Pernahkah anda berharap? Apa yang anda harapkan dalam hidup? Harapan adalah sesuatu yang diinginkan terjadi di masa mendatang. Tentu semua orang memiliki harapan, bukan? Bukan saja harapan di dunia, tetapi juga harapan di akhirat.
Seperti yang terjadi dengan Anif Solchanudin, pelaku bom Bali II. Dia berkata, “Saya sempat menawarkan diri menjadi pelaku bom bunuh diri. Waktu itu, ustad saya (maksudnya Subur, tahanan Polda Metro Jaya) mengatakan, dengan menjadi pelaku bom bunuh diri, saya akan masuk surga. Saat meledak dan darah saya mengalir, saat itu dosa saya akan dihapuskan. Kemudian saya akan dijemput 72 bidadari yang akan mengantar saya ke surga” (Balipost, 7 Juni 2006).
Itu adalah harapan seorang manusia. Menarik untuk diperhatikan bahwa disamping Anif mengharapkan surga, dia juga mengharapkan dijemput 72 bidadari. Benarkah ada bidadari di surga untuknya? Tentu Anif memiliki dasar yang kuat dengan pernyataannya, bukan?
Pesta Pora Mukmin di Sorga?
“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam surga dan kenikmatan, mereka bersuka ria dengan apa yang diberikan kepada mereka oleh Tuhan mereka; dan Tuhan mereka memelihara mereka dari azab neraka. “Makan dan minumlah dengan enak sebagai balasan dari apa yang telah kamu kerjakan,” mereka bertelekan di atas dipan-dipan berderetan dan Kami kawinkan mereka dengan bidadari-bidadari yang cantik bermata jeli” (Qs. 52:17-20).
Benarkah ada bidadari di surga dan surga menjadi tempat pesta pora sekaligus tempat memuaskan nafsu? Seolah-olah di tempat inilah kenikmatan jasmani dapat disalurkan. Tentu ketika manusia meninggal, maka tubuh jasmaninya sudah hancur bersama dengan tanah. Artinya tubuh jasmani atau kenikmatan jasmani tidak akan ada di sorga.
Nah, mungkinkah di sorga akan terjadi seperti ayat di atas? Bagaimana Isa Al-Masih, yang datang dari sorga, memberi keterangan mengenai hal ini?
Sabda Isa Al-Masih tentang Situasi di Sorga
Isa Al-Masih bersabda, “Kamu sesat, sebab kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah! Karena pada waktu kebangkitan orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga” (Injil, Rasul Besar Matius 22:29-30).
Sangat berbeda dengan keterangan yang disampaikan Al-Quran bahwa ada bidadari di surga. Surga bukanlah tempat pesta pora dan pelampiasan hawa nafsu. Surga adalah tempat suci dimana dosa tidak mendapat tempat sama sekali. Sebab Allah bertahta di dalamnya. Oleh karena itu, manusia hidup seperti malaikat. Seluruh pikiran, perasaan, dan kehendaknya adalah untuk menyenangkan Allah, dan bukan mengejar kenikmatan
(Injil, Surat Wahyu 11:27).
Keindahan surga begitu menakjubkan! Bahkan dikatakan “Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal” (Injil, Surat Wahyu 21:11).
Cara ke Sorga yang Benar
Bila Anif mengharapkan sorga dengan melakukan pemboman yang membunuh banyak orang, maka kita perlu menyelidiki. Adakah cara lain yang lebih baik dan tidak merusak atau menghancurkan hidup orang banyak? Isa Al-Masih bersabda, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Satu-satunya kebenaran dan jalan ke sorga adalah percaya kepada Isa Al-Masih. Sebab Isa Al-Masih bukan saja berjanji, tetapi Dia juga menepati dengan “memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Besar Matius 20:28).
Jika anda merindukan surga yang sesungguhnya, saat inilah waktunya anda mengambil keputusan untuk memercayai apa yang Isa Al-Masih tawarkan, yakni jalan keselamatan.
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap komentar yang diberikan hanya menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
1. Bagaimana tanggapan saudara tentang kenikmatan sorga yang dijanjikan dalam Al-Quran?
2. Mengapa Isa Al-Masih menekankan tidak ada kawin atau dikawinkan di surga yang sangat bertolak belakang dengan ayat Al-Quran tersebut?
3. Bagaimana cara saudara memperoleh keselamatan sorgawi?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus. Komentar/pertanyaan di luar topik artikel, dapat dikirim lewat email ke staf kami di: .
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Benarkah Ada Bidadari di Surga Untuk Pembom?”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS ke: 0812-8100-0718
Apabila Anda memiliki keinginan untuk didoakan, silakan mengisi permohonan doa dengan cara klik link ini.
Wido mengatakan
~
Pembom membaca ayat secara serampangan sehingga melakukan perbuatan keji. Begitu juga saudara-saudara Nasrani membaca ayat Al-Quran secara serampangan sehingga menilai secara negatif. Anda tidak mau kan disamakan dengan teroris?
Jihad yang murni adalah ketika bangsa Indonesia berjuang melawan penjajahan Belanda. Perang melawan musuh dan dalam hati yaitu nafsu angkara murka.
Hadist nabi: Sesungguhnya perang yang paling besar itu adalah perang melawan hawa nafsu.
staff mengatakan
~
Saudara Wido,
Maaf komentar saudara kami hapus dan kami jadikan satu kolom. Sehingga para pembaca mudah mengerti.
Menurut saudara, para pembom membaca ayat secara serampangan sehingga melakukan perbuatan keji.
Kami ingin menanyakan satu ayat, “Hai orang-orang yang beriman, perangilah orang-orang kafir yang di sekitar kamu itu, dan hendaklah mereka menemui kekerasan daripadamu, dan ketahuilah, bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa” (Q 9.123).
Bagaimana pendapat saudara tentang ayat di atas? Mengingat, status martir dalam Islam adalah status paling tinggi, dan ada hadiah “tersendiri” yang akan diterimanya di sorga.
Perhatikanlah hadist ini: “Rasulullah SAW bersabda: “Orang yang mati syahid di sisi allah mempunyai 7 keutamaan; dosanya akan diampuni sejak awal kali pertempuran, diperlihatkan tempat duduknya di surga, dijaga dari siksa kubur, diberi keamanan dari ketakutan yang besar saat dibangkitkan dari kubur, diberi mahkota kemuliaan yang 1 permata darinya lebih baik dari dunia seisinya, dinikahkan dengan 72 bidadari, dan diberi hak untuk memberi syafaat kepada 70 orang dari keluarganya” (HR. Tirmidzi, no hadits: 1586).
~
Daniar
jibril mengatakan
~
Kalau dilihat dari faktanya, apakah pembom adalah sosok yang beriman di dalam kepercayaannya? Adakah pembom lain, yang menyerukan pandangan yang sama?
staff mengatakan
~
Saudara Jibril,
Memang banyak umat Muslim tidak setuju dengan perbuatan tersebut. Namun dalam Al-Quran terdapat ayat yang memerintahkan Muslim memerangi non-Muslim. Dan orang-orang Islam tertentu seperti pembom menggunakan ayat-ayat ini untuk membenarkan tindakannya.
“Dan bunuhlah mereka (orang-orang kafir) dimana saja kamu jumpai mereka . . . “ (Qs 2:191).
“. . . berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka . . .” (Qs. 9:73).
Bila membaca ayat-ayat di atas, timbul pertanyaan dalam benak kami. Benarkah sorga diraih dengan membunuh, merusak, dan menghancurkan hidup orang lain?
Isa Al-Masih datang ke dunia untuk membawa damai. Bukan hanya hubungan damai dengan sesama, namun yang terutama adalah hubungan damai dengan Allah. Melalui kematian-Nya di kayu salib, Dia telah mendamaikan manusia dengan Allah.
Isa Al-Masih adalah jalan satu-satunya menuju kehidupan kekal, seperti yang pernah Ia katakan “…Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
~
Daniar
zahra mengatakan
~
Islam tidak pernah menyuruh memerangi orang kafir kecuali jika diperangi. Seharusnya Rasulullah bisa kita teladani. Ketika beliau meninggalkan Mekah ke Madinah karena diusir oleh kaum Quraisi. Bagaimana para nabi yang sabar ketika agama yang dibawanya diejek dan diolok ia tidak balas dengan kebencian.
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bertemu dengan orang-orang kafir yang sedang menyerangmu, maka janganlah kamu membelakangi dan mundur” (Qs 8:15).
staff mengatakan
~
Saudara Zahra,
Kami yakin banyak orang Muslim cinta damai. Menurut saudara Zahra, Islam tidak pernah menyuruh memerangi orang kafir kecuali jika diperangi. Benarkah? Lalu bagaimana dengan ayat Al-Quran yang justru memberi mandat kepada umat Muslim untuk melakukan agresi terhadap orang-orang non-Muslim yang mereka sebut sebagai kafir?
“Hai orang-orang yang beriman, perangilah orang-orang kafir yang di sekitar kamu itu, dan hendaklah mereka menemui kekerasan daripadamu, dan ketahuilah, bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa” (Qs 9:123).
” . . . maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka. Ketentuan yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka menentang Allah dan Rasul-Nya . . . ” (Qs 8:12-13).
Namun Saudara perlu mengetahui bahwa peperangan pertama Islam bukanlah karena ditindas, melainkan ketika berupaya untuk merampas barang-barang dagangan para saudagar Arab yang sedang berjalan melintas.
Ada cerita tentang “Ka’b ibn Ashraf dan Abu Rafi”. Dikisahkan, seorang pria berusia 120 tahun memberi peringatan kepada penduduk Medinah, agar tidak menerima ajaran Muhammad. Apa yang terjadi? Pria tua itu dibunuh sang nabi. “… nabi membunuh para pria yang melawan, membantai anak-anak keturunan mereka dan mengumpulkan para perempuan menjadi tawanan” (HSB V.5 B.59 N.512)
~
Daniar
zahra mengatakan
~
Sangat mudah sekali jawabannya. Karena Al-Quran adalah satu kumpulan yang sempurna. Jadi setiap ayat demi ayatnya saling berkaitan dan tidak akan sempurna jika dipisahkan. Begitu pun dalam menafsirkan, karena gaya bahasanya yang sangat tinggi dan unik. Sehingga sedikit saja salah menafsirkan maka kita akan tersesat.
Seperti halnya pembom yang mengartikan Al-Quran sepotong-potong. Sehingga menjadikan berfikir sempit dan fanatik Islam.
Ayat anda sebut benar semua, tapi jika kita memahami Islam hanya dengan ayat itu maka kita akan tersesat dan menyimpang dari ajaran Islam yang sebenarnya. Karena masih banyak ayat lain yang menjelaskan bagaimana menghadapi orang kafir seperti Qs 6:151. Yang anda sebutkan juga sudah dijelaskan bahwa membunuh harus ada sebab yang jelas. Yang salah adalah cara menafsir karena tidak membaca dan memahami kandungan Al-Quran seluruhnya.
staff mengatakan
~
Saudara Zahra,
Mari perhatikan sekali lagi kisah ini: Seorang pria berusia 120 tahun memberi peringatan kepada penduduk Medinah, agar tidak menerima ajaran Muhammad. Apa yang terjadi? Pria tua itu dibunuh sang nabi. “… nabi membunuh para pria yang melawan, membantai anak-anak keturunan mereka dan mengumpulkan para perempuan menjadi tawanan” (HSB V.5 B.59 N.512).
Apakah nabi saudara Zahra ketika agama yang dibawanya diejek, ditolak ia tidak balas dengan kebencian? Tidak bukan. Seperti dalam kisah di atas, ia justru membunuh orang yang menolah ajaran yang dibawanya. Apakah hal tersebut dapat digolongkan dengan “sebab yang jelas”? Atau mungkin nabi saudara salah menafsirkan Al-Quran? Atau memang Al-Quran tidak konsisten, mungkin Saudara dapat menjelaskan?
Isa Al-Masih mengajarkan kepada murid-murid-Nya, bagaimana seharusnya mereka bersikap dalam melaksanakan Amanat Agung-Nya. Yaitu beritakan dengan kasih, bukan dengan kekerasan!
Isa Al-Masih berkata, “Dan jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ . . . katakanlah kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat padamu. Tetapi jikalau kamu . . . tidak diterima di situ, pergilah . . . serukanlah: Juga debu kotamu yang melekat pada kaki kami, kami kebaskan di depanmu . . .” (Injil, Rasul Lukas 10:8-11). Artinya tidak memaksa dan tidak dengan kekerasan.
~
Daniar
zahra mengatakan
~
Sampai hari ini saya tidak pernah mendengar Nabi Saw membunuh seorang kakek tua yang tidak mau masuk Islam. Lagi pula sumbernya juga tidak jelas. Saya hanya percaya yang bersumber dari Al-Quran dan hadist.
Dari kisah nabi telah melewati perjuangan hidup mulai dari nol. Ayahnya meninggal ia berusia 6 tahun, ibu meninggal ia berusia 7 tahun dan ikut pamannya. Sejak usia 12 tahun kegiatanya sebagai penggembala dan berdagang. Usia 25 dilamar oleh Siti Khadijah. Usia 40 menerima wahyu sebagai nabi. Ayat pertama yang diturunkan adalah surat Al Alaq at 1-5. Lalu dia berdakwah secara sembunyi 3 tahun kemudian berdakwah terang-terangan. Sejak itulah muncul banyak konflik. Kaum kafir Quraisy banyak yang mengolok dan ingin membunuhnya. Tapi Allah melindungi umat pilihannya. Maka ia hijrah ke Madinah dan berdakwah di sana atas perintah Allah.
staff mengatakan
~
Saudara Zahra,
Terimakasih atas penjelasan mengenai nabi saudara. Untuk mendiskusikan hal itu lebih lanjut, silakan beralih ke link ini: http://tinyurl.com/or52jul. Juga silakan dibaca hadist ini HSB V.5 B.59 N.512.
Kembali pada topik di atas. Staf IDI berharap komentar yang diberikan hanya menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
1. Bagaimana tanggapan saudara tentang kenikmatan sorga yang dijanjikan dalam Al-Quran?
2. Mengapa Isa Al-Masih menekankan tidak ada kawin atau dikawinkan di surga yang sangat bertolak belakang dengan ayat Al-Quran tersebut?
3. Bagaimana cara saudara memperoleh keselamatan sorgawi?
Komentar/pertanyaan di luar topik artikel, dapat dikirim lewat email ke staf kami di: .
~
Daniar
staff mengatakan
~
Saudara White,
Terimakasih telah berkunjung dan menanggapi komentar dalam situs kami. Maaf kami menghapus komentar saudara karena mencantumkan link dari situs lain. Bila saudara ingin memberi tanggapan sesuai dengan isi dari link tersebut silakan menuliskannya dengan singkat dan jelas.
Staf IDI berharap komentar yang diberikan hanya menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
1. Bagaimana tanggapan saudara tentang kenikmatan sorga yang dijanjikan dalam Al-Quran?
2. Mengapa Isa Al-Masih menekankan tidak ada kawin atau dikawinkan di surga yang sangat bertolak belakang dengan ayat Al-Quran tersebut?
3. Bagaimana cara saudara memperoleh keselamatan sorgawi?
Terimakasih dan harap maklum.
~
Daniar
sita mengatakan
~
Insyallah sorga itu ada dan bisa dinikmati umat yang bertakwa sesuai dengan ajaran agamanya.
Posisi setelah meninggal memang seperti malaikat karena saat itu masih masa penantian sampai tiba. Masa kiamat dan perhitungan hisaf.
Di masa penantian ini kita hanya bisa berdzikir menyebut nama Allah. Setelah di padang Maghsyar barulah kita diadili atas segala dosa dan pahala kita. Jika pahala kita lebih besar kita masuk sorga yang digambarkan bebas melakukan apapun tanpa dosa, dan para istri juga akan memiliki kebebasan sebagai mana semua yang ada di sorga.
Cara pencapaian menuju sorga sendiri ada banyak yang penting selalu menjalankan ibadah dan bertakwa kepada Allah SWT.
staff mengatakan
~
Saudara Sita,
Suatu yang menyedihkan jika harapan kita akan sorga hanya merupakan angan-angan dan tipuan! Tapi kita bisa tahu kebenaran itu dari Firman Tuhan dan kita bisa yakin bahwa gambaran rumah pengikut Isa Al-Masih dimasa depan bukan tipuan.
Sorga itu benar-benar sebuah tempat yang nyata. Alkitab memberitahukan kita bahwa sorga adalah takhta Allah yang kudus (Kitab, Nabi Yesaya 66:1; Injil, Kisah Para Rasul 7:48-49; Injil, Matius 5:34-35). Sehingga dosa tidak ada tempat di sana. Jadi permasalahan terbesar kita adalah dosa!
Syukur, Allah yang Maha Kasih telah datang ke dunia dalam pribadi Isa Al-Masih untuk menebus kita. Yaitu dengan membayar harga hukuman dosa kita dengan darah-Nya sendiri ketika Ia mati di kayu salib. Isa Al-Masih datang untuk membebaskan kita dari dosa, neraka, dan iblis.
“Sebab juga Kristus [Al-Masih] telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah” (Injil, Surat 1 Petrus 3:18).
Jangan menunda keselamatan karena tertutup bila ajal menjemput!
Adakah banyak cara supaya selamat? Firman Allah berkata, “Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat … sesungguhnya, hari ini adalah hari penyelamatan itu” (Injil, Surat Kisah Para Rasul 16:31; Injil, Surat II Korintus 6:2).
~
Daniar
sita mengatakan
~
Ini yang tidak beres, sudah jelas Anda pernah bilang “Untukmu Agamamu, Untukku Agamaku”. Jadi tidak perlu dipertanyakan lagi. Karena ajaran kita berbeda mau bagaimanapun juga kita ini tetap berbeda dan tidak akan pernah bisa disatukan. Kalau anda terus berusaha untuk membentuk opini sejalan dengan anda. Jelas bahwa anda bukan moderator yang baik.
Saya Muslim tapi sahabat-sahabat saya juga ada yang beragama lain, ada yang suster biarawati. Tapi kami saling menghargai bukan seperti anda yang terus menerus menyerang kami.
Segala dosa akan Anda tanggung, Allah tidak akan membebankan dosa kepada nabi Isa karena anda memungkiri tidak menerima kitab Allah yaitu Al-Quran.
staff mengatakan
~
Saudara Sita,
Memang setiap pribadi berhak menyakini apa yang selama ini diyakini. Apa menurut saudara salah bila kita saling berbagi, bertukar pikiran, bertanya dan menilainya? Sehingga kita semua memiliki niat dalam hati untuk menyelidiki dan mengetahui kebenaran yang sejati.
Sering umat Muslim menyatakan bahwa Islam adalah agama penyempurna. Nah, bila ajaran yang dibawa nabi saudara bertentangan dengan Isa Al-Masih, dapatkah anda menjelaskan menyempurnakan apa? Kami bukan bermaksud untuk menyerang, tetapi dari ajaran-ajaran tersebut timbul pertanyaan dalam benak kami.
Saudara Sita benar, setiap orang menangung dosanya sendiri. Adakah manusia berdosa yang dapat menyelamatkan dirinya sendiri? Tidak, pasti akan dihukum. Kabar baik bagi saudara Sita, keselamatan yang disediakan Allah atas karya KalimahNya, Isa Al-Masih adalah pemberian yang diterima dengan iman kepada setiap orang yang menerima Dia sebagai Juruselamatnya.
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya [Kalimat-Nya] yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
~
Daniar
widodo mengatakan
~
“Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal” (Injil, Surat Wahyu 21:11). Masa ada sebuah kota di dalam sorga? Katanya sorga itu rohaniah.
staff mengatakan
~
Saudara Widodo,
Setelah langit dan bumi yang kita tempati ini hancur. Allah menciptakan kota yang kudus yaitu Yerusalem baru. Itu adalah benar-benar sebuah kota.
Jadi, silakan baca ayat sebelum dan sesudahnya. Jangan lupa berdoa minta Allah memberikan saudara hati yang baru, sehingga dapat mengerti dan menerima kebenaran yang disampaikan dalam firman-Nya.
~
Daniar
sita mengatakan
~
Saudara Widodo betul,
Apa itu juga berarti firman Tuhan dalam Alkitab juga memberikan iming-iming dan angan-angan kosong juga.
Sudahlah susah bicara sama orang yang sudah tertutup hatinya. Diberi tahu dengan kebaikan Al-Quran tetap saja tidak mau. Yang penting kami para umat Muslim menghargai semua nabi yang pernah diutus oleh Allah SWT. Dan kami umat Muslim selalu mengambil kebaikan dari 5 kitab Allah yang asli bukan yang palsu titik.
staff mengatakan
~
Saudara Sita,
Firman Tuhan adalah Iya dan amin. “Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat” (Injil, Surat 2 Petrus 3:9).
Seperti yang kami jelaskan di atas bahwa sorga nyata. Demikian juga akan janji Isa Al-Masih. Kami percaya akan janji-Nya, bahwa Dia telah menyediakan tempat bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya. Itu bukan sebuah iming-iming dan angan-angan kosong, tetapi itu adalah karunia dari Allah.
“Ia [Allah] telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal [Kalimat-Nya, Isa Al-Masih], supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya [Isa Al-Masih] tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
Nah, bagaimana dengan Saudara Sita, ada yang sudah pasti bukan angan-angan kosong ambil yang mana?
~
Daniar
widodo mengatakan
~
Hadits nabi: “Sorga di telapak kaki ibu”. Ajaran Kristen “Sorga yang indentik dengan keselamatan itu diperoleh melalui Yesus Kristus”. Kristus mengajarkan manusia untuk durhaka kepada orang tua.
staff mengatakan
~
Saudara Widodo,
“Surga di telapak kaki ibu” adalah gambaran, bukan sorga sesungguhnya.
Saudara Widodo benar, keselamatan kekal yaitu masuk sorga diperoleh hanya melalui Isa Al-Masih. Mari perhatikan sabda Isa Al-Masih, berikut ini: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Jadi, perbuatan kita bukan yang menyelamatkan kita!
Isa Al-Masih mengajarkan kita, bahwa sebagai anak-anak kita harus mengasihi, menghormati, dan taat pada orang tua. “Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan” (Injil, Surat kolose 3:20).
Jadi tuduhan saudara Widodo tidak lah benar.
~
Daniar
Kita mengatakan
~
Memang Al-Quran ada mencatatkan ayat perang. Tapi sebagai seorang Islam kita perlu hindari ayat itu dan jangan disalahgunakan ayat itu atau sebagai pendorong untuk sesuatu kejahatan. Kasihilah manusia.
staff mengatakan
~
Saudara Kita,
Kami yakin Umat Muslim mengasihi sesama manusia. Namun tidak dapat dipungkiri, ada ajaran Islam yang tidak menekankan damai dengan orang lain. Banyak terdapat ayat Al-Quran yang memerintahkan Muslim memerangi non-Muslim. Ajaran-ajaran ini ditekankan oleh sebagian umat Muslim.
Saudara Kita, mengapa menurut saudara harus menghindari ayat perang dalam Al-Quran?
Tentu dunia ini akan damai tidak ada perang bila memiliki prinsip seperti saudara. Itulah ajaran pokok Injil yaitu ajaran damai dan kasih. Tidak ada ajaran perang.
“Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Injil, Rasul Besar Matius 22:39).
~
Daniar
usop mengatakan
~
To Daniar lagi,
Saya tersenyum membaca artikel ini. Apa mba Daniar yang membuatnya?
staff mengatakan
~
Saudara Usop,
Bukan, mengapa? Adakah yang tidak benar dari artikel di atas. Atau mungkin saudara Usop menemukan kebenaran di dalamnya?
Staf IDI berharap komentar yang diberikan hanya menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
1. Bagaimana tanggapan saudara tentang kenikmatan sorga yang dijanjikan dalam Al-Quran?
2. Mengapa Isa Al-Masih menekankan tidak ada kawin atau dikawinkan di surga yang sangat bertolak belakang dengan ayat Al-Quran tersebut?
3. Bagaimana cara saudara memperoleh keselamatan sorgawi?
Terimakasih,
~
Daniar
Anjar lesmana mengatakan
~
Ashadualailahaillalah wa ashduannamuhammadarrasululla. Aku bersaksi tasda yang berhak disembah selain Allah, dan aku bersaksi Nabi muhammad hamba dan utusan Allah. Aku ridha Allah sebagai robbku. Saya ridha Islam sebagai agamaku, dan aku ridha Nabi Muhammad sebagai nabiku.
Dan tidak ada yang mampu memalingkan aku dari agamaku, walaupun aku akan dibunuh, disalib atau dibakar hidup-hidup. Dan seandainya aku punya nyawa sebnyak bulu di badanku, aku akan korbankn satu demi satu untk agamaku. Allahhu akbar
staff mengatakan
~
Salam Sdr. Anjar,
Terimakasih untuk pemaparan saudara. Tidak salah saudara memiliki pemikiran, harapan bahkan cita-cita untuk membela agama saudara. Tentu saudara sudah memikirkan hal itu, bukan?
Tetapi pernahkah saudara berpikir bahwa ada Pribadi yang sudah melakukan hal yang demikian buat saudara? Pribadi itu adalah Isa Al-Masih. Dia “memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Besar Matius 20:28).
~
Salma
sok pinter mengatakan
~
Penulis sama komentatornya pada sok pinter semua, bahas surga segala, pakai penafsiran ayat-ayat sendiri tidak pakai ilmu. Mengartikan ayat Al-Quran itu tidak cukup pakai terjemahan, perlu mendalami ilmu tafsir yang mumpuni. Pikiran manusia itu tidak akan nyampai kalau mau bahas surga dan neraka, kalau dasarnya kebencian pasti ada saja ayat yang dipakai buat nyerang agama lain.
staff mengatakan
~
Salam Sdr. Sok Pinter,
Kami yakin saudara sudah mengetahui tentang sorga bukan? Jadi bagaimana menurut saudara:
1. Bagaimana tanggapan saudara tentang kenikmatan sorga yang dijanjikan dalam Al-Quran?
2. Mengapa Isa Al-Masih menekankan tidak ada kawin atau dikawinkan di surga yang sangat bertolak belakang dengan ayat Al-Quran tersebut?
3. Bagaimana cara saudara memperoleh keselamatan sorgawi?
~
Salma
Ayah Moya mengatakan
~
Dalam beribadah & mengenal Tuhan, manusia menjalani berbagai tahapan. Sama seperti pemikiran kita yang berkembang dari kecil sampai dewasa. Iming-iming sorga bisa diibaratkan janji orang tua kita kepada kita saat masih kecil yang akan memberikan hadiah semisal boneka istimewa nanti jika kita rajin belajar. Tanpa sadar kita telah menjadi dewasa, dan ketika orang tua memenuhi janjinya, kita sudah tidak tertarik dengan boneka istimewa tersebut.
Demikian pula ketika kita sampai akhirat, org yg benar-benar telah dewasa imannya tak akan tertarik dg boneka-boneka bidadari yang disediakan Tuhan. Karena yang menarik bagi dia bukan lagi boneka. Iming-iming yang bersifat duniawi perlahan akan terkikis oleh pemahaman kita tentang hakekat taqwa kepada Tuhan. Bukan lagi sorga mainan yang menarik buat kita, tapi sorga sejati yang kita cari.
staff mengatakan
~
Sdr. Ayah Moya,
Terimaksih untuk pendapat Anda mengenai Allah dan sorga.
Jika bidadari Anda ibaratkan sebagai iming-iming dari Allah kepada manusia, apakah Allah benar-benar menyediakannya di sorga kelak? Tentunya, karena Allah tak pernah berbohong, pasti sabda-Nya terlaksana, bukan?
Kami yakin, Anda pun sepakat bahwa Allah Maha Tahu. Jika oleh karena iming-iming bidadari, sebagian manusia berlomba-lomba dengan tekun beribadah agar masuk sorga, tidakkah Allah mengetahui ketidakmurnian motivasi mereka? Jika apa yang mereka kejar hanya pemuasan nafsu jasmaniah semata, mungkinkah Allah yang Maha Suci tetap memperkenankan mereka masuk? Sedangkan Firman Allah sendiri bersabda:
“Tetapi tidak akan masuk ke dalamnya [sorga] sesuatu yang najis, …” (Injil, Kitab Wahyu 21:27)
Ketika hidup di dunia ini, Allah telah memerintahkan kita demikian:
“sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.” (Injil, Surat Rasul 1 Petrus 1:16)
mungkinkah Allah memperlakukan kita sebagai “anak kecil” yang harus dibujuk rayu dengan ganjaran yang tidak kudus untuk masuk sorga?
~
Yuli
Apologetika Alkitab mengatakan
~
Terima kasih atas penjelasannya. Saya sangat dikuatkan.
Pohon yang baik dilihat dari buahnya.. 🙂
staff mengatakan
~
Sdr. Apologetika Alkitab,
Terimakasih untuk tanggapan yang Anda tuliskan.
Ya benar, bahwa Firman Allah telah mengajarkan kepada kita untuk menilai kesejatian sebuah ajaran apakah berasal dari Allah melalui buah yang dihasilkannya:
“Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.” (Injil, Rasul Besar Matius 7:20)
Sebagai standard penilaian pohon dan buah yang baik, Firman Allah adalah otoritas tertinggi yang harus digunakan, dan itu tertuang di dalam Alkitab. Untuk itu kami sarankan kepada siapapun juga agar tak jemu-jemu belajar langsung dari Alkitab, karena segala kebenaran Allah tertuang di dalamnya.
~
Yuli
Djoko mengatakan
~
Selamat malam…
Dari penjelasan diatas berarti Al-Quran mengkonfirmasi bahwa di surga, Muslim hanya akan bertemu dengan 72 bidadari saja dan semua keinginan mereka akan terpenuhi.
Lalu apakah mereka akan bertemu dengan Allah yang mereka sembah? Jika benar, berarti Allah yang selama ini mereka sembah adalah fiksi belaka atau not even exist (tidak pernah ada)…
staff mengatakan
~
Sdr. Djoko,
Terimakasih untuk tanggapan Anda atas artikel di atas.
Berdasarkan ayat Al-Quran berikut:
“(Yaitu) Tuhan Yang Maha Pemurah. Yang bersemayam di atas ‘Arsy” (Qs 20:5)
sebagian ulama Islam beranggapan bahwa Allah yang mereka sembah bersemayam dalam Arsy, yaitu singgasana Allah yang amat besar, berada jauh lebih tinggi dari sorga (aljana) tempat para Mukmin tinggal kelak.
Jadi pertanyaan yang Anda lontarkan ada benarnya dan patut menjadi perenungan bagi kita semua. Bukankah sorga bersifat kekal dan kudus, tempat Allah bersemayam? Bukankah tujuan kita ke sana adalah menikmati kehidupan bersama Allah dalam kekekalan yang kudus? Jadi, mungkinkah nafsu jasmaniah yang telah menemui kebinasaannya dapat terselip dalam kehidupan sorgawi? Adalah sebuah kemustahilan.
~
Yuli
Yesus mengatakan
~
Dear All Muslim,
Tolong dijelaskan maksud Hadits ini apa:
“Suatu kali rasululah pernah ditanya sahabat tentang hal ini, apakah penghuni surga melakukan persetubuhan?” Beliau menjawab, “ya, dengan penyemburan yang keras, dengan kemaluan yang tidak lemas dan dengan syahwat yang tidak terputus, tetapi tidak keluar air mani sedikitpun, baik dan lelaki atau perempuan apabila selesai, perempuan kembali bersih dan kembali perawan” (HR. Ibnu Hibban)
1. Apakah surga Muslim hanya untuk lelaki, kenapa tidak ada bidadari laki-laki?
2. Mengapa surga Muslim hanya berisi kenikmatan duniawi?
Mohon bantuan jawaban teman-teman Muslim.
Terima kasih.
staff mengatakan
~
Sdr. Yesus,
Terimakasih atas pertanyaan Anda kepada rekan-rekan Muslim mengenai konsep sorga dalam ajaran Islam.
Melengkapi pemikiran dibalik pertanyaan yang diajukan oleh Sdr. Yesus, sorga menurut kebenaran firman Allah adalah demikian:
“Kamu sesat, sebab kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah! Karena pada waktu kebangkitan orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga” (Injil, Rasul Besar Matius 22:29-30)
“Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus” (Injil, Surat Roma 14:17)
Jadi, benarkah konsep sorga yang diajarkan oleh Al-Quran dan Hadits?
~
Yuli
Yesus mengatakan
~
Dear all Muslim,
Maaf, untuk poin pertanyaan saya 1 dan 2, berdasarkan ayat Al-Quran Ar-Rahmaan 55:70-74:
“Didalam surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (Bidadari-bidadari) yang jelita putih bersih, dipingit dalam rumah. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Mereka tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin. “
Mengapa hanya ada bidadari perempuan? Al-Quran menjelaskan bidadari tersebut belum bersuami, tentu suami adalah laki-laki, bukan?
Sekali lagi mohon maaf, tolong bantuan dari teman-teman Muslim untuk menjelaskan.
Terimakasih.