Apakah Anda Muslimah yang ingin memakai hijab, tapi merasa belum mendapat hidayah? Atau Anda belum berhijab dan merasa bersalah akan hal itu? Di sisi lain, banyak artis yang lepas hijab, meskipun merasa mendapat hidayah ketika berhijab.
Bagaimanakah fakta sebenarnya soal hijab? Apakah kaitan hijab dan hidayah?
Artis yang Lepas Hijab
Menurut berita ada artis-artis Indonesia yang berhijab. Sebaliknya, tidak sedikit artis yang melepas hijabnya, seperti Rina Nose, Tri Utami, Marsyanda, Rosa dan lainnya.
Di Iran, sejak tahun 2017, ada gerakan melepas hijab. Para Muslimah beramai-ramai melepaskan hijabnya di tempat-tempat umum.
Sebenarnya bagaimanakah fakta dan data soal hijab? Apakah mereka yang melepas hijabnya juga beroleh hidayah dari Allah?
Penjelasan Pakar Islam Soal Hijab
Pakar Islam Dr. Nazarudin Umar menjelaskan bahwa, “. . . jilbab sudah menjadi wacana dalam Code Bilalama (3.000 sM/sebelum Masehi), kemudian berlanjut di dalam Code Hammurabi (2.000 sM) dan Code Asyiria (1.500 sM).”
Jadi pemakaian hijab, jilbab, burka dan sebagainya adalah budaya di jazirah Arab jauh sebelum Islam ada. Maka tidak perlu Anda merasa bersalah jika tidak menggunakannya.
Kita juga harus akui bahwa berhijab jauh lebih baik dari pakaian seksi. Jelaskan pendapatmu akan hijab di sini!
Hidayah kepada Wanita dalam Wahyu Allah
Dalam Wahyu Allah (Taurat, Zabur, dan Injil) para wanita sudah dapat hidayah meski tidak berhijab. Isteri Nabi Nuh, isteri Nabi Ibrahim, isteri Nabi Musa dan semua isteri para nabi tidak mendapat perintah berhijab, namun Allah berkenan pada kehidupan mereka yang suci.
Terlebih lagi Isa Al-Masih mengajarkan untuk hidup suci kepada para wanita. Ia tidak pernah menyinggung soal hijab. Manusia boleh menghadap Allah dengan pakaian apapun, asal sopan.
Jadi hidayah Allah terpenting ialah kehidupan yang suci.
Hidayah Terpenting dan Keselamatan bagi Kita
Hidayah Allah terpenting sejak penciptaan dunia adalah kehidupan yang suci. Allah hanya berkenan kepada hati, pikiran, dan perbuatan yang bersih, bukannya jenis pakaian tertentu. Karena itulah syarat mutlak menghadap Dia di dunia, terlebih di surga.
Bagaimana hidayah Allah soal penyucian dosa agar berkenan kepada Allah dan masuk surga-Nya?
Allah memberi hidayah dalam Wahyu-Nya (Taurat, Zabur, dan Injil) bahwa “. . . Kristus [Isa Al-Masih] hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang . . . untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka yang menantikan Dia” (Injil, Surat Ibrani 9:27-28).
Inilah hidayah terpenting itu, bahwa Isa Al-Masih telah menanggung hukuman dosa melalui penyaliban-Nya. Dia berkuasa menyucikan/mengampuni dosa-dosa Anda. Karena itu, percayalah kepada Dia agar Anda berkenan kepada Allah dan masuk surga-Nya.
Jika ada pertanyaan, emailkan di sini!
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim emailkepada Staff Isa dan Islam.]
Lihat artikel ini dalam bentuk video
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut bukti sejarah di atas, haruskah kita percaya berhijab itu hidayah Allah? Mengapa?
- Mengapa kesucian hidup (pikiran, hati, dan perbuatan) itu sangat penting?
- Bagaimana Isa Al-Masih menyucikan/mengampuni dosa-dosa manusia?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Berikut ini dua link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Kenajihan Hati, Perhatikan Atau Abaikan?
- Apakah Cadar dan Hijab Menjamin Ibadah Kita Diterima Allah?
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini.
Apabila Anda memiliki keinginan untuk didoakan, silakan mengisi permohonan doa dengan cara klik link ini.
~
“Maka tidak perlu Anda merasa bersalah jika tidak menggunakan hijab.” Tidak, orang Muslim berkata “Anda berdosa jika tidak mentaati perintah Allah”. Itulah bedanya pola pikir antara orang Muslim dengan orang kafir. Para isteri nabi terdahulu tidak pakai hijab? Karena pada saat itu perintah pakai hijab belum dikeluarkan oleh Allah.
Hikmah Allah perintahkan wanita Muslim berhijab:
1. Allah ingin bedakan wanita Muslim dengan wanita kafir.
2. Cara Allah melindungi dan sayang pada wanita Muslim daripada wanita kafir. Kalau pakai hijab tidak akan menjadi korban seksual.
3. Cara Allah memuliakan wanita Muslim daripada wanita kafir. Jangan seperti wanita kafir yang tidak ada bedanya dengan binatang betina (pakaian ketat).
4. Cara Allah menguji iman kaum wanita Muslim. Diuji dengan diperintahkan pakai hijab. Apabila mereka pakai hijab, maka mereka benar-benar taat sama Allah, dan balasannya surga. Sementara yang tidak pakai hijab, nanti mereka masuk neraka.
~
Saudara Wahyu Kurniawan,
Terimakasih atas penjelasan saudara di atas tentang hikmah dari perintah berhijab. Sdr Wahyu, menurut bukti sejarah di atas, haruskah kita percaya berhijab itu hidayah Allah? Mengapa?
Hijab adalah sebagai tradisi di zaman pra-Islam, saudara dapat pelajari artikel berikut: https://tinyurl.com/yas9aoxz.
Masakah Allah terlambat memberi perintah, sedangkan tradisi itu sudah ada sebelumnya?
Silakan berikan tanggapan saudara, terimakasih.
~
Daniar
~
Berhijab adalah perintah Allah yang tertulis dalam Al-Quran. Terlepas itu budaya ribuan tahun SM. Karena Allah sudah ada sebelum dunia ini ada. Dan perintah berhijab memang sudah diberikan kepada umat ribuan tahun sebelum Masehi pada utusan sebelumnya. Kalau tidak ada data kitab sucinya bisa jadi kitab sucinya yang sudah hilang.
Mengenai ada yang lepas hijab itu menurut saya hidayah dari setan. Anda mengatakan jangan merasa bersalah untuk melepas hijab, itu merupakan salah satu bentuk godaan setan. Karena yang berani menentang perintah Allah adalah setan. Dan yang mengajak untuk menentang perintah Allah adalah setan.
~
Saudara Gandhi Waluyan,
Kami kira saudara dapat menunjukan Kitab Suci yang berisi perintah berhijab tersebut. Kami menghargai pandangan saudara soal berhijab. Namun kita juga dapat belajar dan mengerti bahwa hijab adalah budaya di jazirah Arab jauh sebelum Islam ada. Jadi tidak salah bukan bila ada wanita Muslim yang melepas hijab.
Bagaimana dengan kesucian hidup (pikiran, hati, dan perbuatan) apakah sangat penting menurut saudara, mengapa?
~
Daniar
~
“Sdr Wahyu, menurut bukti sejarah di atas, haruskah kita percaya berhijab itu hidayah Allah? Mengapa?”
Dalam Al-Quran, orang beriman itu disuruh taat pada Allah dan Rasul-Nya (QS 4:59) dan (QS 4: 80), bukan taat pada orang kafir. Sampai sini paham?
Jadi, yang namanya orang beriman itu, orang yang langsung taat kalau sudah dijelaskan di Al-Quran ada perintah disuruh pakai jilbab, ya pakai itu jilbab. Jangan pakai tanya sejarah jilbab bagaimana.
~
Saudara Wahyu Kurniawan,
Coba baca dan renungkan lagi komentar saudara yang memaparkan hikmah Allah perintahkan wanita Muslim berhijab. Mungkin saudara dapat menjelaskan bagaimana turunnya ayat tersebut! Mengapa Allah alfa memberikan perintah itu sebelumnya, kaitkan dengan hikmah yang saudara sebutkan? Bukankah ini aneh?
Lagi, menurut saudara kalau pakai hijab tidak akan menjadi korban seksual. Apakah menurut saudara wanita yang berbusana sopan pun akan menjadi korban seksual? Aneh bukan, justru para korban disalahkan. Bagaimana dengan pelaku? Masalahnya bukan pada busana tetapi pelakunya, apa penyebabnya?
Perhatikan bersabda Isa Al-Masih ini: “Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat” (Injil Matius 15:19). Jadi bisakah busana jasmaniah mencegah dosa yang telah bersarang di hati?
~
Daniar
~
Admin tidak mengerti arti hidayah. Hidayah artinya petunjuk lawannya sesat. Jika seseorang mendapat hidayah artinya dia memperoleh petunjuk ke jalan yang lurus. Orang dari berhijab kemudian melepasnya itu memperoleh petunjuk dari iblis alias disesatkan. Kalau menjadi baik namanya hidayatullah atau memperoleh hidayah Allah. Kalau dari baik kejelek, itu artinya mengikuti petunjuk iblis. Kalau ada yang mengatakan melepas hijab itu hidayah, sudah jelas orang itu adalah iblis yang nyata.
~
Saudara Gandhi Waluyan,
Kami mengingatkan kembali, menurut saudara “perintah berhijab memang sudah diberikan kepada umat ribuan tahun sebelum Masehi pada utusan sebelumnya.” Silakan tunjukkan!
Menurut saudara jika seseorang yang melepas hijab itu disesatkan iblis. Bagaimana dengan seseorang yang melepas hijab tapi berpakai sopan dan mengutamakan soal penyucian hati dari dosa agar berkenan kepada Allah dan masuk surga-Nya? Apakah iblis memberi petunjuk untuk menyucikan hati dan masuk sorga, tidak bukan? Bagaimana menurut saudara?
~
Daniar
~
“Mengapa Allah alfa memberikan perintah itu sebelumnya, kaitkan dengan hikmah yang saudara sebutkan? Bukankah ini aneh?”
Ada 2 kemungkinan kenapa perintah hijab hanya ada di Quran.
1. Kemungkinan, perintah jilbab sudah diturunkan di kitab suci sebelum Quran. Tapi, karena sudah diotak-atik dengan Yahudi, maka perintah jilbab itu sudah dihilangkan dari kitab suci itu.
2. Kalaupun memang perintah jilbab tidak pernah diturunkan sebelum Quran ada, mungkin karena faktor budaya zaman dulu para wanitanya sudah terbiasa pakai jilbab. Sehingga bagi mereka, pakai jilbab memang karena alasan budaya, bukan perintah agama.
Jadi, bagi Muslim yang terpenting kalau Allah sudah perintahkan pakai jilbab, ya pakai saja jangan dipikir pakai logika dan bagi Muslim tidak penting itu sejarah asal mulanya hijab itu. Karena Allah lebih maha mengetahui apa yang terbaik untuk umatnya.
~
Saudara Wahyu Kurniawan,
Sepertinya saudara tidak tepat dalam memberikan asumsi yang pertama. Seperti yang saudara sampaikan pada komentar sebelumnya bahwa “Para isteri nabi terdahulu tidak pakai hijab? Karena pada saat itu perintah pakai hijab belum dikeluarkan oleh Allah.” Sekarang saudara berasumsi perintah hijab sudah hilang karena sudah diotak-atik Yahudi. Perlu saudara ketahui bahwa orang Yahudi dan orang Kristen sangat gigih mempertahankan dan menjaga Firman karena yakin Firman adalah wahyu Allah.
Jadi pemakaian jilbab karena faktor budaya, maka tidak perlu merasa bersalah jika tidak menggunakannya, bukan?
Bagaimana menurut saudara, hidayah Allah soal penyucian dosa agar berkenan kepada Allah dan masuk surga-Nya?
~
Daniar
~
Anda masih tidak nyambung, Allah menyuruh pakai hijab justru biar tidak berdosa buka aurat, terus masih ngomong pakai pakaian sopan tapi tidak nutup rambut? Padahal rambut termasuk aurat yang diperintah Allah untuk ditutup. Bila begitu tetap tidak bisa suci dari dosa, paham?
~
Saudara Reno,
Menurut saudara seseorang yang melepas hijab tapi berpakai sopan dan mengutamakan soal penyucian hati dari dosa agar berkenan kepada Allah dan masuk surga-Nya tetap tidak bisa suci dari dosa dan bukan hidayah Allah, benar begitu? Bisa dijelaskan? Apakah iblis memberi petunjuk untuk menyucikan hati dan masuk sorga, tidak bukan? Bagaimana menurut saudara?
~
Daniar
~
Wahyu,
1. Lalu dimana bedanya jika kafir juga menggunakan hijab, tradisi gurun pasir?
2. Mengapa hukum syariat membuat pria makin merendahkan wanita dan menganggap wanita alat seks? Salah satunya di Arab, wanita akan mengalami pelecehan bahkan diperkosa jika keluar rumah, mengapa?
3. Pakaian ketat, bukan berarti hatinya jahat. Bukankah banyak Muslimah berhijab tapi berzina?
4. Benarkah hijab akan mendapat surga? Mengapa semua Muslim berharap mendapat hidayah dari allah Islam, bahkan nabi saudara? Bukankah banyak penghuni neraka wanita?
Gandhi, bukankah syaitan diperintah allah Islam agar berbuat maksiat, mengapa allah Islam menyesatkan banyak orang lalu menyalahkan wanita tidak berhijab?
~
Saudara Jesus Park,
Terimakasih telah menyediakan waktu untuk memberikan komentar di ruang ini. Kiranya apa yang saudara pertanyakan dapat dijelaskan dan menjadi bahan perenungan bagi Sdr. Wahyu dan Sdr. Gandhi.
Menurut saudara mengapa kesucian hidup (pikiran, hati, dan perbuatan) itu sangat penting?
~
Daniar
~
Saudara Wahyu Kurniawan, saya merasa geli membaca komentar saudara. Hikmah Allah perintahkan wanita Muslim berhijab:
1. Allah ingin bedakan wanita Muslim dengan wanita kafir.
2. Cara Allah melindungi dan sayang pada wanita Muslim daripada wanita kafir. Kalau pakai hijab tidak akan menjadi korban seksual.
Untuk membedakan wanita Muslim dan kafir Allah SWT perlu tanda? Dan para pemakai hijab lebih disayangi dan terlindung dari bahaya?
Sayang sekali saudara lupa turunnya peraturan ini karena ulah Umar bin Katab yang sangat membingungan. Dimana disebutkan Allah menyetujui permohonan dia. Silakan koreksi kitab Quran nanti kita lanjutkan diskusi!
~
Saudara Mimi,
Adalah diskusi yang baik bila satu sama lain dapat belajar dan mengetahui apa yang diskusikan. Sehingga melalui diskusi ini kita dapat mengetahui bagaimanakah fakta sebenarnya soal hijab? Apakah kaitan hijab dan hidayah?
Kiranya pertanyaan ini dapat dijelaskan dan menegrti kebenarannya.
~
Daniar
~
Perhatikan fakta berikut:
Pertama:
Alkitab Nasrani (1 Korintus 11: 1-16) dan Al-Quran (Surat Al Ahzab 59 & Surat An Nuur 31) sama-sama mengatur masalah berjilbab bagi wanita.
Kedua:
Umat Nasrani & umat Muslim sama-sama ada perbedaan pendapat terkait kewajiban berjilbab bagi wanita. Silakan perhatikan umat Nasrani Ortodok di Mesir & Ethiopia, para biarawati, bunda Theresa yang menggunakan jilbab sesuai yang diajarkan Alkitab
Dari dua fakta di atas, sebaiknya anda berdiskusi dulu dengan seluruh umat Nasrani untukk memutuskan secara bulat apakah jilbab menurut ajaran Nasrani itu wajib atau tidak. Setelah itu silakan anda membuka diskusi tentang masalah jilbab ini menurut sudut pandang agama Islam.
~
Saudara Agung,
Terimakasih telah memberikan komentar di ruang ini. Untuk mengerti makna Injil 1 Korintus 11:1-16 tersebut saudara perlu membaca pasal sebelumnya dan sesudahnya.
Mari perhatikan ayat ini: “Bukankah alam sendiri menyatakan kepadamu, bahwa adalah kehinaan bagi laki-laki, jika ia berambut panjang, tetapi bahwa adalah kehormatan bagi perempuan, jika ia berambut panjang? Sebab rambut diberikan kepada perempuan untuk menjadi penudung” (Injil, Surat 1 Korintus 11:14-15).
Perihal bertudung yang dijelaskan pada perikop tersebut adalah masalah budaya di tempat dan saat itu. Di zaman itu, adalah sebuah kehinaan bila ada seorang wanita yang kepalanya gundul. Bila karena suatu hal wanita itu harus menggundul rambutnya, maka untuk menutupi kepalanya dia harus bertudung. Sedangkan rambut wanita adalah sebagai penudung. Ini adalah salah satu cara jemaat di Korintus agar terpisah dari budaya berhala yang jahat di sekeliling mereka (Injil, Surat 2 Korintus 6:17).
Jadi, itulah aturan yang diberikan saat itu. Maka jika masih ada yang menggunakan atau tidak saat ini, itu bukanlah menjadi masalah. Allah jauh lebih peduli pada sikap hati daripada sekadar penutup kepala. Jadi hidayah Allah terpenting ialah kehidupan yang suci.
~
Daniar
~
Saudara Daniar
Terima kasih atas jawabannya, namun saya tidak sedang meminta anda untuk menjelaskan pada saya tentang tafsir 1 Korintus 11: 1-16. Jika memang demikian tafsir 1 Korintus 11: 1-16 menurut anda, maka silakan anda jelaskan tafsir anda tersebut kepada saudara-saudara Nasrani anda yang lain. Yang menafsirkan bahwa 1 Korintus 11: 1-16 tersebut adalah aturan yang mewajibkan umat Nasrani untuk menggunakan jilbab. Dan jika anda sudah sepakat dengan semua umat Nasrani di seluruh dunia tentang wajib dan tidaknya berjilbab bagi umat Nasrani. Maka silakan jika anda ingin membuka diskusi lintas agama terkait masalah jilbab ini.
~
Saudara Agung,
Terimakasih saudara telah menanggapi komentar kami. Apa yang kami sampaikan kiranya menjadi pemahaman bagi saudara tentang penudung. Mengapa, seperti yang kami sampaikan sebelumnya. Penudung adalah aturan yang diberikan saat itu. Juga dengan jelas dikatakan bahwa “Sebab rambut diberikan kepada perempuan untuk menjadi penudung” (Injil, Surat 1 Korintus 11:15).
Maka jika masih ada yang menggunakan atau tidak saat ini, itu bukanlah menjadi masalah. Allah jauh lebih peduli pada sikap hati daripada sekadar penutup kepala. Jadi hidayah Allah terpenting ialah kehidupan yang suci.
Lalu bagaimana menurut pemahaman saudara (sudut pandang agama Islam), apakah hijab adalah hidayah Allah? Mengapa?
~
Daniar
~
Jadi pengaruh hijab/jilbab sangat besar sekali. Ya, itu tadi dari pada dikatakan “kafir” lebih baik berjilbab. Apalagi dilaknat Allah dan masuk neraka. Seperti yang diuraikan oleh beberapa komentator Muslim bahwa penggunaan jilbab adalah sebagai pembanding antara wanita Muslim dan kafir (belum Muslim). Juga melindungi wanita Muslim dari tindakan kejahatan (mungkin yang dimaksud di sini adalah pelecehan seks). Intinya jika kalian wanita kafir yang belum berjilbab mengalami kejahatan seksual, maka berhijablah. Tindakan kejahatan akan terjadi hanya pada wanita yang belum berhijab saja (wanita kafir).
Bagaimana menurut anda?
~
Saudara Netral,
Seperti yang dipapar dalam artikel di atas bahwa hijab/jilbab adalah budaya di jazirah Arab jauh sebelum Islam ada. Jadi, tidak dapat dijadikan pembanding karena wanita yang belum Muslimpun sudah memakai pakaian tersebut, bukan?
Lagi, melindungi wanita Muslim dari tindakan kejahatan. Bagaimana dengan wanita yang berbusana sopan apa akan menjadi korban seksual? Aneh bukan, justru para korban disalahkan. Bagaimana dengan pelaku? Masalahnya bukan pada busana tetapi pelakunya, apa penyebabnya?
Perhatikan bersabda Isa Al-Masih ini: “Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat” (Injil Matius 15:19). Jadi bisakah busana jasmaniah mencegah dosa yang telah bersarang di hati?
~
Daniar
~
Saudaraku,
Bacalah Al-Quran yang menyatakan tentang hijab. Pemakaian hijab ada bebarapa aspek:
1. Mentaati perintah Allah (Islam =tunduk patuh ketentuan Allah).
2. Untuk membedakan Muslimah dan non (walaupun sama memakai hijab akan kelihatan bedanya).
Manfaat positif memakai hijab banyak sekali, yang tidak pakai akan tidak merasakan dan itulah anugerah Allah bagi yang taat perintah Nya. Jadi bagi Muslimah yang belum pakai, ingatlah Allah dan bagi non Muslimah pasti bingung sendiri. Itulah bedanya.
~
Saudara Joko S,
Terimakasih atas penjelasan saudara di atas. Menurut bukti sejarah di atas, haruskah kita percaya berhijab itu hidayah Allah? Mengapa? Lagi, apakah mereka yang melepas hijabnya juga beroleh hidayah dari Allah? Bagaimana menurut saudara?
Hidayah Allah terpenting sejak penciptaan dunia adalah kehidupan yang suci. Allah hanya berkenan kepada hati, pikiran, dan perbuatan yang bersih, bukannya jenis pakaian tertentu. Karena itulah syarat mutlak menghadap Dia di dunia, terlebih di surga.
~
Daniar
~
Saudara Daniar,
Hidayah itu beriman dan berislam. Jaman gini Muslimah harus tahu masalah hijab dan hukumnya.
Apa yang anda maksud kehidupan yang Suci? Seperti Pastor dan Suster? Efek apa yang mereka alami akibat tidak menjalankan fitrah sebagai laki-laki dan perempuan? Cek! Allah tidak pernah mengajarkan dan menyuruh beragama seperti itu. Makluk hidup dan dunia diciptakan dengan tujuan / konsekwensi tertentu dan Allah telah menjelaskan lengkap dalam Al-Quran bagaimana hidup yang benar dan Islam itu mudah dan jelas.
Bagaimana suci kalau sudah ada dosa turunan?
Wallahu A’lam
~
Saudara Joko S,
Kehidupan yang suci adalah kehidupan yang memiliki hati, pikiran, dan perbuatan yang bersih, bukannya jenis pakaian tertentu. Karena itulah syarat mutlak menghadap Dia di dunia, terlebih di surga.
Pertanyaan yang bagus, bagaimana suci kalau sudah ada dosa turunan. Benar, manusia memiliki kecenderungan untuk berdosa, jadi mustahil dapat hidup suci. Tapi syukur Isa Al-Masih yang penuh kasih telah mati di kayu salib untuk menggantikan hukuman kita. Melalui penyaliban-Nya, Isa menutupi, mengampuni dan menghapus dosa setiap orang yang percaya kepada-Nya.
“… darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa” (Injil, Surat 1 Yohanes 1:7).
Kiranya saudara dapat pemahaman baru dari penjelasan ini.
~
Daniar
~
Saudara Daniar,
Mengapa masih percaya Yesus itu Tuhan dan Juru selamat, menyelamatkan dirinya saja tidak bisa, masih minta tolong Bapa Nya. Dia utusan atau yang mengutus saja tidak jelas. Apa yang sudah diajarkan Tuhan Yesus? Dia datang untuk menggenapi atau meniadakan Taurat juga tidak jelas. Alkitab katanya memuat kitab Zabur, Taurat dan kisah para rasul, apakah itu yang dimaksud Injil?
Lupakan, kembali ke Al-Quran dan As Sunnah itulah jalan yang lurus bukan jalan orang yang Allah murkai dan bukan jalan orang yang tersesat. Artis, selebriti, orang populer itu bukan panutan, bahkan lebih banyak berbuat munkar, abaikan saja.
~
Saudara Joko S,
Terimakasih atas komentar saudara. Apa yang saudara tanyakan jawabannya lengkap dalam Alkitab. Jadi saran kami silakan membaca dan mempelajarinya. Saudara juga dapat membaca penjelasan-penjelasan dari pertanyaan saudara di situs http://www.isadanislam.org
Maaf begitu mudah saudara menilai orang dan berasumsi mereka lebih banyak berbuat mungkar. Seakan saudara lebih baik dari mereka. Memang faktanya manusia berdosa. Sehingga manusia memerlukan hidayah Allah untuk kehidupan yang suci. Karena Allah hanya berkenan kepada hati, pikiran, dan perbuatan yang bersih, bukannya jenis pakaian tertentu. Karena itulah syarat mutlak menghadap Dia di dunia, terlebih di surga.
~
Daniar
~
Saudara Daniar,
Orang yang bertaqwa paling mulia di sisi Allah, bukan harta, pangkat, jabatan, populer. Al-Quran mendefinisikan dengan jelas derajat manusia di sisi Allah juga bukan hati, pikiran dan pakaian.
Menghadap Allah di dunia dan di sorga caranya bagaimana dan syaratnya apa? Dalam menghadap Allah (Muslim sholat ), sudah ada ketentuan yang sangat jelas. Bagaimana caranya dengan Kristen dan Pengikut Isa? Pakaian mini, menor, duduk kaki terbuka sehingga mata Pastor / Pendeta terbelalak? Apakah itu yang akan didapat dengan membaca Alkitab?
Wallahu A’lam
~
Saudara Joko,
Menurut saudara, orang yang bagaimana yang dapat disebut bertaqwa? Bagaimana definisi Al-Quran tentang derajat manusia di sisi Allah? Silakan memberikan penjelasannya!
Saudaraku, Alkitab tidak mengajarkan berpakaian mini, menor, duduk dengan kaki terbuka. Memang hal jasmani penting, baik cara berpakaian dan tingkah laku. Jadi Allah melihat hati, mengutamakan rohani. Jika hati bersih tentu saja seseorang akan berpakaian dan bertingkah laku sopan.
Dalam menghadap Allah manusia harus bersih dari dosa. Tapi mustahil bukan manusia dapat bersih dari dosa? Satu-satunya cara hanya dengan mengakui Isa Al-Masih sebagai hidayah Allah. Ia mengorbankan diri-Nya untuk menebus manusia dari hukuman dosa. Pengorbanan-Nya juga untuk menyucikan kita dari dosa. Dengan mengakui pengorbanan-Nya kita dapat menghadap Allah yang Maha Suci. Karena Allah melihat hati.
Kiranya saudara dapat mengerti dan tidak berpikiran negatif.
~
Daniar