• Skip to secondary menu
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Islam Dan Kaum Wanita
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Kebijakan Privasi
    • Tentang Kami
    • Kaum Wanita, Isa, Dan Al-Fatihah
    • Renungan Singkat Isa, Islam dan Kaum Wanita
    • Kebijakan dalam Membalas E-Mail
  • Jalan ke Surga
    • Jalan Ilahi Menuju Ke Surga
    • Doa Keselamatan
    • 4 Hal Yang Allah Ingin Anda Ketahui
  • Topik
  • Artikel
  • Hubungi Kami
Isa Islam Dan Kaum Wanita > Topik > Pernikahan > Kunci Keharmonisan > Cara Suami Islam dan Nasrani Memperlakukan Istri: Kasihilah Istrimu!

Cara Suami Islam dan Nasrani Memperlakukan Istri: Kasihilah Istrimu!

5 Februari 2013 oleh Web Administrator 14 Komentar

seorang-suami-menunjukkan-perlakuan-kasihnya-terhadap-isteri-dengan-memberi-hadiah-berbentuk-hati-berwarna-merah-sambil-tersenyum

Di zaman modernisasi ini, biasanya seorang suami malu bila diketahui sering memukul istrinya.  Komunitas dan sosialisasi masyarakat tidak menghargai dan mentolerir orang yang berperangai demikian. Apapun alasannya, baik untuk mendidik atau mendisiplinkan, tidak seharusnya suami berlaku kasar terhadap isterinya.

Pertanyaannya adalah bagaimana seharusnya suami Islam dan Kristen memperlakukan Istri?

Perbedaan Suami Islam Dan Kristen Memperlakukan Istri?

Hukum dari sebuah pernikahan menetapkan bahwa suami adalah kepala keluarga. Sehingga anggota keluarga harus menghormatinya, demikian juga isteri. Namun bukan berarti suami dapat semena-mena memperlakukan isterinya, termasuk berlaku kasar.

Kitab Suci Injil menjelaskan, “Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia” (Injil, Surat Kolose 3:19). Demikianlah seharusnya seorang suami mengasihi isterinya!

Sayangnya, Muhammad mengubah ajaran tersebut dalam kitab sucinya dengan ajaran yang memperbolehkan suami memikul isterinya. “Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka” (Qs 4:34).

Selain itu, dikisahkan juga semasa hidupnya Muhammad pernah memukul Aisyah isterinya. Tujuannya, Muhammad ingin mendisiplinkan Aisyah karena telah memata-matai isteri Muhammad yang lain.

Melalui perbedaan ajaran bagi suami Islam dan Nasrani memperlakukan istri, manakah yang terbaik ajaran Injil atau Al-Quran? Setiap orang dapat menilai bagaimana seharusnya suami memperlakukan istri, bukan

Isteri Adalah Penolong Suami

Sering kita mendengar ungkapan “dibalik sukses seorang suami, terdapat isteri yang hebat.” Artinya, seorang isteri mempunyai peranan penting dalam menunjang keberhasilan suami. Dengan kata lain, isteri mempunyai peranan sebagai penolong bagi suami.

Lebih daripada itu, kitab suci berkata bahwa Allah tidak akan menerima doa dari suami yang memperlakukan isterinya semena-mena, “Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang” (Injil, Surat 1 Petrus 3:7).

Demikianlah, tidak hanya istri yang harus menghormati suami, tapi suami juga harus menghormati istrinya sebagai ahli waris yang berpadu. Di mata Isa Al-Masih tidak ada perbedaan antara pria dan wanita, sebagaimana yang tertulis dalam Injil, Surat Galatia 3:28: “Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu dalam Isa Almasih.”

Sebagai umat beragama, kita harus mentaati Sabda Allah. Maka, baik kaum Muslim maupun Kristen, perlakukanlah isterimu dengan lemah-lembut dan penuh kasih sayang sebagaimana yang telah disampaikan Isa Al-Masih!

Para Suami Perlu Mengikuti Teladan Isa Al-Masih

Bagaimana Isa Al-Masih memperlakukan orang yang bersalah? Dia menegurnya dengan penuh kasih dan lemah-lembut. Dia juga memanggil orang-orang yang berbeban berat agar datang kepada-Nya. “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu” (Injil, Rasul Besar Matius 11:28).

[Staf Isa dan Islam – Setiap suami wajib memperlakukan isterinya dengan lemah-lembut. Bahkan suami dan isteri perlu datang kepada Isa Al-Masih untuk mencari kelegaan untuk jiwa.]

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS/WA ke: 0812-8100-0718

Apabila Anda memiliki keinginan untuk didoakan, silakan mengisi permohonan doa dengan cara klik link ini.

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Kunci Keharmonisan, Pernikahan

Reader Interactions

Comments

  1. dengan hati mengatakan

    9 April 2013 pada 11:35 am

    *
    Kita doakan saja pengurus staff mendapat pencerahan dari Allah Tuhan seluruh semesta alam. Karena berdialog dengan orang tidak berilmu sama saja nol, sudah salah masih ngeyel. Terus kalau sudah jelas salahnya komentar kita malah di hapus.

    Balas
    • staff mengatakan

      16 April 2013 pada 9:30 am

      ~
      Saudara Dengan hati,

      Terima kasih sudah memberi komentar pada situs kami.

      Mengapa komen teman-teman ada yang kami hapus? Silakan Saudara dapat melihat kembali aturan memberi komentar yang telah kami buat di atas.

      Demikian pada kolom ini yang menjadi pokok utama artikel di atas adalah mengasihi istri. Apakah menurut saudara suami Islam maupun Kristen mengasihi istrinya adalah salah?
      ~
      DA

  2. Mulyadi mengatakan

    19 Desember 2013 pada 12:08 am

    ~
    Salam Sejahtera pada Staf IDI dan seluruh yang bergabung dalam website ini. Terima kasih kami ucapkan pada staf dan pengguna situs ini yang membuat saya semakin mengerti tentang yang selama ini belum dimengerti.

    Balas
    • staff mengatakan

      19 Desember 2013 pada 4:40 am

      ~
      Saudara Mulyadi,

      Terima kasih sudah berkenan mengunjungi dan memberi komentar di website kami. Kami sangat bersyukur bila situs ini sangat bermanfaat dan menjadi berkat bagi Saudara Mulyadi.

      Bila tidak keberatan, silakan bagikan sukacita atau berkat yang sudah Saudara Mulyadi terima di sini.

      Isa Al-Masih masih terus mengundang orang-orang yang berbeban berat untuk datang kepada-Nya. Ia akan memberi kelegaan untuk jiwa!

      “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu” (Injil, Rasul Besar Matius 11:28).
      ~
      Daniar

  3. usil mengatakan

    19 Juni 2014 pada 9:37 pm

    ~
    Teladan itu perbuatan. Bagaimana mau jadi teladan kalau Yesus tidak pernah punya istri dan tidak pernah jadi suami. Salah kalau anda membandingkan Yesus dengan Muhammad. Karena Yesus itu (menurut anda) adalah Tuhan, sedangkan Muhammad itu hanya manusia biasa yang menjadi nabi!

    Balas
    • staff mengatakan

      4 Juli 2014 pada 1:52 am

      ~
      Saudara Usil,

      Kami sependapat dengan saudara, teladan itu perbuatan.

      Mari kita perhatikan bersama teladan perbuatan Isa Al-Masih yang dapat kita terapkan dalam hidup rumah tangga.

      1. Isa Al-Masih adalah Pribadi yang setia. “Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib” (Injil, Surat Filipi 2:8). Isa Al-Masih dengan setia melakukan karya keselamatan bagi umat manusia. Teladan apakah yang dapat kita ambil, dalam pernikahan kita harus setia pada pasangan kita sampai mati.

      2. Isa Al-Masih mengasihi jemaat. “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya” (Injil, Surat Efesus 5:25). Teladan apa yang dapat kita ambil, tidak berlaku kasar pada istri, bila ada masalah diselesaikan dengan baik, menasehati dengan penuh kasih. Dan masih banyak lagi.

      Saudara Usil benar, Yesus adalah Tuhan. Sedangkan mengenai Muhammad, saudara dapat membacanya di sini: http://tinyurl.com/cj969my. Saudaraku, kami tidak sedang membandingkan Pribadi Yesus dengan Muhammad, tetapi mengenai ajarannya memperlakukan istri.
      ~
      Daniar

  4. isa nabi kami mengatakan

    27 Juli 2015 pada 6:27 pm

    ~
    Sebelum mencemooh sesuatu, sebaiknya kita berkaca dahulu. Gajah di depan mata tidak terlihat, kutu di seberang lautan terlihat jelas.

    Balas
    • staff mengatakan

      30 Juli 2015 pada 5:39 am

      ~
      Sdr. Isa nabi kami,

      Teguran Anda sangat bijak. Karena itu, dapatkah Anda membantu kami menunjukkan kalimat manakah dalam artikel atau komentar kami yang mencemooh sesuatu? Juga, apakah yang kami cemoohkan?

      Menurut Anda, ketika kita melakukan kesalahan atau konsep yang kita anut salah dan kemudian firman Allah mengoreksi kita untuk kembali ke jalan-Nya, patutkah kita berprasangka buruk terhadap Allah? Bukankah ini hanyalah sikap pembelaan ego yang justru merugikan diri sendiri?

      Mari, pertimbangkan ulang.
      ~
      Yuli

  5. Botek mengatakan

    2 September 2015 pada 2:14 am

    ~
    Saya mau bertanya, apa betul ada Injil Perjanjian Baru dan Perjanjian Lama? Jangan-jangan ada juga Tuhan baru dan lama. Mohon pencerahannya.

    Balas
    • staff mengatakan

      7 September 2015 pada 3:08 am

      ~
      Tidak betul, Sdr. Botek!

      Tidak ada Injil Perjanjian Baru dan Perjanjian Lama. Yang ada adalah kitab-kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, yang semua terangkai dalam satu buku bernama Alkitab (Bible). Injil termasuk dalam kitab Perjanjian Baru. Selengkapnya, silakan baca artikel berikut: http://tinyurl.com/cwt5kny.
      ~
      Yuli

  6. usil mengatakan

    10 Desember 2015 pada 2:25 am

    ~
    Ada Nasrani yang mampu menjawab: Kalau Yesus sudah turun untuk menyucikan, menyelamatkan, dan menebus manusia dari dosa, maka kalian sudah tidak perlu hukum apa pun lagi karena kalian sudah terbebas dari dosa dan tinggal masuk ke dalam surga. Kalau itu yang terjadi, lantas untuk apa gunanya Alkitab?

    Ketuhanan Yesus hanya menjadi dogma di dalam Alkitab. Roh kudus pun mereka kenal karena ditulis di dalam Alkitab. Nasrani percaya (beriman) kepada tulisan Paulus. Mereka pengikut dogma Paulus.

    Balas
    • staff mengatakan

      10 Desember 2015 pada 3:24 am

      ~
      Sdr. Usil,

      Pengorbanan Yesus bukan hanya berdampak pada pengampunan dosa dan jaminan keselamatan kekal, tapi juga pembaruan hati dan hidup umat tebusan-Nya. Dari hamba dosa menjadi hamba kebenaran yang tunduk pada Hukum Kasih Isa Al-Masih. Inilah firman Allah bagi umat tebusan Isa Al-Masih: “Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran” (Injil, Surat Roma 6:18).

      Roh Kudus nyata berkarya dalam diri pengikut Isa Al-Masih, terbukti saat mereka mampu mencerna dengan baik dan mempraktikkan ajaran kasih Isa Al-Masih. Salah satunya hidup mengasihi istri seperti isi artikel di atas.

      Roh Kudus tentu saja tidak Anda rasakan karena Anda menolak keilahian Isa yang adalah Allah Tritunggal yang esa dalam kesatuan kekal bersama Bapa dan Roh Kudus. Itulah sebabnya Anda tidak mampu melihat kebenaran.
      ~
      Yuli

  7. muslim mengatakan

    20 Maret 2016 pada 10:46 am

    ~
    Islam agama kedamaian senantia mementingkan kesejahteraan kepada umat umatnya. Islam juga agama yang cukup sempurna meliputi bidang akhlak ekonomi kepimpinan ketenteraan kehakiman dan lain-lain.

    Balas
    • staff mengatakan

      6 April 2016 pada 12:15 pm

      ~
      Dalam beberapa hal memang Islam tampak seperti begitu memperhatikan kepentingan dan kesejahteraan umatnya. Tapi jika kita mempelajari Islam lebih mendalam, kami tidak melihat ajaran Islam seperti itu.

      Contohnya: Islam percaya Allah maha pengasih. Tapi mengapa Islam mengajarkan membunuh atau menganiaya orang-orang yang menolak agama Islam?

      Contoh lain, Islam mengatakan bahwa Allah begitu mengasihi umat-Nya. Tapi mengapa Islam mengajarkan diskriminasi terhadap wanita?

      Terutama dalam hal-hal yang berhubungan dengan soal pernikahan. Kami tidak melihat bahwa agama Islam merupakan agama yang mementingkan kesejahteraan umatnya.
      ~
      Saodah

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • 5 Alasan Wanita Terhitung Penghuni Neraka! Apakah Solusinya?
  • 7 Alasan Utama Pria Muslim Berpoligami dan Dampaknya
  • Sejarah Hukum Memakai Hijab, Apakah Sebuah Keharusan?
  • Pergumulan Muslimah Perihal Gambaran Surga Sebenarnya
  • Ciri Wanita yang Allah “Memilih” dan “Memuliakan”

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Khadijah Tidak Lagi Takut Kematian Setelah Mengikut Isa
  • Cinta Allah Bagi Seorang Perempuan Muslim
  • 7 Alasan Utama Pria Muslim Berpoligami dan Dampaknya
  • Siti Maryam dan Siti Aminah: Dua Wanita Mulia
  • 5 Alasan Wanita Terhitung Penghuni Neraka! Apakah Solusinya?

Artikel Yang Terhubung

  • Pria Islam: Bagaimana Seharusnya Memperlakukan Isteri?
  • Hai Mukmin Kasihilah Isterimu. Isteri, Hormatilah Suaminya!
  • Tiga Janji Calon Suami Yang Baik, Wajib ditepati…
  • Pria Muslim Dan Kristen: Berdosakah Bila Saya…
  • Memukul Istri Pra-Perceraian Guna Mendidik

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Renungan Berkala Isa dan Kaum Wanita

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat Isa Dan Kaum Wanita setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Kaum Wanita

Footer

Hubungi Kami

Apabila Anda memiliki pertanyaan / komentar, silakan menghubungi kami dengan menekan tombol di bawah ini.

Hubungi Kami

Social Media


Facebook

Twitter

Instagram

YouTube
App Isadanislam
Hak Cipta © 2009 - 2021 Dialog Agama Isa Islam Dan Kaum Wanita. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami