Propinsi Aceh ingin lebih banyak menerapkan syariat Islam di sana. Kali ini Aceh merancang aturan pelegalan poligami.
Tujuannya untuk mengatasi banyaknya nikah siri di sana.
Apakah poligami dalam Islam solusi yang baik untuk mengatasi pernikahan siri? Ataukah ada solusi yang terbaik lagi?
Nikah Siri dan Poligami dalam Islam
Meski sah menurut agama Islam, namun pernikahan siri tidaklah tercatat dalam hukum negara.
“. . . pernikahan siri berdampak buruk pada kehidupan berumah tangga karena banyak laki-laki yang tidak bertanggung jawab terhadap istri dan anak-anaknya,” terang Kepala Dinas Syariat Islam Aceh, Alidar.
Maka pemerintah Aceh mengusulkan pelegalan poligami sesuai Al-Quran. “. . . maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamus senangi: dua, tiga, atau empat” (QS an-Nisaa’:3).
Seorang suami Islam boleh menikahi empat wanita dengan syarat-syarat tertentu.
Dapatkah Poligami dalam Islam Mengatasi Masalah Nikah Siri?
Muslimah Ana Abdul Hamid, ibu dari dua orang anak dan sedang mengandung anak ketiganya (2015). Ketika suaminya berpoligami, perasaannya sakit, hancur, perih, kecewa dan marah. “Saya ingin mati saja saat itu,” ungkapnya.
Banyak umat Islam merasa poligami bukanlah solusi terbaik dari nikah siri. Karena banyak efek negatifnya bagi wanita dan anak-anak.
Apakah Anda punya pendapat lain soal itu? Jelaskan di sini.
Apakah Semua Negara Islam Melegalkan Poligami?
Tidak semua negara yang berpenduduk mayoritas Islam melegalkan poligami.
Di Turki poligami mutlak haram. Di Tunisia poligami sebagai tindak pidana. Waketum MUI Zainut Tauhid menambahkan “. . . negara Maroko juga telah melarang poligami.”
Dalam UU Hukum Keluarga Syria, isteri boleh melarang suami untuk menikah kembali.
Sesuai UU (Amandement Law) Mesir, poligami dapat menjadi alasan isteri untuk mengajukan perceraian karena dapat menimbulkan kesulitan ekonomi.
Apakah Anda setuju pelarangan poligami? Berikan alasannya di sini!
Solusi Terbaik dari Allah
Bagi kebahagiaan suami-isteri dan anak-anak, Allah merancang pernikahan monogami dalam kitab Taurat dan Injil.
“Sebab itu seorang laki-laki akan . . . bersatu dengan [seorang] isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging” (Kitab Taurat, Kejadian 2:24). “. . . Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.” (Injil, Rasul Besar Matius 19:6).
Jadi Allah hanya berkenan akan pernikahan monogami, sebaliknya menolak nikah mut’ah, siri dan poligami. Dengan penikahan monogami, istri – juga anak-anak – tidak tersakiti, juga melatih suami menahan diri dan mensyukuri isterinya. Itulah rancangan dan solusi terbaik Allah bagi kehidupan rumah tangga.
Injil Allah memakai perkawinan monogami untuk menggambarkan kebahagiaan surgawi umat Isa Al-Masih karena bersatu dengan Dia di surga. Anda pun dapat menikmati kebahagiaan surgawi dengan percaya kepada Isa Al-Masih, Juruselamat.
Karena itu agar bahagia di dunia dan akhirat, terlebih lagi berkenan kepada Allah, kita harus menikah monogami sesuai Wahyu-Nya itu.
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Apakah melegalkan poligami untuk mengatasi nikah siri adalah solusi terbaik? Jelaskan alasannya!
- Menurut Anda, apakah dampak negative poligami bagi suami, istri dan anak-anak?
- Ajaran poligami ataukah monogami yang bersumber dari Allah sejati? Berikan alasannya?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Berikut ini dua link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini.
Apabila Anda memiliki keinginan untuk didoakan, silakan mengisi permohonan doa dengan cara klik link ini.
~
Menurut Anda, apakah dampak negatif poligami bagi suami, istri dan anak-anak?
Yang pasti dan terjadi umumnya adalah rumah tangga pasti berantakan. Ini fakta bisa disaksikan mata telanjang dan dari survey yang saya tahu 99.99% perempuan mengaku anti poligami. Mungkin yang setuju pasti karena tekanan dengan sangat terpaksa mengakui yang tercatat di kitab mereka.
Salam untuk semua
~
Saudara Mimie,
Terimakasih telah menanggapi salah satu pertanyaan fokus di atas. Memang bukan rahasia lagi dan dapat kita ketahui semua bahwa poligami memiliki dampak yang negatif bagi suami, istri, dan anak. Sehingga tidak ada keharmonisan dan kebahagiaan dalam keluarga.
Solusi terbaik yang dirancang Allah bagi kebahagiaan suami-isteri dan anak-anak, Allah merancang pernikahan monogami dalam kitab Taurat dan Injil.
“Sebab itu seorang laki-laki akan . . . bersatu dengan [seorang] isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging” “. . . Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.” (Injil, Rasul Besar Matius 19:6). (Kitab Taurat, Kejadian 2:24).
~
Daniar
~
“Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.” (Injil, Rasul Besar Matius 19:6). (Kitab Taurat, Kejadian 2:24). Ayat diatas menyebutkan bahwa Yesus melarang perceraian bukan melarang poligami.
~
Saudara Bram,
Terimakasih telah memberikan tanggapan. Memang benar ayat yang saudara kutip itu menyebutkan bahwa Isa Al-Masih melarang perceraian. Namun ayat sebelumnya juga dalam Kitab Taurat merupakan ketetapan Allah dalam pernikahan yaitu monogami, seorang laki-laki dengan seorang istri (perempuan).
“Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu…” (Injil, Rasul Besar Matius 19:5,6).
Setujukah saudara bahwa poligami memiliki dampak yang negatif bagi suami, istri, dan anak. Sehingga tidak ada keharmonisan dan kebahagiaan dalam keluarga?
~
Daniar
~
Poligami (poligini) pastinya merugikan kaum istri dan anak. Alih-alih tidak nikah sirih milih poligami adalah sikap keegoisan, mendua pihak suami. Istri mana mau dimadu. Anak juga jadi korban. Tidak akan pernah bisa fokus ke istri-istri dan anak-anaknya. Mereka bertahan karena ekonomi, supaya ada yang bisa nafkahin.
Beberapa negara saja sudah melarang. Alasannya yang pasti tidak berkah, tidak barokah dalam keluarga. Kalau suami bisa banyak istri gimana kalau istri banyak suami, pasti tidak mau kan?
Pacaran saja kalau ketahuan pacarnya ada wanita lain pasti kesel. Merasa sudah berlaku adil ke istri-istri? Inilah contoh sosok suami yang tidak menghargai wanita. Jika anak perempuan mereka nantinya seperti itu bagaimana? Rela?
Sekian
~
Saudara Desdesdes,
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa poligami berdampak negatif baik bagi suami, istri, dan anak-anak. Dan kami yakin bahwa tidak ada wanita yang mau diduakan oleh suaminya. Tapi syukur Allah yang maha kasih dan tahu, sejak semula telah merancangkan pernikahan yang membahagiakan suami, istri, dan anak-anak. Yaitu pernikahan monogami, satu suami atu istri.
“Sebab itu seorang laki-laki akan . . . bersatu dengan [seorang] isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging” (Kitab Taurat, Kejadian 2:24).
Jadi baik nikah siri maupun poligami bukan solusi dalam pernikahan. Kiranya paparan saudara di atas dapat menjadi perenungan bagi kita semua.
~
Daniar
~
Saudara Daniar,
Alkitab / Kristen tidak memberikan solusi dalam kehidupan perkawinan dan juga hal lain nya, karena tidak punya hukum yang jelas dan tegas. Yesus tidak mengajarkan apa-apa. Pastor / Pendeta bisa mengawinkan orang (atas nama Tuhan), tapi tidak bisa menceraikan. Tapi ada juga pendeta / pastor yang mau menceraikan, anehkan?
Al-Quran justru memberikan solusi masalah yang dihadapi manusia. Hukum dan solusinya jelas dan tegas karena dari Allah Maha tahu yang menciptakan manusia / makluknya. Saudaraku semua, semoga segera mendapat hidayah Iman dan Islam, amin.
~
Saudara Joko S,
Ketetapan Allah mengenai pernikahan dalam Alkitab sangat jelas. Bagi kebahagiaan suami-isteri dan anak-anak, Allah merancang pernikahan monogami dalam kitab Taurat dan Injil.
”Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging” (Taurat, Kitab Kejadian 2:23-24). Pernikahan monogami, satu pria dengan satu wanita.
Lagi, Firman Allah tertulis: “Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia” (Injil, Rasul Besar Matius 19:6).
Dengan penikahan monogami, istri – juga anak-anak – tidak tersakiti, juga melatih suami menahan diri dan mensyukuri isterinya. Itulah rancangan dan solusi terbaik Allah bagi kehidupan rumah tangga.
~
Daniar
~
Saudara Daniar,
Ayat yang anda sampaikan itu justru paradok. Kenyataannya tidak bisa diterapkan dengan benar. Bagaimana kenyataan kehidupan perkawinan Kristen, cek lingkungan anda dan para orang ternama apa fakta yang terjadi? Dan karena tidak ada penyelesaian semua (keluarga/Kristen) jadi korban.
Kisah dialog di atas terjadi karena belum ada pengetahuan tentang keyakinan, perlu belajar dan pembelajaran. Agama bukan sekedar turunan, agama untuk dunia akhirat. Hidup hanya sekali, maka janga sampai salah jalan.
~
Saudara Joko S,
Jika saudara memiliki asumsi seperti itu, lebih tepatnya karena tidak diterapkan dengan benar. Bukan tidak bisa diterapkan! Sekali lagi kami sampaikan bahwa dengan penikahan monogami, istri – juga anak-anak – tidak tersakiti, juga melatih suami menahan diri dan mensyukuri isterinya. Itulah rancangan dan solusi terbaik Allah bagi kehidupan rumah tangga.
Dari contoh dampak negatif poligami yang ditulis dalam artikel di atas, bagaimana menurut tanggapan saudara dapatkah poligami dikatakan sebagai solusi pernikahan?
~
Daniar
~
Saudara Daniar,
Orang-orang sebelum Islam datang istrinya berapa? Padahal sudah ada ajaran Yesus / Kristen. Dan Islam justru memberikan solusi dan hukum yang jelas tentang pernikahan. Sedangkan Kristen maksudnya monogami, bisa kawin tidak bisa cerai dan ada problem perkawinan tidak selesai akhirnya zinah /selingkuh.
Dan hanya berapa persen / orang Muslim yang poligami? Itulah beda ada solusi (Islam) dan tidak ada ketegasan / solusi (Kristen).
~
Saudara Joko S,
Dengan penikahan monogami, istri – juga anak-anak – tidak tersakiti, juga melatih suami menahan diri dan mensyukuri isterinya. Itulah rancangan dan solusi terbaik Allah bagi kehidupan rumah tangga.
Dari contoh dampak negatif poligami yang ditulis dalam artikel di atas, bagaimana menurut tanggapan saudara dapatkah poligami dikatakan sebagai solusi pernikahan?
Bagaimana menurut tanggapan saudara? Silakan memberikan tanggapan!
~
Daniar
~
Saudara Daniar,
Dalam Islam hanya ada istilah nikah untuk mengesahkan perkawinan Islam. Nikah siri/kontrak dan lain-lain pada prinsip sama dan sah secara Islam asalkan syaratnya terpenuhi. Sedangkan poligami diijinkan dalam Islam asalkan syaratnya juga dipenuhi.
Jadi pengertian nikah siri dengan poligami berbeda. Poligami bukan untuk menyelesaikan masalah nikah siri. dan bukan untuk mengakali perkawinan, jelas ya. Al-Quran dan Rosul sudah mengajarkan secara jelas masalah perkawinan karena hal ini utama untuk kehidupan manusia.
~
Saudara Joko S,
Silakan perhatikan dan renungkan kutipan ini: “Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara isteri-isteri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian…” (Qs 4:129). Jelas bukan tidak ada seorang pria Muslim yang dapat memenuhi syarat poligami, bukan? Nah, dapatkah poligami disebut sebagai solusi terbaik?
~
Daniar
~
Saudara Daniar,
Betul bahwa poligami salah satu yang memberikan solusi kehidupan pernikahan. Solusi arti nya menyelesaikan masalah (kasus) bisa masalah sosial dan kemanusiaan dan bukan semata dorongan syahwat /seks saja, demikian Rosulullah mencontohkan. Dan cara pernikahan poligami juga harus sesuai dengan tuntunan Al-Quran dan As Sunnah, bukan hanya untuk melegalkan saja.
Masalah hidup dan kehidupan manusia memang komplek maka butuh tuntunan, solusi / jalan keluar yang baik. Al-Quran dan As Sunnah memberikan tuntunan yang kita perlukan, agar selamat dunia akherat. Marilah beragama yang benar.
~
Saudara Joko S,
Benarkah poligami memberi solusi pernikahan? Kami harap saudara sudah membaca paparan artikel di atas, bagaimana pengalaman seorang istri yang dipoligami? Bukan solusi tetapi justru banyak efek negatifnya bagi wanita dan anak-anak. Jadi tidak menyelesaikan masalah justru menambah masalah, betul tidak?
~
Daniar
~
Saya tidak setuju bila poligami dilegalkan. Kenapa? Karena bukankah hanya sang Pencipta saja yang memiliki sifat adil. Sedangkan saya hanya manusia biasa, dan saya takut bila saya tidak bisa adil kepada istri pertama dan anak anak saya. Bukannya diajaran Islam diperbolehkan berpoligami asalkan bisa adil terhadap istri pertama dan yang kedua. Kata adil yang bagaimana yang dapat dijalankan oleh manusia yang masih memiliki nafsu dunia.
Mohon penjelasan untuk kata adil!
~
Saudara Juanda,
Memang dalam Al-Quran poligami diperbolehkan dengan syarat dapat berlaku adil. “. . . maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki” (Qs 4:3).
Kami sependapat dengan saudara bahwa hanya Allah yang dapat berlaku adil. Demikian dalam Al-Quran juga jelas dituliskan bahwa, “Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara isteri-isteri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian…” (Qs 4:129).
Andaikan Qs 4:3 dan Qs 4:129 di atas benar-benar diterapkan oleh umat Muslim, maka seharusnya dalam Islam tidak ada poligami, bukan?
Dalam pernikahan tentu saja adil dalam segala aspek (materi dan non materi).
~
Daniar