibu menjelaskannya. Ayat Alkitab menjelaskan, beberapa aturan hukum beristri lebih dari satu. Betul atau salah? Mohon koreksinya. Yang saya tanyakan adakah ayat Alkitab memerintahkan seorang pria untuk hanya menikah dengan satu orang wanita? Jelas?
~
Saudara Usop,
Terima kasih untuk koreksinya kami sudah memperbaiki. Bagaimana dengan tanggapan kami di atas.
Diperbolehkan berpoligami, jika mampu berbuat adil. Berikut kami kutip satu ayat, kalau tidak salah berkaitan dengan poligami. Bagaimana menurut saudara Usop? “Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara isteri-isteri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian …” (Qs 4:129). Namun poligami dipraktekkan oleh nabi saudara juga sudah diikuti oleh umatnya. Apakah menurut saudara Usop mereka dapat berlaku adil?
Saudara Usop, ayat-ayat tersebut adalah aturan dalam memperlakukan istri-istri. Tapi ingat aturan itu bukanlah bentuk persetujuan Allah akan poligami. Tetapi dengan adanya aturan tersebut, setidaknya akan melindungi para wanita yang diperalat kaum pria.
Dalam Kitab Allah, Allah tidak menetapkan pernikahan poligami. Pernikahan pertama yang Allah ciptakan adalah monogami. Allah hanya menciptakan satu istri bagi Adam. “Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging” (Taurat, Kitab Kejadian 2:24).
~
Daniar
~
Pria itu lambang perlindungan. Wanita itu lambang kesetiaan. Bagaimana anda akan mengajarkan umat Islam tentang pernikahan, padahal Tuhan anda sendiri Yesus tidak menikah.
~
Saudara Pengamat,
Sepintas dari ungkapan saudara di atas menunjuk wanita yang perlu setia. Sedangkan pria hanya sebagai pelindung. Benarkah demikian, bila tidak benar silakan memberi penjelasan.
Jadi menurut pandangan saudara, apakah berpoligami dapat disebut sebagai bentuk kesetiaan terhadap pasangan?
Saudara benar, Isa Al-Masih tidak menikah. Ia memberi teladan mengasihi kita begitu besar bahkan Ia mati bagi kita, memungkinkan kita untuk memiliki hubungan dengan Allah.
“Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya” (Injil, Surat Efesus 5:25).
Sehingga para suami dapat mencontoh teladan tersebut, dalam mengasihi istri dan membantu memandu mereka berdua dalam pertumbuhan untuk lebih dekat kepada Allah.
~
Daniar
~
Lebih berdosa mana, kesucian dalam poligami, atau berbuat zinah dalam hidup membujang? Sepasang pastor dan biarawati di NTT dihukum mati karena berbuat zinah dan membunuh anak-anak yang dilahirkannya.
~
Saudara Pengamat,
Pada artikel di atas kita sedang membahas poligami berpotensi membuat pria Muslim tidak setia bagaimana menurut saudara?
Menurut kami, apapun alasannya, poligami bukan wujud cinta seorang suami terhadap isterinya. Juga, sejak semula Allah menciptakan pernikahan monogami, bukan poligami.
Jadi baik poligami, berzinah, dan membunuh adalah pelanggaran terhadap ketetapan Allah. Ini menunjukkan manusia tidak setia pada Allah.
~
Daniar
~
Seorang Muslim yang memahami agamanya, perintah Allah dan sunnah rasul akan sangat berhati-hati dalam menyikapi poligami. Sedangkan yang menafsirkan ayat Allah dan sunnah rasul dengan semaunya tanpa memahaminya, seperti anda juga (staff), maka akan menggunakannya untuk hasrat pribadinya.
Memang jika tidak ada poligami, pria dijamin bisa setia? Jadi, tidak bijak kalau anda menyalahkan poligami sebagai sebab bagi pria untuk tidak setia.
Sejarah juga mencatat bukan hanya nabi Muhammad yang berpoligami, tapi juga nabi Ibrahim, nabi Sulaiman. Lalu apakah anda juga akan menyalahkan mereka yang notabene adalah nabi anda juga?
~
Saudara Rabia,
Mengapa Allah mengizinkan pria Muslim berpoligami asal bisa berlaku adil. Padahal Dia tahu bahwa itu mustahil dipenuhi? “Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara isteri-isteri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian…” (Qs 4:129). Bukankah bila Muhammad dan para pria Muslim menerapkan ayat di atas pasti mereka tidak akan berpoligami? Bagaimana menurut saudara Rabia?
Saudara Rabia, akar permasalahannya ada dalam hati manusia. Bila seorang suami puas dengan satu istri dan memegang ketetapan Allah untuk pernikahan monogami pasti dijamin setia. Memang bukan hanya poligami yang membuat pria tidak setia. Tapi poligami juga membuat pria tidak setia, bukan?Sekarang coba renungkan, ketika seorang suami mencintai wanita lain dalam rumah tangganya, dapatkah suami itu dikatakan setia?
Saudara Rabia benar, sejarah mencatat ada nabi yang berpoligami. Tapi ingat, mereka berpoligami sama sekali bukan karena ketetapan Tuhan, tetapi semata-mata karena ketidakpuasan, keinginan mereka sendiri. Misal, Ibrahim karena ketidaksabaran dalam menunggu janji Tuhan.
Tidak satu pun ayat Alkitab, dimana Tuhan melegalkan poligami.
~
Daniar
~
Daniar,
1.Ibu, sebelum Al-Quran diturunkan, tidak ada batasan atas poligami. Islam menempatkan batas atas adalah 4 istri. Islam memberikan izin menikah 2-4 wanita, hanya dengan syarat suami dapat berlaku adil dengan para istri-istrinya. Dipertegas kembali pada ayat 129. Jika merasa tidak adil kawinilah 1 wanita saja,jelas?
2.Ibu ini membacanya atau tidak ya, apabila seorang mempunyai dua orang istri, poligami atau bukan? Itukan sangat jelas aturan hukum beristri lebih dari satu dan warisan anak-anaknya. Jika poligami haram mutlak, tentu tidak perlu ada aturan tentang poligami seperti Kitab, Taurat Ulangan 21:15-16.
3.Bukankah itu kisah adam dan hawa, yang saya maksud Adakah ayat Alkitab memerintahkan seorang pria untuk hanya menikah dengan satu orang wanita? Jelas?
~
Saudara Usop,
Maaf kami menjadikan satu kolom komentar saudara sehingga terpaksa kami edit.
1. Saudara Usop, syarat yang mustahil dipenuhi. Perhatikan ayat kitab saudara ini: “Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara isteri-isteri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian…” (Qs 4:129). Bukankah bila Muhammad dan para pria Muslim menerapkan ayat di atas pasti tidak akan berpoligami? Bagaimana saudara Usop menjelaskan hal ini?
2&3. Saudara Usop, salah satu ketetapan Allah yang dilanggar manusia adalah hal perkawinan. Ketetapan Allah sejak semula mengenai perkawinan adalah seorang suami hanya berhak atas satu istri. “Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging” (Taurat, Kitab Kejadian 2:24).
Karena keinginan dan tidak puas dengan satu istri maka berpoligami. Akibat dari ketamakan ini, Allah mengontrol poligami dengan memberi aturan yang disampaikan lewat nabi-Nya. Ayat tersebut bukanlah bentuk persetujuan Allah akan poligami. Tetapi dengan adanya aturan tersebut, setidaknya akan melindungi para wanita yang diperalat kaum pria.
Demikian Isa Al-Masih telah datang ke dunia memperbaiki kehidupan sosial yang rusak itu. Dia menekankan satu istri saja seumur hidup! “Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia” (Injil, Rasul Besar Matius 19:6).
Kiranya menjadi pencerahan dan dapat dimengerti saudara Usop.
~
Daniar
~
Ajaran Kristen yang melarang poligami dan perceraian adalah akar masalah sosial sebenarnya. Yang sangat disayangkan tidak disadari oleh kaum Kristen. Larangan poligami adalah gambaran seolah-olah Tuhan Kristen tidak paham dengan manusia terutama pria yang pada hakikatnya cenderung poligami.
Poligami memberikan kepastian hukum pada wanita yang dinikahi dan pembebanan tanggung jawab. Ini merupakan perlindungan pada kaum wanita karena walaupun seorang pria memiliki banyak istri namun dia harus bertanggung jawab pada istri-istrinya.
Namun jika poligami ini dilarang, yang terjadi adalah perzinahan. Dimana jika ini terjadi maka kepastian hukum dan tanggung jawab seorang suami terabaikan. Maka sekali lagi terlihat bahwa Islam ajaran yang Mulia Nabi Muhammad.
~
Saudara Teguh Murtazam,
Terima kasih telah berkunjung dan berkenan memberikan komentar.
Memang keinginan manusia berbeda dengan ketetapan Allah. Contoh Allah memerintahkan pada manusia pertama agar tidak makan “buah pengetahuan baik dan buruk”. Tetapi manusia melanggarnya. Demikian Allah menetapkan pernikahan monogami, dan ketetapan inipun dilanggarnya.
Poligami bukan solusi mengatasi dosa. Setiap orang perlu dilepaskan dan diampuni dari dosa ketamakan. Kepada orang yang bertobat dan beriman kepada Isa, Allah akan memberi hati yang baru, yang penuh dengan Ruh-Nya sehingga orang itu selalu ingin melakukan hal yang menyenangkan Allah.
“Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan” (Injil, Surat I Yohanes 1:9). Ia menawarkan pengampunan, mengatasi kuasa dosa, dan hidup yang kekal.
~
Daniar
~
To saudara Daniar,
Saya ingin bertanya pada anda: Lebih tinggi mana presentase antara perselingkuhan dengan poligami di dunia ini? Siapa yang lebih banyak melakukan perselingkuhan, Muslimkah? Apakah ketika seorang Katolik menikah dengan ikrar setia lalu dijamin tidak akan selingkuh? Kalau seorang Katolik/Kristen selingkuh lantas apakah anda akan menyalahkan hukum dalam Injil anda atau anda akan menyalahkan individunya? Silakan dijawab pertanyaan saya.
Bagi kami hukum poligami tidaklah salah, yang salah adalah ketika seseorang menjadikannya sebagai pembenaran atas dorongan nafsunya. Intinya jika melakukan poligami tanpa tanggungjawab, maka nantikanlah perhitungan Allah terhadap dirinya.
~
Saudara Rabia,
Terima kasih atas pertanyaan-pertanyaan saudara, berikut ini tanggapan kami.
Kami kira tidak perlu mempermasalahkan mana yang lebih tinggi presentasenya, dan siapa yang banyak melakukannya. Karena yang pasti baik poligami maupun perselingkuhan tidak berkenan di hadapan Allah.
Saudara Rabia, seseorang yang sungguh beriman kepada Isa Al-Masih ia tahu bahwa selingkuh adalah dosa. Sebagai buah dari imannya maka perbuatannya adalah pasti menghindari hal itu dan Roh Kudus yang tinggal di dalamnya akan memampukan dia untuk tidak melakukan dosa.
Saudara Rabia, adalah jelas bahwa poligami mustahil dapat dilakukan. Mari perhatikan kitab saudara ini: “Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara isteri-isteri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian…” (Qs 4:129). Bagaimana menurut saudara Rabia?
~
Daniar
~
Sebuah penelitian menemukan, pria cenderung mencari variasi, meskipun hanya untuk jangka pendek. Bisa dikatakan, naluri hewaninya bekerja karena perilaku ini mirip dengan pola hewan. Simpanse jantan misalnya, akan bosan dengan satu betina bila sudah lama bersama. Dia akan bersemangat lagi jika melihat betina lain, meski nanti kembali ke betina pertama. Pria juga cenderung memilih wanita yang lebih muda, naluri alami yang juga ditemukan pada hewan.
~
Saudara Fenny,
Penemuan dari penelitian tersebut tidak sepenuhnya salah. Firman Allah pun dengan jelas mengatakan bahwa: “Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, …” (Injil, Surat Galatia 5:19).
Tapi ketika seseorang “diselamatkan” di dalam Isa Al-Masih, ia menjadi orang yang baru. Ia diperbaharui secara rohani, dan sekarang orang itu menjadi anak Allah. Roh Allah datang dan tinggal di dalam dia. Dengan demikian, ada kuasa baru untuk mengatasi kuasa dosa. “Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya” (Injil, surat Galatia 5:24).
Sehingga ia mempunyai motifasi baru yaitu hidup berkenan kepada Allah. “Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri …” (Injil, Surat Galatia 5:22-23).
~
Daniar
~
Saya maklumi bu, karena sudah jadi kebiasaan staf IDI.
1. Saya beri rujukan. Setelah ibu membacanya, apa yang ibu pahami tentang adil dalam Qs 4:3 dan Qs 4:129.
2. Taurat, Kitab Kejadian 2:24, turunnya ayat ini apa waktu itu ada wanita selain Hawa?
3. Dalam Injil Matius 19:1-9. Berdasarkan ayat ini, maka suami-istri yang telah menikah menjadi satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Suami dilarang menceraikan istrinya maupun poligami. Perceraian hanya diperbolehkan dengan dua syarat:1) Bila istri melakukan zinah dengan orang lain. 2) Bila suami menikah lagi, karena dengan poligami berarti dia telah melakukan zinah.
~
Saudara Usop,
1.Terima kasih untuk rujukannya. Kami kutip kalimat ini: “Jadi bagi laki-laki yang tidak sanggup mengendalikan sikap karena dorongan perasaan yang pasti tidak bisa adil tersebut, maka dia tidak diperbolehkan untuk poligami”. Bukankah jelas adil dalam Qs 4:129 tidak mungkin dapat dilakukan oleh para pria? Bagaimana menurut saudara Usop?
2.Saudaraku itulah lembaga pernikahan pertama yang diciptakan Allah. Allah tidak memberi dua atau tiga wanita bagi Adam, tapi satu wanita yaitu Hawa.
3.Benar, ayat tersebut menekankan lagi pernikahan monogami. Satu pria dan satu wanita menjadi satu dan tidak dapat dipisahkan.
~
Daniar
~
Sebenarnya poligami adalah sex bebas yang dibungkus rapi Al-Quran. Namun hal yang menarik adalah apa yang menjadi dasar nabi Islam Muhammad memiliki 12 isteri dan mengajak umatnya boleh menikahi hingga 4 istri meski Muhammad sendiri lebih banyak? Apakah Allah melebihkannya?
Untuk Sdr. “Gindal Tjoeroep” yang terkasih,
Saya mengajak Saudara membandingkan antara Qs 4:3 dan 1 Korintus 7:1-5 dan Roma 7;1-3. Manakah yang benar menurut saudara?
Untuk Sdr. “Pengamat” yag terkasih,
Saya sangat setuju jika Saudara berkata bahwa “Pria itu lambang perlindungan. Wanita itu lambang kesetiaan”. Jika anda adalah seorang anak yang sangat mencintai ayah dan ibu,anda akan berkata bahwa surga di kaki Ibu. Berarti ibu sangat mencintai ayah dan Anda, bukan? Ibu akan mempertahankan kesetian pada ayah sampai mati, sebab ayah Anda orang yang hebat dan mampu berlaku adil kepada Anda dan ibu. Anda injinkankah bila ayah Anda hendak menambah isteri? Tanyakan pada ibu Anda, apa pendapatnya. Ketika Anda mengatakan “tidak setuju”, Anda telah menghujat Muhammad, nabi Saudara.
~
Sdr. Godlyv,
Terimakasih untuk tanggapan Saudara kepada Sdr. Gindal Thoeroep dan Sdr. Pengamat.
Kiranya dapat menjadi bahan perenungan yang baik bagi seluruh pembaca dalam menelaah manakah ajaran Allah sejati.
~
Yuli
~
Untuk Sdr. “Usop” yang terkasih,
Mungkin saudara harus membaca ulang dan mencermati Kitab Ulangan 21:15-16 dan Keluaran 21:10. Kedua ayat ini menekankan kata :Jika” dan “apabila”. Kedua kata ini mengandung pengertian bahwa: Jika kedapatan bangsa Israel memiliki isteri dua, ini adalah keinginan manusia sendiri, bukan perintah dari Allah. Sangat jauh berbeda dengan Qs 4:3 “Maka kawinilah wanita-wanita yang kamu senangi: dua, tiga atau empat”. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, kata “senang” mengandung pengertian “bersenang-senang”. Jadi, jika pria Islam tidak merasa senang atau tidak bisa bersenang-senang, maka boleh tambah isteri lagi, dan seterusnya. Mohon Saudara bandingkan Kitab Kejadian 2:14 dan Qs 4:3 mana yang dari Tuhan?
Untuk Sdr. “Rabia” yang terkasih,
Sesungguhnya perselingkuhan dan poligami adalah sama dosanya di hadapan Tuhan. Yang membedakan adalah poligami dianjurkan dalam Qs. 4:3. Muhammad mengatasnamakan Tuhan untuk mengajak umat Islam boleh menikahi lebih dari satu istri. Hal ini tidak lain karena ia sendiri memiliki isteri lebih dari 4. Yang menjadi persoalannya, siapakah yang menghendaki hal itu, Allah Abraham, Ishak, dan Yakub, atau allah lain yang bersemayam dalam gua Hira? Sebab, tidak mungkin Allah sebodoh itu.
~
Ya, apa yang Anda kemukakan sangat benar, Sdr. Godlyv. Allah adalah Pribadi yang sempurna, yang konsisten terhadap firman-Nya.Jadi, tidak mungkin firman-firman-Nya saling bertentangan.
Berdasarkan catatan sejarah, Taurat yang berisi firman Allah telah ada ribuan tahun sebelum Al-Quran terbit. Jadi, jika Al-Quran diklaim sebagai firman Allah yang sama dengan Allah di dalam Taurat, maka seharusnya seluruh isi Al-Quran tidak bertentangan dengan Taurat.
Kiranya hal ini menjadi perenungan penting bagi rekan-rekan Muslim.
~
Yuli
~
Tentag poligami, di sini menurut Islam tidak sama dengan nafsu setan manusia meskipun dia hanya Islam KTP. Poligami itu harus menurut aturan Islam, bukan aturan nafsu dan akal.
Hanya orang yang tidak ada akal yang selalu mempersalahkan aturan Allah. Sudah jelas dunia sebagai tempat ujian. Jadi yang tahan uji saja yang akan ke sorga. Jadilah manusia pilihan sebagai jalan ke sorga-Nya Allah.
~
Sdr. Hendry,
Benarkah poligami aturan dari Allah? Sejak awal penciptaan manusia, Allah di dalam kitab Taurat hanya menghendaki kesetiaan pernikahan monogami (Taurat, Kitab Kejadian 2:24). Jika kemudian di dalam Al-Quran (setelah 4700 tahun berselang) dituliskan peraturan poligami, tentu ini bukan disabdakan oleh Allah Yang Maha Benar, bukan? Mungkinkah yang Maha Benar tidak konsisten dengan firman-Nya?
Bagi Anda, poligami menurut Islam yang bagaimanakah yang tidak berkaitan dengan nafsu birahi manusia? Jika niatnya menolong seorang gadis/janda, mengapa harus menikahinya? Bukankah cukup dengan menyantuninya? Bukankah poligami malah menyakiti hati anak dan istri pertama? Apakah ini yang dikategorikan menolong?
~
Yuli
~
Sorga itu suci, neraka kotor. Jadilah hamba yang suci dengan jalan bertobat sebelum ajal menemui kita.
Adakah dalam ajaran Kristen tentang bertobat menurut ajaran Isa? Saya rasa tidak ada karena dosa manusia sudah dipikul oleh Isa sendiri. Sangat keliru jika dosa kita ada yang menanggungnya. Jelas sangat bohong isi Injil sekarang.
Sorga ada tingkatannya, begitu juga neraka. Adakah penjelasan ini dlm injil sekarang? Islam itu bukan orangnya, tapi aturan Allah yang tidak boleh dibantah.
~
Sdr Hendry,
Di dalam Alkitab dimana Injil adalah bagian dari salah satu kitab di dalamnya, dinyatakan bahwa Isa Al-Masih (Yesus Kristus) memikul hukuman dosa manusia yang:
1) Menyadari dan menyesali keberdosaan dan ketidakberdayaannya melawan dosa (Injil, Surat Roma 3:23). Inilah pertobatan yang sesunguhnya.
2) Meminta pengampunan Allah melalui iman kepada Yesus yang menggantikan hukuman dosanya melalui kematian-Nya di kayu salib serta kebangkitan-Nya atas maut (Injil Yohanes 3:18).
Tanpa ada pertobatan seperti tertulis di atas, tidak mungkin seseorang bisa beriman kepada Yesus. Maka, tidak mungkin pula Yesus mengampuni dosanya karena ia tidak beriman atas karya pengurbanan Yesus bagi dirinya.
Setiap orang yang sungguh beriman kepada pengorbanan Yesus, Roh Kudus Allah memberikan kekuatan kepadanya untuk tidak kembali pada kehidupan dosanya, melainkan dituntun berbuat benar sesuai segala firman Isa Al-Masih.
~
Yuli
~
Islam tidak pernah membenci Isa karena nabi kami juga. Agama bukan akal tapi lebih ke hati. Bagi Islam, asyhaallak ila ha ilallah muhammaddarulullah itulah kalimat tobat yang harus dipahami. Nah, bagaimana dengan agama lain?
Tentang poligami, istri saya dua orang, keduanya akur. Istri saya yang kedua muallaf (asal Australia). Kami membangun usaha secara bersama-sama. Dia tidak merasa istri kedua, malah dia merasa menikmati keislamannya. Dia banyak cerita tentang pria Kristen yang selalu mengajak seks bebas (ajaran setan). Nikah dalam syariat Islam adalah pertanggungjawaban kepada Allah. Jadi ambillah contoh yang baik, jangan yang jelek dianggap Islam.
~
Sdr. Hendry,
Tentu Anda tahu betul mengapa kedua istri Anda akur. Bukankah Islam mengajarkan istri harus tunduk pada suami supaya tidak masuk neraka? Nah, istri kedua Anda tentu sangat menikmati perannya sebagai “istri muda” yang diperlakukan bak permaisuri, bukan? Tapi, bagaimana dengan istri pertama Anda? Apakah Anda mempedulikan kepedihannya yang tersembunyi atas nama syariat agama? Anda benar bahwa segala sesuatu harus dipertanggungjawabkan di hadapan Allah yang Maha Penyayang dan Maha Adil. Sudah siapkah Anda?
Isa Al-Masih bersabda: “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:15). Maka jelas Islam tidak mengasihi Isa karena poligami yang diajarkannya. Poligami jelas bertentangan dengan Hukum Kasih Isa: “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Injil, Rasul Besar Matius 22:39). Para pelaku poligami, apakah istri pertama Anda bukan sesama Anda yang harus dijaga hatinya dari rasa sakit dikhianati? Atau, bersediakah Anda bila dipoliandri oleh istri Anda? Jangan menyakiti bila Anda tidak ingin disakiti. Hukum yang sangat logis dan bermoral, bukan?
~
Yuli
~
Tahukah Anda, secara alami bayi wanita lebih kuat daripada bayi laki-laki untuk melawan bakteri dan penyakit? Jadi lebih banyak kematian laki-laki dibandingkan perempuan. Belum lagi karena perang, alkohol, narkoba. Dalam kasus ini, fakta kematian laki-laki lebih banyak.
Di China populasi wanita lebih besar. Di AS ada 4,7 juta wanita melebihi pria. Di Inggris ada 1,2 juta wanita melebihi pria. Jerman 1,6 juta wanita melebihi pria. Hanya Tuhan yang tahu berapa jumlah wanita di dunia.
~
Sdr. Agus,
Pertanyaan penting yang perlu Anda pikirkan ulang jawabannya: Apakah Tuhan menjadi penyebab, atau setidaknya menghendaki peperangan, alkohol, narkoba, dll yang mengakibatkan banyak pria menjadi korbannya? Tentu akal sehat Anda akan menjawab “Tidak!”, bukan? Jika demikian, apakah Tuhan harus kalah dengan kejahatan manusia dengan mengizinkan pria berpoligami hanya karena akibat dosa yang dikerjakan mereka sendiri?
Ingat Saudaraku, sejak awal penciptaan, Allah di dalam Taurat sudah menghendaki lembaga perkawinan monogami, bukan poligami (Taurat, Kitab Kejadian 2:24). Poligami hanyalah produk pemuasan hasrat pria berdosa yang tidak ingin tunduk kepada kedaulatan Allah.
Pertanyaan penting lain yang perlu juga Anda jawab: apakah dengan tidak berpoligami, kehidupan pria maupun wanita lebih sengsara?
~
Yuli
~
Di negara barat memiliki pasangan lebih dari satu di luar suami istri yang resmi sudah menjadi hal yang wajar. Bahkan di Amerika menghalalkan pernikahan sejenis. Sungguh dunia akan bisa kembali pada zaman Nabi Luth As.Tapi dengan hadirnya Islam, Allah Maha Pengasih mengizinkan menikahi lebih dari satu maksimal empat. Dalam Islam wanita lebih dimuliakan dengan cara pernikahan daripada berzinah. Kehidupan ini Allah yang merancang, dan Al-Quran sebagai pedoman hidup.
Sulaiman As memiliki istri 700 orang, Ibrahim As memiliki tiga istri. Apakah juga Anda salahkan?
~
Sdr. Agus,
Anda terlalu naif melihat kenyataan. Bukan hanya di Amerika, di Indonesia sendiri, banyak orang melakukan praktik serupa, bukan? Permasalahannya, meskipun sebagian kalangan menganggap hal itu wajar, apakah sudah sesuai dengan firman Allah? Mana yang lebih kita pentingkan, “kewajaran” ataukah “kebenaran”?
Jika poligami memuliakan wanita, tentu setiap Muslimah berlomba-lomba dipoligami, bukan? Kenyataannya justru sebaliknya! Mari, berpikir lebih objektif. Poligami hanyalah bentuk lain dari perzinahan yang dilegalkan nabi Anda. Sebab Taurat dan Injil yang adalah wahyu Allah bagi orang bertakwa (Qs 5:46) jelas menentangnya. Baca bagaimana Taurat mengisahkan bencana-bencana buruk yang ditimbulkan dari perkawinan poligami tokoh-tokoh Alkitab seperti Abraham (Ibrahim) maupun Salomo (Sulaiman).
~
Yuli