Luthfi Hasan Ishaaq, mantan ketua partai politik di Indonesia. Beberapa bulan lalu diadili karena melakukan korupsi. Dana korupsi disalurkan kepada ketiga isterinya, guna mencuci uang suapan tersebut. Apakah ini salah satu dampak poligami?
Isteri dari Luthfi yang paling muda masih duduk di bangku SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) ketika ia menikahinya tahun lalu. Menurut Luthfi, isterinya tersebut telah berumur 18 tahun saat mereka menikah. Luthfi yang sudah berumur 51 tahun ini mempunyai 15 orang anak dari pernikahan-pernikahannya.
Indonesia Mensahkan Praktek Poligami Pada Tahun 1974
Di Indonesia, poligami disahkan tahun 1974 di bawah Undang-Undang Pernikahan No. 1. Di zaman pemerintahan Presiden Soeharto, praktek poligami sempat dilarang. Tetapi organisasi-organisasi Islam melakukan penuntutan, agar larangan praktek Islam ini dicabut.
Tahun 2000, larangan bagi pegawai negeri untuk memiliki isteri lebih dari satu juga dicabut. Akibatnya, poligami menjadi hal yang umum meskipun banyak masyarakat Indonesia menentang. Dalam iklim Islamisasi yang meningkat, poligami mendapatkan dukungan dan kritik . “ Tidak ada dalam pernikahan dampak poligami yang menguntungkan para wanita,” menurut Komisi Nasional Kekerasan Perempuan.
Mereka yang berpoligami terkadang mempunyai cara berpikir yang tidak pantas tentang wanita . Seperti: Menjadikan wanita sebagai komoditi seksual, memelihara wanita dalam jumlah banyak untuk kepentingan garis keturunan pria, dan bahkan memanfaatkan isteri-isteri mereka sebagai bejana pencucian uang suap.
Islam Tidak Melarang Poligami
Apa yang dilakukan Luthfi Hasan dan pejabat lain dengan mempunyai isteri lebih dari satu tentu tidak dapat disalahkan. Sebagai seorang pria Muslim, mereka mempunyai hak untuk mempunyai isteri bahkan hingga empat orang sekaligus.
Hal ini sebagaimana yang dianjurkan dalam kitab suci Islam, “ . . . . kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki” (Qs 4:3)
Apa Yang Alkitab Katakan Mengenai Poligami ?
Alkitab mengajarkan dengan jelas bahwa pernikahan seharusnya dilakukan antara satu pria dan satu wanita. Kita dapat mengetahuinya dari pernikahan mula-mula, antara Adam dan Hawa. Dikatakan, “ Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging” (Taurat, Kejadian 2:24). Bagaimana seorang suami dapat “menjadi satu” dengan isterinya jika ia memiliki banyak isteri?
Isa Al-Masih , ketika menghadapi sebuah pertanyaan mengenai perceraian, meneguhkan kebenaran tentang pernikahan antara satu pria dan satu wanita. Bagi mereka yang mendukung p oligami, Isa berkata, “…tetapi sejak semula tidaklah demikian.” (Injil, Rasul Besar Matius 19:8).
Mintalah Hati Mengasihi dari Isa Al-Masih!
Salah satu dampak poligami, ketamakan adalah sifat yang membuat seseorang merasa tidak puas atas apa yang dia miliki. Baik kekayaan, ataupun atas satu isteri yang sudah dimiliki. Seorang pria yang mempunyai sifat demikian, membutuhkan hati yang baru dari Isa Al-Masih. Yaitu hati yang dapat mensyukuri anugerah yang telah Tuhan berikan.
Terimalah Isa Al-Masih sebagai Juruselamat pribadi! Mintalah hati yang baru dari Dia. Hati yang terhindari dari ketamakan. “ Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat” (Kitab Nabi Yehezkiel 36:26)
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap komentar yang diberikan hanya menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
1. Menurut saudara, apakah dampak poligami yang terjadi di masyarakat? Apakah dampak tersebut memberi pengaruh buruk atau baik?
2. Mengapa terdapat banyak sekali opini, bahkan diantara orang-orang Muslim, mengenai Poligami?
3. Mengapa Kitab dari Allah mengatakan pernikahan hanya antara dua orang, dan tidak lebih ?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, baik dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus. Komentar/pertanyaan di luar topik artikel, dapat dikirim lewat email ke staf kami di: .
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami merasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas.
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS ke: 0812-8100-0718
Apabila Anda memiliki keinginan untuk didoakan, silakan mengisi permohonan doa dengan cara klik link ini.
~
Pernikahan poligami hanya membawa sengsara, penelitian modern saat ini. Memang ajaran Islam itu tidak relevan lagi terutama secara psikologis terhadap tumbuh kembang anak.
Pertanyaan saya apakah Allah swt salah dalam menerapkan ajaran? Kalau begitu Al-Quran bukan buatan Allah swt dong hanya karangan. Terbukti semua ajarannya baik kekerasan, poligami dan diskriminasi bagi wanita tidak sesuai dengan kaidah sosial.
~
Saudara Farida,
Bila melihat dampak negatif akibat poligami baik bagi istri dan anak, jelas poligami tidak relevan dan bukan solusi pernikahan. Karena rancangan Tuhan adalah rancangan damai sejahtera.
“Firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan” (Kitab Nabi Yeremia 29:11).
Rancangan Tuhan tentang pernikahan sejak semula adalah monogami, yaitu satu pria dengan satu wanita. “Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging” (Taurat, Kitab Kejadian 2:24). Jadi tidak mungkin Allah merubah ketetapannya.
~
Daniar
~
Begini saja daripada dirimu menyalahkan Islam terus mending kita tunggu saja nabi Isa turun tidak lama sebentar lagi. Yang muncul pertama kali adalah dajjal dulu atau antikris (muncul di Israel). Nabi Isa yang berhasil membunuh dajjal atau antikris. Oke bisakan bersabar?
~
Saudara Hadza,
Kami bukan untuk menyalahkan, apakah menurut saudara Hadza tulisan kami di atas salah? Silakan memberikan penjelasan.
Benar, Isa Al-Masih akan datang dan menghancurkan semua kejahatan dan membawa damai ke dunia untuk selamanya. Saat Dia datang, Ia akan menyelamatkan orang-orang yang menghormati Allah dengan percaya kepada Isa Al-Masih sebagai Mesias.
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil Rasul Besar Yohanes 3:16).
Apakah saudara sudah membenarkan hati saudara kepada Allah? Apakah saudara sudah menerima keselamatan dari-Nya? Siapkan hati dan pikiran saudara untuk kedatangan Isa Al-Masih. Kami persilakan saudara Hadza membaca Kitab Wahyu pasal 20.
Dan lagi, bagaimana menurut saudara perihal topik pada artikel di atas? Bukankah itu sebuah fakta adanya?
~
Daniar dan Salma
~
Mengapa poligami diperbolehkan dalam Islam, karena tujuan awal dari poligami adalah membantu para istri dan janda tua dari para syuhada yang meninggal karena peperangan. Di Mekkah pria yang bukan muhrimnya tidak boleh memberi suatu apapun pada seorang wanita dan juga janda. Sedangkan pada saat itu banyak anak yatim yang kelaparan. Karena sang ibu tidak boleh pergi ke pasar untuk berbelanja dan tidak boleh pergi bekerja untuk mencari nafkah.
Maka turunlah firman untuk berpoligami membantu para janda tersebut. Terbukti dengan Rasullullah tidak berpoligami dengan memilih wanita yang cantik seperti umat Muslim jaman sekarang. Justru janda yang dinikai oleh Rasullullah dengan maksud agar bisa menyantuni dengan mudah dan terhindar dari fitnah.
~
Saudara Sita,
Menurut saudara kebiasaan di Mekkah dilarang memberi kepada bukan muhrimnya. Cara Allah membantu para janda adalah hanya dengan menikahi?
Pertanyaan kami: Apakah menurut saudara kebiasaan itu akan berakhir, dengan adanya poligami? Bagaimana dengan istrinya yang pertama, bukankah itu menyakiti hatinya. Jadi apapun alasannya poligami bukan solusi yang baik. Lalu menurut saudara masihkah relevan poligami saat ini?
Bukankah seorang nabi datang untuk mengubah keadaan yang jahat dan mereformasi (mengubah) masyarakat menjadi baik.
Isa Al-Masih datang ke dunia untuk memperbaiki kondisi yang telah rusak itu. Ia ingin membentuk hati kita menjadi baru. Dan Dia mengundang siapa saja untuk dapat menerima kelegaan dari-Nya. Isa berkata, “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu” (Injil, Rasul Besar Matius 11:28).
~
Daniar
~
Qs 3:55, “(Ingatlah), Ketika Allah berfirman” Wahai Isa! Aku mengambil mu dan mengangkatmu kepada-Ku, serta menyucikanmu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikutimu diatas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian kepada-Ku engkau kembali, lalu Aku beri keputusan tentang apa yang kamu perselisihkan”.
Ini maksudnya apa ya?
~
Saudara Angi,
Dengan jelas Al-Quran menyatakan bahwa Isa Al-Masih sekarang ada di sorga dan pengikut Isa Al-Masih atau yang lebih dikenal dengan sebutan Kristen, akan diletakkan di atas orang-orang kafir.
Demikian dalam Injil, Isa Al-Masih menjanjikan kepada orang percaya, bahwa:
“Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:2).
Rindukah saudara Angi dapat masuk sorga?
Selengkapnya saudara dapat membaca penjelasan kami di sini: http://tinyurl.com/cqxnhjl
~
Daniar
~
Pada saat itu hanya itu solusinya, silakan anda pakai lorong waktu untuk kembali ke zaman jahilyah yaitu tahun 5 hijriyah jadi biar tidak tanya yang aneh-aneh.
Menurut admin kaum Kristiani berada tepat di atas kaum kafir. Itu benar sekali karena kaum kafir di hukum selamanya dilapisan terakhir neraka. Sedang yang di atasnya berarti masih tetap di dalam neraka juga. Karena kami umat Muslim berada pada barisan nabi Muhammad dengan segala sorganya.
~
Saudara Sita,
Menurut saudara solusi dari Allah atau Muhammad? Benarkah Allah yang Maha Kuasa menjadi terbatas. Tidak dapat mengatasi kejahatan manusia saat itu, dan jalan satu-satunya hanya dengan menikahi wanita?
Kami sering diingatkan umat Muslim untuk mempelajari Al-Quran dan hadist, namun saudara Sita memberitahukan untuk pakai lorong waktu. Apa kitab saudara tidak memberikan penjelasan yang akurat?
Kami kira saudara Sita yang berpegang dan mempelajari Al-Quran mengerti maksud Qs 3:55. Diangkat di atas orang kafir artinya dilepaskan dari orang kafir, tidak termasuk dalam kumpulan orang kafir. Penjelasan selengkapnya dengarkan di sini: http://tinyurl.com/mdpsc26
~
Daniar
~
Saudara admin,
Jaman dulu kala para musuh-musuh nabi saja tidak protes dikarenakan memang pada jaman dulu menikahi wanita yang seusia dengan anak terkecilnya diperbolehkan oleh kaum kafir. Sedangkan nabi menikahi Aisyah 9 tahun adalah usia yang cukup baligh & dewasa pada saat itu.
Orang-orang yang mempermasalahkan pernikahan nabi dan Aisyah sesungguhnya karena mereka hanya membandingkannya dengan jaman sekarang bukan dengan jaman jahiliyah. Dari waktu saja jelas berbeda peradaban hingga 1500 tahun, karena itu poligami & pernikahan dengan anak usia dini saat ini diatur oleh undang-undang dan tiap-tiap negara. Walaupun begitu budaya dimasa lampau terkadang masih ada saja di dunia ini. Di Amerika anak usia 5 dan 4 tahun menikah, di India usia 7 dan 8 tahun wajib menikah. Kenapa tidak admin jadikan masalah?
~
Saudara Sita,
Lalu apa bedanya ajaran nabi saudara dengan kaum kafir yang memperbolehkan poligami dan menikahi anak kecil? Bukankah nabi datang untuk membawa pembaharuan dari yang buruk menjadi baik?
Kalimat Allah, Isa Al-Masih, datang ke dunia, Dia kembali menegaskan konsep pernikahan monogami. Ia berkata, “Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia” (Injil, Rasul Besar Matius 19:6). Serta memberi peringatan atas perampasan hak anak. Yang seharusnya dirawat, dilindungi, dididik tetapi dinikahkan ini salah satu contohnya.
~
Daniar
*****
Poligami di masyarakat berakibat buruk.
1. Istri pertama tentunya sakit hati jika suaminya mencintai orang lain apalagi menikah. Melihat pacar jalan sama cewek lain aja langsung sakit hati apalagi jadi istri.
2. Mengapa Tuhan hanya menciptakan Hawa (diambil dari tulang rusuk Adam) sebagai pendamping Adam? Mengapa tidak diciptakan wanita lain selain Hawa pada waktu itu? Karena tulang rusuk yang diambil 1, maka istri seharusnya 1 saja.
Cobalah Anda selingkuh, dan apakah itu membahagiakan pasangan Anda? Adakah pernikahan kedua Anda dihadiri istri pertama dan direstui keluarga istri pertama? Seandainya istri pertama hadir, lihatlah raut mukanya. Apakah ada perasaan bahagia seperti saat ia menikah?
Maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan.
~
Saudara Praditya,
Terimakasih atas komentarnya. Kami sependapat dengan saudara, jelas tidak ada wanita yang rela berbagi suami dengan wanita lain. Bahkan orang tua pun tidak akan rela bila anaknya dipoligami, karena menyadari poligami menyakiti hati wanita.
Apapun alasannya, poligami bukanlah ajaran yang mendatangkan damai sejahtera bagi kedua belah pihak. Poligami hanya menguntungkan kaum pria.
Seorang pria cukuplah dengan satu istri dan sebaliknya. Sehingga mereka bukan lagi dua, tetapi telah menjadi satu, sebagaimana yang telah difirmankan Allah.
“Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia” (Injil, Rasul Markus 10:7-9).
~
Daniar
~
Tapi kaum anda juga banyak yang kawin cerai, berarti itu juga menyalahi ajaran nabi Isa. Kenapa tidak dibahas. Bukankah dalam ajaran anda cerai itu nista.
~
Saudara Sita benar, perceraian tidak berkena di hadapan Allah. Isa Al-Masih dengan tegas memberitahukan bahwa: “Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia” (Injil, Rasul Besar Matius 19:6).
Artinya ketetapan Allah untuk pernikahan adalah jelas bahwa pernikahan monogami dan untuk selamanya.
Jadi ketika seseorang yang mengaku Kristen tetapi berpoligami atau bercerai jelas mereka telah melanggar ketetapan Allah. Tidak bagi umat Islam, ketika mereka berpoligami dan bercerai, mereka sedang mempraktekkan ajaran agamanya. Pertanyaannya benarkah Allah telah mengubah ketetapan-Nya mengenai pernikahan?
~
Daniar
~
Saudari Sita,
Pertanyaan simpel saja untuk anda.
Apabila anda menikah, relakah bila suami anda menikah lagi dengan dua atau tiga istri lagi? Bila anda tidak mau, relakah anda dicerai? Bagaimana perasaan anda terhadap Tuhan anda yang telah menetapkan peraturan pernikahan semacam ini?
Hal ini bukan omong kosong belaka atau berandai-andai saja. Karena kemungkinan ini sangat besar terjadi bagi setiap wanita Muslim dimanapun juga.
Saya yakin setiap wanita hanya ingin dicintai dan dinikahi satu pria saja untuk selama-lamanya bukan? Ataukah mungkin anda punya keinginan yang berbeda dari itu?
~
Saudara Solonese,
Pasti setiap wanita hanya ingin dicintai suaminya sepenuhnya dan selamanya, tidak dibagi pada wanita lain.
Memang tidak semua pria Muslim berpoligami dan bercerai, dan dapat hidup bahagia. Tapi poligami dan perceraian dapat terjadi dalam pernikahan Islam. Siapakah yang bertanggung-jawab dalam kondisi ini? Dapatkah pria disalahkan atas perbuatannya berpoligami dan perceraian? Tidak. Justru mereka diberi hak untuk itu (Qs 4:3 dan Qs 4:20).
Atau mungkinkah wanita yang salah karena mereka bersedia dipoligami? Tidak juga! Karena Islam mengajarkan, sebagai istri yang soleh, mereka harus tunduk pada suami. Termasuk mengijinkan suami membagi cintanya pada wanita lain.
Demikian pria dan wanita tidak salah. Mungkinkah Allah yang telah membuat sebuah revisi yang keliru? Jelas tidak.
Jadi poligami dan perceraian bukan berasal dari Allah.
~
Daniar
~
To Farida dan staff Isa,
Janganlah sekali menghina kandungan dalam Al-Quran dan poligami. Apakah anda tidak pernah tinggal diluar negeri yang mayoritas Nasrani? Presiden USA saja terbukti selingkuh di gedung putih dengan siswa magang masih ingat? Di luar negeri saja barusan ada seorang biarawati hamil (melahirkan) di panti jompo?
Cobalah kalian koreksi diri kalian sendiri sebelum menyerang Al-Quran kami.
~
Saudara Aryo,
Terimakasih telah memberi komentar di sini.
Sebelumnya kami ingin meluruskan pandangan saudara terhadap kami. Tujuan kami bukan untuk menghina atau menyerang Al-Quran. Situs ini sebagai sarana bagi kaum wanita baik Islam maupun Kristen untuk saling berbagi dan belajar bersama semua hal tentang wanita dan kepercayaannya.
Saudara Aryo, seorang Presiden bukan jaminan orang tersebut benar-benar hidup kudus sesuai dengan kebenaran firman Allah. Sama halnya dengan ustad atau pejabat kita. Tidak jarang bukan kita melihat mereka juga jatuh dalam dosa.
Yang perlu saudara ingat bahwa manusia dibelenggu dosa. Sehingga tidak ada seorang pun manusia yang kudus dan terhindar dari dosa. Untuk itulah mereka memerlukan anugerah dari Allah untuk menolong mereka masuk sorga.
“. . . karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita” (Injil, Surat Roma 6:23).
~
Daniar
~
Ya, dalam hal ini saya akan menjawab dengan simple.
Allah sudah menetapkan jumlah wanita lebih banyak dari pria. Bila dilogika 1 pria menikah dengan 1 wanita, maka bagaimana nasib wanita yang lain.
Kami lebih memilih menikah dengan hubungan yang halal. Maka dari itu Allah membolehkan berpoligami dengan syarat ia mampu adil. Bila ia tidak mampu maka satu saja. Bila tidak adil sesungguhnya dia sudah berbuat dosa. Bila ia mampu adil maka akan Allah angkat derajatnya.
Kalian mengatakan tidak berpoligami tapi kalian mengambil jalan selingkuh.
~
Saudara Hayyy,
Dapatkah saudara memberi sumber informasi bahwa Allah menetapkan jumlah wanita lebih banyak dari pria?
Saudara Hayyy, baik poligami maupun selingkuh bukanlah solusi dalam pernikahan. Keduanya tidak berkenan dihadapan Allah. Jelas tidak ada satupun pria yang dapat memenuhi syarat poligami. Mengapa? Mari perhatikan tulisan dalam kitab saudara ini: “Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara isteri-isteri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian…” (Qs 4:129).
Bila setiap pria Muslim mau merenungkan baik-baik ayat di atas, jelas mereka tidak akan berpoligami, bukan?
~
Daniar
~
Apakah dalam Alkitab admin membaca kisah Nabi Sulaiman (Salomo) mempunyai tujuh ratus istri dari kaum bangsawan dan tiga ratus gundik? Apakah poligami yang tidak terbatas oleh nabi Salomo boleh dicontoh oleh setiap umatnya? Apakah hikmah atau teladan yang bisa kita ambil dari kisah nabi Salomo tersebut?
~
Saudara Usop benar, Kitab suci Allah menuliskan jumlah istri Salomo yang lebih dari satu. Artinya ia berpoligami. Tapi perlu saudara Usop ketahui, ia berpoligami bukan karena melakukan perintah dan ketetapan Allah. Tetapi karena keinginan hatinya.
Firman Allah berkata, “Dari hati orang timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa napsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan” (Injil, Rasul Markus 7:21-22).
Saudara Usop, poligami bukan teladan yang baik. Kitab Allah tidak menutupi kesalahan. Jadi, melalui kisah tersebut kita dapat hikmat untuk tidak tamak. Jelas poligami tidak menghormati Allah dan bukanlah rancangan-Nya untuk pernikahan.
~
Daniar
~
Kenyataan di negara mayoritas Kristen tidak ada poligami tapi banyak free seks, homo seks, lesbi seks. Kesimpulan, Alkitab sudah banyak yang tidak peduli. Gereja banyak yang sudah dijual dan dijadikan Masjid. Rohaniawan Injil, ilmuan banyak masuk Islam.
~
Saudara Gindal Tjoeroep,
Baik poligami maupun dosa-dosa seks yang saudara sebutkan di atas jelas tidak berkena dihadapan Allah. Semuanya adalah kekejian. Itulah bukti bahwa manusia dikuasai oleh dosa.
“ Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, …” (Injil, Surat Galatia 5:19).
Tidak semua orang yang mengaku “Kristen” adalah pengikut Isa Al-Masih. Tetapi, “Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya” (Injil, Surat Galatia 5:19).
Kita semua, orang Islam dan orang Kristen adalah orang berdosa, bukan? Untuk itu memerlukan Juruselamat! Jelas Isa Al-Masih bersedia menyelamatkan kita semua. Karena Dia datang ke dunia “untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Besar Matius 20:28).
~
Daniar
~
Tuhan yang disembah Yesus / Isa Al-Masih yang dapat menyelamatkan manusia dari dosa bukan anak Tuhan Yesus. Jangan percaya konsili dan jangan percaya Paulus si paganisme.
~
Saudara Gindal,
Orang Kristen percaya Isa Al-Masih adalah Tuhan dan Juruselamat karena Allah sendiri telah menyatakan diri-Nya.
“Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar; dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan hidup yang kekal” (Injil, Surat 1 Yohanes 5:20).
Kedatangan-Nya juga menegaskan kembali konsep pernikahan monogami dan untuk selamanya.
“Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia” (Injil, Rasul Besar Matius 19:6).
~
Daniar
~
Lebih banyak mana yang terjadi, poligami atau seks bebas?
Poligami maksimal 4, seks bebas tak terbatas asal suka sama suka. Di negara non Muslim melakukan seks bebas langsung pengakuan dosa dan dosa terhapus. Dan besoknya seks bebas lagi dan pengakuan dosa lagi. Enak ya Kristen.
~
Saudara Gindal,
Saudara sedang membandingkan kuantitas antara poligami dengan seks bebas. Apa menurut saudara Gindal poligami termasuk di dalamnya?
Ada pepatah mengatakan “nila setitik rusak susu sebelanga”. Demikian halnya Tuhan yang Maha Suci tidak menghendaki dosa sedikitpun berada di hadirat-Nya. Ia tidak bisa mentolerir setitik dosa. Dosa harus dihukum. “Sebab upah dosa adalah maut” (Injil, Surat Roma 6:23).
Saudara Gindal, kami sudah sering memberikan penjelasan dari pertanyaan saudara semacam ini. Kiranya saudara dapat membaca kembali dan merenungkannya baik-baik. Pertanyaan kami, apakah definisi bertobat menurut saudara Gindal?
Saudara Gindal, seseorang yang telah mengimani Isa Al-Masih sebagai Juruselamatnya ia menyerahkan hidup sepenuhnya dalam kehendak-Nya. Inilah yang disebut buah dari pertobatan.
“Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang” (Injil, Surat 2 Korintus 5:17). Seseorang yang masih hidup dalam dosa, jelas dia belum dapat dikatakan bertobat.
~
Daniar
~
Yesus dianggap Tuhan dan berkorban di kayu salib. Pengorbanan Tuhan diterima oleh Tuhan juga.
~
Saudara Gindal,
Kami menyampaikan terimakasih untuk pemaparan saudara. Kami hanya menanggapi topik pada artikel di atas. Bagaimana menurut saudara tetang:
1. Menurut saudara, apakah dampak dari poligami yang terjadi di masyarakat? Apakah dampak tersebut memberi pengaruh buruk atau baik?
2. Mengapa terdapat banyak sekali opini, bahkan diantara orang-orang Muslim, mengenai Poligami?
3. Mengapa Kitab dari Allah mengatakan pernikahan hanya antara dua orang, dan tidak lebih?
Terimakasih.
~
Salma
~
Tuhan berkorban dan Tuhan menerima korban Tuhan, serta yang mencabut nyawa Tuhan siapa? Malaikat atau Tuhan bunuh diri? Tuhan berkuasa menghapus dosa manusia tanpa Tuhan sendiri menjadi manusia dan tanpa bunuh diripun dia dapat mengampuni dosa manusia.
~
Saudara Gindal,
Kematian Isa Al-Masih telah memenuhi tuntutan keadilan Allah yaitu dosa dihukum. Supaya saudara memiliki pengertian yang jelas kiranya membaca ilustrasi ini http://tinyurl.com/ccas4kb.
Tidak ada yang dapat mencabut nyawa Tuhan. Isa Al-Masih wafat karena Ia telah menyerahkan nyawa-Nya bukan karena putus asa, tetapi untuk menebus manusia dari hukuman dosa. Saudara benar, Tuhan maha kuasa. Tapi ingat Tuhan juga maha adil. Apakah Tuhan dapat disebut adil bila membiarkan dosa tidak dihukum?
~
Daniar
~
To staff,
Saya ingin bertanya, untuk apa hukum dibuat? Kalau ternyata banyak pelanggaran hukum apakah hukumnya yang salah?
~
Saudara Muslimah,
Hukum dibuat untuk mengatur tata cara berkehidupan. Supaya tercipta suasana yang aman, nyaman, dan seseorang hidup dengan benar. Hukum tidak salah, pilihan/keinginan manusialah yang salah.
Allah dalam Firman-Nya mengatakan agar kita menaati hukum-Nya.
“… melakukan hukum yang benar di antara manusia dengan manusia, hidup menurut ketetapan-Ku dan tetap mengikuti peraturan-Ku dengan berlaku setia–ialah orang benar, dan ia pasti hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH” (Kitab, Nabi Yehezkiel 18:8-9).
Jadi permasalahannya bagaimana kita dapat menaati hukum yang ada? Hanya iman yang sejati kepada Kristus akan menghasilkan perubahan hidup dan perbuatan-perbuatan baik.
“Karena itu setiap orang yang tetap berada di dalam Dia [Isa Al-Masih], tidak berbuat dosa lagi; setiap orang yang tetap berbuat dosa, tidak melihat dan tidak mengenal Dia” (Injil, Surat 1 Yohanes 3:6).
~
Daniar
~
Istri Luthfi Hasan yang ketiga menunjukkan kesetiaan yang luar biasa kepada suaminya, dan akan terus setia walaupun suaminya dihukum penjara. Lepas dari perilaku suaminya, itulah kesetiaan yang diajarkan prinsip-prinsip Islam melalui kanjeng Nabi. Seandainya saja istrinya itu pengikut Yesus, mungkin sudah lama meninggalkan suaminya dan mencari suami yang lain.
~
Saudara Pengamat,
Pasangan suami istri memang seharusnya tetap setia meskipun persoalan terjadi dalam keluarganya. Itulah yang diajarkan oleh Tuhan Yesus. “apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia” (Injil, Rasul Besar Matius 19:6).
Tapi kasihan wanita yang dipoligami, ia harus setia tetapi suaminya berbagi cintanya dengan wanita-wanita lain. Mengapa “prinsip-prinsip Islam” hanya menguntungkan pria? Bagaimana dengan wanita pernahkah saudara memikirkan hal itu?
~
Daniar
~
Peristiwa Isra Miradj Nabi Muhammad benar terjadi karena Allah (Tuhan) yang menjadi saksinya. Jelas Tuhan tidak mungkin berbohong. Peristiwa Yesus naik ke surga diragukan kebenarannya karena saksinya manusia dan manusia sangat besar kemungkinannya untuk berbohong.
~
Saudara Pengamat,
Terimakasih atas komentar saudara di atas. Tapi maaf kami tidak dapat menanggapinya di sini karena tidak berkaitan dengan topik di atas.
Bila saudara ingin membahas tentang Isra Mirad silakan beralih ke sini: http://tinyurl.com/maftuxm
Terimakasih.
~
Daniar